• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan kebidanan Bayi 2-6 minggu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan kebidanan Bayi 2-6 minggu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI USIA 2 – 6 MINGGU

Disusun Oleh

Rosaning Harum Mediansari 1002300030

POLTEKES KEMENKES MALANG PRODI KEBIDANAN JEMBER

(2)

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2-6 MINGGU

Tempat : Puskesmas Rambipuji

Tanggal / Waktu : 27 Oktober 2011 / 09.00 WIB Pengkaji : Rosaning Harum Mediansari

I. PENGKAJIAN A. Data Subjektif

1. Biodata

Nama Anak : Dela Putri Diah Pitaloka Usia : 3 minggu

Jenis Kelamin : Perempuan Anak ke : 1

Status : Anak Kandung

Nama Ibu : Berta Rusfana Indarwati Umur : 27 th

Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jalan Mangunsarkoro no 57 Rambipuji

Nama Ayah : Imam Hadi Siswanto Umur : 28 th

Agama : Islam Suku : Madura Pendidikan : S1 Pekerjaan : Petani

Alamat : Jalan Mangunsarkoro no 57 Jember

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan anaknya sering gumoh, mengeluarkan ASI yang diminumnya 3. Riwayat Kesehatan Sekarang

(3)

Ibu mengatakan anaknya sering mengeluarkan ASI yang diminum terutama pada malam hari sejak 1 minggu yang lalu. ASI yang dimuntahkan kira – kira satu sendok. Ibu mengatakan tidak tahu cara menyusui yang benar, cara

menyendawakan bayi dan ASI ekslusif. Ibu mengatakan sejak bayi lahir belum peernah ke posyandu

4. Riwayat Kesehatan Terdahulu

Ibu mengatakan anaknya belum pernah sakit sebelumnya 5. Riwayat Kesehatan Keluarga

Ibu mengatakan ibu dan suami tidak ada yang menderita penyakit menurun (Diabetes Melitus, Hipertensi), Penyakit menular (Hepatitis, PMS, TBC, HIV/AIDS) dan penyakit sistemik (ginjal, jantung)

6. Data Riwayat Prenatal  ANC

 TM I : 2 kali di BPS Keluhan : mual dan muntah

Pemeriksaan : Kenaikan BB : 3 kg, Anemi (+), Hb 9 g/dl

Terapi : istirahat yang cukup, menghindari makanan yang berlemak, berbumbu tajam, makan makanan ringan cerna seperti biskuit, roti panggang, makan dalam porsi kecil namun sering

 TM II : 2 kali di BPS

Keluhan : nyeri pinggang dan pusing

Pemriksaan : Kenakan BB : 5 kg, anemi (+), Hb 8 gr/dl Terapi : istirahat yang cukup, tablet Fe, vitamin C, kalk,

makan makanan bergizi  TM III : 2 kali di BPS

Keluhan : ibu merasa perutnya sakit, berkontraksi Pemeriksaan : Kenaikan BB : 4 kg, Anemi (-),11 gr/dl

Terapi : istirahat cukup, persiapan persalinan, tablet Fe, vitamin C, kalk

 Imunisasi

Imunisasi TT 4 kali

(4)

 Saat hamil : 1 kali 7. Riwayat Natal

Ibu mengatakan bahwa ibu melahirkan di bidan dengan spontan pervaginam, usia kehamilan 34 minggu pada 6 Oktober 2011 pukul 12.00 WIB dengan BB lahir 2500 gram, PB = 50 cm, warna kulit merah muda langsung menangis, bayi IMD

8. Riwayat Imunisasi Bayi

Ibu mengatakan imunisasi yang sudah diberikan pada bayinya adalah Hb 0, dan polio 1

9. Pola Kegiatan Sehari – hari

 Kebutuhan nutrisi : ibu mneyusui bayinya setiap + 2 jam sekali, bila malam hari disusui jika bayi menangis. Sampai saat ini bayi hanya diberikan ASI

 Eliminasi :

 BAK : 6 -7 x / hari atau setelah menyusu  BAB : 2 – 3x / hari

 Istirahat :

 Siang : + 6 jam  Malam : + 10 jam  Personal hygiene :

 Mandi 2 kali sehari, pagi dan sore

 Ganti popok (pampers) setiap BAB, setelah mandi, sebelum tidur malam

B. Objekif

1. Pemeriksaan Umum

 Keadaan umum : baik

 Kesadaran : Compos mentis  BB / PB : 2800 gr / 51 cm  N : 121 x/menit  Rr : 45 x/menit  S : 36,5 0C 2. Pemeriksaan Fisik  Lingkar kepala : 37 cm

(5)

 Kepala : bersih, caput succedenum (-), cephal hematoma (-), rambut hitam merata, kulit kepala tidak ada bintik

 Mata : sklera putih (+) / (+), conjungtiva anemis (-) / (-), reflek pupil (+)

 Alis : epicantus 3 cm, warna coklat kehitaman  Hidung : bersih, polip (-), sekret (-)

 Telinga : Bersih, iritasi (-), tes pendegaran (+)

 Mulut : Kotor, sariawan (-), bibir anemis (-), palatum (+), labia (+), reflek rooting (+), Reflek menghisap (+)

 Leher : Kelenjar limfe (-), Kelenjar tiroid (-), Pembesaran vena jugularis (-), reflek toniknek (+)

 Dada : Puting susu simetris, Ronchy (-), Wheezing (-), seesaw (-), Lingkar dada 36 cm

 Abdomen : Bising usus (+), Kembung (+)

 Ekstrimitas : Atas : oedema(-), cacat (-), tangan simetris, jumlah jari lengkap, kuku pendek, reflek morro (+), reflek meenggenggam (+)

Bawah : oedema (-), cacat (-), varises (-), kaki simetris, Reflek babinski (+)

 Punggung : Lanugo sedikit, warna merah muda, Reflek Galans (+)  Genetalia : Perempuan,labia mayor(+),labia minor(+), Withdrawl

(+)

 Anus : Lubang anus (+) II. INTEPRETASI DATA DASAR

Dx : Keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung atau gumoh Ds :Ibu mengatakan anaknya sering memuntahkan ASI yang diminum Do : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

BB : 2700 gr

TB : 51 cm

TTV : Suhu : 36,50C Nadi : 121 x/menit Rr : 45 x/menit

(6)

Anus : (+) Mulut : kotor

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL -

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA -

V. INTERVENSI

1. Jelaskan pada ibu tentang keadaan bayinya R/ Ibu lebih tenang dan lebih kooperatif 2. Beritahu ibu cara menyendawakan bayi

R/ Mencegah terjadinya gumoh yang disebabkan udara dalam lambung 3. Beritahu ibu cara menyusui bayi yang benar

R/ Mencegah masuknya udara kelambung saat menyusu

4. Anjurkan ibu untuk menambah frekuensi minum atau menyusui bayi

R/ Asupan makanan sangat diperlukan bagi bayi supaya tidak kekurangan nutrisi 5. Ajarkan ibu cara – cara perawatan sehari –hari bayi dengan gumoh

R/ Menjaga kebersihan bayi dan mencegah berkembangnya jamur 6. Beritahu ibu untuk memberikan ASI eksklusif 6 bulan

R/ ASI memberikan kekebalan pasif dan ASI memberikan kekebalan terbaik untuk bayi

7. Anjurkan ibu untuk datang rutin ke posyandu

R/ Posyandu adalah tempat untuk imunisasi, deteksi, pertumbuhan dan perkembangan

VI. IMPLEMENTASI

1. Menjelaskan kepada ibu bahwa kondisi bayi saat ini baik.

2. Memberitahu ibu cara menyendawakan bayi dengan cara bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dengan kepala bersandar di pundak ibu, kemudian punggung bayi ditepuk perlahan-lahan sampai terdengar suara bersendawa, atau menelungkapkan bayi di pangkuan ibu, lalu usap / tepuk punggung bayi sampai terdengar suara bersendawa.

3. Memberitahu ibu cara menyusui yang benar yaitu mulut bayi menempel pada sebagian areola dan dagu menempel pada payudara ibu, jika dengan botol posisi, botol susu diatur sedemikian rupa sehingga susu menutupi seluruh permukaan botol dan dot harus masuk seluruhnya ke dalam mulut bayi. Hindari memberikan ASI/susu

(7)

saat bayi berbaring. Jaga agar bayi tetap dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.

4. Menganjurkan ibu untuk menambah frekuensi minum atau menyusui bayi yaitu 2 – 3 jam sekali, baik siang maupun malam hari. Jika anak tertidur harus dibangunkan dan disusui sesuai jadwal agar kebutuhan bayi terpenuhi dan agar bayi tidak merasa sangat lapar jika disusui yang dapat menyebabkan tergesa – gesa saat pemberian susu sehingga teknik pemberian susu salah.

5. Mengajarkan ibu cara – cara perawatan bayi sehari – hari dengan gumoh pada bayi yaitu dengan segera membersihkan wajah bayi yang terkena gumoh serta mulut bayi yang terdapat sisa susu dengan kapas dan air matang agar tidak menjadi media berkembangbiaknya jamur

6. Beritahu ibu untuk memberikan ASI eksklusif 6 bulan yaitu bayi hanya diberi ASI tanpa makanan tambahan atau cairan lain selama 6 bulan. Menjelaskan pada ibu manfaat pemberian ASI eksklusif yaitu memberikan kekebalan pada bayi, sumber nutrisi yang lengkap bagi bayi, dan meningkatkan ikatan psikologis ibu – bayi.

7. Menganjurkan ibu untuk datang rutin ke posyandu setiap bulan untuk mengetahui kemajuan pertumbuhan perkembangan dan kesehatan anak serta mendapat imunisasi sesuai jadwal.

VII. EVALUASI

Hari / Tanggal : Kamis, 27 Oktober 2011 Pukul : 09.30 WIB

S : Ibu mengatakan sudah mengerti penjelasan bidan tentang kondisi bayi, cara menyendawakan dan menyusui bayi, pemberian ASI eksklusif, perawatan bayi sehari – hari serta pentingnya datang ke posyandu setiap bulan.

O : Ibu dapat menjelaskan kembali dan menjawab pertanyaan yang diajukan A : Masalah bayi gumoh teratasi

P : Anjurkan ibu untuk kembali ke puskesmas atau ke posyandu jika kesulitan merawat bayi dan bila ada keluhan tentang kondisi bayinya.

Referensi

Dokumen terkait

Hidup dalam latar belakang gerak masalah revolusioner yang panjang telah menjadikannya sebagai momok zaman yang kontroversial, sepak terjang yang penuh intrik dan konsekuen

Kesimpulan dari penelitian ini adalah implementasi blended learning mampu (1) meningkatkan keaktifan, (2) meningkatkan sikap kemandirian belajar, dan (3) meningkatkan

Korpuskulum ginjal merupakan awal dari setiap nefron yang mengandung seberkas kapiler yaitu glomerulus yang dikelilingi oleh simpai epitel berdinding ganda yang

Observasi ini dikukan di Laboratorium ICT Terpadu, Unit 7 Lantai 4, Universitas Budi Luhur. Kegiatan ini dilakukan untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin yang

Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada hubungan yang signifikan antara vulva hygiene dan penggunaan AKDR dengan kejadian keputihan pada wanita usia subur di

Istimewa, Mulus, Mesin Halus, Interior Orisinil, Nego.. Warga Raya

Dari uji chi square yang dilakukan terhadap kondisi sanitasi DAMIU dengan jumlah coliform tidak memenuhi syarat karena ada 2 sel (50%) nilai harapan yang kurang dari 5,

Kerjasama yang telah terjalin di antara kedua-dua pihak kesihatan dan pendidikan seharusnya diucapkan syabas kerana segala aktiviti yang dijalankan telah membantu meningkatkan