Analisis dan Management Bandwidth menggunakan metode Access Control List (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)
(Aji Maulana)
1
Analisis dan Management Bandwidth menggunakan
metode Access Control List
(Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)
Aji Maulana1, Wydyanto 2, Deni Erlansyah 31,2,3
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang
ajimaulana1001@gmail.com
,
widiwidyanto1969@yahoo.com, deni_boey@binadarma.ac.id, PDAM TIRTA MUSI memiliki 3 buah server dengan jumlah switch 14 buah dan client berjumlah 72 buah serta ber-topologi star. Perusahaan ini sudah memiliki mikrotik dan memiliki bandwith keseluruhan berjumlah 52 Mbps dengan ISP yaitu internet provider MDP. Permasalahan akses kecepatan internet yang belum maksimal dimana adanya aktivitas download, streaming video, gaming, facebook, dan sebagainya, menyebabkan jalur internet dikantor menjadi lambat, sehingga mempengaruhi aktivitas kerja para karyawan dan staff di lingkungan perusahaan yang sedang mengakses internet di kantor. Salah satunya solusinya adalah mengatur kecepatan internet yang diperoleh dari ISP (Internet Service Provider) atau lebih dikenal dengan managament bandwidth. Mikrotik router OS dapat memblokir dan men-filter beberapa paket data menggunakan teknik access control list, maka koneksi internet menjadi lancar karena paket data serta bandwidth yang dimiliki telah diatur ke masing-masing user atau client sesuai dengan kebutuhan bandwidth yang dibutuhkan masing-masing bagian kantor dan user.Kata Keyword : PDAM TIRTA MUSI, access control list, Mikrotik router OS, bandwidth
PDAM Tirta MUSI has 3 servers with the number of switches and client amounted to 14 pieces and 72 pieces of air-star topology. The company already has a proxy and have a whole amounted to 52 Mbps bandwidth with the ISP internet provider MDP. Speed internet access problems which have not been up where their download activity, streaming video, gaming, facebook, etc., caused an internet point at the office to be slow, thus affecting the activities of employees and staff in an enterprise environment that is accessing the internet at work. One of them is the set speed internet solution obtained from your ISP (Internet Service Provider) or better known as bandwidth managament. Mikrotik router OS can block and that filtering multiple data packets using techniques access control list, then the internet connection to be smooth because the data packets and bandwidth owned has been set to each user or client in accordance with the needs of bandwidth needed each section office and user.
Keyword : PDAM TIRTA MUSI, access control list, Mikrotik router OS, bandwidth.
1 Pendahuluan
Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel,
pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan seperti PDAM TIRTA MUSI, internet digunakan untuk membagi informasi dan melakukan pertukaran data.
Analisis dan Management Bandwidth menggunakan metode Access Control List (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)
(Aji Maulana)
2
Semakin berkembangnya suatuperusahaan semakin berkembang pula jaringan LAN perusahaan tersebut. Pemakaian internet dengan pemakai (user) yang cukup banyak menyebabkan load akses internet cukup tinggi. Dengan melakukan pembagian bandwidth antar user, dapat mengurangi dampak load akses internet. Saat ini perusahaan PDAM TIRTA MUSI telah menggunakan jaringan kabel maupun nirkabel. PDAM TIRTA MUSI memiliki 3 buah server dengan jumlah switch 14 buah dan client berjumlah 72 buah serta ber-topologi star. Perusahaan ini sudah memiliki mikrotik dan memiliki bandwidth keseluruhan berjumlah 52 Mbps. ISP yang di gunakan yaitu internet services provider MDP. Dimana seluruh komputer yang ada telah terhubung ke jaringan dan telah terkoneksi dengan internet. Permasalahan akses kecepatan internet yang belum maksimal dimana adanya aktivitas download, streaming video, gaming, facebook, dan sebagainya, menyebabkan jalur internet dikantor menjadi lambat, sehingga mempengaruhi aktivitas kerja para karyawan dan staff di lingkungan perusahaan yang sedang mengakses internet di kantor. Salah satunya solusinya adalah mengatur kecepatan internet yang diperoleh dari ISP (Internet Service Provider) atau lebih dikenal dengan managament bandwidth.Access Control List atau ACL, merupakan teknik yang dapat mem-filter atau mem-block situs situs seperti youtube, facebook, dan lain lain. Untuk memanajemen bandwidth yang dimiliki oleh perusahaan PDAM TIRTA MUSI, dapat menggunakan Mikrotik router OS, yaitu OS yang khusus digunakan untuk membuat
router dengan cara menginstallnya ke komputer, maka koneksi internet menjadi lancar karena bandwidth yang dimiliki telah dibagi ke masing-masing user atau client sesuai dengan kebutuhan bandwidth yang dibutuhkan masing-masing bagian kantor dan user.
2 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterprestasikannya.1. ANALISIS PERMASALAHAN
PDAM TIRTA MUSI memiliki 3 buah server dengan jumlah switch 14 buah dan client berjumlah 75 buah serta ber-topologi star. Perusahaan ini sudah memiliki mikrotik dan memiliki bandwidth keseluruhan berjumlah 52 Mbps. ISP yang di gunakan yaitu internet provider MDP. Dimana seluruh komputer yang ada telah terhubung ke jaringan dan telah terkoneksi dengan internet. Permasalahan akses kecepatan internet yang belum maksimal dimana adanya aktivitas download, streaming video, gaming, facebook, dan sebagainya, menyebabkan jalur internet dikantor menjadi lambat, sehingga mempengaruhi aktivitas kerja para karyawan dan staff di lingkungan perusahaan yang sedang mengakses internet di kantor. Salah satunya solusinya adalah mengatur kecepatan internet yang diperoleh dari ISP (Internet Service Provider)
Analisis dan Management Bandwidth menggunakan metode Access Control List (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)
(Aji Maulana)
3
atau lebih dikenal denganmanagament bandwidth.
2. MENGANALISIS TRAFFIC
JARINGAN DAN PAKET
DATA.
Untuk menganalisis traffic jaringan dan paket data yang terdapat pada PDAM tirta musi palembang, peneliti menggunakan tool network analysis tool yang biasa disebut dengan protocol analysis tool atau packet sniffer yaitu Wireshark.
3. MANAJEMEN
BANDWIDTH.
Untuk melakukan manajemen bandwith, diperlukan tool berupa mikrotik routerOS, dimana tool tersebut berfungsi sebagai routing static, routing dinamik, hotspot, firewall, VPN, DHCP server, DNS cache, Web proxy, yang di khusus kan dalam penelitian ini yaitu sebagai manajemen bandwidth. Untuk menjalankan mikrotik routerOS, diperlukan tool virtualbox
4. PEMBAGIAN IP ADDRESS.
Perancangan pembagian IP address dalam penelitian ini adalah IP address client antara 192.168.10.3 – 192.168.10.75, IP address eth1 192.168.10.1, IP address eth0 192.168.1.2, dan client hotspot DHCP.
5. PEMBAGIAN BANDWITDH.
Untuk melakukan manajemen bandwitdh, perlu ditentukan
pembagian besar bandwitdh untuk masing masing client pada semua bagian yang ada sesuai dengan kapasitas Bandwitdh yang dimiliki oleh PDAM TIRTA MUSI yaitu sebesar 52 Mbps, pembagian bandwitdh tersebut dibagi berdasarkan banyaknya client yang ada pada PDAM TIRTA MUSI yaitu sebanyak 72 client.
6. Me-limitasi bandwidth
Melimitasi bandwidth adalah membatasi bandwidth berdasarkan pemakaian user yang membutuhkan atau client yang dalam keadaan aktif. Me-limit bandwidth diperlukan agar tidak terjadinya pemborosan atau load akses terhadap suatu client yang menyebabkan penggunaan bandwidth terlalu besar nantinya. Untuk membatasi (limit) bandwitdh cukup mengaturnya di kolom max limit, dan atur sesuai penggunaan client yang di kehendaki. PDAM memiliki 72 client yang nantinya akan di bagi bandwitdh nya berdasarkan penggunaan masing masing client, dimana client yang sangat membutuhkan banyak bandwitdh seperti bagian transfer data maupun loket nantinya akan di maksimalkan bandwidth nya agar proses kerja client tidak terhambat.
7. MELAKUKAN SETTING
STANDARD IP DAN
EXTENDED IP ACL.
Setelah melakukan manajemen bandwidth selanjutnya adalah mensetting standard dan extended IP ACL untuk memblock situs yang tidak diinginkan untuk di akses oleh client seperti facebook, youtube,
Analisis dan Management Bandwidth menggunakan metode Access Control List (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)
(Aji Maulana)
4
dan website gamming. Yangdimana website tersebut dapat menghabiskan banyak bandwidth. Mikrotik sendiri juga telah menyediakan fitur access control list. Dimana fitur ini berfungsi untuk mengizinkan (permit/allow) atau melarang (deny) traffic dari IP address tertentu dan untuk mengatur traffic berdasarkan source/destination IP address dan port. ACL dapat juga menentukan berbagai protokol, seperti ICMP, TCP, UDP, dan sebagainya. Dapat di katakan bahwa ACL mampu menangani berbagai kondisi firewall. Dengan memasukkan IP atau domain website yang ingin di block pada menu layer 7 protocol contohnya seperti facebook.com, sebuah client tidak dapat mengakses website tersebut.
Setelah website target yang ingin di block telah di masukkan, selanjutnya adalah melakukan filter rules. Di menu ini tersedia menu chain yaitu perintah lanjuttan untuk memblock website yang di target kan dengan perintah berupa :
1. Chain forward, yaitu memblock paket yang diteruskan dari atau ke luar interface mikrotik.
2. Chain input, yaitu memblock paket yang masuk ke dalam interface mikrotik.
3. Chain output, yaitu memblock paket yang keluar dari interface mikrotik
Setelah memasukkan perintah chain, selanjutnya adalah melakukan perintah action drop. Action drop adalah perintah yang membuang paket data yang terdapat dari client melalui router. Hal ini dilakukan secara diam-diam, dengan tidak mengirimkan pesan penolakan ICMP (Internet Control Message Protocol). Sehingga ketika client mengirimkan pesan ping dari CMD, maka hasilnya adalah Request Timed out (RTO
3 Hasil
3.1 Hasil analisis melalui
wireshark.
Setelah di lakukan scanning terhadap jalur lalu lintas paket data yang ada pada jaringan PDAM tirta musi palembang, didapatlah beberapa website
media social dan website
gamming serta website
streamming yang diduga dapat
menyebabkan load akses dan lemot dalam penggunaan internet antar clientnya.
Tabel 1. daftar list yang ter-
capture melalui tool wireshark Protoc ol Addres s Keterangan HTTP 208.67. 222.22 2, 66.220. 158.68 www.facebo ok.com
Analisis dan Management Bandwidth menggunakan metode Access Control List (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)
(Aji Maulana)
5
HTTP 208.67. 220.22 0, 216.58. 196.20 6. www.youtub e.com HTTP 216.58. 196.20 6, 104.24. 111.24 3 www.ganool .ag HTTP 74.125. 68.138, 64.70.7 2.166 www.addicti nggames.co m HTTP 74.125. 130.99, 212.72. 60.165 www.games. co.id HTTP 104.22 4.43.23 1, 104.22 4.42.12 9 www.twitter. com3.2 Hasil Pembagian Bandwidth Pembagian bandwidth akan di bagi merata kepada tiap tiap client yang terdapat pada PDAM tirta musi palembang. Pembagian bandwidth akan di bagi sesuai dengan
rancangan pembagian bandwidth.
Gambar 1. Pembagian Bandwidth per-client di PDAM tirta musi Palembang
3.3 Hasil setting access control list.
Berikut ini adalah beberapa
website yang terdapat pada hasil scanning melalui wireshark yang
kemudian di proses untuk di lakukan pemblokiran di mikrotik router os.
Gambar 2. List pemblokiran website
melalui mikrotik Pembatasan bandwidth
4. PEMBAHASAN
4.1 Pembatasan bandwidth
Berdasarkan hasil pembagian
bandwidth per-client, hasil yang
pembatasan bandwidth yang diterapkan per clientnya akan di tampilkan sebagai berikut.
Gambar 3. Tampilan speed test pada
rentang bandwidth 400k download 300k upload Test.
Analisis dan Management Bandwidth menggunakan metode Access Control List (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)
(Aji Maulana)
6
Gambar 4. Tampilan speed test pada
rentang bandwidth 1 Mbps download dan 800 Kbps upload
Gambar 5. Tampilan speed test pada
rentang bandwidth 200 Kbps
download dan 128 Kbps upload.
Gambar 6. Tampilan speed test pada
rentang bandwidth 400 Kbps
download dan 300 Kbps upload
Gambar 7. Tampilan speed test pada
rentang bandwidth 1 Mbps download dan 600 Kbps upload
4.2 Penerapan access control list
Sesuai dengan fungsi perintah drop yang telah diterapkan pada mikrotik, maka untuk smua client tidak dapat melakukan ping ke client lainnya maupun ke router mikrotik.
Gambar 8. Tampilan test ping ke
router mikrotik.
Gambar 9. Tampilan test ping ke
client lainnya.
Berikut ini adalah tampilan
website yang tercapture dan yang
gagal akses setelah di terapkannya
Analisis dan Management Bandwidth menggunakan metode Access Control List (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)
(Aji Maulana)
7
Gambar 10. Gagal akses
facebook.com
Gambar 11. Gagal akses twitter.com
Gambar 12. Gagal akses website
gamming
Gambar 13. Gagal akses website
gamming
Gambar 14. Gagal akses youtube
Gambar 15. Gagal akses Ganool.ag
5 Kesimpulan
kesimpulan atas tulisan yang telah penulis buat sebelumnya. Berikut kesimpulan yang dapat di berikan: Router mikrotik dapat memanajemen bandwidth sesuai dengan kebutuhan bandwidth di masing – masing bagian kantor. Serta
access control list yang terdapat pada
mikrotik mampu melakukan
pengontrolan paket apa saja yang boleh dan tidak untuk masuk dan keluar dari suatu jaringan.
Daftar Pustaka
1. Dinata, Septian Krisna. (2013). Monitoring Aktifitas Jaringan Dan Simulasi Access Control List Pada Stmik Palcomtech Berbasis Cisco Router. Vol. 3 No. 1. http://news.palcomtech.com/ wp
content/uploads/SEPTIAN_T E03012013.pdf, 3 Nov 2015 2. Hardera., & Ino. I. (2013).
Konfigurasi Routerboard
Mikrotik RB-750. Yogyakarta : ANDI.
Analisis dan Management Bandwidth menggunakan metode Access Control List (Studi Kasus : PDAM Tirta Musi Palembang)
(Aji Maulana)
8
3. Kadir, A. (2013). Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : ANDI. 4. Komaruddin. (2012). Pengertian analisis menurutpara ahli.
http://www.anneahira.com/pe ngertian-analisis.htm, 3 Nov 2015.
5. Sentosa, Budi. Manajemen Bandwidth internet dan intranet.http://kambing.ui.ac.i d/onnopurbo/library/library- ref-ind/ref-ind2/network/bwmanagemen t.pdf, 3 Nov 2015. 6. Sofana, I. (2013). Membangun Jaringan Komputer. Bandung : Informatika Bandung. 7. Sofana, I. (2014). Cisco
CCNA & Jaringan Komputer.
Bandung : Informatika Bandung.
8. Supriyanto. (2006). Pengertian internet menurut ahli.
http://dosenit.com/jaringan-komputer/internet/pengertian -internet-menurut-ahli, 3 Nov 2015.
9. Wiradi. Pengertian analisis
menurut para
ahli.http://www.gurupendidik an.com/13-pengertian- analisis-menurut-para-ahli-didunia/, 3 Nov 2015