• Tidak ada hasil yang ditemukan

Reuse Dialyzer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Reuse Dialyzer"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Reuse Dialyzer Reuse Dialyzer 1. 1. Pengertian Pengertian

Suatu tindakan penggunaan Suatu tindakan penggunaan dialyzer 

dialyzer 

ulang, yang proses pembersihannya ulang, yang proses pembersihannya dilakukan secara otomatis atau manual. dilakukan secara otomatis atau manual. 2. 2. Tujuan Tujuan Reuse Reuse Dialyzer Dialyzer a. a.

Dapat dipakai ulang pada pasien yang sama. Dapat dipakai ulang pada pasien yang sama. b.

b.

eringankan biaya dialysis. eringankan biaya dialysis. c.

c.

enghilangkan gejala enghilangkan gejala !irst use syndrome !irst use syndrome pada pada dialyzer  dialyzer  baru. baru. d. d. eningkatkan eningkatkan biocompatibility biocompatibility .. ". ".

#euntungan dan #erugian Pemakaian #euntungan dan #erugian Pemakaian Reuse Dialyzer Reuse Dialyzer a. a. #euntungan $ #euntungan $ 1% 1%

enurunkan pemaparan bahan kimia residu yang digunakan enurunkan pemaparan bahan kimia residu yang digunakan pabrik. pabrik. 2% 2% empertinggi empertinggi biokompatibilitas biokompatibilitas dialyzer  dialyzer  atau menurunkan atau menurunkan

akti&itas sistem imun 'mengurangi akti&itas sistem imun 'mengurangi !irst use syndrome

!irst use syndrome %.

%. "% "%

emperbaiki kualitas hidup penderita emperbaiki kualitas hidup penderita (%

(%

enurunkan harga tindakan hemodialisa. enurunkan harga tindakan hemodialisa. b. b. #erugian $ #erugian $ 1% 1%

Potensi untuk pemaparan bahan kimia terhadap pasien dan Potensi untuk pemaparan bahan kimia terhadap pasien dan personal.

personal. 2%

2%

Potensi untuk terjadinya kontaminasi bakteri atau endotoksin. Potensi untuk terjadinya kontaminasi bakteri atau endotoksin. "% "% Potensi berkurangnya Potensi berkurangnya clearance clearance atau atau ultra!iltrasi ultra!iltrasi dialyzer  dialyzer  .. (% (%

(2)

Potensi terjadinya in!eksi silang pada saat prosedur pembuatan reuse

.

#omplikasi ini dapat dihilangkan sama sekali bila prosedur pembuatan

dialyzer  pakai ulang ' reuse

% dilakukan dengan baik dan

semua tahap dalam proses tersebut diikuti dan dilakukan dengan tel iti

oleh tenaga terlatih. 1)

(.

Prosedur Pembuatan Reuse Dialyzer  Secara anual dan enggunakan esin Penggunaan

Reuse dialyzer 

sudah diakui di dunia.  *ssociation !or

The *d&ancement o! edical +nstrumentation '**+% di *merika telah

membuat prosedur pembuatan Reuse dialyzer 

ini sehingga secara hukum telah legal.

Prosedur pembuatan dialyzer 

mengklaim baha dialyzer 

produknya hanya untuk sekali pakai. Di lain pihak perusahaan yang sama  juga memproduksi alat pembuat

reuse

, sehingga sekarang tidak ada masalah lagi menggunakan dialyzer 

dengan label sekali pakai atau dipakai berulang kali.

Program ini harus juga didukung dengan in!ormed consent

yang

baik terhadap pasien. Pasien seharunys diberitahu secara jela s prosedur

pembuatan, keuntungan dan kerugian pemakaian reuse dialyzer 

, bahkan

pasien dapat dilibatkan langsung dalam pembuatannya seperti yang s udah

dilakukan beberapa pusat dialisis di luar negeri. a.

Prosedur Pembuatan Reuse Dialyzer  Secara anual

Terdiri dari $ '1% Rinsing 'pembilasan%, pembilasan dialyzer 

bertujuan

untuk membersihkan sisa darah setelah proses hemodialisis.

(3)

Treatment, biasa disebut air R ' Re&erse smosis

%. Setelah dialyzer 

dilepas dari mesin proses pembuatan reuse

harus dimulai. '2% /leaning

'membersihkan%, darah dapat dibersihkan dengan

menggunakan Sodium 0ypoclorite 1 dan 0idrogen perioksida dengan konsentrasi "3. '"% Tes kualitas

dialyzer 

, dapat dilakukan

melalui pengukuran &olume priming. 4olume priming diukur dengan menggunakan gelas ukur, terlebih dahulu mendorong cairan di dalam dialyzer 

dengan menggunakan udara dan menghitung cairan tersebut. Penurunan 25 dari &olume priming akan menurunkan

clearance

sekitar 15. Penurunan &olume priming dapat disebabkan oleh bekuan darah yang tersisa, maka pada pasien dengan

reuse yang 25

rendah perlu diperhatikan heparinisasi selama dialisis. '(% Ster  ilisasi,

setelah dibersihkan dialyzer 

harus diisi !ormalin dengan konsentrasi

2( pada kedua kompartemen 'darah dan dialisat%. b. Prosedur Pembuatan Reuse Dialyzer  enggunakan esin 1% Sambungkan dialyzer  ke mesin reuse . 2%

Sambungkan selang &enous mesin reuse ke &enous dialyzer 

. "%

Sambungkan selang dialisat inlet mesin reuse ke dialisat inlet dialyzer 

. (%

Sambungkan selang dialisat outlet mesin reuse

ke dialisat outlet dialyzer 

. 3%

Sambungkan selang arteri mesin reuse

ke arteri dialyzer  .

(4)

6%

Tekan dan tahan tombol 0old to Set

7%

Putar ke arah kanan tombol S8T sesuai dengan 95 priming &olume dari dialyzer  . 9% Tekan tombol ute dan Reset

secara bersamaan untuk memilih mode

dialyzer  .

)%

 *da " pilihan mode pada layar pada PR:R* ST8P, yaitu $ '1% /0 $ ;ntuk Dialyzer  <o dan +ntermediate =lu> '#u! ? 13%. '2%

0= $ ;ntuk 0igh =lu> Dialyzer 

'#u! ? 13%. '"%

 $ ;ntuk mode #alibrasi dan Sanitasi. 15%

Tekan tombol ST*RT PR/8SS, proses sterilisasi berlangsung selama 15@.

11%

 *da " proses pembuatan dialyzer 

pakai ulang yaitu $ '1% /leaning

cycle '

!ase cleaning %

membersihkan kompartemen darah dan dialisat, '2%

Testing cycle '

!ase test %

test priming &olume dan leak test , '"% Desin!ektan cycle ' !ase desin!ectan % desin!ectan

(5)

kompartemen darah dan dialisat dengan ",3 renalin. 12%

Setelah program step menunjukkan step 37, maka muncul PR/8SS /P<8TT8 dan alarm berbunyi.

1"%

Tekan tombol ute *larm, dan selanjutnya tekan tombol Reset dan keluarkan dialyzer  dari mesin reuse . 21 1(% Ailas dialyzer  dengan Renalin 1, check kedua kompartemen

apakah sudah terisi renalin 'minimal 2B" bagian%. 13%

Simpan dialyzer  yang sudah di reuse

di lemari yang terlindungi

dari cahaya matahari 'minimal dipergunakan lagi setelah 11 j am%.

3.

Pendokumentasian

Pendokumentasian meliputi pencantuman etiket B stickey

label pada dialyzer 

, mencatat dalam buku reuse

$ nama, berapa kali di reuse

,

nama petugas, jenis dialyzer 

, P4 95, jam, tanggal dan penyimpanan dialyzer  pada tempatnya. 6. Aatas Penggunaan Dialyzer  Dialyzer 

yang telah dibersihkan disimpa dalam lemari tertutup dan

gelap dapat digunakan setelah proses reuse 11 jam, tidak dapat di gunakan

setelah lebih dari 2 minggu, jika ingin dipakai reuse kembali. 7. SP Reuse Dialyzer

RS;D #raton #abupaten Pekalongan a.

(6)

Tujuan umum

eningkatkan mutu pelayanan di RS;D #raton #abupaten Pekalongan.

b.

Tujuan khusus$ 1%

Dapat diulang pada pasien yang sama 2%

eringankan biaya dialysis "%

encegah terjadinya !irst use syndrome 'gejala alergi karena pemakaian obat baru% (%

Sta! dialisis dapat mengetahui dan memahami prosedur yang berlaku

c.

#ebijakan 1%

#eputusan direktur Comor 955B513B2515 tanggal 15 =ebruari 2515 tentang pemberlakuan standar prosedur operasional di RS;D #raton #abupaten Pekalongan

22 2%

 *danya petugas khusus yang sudah dilatih cara melakukan reuse

dialyzer  "%

 *danya persetujuan penggunaan reuse dialyzer  dari konsensus Dialisis Casional (%  *danya persetujuan reuse dialyzer 

dengan pihak PT. *skes 3% Dialyzer  dapat di reuse maksimal 7 kali 6%

Pasien menandatangani persetujuan reuse dialyzer 

'untuk pasien umum%

7%

Reuse tidak dilakukan bila hasil lab 0bs*g meragukan 'untuk sa!ety

petugas agar tidak terpapar hepatitis% d.

Prosedur  $

Persiapan bahan dan alat $ 1%

Dialyzer  yang akan di reuse

(7)

 *ir R ' Reser&er smosis % "% <arutan a% Peroksida '0 2  2 % " b% Renalin B !ormalin "3 (% Spuit 35cc 3% :elas ukur 155ml 6%

 *lat pelindung diri untuk petugas a%  *pron b% #acamata ' :ogle % c% Sarung tangan d% asker  7% Auku reuse 9% <abel pasien )% Spidol 15%

#om untuk merendam tutup dialyzer 11% <ap kering 12% Tempat sampah 2" e. Penatalaksanaan $ 1%

Petugas mengenakan alat pelindung diri 2%

embaa dialyzer  ke tempat reuse

menggunakan ember tertutup "%

embilas dialyzer 

dengan menggunakan air R untuk membuang

sisasisa darah dan dialisat. Pada kompartemen darah dan kompartemen dialisat

(8)

engalirkan 0

2

2

" pada kompartemen dialisat dan

kompartemen darah untuk menghancurkan bekuan darah diamkan 

315 menit 3%

embilas dialyzer 

pada kedua ujungnya dan pada kedua

kompartemennya dengan menggunakan air R sampai betulbetul bersih tidak terdapat bekuan darah dan pastikan

dialyzer  telah

bebas dari udara. Tutup salah satu ujung kompartemen darah 6%

<akukan pengukuran total &olume untuk menentukan apakah dialyzer 

tersebut masih bisa digunakan 'total &olume harus E 95, total &olume untuk

dialyzer 

=7 adalah 97cc% a%

 *mbil gelas ukur b%

Posisikan ujung dialyzer 

pada gelas ukur buka tutup dialyzer,

bebaskan air R dalam dialyzer 

. Dorong menggunakan spuit

35cc, patikan air R sudah tidak ada c%

<ihat dalam gelas ukur, berapa jumlah air yang tertampung d%

Fika ? 95 maka dialyzer 

tersebut tidak boleh digunakan kembali

7%

Dialyzer 

yang memenuhi syarat, kita lanjutkan langkah kerja berikutnya mengizi

dialyzer 

dengan !ormalin 3 pada

kompartemen darah dan kompartemen dialisat 9%

Perhatikan tidak ada udara saat pengisian !ormalin 3 atau renal in

" )%

Tutuplah dialyzer 

dengan rapat dan kencang agar !ormalin tidak menetes

2( 15%

(9)

dialyzer  yang meliputi $ a% Cama pasien b% Tanggal reuse c%

Reuse yang ke berapa d%

Fumlah total &olume 11%

<etakkan dialyzer

ke lemari tertutup yang tidak terkena sinar matahari

12%

<etakkan posisi kompartemen dialisat ke arah atas 1"%

Dialyzer 

dapat digunakan lagi setelah tersimpan 2( jam '!ormalin 3% 6 jam G 9 jam 'Renalin "%

1(%

/atatlah dalam buku reuse sebagai dokumentasi 13%

Dialyzer 

tidak digunakan, jika masa penyimpanan telah meleati 15 hari1( hari 'karena konsentrasi larutan sterilisasi sudah berkurangB hilang% bila diperlukan maka dapat di

reuse kembali D.

#erangka Teori

:agal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal progresi! yang berakiba t

!atal dan ditandai dengan uremia 'urea dan limbah nitrogen lainnya yang

beredar dalam darah serta komplikasinya jika tidak dilakukan diali sis atau

transplantasi ginjal, Cursalam, 2556%.

Salah satu terapi pengganti pada gagal ginjal kronik adalah melal ui

cuci darah atau hemodialisis. 0emodialisis adalah suatu bentuk pros edur cuci

darah dimana darah dibersihkan melalui ginjal buatan dengan bantuan m esin

'<umenta, 2557%. Prosedur tindakan dialisis dapat menggunakan dialyzer  baru maupun dialyzer  pemakai berulang ' reuse dialyzer  %. Aaik menggunakan dialyzer  baru maupun reuse dialyzer 

semua ada keuntugan dan kerugiannya,

namun salah satu hal yang tidak boleh diabaikan adalah tercapainya *dekua si

Dialisis yaitu tercapainya penurunan nilai ureum post dialisis ya ng adekuat.

(10)

 *dapun keuntungan ne

dialyzer 

yaitu tidak adanya transmisi in!eksi dan

klirens ureum masih standart, sedangkan kerugian dari pengguna ne

dialyzer 

biasanya sering timbul !irst use syndrom

dan biaya mahal. Proses 23

reuse dialyzer 

terdiri dari identi!ikasi, pencucian, sterilisasi dan e&al uasi.

#euntungan dari penggunaan reuse dialyzer 

adalah menurunnya !irst use

syndrom

dan penghematan biaya sedangkan kerugian penggunaan reuse

dialyzer 

adalah kontaminasi dengan sterilan atau desin!ektan, kontamina si

bakteri dan transmisi in!eksi.

Tujuan hemodialisis yaitu membuang sisa metabolism tubuh, terutama ureum, kreatinin dan asam urat, namun kadar ureum pada penderit a gagal

ginjal kronik yang menjalani hemodialisis juga dipengaruhi oleh kecepa tan

aliran darah 'Hb%, e!esiensi ginjal buatan, kecepatan aliran dialisat 'Hd%,

Referensi

Dokumen terkait

Akumulasi glukosa (gradien grafik bernilai positif) menunjukkan bahwa proses sakarifikasi berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan konsumsi glukosa oleh bakteri

Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya. Tahapan ini

Sebaran keberadaan Odonata pada masing-masing stasiun dan waktu penangkapan di Kawasan Stadion Utama Riau, Pekanbaru. Famili: Gomphidae Genus: Ictinogomphus

a) Kasus insidensi (baru) atau kasus prevalens (baru+lama), dalam hal ini sebaiknya dipilih kasus insidens, karena pada kasus prevalens untuk penyakit yang masa sakitnya

Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku sebagai sebuah sumber gelombang, dengan demikian, cahaya dari satu bagian celah dapat

Masalah pads. hakekatnya merupakan bagian dalam kehidupan manusia. Tiap orang tidak pernah luput dari masalah, baik yang bersifat sederhana maupun yang sulit. Masalah yang

Pato&#34;isiologi dasar morbiditas dan mortalitasnya yaitu kerusakan &#34;ungsi seluler normal oleh enzim dan toksin tersebut..Diketahui beberapa enzim diantaranya adalah

Batasan Masalah Mineral Mangan dan pereduksi dianggap homogen pada tiap perlakuan dan pengaruh lingkungan diabaikan Panas terisolasi sempurna yang keluar dari