• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Jenis eksperimen yang digunakan adalah Tru Experimental Design. Menurut Rudi Susilana dkk (2007: 25) eksperimen merupakan observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh penulis. Dalam penelitian ini responden dikelompokkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan penggunaan pendekatan pembelajaran IPAsedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok kontrol, yaitu kelompok yang mendapat perlakuan pembelajaran tanpa penggunaan pendekatan pembelajaran IPA.

3.1.2 Desain Eksperimen

Adapun desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah pretest-postest control group design, dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dipilih secara random. Kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen ( ) dan kelompok kontrol . Secara homogenitas, hasil pretest yang baik adalah bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X), dan pengaruh pembelajaran ( & ).

Tabel 3.1 Desain Eksperimen

Pretest-Postest Control Group Design

R Q1 X Q2

R Q3 Q4

(2)

302922292 Keterangan :

R : Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random. O1 : Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. O3 : Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal adakah

perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

O2 : Postest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran IPA.

O4 : Postest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran konvensional.

X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD Negeri 1 Pilang, pembelajaran dengan menggunakan media realia.

3.1.3 Prosedur Eksperimen 1. Menyusun kisi-kisi tes

2. Menyusun instrumen tes uji coba berdasar kisi-kisi yang yang sudah disusun 3. Mengujicobakan instrumen tes uji coba yang berbentuk tes objektif (pilihan

ganda)

4. Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui validitas dan reabilitas soal

5. Memberi perlakuan pada kelas V SD Negeri 2 Genuksuran sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri 1 Genuksuran sebagai kelas kelas kontrol

6. Memberi tes kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 7. Menganalisis hasil yang diperoleh dari tes hasil belajar

(3)

312922292

Secara sederhana rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.2 Rancangan Penelitian 3.1.4 Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di SD Negeri I dan SD Negeri I Pilang Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora. Waktu penelitian kurang lebih 3 bulan dengan karakterisik peserta didik yang tingkat pemahaman terhadap materi yang diajarkan rendah, tingkat konsentrasi peserta didik yang rendah, dan hasil belajar peserta didik yang tidak memenuhi KKM. Kehidupan masyarakat di sekitar lokasi penelitian rata-rata bermata pencaharian sebagai petani.

Treatment berupa Pembelajaran IPA menggunakan media realia yang menekankan pada pembelajaran yang bermakna, dipakai guru dalam pembelajaran dengan menyesuaikan silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah peneliti buat.

3.2 Subjek Penelitian

Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas VA SD Negeri I Pilang dengan jumlah 35 siswa dan siswa kelas VB SD berjumlah 36 siswa. Subyek penelitian ini dibagi 2, yaitu kelompok eksperimen siswa kelas VA SD Negeri I Pilang dan kelompok kontrol siswa kelas VB SD Negeri I Pilang:

Kondisi awal siswa sama Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Perlakuan Konvensional Perlakuan menggunakan media realia Hasil Belajar

(4)

322922292 3.2.1 Kelompok Eksperimen

Menurut Rudi Susilana dkk (2007: 25) eksperimen merupakan observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si penulis. Pada penelitian ini kelompok eksperimen adalah kelompok peserta didik yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran IPA yaitu semua peserta didik kelas V di SD Negeri I Pilang Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora.

3.2.2 Kelompok Kontrol

Pada penelitian ini kelompok kontrol adalah kelompok peserta didik yang tidak mendapat perlakuan pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran IPA yaitu semua peserta didik kelas V di SD Negeri I Pilang Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora.

Tabel 3.3

Jumlah Peserta didik Kelas V SD Negeri I Pilang Kecamataan kradenan Kabupaten Blora

Tahun ajaran 2011/2012

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:94) variabel penelitian ini adalah faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Menurut (Sugiyono, 2008), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas . Variabel-variabel tersebut antara lain:

Kelas Kelompok Jenis Kelamin Jumlah Siswa

Laki-laki Perempuan

V A Eksperimen 17 18 35

V B Kontrol 22 14 36

(5)

332922292 a. Variabel Dependen (Terikat)

1. Variabel dependen atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah: media realia (Y). Media realia adalah media yang ditampilkan merupakan benda nyatanya. Pengguanaan media realia lebih mendekatkan peserta didik (penerima pesan) dengan benda nyatanya sehingga akan semakin mudah memahaminya. ”Akan tetapi sebenarnya suatu benda asli merupakan benda yang paling tepat guna, dibandingkan tiruannya”. (Latuheru, 1988:52). Adapun aspek dalam media adalah aspek intelektual, emosi, dan sosial. Pada variabel ini bentuk pengukuran keberhasilan dengan menggunakan percobaan membuat peraga.

b. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah hasil belajar (X). Hasil belajar diperoleh dari tes akhir setelah pendekatan dengan peraga. Pada variabel ini bentuk pengukuran keberhasilannya dengan menggunakan hasil akhir pembelajaran.

3.4 Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Media realia

Media pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi nyata atau merupakan benda nyata akan memberikan pengalaman tersendiri bagi peserta didik yang tidak akan mudah dilupakan. Dengan melihat sendiri benda nyatanya maka diharapkan peserta didik akan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata dan bukan hanya secara teori yang dipahaminya, namun benda sendiri hanya dilihat melalui gambar.(Sudjana, dan Rival, 1990:196).

Dalam penelitian ini media realia yang digunakan adalah bentuk tiruan bumi yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan tujuan untuk mempermudah peserta didik dalam mengigat materi tersebut seperti contoh dalam lampiran.

3.4.2 Hasil belajar

Hasil belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik. Peserta didik dikatakan berhasil apabila dalam pembelajaran dapat memahami materi dan meperoleh hasil belajar secara maksimal. Sebaliknya peserta didik dikatakan belum berhasil karena dalam proses pemebelajaran kurang memahami materi dan memperoleh hasil belajar yang kurang maksimal. Dalam hal ini hasil belajar yang

(6)

342922292

dicapai peserta didik dapat dilihat dari nilai hasil tes yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran.

Hasil belajar adalah hasil yang harus dicapai /dilakukan. (Poerwodarminto, 2001: 895).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu. Yang diungkap dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 1 Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, data merupakan suatu hal yang sangat diperlukan untuk selanjutnya dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan. Untuk itu diperlukan teknik pengumpulan data untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai. Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Data diperoleh dari observasi dan tes tertulis.

a. Teknik Tes

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode tes. Tes merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang, dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deproposal skripsi kuantitatif tentang aspek yang diteliti.

Jenis tes yang digunakan adalah tes hasil belajar karena tes ini mengukur apa yang telah dipelajari pada salah satu mata pelajaran yaitu IPA. Tes dilakuan sebanyak dua kali yaitu pretes dan postes.

Pre-tes diberikan pada kondisi awal sebelum diberikan perlakuan (treatmen) pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pots-test diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah adanya perlakuan (treatmen) dalam kelas untuk mengetahui adanya perubahan terhadap hasil belajar siswa.

(7)

352922292

Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi pretest dan postest diuji cobakan sehingga diperoleh butir soal test yang valid. Hasil uji coba dapat dilihat dalam lampiran.

Tabel 3.4

Format Kisi-Kisi Penulisan Soal Pre-test dan Pots-test (Soal Terlampir)

Standar

Kompetensi (SK)

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Item Soal

7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber alam 7.3 Mendiskripsikan struktur bumi

Memahami peta konsep bumi

Menggambarkan secara sederhana lapisan-lapisan bumi (lapisan inti, lapisan luar dan kerak).

3,4,5,7,9,

Mengetahui lapisan-lapisan pada bumi

- Lapisan Atmosfer - Lapisan Kerak Bumi - Lapisan Mantel Bumi - Lapisan Inti Bumi Luar Lapisan Inti Bumi Dalam

1,2,12,14,15, 16,23

Memahami fungsi dari lapisan atmosfer

13,18,

Mengetahui bahwa lapisan atmosfer tersusun dari lapisan

,6,11,13,17,1 8,19,20,21,2 2,24

(8)

362922292 Lapisan Troposfer Lapisan Stratosfer Lapisan Mesosfer Lapisan Termosfer Mengetahui unsur pembentukan

 Lapisan Mantel bumi terbentuk dari mineral silikat

 Lapisan Inti bumi luar terbentuk dari besi, nikel dan zat lain.

 Lapisan inti bumi terbentuk dari besi dan nikel padat.

10

5

Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi pretest dan posttest diuji cobakan sehingga diperoleh butir soal test yang valid.

b. Teknik Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari segi keterlibatan observer (orang yang melakukan observasi), observasi dilakukan dengan observasi partisipan yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer. Dengan menggunakan metode ini data yang ingin diperoleh adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran IPA.

3.5.2 Instrument Pengumpulan Data

Guna mengungkap hasil belajar IPA siswa kelas V, instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar. Tes dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Bentuk tes berupa tes objektif dengan 4 (empat) pilihan jawaban. Penyusunan tes ini mengacu pada teknik penyusunan tes objektif pilihan ganda.

(9)

372922292 a. Uji Validitas

Sebelum dibagikan kepada siswa, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Arikunto (dalam riduwan, 2011:97) bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Dasar pengambilan keputusan item yang valid berdasarkan kriteria Azwar (2008) mengatakan bahwa jika jumlah item belum mencukupan maka kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,20. Teknik yang digunakan untuk menguji kesahihan indikator adalah Corrected Item Total Correlation dengan dinotasikan (r) semua indikator dikatakan valid bila mempunyai nilai koofisien korelasi positif lebih besar atau sama dengan 0,20.

Menurut sugiyono (2008) uji validitas digunakan adalah sebagai alat ukur guna mengetahui seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurannya. Instrumen yang valid adalah instrument yang mampu mengukur apa yang hendak diukur. Menurut Sugiyono (2008) suatu instrument dikatakan reliabel apabila instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Salah satu metode pengujian reliabelitas adalah menggunakan metode Alpha-Cronbach. Apabila dilakukan pengujian reabilitas dengan menggunakan Alpha- Cronbach maka r hitung diwakili oleh nilai Alpha. Apabila Alpha hitung > r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat disebut reabilitas. Adapun kategori reabilitas berdasarkan tingkat korelasi Alpha cronbach.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel bentukkan yang menunjukkan derajad sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi instrumen.(Ghozali,2004:111) dalam Fenty Anggita Uji reliabilitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0.

3.6 Teknik Analisa Data

Tahap pengujian dalam analisis ini melalui tiga tahap yaitu tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan analisis, dan tahap pengujian hipotesis.

(10)

382922292

Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap deskripsi data ini adalah membuat rangkuman distribusi data pretest dan postest dari hasil statistik deskriptif program komputer SPSS 16.0 for windows.

b. Tahap uji persyaratan analisis

Uji prasarat analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis dan uji homogenitas untuk memastikan kelompok data berasal dari populasi yang sama atau tidak (homogen atau tidak). Hasil pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Komparasional One Way Anova dengan menggunakan programkomputer SPSS 16.0 for windows.

Teknik tersebut adalah salah satu teknik analisis kuantitatif atau salah satu teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan antar variabel yang sedang diteliti (Sudijono, 2000)

c. Tahap pengujian hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah dengan teknik Independen Sampel T Test. Dasar pemikiran teknik Independen Sampel T Test adalah skor atau nilai yang didapatkan diperoleh dari subjek yang berbeda.

Penelitian ini menguji perbedaan antara dua kelas dengan perlakuan yang berbeda, antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dengan perlakuan atau treatmen Pembelajaran IPA menggunakan media realia, dan pada kelas kontrol tidak diberi perlakuan/ treatmen Pembelajaran IPA menggunkana media realia. Singkatnya antara dua kelas tersebut diberikan materi pembelajaran yang sama namun perlakuannya penyampaian yang berbeda. Adapun data yang digunakan untuk menguji perbedaan dua kelas tersebut adalah data postes antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Hasil perhitungan Independen Sampel T Test akan menampilkan Levene’s Test untuk kesamaan varian. Dalam hal ini hipotesis yang diuji adalah:

Ho = varian populasi identik Ha = varian populasi tidak identik

Pengambilan keputusan didasarkan pada hasil signifikasi yang diperoleh, yaitu jika sig. > 0,05 maka Ho diterima berarti Ha ditolak, dan jika sig. < 0,05 maka Ho ditolak berarti Ha diterima, perhitungan ditunjukkan pada analisis Levene’s Test.

(11)

392922292

Pembelajaran IPA menggunakan media realia dikatakan efektif manakala terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen. Selain itu, pengujian hipotesis juga menjadi acuan terhadap keefektifan tersebut. Apabila hipotesis nihil diterima, maka nilai rata-rata hasil belajar menggunakan media realia pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Dengan demikian, Pembelajaran IPA dengan menggunakan media realia selayaknya digunakan dalam pembelajaran IPA terutama pada materi struktur bumi.

Gambar

Gambar 3.2    Rancangan Penelitian  3.1.4  Lokasi Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan diagram sebab-akibat dalam pengendalian kualitas produksi di Indoprint dapat membantu pihak manajemen untuk mencari akar penyebab masalah produksi yang timbul selama

Ilmu astronomi berasal dari kata aster yang berar Ɵ bintang disebut juga ilmu falak atau kosmografi ( kosmos = ruang semesta). Ilmu astronomi atau yang lebih dikenal dengan

Berdasarkan seluruh uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis akan menjawab bagaimana perubahan perempuan yang menjunjung tinggi kesetaraan gender dengan

Penelitian ini akan menggunakan data sekunder dari website Badan Pusat Statistik (bps.go.id) yang meliputi persentase penduduk miskin, Indeks Pembangunan Manusia,

Jadi berdasarkan hasil pengujian dengan tingkat kepercayaan 95% disimpulkan bahwa penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas keuangan

Perawat memiliki peranan penting dalam mempertimbangkan pemberian asuhan keperawatan terkait dengan penggunaan pengobatan tradisional pada perawatan anak sakit

Pengontrol android dan arduino dikoneksikan melalui Wifi, dengan demikian smart phone berbasis android dapat terhubung dengan Smart House System dari jarak

Pelaporan keuangan sekarang ini diharapkan mampu memberikan pelaporan yang komprehensif mengenai kinerja ekonomi,social dan lingkungan perusahaan.Sementara itu cost