Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 1
MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN
UJIAN PENYESUAIAN KENAIKAN PANGKAT (UPKP)
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM
ORGANISASI DAN TATA KERJA
BADAN POM
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Mata pelajaran ini membahas organisasi dan tata kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan, termasuk Unit Pelaksana Teknisnya di daerah, yaitu Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan.
B. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta diharapkan mampu memahami organisasi dan tata kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan.
C. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Setelah mempelajari modul ini, para peserta mampu:
1. Menjelaskan kedudukan, tugas, fungsi dan kewenangan Badan Pengawas Obat dan Makanan.
2. Memahami visi, misi, tujuan dan budaya organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan.
3. Menjelaskan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM).
4. Memahami struktur organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan termasuk Unit Pelaksana Teknisnya di daerah, yaitu Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan serta Pos Pengawas Obat dan Makanan.
D. Materi Bahasan
Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri dari 4 (empat) kegiatan belajar: 1. Kedudukan, tugas, fungsi dan kewenangan Badan Pengawas Obat dan
Makanan.
2. Visi, misi, tujuan dan budaya organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan. 3. Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM).
4. Struktur organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan serta Pos Pengawas Obat dan Makanan.
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 3
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN
Dasar hukum pembentukan Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013. Selanjutnya, Keputusan Presiden tersebut ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 02001/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.21.4231 Tahun 2004 serta Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.21.3546 Tahun 2009.
A. Kedudukan
Berdasarkan peraturan perundangan-undangan sebagaimana tersebut di atas, kedudukan Badan POM sebagai berikut:
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang dibentuk untuk melaksanakan tugas Pemerintah tertentu dari Presiden;
2. BPOM berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden;
3. Dalam melaksanakan tugasnya, BPOM dikoordinasikan oleh Menteri Kesehatan; dan
4. BPOM dipimpin oleh Kepala. B. Tugas
BPOM mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, BPOM menyelenggarakan fungsi:
1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan obat dan makanan;
2. Pelaksanaaan kebijakan tertentu di bidang pengawasan obat dan makanan; 3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPOM;
4. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang pengawasan obat dan makanan; dan
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 4 5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
D. Kewenangan
Dalam menyelenggarakan fungsinya, BPOM mempunyai kewenangan:
1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang pengawasan obat dan makanan;
2. Perumusan kebijakan di bidang pengawasan obat dan makanan untuk mendukung pembangunan secara makro;
3. Penetapan sistem informasi di bidang pengawasan obat dan makanan;
4. Penetapan persyaratan penggunaan bahan tambahan (zat aditif) tertentu untuk makanan dan penetapan pedoman pengawasan peredaran obat dan makanan;
5. Pemberian izin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasan industri farmasi; dan
6. Penetapan pedoman penggunaan, konservasi, pengembangan, dan pengawasan tanaman obat.
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 5
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN DAN BUDAYA ORGANISASI
A. Visi
Dalam menghadapi dinamika lingkungan dengan segala bentuk
perubahannya, maka segenap jajaran Badan POM bercita-cita untuk mewujudkan suatu keadaan ideal bagi masyarakat Indonesia, yaitu:
Menjadi Institusi Pengawas Obat dan Makanan yang Inovatif, Kredibel dan Diakui Secara Internasional Untuk Melindungi Masyarakat
B. Misi
Misi Badan POM didefinisikan sebagai tujuan mulia organisasi untuk:
1. Melakukan Pengawasan Pre-Market dan Post-Market Berstandar Internasional;
2. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Secara Konsisten;
3. Mengoptimalkan Kemitraan dengan Pemangku Kepentingan di Berbagai Lini;
4. Memberdayakan Masyarakat Agar Mampu Melindungi Diri dari Obat dan Makanan yang Berisiko Terhadap Kesehatan; dan
5. Membangun Organisasi Pembelajar (Learning Organization). C. Tujuan
Sesuai dengan visi dan misi Badan POM, tujuan utama pembangunan pengawasan obat dan makanan tahun 2010-2014 adalah:
Meningkatnya Efektivitas Perlindungan Masyarakat dari Produk Obat dan Makanan yang Berisiko Terhadap Kesehatan serta Meningkatnya Daya Saing Produk Obat dan Makanan.
D. Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini dan harus dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugas. Nilai-nilai luhur yang hidup dan tumbuh kembang dalam organisasi menjadi semangat bagi seluruh anggota organisasi dalam berkarsa dan berkarya. Budaya Organisasi Badan POM adalah:
1. Profesional
Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan dan komitmen yang tinggi.
2. Kredibilitas
Dapat dipercaya dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan internasional. 3. Cepat Tanggap
Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah. 4. Kerjasama Tim
Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik. 5. Inovatif
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 6
BAB IV
SISTEM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN (SISPOM)
A. Kerangka Konsep SISPOM
Pengawasan obat dan makanan memiliki aspek permasalahan berdimensi luas dan kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pengawasan yang komprehensif untuk menjamin keamanan, khasiat/manfaat dan mutu produk obat dan makanan. Pengawasan tersebut dimulai dari penilaian pre-market produk, sertifikasi sarana produksi, pengawasan post-market produk dan sarana, sampling dan pengujian serta sekaligus melakukan pengamanan pasar dalam negeri dari produk obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat, mutu, dan ilegal/ palsu. Penegakan hukum dan pemberdayaan masyarakat (community empowerment) juga merupakan bagian dari pengawasan yang dilakukan Badan POM.
Untuk memenuhi pengawasan tersebut, Badan POM menerapkan Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM) yang terdiri dari 3 (tiga) elemen penting yaitu (i) subsistem pengawasan produsen; (ii) subsistem pengawasan konsumen; dan (iii) sub sistem pengawasan pemerintah/Badan POM.
1.
Subsistem Pengawasan oleh ProdusenSistem pengawasan internal produsen yang berdasarkan pada cara produksi yang baik (good manufacturing practices). Melalui proses ini diharapkan agar segala bentuk penyimpangan standar mutu dapat terdeteksi sejak dini. Secara hukum, produsen bertanggung jawab atas pengawasan mutu dan keamanan produk yang mereka hasilkan. Segala bentuk penyimpangan dan pelanggaran dari standar yang ditetapkan dapat berdampak sanksi baik administratif maupun hukum.
2.
Subsistem Pengawasan oleh KonsumenSistem pengawasan masyarakat yang dilakukan secara mandiri oleh
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 7 pengetahuan mengenai kualitas serta penggunaan produk secara benar. Pengawasan mandiri sangat penting dilakukan karena masyarakat merupakan pihak pengambil keputusan yang menentukan pembelian dan penggunaan suatu produk. Dengan tingkat kesadaran dan pengetahuan yang tinggi terhadap mutu dan kegunaan produk, masyarakat diharapkan dapat melindungi diri dari produk obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat. Tingginya tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentunya akan mendorong produsen untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas produknya.
3.
Subsistem Pengawasan oleh Pemerintah/BPOMSistem pengawasan pemerintah dilakukan oleh Badan POM sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam melakukan pengaturan dan standardisasi; penilaian keamanan, khasiat dan mutu sebelum diedarkan di pasar; inspeksi berkala, pengambilan sampel dan pengujian laboratorium untuk produk obat dan makanan yang sudah beredar, pengumuman publik, serta penegakan hukum. Dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap keamanan, khasiat, dan mutu produk, secara berkala dilakukan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi publik.
.
B. Prinsip Dasar SISPOM
Pelaksanaan SISPOM dimaksud diterapkan dengan prinsip dasar sebagai berikut:
1. Tindakan pengamanan cepat, tepat, akurat dan profesional;
2. Tindakan pengawasan berdasarkan tingkat risiko dan berbasis bukti-bukti ilmiah;
3. Tindakan pengawasan berskala nasional/lintas provinsi dengan jaringan kerja internasional;
4. Penegakan supremasi hukum sesuai dengan Criminal Justice System (CJS); 5. Pengujian oleh jaringan laboratorium nasional yang kuat dan terakreditasi
serta berkolaborasi dengan jaringan global; dan
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 8
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
A. Struktur Organisasi Badan POM
Struktur organisasi Badan POM berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 02001/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.21.4231 Tahun 2004 seperti gambar berikut ini:
Sejak dibentuk pada tahun 2001, Badan POM telah dipimpin oleh 5 (lima) Kepala Badan POM, terdiri atas:
1. Drs. H. Sampurno, MBA;
2. Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS., M.Kes., Sp.FK; 3. Dra. Kustantinah, Apt., M.App.Sc.; dan
4. Dra. Lucky S. Slamet, M.Sc. 5. Dr. Roy A. Sparringa, M.App.Sc
Badan POM di tingkat pusat terdiri dari 5 (lima) Eselon I dan 23 (dua puluh tiga) Unit Kerja setingkat Eselon II atau 9 (sembilan) Satuan Kerja mandiri dengan rincian sebagai berikut:
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 9
No Eselon I / II No Satuan Kerja
Eselon I
1 Kepala Badan POM
2 Sekretariat Utama
3 Deputi Bidang Pengawasan Produk
Terapetik dan Narkotika,
Psikotropika, Zat Adiktif
4 Deputi Bidang Pengawasan Obat
Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen
5 Deputi Bidang Pengawasan
Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
Eselon II
1 Direktorat Penilaian Obat dan
Produk Biologi
1 Deputi Bidang Pengawasan Produk
Terapetik dan Narkotika,
Psikotropika, Zat Adiktif
2 Direktorat Standardisasi Produk
Terapetik dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga
3 Direktorat Pengawasan Produksi
Produk Terapetik dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
4 Direktorat Pengawasan Distribusi
Produk Terapetik dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
5 Direktorat Pengawasan Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif
6 Direktorat Penilaian Obat
Tradisional, Suplemen Makanan
dan Kosmetik
2 Deputi Bidang Pengawasan Obat
Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen
7 Direktorat Standardisasi Obat
Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen
8 Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi
Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen
9 Direktorat Obat Asli Indonesia
10 Direktorat Penilaian Keamanan
Pangan
3 Deputi Bidang Pengawasan
Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
11 Direktorat Standardisasi Produk
Pangan
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 10
No Eselon I / II No Satuan Kerja
Pangan
13 Direktorat Surveilan dan
Penyuluhan Keamanan Pangan 14 Direktorat Pengawasan Produk dan
Bahan Berbahaya
15 Biro Perencanaan dan Keuangan 4 Sekretariat Utama
16 Biro Kerjasama Luar Negeri
17 Biro Hukum dan Hubungan
Masyarakat 18 Blro Umum
19 Inspektorat 5 Inspektorat
20 Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional
6 Pusat Pengujian Obat dan Makanan
Nasional
21 Pusat Penyidikan Obat dan
Makanan
7 Pusat Penyidikan Obat dan
Makanan
22 Pusat Riset Obat dan Makanan 8 Pusat Riset Obat dan Makanan
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 11
1.
Sekretariat Utama RAKAT PERLENG BAGIAN RT KAPAN DAN TANGGA RUMAH SUBBAGIAN KAPAN AN DAN KEARSIP BAGIAN PENGEM BANGAN PEGAWAI PERLENG SUBBAGIAN JABATAN SUBBAGIAN PERSURATAN SUBBAGIAN DIKLAT BANGAN PENGEM SUBBAGIAN AN PEGAWAI PERENCANA SUBBAGIAN BAGAIAN ADMINISTRA SI KEPEGA WAIAN NAL FUNGSIO PEGAWAI MUTASI SUBBAGIAN SUBBAGIAN TATA USAHA SESTAMA KEPEGA TATA USAHA SUBBAGIAN PEGAWAI RAAN KESEJAHTE SUBBAGIAN KEPALA TATA USAHA SUBBAGIAN BAGIAN TATA USAHA PIMPINAN SUBBAGIAN TATA USAHA DEPUTI MASA SUBBAGIAN PUBLIKASI DAN DOKU KONSUMEN BAGIAN HUBUNGAN MASYA-SUBBAGIAN PEMBERI-TAAN SUBBAGIAN MEDIA MENTASI BANTUAN HUKUM SUSBBAGIAN KONSUMEN SUBBAGIAN DATA DAN EVALUASI BAGIAN PENGADUAN KONSUMEN SUBBAGIAN LAYANAN PENGADUAN TASI UNDANGAN BAGIAN BANTUAN HUKUM SUBBAGIAN PERTIMBANG AN HUKUM SUBBAGIAN LAYANAN SUBBAGIAN DOKUMEN UNDANGAN PERUNDANG PERUNDANG PERATURAN PERUMUSAN SUBBAGIAN KERJASANA BAGIAN BAGIAN PERATURAN SEKRETARIS UTAMA BAGIAN RENSTRA DAN BAGIAN PROGRAM DAN SUBBAGIAN EVALUASI DAN INTERNA KERJASAMA KERJASAMA SUBBAGIAN SUBBAGIAN REGIONAL ORGANISASI PRODUK TE ANGGARAN BAGIAN ORGANISASISUBBAGIAN SUBBAGIAN PERBENDAHA KEUANGAN SUBBAGIAN PELAPORAN ORGANISASI RENSTRA SUBBAGIAN RAAN DAN PROGRAM SUBBAGIAN ANGGARAN SUBBAGIAN VERIFIKASI AKUNTANSI MULTILATERAL SUBBAGIAN KERJASAMA KERJASAMA REGIONAL II SUBBAGIAN KEAMANAN TATA USAHA BAGIAN KERJASAMA BILATERAL DAN MULTILATERAL SUBBAGIAN KERJASAMA BILATERAL SUBBAGIAN KERJASAMA BIRO BIRO UMUM HUKUM DAN HUBUNGAN MASYARAKAT BIRO KERJASAMA LUAR NEGERI BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN BAGIAN FUNGSIONAL PANGAN KERJASAMA NAZABA DATA DAN SIONAL SUBBAGIAN SUBBAGIAN KOMPLEMEN RAPETIK DAN KERJASAMA BAGIAN EVALUASI SUBBAGIAN PELAPORAN REGIONAL I WAIAN HUKUM KELOMPOK JABATAN HUKUM BIMBINGAN LAYANAN PENYULUHAN LPK SUBBAGIAN PENGADUAN
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 12
2.
Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Narkotika, Psikotropika, Zat AdiktifPT dan PKRT dan PKRT dan PKRT Seksi Tata Pengatur -an PT dan PKRT disasi PT Seksi Operasi -onal onal Rokok Seksi Tata Operasi Seksi Risiko PT dan Analisis Narkotika Pengaturan Penang-gulangan Produk Seksi Seksi Tata Operasi -onal DIREKTORAT
PENILAIAN OBAT DAN PRODUK BIOLOGI DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK TERAPETIK DAN PKRT an PT DIREKTORAT PENG-AWASAN DISTRIBUSI PRO-DUK TERAPETIK DAN PKRT DIREKTORAT
PENG-AWASAN PRODUKSI PRO-DUK TERAPETIK DAN PKRT
PT dan PT dan PKRT
Sub Dit
an Iklan dan DIREKTORAT
WAS NARKOTIKA, PSIKO TROPIKA DAN ZAT ADIKTIF
Seksi Sub Dit Pengaw as-an Rokok Inspeksi Sertifikasi Prekursor Seksi Pengaturan Promosi Seksi Pengaw as-an Produk Pengaw as-Sub Dit Pengaw as-an Prekur-Seksi sor dan Prekursor Seksi Pengaturan dan Sertifikasi Psikotropika dan Sertifikasi Sub Dit Pengaw as-an Psikotro-Seksi pika Inspeksi Psikotropika Inspeksi Seksi Narkotika Seksi Sub Dit Pengaw as-an Narkotika Seksi Promosi dan Penandaan PKRT Seksi Surveilan PT dan PKRT PT dan PKRT Pengaw asan Promosi Penandaan PT dan PKRT Distribusi Sub Dit Surveilan dan Ana-lisis Risiko Sub Dit Pengaw asan Sarana Seksi Sertifikasi Sarana Seksi Pengaw asan PT dan PKRT Distribusi Distribusi PT dan an BBO Pengaw as Pengaw as -Seksi PKRT Seksi Inspeksi dan PKRT Sertifikasi Seksi Sarana Prod. PT Farmako-Seksi Sub Dit Insert Produksi PT dan an Ekspor Prod. PT dan PKRT Obat PKRT Seksi Inspeksi an Produksi Seksi Pengembang-Sarana onal Sub Dit Bimbingan Industri Farmasi Seksi Pengembang-Penilaian BA/BE Obat Tata Operasi -Seksi Standar-disasi BA/BE Seksi Obat Penerapan Seksi Sub Dit Standar-disasi dan Penilaian BA/BE Obat Standar -Produk dan Uji Klinik Ilegal Prod Terap Pengguna -an Khusus CPOB Sud Dit Standar -disasi dan Pengatur -Sub Dit Evaluasi Produk Terapetik Seksi Sub Dit Penilaian Obat Baru Seksi Evaluasi Pengguna - an Khusus Seksi Evaluasi Seksi Jalur II Sub Dit Penilaian Obat Copy dan Produk Biologi Seksi Penilaian Obat Baru Penilaian Obat Copy Seksi Penilaian Obat Baru Jalur I & III
Seksi Reevalu -asi Obat Penilaian Produk Biologi Seksi ekonomi Farmako ekonomi Seksi Pemantau-Sub Dit Harga Obat dan an dan Analisis Harga DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PRODUK
TERAPETIK DAN NARKOTIKA PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF
Sub Dit CPOB Analisis an BBO dan Insert KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PKRT Rokok Seksi Tata Operasi -onal Analisis Seksi
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 13
3.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk KomplemenINDONESIA
Kelompok Jabatan DEPUTI BIDANG PENGAWASAN OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK
DAN PRODUK KOMPLEMEN
onal Pengawasan Operasi Tata Fungsional Suplemen Pengawasan Produksi Makanan Kosmetik dan Promosi
dan Suplemen Seksi Setikal setikal Seksi Makanan
Suplemen Kosmetik Keamanan Penilaian Penilaian Makanan dan Tradisional Nutra Penilaian Operasi onal Tata Operasi onal Seksi Tata Ekspor OAI OAI onal Makanan Tata Operasi Seksi OAI Teknologi Kosmetik Agro Medika OAI Ekstrak
Seksi Seksi
Mutu OAI Kosmetik
dan Suplemen dan Bahan dan Manajemen Tradisional Kosmetik Galenik OT dan Promosi
Layanan Sertifikasi Pengembangan Kemanfaatan Teknologi
Kosmetik Sarana Produksi Penandaan Penandaan Penilaian Surveilan Standardisasi
dan Sediaan
Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi
Seksi Seksi Seksi Standardisasi Standardisasi
Makanan
dan OT OAI OAI Formulasi
Kosmetik OT dan Suplmen Kosmetik Obat Kosmetik OT dan Suplemen
dan Kosme Suplemen Makanan Makanan
Bahan Sarana Produksi Inspeksi OT Inspeksi Sertifikasi Inventarisasi Keamanan Teknologi Potensi Pasar Penilaian Keamanan OT dan
Seksi Seksi Seksi Seksi Seksi
Standardisasi Standardisasi Seksi
Seksi Seksi Seksi Surveilan Standardisasi
Kosmetik
Seksi Seksi
Makanan dan OAI
OAI Industri Budidaya faatan
OAI Teknologi
Suplemen
Produk II Sertifikasi kognosi dan dan Keman
Sub Dit Sub Dit
Bimbingan Produk I Produk II Keamanan OT Produk I Produk II Sarana Produk I
Bimbingan Sub Dit Inspeksi Sub Dit Etnofarma Keamanan
Standardisasi Inspeksi
Sub Dit Sub Dit
Penilaian Surveilan Standardisasi Standardisasi
Sub Dit Sub Dit Sub Dit
MAKANAN DAN KOSMETIK DAN PRODUK KOMPLEMEN Sud Dit Sud Dit Sub Dit Sub Dit
KOSMETIK DAN PRODUK KOMPLEMEN
DIREKTORAT OBAT TRADISIONAL, SUPLEMEN OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK
DIREKTORAT INSPEKSI DAN SERTIFIKASI OBAT TRADISIONAL DIREKTORAT PENILAIAN DIREKTORAT STANDARDISASI
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 14
4.
Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahayaonal Sub Dit Berbahaya Sertifikasi Sub Dit Seksi Tata Operasi Sub Dit Sertifikasi Pangan Produk Seksi Pangan Sub Dit Iradiasi Seksi Penilaian Produk Seksi Bhn Tambah Sub Dit Penilaian Pangan Khusus Seksi Penilaian PHRG dan Pangan Olahan Seksi Penilaian Minuman dan Bayi dan Seksi Penilaian Balita Tertentu Seksi Penilaian Makanan Diet Khusus Sub Dit Standardi sasi Bhn Baku Dan Seksi Standardi sasi Bahan Seksi Standardi sasi BTP Baku Sub Dit Standardi sasi Pangan Khusus Seksi Fungsional Seksi Standardi sasi Produk Standardi sasi PHRG
dan Iradiasi sasi Produk
Sub Dit Sub Dit Standardi sasi Pangan Olahan Sub Dit Inspeksi Produksi dan Peredar Pangan Seksi Standardi Sertifikasi an Produk Seksi Inspeksi Produksi Tangga Pangan Seksi Inspeksi Peredaran Sarana Produksi Sub Dit Inspeksi Produk Berlabel Halal Surveilan Keamanan Pangan Minuman Seksi Penanggu Makanan Berlabel Halal Seksi Inspeksi Surveilan dan Penang gulangan Keamanan Seksi Pangan langan Keamanan Seksi Seksi Informasi Paangan onal Tata Operasi Sub Dit Penyuluhan Makanan Siap Saji Sub Dit Promosi Keamanan Pangan Pangan R T Komunikasi Keamanan Seksi si Produk dan Bhn Berbaha ya Kimia dan Seksi Non Kimia dan Industri Seksi Penyuluhan Seksi Siap Saji Rumah Penyuluhan dan Edukasi Konsumen Standarisasi Produk dan Bahan Ber Standardisa bahaya Seksi Pengamanan Produk dan Bahan Seksi Berbahaya FUNGSIONAL Penilaian Risiko Produk dan Bahan Tata Operasi onal Surveilan Produk dan Bahan Berbahaya Berbahaya Seksi Seksi Listing dan Penandaan Produk dan Seksi Bhn Berbahaya Desiminasi Informasi Seksi Industri PRODUK PANGAN KELOMPOK JABATAN DIREKTORAT SURVEILAN DAN PENYULUH
AN KEAMANAN PANGAN DIREKTORAT
INSPEKSI DAN SERTIFIKASI PANGAN
Makanan DEPUTI
BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN
BAHAN BERBAHAYA DIREKTORAT PENILAIAN STANDARDISASI Bhn Tambah Seksi Penilaian Makanan DIREKTORAT PENILAIAN KEAMANAN PANGAN Makanan Sub Dit Penilaian Tata Operasi onal Fungsional Sub Dit an Pangan an Pangan Seksi Penilaian Makanan dan Bhn Tambah an Pangan Seksi Tata Pangan Seksi Kodex Pangan onal Pangan Halal Seksi Inspeksi Pangan Berlabel DIREKTORAT PENGAWASAN PRODUK DAN
BAHAN BERBAHAYA Operasi Penyuluhan Institusi dan Masyarakat Penyuluhan Bahan
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 15
5.
Inspektorat SUBBAGIAN TATA USAHA FUNGSISONAL INSPEKTORAT KELOMPOK JABATAN6.
Pusat Pengujian Obat dan Makanan NasionalDAN BAHAN BERBAHAYA
PUSAT PENGUJIAN OBAT DAN MAKANAN NASIONAL
SUBBAGIAN TATA USAHA
PRODUK DIAGNOSTIK KEAMANAN PANGAN PSIKOTROPIKA
SEKSI SEKSI
KIMIA FISIKA OBAT,
FUNGSIONAL SEKSI KOSMETIK SEKSI ALAT KESEHATAN, NARKOTIKA DAN KELOMPOK JABATAN SEKSI SEKSI OBAT TRADISIONAL DAN PRODUK KOMPLEMEN PRODUK KOMPLEMEN CEMARAN MIKROBA VAKSIN SEKSI SEKSI TOKSIKOLOGI DAN FARMAKOLOGI SEKSI POTENSI DAN STERILITAS SEKSI NUTRISI BIDANG PRODUK BIOLOGI BIDANG
PRODUK TERAPETIK DAN BAHAN BERBAHAYA BIDANG PANGAN BIDANG MIKROBIOLOGI BIDANG OBAT TRADISIONAL, KOSMETIK DAN LABORATORIUM BIOTEKNOLOGI LABORATORIUM BAKU PEMBANDING LABORATORIUM KALIBRASI LABORATORIUM HEWAN
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 16
7.
Pusat Penyidikan Obat dan MakananPUSAT PENYIDIKAN OBAT DAN MAKANAN
SUBBAGIAN TATA USAHA
BIDANG PENYIDIKAN NARKOTIKA
DAN PSIKOTROPIKA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG
PENYIDIKAN PRODUK TERAPETIK DAN OBAT TRADISIONAL
BIDANG PENYIDIKAN MAKANAN
8.
Pusat Riset Obat dan MakananSUBBAGIAN TATA USAHA PUSAT RISET
OBAT DAN MAKANAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG BIDANG BIDANG
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 17
9.
Pusat Informasi Obat dan MakananAPLIKASI OBAT
SUB BIDANG PENGOLAHAN DATA OBAT
SUBBIDANG BIDANG INFORMASI OBAT SUB BIDANG LAYANAN INFORMASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBBIDANG TOKSIKOVIGILANS PUSAT INFORMASI OBAT DAN MAKANAN
BIDANG INFORMASI KERACUNAN TATA USAHA SUBBIDANG LAYANAN INFORMASI KERACUNAN SUBBIDANG SISTEM PERANGKAT KERAS
DAN PERANGKAT LUNAK SUBBAGIAN
BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI
B. Struktur Organisasi Balai Besar/Balai POM
Sebagai perpanjangan tangan di daerah, Badan POM memiliki 31 (tiga puluh satu) Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang merupakan Satuan Kerja mandiri setingkat Balai Besar (eselon II) dan Balai POM (Eselon III). Penetapan Balai Besar/Balai POM tersebut berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.21.3546 Tahun 2009. UPT di lingkungan Badan POM ini dipimpin oleh seorang Kepala Balai Besar/Balai POM yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan POM. Dalam pelaksanaan tugasnya, secara teknis Balai Besar/Balai POM dibina oleh para Deputi dan secara administrasi dibina oleh Sekretaris Utama. UPT di lingkungan Badan POM terdiri dari :
1. 12 (dua belas) Balai Besar POM tipe A; 2. 7 (tujuh) Balai Besar POM tipe B; 3. 7 (tujuh)Balai POM tipe A; dan 4. 5 (lima) Balai POM tipe B.
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 18 Berikut rincian ke-31 Balai Besar/Balai POM berdasarkan tipe dan wilayah kerjanya:
Unit Pelaksana Teknis
Balai Besar/
Balai POM Wilayah Kerja
Balai Besar
POM Tipe A
1. Banda Aceh Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam
2. Medan Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Sumatera Utara
3. Palembang Seluruh Wilayan Administratif Provinsi
Sumatera Selatan
4. Jakarta Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
DKI Jakarta
5. Bandung Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Jawa Barat
6. Semarang Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Jawa Tengah
7. Yogyakarta Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
DI Yogyakarta
8. Surabaya Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Jawa Timur
9. Denpasar Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Bali
10. Makassar Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Sulawesi Selatan dan Provinsi
Sulawesi Barat
11. Manado Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Sulawesi Utara dan Provinsi Maluku Utara
12. Jayapura Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Papua
Balai Besar
POM Tipe B
1. Padang Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Sumatera Barat
2. Pekanbaru Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Riau
3. Bandar Lampung Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Lampung
4. Mataram Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 19 Unit Pelaksana
Teknis
Balai Besar/
Balai POM Wilayah Kerja
5. Pontianak Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Kalimantan Barat
6. Banjarmasin Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Kalimantan Selatan
7. Samarinda Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Kalimantan Timur dan Provinsi
Kalimantan Utara Balai POM Tipe
A
1. Jambi Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Jambi
2. Bengkulu Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Bengkulu
3. Kupang Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Nusa Tenggara Timur
4. Palangkaraya Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Kalimantan Tengah
5. Kendari Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Sulawesi Tenggara
6. Palu Seluruh Wilayan Administratif Provinsi
Sulawesi Tengah
7. Ambon Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Maluku Balai POM Tipe
B
1. Batam Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Kepulauan Riau
2. Pangkal Pinang Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Bangka Belitung
3. Serang Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Banten
4. Gorontalo Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Gorontalo
5. Manokwari Seluruh Wilayah Administratif Provinsi
Papua Barat
Saat ini, Balai Besar/Balai POM terdapat di seluruh Indonesia kecuali Provinsi Sulawesi Barat, Maluku Utara dan Kalimantan Utara. Hingga sekarang pengawasan obat dan makanan di Sulawesi Barat masih merupakan wilayah kerja Balai Besar POM di Makassar, Maluku Utara termasuk wilayah kerja Balai Besar
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 20 POM di Manado dan Kalimantan Utara merupakan wilayah kerja Balai Besar POM di Samarinda.
1.
Balai Besar POM Tipe ABalai Besar POM Tipe A dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Struktur organisasi Balai Besar POM Tipe A sebagai berikut:
2.
Balai Besar POM Tipe BBalai Besar POM Tipe B dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.21.4232 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Struktur organisasi Balai Besar POM Tipe B sebagai berikut:
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 21
3.
Balai POM Tipe ABalai POM Tipe A dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Struktur organisasi Balai POM Tipe A sebagai berikut:
4.
Balai POM Tipe BBalai POM Tipe B dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.21.3592 Tahun 2007 serta Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.00.05.21.3546 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Struktur organisasi Balai POM Tipe B sebagai berikut:
Organisasi dan Tata Kerja Badan POM 22
5.
Pos POMSelain memiliki Balai Besar/Balai POM di daerah, Badan POM juga memiliki Pos POM terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau atau daerah terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara lain. Hingga saat ini, Badan POM memiliki 11 (sebelas) Pos POM yang terbagi ke dalam 8 (delapan) cakupan wilayah kerja Balai Besar/Balai POM. Berikut rincian ke-11 Pos POM tersebut:
No. Pos POM Cakupan Wilayah Kerja
1 Pos POM di Sofifi, Prov. Maluku Utara Balai Besar POM di Manado
2 Pos POM di Ternate, Prov. Maluku
Utara
3 Pos POM di Tahuna, Prov. Sulawesi
Utara
4 Pos POM di Entikong, Prov. Kalimantan
Barat
Balai Besar POM di Pontianak
5 Pos POM di Aruk, Prov. Kalimantan
Barat
6 Pos POM di Tarakan, Prov. Kalimantan
Utara
Balai Besar POM di Samarinda
7 Pos POM di Baubau, Prov. Sulawesi
Tenggara
Balai POM di Kendari
8 Pos POM di Bima, Prov. Nusa
Tenggara Barat
Balai Besar POM di Mataram
9 Pos POM di Atambua, Prov. Nusa
Tenggara Timur
Balai POM di Kupang
10 Pos POM di Ende, Prov. Nusa
Tenggara Timur