KATA PENGANTAR
Sebagai pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Keputusan Gubernur Nomor 14 tahun 2003 tentang Pelaksanaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Unit Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mewajibkan satuan kerja perangkat daerah Provinsi DKI Jakarta menyampaikan laporan program/kegiatan, anggaran dan hasil-hasil yang dicapai serta permasalahan yang ada.
Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2008 ini merupakan Laporan dalam rangka memenuhi ketentuan tersebut di atas sekaligus media pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Disamping itu, laporan ini juga merupakan sarana untuk bahan evaluasi dalam rangka peningkatan pencapaian kinerja Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta di masa yang akan datang.
Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta masih kurang sempurna, karena adanya keterbatasan-keterbatasan dan kendala-kendala terutama dalam mengukur tingkat keberhasilan kegiatan yang telah dilaksanakan secara keseluruhan. Akan tetapi keterbatasan-keterbatasan dan kendala-kendala tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk penyempurnaan ditahun mendatang.
Demikian laporan LAKIP Biro Administrasi Sarana Perkotaan Tahun 2008 disampaikan, atas perhatian serta masukan dari semua pihak diucapkan terima kasih.
Jakarta, Januari 2008
KEPALA
BIRO ADMINISTRASI SARANA PERKOTAAN PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. U. PRISTONO, MT NIP 470056591
iii
I
I
K
K
H
H
T
T
I
I
S
S
A
A
R
R
E
E
K
K
S
S
E
E
K
K
U
U
T
T
I
I
F
F
aporan Akuntabilitas Kinerja Biro Administrasi sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2008 melaporkan Capaian Kinerja (Performance results) sepanjang tahun 2008 yang merupakan gambaran hasil dari Rencana Kinerja (Performance plan) 2008 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Stratejik 2008. Sesuai dengan Rencana Kinerja 2008 selama periode ini Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta melakukan pengukuran terhadap 63 rincian kegiatan yang tercakup dalam 7 kegiatan. Untuk memenuhi 3 sasaran stratejik, pengukuran kinerja dilakukan dengan 3 jenis indikator, yaitu indikator input, indikator output, dan indikator outcome.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengacu pada Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.14 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Unit Di Lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Surat Kepala Lembaga Administrasi Negaran Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menggantikan Surat Kepala LAN No.589/IX/6/y/99 tanggal 20 September 1999.
Pertanggungjawaban suatu instansi pemerintah kepada publik pada prinsipnya merupakan kewajiban Pemerintah Daerah untuk menjelaskan kinerja penyelenggaraan pemerintahan kepada masyarakat. Pertanggungjawaban ini tidak semata-mata dimaksudkan sebagai upaya untuk menemukan kelemahan pelaksanaan pemerintahan daerah melainkan juga untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktifitas dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah daerah serta fungsi pengawasan DPRD dan publik terhadap jalannya pemerintahan.
L
iv
Dalam LAKIP tahun 2008 ini dapat disajikan beberapa pokok permasalahan yang dapat berupa keberhasilan maupun ketidakberhasilan kinerja organisasi menyeluruh, yaitu :
1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Administrasi Sarana Perkotaan yang diamanatkan oleh Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 dan Keputusan Gubernur Nomor 70 Tahun 2002 dapat diselenggarakan sebagaimana mestinya.
2. LAKIP ini menyajikan hasil pengukuran kinerja Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta terhadap 3 sasaran stratejik terkait 63 rincian kegiatan dari 7 kegiatan.
3. Dari sasaran yang ditetapkan dalam tahun 2008 ini telah diwujudkan dalam rincian mengenai capaian kinerja sasaran tersebut secara lengkap dapat dilihat pada formulir PPS pada bagian lampiran.
4. Ukuran keberhasilan ataupun kinerja atas pelaksanaan tugas pokok, dan fungsi Biro Administrasi Sarana Perkotaan terlihat dari pencapaian sasaran mikro yakni dari 3 sasaran yang ditetapkan hampir semua dapat diwujudkan dengan baik. Kalaupun tidak terlalu sempurna disebabkan karena faktor internal (pada ketidakjelasan peraturan, perubahan kebijakan dan terbitnya peraturan/kebijakan Pusat/Daerah yang baru), maupun faktor eksternal (perubahan kondisi dilapangan dan keinginan masyarakat, pengusaha dan LSM).
Penyebabnya ialah keterbatasan mendefinisikan indikator kinerja outcome untuk seluruh sasaran yang ada dan sesuai dengan kondisi yang diharapkan masyarakat. Dari segi pemerintahan sebagaimana diamanatkan dalam Perda 3/2001 yang berhubungan dengan Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Biro Administrasi Sarana Perkotaan, masih terdapat keterbatasan merumuskan indikator kinerja tentang fungsi-fungsi itu sendiri.
1
1
1
P
P
E
E
N
N
D
D
A
A
H
H
U
U
L
L
U
U
A
A
N
N
1.1 LATAR BELAKANG
Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta merupakan unsur penunjang Sekretariat Provinsi DKI Jakarta, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembangunan di daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi dalam merumuskan kebijakan di bidang pembangunan sarana dan prasarana perkotaan (bidang pekerjaan umum, penerangan jalan umum dan sarana jaringan utilitas, ketatakotaan, penataan dan pengawasan bangunan, pertamanan, perumahan, perhubungan, kebersihan, pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup, serta tata bangunan dan gedung pemda di Provinsi DKI Jakarta). Keberhasilan pembangunan tidak mungkin dapat terwujud tanpa didukung oleh aparatur negara yang memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam bidang tugasnya masing-masing, transparan, profesional dan akuntabel. Setiap penyelenggara negara dan pemerintah harus mampu menampilkan akuntabilitas kinerjanya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sehingga terjadi sinkronisasi antara perencanaan ideal yang dicanangkan dengan keluaran dan manfaat yang dihasilkan.
Untuk mewujudkan aparatur negara yang profesional serta memahami tugas dan fungsinya, diperlukan keterpaduan langkah dan koordinasi yang optimal agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan efektif, stabil dan dinamis. Selain itu, diperlukan instrumen yang mampu mengukur indikator pertanggungjawaban setiap penyelenggara negara dan pemerintahan. Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, dan fungsi, dan peranannya dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
2
1.2 GAMBARAN UMUM BIRO ADMINISTRASI SARANA
PERKOTAAN
KEDUDUKAN
Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta kedudukannya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 70 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta dan Perangkat Organisasi dan Tata Kerja Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Perda No. 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta merupakan unsur penunjang Sekretariat Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh Kepala Biro yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta melalui Asisten Pembangunan.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
• TUGAS POKOK
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pekerjaan umum, penerangan jalan umum dan sarana jaringan utilitas, ketatakotaan, penataan dan pengawasan bangunan, pertamanan, perumahan, perhubungan, kebersihan, pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup, serta tata bangunan dan gedung Pemda.
• FUNGSI
1. Pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan dalam perumusan
kebijakan di bidang pekerjaan umum, penerangan jalan umum dan sarana jaringan utilitas, ketatakotaan, penataan dan pengawasan bangunan, pertamanan, perumahan, perhubungan, kebersihan, pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup, serta tata bangunan dan gedung Pemda.
3
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pekerjaan umum,
penerangan jalan umum dan sarana jaringan utilitas, ketatakotaan, penataan dan pengawasan bangunan, pertamanan, perumahan, perhubungan, kebersihan, pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup, serta tata bangunan dan gedung Pemda.
3. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan di bidang pekerjaan umum,
penerangan jalan umum dan sarana jaringan utilitas, ketatakotaan, penataan dan pengawasan bangunan, pertamanan, perumahan, perhubungan, kebersihan, pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup, serta tata bangunan dan gedung Pemda.
STRUKTUR ORGANISASI
Perangkat Organisasi dan Tata Kerja Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta berdasarkan Perda Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 3 Tahun 2001 terdiri dari.:
a. Kepala Biro
b. Bagian Tata Ruang c. Bagian Prasarana Kota d. Bagian Sarana Kota e. Bagian Kelengkapan Kota f. Bagian Lingkungan Hidup g. Bagian Industri dan Konstruksi
Tiap bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, dan masing-masing Bagian terdiri dari 4 (empat) Sub-Bagian. (Struktur Organisasi terlampir)
4
1.3 ESELONERING
Biro Administrasi Sarana Perkotaan Propinsi DKI Jakarta dipimpin oleh Kepala Biro yang ditetapkan sebagai Eselon II b.
LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH
Lingkungan yang sangat strategis berpengaruh dalam pengambilan keputusan terdiri dari lingkungan intern dan lingkungan esktern, lingkungan intern terdiri dari unsur pimpinan dijajaran instansi Pemda DKI Jakarta dan unsur ekstern terdiri dari unsur masyarakat, pengusaha dan LSM.
FAKTOR INTERNAL ORGANISASI
a. Secara kuantitas Sumber Daya Manusia yang ada saat ini dapat dikatakan kurang atau tidak memadai (dengan adanya beberapa yang telah pensiun dan belum ada penggantinya), dan secara kualitas pun juga kurang sehingga perlu peningkatan SDM bagi pegawai di lingkungan Biro ASP untuk menambah wawasan sesuai dengan keperluan. Secara garis besar komposisi pegawai di lingkungan Biro ASP adalah sebagaimana terlihat pada tabel-tabel berikut.
b. Keterbatasan sarana penunjang dalam melaksanakan tugas-tugas kegiatan. c. Tingkat disiplin pegawai yang belum maksimal sehingga berakibat pada tingkat
kinerja yang kurang optimal.
FAKTOR EKSTERNAL
Pemerintah Pusat seringkali mengeluarkan kebijakan/ peraturan-peraturan baru dan/atau merubah peraturan, yang berpengaruh pada Pemerintah Daerah. Dalam rangka pelaksanaan peraturan-peraturan baru tersebut seringkali Pemerintah Daerah harus melakukan perubahan-perubahan baik dalam hal peraturan daerah, tupoksi, prosedur kerja dan lain-lain.
5
Rekapitulasi SDM Aparatur berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Ruang Golongan
No. Tingkat Pendidikan Formal Golongan Jumlah
I II III IV 1 SD – SLTP 2 5 - - 7 2 SLTA - 8 20 - 28 3 D3 - 2 2 - 4 4 S1 - 1 27 2 30 5 S2 - - 6 3 9 Jumlah 2 16 55 5 78
Rekapitulasi SDM Aparatur berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
No. Jenis Kelamin Usia (Tahun) Jumlah
< 20 - 30 31 - 40 41 - 50 > 50
1 Laki-laki - 12 28 16 56
2 Perempuan - 7 9 6 22
Jumlah 19 37 22 78
Rekapitulasi SDM Aparatur berdasarkan Tingkat dan Jenis Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Formal Jenis Pendidikan Jumlah
Teknik Umum 1 SD – SLTP - 7 7 2 SLTA 5 23 28 3 D3 1 3 4 4 S1 8 22 30 5 S2 4 5 9 Jumlah 18 60 78
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 6
1.4 MAKSUD DAN TUJUAN LAKIP 2007
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Esensi dari sistem AKIP bagi Pemerintah Daerah adalah perwujudan dari implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik di Propinsi DKI Jakarta. Sistem pengendalian ini merupakan infrastruktur bagi manajemen pemerintahan kota untuk memastikan bahwa visi, misi dan tujuan stratejik pemerintah kota dapat dipenuhi melalui implementasi strategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras. Atas dasar tersebut, siklus sistem AKIP diawali dengan penyusunan Rencana Stratejik yang mendefinisikan visi, misi dan tujuan/sasaran stratejik pemerintah kota. Secara selaras setiap tahunnya ditetapkan program dan kegiatan untuk dilaksanakan dalam rangka pemenuhan visi, misi dan tujuan/sasaran stratejik tersebut. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sejauh mana capaian kinerja pemerintah kota yang berhasil diperoleh. Pada setiap akhir periode pelaksanaan program/kegiatan, capaian kinerja yang berhasil diperoleh itu dikomunikasikan kepada para stakeholder dalam wujud Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) memiliki dua fungsi utama sekaligus.
a. Laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi pemerintah kota untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders.
b. Laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja pemerintah kota sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang.
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 7
Dua fungsi utama LAKIP tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh setiap instansi pemerintah.
Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 2008 mencakup hal-hal berikut ini:
• Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan
LAKIP 2008 sebagai sarana pertanggung jawaban Biro ASP atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2008. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana visi, misi dan tujuan/sasaran stratejik telah dicapai selama tahun 2008
• Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan
LAKIP 2008 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Biro ASP bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen Biro ASP dapat merumuskan strategi pemecahan masalahnya sehingga capaian kinerja dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.
1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan
pencapaian kinerja Biro ASP selama tahun 2008. Capaian kinerja (performance
results) 2008 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2008 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro ASP Provinsi DKI Jakarta tahun 2008 dapat diilustrasikan sebagai berikut :
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 8
Bab 1 – Pendahuluan.
Menjelaskan secara ringkas profil Biro ASP Provinsi DKI Jakarta dan menjabarkan maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP 2008 ini.
Bab 2 – Rencana Stratejik.
Menjelaskan muatan rencana stratejik Biro ASP Provinsi DKI Jakarta untuk periode 2008-2012 dan rencana kinerja untuk tahun 2008.
Bab 3 – Akuntabilitas Kinerja 2008.
Menjelaskan pencapaian kinerja dari Biro ASP Provinsi DKI Jakarta selama tahun 2008 sebagai hasil implementasi keseluruhan program dan kegiatan dalam periode tersebut dan analisis pencapaian kinerja dikaitkan dengan pertanggungjawaban publik.
Bab 4 – Capaian Keuangan.
Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Biro ASP Provinsi DKI Jakarta dikaitkan dengan pertanggungjawaban keuangan terhadap pencapaian sasaran stratejik untuk tahun 2008.
Bab 5 – Penutup.
Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro ASP Provinsi DKI Jakarta tahun 2008 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 9
2
2
R
R
E
E
N
N
C
C
A
A
N
N
A
A
S
S
T
T
R
R
A
A
T
T
E
E
J
J
I
I
K
K
Sebagai sebuah instansi sektor publik, Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta mempunyai rencana stratejik yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk tahun 2008-2012 dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Stratejik Biro ASP Provinsi DKI Jakarta yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran, serta cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan dalam bab ini. Kemudian, sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2008 akan dijelaskan dalam Rencana Kinerja (Performance Plan) 2008.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan stratejik instansi pemerintah memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu memenuhi keinginan stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan langkah
yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan
(weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan/kendala (threats) yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi serta strategi instansi pemerintah.
Reformasi birokrasi memerlukan proses, tahapan waktu, kesinambungan dan keterlibatan semua komponen yang harus saling terkait dan berinteraksi. Reformasi birokrasi dilakukan melalui penyelarasan kegiatan penataan kelembagaan dan Sumber Daya Manusia aparatur (SDM Aparatur), penataan ketatalaksanaan secara dinamis, pemantapan sistem pengawasan, peningkatan akuntabilitas, peningkatan kualitas pelayanan publik, serta membangun kultur birokrasi baru. Oleh karena itu, pelaksanaan reformasi birokrasi merupakan kebutuhan dan harus sejalan dengan perubahan tatanan kehidupan politik, dinamika sosial, dan dunia usaha.
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 10
Perencanaan stratejik digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan: (1) dimana organisasi berada sekarang, (2) kemana organisasi akan menuju, dan (3) bagaimana Organisasi menuju ke sana. Dengan melakukan analisis internal dan eksternal, kami mendefinisikan misi organisasi untuk menggambarkan posisi organisasi saat ini. Kemudian, visi dirumuskan untuk menjabarkan kemana organisasi akan dibawa. Penjabaran dari misi dituangkan dalam tujuan dan sasaran stratejik organisasi, yang merupakan kondisi spesifik yang ingin dicapai oleh
organisasi di dalam memenuhi misinya. Pertanyaan ‘bagaimana organisasi menuju
ke sana’ dijawab dengan merumuskan strategi pencapaian tujuan/sasaran dalam wujud menetapkan program dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh organisasi.
Dari uraian singkat di atas, unsur-unsur utama yang perlu secara formal didefinisikan dalam suatu perencanaan stratejik adalah pernyataan visi dan misi, penjabaran tujuan dan sasaran stratejik serta perumusan strategi pencapaian tujuan/sasaran berupa program dan kegiatan. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Biro ASP Provinsi DKI Jakarta untuk tiga tahun kedepan diperlihatkan suatu analisis lingkungan baik internal maupun eksternal melalui Analisis SWOT.
1. Kekuatan (Strength)
a. Citra Biro ASP di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta cukup baik; b. Sarana kerja yang cukup memadai;
c. Kerjasama tim maupun antar bagian cukup solid; d. Kepemimpinan tiap-tiap bagian cukup baik;
e. Pengalaman kerja para kepala bagian dan subbagian cukup baik; f. Sarana Diklat dan kesempatan belajar cukup memadai;
g. Sarana pelayanan kesehatan karyawan di lingkungan Balaikota cukup memadai.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Kurang tersedianya sumber daya manusia yang memenuhi kuallifikasi yang dibutuhkan dalam melaksanakan program kegiatan;
b. Dukungan dana belum mencukupi;
c. Kesempatan untuk promosi jabatan sangat terbatas;
d. Motivasi, partisipasi, dedikasi dan etos kerja pegawai kurang mendukung pelaksanaan tugas;
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 11
e. Pengelolaan data belum berdasarkan komputer/masih secara manual; f. Masih ada pegawai yang belum pro-aktif (cenderung menunggu);
g. Sistem pengelolaan arsip, pengolahan data kepegawaian belum optimal. 3. Peluang (Opportunity)
a. Adanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999;
b. Adanya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah;
c. Rencana Stratejik (Renstra) Pembangunan Daerah Khusus Ibukota Jakarta 2002-2007;
d. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001;
e. Keputusan Menteri Pemberdayaan aparatur Negara tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta aplikasi sistim informasi yang pesat.
4. Ancaman (Threats)
a. Era globalisasi, transparansi dan reformasi disegala bidang;
b. Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima dari aparat pemerintah;
c. Munculnya situasi politik yang berubah-ubah yang berpengaruh pada kebijakan pemerintah daerah;
d. Belum membaiknya kondisi sosial ekonomi masyarakat. 5. Strategi
a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat;
b. Mengikuti dan mencermati perkembangan politik dengan kebijakan Pusat; c. Menyesuaikan kebijakan pemerintah daerah dengan kondisi sosial
masyarakat;
d. Mengusahakan, mengembangkan jabatan fungsional dan analisa beban kerja;
e. Menyusun sistem komputerisasi pegawai dan informasi; f. Meningkatkan dan memberikan motivasi pegawai;
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 12
2.1 RENCANA
STRATEJIK BIRO ASP 2008
Rencana Stratejik yang disusun ini dimaksudkan sebagai alat kendali dan tolok ukur bagi manajemen Biro ASP dalam penyelenggaraan tahunan serta untuk penilaian keberhasilan pada setiap pelaksanaan. Disamping Renstra yang disusun untuk memacu penyelenggaraan kegiatan akan lebih terarah dan terjamin tercapainya sasaran strategi untuk tahun mendatang bagi manajemen Biro ASP. Rencana Strategi dipandang sebagai :
• Alat bantu bagi manajemen penyelenggaraan pembinaan administrasi
kelembagaan, ketatalaksanaan dan analisa jabatan serta pengolahan data;
• Gambaran visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi pembinaan didalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan;
• Sarana untuk memacu aparat dalam melakukan kontrol mencapai sasaran yang
ditetapkan;
• Alat kontrol bagi manajemen untuk memastikan bahwa pelaksanaan program
dan kegiatan telah selaras dengan upaya penyampaian visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi yang dituangkan dalam dokumen Renstra 2008-2012.
VISI DAN MISI BIRO ASP PROVINSI DKI JAKARTA
Propinsi DKI Jakarta yang merupakan kota metropolitan, merupakan tempat yang menarik baik sebagai tempat usaha atau bekerja maupun sebagai tempat tinggal, karena pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan terbuka lapangan usaha mengakibatkan pertumbuhan penduduk meningkat yang resikonya harus diimbangi dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
VISI
Menyikapi Rencana Strategis Daerah (RENSTRADA) Propinsi DKI Jakarta Tahun 2008 –2012 dalam bidang sarana dan prasarana kota yaitu “Mewujudkan kota
Terwujudnya pembangunan sarana prasarana kota Jakarta secara terpadu, efisien dan berwawasan lingkungan
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 13
Jakarta yang indah, sehat dan nyaman baik sebagai pusat kegiatan ekonomi maupun permukiman”.
MISI
ARAH KEBIJAKAN
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut di atas Biro Administarasi Sarana Perkotaan Propinsi DKI Jakarta berdasarkan kepada 4 (empat) arah kebijakan yang tersebut dalam RENSTRADA Propinsi DKI Jakarta yang meliputi :
1. Memperkuat, mengintensifkan dan mengefektifkan pola koordinasi, serta
meningkatkan kerjasama dengan Unit Kerja Teknis terkait.
2. Meningkatkan sistim informasi pembangunan sarana prasarana kota.
3. Mengawasi dan memonitor bahan perumusan kebijakan.
4. Melakukan pembinaan dan pengendalian kegiatan pembangunan sarana
prasarana kota.
2.2 TUJUAN/SASARAN
STRATEJIK
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Biro Administrasi Sarana Perkotaan Provinsi DKI Jakarta sebagaimana diutarakan diatas dijabarkan dalam satu tujuan dan tiga sasaran utama untuk kurun waktu 1 sampai 5 tahun. Dengan tujuan 1. Meningkatkan pola koordinasi terkait pelaksanaan pembangunanan
sarana prasarana kota dengan lebih terpadu, fokus, responsif, intensif dan efektif
2. Membangun sistem informasi dan data yang up to date serta berkesinambungan dalam rangka menyiapkan perumusan kebijakan pembangunan sarana prasarana kota.
3. Meningkatkan monitoring dan evaluasi guna pengendalian pelaksanaan pembangunan sarana prasarana kota secara terpadu dan berwawasan lingkungan
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 14
tersebut dapat diketahui secara tepat apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi dengan mengidentifikasikan dan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang ada. Tujuan dan sasaran stratejik yang ditetapkan adalah sebagai berikut :
TUJUAN
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang pekerjaan umum, penerangan jalan umum dan sarana jaringan utilitas, ketatakotaan, penataan dan pengawasan bangunan, pertamanan, perumahan, perhubungan, kebersihan, pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup, serta tata bangunan dan gedung Pemda.
SASARAN
1. Koordinasi pelaksanaan pembangunan sarana prasarana kota di bidang
pekerjaan umum, penerangan jalan umum dan sarana jaringan utilitas, ketatakotaan, penataan dan pengawasan bangunan, pertamanan, perumahan, perhubungan, kebersihan, pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup, serta tata bangunan dan gedung Pemda.
2. Pengumpulan data dalam rangka menyiapkan perumusan kebijakan dalam
pelaksanaan pembangunan sarana prasarana kota di bidang pekerjaan umum, penerangan jalan umum dan sarana jaringan utilitas, ketatakotaan, penataan dan pengawasan bangunan, pertamanan, perumahan, perhubungan, kebersihan, pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup, serta tata bangunan dan gedung Pemda.
3. Pengendalian pelaksanaan pembangunan sarana prasarana kota secara
terpadu dan berwawasan lingkungan di bidang pekerjaan umum, penerangan jalan umum dan sarana jaringan utilitas, ketatakotaan, penataan dan pengawasan bangunan, pertamanan, perumahan, perhubungan, kebersihan, pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup, serta tata bangunan dan gedung Pemda.
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 15
2.3 STRATEGI
PENCAPAIAN
TUJUAN/SASARAN STRATEJIK
Adapun strategi pencapaian tujuan dan sasaran stratejik Biro Administrasi Sarana Perkotaan Propinsi DKI Jakarta terdiri dari kebijakan, program, dan kegiatan. Rencana Strategis Tahun 2008 – 2012 merencanakan pelaksanaan 7 (tujuh) kegiatan, secara rinci dapat dilihat pada formulir Rencana Stratejik (RS) pada bagian lampiran laporan ini. Sedangkan rincian kegiatan yang dilaksanakan Tahun 2008 sebanyak 63 (enam puluh tiga) rincian kegiatan dimana rincian lengkapnya dapat dilihat pada formulir Rencana Kegiatan Tahunan (RKT).
Adapun 7 (tujuh) kegiatan yang dilaksanakan dalam tahun 2008 adalah sebagai berikut:
1. Koordinasi dan Pengendalian Kegiatan Bagian Prasarana Kota.
2. Koordinasi dan Pengendalian Kegiatan Bagian Sarana Kota
3. Koordinasi dan Pengendalian Kegiatan Bagian Tata Ruang.
4. Koordinasi dan Pengendalian Kegiatan Bagian Kelengkapan Kota
5. Koordinasi dan Pengendalian Kegiatan Bagian Lingkungan Hidup. 6. Koordinasi dan Pengendalian Kegiatan Bagian Industri Konstruksi. 7. Ketatausahaan.
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 16
No KEGIATAN / RINCIAN KEGIATAN I. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 II 15 16 17 18 19 20 21 22 III 23 24 25 26 27 28 29 30 31 IV 32 33 34 35 36
Koordinasi dan Pengendalian Kegiatan Bagian Prasarana Kota
Koordinasi pelaksanaan pembangunan jalan, fly over/underpass dan fasilitas perhubungan Koordinasi pelaksanaan penetapan penguasaan perencanaan peruntukan bidang tanah untuk jalan dan jembatan
Koordinasi pelaksanaan kegiatan pemerintah pusat bidang jalan dan perhubungan lintas sektoral
Koordinasi pelaksanaan jasa pelayanan sarana dan prasarana fasilitas kebersihan
Koordinasi Monitoring dan Evaluasi MOU dan Perjanjian Kerjasama dalam Pengelolaan Kebersihan/Persampahan
Koordinasi Penetapan Penguasaan Perencanaan/Peruntukan bidang tanah untuk bidang tata air
Koordinasi Pembangunan Sumber daya Air di Wilayah Prov. DKI Jakarta (Situ, Waduk, Sungai, BKT dan Drainase Kota Lainnya
Koordinasi pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana air limbah Koordinasi pelaksanaan sarana dan prasarana air bersih
Koordinasi pelaksanaan program kebersihan
Koordinasi pelaksanaan kegiatan dedicated Kali/Sungai Koordinasi pelaksanaan kegiatan dedicated Situ dan Waduk
Koordinasi Penyempurnaan Sarana dan Prasarana Busway Koridor 1 s/d 10 (Dedicated Program)
Pemantapan program strategis sarana prasarana kota
Koordinasi dan Pengendalian Kegiatan Bagian Sarana Perkotaan
Koordinasi dan Monitoring Sarana Sosial dan Umum (Kesehatan, Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan serta Olah Raga
Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Koordinasi dan Monitoring Kegiatan Pembangunan Kantor Walikotamadya 5 Wilayah, Kompleks Balaikota dan Kompleks Dinas Teknis Jati Baru
Koordinasi dan Monitoring Pengadaan lahan bagi Pelaksanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Koordinasi dan monitoring kegiatan pembangunan gedung Islamic Center, gedung PKP, gedung Bazis, fasilitas rekreasi dan olahraga Boker dan perawatan Tugu Monas.
Koordinasi Pemindahan Sarana Prasarana Umum yang terkena Banjir Kanal Timur (BKT) Koordinasi Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Pemda di Kabupaten Kep. Seribu
Koordinasi Program Dedicated Pembangunan Perumahan Rakyat (Rusun) (Dedicated Program)
Koordinasi dan Pengendalian Kegiatan Bagian Tata Ruang
Koordinasi pemanfaatan tata ruang kawasan pantai utara Koordinasi pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Sistem Transportasi/Angkutan Massal
Koordinasi penataan sarana dan prasarana jalan dan lalu lintas Koordinasi penyusunan PKS dengan para pemegang SIPPT Sinkronisasi data pemenuhan kewajiban pemegang SIPPT
Koordinasi Penyelenggaraan Reklame di Kawasan Kendali Ketat, Tol dan di Lahan Pemda Koordinasi Penataan Pertamanan
Koordinasi penyerahan fasos - fasum dari pihak ketiga akibat terkena BKT (Dedicated Program)
Koordinasi dan Pengendalian Bagian Kelengkapan Kota
Koordinasi Penyelesaian Masalah Menara Telekomunikasi
Koordinasi Penyusunan Persyaratan Teknis Menara Berkamuflase
Koordinasi Penyelesaian Masalah Energi, Genset, Gas dan Mekanik
Koordinasi Penempatan dan Penyelesaian Masalah Jaringan Utilitas di Wilayah Provinsi DKI Jakarta
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 17 37 V 38 39 40 41 42 43 44 45 46 VI. 47 48 49 50 51 52 53 54 55 VII 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Koordinasi Penyelesaian Masalah Penerangan Jalan Umum di Provinsi DKI Jakarta
Koordinasi dan Pengendalian Kegiatan Bagian Lingkungan Hidup
Koordinasi pengendalian kualitas lingkungan hidup di kawasan situ Babakan
Koordinasi dan monitoring hasil uji emisi kendaraan dinas bermotor
Koordinasi dan Monitoring Pelaksanaan Pembangunan Sumur Resapan di 5 (Lima) Wilayah
Koordinasi Monitoring Pemanfaatan Energi Alternatif yang Berwawasan Lingkungan di Provinsi DKI Jakarta
Koordinasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Limbah B3 yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Pusat
Koordinasi dan Monitoring Pembangunan Lingkungan Hidup di Permukiman Nelayan Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Implementasi RKL dan RPL di Bidang Prasarana Kota
Koordinasi monitoring dan evaluasi kinerja infrastruktur kawasan land subsidence Koordinasi dan monitoring restorasi ekosistem mangrove Angke Kapuk dan sekitarnya Pembinaan Jasa Konstruksi, Pemantauan dan Evaluasi Belanja Daerah
Pemantauan dan Pelaporan Realisasi APBD di bawah Koordinasi Asisten Pembangunan Pemantauan Program Dekonsentrasi Bidang Sarana Prasarana
Koordinasi Penyelenggaraan Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi Forum sosialisasi usaha peran masyarakat jasa kontruksi
Pusat Data Informasi Sertifikat Izin Usaha Jasa Konstruksi Pelayanan Informasi Kemampuan Nyata
Penyusunan Patokan Harga Satuan dan Upah Pekerjaan Bidang Pemborongan Prov. DKI Jakarta
Pemrosesan Usulan Permohonan Harga Satuan Bahan dan Upah Pekerjaan Bidang Pemborongan yang tidak terdapat dalam Buku Patokan Harga Satuan Unit/Satuan Kerja (Non Standar)
Penyusunan harga Satuan Unit Bangunan untuk Menunjang RKA-SKPD
Ketatausahaan
Pengadaan Alat Tulis Kantor Pembelian Surat Kabar/Majalah Biaya Transaksi Keuangan
Pemeliharaan Kendaraan Dinas Operasional
Pengadaan Barang Cetakan Pembelian Makanan dan Minuman Pemeliharaan Peralatan Kantor/Komputer Penggandaan dan Penjilidan
Pengadaan peralatan kantor Pembinaan Rohani Pegawai
Pengembangan dan peningkatan SDM Pegawai Pentelaahan kearsipan
Pembuatan software olah data DUK
Pembuatan software olah data barang/ aset
Penyusunan Laporan Kinerja
Pengelolaan Administrasi Keuangan Biro ASP Penyusunan Rencana Kerja SKPD
Pengelolaan Administrasi Kepegawaian Penyusunan LAKIP Tahun 2008
Kegiatan Tambahan
Penyusunan Perangkat Hukum Kegiatan Pengerukan Sungai/Kali dan Waduk di Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Evaluasi Pelaksanaan Kerjasama Proyek Monorail
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 18
2.4 RENCANA KINERJA TAHUN 2008
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Stratejik Tahun 2008, disusun
suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) setiap tahunnya. Rencana kinerja ini
merupakan penjabaran target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan. Target kinerja ini menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran stratejik maupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan.
Sasaran stratejik tahun 2008, indikator kinerja dan target kinerja beberapa rincian kegiatan dapat disajikan pada tabel berikut :
Sasaran Indikator Satuan Target
1. Koordinasi pelaksanaan pembangunan sarana prasarana kota
2. Pengumpulan data dalam rangka menyiapkan perumusan kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan sarana
prasarana kota
3. Pengendalian pelaksanaan pembangunan sarana
prasarana kota secara terpadu dan berwawasan lingkungan
1. Koordinasi pelaksanaan pembangunan jalan, fly over/underpass dan fasilitas perhubungan 2. Koordinasi pelaksanaan
penetapan penguasaan perencanaan peruntukan bidang tanah untuk jalan dan jembatan
3. Koordinasi pelaksanaan kegiatan pemerintah pusat bidang jalan dan
perhubungan lintas sektoral
4. Koordinasi pelaksanaan jasa pelayanan sarana dan prasarana fasilitas
kebersihan
5. Koordinasi Penetapan Penguasaan
Perencanaan/Peruntukan bidang tanah untuk bidang tata air
6. Koordinasi pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana air limbah
Buku Buku Buku Buku Buku Buku Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan pemantauan Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 19
7. Koordinasi pelaksanaan sarana dan prasarana air bersih 8. Koordinasi pelaksanaan program kebersihan 9. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dedicated Kali/Sungai 10. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dedicated Situ dan Waduk
11. Koordinasi Penyempurnaan Sarana dan Prasarana Busway Koridor 1 s/d 10 (Dedicated Program) 12. Koordinasi dan Monitoring
Sarana Sosial dan Umum (Kesehatan, Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan serta Olah Raga
13. Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian
Pembangunan Perumahan dan Permukiman
14. Koordinasi dan Monitoring Kegiatan Pembangunan Kantor Walikotamadya 5 Wilayah, Kompleks Balaikota dan Kompleks Dinas Teknis Jati Baru 15. Koordinasi dan Monitoring
Pengadaan lahan bagi Pelaksanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana 16. Koordinasi Pemindahan
Sarana Prasarana Umum yang terkena Banjir Kanal Timur (BKT)
17. Koordinasi Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Pemda di Kabupaten Kep. Seribu Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 20
18. Koordinasi Program Dedicated Pembangunan Perumahan Rakyat (Rusun) (Dedicated Program) 19. Koordinasi pemanfaatan
tata ruang kawasan pantai utara 20. pemanfaatan ruang kawasan 21. Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Sistem Transportasi/Angkutan Massal 22. Koordinasi penataan sarana dan prasarana jalan dan lalu lintas
23. Koordinasi penyusunan PKS dengan para pemegang SIPPT 24. Sinkronisasi data pemenuhan kewajiban pemegang SIPPT 25. Koordinasi Penyelenggaraan Reklame di Kawasan Kendali Ketat, Tol dan di Lahan Pemda 26. Koordinasi Penataan
Pertamanan
27. Koordinasi penyerahan fasos - fasum dari pihak ketiga akibat terkena BKT (Dedicated Program) 28. Koordinasi Penyelesaian
Masalah Menara Telekomunikasi
29. Koordinasi Penyelesaian Masalah Energi, Genset, Gas dan Mekanik 30. Koordinasi Penempatan
dan Penyelesaian Masalah Jaringan Utilitas di Wilayah Provinsi DKI Jakarta
Buku Buku Buku Buku Buku Buku Data Buku Buku Buku Buku Buku Buku Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan pendataan Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 21
31. Koordinasi Penyelesaian Masalah kelistrikan di Provinsi DKI Jakarta 32. Koordinasi Penyelesaian
Masalah Penerangan Jalan Umum di Provinsi DKI Jakarta
33. Koordinasi pengendalian kualitas lingkungan hidup di kawasan situ Babakan 34. Koordinasi dan Monitoring
Pelaksanaan Pembangunan Sumur Resapan di 5 (Lima) Wilayah
35. Koordinasi Monitoring Pemanfaatan Energi Alternatif yang
Berwawasan Lingkungan di Provinsi DKI Jakarta 36. Koordinasi Pemanfaatan
Sarana dan Prasarana Pengelolaan Limbah B3 yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Pusat 37. Koordinasi dan Monitoring
Pembangunan Lingkungan Hidup di Permukiman Nelayan
38. Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Implementasi RKL dan RPL di Bidang
Prasarana Kota
39. Pemantauan dan Pelaporan Realisasi APBD di bawah Koordinasi Asisten Pembangunan 40. Pemantauan Program Dekonsentrasi Bidang Sarana Prasarana 41. Koordinasi Penyelenggaraan
Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan pemantauan Laporan pemantauan Terlayani
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 22
42. Forum sosialisasi usaha peran masyarakat jasa kontruksi
43. Pusat Data Informasi Sertifikat Izin Usaha Jasa Konstruksi
44. Pelayanan Informasi Kemampuan Nyata
45. Penyusunan Patokan Harga Satuan dan Upah
Pekerjaan Bidang Pemborongan Prov. DKI Jakarta
46. Pemrosesan Usulan Permohonan Harga Satuan Bahan dan Upah Pekerjaan Bidang Pemborongan yang tidak terdapat dalam Buku Patokan Harga Satuan Unit/Satuan Kerja (Non Standar)
47. Penyusunan harga Satuan Unit Bangunan untuk Menunjang RKA-SKPD 48. Pengadaan Alat Tulis
Kantor
49. Pembelian Surat Kabar/Majalah
50. Biaya Transaksi Keuangan
51. Pengadaan Barang Cetakan
52. Pembelian Makanan dan Minuman 53. Pemeliharaan Peralatan Kantor/Komputer 54. Penggandaan dan Penjilidan 55. Pengadaan peralatan kantor Buku Data Buku Buku Pelayanan Buku ATK Buku - Buku - - - ATK Terlaksana Data Terlayani Harga satuan &
upah Terlayani Harga satuan Tersedia Tersedia Terlaksana Tersedia Tersedia Terpelihara Terlaksana Terlaksana
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 23 56. Pembinaan Rohani Pegawai 57. Penyusunan Laporan Kinerja 58. Pengelolaan Administrasi Keuangan Biro ASP 59. Penyusunan Rencana Kerja
SKPD
60. Pengelolaan Administrasi Kepegawaian
61. Penyusunan LAKIP Tahun 2008
62. Penyusunan Perangkat Hukum Kegiatan Pengerukan Sungai/Kali dan Waduk di Wilayah Provinsi DKI Jakarta 63. Evaluasi Pelaksanaan
Kerjasama Proyek Monorail
Pengajian Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Terlaksana Laporan kinerja Laporan Adm. keuangan Rencana Kerja Lap Adm Pegawai Laporan AKIP Draft Perangkat Hukum Laporan Evaluasi
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 24
3
3
A
A
K
K
U
U
N
N
T
T
A
A
B
B
I
I
L
L
I
I
T
T
A
A
S
S
K
K
I
I
N
N
E
E
R
R
J
J
A
A
2
2
0
0
0
0
8
8
3.1 METODOLOGI
PENGUKURAN PENCAPAIAN KINERJA 2008
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, sebagaimana diuraikan pada Bab sebelumnya. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan/program/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.
Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten, yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisien dan efektif. Untuk itu perlu dibangun sistem informasi kinerja yang mengintegrasikan data yang dibutuhkan dari unit-unit yang bertanggungjawab dalam pencatatan, secara terpadu dengan sistem informasi yang ada. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mewajibkan menyampaikan laporan data kinerja secara reguler mingguan, bulanan, triwulanan dan seterusnya.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan dua metode,
yaitu metode evaluasi kinerja dan metode pembandingan capaian sasaran. Metode
evaluasi kinerja dilakukan dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja
kegiatan. Pembandingan dilakukan dengan melihat perbandingan antara rencana dengan realisasi untuk masing-masing indikator kinerja kegiatan untuk input, output, dan outcome. Metode ini merupakan evaluasi internal (self evaluation) atas
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 25
kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam organisasi serta rencana perbaikan yang akan dilakukan dalam rangka peningkatan kinerja dimasa depan.
Metode pembandingan capaian kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa mendatang. Metode ini terutama bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
3.2 ANALISIS ATAS PENCAPAIAN SASARAN STRATEJIK 2008
Secara umum, Biro ASP Provinsi DKI Jakarta telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 3 Sasaran Stratejik dengan 7 kegiatan dengan jumlahnya rincian kegiatan sebanyak 63 (enam puluh tiga). Dari keseluruhan 63 rincian kegiatan tersebut yang terlaksana sebanyak 61 rincian kegiatan, 1 rincian kegiatan tidak direalisasikan dan 1 rincian kegiatan tidak terlaksana.
Gambaran capaian sasaran Biro ASP Provinsi DKI Jakarta terkait dengan 63 rincian kegiatan secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini :
SASARAN INDIKATOR SAT TARGET REALISASI CAPAIAN
(%) 1. 2. 3. Meningkatnya pelaksanaan koordinasi pembangunan sarana prasarana kota Pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan dalam perumusan kebijakan. Penyiapan bahan perumusan kebijakan 1. Koordinasi pelaksanaan
pembangunan jalan, fly over/underpass dan fasilitas perhubungan 2. Koordinasi pelaksanaan penetapan penguasaan perencanaan peruntukan bidang tanah untuk jalan dan jembatan Buku Buku Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi 99 100
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 26 4. 3. Penyusunan laporan pengendalian dan monitoring pelaksanaan pembangunan 3. Koordinasi pelaksanaan kegiatan pemerintah pusat bidang jalan dan perhubungan lintas sektoral
4. Koordinasi pelaksanaan jasa pelayanan sarana dan prasarana fasilitas kebersihan
5. Koordinasi Penetapan Penguasaan
Perencanaan/Peruntuk an bidang tanah untuk bidang tata air 6. Koordinasi
pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana air limbah
7. Koordinasi pelaksanaan sarana dan prasarana air bersih 8. Koordinasi pelaksanaan program kebersihan 9. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dedicated Kali/Sungai 10. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dedicated Situ dan Waduk
11. Koordinasi Penyempurnaan Sarana dan Prasarana Busway Koridor 1 s/d 10 (Dedicated Program) 12. Koordinasi dan
Monitoring Sarana Sosial dan Umum (Kesehatan,
Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan serta Olah Raga 13. Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman 14. Koordinasi dan Monitoring Kegiatan Pembangunan Kantor Walikotamadya 5 Wilayah, Kompleks Balaikota dan
Kompleks Dinas Teknis Jati Baru 15. Koordinasi dan Monitoring Pengadaan lahan bagi Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Laporan pemantauan Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan pemantauan Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi 100 99 98 99 99 86 97 97 97 100 100 100 100
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 27 Pelaksanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana 16. Koordinasi Pemindahan Sarana Prasarana Umum yang terkena Banjir Kanal Timur (BKT) 17. Koordinasi Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Pemda di Kabupaten Kep. Seribu 18. Koordinasi Program Dedicated Pembangunan Perumahan Rakyat (Rusun) (Dedicated Program) 19. Koordinasi pemanfaatan tata ruang kawasan pantai utara 20. Koordinasi pengendalian pemanfaatan ruang kawasan 21. Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Sistem Transportasi/Angkutan Massal 22. Koordinasi penataan sarana dan prasarana jalan dan lalu lintas 23. Koordinasi penyusunan PKS dengan para pemegang SIPPT 24. Sinkronisasi data pemenuhan kewajiban pemegang SIPPT 25. Koordinasi Penyelenggaraan Reklame di Kawasan Kendali Ketat, Tol dan di Lahan Pemda 26. Koordinasi Penataan
Pertamanan
27. Koordinasi penyerahan fasos - fasum dari pihak ketiga akibat terkena BKT (Dedicated Program) 28. Koordinasi Penyelesaian Masalah Menara Telekomunikasi 29. Koordinasi Penyelesaian Masalah Energi, Genset, Gas dan Mekanik Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Data Buku Buku Buku Buku Buku Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan pendataan Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan pendataan Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi 100 100 94 100 100 100 100 100 100 100 100 96 100 100
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 28
30. Koordinasi Penempatan dan Penyelesaian Masalah Jaringan Utilitas di Wilayah Provinsi DKI Jakarta 31. Koordinasi Penyelesaian Masalah kelistrikan di Provinsi DKI Jakarta 32. Koordinasi Penyelesaian Masalah Penerangan Jalan Umum di Provinsi DKI Jakarta
33.Koordinasi
pengendalian kualitas lingkungan hidup di kawasan situ Babakan 34. Koordinasi dan Monitoring Pelaksanaan Pembangunan Sumur Resapan di 5 (Lima) Wilayah 35. Koordinasi Monitoring Pemanfaatan Energi Alternatif yang Berwawasan Lingkungan di Provinsi DKI Jakarta 36. Koordinasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Limbah B3 yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Pusat 37. Koordinasi dan Monitoring Pembangunan Lingkungan Hidup di Permukiman Nelayan 38. Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Implementasi RKL dan RPL di Bidang Prasarana Kota 39. Pemantauan dan Pelaporan Realisasi APBD di bawah Koordinasi Asisten Pembangunan 40. Pemantauan Program Dekonsentrasi Bidang Sarana Prasarana 41. Koordinasi Penyelenggaraan Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi 42. Forum sosialisasi usaha peran masyarakat jasa Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Buku Data Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan pemantauan Laporan pemantauan Laporan pemantauan Terlayani Terlaksana Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Triwulan III &
IV Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan pemantauan Laporan pemantauan Laporan pemantauan Terlayani Tidak terlaksana 99 100 100 50 100 89 100 100 92 99 100 98 0
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 29
kontruksi
43. Pusat Data Informasi Sertifikat Izin Usaha Jasa Konstruksi 44. Pelayanan Informasi
Kemampuan Nyata 45. Penyusunan Patokan
Harga Satuan dan Upah Pekerjaan Bidang Pemborongan Prov. DKI Jakarta 46. Pemrosesan Usulan
Permohonan Harga Satuan Bahan dan Upah Pekerjaan Bidang Pemborongan yang tidak terdapat dalam Buku Patokan Harga Satuan Unit/Satuan Kerja (Non Standar) 47. Penyusunan harga
Satuan Unit Bangunan untuk Menunjang RKA-SKPD
48. Pengadaan Alat Tulis Kantor 49. Pembelian Surat Kabar/Majalah 50. Biaya Transaksi Keuangan 51. Pengadaan Barang Cetakan 52. Pembelian Makanan dan Minuman 53. Pemeliharaan Peralatan Kantor/Komputer 54. Penggandaan dan Penjilidan 55. Penngadaan peralatan kantor 56. Pembinaan Rohani Pegawai 57. Penyusunan Laporan Kinerja 58. Pengelolaan Administrasi Keuangan Biro ASP 59. Penyusunan Rencana Kerja SKPD 60. Pengelolaan Administrasi Kepegawaian 61. Penyusunan LAKIP Tahun 2008 Buku Pelayanan Buku Pelayanan Buku ATK Buku - - - Pemeliharaan - - Pengajian Buku Buku Buku Buku Buku Data Terlayani Harga satuan & upah Terlayani Harga satuan Tersedia Tersedia Terlaksana Tersedia Tersedia Terpelihara Terlaksana Terlaksana Terlaksana Laporan kinerja Laporan Adm. keuangan Rencana Kerja Lap Adm Pegawai Laporan AKIP Data ¼ bagian Terlayani sebagian Harga satuan & upah Terlayani Harga satuan Tersedia Tersedia Tidak direalisasikan Tersedia Tersedia Terpelihara Terlaksana Terlaksana Terlaksana Laporan kinerja Laporan Adm. keuangan Rencana Kerja Lap Adm Pegawai Laporan AKIP 25 50 96 100 96 98 100 0 88 76 44 96 96 46 100 100 100 100 100
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 30
62. Penyusunan perangkat hukum kegiatan pengerukan sungai/kali dan waduk di wilayah Provinsi DKI Jakarta 63. Evaluasi pelaksanaan kerjasama proyek Monorail Buku Buku Draft perangkat hukum Laporan Evaluasi Draft perangkat hukum Laporan Evaluasi 62 94
Sedangkan analisis capaian keberhasilan masing-masing sasaran stratejik tahun 2008 yang dikaitkan dengan capaian indikator kegiatan-kegiatan yang mendukung sasaran-sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % 1. Koordinasi pelaksanaan pembangunan jalan, fly
over/underpass dan fasilitas perhubungan 2. Koordinasi pelaksanaan penetapan penguasaan
perencanaan peruntukan bidang tanah untuk jalan dan jembatan
3. Koordinasi pelaksanaan kegiatan pemerintah pusat bidang jalan dan perhubungan lintas sektoral
4. Koordinasi pelaksanaan jasa pelayanan sarana dan prasarana fasilitas kebersihan
5. Koordinasi Penetapan Penguasaan
Perencanaan/Peruntukan bidang tanah untuk bidang tata air
6. Koordinasi pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana air limbah
7. Koordinasi pelaksanaan sarana dan prasarana air bersih
8. Koordinasi pelaksanaan program kebersihan 9. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dedicated
Kali/Sungai
10. Koordinasi pelaksanaan kegiatan dedicated Situ dan Waduk
11. Koordinasi Penyempurnaan Sarana dan Prasarana Busway Koridor 1 s/d 10 (Dedicated Program)
12. Koordinasi dan Monitoring Sarana Sosial dan Umum (Kesehatan, Pendidikan, Sosial dan Kebudayaan serta Olah Raga
13. Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman 14. Koordinasi dan Monitoring Kegiatan
Pembangunan Kantor Walikotamadya 5 Wilayah, Kompleks Balaikota dan Kompleks Dinas Teknis Jati Baru
15. Koordinasi dan Monitoring Pengadaan lahan bagi Pelaksanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan pemantauan Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan pemantauan Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi 99 100 100 99 98 99 99 86 97 97 97 100 100 100 100
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 31
16. Koordinasi Pemindahan Sarana Prasarana Umum yang terkena Banjir Kanal Timur (BKT)
17. Koordinasi Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Pemda di Kabupaten Kep. Seribu 18. Koordinasi Program Dedicated Pembangunan
Perumahan Rakyat (Rusun) (Dedicated Program) 19. Koordinasi pemanfaatan tata ruang kawasan
pantai utara
20. Koordinasi Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
21. Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan dan Pelayanan Sistem Transportasi/Angkutan Massal 22. Koordinasi penataan sarana dan prasarana jalan
dan lalu lintas
23. Koordinasi penyusunan PKS dengan para pemegang SIPPT
24. Sinkronisasi data pemenuhan kewajiban pemegang SIPPT
25. Koordinasi Penyelenggaraan Reklame di Kawasan Kendali Ketat, Tol dan di Lahan Pemda 26. Koordinasi Penataan Pertamanan
27. Koordinasi penyerahan fasos - fasum dari pihak ketiga akibat terkena BKT (Dedicated Program) 28. Koordinasi Penyelesaian Masalah Menara
Telekomunikasi
29. Koordinasi Penyelesaian Masalah Energi, Genset, Gas dan Mekanik
30. Koordinasi Penempatan dan Penyelesaian Masalah Jaringan Utilitas di Wilayah Provinsi DKI Jakarta
31. Koordinasi Penyelesaian Masalah kelistrikan di Provinsi DKI Jakarta
32. Koordinasi Penyelesaian Masalah Penerangan Jalan Umum di Provinsi DKI Jakarta
33. Koordinasi pengendalian kualitas lingkungan hidup di kawasan situ Babakan
34. Koordinasi dan Monitoring Pelaksanaan Pembangunan Sumur Resapan di 5 (Lima) Wilayah
35. Koordinasi Monitoring Pemanfaatan Energi Alternatif yang Berwawasan Lingkungan di Provinsi DKI Jakarta
36. Koordinasi Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Limbah B3 yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Pemerintah Pusat 37. Koordinasi dan Monitoring Pembangunan
Lingkungan Hidup di Permukiman Nelayan 38. Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Implementasi
RKL dan RPL di Bidang Prasarana Kota
Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan pendataan Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan pendataan Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan Koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi Laporan koordinasi 100 100 94 100 100 100 100 100 100 100 100 96 100 100 99 100 100 50 100 89 100 100 92
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 32
39. Pemantauan dan Pelaporan Realisasi APBD di bawah Koordinasi Asisten Pembangunan 40. Pemantauan Program Dekonsentrasi Bidang
Sarana Prasarana
41. Koordinasi Penyelenggaraan Penerbitan Izin Usaha Jasa Konstruksi
42. Forum sosialisasi usaha peran masyarakat jasa kontruksi
43. Pusat Data Informasi Sertifikat Izin Usaha Jasa Konstruksi
44. Pelayanan Informasi Kemampuan Nyata 45. Penyusunan Patokan Harga Satuan dan Upah
Pekerjaan Bidang Pemborongan Prov. DKI Jakarta
46. Pemrosesan Usulan Permohonan Harga Satuan Bahan dan Upah Pekerjaan Bidang Pemborongan yang tidak terdapat dalam Buku Patokan Harga Satuan Unit/Satuan Kerja (Non Standar) 47. Penyusunan harga Satuan Unit Bangunan untuk
Menunjang RKA-SKPD 48. Pengadaan Alat Tulis Kantor 49. Pembelian Surat Kabar/Majalah 50. Biaya Transaksi Keuangan 51. Pengadaan Barang Cetakan 52. Pembelian Makanan dan Minuman 53. Pemeliharaan Peralatan Kantor/Komputer 54. Penggandaan dan Penjilidan
55. Pengadaan peralatan kantor 56. Pembinaan Rohani Pegawai 57. Penyusunan Laporan Kinerja
58. Pengelolaan Administrasi Keuangan Biro ASP 59. Penyusunan Rencana Kerja SKPD
60. Pengelolaan Administrasi Kepegawaian 61. Penyusunan LAKIP Tahun 2008 62. Penyusunan perangkat hukum kegiatan
pengerukan sungai/kali dan waduk di wilayah Provinsi DKI Jakarta
63. Evaluasi pelaksanaan kerjasama proyek Monorail
Laporan pemantauan Laporan pemantauan Terlayani Terlaksana Data Terlayani Harga satuan & upah
Terlayani Harga satuan Tersedia Tersedia Terlaksana Tersedia Tersedia Terpelihara Terlaksana Terlaksana Terlaksana Laporan kinerja Laporan Adm. keuangan
Rencana Kerja Lap Adm Pegawai
Laporan AKIP Draft perangkat hukum
Laporan evaluasi Laporan pemantauan Laporan pemantauan Terlayani Tidak terlaksana Data Terlayani Harga satuan & upah
Terlayani Harga satuan Tersedia Tersedia Tidak direalisasikan Tersedia Tersedia Terpelihara Terlaksana Terlaksana Terlaksana Laporan kinerja Laporan Adm. keuangan
Rencana Kerja Lap Adm Pegawai
Laporan AKIP Draft perangkat hukum
Laporan evaluasi 99 100 98 0 25 50 96 100 96 98 100 0 88 76 44 96 96 46 100 100 100 100 100 62 94
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 33
Dari uraian keberhasilan capaian kinerja sasaran diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
No SASARAN STRATEGIS P E N C A P A I A N
TERCAPAI BLM TERCAPAI 1 Koordinasi pelaksanaan pembangunan sarana prasarana kota
V - 2 Pengumpulan data dalam rangka menyiapkan perumusan kebijakan dalam
pelaksanaan pembangunan sarana prasarana kota, pengelolaan
lingkungan hidup, serta tata bangunan dan gedung pemda. V - 3 Pengendalian pelaksanaan pembangunan sarana prasarana kota secara
terpadu dan berwawasan lingkungan, pengelolaan lingkunan hidup, serta tata bangunan dan gedung pemda.
V -
ANALISIS KELEMAHAN
Selain keberhasilan pada kegiatan yang telah direncanakan, masih terdapat rincian kegiatan yang belum dapat direalisasikan secara optimal, hal ini disebabkan keterbatasan waktu dan persiapan serta minimnya informasi dan data,
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Peningkatan kinerja Biro ASP Provinsi DKI Jakarta saat ini adalah dengan melakukan perencanaan kegiatan yang lebih baik sesuai kondisi dan situasi, dan yang terpenting adalah meningkatkan koordinasi dan monitoring serta proaktif guna mendapatkan informasi dan data yang lebih akurat dan lebih banyak dari unit-unit kerja terkait, sehingga dengan demikian menyelesaikan dan memberikan solusi ataupun rekomendasi hal-hal yang terkait dengan pembangunan prasarana dan sarana kota.
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 34
4
4
K
K
A
A
E
E
K
K
U
U
U
U
A
A
N
N
N
N
T
T
G
G
A
A
A
A
B
B
N
I
N
I
L
L
I
2
I
2
T
T
0
0
A
A
0
0
S
S
8
8
Berdasarkan alokasi anggaran Biro ASP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2008, pagu dan realisasi anggaran untuk setiap Rincian Kegiatan sebagai berikut:
No Uraian Rincian Kegiatan
Anggaran (DASK) Rp Realisasi (SPJ) Rp Capaian Target % Ket.
Koordinasi dan Pengendalian
Kegiatan Prasarana Kota 1.500.000.000 1.457.834.500 97,19%
1 Koordinasi pelaksanaan
pembangunan jalan, fly over/underpass dan fasilitas perhubungan
108.600.000 107.520.000 99,01%
2 Koordinasi pelaksanaan
penetapan penguasaan
perencanaan peruntukan bidang tanah untuk jalan dan jembatan
107.520.000 107.460.000 99,94%
3 Koordinasi pelaksanaan kegiatan
pemerintah pusat bidang jalan dan
perhubungan lintas sektoral 107.520.000 107.460.000 99,94%
4 Koordinasi pelaksanaan jasa
pelayanan sarana dan prasarana
fasilitas kebersihan 113.940.000 113.400.000 99,53%
5 Koordinasi Monitoring dan
Evaluasi MOU dan Perjanjian Kerjasama dalam Pengelolaan Kebersihan/Persampahan.
0 0 0% Dibatalkan
6 Koordinasi Penetapan
Penguasaan
Perencanaan/Peruntukan bidang tanah untuk bidang tata air
112.140.000 109.920.000 98,02%
7 Koordinasi Pembangunan Sumber
daya Air di Wilayah Prov. DKI Jakarta (Situ, Waduk, Sungai, BKT dan Drainase Kota Lainnya
0 0 0% Dibatalkan
8 Koordinasi pelaksanaan
pembangunan sarana dan prasarana air limbah
108.960.000 107.520.000 98,68%
9 Koordinasi pelaksanaan sarana
dan prasarana air bersih 108.960.000 107.520.000 98,68%
10 Koordinasi pelaksanaan program
kebersihan 132.360.000 113.940.000 86,08%
11 Koordinasi pelaksanaan kegiatan
dedicated Kali/Sungai 200.000.000 194.407.250 97,20%
12 Koordinasi pelaksanaan kegiatan
LAKIP Biro ASP Provinsi DKI Jakarta 35
13 Koordinasi Penyempurnaan
Sarana dan Prasarana Busway Koridor 1 s/d 10 (Dedicated Program)
200.000.000 194.280.000 97,14%
14 Pemantapan program strategis
sarana prasarana kota 0 0 0% Dibatalkan
Koordinasi dan Pengendalian
Kegiatan Sarana Perkotaan 1.102.298.000 1.089.541.500 98,84%
15 Koordinasi dan Monitoring Sarana Sosial dan Umum (Kesehatan, Pendidikan, Sosial dan
Kebudayaan serta Olah Raga)
184.998.000 184.998.000 100,00%
16 Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian Pembangunan
Perumahan dan Permukiman 144.900.000 144.900.000 100,00%
17 Koordinasi dan Monitoring Kegiatan Pembangunan Kantor Walikotamadya 5 Wilayah,
Kompleks Balaikota dan Kompleks Dinas Teknis Jati Baru
144.900.000 144.900.000 100,00%
18 Koordinasi dan Monitoring Pengadaan lahan bagi Pelaksanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana
144.900.000 144.900.000 100,00%
19 Koordinasi dan monitoring
kegiatan pembangunan gedung Islamic Center, gedung PKP, gedung Bazis, fasilitas rekreasi dan olahraga Boker dan perawatan Tugu Monas.
0 0 0% Dibatalkan
20 Koordinasi Pemindahan Sarana Prasarana Umum yang terkena
Banjir Kanal Timur (BKT) 144.900.000 144.900.000 100,00%
21 Koordinasi Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Pemda di
Kabupaten Kep. Seribu 137.700.000 137.700.000 100,00%
22 Koordinasi Program Dedicated Pembangunan Perumahan Rakyat (Rusun) (Dedicated Program)
200.000.000 187.243.500 93,62%
Koordinasi dan Pengendalian
Kegiatan Tata Ruang 1.499.840.000 1.492.740.000 99,53%
23 Koordinasi pemanfaatan tata
ruang kawasan pantai utara 162.480.000 162.480.000 100,00%
24 Koordinasi pengendalian
pemanfaatan ruang kawasan 162.480.000 162.480.000 100,00%
25 Koordinasi Pelaksanaan
Pembangunan dan Pelayanan Sistem Transportasi/Angkutan Massal
162.480.000 162.480.000 100,00%
26 Koordinasi penataan sarana dan
prasarana jalan dan lalu lintas 162.480.000 162.480.000 100,00%
27 Koordinasi penyusunan PKS
dengan para pemegang SIPPT 162.480.000 162.480.000 100,00%
28 Sinkronisasi data pemenuhan
kewajiban pemegang SIPPT 162.480.000 162.480.000 100,00%
29 Koordinasi Penyelenggaraan
Reklame di Kawasan Kendali Ketat, Tol dan di Lahan Pemda