Critical Book Review Critical Book Review
“
“
Pengantar Ekologi Dan Ekologi dan Lingkungan Hidup”
Pengantar Ekologi Dan Ekologi dan Lingkungan Hidup”
Dosen Pengampu: Dr. Darwin Parlaungan Lubis, S. Si, M. Si
Dosen Pengampu: Dr. Darwin Parlaungan Lubis, S. Si, M. Si
Disusun Oleh: Disusun Oleh: Kelompok 6 Kelompok 6
Budi Rahmah Panjaitan Budi Rahmah Panjaitan Mugi Rahayu Muladi Mugi Rahayu Muladi
Nurhayati Nurhayati
Santa Mariana Simangunsong Santa Mariana Simangunsong
B Reguler 2016 B Reguler 2016
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Critical Book Review mengenai “Pengantar Ekologi Dan Ekologi dan Lingkungan Hidup” tepat pada waktunya. Harapan kami semoga Critical Book Review ini dapat berguna bagi kami dan bermanfaat bagi yang membaca Critical Book Review ini.
Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan Critical Book Review ini, kami juga membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk Critical Book Review ini terutama dari Bapak Dosen Pengampu Mata Kuliah Ekologi Dan Lingkungan sebagai koreksi dan perbaikan untuk kedepannya. Atas saran dan masukannya kami mengucapkan terima kasih.
Medan, September 2017 Hormat kami,
Daftar Isi
halaman Kata Pengantar ... Daftar Isi ... Bab I Pendahuluan Informasi Bibliografi ……… Bab II PembahasanLatar belakang masalah ... Permasalahan yang akan dikaji... Kajian teoriyang digunakan..………...……….. Metode yang digunakan ……….
Bab III Pembahasan Buku Secara Umum
Sinopsis Buku ... Kelemahan dan Kelebihan... Analisis ………..…… Bab IV Kesimpulan/Penutup Kesimpulan ... Saran ... Daftar Pustaka... I Ii 1 2 2 2 2 3 30 34 35 35 36
Bab I Pendahuluan
a. Informasi Bibliografi
Buku Pengantar Ekologi (Buku Utama)
Judul : Pengantar Ekologi
Penulis : Prof. DR. R. Soedjiran Resosoedarmo, MA DR. Kuswata Kartawinata
DR. Aprilani Soegiarto
ISBN :
-Dimensi Buku : 17 x 28 cm
Tebal Buku : vi + 145 halaman Tahun Terbit : 1985
Penerbit : IKIP Jakarta Urutan cetakan : Cetakan Ke 1
Buku Ekologi Dan Lingkungan Hidup (Buku Pembanding)
Judul : Ekologi Dan Lingkungan Hidup
Penulis : Ramli Utina dan Dewi Wahyuni K. Baderan ISBN : 978-979-1340-13-7
Dimensi Buku : 19 x 28 cm
Tebal Buku : ix + 179 halaman Tahun Terbit : 2009
Penerbit : UNG Press Urutan cetakan : Cetakan Ke 1
Bab II Permasalahan Secara Umum Buku Yang Akan di Review a. Latar Belakang Masalah
Ekologi adalah cabang dari biologi yang difokuskan pada pemeriksaan organisme hidup dalam lingkungan alam. Ekologi melihat bagaimana organisme berinteraksi dengan lingkungan dan satu sama lain, dan mereka mempelajari sistem yang kompleks dan saling berhubungan yang mempengaruhi kehidupan di Bumi.
Ekologi juga dikenal sebagai biologi lingkungan, dan ada sejumlah subdisiplin dalam cabang ilmu-ilmu yang berhubungan dengan topik tertentu, seperti hubungan antara manusia dan lingkungan alam.
b. Permasalahan yang akan dikaji
Membahas mengenai keterkaitan antara lingkungan hidup baik manusia dengan alam maupun manusia dengan hewan dan hubungan antar ketiganya.
c. Kajian teori/konsep yang digunakan
Konsepnya adalah mendeskripsikan isi dari kedua buku tersebut tentang pengertian, sumberdaya alam, masalah lingkungan hidup dan pembangunan yang terjadi, pencemaran lingkungan beserta upaya
konservasinya dan dampaknya terhadap lingkungan.
d. Metode yang digunakan
Metode yang digunakan penulis adalah analisis deskriptif untuk Buku Pengantar Ekologi dan metode deskriptif untuk Buku Ekologi Dan Lingkungan Hidup.
Bab III Pembahasan Critical Book Review a. Sinopsis Buku
1. Merangkum
BUKU PENGANTAR EKOLOGI Bab I Pendahuluan
A. Ekologi sebagai ilmu
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernest haeckel, ahli biologi jerman pada tahun 1869. Arti kata “oikos” yang berarti rumah atau tempat tinggal, dan “logos” berarti telaah atau studi. Jadi, ekologi adalah ilmu tentang rumah atau tempat tinggal makhluk hidup. Biasanya ekologi didefenisikan sebagai “ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya”. Yang dimaksud dengan makhluk hidup disini adalah “keompok” makhluk hidup.
Ekologi sebagai ilmu, berkembang pesat setelah tahun 1900, dan lebih pesat lagi dalam dua dasawarsa terakhir ini. Sekarang kita kenal pula ilmu
lingkungan hidup dan biologi lingkungan yang merupakan ilmu tersendiri, berbeda dengan ekologi yang sedang kita bahas.
B. Hubungan ekologi dengan ilmu lainnya
1. Hubungan ekologi dengan ilmu alam lainnya. - Ilmu fisika
- Ilmu kimia
- Ilmu bumi dan antariksa
2. Hubungan ekologi dengan ilmu sosial
Mempelajari peran ekosistem terhadap kehidupan manusia. Bab II Azas-Azas Ekologi
A. Konsep ekosistem
2. Komponen heterotrofik, organisme yang memanfaatkan bahan organik sebagai makanan.
Dari segi penyusunnya, ada empat komponen, yaitu: 1. Bahan tak hidup (abiotik, non-hayati)
2. Produsen 3. Konsumen 4. pengurai
B. Proses produksi dan dekomposisi
Bahwa organisme pengurai mempunyai tiga fungsi utama dalam suatu ekosistem, selain mengatur keperluan dan kelangsungan kehidupan sendiri, yaitu: 1. Mineralisasi bahan-bahan organik yang telah mati;
2. Menghasilkan makanan untuk organisme lain; dan
3. Menhasilkan zat-zat kimia yang disebut “hormon lingkungan”.
C. Keseimbangan dalam ekosistem
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang yang dinamakan homeostatis, yaitu kemampuan ekositem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.
D. Habitat dan relung
Habitat adalah tempat suatu organisme hidup; relung (niche) adalah posisi atau status suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, yang merupakan akibat adaptasi struktural, tanggap fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu.
E. Daur unsur-unsur kimia
Semua unsur kimia, termasuk unsur esenisal yang terdapat dalam protoplasma, cenderung untuk bersikulasi dalam biosfer, dari lingkungan organisme dan kembali ke lingkungan mengikuti jejak-jekak yang berkarakteristik
F. Energi dalam ekosistem
Hukum termodinamika pertama mengatakan bahwa energi dapat diubah dari suatu bentuk energi menjadi bentuk energi energi lain tetapi energi tak pernah dapat diciptakan dan tak pernah dapat dimusnahkan.
Hukum termodinamika kedua mengatakan bahwa setiap terjadi perubahan bentuk energi, pasti terjadi degradasi energi dari bentuk energi yang berpusat
menjadi bentuk yang terpencar. G. Populasi dan komunitas
Berbagai kelompok dalam komunitas biotik tersebut dinamakan populasi. Kelompok seperti itu yang tumbuhan dan hewannya secara bersama telah menyesuaikan diri dan menghuni suatu tempat alami disebut komunitas.
H. Suksesi
Proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah secara teratur disebut suksesi.
Bab III Ekosistem Darat Di Indonesia A. Tipe-tipe ekosistem di indonesia
Berdasarkan data vegetasi, iklim dan tanah yang ada, kartawinata (1976-1980) telah mencoba untuk membuat bagan unit-unit ekosistem atau tipe-tipe ekostem darat dan rasa yang ada di indonesia. tpe ekosistem yang terdaftar dalam bagan ini dianggap unit yang paling kecil dan dibentuk berdasarkan fisiognomi (kenampakan) struktur dan takson (unit taksonomi) yang khas/dominan dari vegetasi yang di kombinasikan dengan faktoe-faktor iklim, ketinggian dari permukaan laut dan tanah. Faktor fauna tidak dimasukkan karena datanya yang
kurang, lagi pula perincian ekosistem dengan ciri-ciri vegetasi dan lingkungan dapat dianggap cukup. Dalam ekosistem terdapat korelasi anatara komunitas satwa dan vegetasi serta lingkungan (Webb, 1973).
Pemanfaatan sumber daya hayati yang masih hidup di alam akan mempunyai efek positif terhadap kesejahteraan manusia dan paling menyolok dari efek pemanfaatan ini adalah pemanfaatan kayu dari hutam alam. Sementara ituseirama dengan efek positif, efek negatif pemanfaatan ini dapat dirasakan pula, terutama efeknya terhadap kelestarian sumber daya itu sendiri, apalagi bila permanfaatan itu berlebihan.
C. Pelestarian sumber daya hayati darat
Usaha pelestarian sumber daya alam ini tidak akan berlangsung dengan lancar dan memenuhi harapan bila hanya diserahkan kepada instansi-instansi pemerintah saja; seluruh lapisan masyarakat harus dilibatkan. Usaha pelestarian
adalah tanggungjawab kita semua. D. Pelestarian ekosistem darat
Usaha perlindungan alam ditekankan pada perlindungan jenis-jenis yang hampir punah. Kegunaan dan nilai ilmiah, sedangkan kegunaan untuk orang awam tidak banyak dikemukakan sebagai alasan. Tidak heran bila konservasi sering diinterprestasikan sebagai konservatin dianggap orang konservatif (Budowski, 1972). Oleh karena itu sering pula pelestarian alam dianggap bertentangan dengan pembangunan, padahal sebetulnya pelestarian alam ini
merupakan bagian integral dari pembangunan dan bahkan dapat dijadikan alat dalam pembangunan (Budowski, 1972)
Bab IV Sumber Daya Alam Laut Indonesia A. Pendahuluan
Pendayagunaan wilayah pesisir kita secara penuh dan bijaksana dimasa-masa mendatang akan sangat berpengaruh terhadap ketahanan nasional kita, baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, maupun di bidang pertahanan dan keamanan.