• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Mitigasi Dan Upaya Pengurangan Bencana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Mitigasi Dan Upaya Pengurangan Bencana"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI MITIGASI DAN UPAYA

STRATEGI MITIGASI DAN UPAYA

PENGURANGAN BENCANA

(2)

STRATEGI MITIGASI DAN

UPAYA PENGURANGAN BENCANA

Bencana alam adalah suatu peristiwa yang disebabkan oleh alam atau karena ulah manusia, yang dapat terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, yang menyebabkan hilangnya jiwa manusia, kerusakan harta benda dan lingkungan, serta melampaui kemampuan dan sumberdaya masyarakat untuk menanggulanginya.

Meskipun bencana alam merupakan suatu fenomena alamiah yang umumnya tidak dapat dihindari, dengan berpedoman pada kasus-kasus yang telah terjadi serta dengan memahami prosesnya secara teoritis, faktor minimalisasi akibat dan dampak sedini mungkin harus diidentifikasi dengan mengenali penyebab baik yang bersifat alamiah maupun akibat interaksi manusia dengan alam.

Pada dasarnya mitigasi (mitigation) merupakan upaya yang dilakukan untuk menekan timbulnya dampak bencana, baik secara fisik struktural maupun melalui pembuatan bangunan-bangunan fisik, maupun non fisik-struktural melalui perundang-undangan.

Berkaitan dengan batasan studi ini, strategi mitigasi dan upaya pengurangan bencana dibatasi pada empat fenomena alam, yaitu tanah longsor, gempabumi, tsunami dan banjir.

STRATEGI MITIGASI DAN UPAYA PENGURANGAN BENCANA TANAH LONGSOR

 indarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan permukiman dan fasilitas umum lainnya

 Mengurangi tingkat keterjalan lereng

 Meningkatkan!memperbaiki dan memelihara drainase, baik air permukaan maupun air tanah, arus dihindari terjadinya penyumbatan atau meresapkan air drainase kedalam tanah.

 Pembuatan bangunan penahan jangkar (acnhor) atau pancang (pilling)

 Pembuatan terasering dengan sistem drainase yang tepat

 Penghijauan dengan tanaman yang sistem perakaranya dalam dan jarak tanam yang tepat. "husus tebing yang terjal sebaiknya tanaman tidak terlalu rapat dengan jenis tanaman yang pendek dan tanah dibawahnya ditanami rumput.

(3)

 #ebaiknya dipilih tanaman lokal yang digemari masyarakat. $anaman tersebut harus secara teratur dipangkas ranting-ranting atau cabang-cabangnyanya.

 "husus untuk aliran butir dapat diarahkan dengan pembuatan saluran

 %ntuk runtuhan batuan dapat dibuatkan tanggul penahan baik berupa bangunan konstruksi, tanaman maupun parit.

 &dentifikasi dan pengenalan daerah rawan longsor, aktif bergerak dan 'ona retakan!rekahan.

 indari pembangunan di daerah yang rawan longsor 

 Bangunan didirikan pada pondasi yang kuat

 #tabilisasi lereng diadakan dengan pembuatan teras dan penghijauan

 Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan

 Penutupan rekahan-rekahan diatas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat kedalam tanah

 Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menghindari bahaya liuafaksi.

 Pondasi yang menyatu, untuk menghindari terjadi terjadinya penurunan berbeda

 %tilitas yang berada dalam tanah harus bersifat fleksibel

 alam beberapa kasus relokasi sangat disarankan.

STRATEGI MITIGASI DAN UPAYA PENGURANGAN BENCANA G EMPABUMI

 Bangunan harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran!gempa

 Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan

 Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi

 Perkuatan bangunan-bangunan *ital yang telah ada

 Perencanaan permukiman ddengan mempertimbangkan kepadatan hunian pada wilayah yang rawan gempa.

 Pertimbangan tentang penmanfaatan asuransi yang mencakupi peristiwa bencana alam gempabumi.

 #edapat mungkin dibuat peta!'onasi rawan gempa dan pengaturan penggunaan lahan.

 Membangun rumah dengan menggunakan konstruksi tahan gempa

 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kewaspadaan resiko gempa termasuk didalamnya dengan mengatahui tindakan yang harus dilakukan jika terjadi gempa.

(4)

 "ewaspadaan terhadap penyimpanan benda!barang berisiko!berbahaya seperti bahan rawan ledak atau bahan lainnya yang berbahaya bagi keselamatan.

 Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan mengadakan pelatihan pemadaman kebakaran dan pertolongan pertama

 Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian dan peralatan perlindungan masyarakat lainnya.

 +encana kontigensi!kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi gempabumi.

STRATEGI MITIGASI DAN UPAYA PENGURANGAN BENCANA TSUNAMI

 Peningkatan pewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami

 Pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya tsunami

 Pembangunan $sunami arly arning #ystem

 Pembangunan bangunan tembok penahan tsunami pada paantai yang rawan bencana

 Penanaman manggro*e pada tepian pantai untuk mengurang energi gelombang

 Pembangunan tempat-tempat e*akuasi yang aman di sekitar daerah permukiman. $empat-tempat ini harus relatif tinggi, mudah dijangkau dan tidak terjangkau ketinggian gelombang

 Peningkatan kesadaran dan pemahan kepada masyarakat tentang bahaya tsunami dan cara-cara penyelamatan diri

 Pembangunan rumah yang tahan terhadap tsunami

 Mengenali ciri-ciri terjadinya tsunami

 Memhami cara-cara penyelamatan jika terjadi tsunami

 Memberikan laporan sesegera mungkin jika mengetahui gejala-gejala akan terjadinya bencana tsunami

 Perhatian terhadap kelengkapan alat komunikasi

STRATEGI MITIGASI DAN UPAYA PENGURANGAN BENCANA LETUSAN

GUNUNG API

 Perencanaan lokasi pemanfaatan lahan untuk aktifitas penting harus jauh atau diluar kawasan rawan bencana

(5)

 indari tempat-tempat yang memiliki kecenderungan untuk dialiri la*a dan atau lahar.

 Penerapan desain bangunan yang tahan terhadap tambahan beban akibat bau *ulkanik

 Membuat jarak pengungsian yangh permanen, terutama di sekitar gunung api yang sering meletus

 Membuat fasilitas jalan dari tempat permukiman ke tempat pengungsian untuk memudahkan e*akuasi

 Menyediakan alat transportasi bagi penduduk jika ada perintah pengungsian

 "ewaspadaan terhadap resiko letusan *ulkanik di daerahnya.

 &dentifikasi daerah rawan bencana gunung api, termasuk diantaranya menyediakan peta 'onasi untuk kawasan rawan bencana

 Peningkatan kemampuan pemadaman api

 Membuat tempat penampungan yang kuat dan tahan api untuk kondisi kedaruratan

 Masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api hendaknya paham cara menghindar dan memahami tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi letusan gunung api

 Memahami peringatan dini yang diberikan oleh aparat yang ditugaskan.

STRATEGI MITIGASI DAN UPAYA PENGURANGAN BENCANA BANJIR

#trategi mitigasi bencana banjir dapat dibagi kedalam tiga upaya mitigasi, yaitu upaya mitigasi non struktural, struktural serta peningkatan peran serta masyarakat. . %paya Mitigasi /on #truktural

o Pembentukan "elompok "erja (P0"12) yang beranggotakan dinas-dinas

terkait untuk melakasanakan dan menetapkan pembagian peran dan kerja atas upaya-upaya non fisik penanganan mitigasi bencana banjir.

o Merekomendasikan upaya perbaikan atas prasarana yang rusak!hancur

akibat banjir 

o Memonitor dan menge*aluasi data curah hujan, banjir, daerah genangan

dan informasi lainnya yang diperlukan untuk meramalkan kejadian banjir, daerah yang rawan banjir dan daerah yang diidentifikasi terkena banjir 

(6)

o Melaksanakan perencanan logistik dan penyediaan dana, peralatan dan

material yang diperlukan untuk kegiatan!upaya tanggang darurat, diantaranya dana persediaan tanggap darurat, persediaan bahan pangan dan air minum, peralatan penanggulangan, material penanggulangan, peralatan penyelamatan, dll.

o Perencanaan dan penyiapan #tandar 0perational 3Procedures (#0P) untuk

kegiatan!tahap tanggap darurat yang melibatkan semua anggota #2$"0+42", #2$42" 2/ P0#"0, diantaranya identifikasi daerah rawan banjir, identifikasi rute e*akuasi dan penyiapan tempat pengungsian sementara yang dilelngkapi dengan sarananya.

o Pelaksanaan #istem &nformasi Banjir, dengan diseminasi langsung kepada

masyarakat dan penerbitan penjelasan kepada Pers dan menyebarluaskan melalui media cetak dan elektronik.

o Melaksanakan pelatihan e*akuasi untuk mengecek kesiapan masyarakat,

#2$42" dan peralatan e*akuasi, kesiapan tempat pengungsian sementara beserta perlengkapannya.

o Mengadakan koordinasidi tingkat B2"0+/2#, #2$"0+42", #2$42"

2/ P0"12.

o Membentuk jaringan lintas instansi!sektoral dan 4#M yang bergerak di

bidang kepedulian terhadap bencana serta dengan media massa baik cetak maupun elektronik untuk mengadakan kampanye kepedualian masyarakat atas bencana banjir 

o Melaksanakan pendidikan masyarakat atas pemetaan ancaman banjir dan

resiko yang terkait serta penggunaan material bangunan yang tahan air!banjir.

5. %paya Mitigasi #truktural

o Pembangunan tembok penahan dan tanggul di sepanjang sungai, tembok

laut sepanjang pantai yang rawan badai atau tsunami.

o Pengaturan kecepatan aliran dan debit air permukaan dari daerah hulu

sangat membantu mengurangi terjadinya bencana banjir. Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk mengatur kecepatan air dan debit aliran air masuk kedalam sistem pengaliran diantaranya adalah dengan reboisasi dan pembangunan sistem peresapan serta pembangunan bendungan!waduk.

(7)

o Pengerukan sungai, pembuatan sudetan sungai baik dengan saluran

terbuka maupun tertutup atau terowongan dapat membantu mengurangi terjadinya banjir.

6. Peranserta Masyarakat

Masyarakat baik secara indi*idu maupun masyarakat secara keseluruhan dapat berperan secara nyata dalam manajemen banjir yang bertujuan untuk memitigasi dampak dari bencana banjir. Peranan dan tanggung jawab masyarakat dapat dikategorikan kedalam dua aspek, yaitu penyebab dan partisipatif.

o  2spek penyebab, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut 3

 $idak membuang sampah!limbah padat ke sungai dan sistem drainase

 $idak membangun jembatan atau konstruksi lain yang akan mengganggu!menghambat dan mempersempit aliran air 

 $idak bermukim di bantaran sungai

 Menghentikan penggundulan hutan di wilayah tangkapan air 

 Menghentikan praktek pertanian dan penggunaan lahan yang bertentangan dengan kaidah-kaidah konser*asi air dan tanah

 Mengendalikan laju urbanisasi dan pertumbuhan penduduk

o  2spek partisipatif, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut 3

 &kut serta dalam latihan-latihan upaya mitigasi bencana banjir, misalnya dengan kampanye peduli bencana, kesiapan penanggulangan banjir dan e*akuasi, latihan peringatan dini dan lain-lain.

 &kut serta dan aktif dalam program dan pembangunan rumah tahan banjir, antara lain rumah tingkat, penggunaan material yang tahan air, dan sebagainya.

 &kut serta dalam pendidikan publik yang terkait dengan upaya mitigasi bencana banjir 

 &kut serta dalam latihan konsultasi publik yang terkait dengan pembangunan prasarana pengendalian banjir dan upaya mitigasi bencana banjir.

(8)

 Melaksanakan pola dan waktu tanam yang mengadaptasi pola dan kondisi banjir setempat untuk mengurangi kerugian usaha dan lahan pertanian dari banjir.

 Mengadakan gotong-royong pembersihan saluran drainase yang ada di lingkungan masing-masing.

Referensi

Dokumen terkait

Maka diperoleh 0,000 < 0,05 hasil ini menunjukkan bahwa partisipasi anggota sebagai pemilik dan anggota sebagai pengguna secara bersama-sama berpengaruh terhadap

kromatogra8 kolom dan kromatogra8 lapis tipis. Pemisahan kromatogra8 adsorbsi biasan$a menggunakan "ase normal dengan menggunakan "ase diam silika gel dan alumina,

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1 Pengaruh Parsial Rasio Keuangan Current Ratio, Debt to Equity Ratio DER, Cash Ratio, Sales Growth Terhadap Financial Distress 4.2.1.1

Dokumen Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) berfungsi sebagai dokumen kerja Kepala SKPD untuk masa kerja lima tahun mendatang, Kepala

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan rahmatnya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Analisis pemetaan

a) Mendapatkan konsep bilangan adalah proses yang berjalan perlahan-lahan, anak mengenal benda dengan menggunakan bahasa untuk menjelaskan pikiran mereka sehingga

Laporan Kinerja Tahun 2017 menyajikan capaian kinerja sesuai dengan target-target yang tercantum dalam Sasaran Renstra 2016-2020 yaitu terwujudnya proses

Dinas-Dinas Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Papua Barat Tahun 2OOg Nomor 34) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Papua Barat Nomor 14 Tahun 2A12