• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI DAN MISI KJ\BIJPATEN BENGIAYANG TAHIJN Pasangan Calon. MARTINUS, SM-dr. CARLOS OJA' AFARA,M.Kes.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VISI DAN MISI KJ\BIJPATEN BENGIAYANG TAHIJN Pasangan Calon. MARTINUS, SM-dr. CARLOS OJA' AFARA,M.Kes."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

VISI DAN MISI

Pasangan Calon

MARTINUS, SM-dr. CARLOS OJA' AFARA,M.Kes.

KJ\BIJPATEN BENGIAYANG

TAHIJN 2020

(2)

VISI DAN MISI

GALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI BENGKAYANG PERIODE 2020-2025

Mewujudkan Kabupaten Bengkayang Bangkit, Maju dan HEBAT, serta efesien, berkebudayaan, amanah dan taat azas di dalam menjalankan roda

pemerintahan yang bersih dan adil.

r

.'. -

.

-

'

-

,,

.

-

.

; \

.

, " "

..

' '

"

.,,.,

' '

..

"

• I

"

.

-

'

'•

..

-

'

}

,111.

[. __ - [J

L©.:_.,B

KA)OT CARLOS Martinus, S.M Galon Bupati

dr Carlos Dja'afara, M.Kes Galon Wakil Bupati

KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2020

(3)

DAFTAR ISi:

PENGANTAR BABI

1. PENDAHULUAN 2. LATAR BELAKANG

3. TOPOGRAFI DAN SUNGAI BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKAYANG BAB Ill

TU JUAN BABIV

ISU-ISU STRATEGIS DI KABUPATEN BENGKAYANG BABV

A. PEMBENTUKAN KARAKTER DAN JATIDIRI B. PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI

C. PRINSIP DASAR PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI BABVI

VISI DAN MISI BAB VII

(4)

,-

PENGANTAR

Agut Ka Batu Ampar, Barampaut Ka Okah Tangang, Pabama Ka Sangkaro (Setiap

melakukan gerak langkah keseharian, sebagai manusia yang beradat, masyarakat Kabupaten Bengkayang harus berpedoman kepada adat-istiadat sebagai filosofi etika berperilaku).

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, Visi dan Misi Pasangan Galon Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang periode Tahun 2020 - 2025 ini dapat kami susun dan terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Visi dan Misi ini merupakan kumpulan pemikiran dan rencana yang akan dilakukan dalam jangka empat tahun kedepan, dalam rangka membangun Kabupaten

Bengkayang.

Dokumen ini sekaligus menjadi syarat pendaftaran sebagai Galon Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang tahun 2020 - 2025. Dengan selesainya penyusunan Visi dan Misi ini, semoga dapat menjelaskan secercah harapan dan impian kami dengan niat yang tulus

• untuk mengabdikan waktu dan pikiran dalam melanjutkan pembangunan di Kabupaten

Bengkayang, sehingga mampu mewujudkan Kabupaten Bengkayang Bangkit, Maju dan HEBAT, bersih dan adil.

Dokumen ini kami buat sebagai blue print berisi ide dan gagasan bukan semata

untuk memenuhi kewajiban kami sebagai pasangan Galon Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang, tapi sekaligus sebagai sarana mengkomunikasikan ide dan gagasan tersebut kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bengkayang.

Tujuannya tak lain agar masyarakat luas dapat memahami visi dan misi serta kebijakan yang nantinya akan kami laksanakan bilamana terpilih kembali dan dipercaya memimpin Kabupaten Bengkayang untuk masa empat tahun mendatang. Oleh karena itu, kami berharap dokumen ini menjadi sarana efektif mensosialisasikan ide dan gagasan kami demi kemajuan Kabupaten Bengkayang .

(5)

..

Kami mengajak para pembaca sekalian agar dapat memberikan saran, masukan dan kritik jika dalam penulisan visi dan misi ini terdapat kekeliruan dan kesalahan. Tentunya saran dan masukan tersebut akan sangat berguna untuk penyempurnaan visi dan misi ini.

Bengkayang, 4 September 2020

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang

Periode Tahun 2020 -

d-

dr Carlos Dja'afara, M.Kes

(6)

..

• •

·,

SABI PENDAHULUAN 1. LA TAR BELAKANG

Ka bu paten Bengkayang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1999 merupakan salah satu kabupaten yang terletak di sebelah utara Propinsi Kalimantan Baral. Secara geografis, Kabupaten Bengkayang terletak di nol derajat 33 menit nol-nol detik (0033'00') Lintang Utara sampai satu derajat tiga puluh detik nol-nol detik (1030'00') Lintang Utara dan seratus delapan derajat tiga puluh sembilan menit nol-nol detik (108039'00') Bujur Timur sampai seratus sebelas derajat sepuluh men it nol-nol detik (110010'00') Bujur Timur.

Secara administratif, batas-batas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah sebagai berikut:

a. Utara: Negara Bagian Sarawak, Federasi Malaysia Timur dan Kabupaten Sambas b. Selatan: Kabupaten Pontianak

c. Baral: Laut Natuna dan Kata Singkawang

d. Timur: Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak

2. TOPOGRAFI DAN SUNGAI

Ada dua kondisi alam yang membedakan wilayah Kabupaten Bengkayang. Kondisi alam yang pertama adalah pesisir pantai. Keseluruhan wilayah pesisir ini termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Sungai Raya.

Kondisi alam yang kedua adalah daratan dan perbukitan yang terdiri dari Kecamatan Capkala, Samalantan, Monterado, Bengkayang, Teriak, Sungai Betung, Ledo, Suti Semarang, Lumar, Sanggau Ledo, Seluas, Jagoi Babang, dan Siding.

Ada tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yang melintasi wilayah Kabupaten

Bengkayang, yaitu: DAS Sambas, DAS Sungai Raya, dan DAS

(7)

yang luasnya meliputi 722.500 hektar sedangkan DAS Sungai Raya sebesar 50.000 hektar dan DAS Sungai Duri hanya sebesar 24.375 hektar .

Kabupaten Bengkayang umumnya beriklim tropis dengan temperatur udara rata- rata perbulan berkisar antara 22,9 C sampai 31,05 C, kelembaban nisbi rata-rata perbulan 86%, intensitas penyinaran matahari adalah 38%. Curah hujan yang cukup tinggi pada bulan September sampai bulan Januari dan curah hujan yang rendah antara bulan Juni sampai bulan Agustus .

(8)

BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKAYANG

Secara umum, luas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah sebesar 5.396,30 kilometer atau sekitar 3,68 persen dari total luas wilayah Propinsi Kalimantan Baral. Hal ini menjadikan Kabupaten Bengkayang sebagai Kabupaten dengan cakupan wilayah terkecil di Kalimantan Baral.

Dilihat dari luas masing-masing kecamatan, Jagoi Babang merupakan kecamatan yang paling luas di Kabupaten Bengkayang dengan cakupan wilayah sebesar 655 kilometer persegi atau sekitar 12,14 persen dari luas Kabupaten Bengkayang.

Keberadaan Undang-undang Nomor 12 tahun 2001 tentang pembentukan Pemerintahan Kola Singkawang mengakibatkan Kabupaten Bengkayang dimekarkan kembali dengan melepas 3 kecamatan yang masuk kedalam wilayah pemerintahan kola Singkawang sehingga menjadi 7 kecamatan. Namun seiring dengan pemekaran Kabupaten Bengkayang tersebut di alas, telah pula dilakukan pemekaran terhadap kecamatan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah yakni:

a. Kecamatan Bengkayang dimekarkan menjadi Kecamatan Teriak, Kecamatan Sungai Betung.

b. Kecamatan Samalantan dimekarkan menjadi Kecamatan Monterado dan Kecamatan Lem bah Bawang.

c. Kecamatan Ledo dimekarkan menjadi Kecamatan Suti Semarang dan Kecamatan Lu mar.

d. Kecamatan Sungai Raya dimekarkan menjadi Kecamatan Capkala dan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan.

e. Kecamatan Seluas dimekarkan menjadi Kecamatan Jagoi Babang dan Kecamatan Siding.

f. Kecamatan Sanggau Ledo di mekarkan menjadi Kecamatan Tujuh Belas.

• Dalam hal penataan daerah, dari 17 kecamatan hasil pemekaran tahun 2004, sudah

mencakup 2 kelurahan, 122 desa dan 291 dusun, meliputi:

(9)

'

1. Kecamatan Bengkayang, meliputi Kelurahan Bani Amas/Emas, Kelurahan Desa Sebalo, Desa Selia Budi, Desa Tirta Kencana, Desa Bumi Emas, dan Desa Bhakti/ Bakti Mulya

2. Kecamatan Capkala, meliputi Desa Aris, Desa Capkala, Desa Mandor, Desa Pawangi, Desa Sabandul, dan Desa Setanduk

3. Kecamatan Jagoi Babang, meliputi Desa Gersik, Desa Jagoi, Desa Kumba, Desa Sekida, Desa Semunying Jaya, dan Desa Sinar Baru

4. Kecamatan Ledo, meliputi Desa Dayung, Desa Jesape, Desa Lesabela, Desa Lomba Karya, Desa Rodaya, Desa Seles, Desa Semangat, Desa Serangkat, Desa Sidai, Desa Suka Damai, Desa SukaJaya, dan Desa Tebuah Marong

5. Kecamatan Lembah Bawang, meliputi Desa Godang Damar, Desa Janyat, Desa Kinande, Des a Lem bah Bawang, Desa Papan Tembawang, Desa Papan Uduk, Des a Saka Tanu, dan Desa Tempapan

6. Kecamatan Lu mar, Desa Belimbing, Desa Lamolda, Desa Magmagan Karya, Desa Seren Selimbau, dan Desa Tiga Berkat

7. Kecamatan Monterado, meliputi Desa Beringin Baru, Desa Gerantung, Desa Goa Soma, Desa Jahandung, Desa Mekar Baru, Desa Monterado, Desa Nek Ginap, Desa Rantau, Desa Sendoreng, Desa Serindu, dan Desa Siaga (Nyempen)

8. Kecamatan Samalantan, meliputi Desa Babane, Desa Bukit Serayan, Desa Marunsu, Desa Pasti Jay a, Des a Saba'u, Desa Samalantan, dan Desa Tumiang

9. Kecamatan Sanggau Ledo, meliputi Desa Bange, Desa Danti, Desa Gua, Desa Lembang, dan Desa Sango

10. Kecamatan Seluas, meliputi Desa Bengkawan, Desa Kalan, Desa Mayak, Desa Sahan, Desa Seluas dan Desa Sentangau Jaya

11. Kecamatan Siding, meliputi Desa Bengkarum, Desa Lhi Bui/Lhibuie, Desa Siding, Desa Sungkung I, Desa Sungkung II, Desa Sungkung Ill, Desa Tamong, Desa Tangguh, Desa Tawang, dan Desa Terabung

12. Kecamatan Sungai Betung, Desa Cipta Karya, Desa Karya Bhakti, Desa Suka Bangun, dan Desa Suka Maju

(10)

'

Desa Sungai Jag a A, Desa Sei/Sungai Jag a B, Des a Sungai Pangkalan I, dan Desa Sungai Pangkalan II

14. Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, meliputi Desa Karimunting, Desa Pulau Lemukutan, Desa Rukma Jaya, Des a Sei/Sungai Keran, dan Desa Sungai Raya

15. Kecamatan Suti Semarang: Desa Cempaka Putih, DesaKelayu, Desa Kiung, Desa Muhi Bersatu, Desa Nangka, Desa Suka Maju, Desa Suti Semarang, dan Desa Tapen

16. Kecamatan Teriak, meliputi DesaAmparBenteng,Desa Bana, Desa Bangun Sari, Desa Benteng, Desa Dharma Bhakti, Desa Lulang, Desa Malo Jelayan, Desa Puteng, Desa Sebente, Desa Sebetung Menyala, Des a Sekaruh, Des a SetiaJaya, Desa Sumber Karya, Desa Tanjung, Desa Telidik, Desa TemiaSio, Desa Teriak,dan Desa Tubajur

17. Kecamatan Tujuh Belas, meliputi Desa Bengkilu, Desa Kamuh, Desa Pisak, dan Desa Sinar Tebudak.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkayang, 2020, menyebut, capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkayang dalam penyelenggaraan pembangunan selama beberapa tahun terakhir, yakni pertama, pertumbuhan ekonomi yang telah mencapai angka 5.37 persen di tahun 2016 - 2018 .

Kedua, Product Domestic Bruto (PDRB) kurun waktu 2015 - 2018 selalu mengalami tren naik. Ketiga, Angka penggangguran pada tahun 2016 - 2018 berkisar 2,4 persen lebih kecil dibanding angka Provinsi Kalimantan Baral yang mencapai 4,26 persen. Jumlah penduduk miskin di Bengkayang terus mengalami penurunan.

Maret tahun 2017 sekitar 7,71 persen. Kemudian pada Maret 2018 mengalami penurunan menjadi 7, 17 persen. Pada Maret 2019, angka kemiskinan turun menjadi 6,96 persen. Jumlah penduduk di Kabupaten Bengkayang, 251.320 jiwa (BPS Kabupaten Bengkayang, 2020).

Kabupaten Bengkayang telah menyusun rencana strategis titikbert pembangunan. Titik berat pembangunan di Kabupaten Bengkayang pada periode 2021 - 2025, membahas sektor pertanian sebagai penopang pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan. Titik Berat lndustri Jasa 2025 - 2030, membahas persiapan Kabupaten Bengkayang, bergerak di bidang industri, dengan berbasiskan jasa sektor pariwisata. Titik

(11)

Berat Teknologi lnformasi Komunikasi (TIK) 2030 - 2035, mengulas langkah Pemerintah Kabupaten Bengkayang mempersiapkan sumberdaya manusia sebagai salah satu penggerak teknologi informasi .

(12)

BAB Ill TUJUAN

Tujuan penyajian Visi dan Misi ini adalah untuk memberikan gambaran konkrit tentang pikiran-pikiran dan pandangan kami dalam rangka pembangunan Kabupaten Bengkayang periode 2020 - 2025, sebagai kelanjutan dari pelaksanaan pembangunan yang telah kita laksanakan sebelumnya.

Melalui penjabaran Visi dan Misi ini diharapkan masyarakat Kabupaten Bengkayang dapat memahami dan mengerti apa yang akan kami lakukan selama menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bengkayang periode tahun 2020 - 2025, bila dipercayakan serta diberi amanah oleh masyarakat Kabupaten Bengkayang dan diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa .

(13)

BABIV

ISU-ISU STRATEGIS DI KABUPATEN BENGKAYANG

lsu-isu strategis di wilayah Kabupaten Bengkayang, secara umum sama dengan wilayah Provinsi Kalimantan Baral lainnya, di antaranya sebagai berikut:

1. Wilayah Kabupaten Bengkayang sangat luas dan terpencil. Bahkan wilayah Kecamatan Siding yang berhadapan langsung dengan Kampung Gumbang, Negara Bagian Sarawak, Federasi Malaysia, baru bisa diakses lewat transportasi darat sejak tahun 2014, setelah jalan paralel perbatasan dibangun Pemerintah Pusat..

2. lndeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bengkayang mesti harus ditingkatkan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkayang, 2020, pada tahun 2019 lndeks Pembangunan Manusia (IPM) Bengkayang mencapai 67,57. Angka IPM tersebut meningkat sebesar 0,72 pain dibandingkan IPM tahun sebelumnya yang sebesar 66,85 dan tumbuh sebesar 1,08 persen. Menurut Sadan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkayang, dengan kisaran angka 67,57 menempatkan Kabupaten Bengkayang berada pada uturan keempat di bidang IPM . 3. Minimnya sarana dan prasarana Pos Lintas Batas (PLB) di Desa Jagoi Babang,

Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, karena belum dibuka secara resmi, seperti bea cukai, imigrasi, karantina, dan keamanan) yang memadai di perbatasan sesuai standar pelayanan publik telah menjadi issu utama pemerintah dalam rangka pengembangan.

4. Masih maraknya perdagangan lintas batas secara illegal, karena minimnya

infrastruktur yang ada terutama sektor perdagangan diperbatasan, termasuk sarana dan transportasi dan pasar, telah mengakibatkan terhambatnya jalur ekonomi dan distribusi menuju kawasan perbatasan. Dan akibatnya adalah munculnya kegiatan- kegiatan yang illegal di sector perdagangan yang sangat merugikan negara dari pemasukan retribusi jasa dan cukai barang masuk.

(14)

wilayah pedalaman dan perbatasan menjadi wilayah yang terisolir dan tertinggal. 6. Rendahnya Pendapatan Asli Daerah yang berdampak kepada sosial, politik, ekonomi

di daerah.

7. Belum tersedianya sarana permukiman penduduk yang memadai, berpotensi

mengakibatkan gejolak sosial di masyarakat yang dapat menimbulkan onflict of interes

antara masyarakat pendatang dengan masyarakat setempat.

8. Masih tingginya kesenjangan jaringan infrastruktur di wilayah pedalaman dan perbatasan dengan di wilayah perkotaan. Malah di wilayah pedalaman dan perbatasan tertentu, jaringan transportasi masih mengandalkan kemurahan alam, yaitu sungai. 9. Sebagian besar wilayah di Kabupaten Bengkayang, belum dilengkapi jaringan

telekomunikasi seluler. Sementara desa-desa di kawasan pedalaman belum dijangkau jaringan listrik Pemerintah.

Sehubungan dengan itu, pembangunan jalan paralel perbatasan Indonesia - Malaysia di Kalimantan sejak tahun 2014, kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia - Detasemen Zeni Tempur Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Denzipur TNI AD), segera mengurangi kesenjangan pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan .

(15)

BABV

A. PEMBENTUKAN KARAKTER DAN JATIDIRI

Penyusunan visi misi, disinkronkan dengan program Pemerintah Pusat di dalam mendukung gerakan nasional kembali kepada karakter dan jatidiri bangsa Indonesia, melalui langkah mencintai dan merawat kebudayaan sendiri, telah berhasil melalui empat langkah dan putusan strategis strategis:

1. Kementerian Sadan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggelar

seminar nasional di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa, 4 April 2017. Di dalam seminar

ditegaskan, pembangunan di Indonesia di masa mendatang, harus melalui akselerasi kapitalisasi modernisasi kebudayaan.

Dari kenyataan ini, Pemerintah Republik Indonesia, menyadari, dari aspek nation building (pembangunan kebangsaan). untuk menjadi negara maju, maka harus menjadikan kebudayaan asli berbagai suku bangsa di Indonesia - dimana ada sistem religi di dalamnya - sebagai filosofi etika berperilaku, melalui akselerasi kapitalisasi modernisasi kebudayaan dalam pembangunan nasional.

2. Pada 27 April 2017, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI),

mengesahkan undang-undang tentang pemajuan kebudayaan. Kemudian dikenal dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017, tanggal 24 Mei 2017, ten tang Pemajuan Kebudayaan.

3. Terbitnya putusan Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK-RI) Nomor97-

PUU-XIV/2016, tanggal 7 November 2017, tentang pengakuan Aliran Kepercayaan, dimaknai pula sebagai peneguhan dan pengakuan keberadaan religi (agama) asli berbagai suku bangsa di lndoensia. Bagi masyarakat di Indonesia, melalui gerakan kembali kepada karakter dan jatidiri bangsa, harus dipisahkan dalam konteks yang berbeda, antara agama sebagai sumber keyakinan iman, dan sistem religi sebuah suku bangsa di Indonesia sebagai filosofi etika berperilaku.

(16)

4. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menerima naskah kajian akademik strategi pembangunan pemajuan kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta, Minggu, 9 Desember 2018.

Empat langkah dan putusan strategis dimaksudkan di alas, memperkukuh

eksistensi ideologi Pancasila. Kemudian, memperteguh sejarah lahirnya ideologi

Pancasila sebagai produk kebudayaan asli berbagai suku Bangsa di Indonesia.

Karena jantung peradaban kebudayaan berbagai suku bangsa di dunia, termasuk di Indonesia, ada pada sistem religinya yang bersumber doktrin legenda suci, mites suci, adat istiadat dan hukum adat, di mana dalam aplikasinya, kaya akan substansi keharmonisan, perdamaian, cinta kasih, menghargai kemanusiaan, keberagaman, keseimbangan hidup dengan alam, mengutamakan kearifan, kebijaksanaan, toleransi dan sejenisnya.

Jadi, dengan mencintai dan merawat kebudayaan asli berbagai suku bangsa di Indonesia, dimana ada sistem religi di dalamnya, sebagai wujud nyata pengalaman ideologi Pancasila. Karena ideologi Pancasila dilahirkan dari kebudayaan asli berbagai suku bangsa di Indonesia. Dengan demikian, dengan menghargai dan merawat

kebudayaan asli berbagai suku bangsa di Indonesia, sebagai salah satu wujud nyata pengamalan ideologi Pancasila.

B. PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI

Salah satu gerakan kembali kepada karakter dan jatidiri bangsa, yaitu program pembakuan nama rupa bumi. Di antaranya berupa penentuan nama wilayah harus sesuai kearifan lokal dan atau pengembalian nama wilayah administrasi pemerintahan ke dalam kearifan lokal (bahasa daerah lokal), karena setiap negara pasti butuh identitas, baik identitas nasional maupun identitas daerah. Paling tidak, dalam satu dua hal, berbeda satu dengan lainnya.

Entah itu dari kebijakan polilik, ekonomi, hukum, seni, penamaan wilayah, terutama pada

(17)

Pemuda, 28 Oktober 1928 lalu dipertajam oleh polemik kebudayaan, Indonesia pun sudah menganggap memiliki identitas diri.

Dilihat dari segi bahasa bahwa identitas itu berasal dari bahasa lnggris yaitu "identity" yang dapat diartikan sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri. Ciri-ciri itu adalah suatu yang menandai suatu bend a atau orang. Ada ciri-ciri fisik dan ada ciri-ciri non fisik. ldentitas dimaknai puladengan penyebutan nama wilayah dan atau daerah, sesuai sebutan lokal. lnilah yang dinamakan dengan program pembakuan nama rupabumi.

Kalau kami dipercayakan memimpin Kabuapten Bengkayang pada lima tahun mendatang, yaitu 2020 - 2025, maka perampungan pengembalian nama wilayah seperti kecamatan, desa, dusun, bu kit, gunung, lembah, ngarai, sungai, sesuai bahasa daerah lokal, dan atau sesuai kearifan lokal, dan atau sesuai kesejarahan lokal, dan atau sesuai legenda local, sebagai salah satu skala prioritas.

Di Kabupaten Bengkayang, perlunya memahami asal-usul penamaan, karena begitu manusia lahir di bumi, properti yang diberikan orangtuanya adalah 'nama din' (antroponim), karena dengan nama ini mulailah terbangun suatu jaringan komunikasiantaraorangtuadengananaknyasepanjangmasa.

Properti kedua yang melekat pada antroponim adalah 'tempatlahir (toponim). Kedua nama, yaitunamadiridantempat lahirakan melekatterus pada setiap individu sampai meninggal dunia dan dipakai untuk identitas diri, baik dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat lzin Mengemudi (SIM), Paspor dan semua bukti identitas diri lainnya, termasuk di batu nisannya. Orang mengatakan, kita dapat kehilangan apa saja, harta benda, dan lain-lain, tetapi tidak nama diri dan tempatlahir.

Begitu manusia mendiami suatu wilayah di muka bumi, maka manusiapun memberi nama kepada semua unsur-unsur geografi, seperti nama untuk sungai, bu kit, gunung, lembah, pulau, teluk, laut, selat dan sebagainya yang berada di wilayahnya atau yang terlihat dari wilayahnya.

Bahkan juga manusia memberi nama pada daerah yang ditempatinya, seperti nama pemukiman (seperti nama real estat), nama desa, nama kampung, nama hutan atau nama nagari, dan seterusnya sampai dengan nama-nama kota. Tujuan memberi nama pada unsur geografi adalah untuk identifikasi atau acuan dan sebagai saran a komunikasi antarsesama manusia.

Nama unsur geografi atau disingkat geografik (geographical names)disebuttoponim. Secara harafiah berartinamatempat(place names). Nama tempat tidak harus diartikan nama pemukiman (nama tempat

(18)

tinggal), tetapi nama unsur geografi yang ada di suatu tempat (daerah), seperti sungai, bukil, gunung, pulau, tanjung, dan sebagainya.

Unsur-unsurinidikenalsecaraluassebagaiunsurtopografi. Manusia yang bermukim pertama kali di suatu wilayah tentunya memberi nama pada tempat unsur-unsur geografikdi lingkungannya.

Nama berdasarkan yang dilihatnya, dan dijamin betul sebutannya untuk selanjutnya terekam di dalam ranah psikologis komunitas masyarakat lokal. Penulisan dan penyebutan di dalam dokumen resmi, mesti pula ada jaminan tetap mengacu kepada sebutan yang benaroleh masyarakatlokal.

lni didasari pertimbangan, banyak sekali ditemukan di Kabupaten Bengkayang, penamaan wilayah tidak mengacu kepada bahasa daerah lokal, dan atau tidak mengacu kepada bahasa daerah lokal, dan atau tidak mengacu kepada kesejarahan lokal dan atau tidak mengacu kepada legenda lokal.

Padahal, prinsip pembakuan nama rupabumi, atau ilmu penanamaan geografi atau toponimi, yaitu mewujudkan identitas lokal dalam integrasi dan internasional. Dalam ilmu toponimi dan atau ilmu penanamaan wilayah dan atau pembakuan nama rupabumi, digariskan: penamaan wilayah administrasi buatan manusia (provinsi, kabupaten, kola, kecamatan, desa, dusun, jalan, jembatan, gedung), nama geografi (sungai, lembah, ngarai, gunung, bukit), harus sesuai bahasa daerah lokal, dan atau harus sesuai kearifan lokal dan atau haru sesuai sejarah lokal dan atau harussesuai legend a lokal, dengan acuan sebagai berikut:

1. Pas al 280 ayat 1 Undang-Undang Dasar(UUD) 1945, menyebutkan, 'Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil, serta pengakuan yang samadihadapan hukum."

2. Selanjutnya Pasal 32, ayat 1 (satu) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, menyebutkan, 'Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin, kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai buda- yanya.'

3. Selanjutnya Pasal 32, ayat 2 (dua) Undang-Undang Dasar(UUD)1945,menyebutkan,'Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional."

4. Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBS) Nomor 4 Tahun 1967.

(19)

6. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 900/1178/PUM, tanggal 5 April 2013, dengan payung hukum Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2006 lenlang Pembentukan Panitia Pembakuan Nama Rupabumi, pada masing-masing provinsi, kabupaten/kota yang selanjutnya disebut Panitia Provinsi dan PanitiaKabupaten/Kota.

7. Di tingkat daerah, seperti di Provinsi Kalimantan Baral, keluar Surat Gubernur Kalimantan Baral, Nomor 125.1/0129/Pem-C, langgal 17 Januari 2012 kemudian disusul sural Nomor 125.1/1196/Pem-C, tanggal 19 April 2013, menginslruksikan kepada Bupali dan Wali Kola di Provinsi Kalimantan Baral, tenlang dukungan alokasi dana kegiatan pembakuan nama rupabumi.

C.

PRINSIP DASAR PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI

Prinsip penamaan daerah atau pembakuan nama rupabumi, adalah:

1. Di dalam ilmu toponimi atau pembakuan nama rupabumi, penulisan dan penyebutan nama wilayah harus mengacu kepada bahasa daerah lokal, kearifan lokal, sejarah lokal atau legenda lokal, demi terwujudnya identitas lokal dalam integrasi nasional dan internasional. 2. Kesalahan penulisan maupun kesalahan penyebutan nama wilayah, artinya tidak sesuai

bahasa daerah lokal, tidak sesuai kearifan lokal, tidak sesuai sejarah lokal, tidaksesuai legenda lokal, bentukkejahatan ilmiah yang dilakukan negara.

3. Selagiterjadipembiarankesalahanpenyebutandanatau kesalahan penulisan penamaan wilayah, artinya tidak ada inisiatif masyarakat lokal mengusulkan perubahan kesalahan penamaan wilayah, maka selama itu pula terjadi pembiaran kejahatan ilmiah yang dilakukan negara. 4. Penamaan wilayah harus mengacu kepada bahasa daerah lokal, kearifan lokal, kesejarahan

lokal, dan legenda lokal, demi terwujudnya rasa nasionalisme di kalangan masyarakat. 5. Karena dalam pemahaman universal, konsep nasionalisme harus dimulai dari rasa

kecintaan terhadap identitas diri dan kebudayaan sendiri, sementara kebudayaan nasional selalu diadopsi dari kebudayaan daerah yang diperkenalkan dan disosialisasikan komunitas masyarakat yang bersangkutan.

6. Program pembakuan nama rupabumi, bukan menghilangkan fakta sejarah di wilayah itu, tapi melengkapi fakta sejarah yang ada di daerah yang bersangkutan.

(20)

BABVI VISI DAN MISI

A.VISI:

Kabupaten Bengkayang Bangkit, Maju dan HEBAT

B.MISI:

Mewujudkan Kabupaten Bengkayang bangkit, maju dan HEBAT, serta efesien, berkebudayaan, amanah dan taat azas di dalam menjalankan roda pemerintahan yang bersih dan adil.

Penjabaran Kabupaten Bengkayang HEBAT:

Di dalam mewujudkan visi Kabupaten Bengkayang Bangkit, Maju, dan HEBAT (Hadir, Efesien, Berkebudayaan, Amanah dan Taal), dijabarkan melalui 5 (lima) point misi pembangunan, sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang hadir dengan kerja keras, kerja ikhlas dan kerja tuntas, dalam pembangunan infrastruktur yang merata dan berkeadilan.

2. Mewujudkan efesien dalam tata kelola pemerintahan, berbasis teknologi informasi

dengan prinsip Good Governance, bebas korupsi, korupsi dan nepotisme

3. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bengkayang cerdas, secara berkebudayaan dalam membangun karakter dan jatidiri bangsa, mandiri dan inovatif dalam meningkalkan Sumber Daya Manusia (SOM) unggul;

4. Mewujudkan partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang amanah, transparan dan responsibilitas, akuntanbilitas, dan bersih. 5. Mewujudkan pelayaanan taat azas yang terintegrasi, menuju desa mandiri,

pembangunan ekonomi kerakyatan, menciptakan dunia usaha dan ramah investasi yang adil dan pro rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dengan konsep kelestarian lingkungan.

(21)

Program Unggulan:

1. Mewujudkan Pemerintahan yang bangkit, maju dan HEBAT, dengan kerja keras, kerja ikhlas dan kerja tuntas serta membangun sinergitas dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, terkait dengan Program dan Anggaran.

2. Mewujudkan reformasi birokrasi berbasis teknologi informasi dan sistem layanan informasi yang terintegrasi, sederhana yang bisa diakses masyarakat untuk mengatasi kesenjangan sosial, pembakuan nama rupabumi dalam mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan yang berkebudayaan, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

3. Mewujudkan dan mengoptimalkan desa tanggap Corona Virus Disease-19 (Covid-19) berbasis kearifan lokal, disertai dengan evaluasi dan pengawasan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan dan mengurangi kesenjangan sosial dan kemiskinan.

4. Mewujudkan dan mengoptimalkan pembangunan dan perbaikan saluran irigasi untuk meningkatkan produksi pertanian .

5. Mewujudkan dan meningkatkan Pendapatan Daerah dengan Penguatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), desa mandiri untuk pembangunan pertumbuhan ekonomi inklusif pada sektor pertanian, peternakan, perkebunan, pariwisata berbasis kearifan lokal, industri kecil dan menengah dengan teknologi tepat guna serta legalitas pengakuan hak kekayaaan intelektual.

6. Mewujudkan dan melanjutkan percepatan pembangunan jaringan infrastruktur strategis (jalan, jembatan, terminal, dermaga dan listrik) untuk lintas ekonomi dan peningkatan hasil bumi dalam mengatasi kesenjangan ekonomi dampak Covid-19. 7. Mewujudkan dan menyiapkan tenaga terampil (bersertifikat) bagi masyarakat

Kabupaten Bengkayang dalarn menghadapi persaingan global dalam dunia kerja. 8. Mewujudkan dan mengoptimalkan sarana dan prasana penunjang program

(22)

'

layanan kesehatan masyarakat dengan sistem panggil menggunakan akses informasi

teknologi komunikasi dengan mobile system dengan menggunakan alat digital

9. Mewujudkan dan membangun tata kelola niaga, pemberdayaan petani dan komoditi potensial yang berbasis kearifan lokal dan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan dengan prinsip berwawasan lingkungan.

10. Mewujudkan dan mengembalikan nama wilayah administrasi pemerintahan (dusun, desa, kecamatan) dan unsur-unsur geografi yang penamaannya tidak sesuai kearifan lokal (bahasa lokal) sebagai upaya mewujudkan identitas lokal dalam integrasi regional, nasional dan intemasional.

Penjabaran dari 5 (lima) Misi Kabupaten Bengkayang Bangkit, Maju dan HEBAT: 1. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang hadir dalam pembangunan infrastruktur

yang merata dan berkeadilan.

a. Mewujudkan pembagunan infrastruktur sosial dan ekonomi yang berkualitas dalam membuka akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat, dunia usaha, dan pemerintahan.

b. Meningkatnya koneksifitas jaringan transportasi, jalan-jalan strategis di perbatasan, pedalaman dan pesisir, untuk lintas ekonomi dan sosial untuk akses hasil bumi masyarakat yang mudah, murah dan cepat dalam rangka menurunkan kesenjangan antar wilayah sebagai bentuk pelayanan masyarakat.

c. Meningkatkan dan mendorong inovasi dalam pembangunan sarana dan prasarana ketersediaan air baku, listrik, dan jaringan telekomunikasi yang memadai.

d. Mengoptimalkan inovasi sistem penanggulangan desa tanggap bencana berbasis kearifan lokal.

e. Mendorong percepatan pembangunan terminal dan dermaga bagi masyarakat pesisir untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, sosial lainnya yang ada.

f. Meningkatkan inovasi sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. g. Mendorong terwujudnya ruang terbuka hijau dan kapasitas sarana publik.

(23)

h. Menyediakan pangan dan perumahan (bagi masyarakat miskin) yang sehat dan layak huni.

i. Mengoptimalkan desa tanggap Covid-19 untuk memutus mata rantai penyebaran yang dengan secara rutin melakukan evaluasi dan monitoring.

j. Meningkatkan pembangunan dan perbaikan saluran irigasi untuk peningkatan produktifitas pertanian.

2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, efesien, berbasis teknologi informasi dengan prinsip Good Governance.

a. Meningkatkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan pelayanan secara terintegrasi dan mudah, responsif, terbuka dan akuntabel. b. Percepatan pembangunan melalui program sinergisitas Pemerintah Kabupaten,

Provinsi dan Pusat, rangka mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat.

c. Meningkatkan profesionalisme kemampuan aparatur dalam kinerja pelayanan kepada masyarakat yang bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme .

d. Meningkatkan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) baik secara kualitas maupun kuantitas, melalui pelatihan atau Pendidikan dan Latihan (Diklat) untuk mencapai kemandirian pangan.

e. Mengembalikan nama wilayah administrasi pemerintahan dan unsur-unsur geografi ke dalam bahasa daerah lokal dalam rangka mewujudkan indentitas lokal dalam integrasi regional, nasional dan internasional.

f. Mengoptimalkan implementasi Peraturan Daerah tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah.

g. Menyusun Peraturan Daerah Tata Cara Buka Ladang dengan Cara Bakar dengan berpedoman Peraturan Gubernur Kalimantan Bara! Nomor 103 Tahun 2020. h. Mendukung dan mendorong penggunaan aplikasi sistem informasi digital yang

modern untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, terukur dan terbuka.

(24)

1. Menciptakan pusat informasi pelayanan publik dan sumber data yang memberikan

informasi yang up to date (kekinian) untuk mengatasi masalah sosial ekonomi

maupun politik yang dihadapi masyarakat, dunia usaha dan pemerintah .

j. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dengan pendekatan semangat gotong-royong, sehingga tercipta kesadaran dan keserasian di dalam membangun upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. k. Mewujudkan masyarakat yang harmonis dalam toleransi kerukunan hidup

berkebudayaan, dengan menumbuhkan sistem keamanan swakarsa dengan aparat keamanan secara berjenjang dan terkendali.

I. Mendorong pihak eksekutif, legislatif dan yudikatif, serta masyarakat secara bersama-sama untuk menanggulangi dan memutus mata rantai Covid-19 berbasis kearifan lokal.

m. Mendorong dan mengoptimalkan pembangunan jaringan pelayanan sosial yang ada di tengah kehidupan masyarakat.

n. Memberikan pendidikan gratis dan bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang kurang mampu dan punya prestasi.

o. Membangun sekolah unggulan terpadu satu atap dan asrama untuk menampung calon siswa yang kurang mampu dan berprestasi untuk kemajuan daerah.

3. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bengkayang cerdas secara

berkebudayaan dalam membangun karakter dan jatidiri bangsa, mandiri dan inovatif dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul;

a. Menyiapkan sarana dan parasana pendidikan yang memadai untuk meningkatkan pelayanan pendidikan di setiap jenjang.

b. Terwujudnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik yang profesional c. Pemerataan tenaga pendidik di wilayah Kabupaten Bengkayang ..

d. Mengoptimalkan pendidikan pembentukan karakter dan jatidiri, serta pendokumentasian kebudayaan sebagai rujukan di dalam melakukan akselerasi kapitalisasi modernisasi kebudayaan dalam pembangunan.

(25)

'

e. Menyiapkan dan mengoptimalkan program satu dusun satu sarjana sebagai motor penggerak pembangunanan berwawasan kebudayaan .

f. Pengoptimalan kehidupan masyarakat berketuhanan berkebudayaan yang toleran, harmonis dan rukun.

g. Memberikan bantuan pendidikan di jenjang perguruan tinggi untuk masyarakat yang tidak mampu dan berprestasi

h. Mengoptimalkan pendidikan gratis dan atau kedinasan di berbagai instansi bagi masyarakat.

1. Meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas dengan memanfaatkan jaringan

teknologi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi pendidikan yang dibutuhkan masyarakat.

J. Membangun sekolah unggulan dan asrama bagi masyarakat yang tidak mampu

dan berprestasi.

k. Mengembangkan pendidikan non-formal dengan membuka ruang belajar bagi masyarakat umum untuk menekan angka buta huruf

I. Mengoptimalkan perpustakaan keliling untuk membangun kecerdasaran masyarakat.

4. Mewujudkan partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang amanah, transparan, responsibilitas dan akuntanbilitas.

a. Meningkatkan dan mengoptimalkan pemenuhan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

b. Memberikan pelayanan berobat gratis bagi masyarakat tidak mampu (miskin). c. Meningkatkan kualitas tenaga medis yang profesional

d. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat. e. Membangun rumah singgah bagi warga masyarakat yang sakit dan ibu hamil dari

(26)

f. Mengoptimalkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan dasar dan memberikan rujukan yang tidak bisa ditangani Puskesmas ke Rumah Sakit Umum Daerah .

g. Mengoptimalkan tata kelola jaminan kesehatan nasional dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat melalui Sadan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah.

h. Mendorong tata kelola dan sinkronisasi pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

1. Pengembangan layanan kesehatan panggil dengan menggunakan teknologi digital

disertai dengan prasarana transportasi pelayanan roda dua, mobil dan kapal motor untuk menjangkau wilayah yang sulit.

j. Peningkatan peran wanita dalam mengatasi masalah slanting (kerdil/gizi buruk).

5. Mewujudkan pelayaanan taat azas yang terintegrasi, menuju desa mandiri, pembangunan ekonomi kerakyatan, menicptakan dunia usaha dan ramah investasi yang adil dan pro rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dengan konsep kelestarian lingkungan.

a. Mewujudkan Pendapatan Daerah yang bersumber dari sektor perkebunan kelapa sawit.

b. Mewujudkan dan meningkatkan industri kecil dan menengah dengan menyiapkan sarana dan prasarana pelatihan di sektor pertanian, perkebunan dan petemakan. c. Peningkatan kualitas dan kuantitas industri kecil dan menengah untuk peningkatan

daya saing dan nilai tambah ekonomi kerakyatan baik skala nasional maupun intemasional.

d. Mendorong dan pembangunan tata kelola niaga dengan akses pemasaran hasil usaha industri kecil dan menengah yang kreatif dan luas dengan meningkatkan peran aktif masyarakat dengan pendekatan kebudayaan lokal.

(27)

'

'

e. Meningkatkan inovasi teknologi tepat guna yang berbasis pertanian, peternakan, perkebunan, guna terpenuhinya sandang pangan bagi masyarakat dengan pengelolaan sumberdaya alam dengan kelestarian lingkungan .

f. Pembinaan dan penguatan Sadan Usaha Milik Daerah (SUMO), Sadan Usaha Milik Desa (SUMDes), lndustri Kecil dan Menengah (IKM) dan Koperasi, menyiapkan tenaga kerja terampil, serta hilirisasi produk unggulan daerah pada sektor pertanian, perikanan, kehutanan, perkebunan dan pariwisata dengan teknologi tepat guna.

g. Menyiapkan aksebilitas dan sistem lembaga keuangan untuk membangun usaha

kreatif mikro produktif, nilai tambah hasil pertanian primer baik produksi maupun

pemasaran.

h. Mengoptimalkan kawasan agropolitan untuk mendukung keberhasilan industri

agroindustri pertanian primer (perkebunan, pertanian, peternakan).

i. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan masyarakat dan dunia usaha dengan

memberikan bantuan modal dan mematuhi protokol kesehatan new normal masa

pandemi Covid-19 .

J. Meningkatkan komoditas unggulan dan mengoptimalkan industri pengolahan.

k. Menuntaskan revitalisasi pasar tradisional untuk mendukung percepatan pembangunan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi dari desa .•••

(28)

� I

BAB VII PENUTUP

Demikian penjabaran visi dan misi ini Kami sampaikan yang disusun berdasarkan kondisi riil daerah ini kemudian dianalisis sehingga terbentuk seperti yang diuraikan di atas. Uraian visi dan misi ini merupakan buah pemikiran kami untuk mewujudkan Bengkayang Bangkit, Maju dan HEBAT.

Periode lima tahun ke depan pembangunan Kabupaten Bengkayang haruslah diisi dengan berbagai rencana dan kebijakan serta implementasi program dan kegiatan. Proses dalam pemerintahan dilakukan dengan memperhatikan aturan perundangan yang berlaku serta harus melalui tahapan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan evaluasi. Untuk itu dibutuhkan komitmen yang kuat dan kerja keras yang tidak mengenal lelah.

Sebagai seorang pemimpin sudah selayaknya mengutamakan dan mengabdikan diri untuk masyarakat khususnya di Kabupaten Bengkayang. Dengan segala keterbatasan waktu dan sumber daya yang ada, dan dengan besarnya harapan dan tuntutan masyarakat kepada kami. Hal ini menjadi faktor penting untuk

kami menyiapkan diri maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati pada pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang periode tahun 2020 - 2025. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan dan pertolongannya kepada kita semua agar dapat menjadi pemimpin yang berguna dan memegang amanah sesuai janji.

Bengkayang, 4 September 2020

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang

Periode Tahun 2020 ·

24

dr. Carlos Dja'afara, M.Kes

(29)

'

1

Partai pendukung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Martinus S.M dan dr. Carlos Ja'afara, M.Kes Kabupaten Bengkayang.

1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 2. Partai Nasional Demokrat (Nasdem)

3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4. Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 5. Partai Amanat Nasional (PAN)

6. Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 7. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

8. Partai Berkarya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) Computer anxiety berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan

Sementara itu, informan dalam penelitian ini adalah Ketua DPD I Partai Golongan Karya, Ketua KPUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ketua DPD II Partai Golkar, Sekertaris

3 perkara pidana didasarkan pada kondisi-kondisi tertentu, yaitu dalam hal adanya perbuatan pidana dalam bentuk penyertaan dan terhadap perkara itu diperiksa dengan

Semakin lama penyimpanan telur ayam ras yang dicelupkan ke dalam larutan kulit manggis yang disimpan selama empat minggu pada suhu ruang, nilai Indeks Putih

Oleh karena itu nilai Fhitung > Ftabel ( 24,881 > 2,840 ) maka Ho ditolak dan menerima hipotesis dalam penelitian ini yaitu bahwa komitmen organisasi,

Penelitian ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif, di mana proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan,

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903- 269 Tahun 1986 tentang Penyempurnaan Bentuk dan Susunan Tata Usaha Keuangan Daerah serta Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja