• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. PROFIL PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk. A. Profil PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II. PROFIL PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk. A. Profil PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk

A. Profil PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk 1. Sejarah Ringkas

PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk atau sering disebut PGN dengan kode transaksi perdagangan Bursa Efek Indonesia “PGAS”, merupakan sebuah perusahaan milik Negara yang dirintis sejak tahun 1859, ketika masih bernama Firma LJN Enthoven & Co. Kemudian pada tahun 1950, oleh pemerintah Belanda, perusahaan tersebut diberi nama NV Overzeese Gas en Electriciteit (NV OGEM). Namun pada tahun 1985, Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih kepemilikan firma tersebut dan mengubah nama menjadi Penguasa Perusahaan Peralihan Listrik dan Gas (P3LG) seiring dengan perkembangan Pemerintah Indonesia, pada tahun 1961 status perusahaan itu beralih menjadi BPU-PLN.

Pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19/1965, perusahaan ditetapkan sebagai perusahaan Negara dan dikenal sebagai Perusahaan Gas Negara (PGN). Kemudian berdasarkan peraturan pemerintah No.27 tahun 1984, perseroan berubah status hukumnya dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Umum (Perum). Setelah itu, status perusahaan diubah dari Perum menjadi Perseroan Terbatas yang dimiliki oleh Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah No.37 tahun 1994 dan Akta Pendirian Perusahaan No. 489 tanggal 30 Mei 1996 yang diaktakan oleh notaris Adam Kasdarmaji SH. Seiring dengan perubahan satus perseroan berubah menjadi perusahaan terbuka, anggaran dasar

(2)

perusahaan diubah dengan Akta Notaris No.5 dari fathiah Helmi SH tanggal 13 November 2003, yang antara lain berisi tentang perubahan struktur permodalan. Perubahan ini telah disahkan oleh Mentri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan No.C-26467 HT.01.04 Th 2003 tanggal 4 November 2003, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No.94 Tambahan No. 11769 tanggal 24 November 2003.

Pada tanggal 5 Desember 2003, Perseroan memperoleh penyataan efektif dari badan Pengawas Pasar Modal untuk melakukan penawaran umum saham perdana kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 saham, yang terdiri dari 475.309.000saham dari inventasi saham Pemerintah Republik Indonesia, pemegang saham perseroan dan 820.987.000 saham baru.

Sejak saat itu, nama resmi Perseroan menjadi PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk. Saham perusahaan telah dicatatkan dalam Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 15 Desember 2003 dengan kode transaksi perdagangan “PGAS” .

2. Landasan Hukum

Adapun landasan hukum perusahaan menggunakan berbagai peraturanperundangan antara lain:

a. PP No.19/1965 Dasar Hukum Pendirian.

b. UU Migas No.22 Tahun 2001. Dengan telah disahkannya UU Migas, maka kerangka hukum bisnis migas di indonesia mengalami perubahan yang signifikan, tidak hanya terjadi di sektor hulu tetapi juga pada sektor hilir dimana perusahaan melakukan kegiatan usahanya saat ini.

(3)

c. Menteri kehakiman No: C2-7729.HT.01.01.Th 96 Tanggal 31 Mei 1996 tentang Pengesahan badan hukum.

d. Persetujuan Menteri Kehakiaman atas Akta Perubahan Anggaran Dasar No. C-19905 HT.01.04 Th.99 Tanggal 10 Desember 1999.

e. Undang-Undang RI No.1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

f. Undang-Undang RI No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. g. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate

Governance padan Badan Usaha Milik Negara. 3. Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Budaya PGN

Untuk menghadapi tantangan kompetisi usaha dimasa depan, PGN telah menetapkan Visi dan Misi perusahaan serta merumuskan nilai-nilai yang dianut perusahaan kedalam suatu budaya perusahaan. Berikut adalah Visi, Misi dan Nilai-Nilai Budaya PGN:

Visi PGN :

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi.

Misi PGN:

Meningkatkan nilai tambah Perusahaan bagi stakeholders melalui:

a. Penguatan bisnis inti dibidang ransportasi niaga gas bumi dan pengembangannya.

b. Pengembangan usaha pengelolaan gas.

c. Pengembangan usaha jasa operasi, pemeliharaan dan keteknikan yang berkaitan dengan industri gas.

(4)

d. Profitisasi sumber daya dan aset perusahaan dengan mengembangkan usaha lainnya.

Nilai-Nilai Budaya PGN (ProCISE) : a. Profesionalisme/Profesionalisme.

b. Penyempurnaan Terus Menerus/continous Improvement. c. Integritas/integrity.

d. Keselamatan.

Budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang telah disepakati dan diyakini oleh seluruh insan perusahaan sebagai landasan dan acuan bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya. Perusahaan mendefinisikan budaya perusahaannya dalam lima asa yang disingkat dengan SMILE.

S= Stastisfaction (kepuasan) M=Morale (semangat juang) I=Integrity (integritas)

L=Leadership (kepemimpinan) E=Enterpreneurship (kewirausahaan)

SMILE juga menjadi pedoman dasar bagi insan Perusahaan untuk melaksankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam mengelola perusahaan.

Manfaat Budaya Perusahaan terhadap Pekerja

a. Memberikan imbalan dan sanksi administratif yang lebih objektif

b. Lebih terjaminnya kebutuhan dalam mengemukakan pendapat dan saran kepada atasan.

(5)

d. Menimbulkan rasa kebanggaan dan rasa memiliki terhadap Perusahaan e. Membentuk jiwa kebersamaan (esprit de corps) sehingga akan

menumbuhkan semangat sinergitas yang tinggi.

4. Perilaku Utama Insan/Pekerja PT.Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk a) Professinalisme (Profesinalisme)

1) Kompeten di Bidangnya Setiap insan PGN berprilaku :

a. Memberikan hasil kerja terbaik dengan didukung kompetensi yang memadai

b. Senantiasa meningkatkan kompetensi diri sesuai tuntutan pekerjaan c. Berani menyampaikan gagasan/pendangan konstruktif sesuai

dengan bidang keahlian yang dimiliki 2) bertanggung jawab

setiap insan PGN berprilaku

a. Selalu berkerja tuntas serta bertanggung jawab atas tindakan yang diambil

b. Berani mengambil keputusan sesuai tanggung jawab dan wewenang yang diberikan

c. Memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien

b) Penyempurnaan Terus Menerus/ Continuous Improvement 1) Kreatif dan Inovatif

(6)

Mampu mengantisipasi adanya peluang dan perubahan lingkungan usaha. Mampu mengidentifikasikan dan mengembangkan peluang penyempurnaan guna mengoptimalkan proses kerja yang lebih efektif dan efisien.

Senantiasa berupaya mencari terobosan-terobosan baru yang bernialai tambah.

2) Adaptif Terhadap Perubahan Setiap insan PGN berperilaku :

a. Mampu melihat manfaat perubahan baik bagi diri sendiri, unit kerja dan perusahaan.

b. Berkomitmen untuk beradaptasi terhadap perubahan.

c. Berinisiatif untuk melaksanakan perubahan yang dimiliki nilai tambah.

c) Integritas/Integrity

1) Jujur, Terbuka, dan Berpikir Positif Setiap insan PGN berperilaku:

a. Selalu berkata danbertindak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (sesungguhnya)

b. Selalu mengutamakan kepentingan perusahaan dan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengakibatkan benturan kepentingan

c. Selalu terbuka terhadap masukan, pendapat dan kritik 2) Disiplin dan Konsisten

(7)

a. Selalu mematuhi kebijakan, sistem, prosedur dan ketentuan lainnya yang berlaku

b. Teguh dalam memegang prinsip sesuai dengan kaidah dan norma yang berlaku

c. Selalu melaksanakan komitmen yang sudah disepakati d) Keselamatan Kerja/ Safety

1) Mengutamakn Keselamatan danKesehatan Kerja Setiap insan PGN berperilaku:

a. Selalu mematuhi ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja

b. Senantiasa memelihara seluruh sumber daya perusahaan dalam rangka menjaga kelangsungan usaha perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja.

c. Mengambil tindakakn preventif untuk memastikan tingkat keselamtandan kesehatan kerja.

2) Peduli Lingkungan Sosial dan Alam Setiap insan PGN berperilaku:

a. Peka dan peduli terhadap situasi dan kondisi perubahan lingkungan b. Selalu berperan aktif dan berkontribsi terhadap perbaikan

lingkungan alam dan lingkungan sosial disekitar wilayah operasi. e) Pelayanan Prima / Excellent Service

1) Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Setiap insan PGN berprilaku:

a. Memahami betul kebutuhan dan harapan pelanggan b. Selalu melayani dengan tulus, ramah dan santun

(8)

c. Selalu memberikan pelayanan terbaik bahkan melampaui harapan pelanggan

2) Proaktif dan Ceapt Tanggap Setiap insan PGN berperilaku:

a. Selalu proaktif dalam mengidentifikasi kebutuhan spesifik pelanggan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan

b. Selalu cepat tanggap dalam memenuhi kebutuhan pelanggan B. Strategi dan Tujuan Perusahaan

1. Strategi Perusahaan

Menyelesaikan pengembangan infrastuktur jaringan pipa transmisi gas yang terpadu dengan jaringan distribusi yang diharapkan akan tumbuh peran serta pelaku bisnis disepanjang rantai bisnis gas bumi dari sektor hulu ke sektor hilir, dalam rangka mempersiapkan unbudling dan open access.

2. Tujuan Perusahaan

Tujuan perusahaan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.37 Tahun 1994 sebagai berikut:

1) Mengembangkan dan menafaatkan gas bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

2) Menyediakan gas dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat.

(9)

C. Struktur Organisasi

Pembuatan struktur organisasi dalam suatu perusahaan mutlak harus dilakukan oleh pemimpin perusahaan agar aktivitas personil perusahaan tidak tumpah tindih (over lapping). Struktur organisasi yang telah dibuat akan membantu memberikan pengertian yang jelas dengan pembagian tugas yang ada dalam perusahaan itu dan setiap pekerja mengetahui dari mana sumber pemerintah dan kepada siapa seseorang itu bertanggung jawab.

Dengan adanya struktur organisasi diharapkan tercapainya suatu koordinasi yang efektif diantarunit-unit maupun bagian-bagian dalam organisasi, sehingga tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai. Oleh karena itu, struktur organisasi yang digunakan harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perusahaan agar pendayagunaan sumber daya yang ada dapat optimal.

Struktur organisasi pada PT Perusahaan Gas Negara merupakan struktur organisasi garis dan staf, yang mencerminkan tanggung jawab dan wewenang secara vertikal serta hubungan antar bagian secara horizontal.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengatur pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Suatu perusahaan terdiri dari unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentudan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal. Struktur organisasi SBU Distribusi pada gambar 2.1 dibawah ini:

(10)

LOGISTI K DAN ADMINI STRASI UMUM KEUAN GAN DAN SDM ENJINE RING DAN PEMBA NGUNA N OPERAS I DAN PEMELII HARAA N ITERGRI TAS JARING AN DAN K3PL INTERG RITAS JARING AN MANAJ EMEN GAS LOGISTI K KEUAN GAN PERENC ANAAN DAN LAYANA N ENJINE RING ADMINI STRASI UMUM SUMBE RDAYA MANUS IA PERENC ANAAN DAN PENGEN DALIAN OPERASI KDPL WORKS HOP STRUKT UR ORGAN ISASI SBU DISTRIB USI GENERA L MANAG ER - PENGEN DALIAN KINERJA - HUKUM DAN HUMAS PENJUA LAN DAN LAYANA N PERENC ANAAN PENJUA LAN PEMBA NGUNA N LAYANA N PELANG GAN AREA AREA AREA Gamba r 2.1 struktu r organis asi Sumbe r PT PGN

(11)

D. Job Description (Deskripsi Tugas)

Berikut adalah uraian pekerjaan (job Description) untuk setiap departemen pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk

1) General Manager

Fungsi General Manager :

General Manager mempunyai fungsi menyelenggarakan kegiatan usaha

distribusi gas bumi melalui jaringan pipa gas sesuai perkembangan usaha dan kebijakan yang ditetapkan Direksi.

Tugas General Manager:

a. Menetapkan, mengendalikan dan mengelola Rencana kerja dan Anggaran. b. Mengendalikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan jaringan pipa gas

serta fasilitas penunjangnya.

c. Mengendalikan pengelolaan kegiatan operasi dan pemeliharaan.

d. Mengendalikan pengelolaan kegiatan penjualan dan layanan pelanggan. e. Mengendalikan pengelolaan kegiatan K3PL dan integritas jaringan.

2) Departemen Keuangan dan SDM

Fungsi Depaertemen Keuangan SDM:

Departemen keuangan dan SDM mempunyai fungsi memastikan pengelolaan keuangan, SDM serta tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan secara optimal.

(12)

Tugas Departemen Keuangan dan SDM:

a. Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan keuangan dan SDM serta tanggung jawab sosial dan lingkungan.

b. Memastikan terintegrasinya rencana kerja antar satuan kerja didalam departemen keuangan dan SDM, maupun dengan satuan kerja yang lain didalam organisasi SBU.

c. Melakukan koodinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja antar satuan kerja didalam departemen keuangan dan SDM.

d. Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan dan SDM.

e. Memastikan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. 3) Dinas keuangan

Fungsi Dinas Keuangan:

Dinas keuangan mempunyai fungsi memastikan pengelolaan kegiatan keuangan yang meliputi anggaran, pembendaharaan, akutansi, perpajakan serta pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Tugas Dinas Keuangan:

a. Mengelola penyusunan rencana kerja dan anggaran (RKA) SBU serta menyusun usulan otorisasi pelaksanaan RKA SBU.

b. Melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RKA SBU secara berkala. c. Melakukan koordinasi, pengawasan serta evaluasi aktiva dan kewajiban. d. Dropping kekantor pusat.

e. Mengelola dan mengendalikan kegiatan serta administrasi penerimaan dan pembayaran dana atas transaksi keuangan perusahaan dilingkungan SBU.

(13)

4) Seksi Anggaran

Fungsi Seksi Anggaran:

Seksi anggaran mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan penyusunan dan pengendalian atas pelaksanaan dan penyusunan laporan pencapaian RKA SBU.

Tugas Seksi Anggaran:

a. Mengkoordinir pembuatan usulan RKA SBU.

b. Menyusun RKA untuk masing masing Pusat Biaya/Unit Kerja SBU sesuai dengan RKAP yang telah ditetapkan.

c. Menyusul usulan otorisasi pelaksanaan RKA SBU.

d. Menyusun otorisasi pelaksanaan RKA SBU sesuai dengan otorisasi yang telah ditetapkan oleh Direksi untuk masing-masing Pusat Biaya/Unit Kerja. e. Melaksanakan evaluasi, monitoring dan pengendalian terhadap pelaksanaan

RKA SBU secara berkala. 5) Seksi Perbendaharaan

Fungsi Seksi Perbendaharaan:

Seksi perbendaharaan mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengendalian Perbendaharaan SBU.

Tugas Seksi Perbendaharaan:

a. Melaksanakan dan mengendalikan verifikasi keabsahan dokumen penerimaan dan dokumen permintaan pembayaran.

(14)

b. Melaksanakan dan mengendalikan atas penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan.

c. Melaksanakan pengelolaan administrasi transaksi pembayaran dan penerimaan dana.

d. Melaksanakan evaluasi kebutuhan dana SBU dan pengajuan dropiing ke Kantor Pusat.

e. Melakukan pengelolaan dan monitoring rekening bank SBU. 6) Seksi Akutansi

Fungsi Seksi Akutansi :

Seksi akutansi mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan kegiatan akutansi, penyusunan laporan keuangan termasuk daftar aset tetap serta perpajakan.

Tugas Seksi Akutansi :

a. Menerima, mencatat serta mengklarifikasikan transaksi keuangan.

b. Melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja lain yang terkait, untuk memastikan ketersediaan data yang diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan.

c. Melakukan koodinasi, memonitor, dan mengevaluasi pengelolaan pencatatan aset tetap.

d. Menyusun dan mengevaluasi laporan keuangan.

(15)

7) Seksi TJSL

Fungsi Seksi TJSL :

Seksi TJSL mempunyai fungsi mengelola pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR).

Tugas Seksi TJSL :

a. Membuat rencana dan melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.

b. Membuat laporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR).

8) Dinas SDM

Fungsi Dinas SDM :

Dinas SDM mempunyai fungsi memastikan pelaksanaan kegiatan manajemen SDM SBU dapat mendukung produktivitas kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

Tugas Dinas SDM :

a. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan administrasi SDM.

b. Mengelola perencanaan dan pengadaan tenaga kerja.

c. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan SDM.

(16)

d. Melaksanakan pengaturan penempatan pekerja melalui proses mutasi dan rotasi, serta mengevaluasi usulan promosi.

e. Memastikan ketetapan waktu dan keakuratan pelaksanaan administrasi SDM, remunerasi dan database kepegawaian.

9) Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM

Fungi Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM :

Seksi pembinaan dan pengembangan SDM mempunyai fungsi melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia.

Tugas Seksi Pembinaan dan Pengembangan SDM :

a. Melakukan koordinasi pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja untuk jangka pendek, menengah dan panjang.

b. Memfasilitasi kegiatan pemetaan potensi individu yang diselenggarakan oleh Kantor Pusat.

c. Melakukan analisa kesenjangan kompetensi.

d. Melakukan koordinasi usulan rotasi/mutasi dan promosi pekerja.

e. Melakukan koordinasi, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pemenuhan kerja.

10) Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial

Fungsi Seksi Remunerasi dan Hubungan Industri :

Seksi Remunerasi dan Hubungan Insdustri mempunyai fungsi melaksankan kegiatan administrasi SDM dan membina hubungan industrial antara

(17)

pekerja dengan perusahaan serta memastikan penerapan peraturan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Tugas Seksi Remunerasi dan Hubungan Industrial :

a. Menyusun usulan RKAP khususnya biaya pekerja, biaya jasa outsorcing dan biaya lain yang terkait.

b. Mengevaluasi pelaksanaan pembayaran fasilitas (benefit) pekerja. c. Melakukan monitoring administrasi dan pelayanan pensiunan. d. Melakukan evaluasi data lembur, potongan, dan kehadiran pekerja. e. Melakukan pelayanan duka cita pekerja.

E. Jaringan Usaha/Kegiatan

Sebagai penyedia Utama Gas dan Bumi, PGN memiliki dua bidang usaha distribusi (penjualan)dan transmisi (transportasi) gas bumi melalui jaringan pipa yang tersebar diseluruh wilayah usaha. Usaha distribusi meliputi kegiatan pembelian gas bumi dari pemasok dan penjualan gas bumi melalui jaringan pipa distribusi ke pelanggan rumah tangga, komersial dan industri. Sedangkan usaha transmisi merupakan kegiatan pengangkutan (transportasi) gas bumi melalui jaringan pipa transmisi dari sumber-sumber gas ke penggunaan industri.

1. Kegiatan Usaha Distribusi

PGN mendistribusikan produk gas bumi melalui jaringan pipa distribusi ke para pelanggan. Kegiatan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 81% dari total pendapatan yang diperoleh pada tahun 2011. PGN merupakan pelaku uatama dalam kegiatan usaha distribusi gas di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 94%. Jaringan layanan mencakup delapan kota utama di Indonesia yaitu Jakarta,

(18)

Cirebon, Surabaya, Palembang, Medan, Batam dan Pekanbaru yang didukung oleh jaringan pipa distribusi sepanjang 3.097 km dengan kapasitas sebesar 831 MMSCFD. Pasokan gas dan kontrak pembelian sebelum diperlakukan UU Migas No.22/2001, PGN memperoleh pasokan gas bumi terutama dari Pertamina DOH Cirebon dan BP Muara Karang untuk memenuhi kebutuhan pasar gas bumi diwilayah distribusi Jawa bagian Barat. Sedangkan untuk wilayah dstribusi Jawa bagian Timurmemperoleh pasokan gas bumi dari EMP Kangean dan Lapindo Brantas, untuk wilayah distribusi Sumatera bagian Utara memperoleh pasokan gas bumi dari pertamina DOH Pangkalan Brandan. Setelah diberlakukan UU Migas Bumi secara langsung dari produsen gas bumi antara lain Pertamina, BP Indonesia, Lapindobrantas, ConocoPhilips dan Ellipse. Kontrak pembelian gas bersifat jangka panjang antara 10 tahun sampai 20 tahun. Perjanjian gas bumi jangka panjang dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan pasokan gas bumi secara lebih pasti agar kualitas pelayanan perusahaan kepada pelanggan dapat terpenuhi dengan lebih baik. Dalam rangka penetrasi pasar kewilayah yang menjadi target perusahaan, maka daerah layanan pasar dibagi menjadi tiga wilayah distribusi, sebagai berikut :

a. SBU Distribusi Wilayah I, Jawa Bagian Barat yang terdiri dari Jakarta, Banten, Karawang, Bogor, Cirebon, Palembang dan Bandung.

b. SBU Distribusi Wilayah II, Jawa Bagian Timur yang terdiri dari Surabaya-Gresik, Sidoarjo-Mogokerto, dan Pasuruan-Probolinggo serta Semarang dan makasar.

c. SBU Distribusi III, Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari Medan, Batam dan Pekanbaru.

(19)

d. SBU Transmisi, mencakup jaringan transmisi di Sumatera Selatan dan Jawa.

Selain itu, anak perusahaan PGN, PT Transpotasi Gas Indonesia, mengelola bisnis transmisi gas bumi untuk jaringan Grissik-Duri dan Grissik-Singapura. Anak Perusahaan dan Perusahaan Afiliansi.

a. PT Tanspotasi Gas Indonesia: transmisi gas bumi.

b. PT PGAS Telekomunikasi Nusantara (PGASCOM): telekomunikasi. c. PT PGN Solution: kontruksi, engineering, operation, maintenance. d. PT Nusantara Regas: terminal penyimpanan dan regasifikasi terapung. e. PT Saka Energi Indonesia: kegiatan dibidang hulu.

f. PT Gagas Energi Indonesia: kegiatan dibidang hilir. g. PT Gas Energi Jambi: Perdagangan, kontruksi dan jasa.

h. PT Banten Gas Synergi: jasa, transportasi, perdagangan dan pertambangan (afiliansi).

i. PT PGN LNG Indonesia: bisnis LNG dan terminal penyimpanan dan regasifikasi terapung.

2. Kegiatan Usaha Transmisi

Kegiatan usaha transmisi meliputi transportasi gas bumi dari lapangan gas milik produsen melalui jaringan pipa transmisi bertekan tinggi ke stasiun penyerahan pembeli. Dalam kapasitasnya sebagai pengangkut gas bumi dari produsen ke konsumen, PGN memperoleh pendapatan jasa transportasi (Toll Fee). Khususnya untuk melayani PLN Panaran (Batam), selain mendapat jasa transportasi, perusahaan bertindak sebagai penjualan gas bumi.

(20)

PGN mengoperasikan jaringan pipa transmisi sepanjang 1.074 km dengan kapasitas sebesar 887 MMSCFD dan tingkat utilisasi sebesar 54% kapasitas ini mewakili sekitar 47% pangsa pasar kegiatan usaha transmisi di Indonesia. Jangkauan layanan transmisi PGN meliputi ruas Duri dan Grissik-Singapura dilakukan oleh anak perusahaan PGN yaitu PT Transportasi Gas Indonesia (Trangapindo).

F. Kinerja Usaha Terkini

PT PGN (Persero) Tbk merupakan perusahaan infrastruktur yang berpengalaman menyalurkan dan menyediakan gas bumi bagi kepentingan umum (public utility). Sebagai perusahaan infrastruktur, PGN memiliki jaringan pipa transmisi dan distribusi yang handal.

Kinerja usaha PGN adalah transporter, distributor dan trader dibidang gas bumi. Sebagai transporter, PGN menyediakan infrastruktur jaringan pipa transmisi yang menghubungkan sumber-sumber gas kekonsumen akhir atau ke stasiun penerima di jaringan distribusi. Sebagai distributor PGN menyediakan infrastruktur jaringan pipa distribusi yang menghubungkan stasiun penerima dengan konsumen akhir yaitu kepada pelanggan rumah tangga, komersial dan industri. Tugas utama PGN dibidang distribusi adalah untuk meningkatkan pemanfaatan energi melalui pendayagunaan gas bumi sebagai substitusi BBM. Sebagai trader PGN melaksanakan pembelian gas dari produsen dan menjualnya kepada pelanggan Rumah Tangga, Komersial dan Industri melalau jaringan pipa.

Pada tahun 2013 merupakan momentum penting bagi PGN dalam upaya memperkuat posisi sebagai perusahaan energi kelas dunia. Selain terus

(21)

membangun dan mengembangkan infrastruktur gasbumi didalam negeri, PGN juga mulai berinvestasi kesektor hulu di gas. Langkah ini merupakan upaya PGN untuk memastikan bahwa pasokan gas bumi akan terus meningkat dan digunakan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.

Sepanjang tahun 2013, kinerja PGN tetap solid dan mengalami pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan. Secara finansial, PGN meraih total pendapatan sebesar US$ 3 miliar atau tumbuh 16%dari pada tahun 2012 senilai US$ 2,5 miliar. Aset PGN juga tumbuh dari US$ 3,9 miliar (2012) menjadi US$ 43 miliar. Sedangkan ekuitas PGN melonjak dari US$ 2,3 miliar menjadi US$ 2,7 miliar.

Secara operasional, kegiatan usaha distribusi PGN berhasil menyalurkan gas bumi sebanyak 827 MMSCFD, meningkatkan daripada tahun 2012 sebanyak 807 MMSCFD. Dibisnis transmisi, melalui anak perusahaan yaitu PT Tansportasi gas Indonesia, gas yang disalurkan turun tipias dari 877 MMSCFD ke 854 MMSCFD di tahun 2013. Penurunan gas oleh usaha transmisi ini disebabkan oleh berhentinya penyaluran gas ke PLN Medan akibat ketiadaan pasokan gas dan penurunan penyerapan gas oleh oftaker Singapura.

Gas yang disalurkan PGN terbukti telah memberikan banyak manfaat keoada sektor usaha dan perekonomian Indonesia. Contohnya, usaha distribusi gas PGN menyalurkan gas bumi sebanyak 827 MMSCFD atau setara 145 ribu barel minyak per hari ke sektor industri, komersial, UMKM dan rumah tangga, maka nilai penghematan yang dihasilkan dengan menggunakan gas bumi

(22)

mencapai sekitar Rp 55 triliun per tahun dibandingkan dengan menggunakan minyak.

“Dengan biaya energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan, tentunya sektor usaha akan memiliki daya saing yang tinggi dan menciptakan multiplier effect yang luar biasa bagi perekonomian Indonesia. Karena itu sebagai BUMN, PGN akan terus mendukung dan mewujudkan program konversi energi ke gas bumi melalui pembangunan infrastruktur gas bumi terintegrasi diberbagai wilayah di Indonesia,”. Sebagai upaya untuk mempercepat pemanfaatan gas bumi di Indonesia, pada tahun 2014 PGN telah menyiapkan investasi untuk membangun infrastruktur gas bumi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat mulai dari sektor industri, komersial, UMKM dan rumah tangga.

Berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang akan dibangun PGN tahun ini di antaranya adalah : Pembangunan Pipa Gas Kalimantan-Jawa (Kalija) tahap I, Pembangunan sambungan gas rumah tangga dalam rangka program PGN Sayang Ibu sebanyak 1 juta sambungan gas, serta pembangunan 16 SPBG dan MRU di Indonesia.

Direktur Keuangan PGN tahun ini PGN telah menyiapkan anggaran untuk pengembangan usaha mencapai sekitar US$ 1,25 miliar. Sebanyak US$ 200 juta digunakan untuk membangun infrastruktur gas bumi terintegrasi senilai US$ 200 juta, US$ 400 juta untuk bisnis di sektor LNG dan US$ 650 juta untuk investasi di sektor hulu.

“Dengan fundamental yang sangat solid, PGN memiliki ruang yang cukup leluasa untuk membiayai ekspansi bisnis. Karena itu PGN akan terus

(23)

memaksimalkan setiap peluang untuk mendorong percepatan pemanfaatan gas bumi diberbagai segemen pelanggan.

1. Saham PGN

Seiring dengan gencarnya privatisasi BUMN di indonesia, maka pemerintah melakukan penjualan saham perdana PT Perusahaan Gas Negara (Tbk) pada tanggal 05 Desember 2003. PGAS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PGAS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.296.296.000 dengan nilai nominal Rp. 500,- per saham dengan harga penawaran RP. 1.500,- Per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesiaa (BEI) pada tanggal 15 Desember 2003.

Pada pertengahan Januari 2007, informasi keterlambatan komersialisasi gas via pipa transmisi SSWJ dari manajemen PGN menjadi penyebab utama anjloknya harga saham BUMN itu hingga sebesar 23% dalam satu hari. Sentimen negatif di pasar modal itu berkaitan dengan kecurigaaan bahwa PGN dan pemerintah menutup-nutupi keterlambatan proyek tersebut yang harusnya sudah operasi pada Desember 2006, tapi tertunda hingga Januari 2007 dan tertunda lagi hingga Maret. Akibatnya PGN dikenakan denda oleh Pertamina sebesar US$ 15.000 per hari sejak 1 November 2006. Pada tahun 2011, komposisi saham pemerintah mencapai 57% dan sisanya publik sebanyak 43%.

Tabel 2.1 Sejarah Pencatatan Saham PGAS

No. Jenis Pencatatan Jumlah Saham Tanggal

(24)

02 Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing) 3.024.691.000 03 Konversi MSOP I (2004 s.d 2006) 215.637.305 04 Koversi MSOP II (2006 s.d 2007) 3.261.500

05 Konversi ESOP I (2008) 53.551.388

06 Pemecahan Saham (Stock Split) 18.373.748.772 04 Agustus 2008 07 Konversi Dana Proyek Pemerintah (2009) 1.274.322.231

G. Galeri Logo

Pada tahun 2011, PGN melakukan perubahan logo dan corporate identity-nya

Gambar 2.3

Logo baru PT Perusahaan Gas Negara Gambar 2.2

Gambar

Tabel 2.1 Sejarah Pencatatan Saham PGAS

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai contoh adalah pandangan Fazlw RalrBan yang mengatakan bahwa tidak ada yang salah dalam- ilmu, meliinkan ia hanya disalah-gmakan. Bukan ILnu yang

"Bukti‐bukti ilmiah yang serius menunjukkan krisis kepunahan mencapai puncak,"kata Jane Smart, direktur International Union for the Conservation of

Bahwa  dengan  diberikan  hak  uji  meterial  undang­undang  kepada  MPR . dengan bentuk peraturan Ketetapan MPR No. 

Lebih lanjut dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara snowball sampling yaitu informan kunci akan menunjuk orang-orang yang mengetahui masalah yang akan diteliti

Klasifikasi supervised adalah proses klasifikasi teks dengan menggunakan metode learning pada data teks yang sudah memiliki kelas pada data latih sebagai data untuk

Large eddy simulations of turbulent ¯ow and transport in the atmospheric boundary layer were conducted over heterogeneous sources of heat and water vapor to identify the

Berdasarkan perhitungan ES tersebut maka pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Microsoft Office Powerpoint memberikan pengaruh yang tinggi terhadap

TEMPORAL CHANGES IN SEMIVARIOGRAM OF OCEAN SURFACE LATENT HEAT FLUX UNDER LINEAR