• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GALESONG PRATAMA CABANG GORONTALO OLEH MEISKE SALIM NIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GALESONG PRATAMA CABANG GORONTALO OLEH MEISKE SALIM NIM."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

“PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GALESONG PRATAMA CABANG GORONTALO”

OLEH MEISKE SALIM NIM. 931 409 166

ABSTRAK

MEISKE SALIM, Nim 931409166. “Pengaruh Fungsi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Cabang Gorontalo”. Skripsi. Gorontalo. Program Studi S1 Manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2013. Dibawah bimbingan Bapak Dr. Abd. Rahman Pakaya,M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Rusli Isa,M.Si selaku pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran jelas tentang Pengaruh Fungsi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Cabang Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif yakni menganalisis melalui analisis regresi linier sederhana dan uji korelasi antara fungsi kepemimpinan (X) dan kinerja karyawan (Y) . Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui angket atau pembagian kuisioner serta wawancara kepada responden yg terpilih. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data,persamaan regresi di hasilkan yakni Y = -2,573 + 1,557 X, dengan nilai detrminasi R² = 95,7% yang menunjukan presentase pengaruh yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, sedangkan sisa presentasi sebesar 4,3% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dalam hal ini terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel fungsi kepemimpinan (X) terhadap variabel kinerja karyawan (Y) pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo.

Kata Kunci : Fungsi Kepemimpinan, Kinerja Karyawan

BAB I : PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam membangun sebuah organisasi, oleh karena itu kualitas sumber daya manusia senantiasa dikembangkan dan diarahkan agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam mewujudkan visi dan misi sebuah organisasi masalah

sumber daya manusia yang kian menjadi sorotan bagi perusahaan maupun instansi untuk tetap bertahan diera globalisasi ini maka kualitas dari sumber daya manusia yang ada didalamnya dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin. Dengan peranan yang dimiliki oleh sumber daya manusia dalam setiap kegiatannya, hal ini

(2)

menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Misalnya dalam hal kepemimpinan, kepemimpinan merupakan salah satu unsur sumber daya manusia yang dapat menjalankan sebuah organisasi.

Menurut Handoko, (2001 : 294) Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Kemampuan mempengaruhi inilah akan menentukkan cara yang digunakan pegawai dalam mencapai hasil kerja dalam sebuah organisasi. Pada dasarnya kualitas pemimpin menjadi salah satu faktor berhasilnya suatu organisasi atau perusahaan hal ini disebabkan karena dengan adanya pemimpin yang baik serta profesional dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawannya.

Pemimpin pada zaman sekarang, dituntut untuk memiliki pengetahuan yang berkualitas dan mampu memahami berbagai permasalahan yang menyangkut kepentingan orang-orang yang dipimpinnya. Dengan begitu, akan terjalin kerja sama yang baik antar pimpinan dan bawahan. Untuk memenuhi proses kerja sama yang baik, maka seorang pemimpin harus melakukan komunikasi dengan memanfaatkan fungsi dari kepemimpinan itu sendiri. Fungsi dari kepemimpinan ini dapat mempengaruhi kinerja yang ada dalam sebuah organisasi dan diharapkan dapat

membawa perubahan dalam kehidupan organisasi. Siswanto (2006 : 153) berpendapat bahwa sebuah keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok sangat tergantung pada efektifitas kepemimpinan, dapat dikatakan pula bahwa mutu kepemimpinan memainkan peranan yang sangat dominan dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya dapat terlihat dalam kinerja yang dihasilkan oleh para bawahan.

Berbicara mengenai fungsi dari pemimpin, tentu hal yang sangat mendasar adalah pemimpin haruslah mampu memotivasi bawahannya agar dapat menghasilkan pekerjaan yang maksimal sehingga kinerja dapat selalu ditingkatkan dalam setiap periode. Disamping itu, fungsi pemimpin dapat memobilisasi tujuan organisasi dengan proses pekerjaan harus dapat dikembangkan dan proses sumber daya manusia menjadi fokus utama. Perubahan dan peningkatan peran fungsi sumber daya manusia sangat esensial mendukung keberhasilan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia yang terkait kinerja organisasional dengan cara menciptakan nilai atau menggunakan keahlian sumber daya manusia yang berkaitan dengan praktek manajemen dan sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektifitas yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya dengan mengandalkan berbagai macam fungsi dari kepemimpinan.

(3)

PT. Sinar Galesong Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan motor Suzuki dan jasa service, dimana dalam kegiatan sehari-harinya melayani konsumen. Dengan ketatnya persaingan, maka upaya yang dilakukan oleh perusahaan adalah harus selalu meningkatkan kualitas kinerjanya. Permasalahan yang sering terjadi, terlihat dari masih kurangnya perhatian bawahan terhadap instruksi pimpinan dalam pemahaman terhadap tugas-tugas yang diberikan. Kemudian kurangnya pengetahuan pimpinan terhadap fungsi-fungsinya misalnya dalam hal partisipasi pimpinan dan bawahan yang belum dimanfaatkan secara optimal, hal ini tentu dapat mempengaruhi kinerja secara keseluruhan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Dari paparan-paparan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimanakah Pengaruh Fungsi Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo.

BAB II : KAJIAN TEORI & HIPOTESIS Fungsi Kepemimpinan

Salah satu peran kepemimpinan yang termasuk penting dalam pengelolaan suatu organisasi adalah mengintegrasikan berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh satuan kerja dalam organisasinya demi terjaminnya kesatuan gerak agar diperoleh tingkat kinerja karyawan yang baik. Dengan demikian pengembangan kinerja kerja

hanya dapat diperoleh gambaran dari dedikasi, loyalitas, kesungguhan disiplin, ketepatan dalam menggunakan metode atau cara bekerja yang tampak selama karyawan melakukan volume atau beban kerjanya. Berikut ini beberapa definisi kepemimpinan menurut para ahli yakni :

1. Menurut Handoko, (2001 : 294 ) Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

2. Moejiono (2002) memandang bahwa

leadership tersebut sebenarnya

sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela

(compliance induction theorist)

cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.

3. Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

(4)

Menurut Rivai dan Mulyadi (2009 : 34-35) mengemukakan secara operasional lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu :

a. Fungsi Instruksi

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan di mana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.

b. Fungsi Konsultasi

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang – orang yang dipimpinannya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari pimpinan pada orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan. Dengan menjalankan fungsi konsultasi dapat diharapakan keputusan-keputusan pimpinan akan mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya, sehingga kepemimpinan berlangsung efektif.

c. Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusahan mengaktifkan

orang yang dipimpinannya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semuannya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.

d. Fungsi Delegasi

Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat / menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan.

e. Fungsi Pengendalian

Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses / efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

Sedangkan Siagian (2007 : 47) mengemukakan ada lima fungsi kepemimpinan yakni :

a. Pemimpin sebagai penentu arah yaitu sebagai penentu arah yang hendak ditempuh oleh organisasi menuju tujuannya sedemikian rupa sehingga

(5)

mengoptimalkan penempatan segala sarana dan prasarana yang tersedia

b. Pemimpin sebagai wakil atau juru bicara yaitu pemimpun merupakan puncak organisasi menjadi wakil dan juru bicara resmi organisasi dalam hubungan dengan berbagai pihak diluar organisasi

c. Pemimpin sebagai komunikator yang efektif yaitu suatu proses pemeliharaan hubungan yang baik kedalam maupun keluar oleh seorang pimpinan melalui komunikasi baik lisan maupun tertulis

d. Pemimpin sebagai moderator yang handal yaitu seorang pemimpin yang berfungsi sebagai mediator dalam menyelesaikan situasi komplek yang mungkin timbul dalam organisasi, tanpa mengurangi pentingnya situasi konflik dalam hubungan keluar yang dihadapi dan diatasi

e. Pemimpin sebagai integrtator yang aktif, yaitu kepemimpinan berfungsi sebagai penyatu dari berbagai individu dan kelompok yang berbeda pola piker dan cara bertindak menuju pada tujuan bersama

Kinerja

Istilah kinerja bearasal dari kata

job atau actual performance yang berarti

prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang.

Sedarmayanti (2001) mendefinisikan kinerja sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, atau hasil kerja atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Pengertian kinerja tersebut menunjukkan bagaimana seorang pekerja dalam menjalankan pekerjaannya. Dengan demikian, kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka untuk menciptakan tujuan organisasi. Sedangkan menurut Ruki (2005 ; 17 ) Kinerja adalah catatan tentang hasil yang diperoleh dari fungsi pekerjaan tertentu untuk kegiatan tertentu dan selam kurun waktu tertentu. Selanjutnya Menurut Mangkunegara (2007:67) Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Kemudian Menurut Randall ( 2007 ; 135 ) Kinerja adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu.

Menurut Mahmudi (2010:157) yang menjadi indikator kinerja, yaitu :

a. Konsistensi

Kinerja yang dihasilkan harus memenuhi prinsip konsistensi, yaitu harus konsisten antar waktu dan juga

(6)

konsisten antar unit. Kinerja yang tidak konsisten menyebabakan gambaran kinerja yang dihasilkan bias dan menyesatkan dalam pengambilan keputusan.

b. Dapat diperbandingkan

Kinerja harus memenuhi syarat dapat diperbandingkan. Jika kinerja tidak konsisten, maka kinerja tidak dapat diperbandingkan, baik perbandingan antar waktu maupun antar unit.

c. Jelas

Kinerja yang dihasilkan harus jelas dan sederhana agar mudah dipahami. Kinerja yang rumit dan tidak jelas akan menyulitkan dalam implementasi.

d. Dapat dikontrol

Kinerja yang dikembangkan harus dapat digunakan oleh manajemen untuk alat pengendalian. Apabila manajer tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan kinerja yang dibuat, maka manajer tidak akan dapat mengendalikan kinerja yang manjadi tanggung jawabnya.

e. Kontijensi (contingency)

Kinerja sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti struktur organisasi, gaya manajemen, ketidakpastian, dan kompleksitas lingkungan eksternal.

Pengaruh Fungsi Kepemimpinan Terhadap Kinerja

Berdasarkan deskripsi teori diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki seorang pemimpin dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan dari fungsi kepemimpinan inilah yang akan memainkan peranan dalam keberhasilan organisasi dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama yang terlihat dalam kinerjanya. Sedangkan kinerja merupakan hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang secara kualitas dan kuantitas untuk mencapai tujuan organisasi, fungsi kepemimpinan ini pada dasarnya adalah merupakan tindak lanjut dari pemahaman para pimpinan terhadap karakterisik dan perilaku para bawahan dalam sebuah organisasi.

Melalui fungsi dari kepemimpinan yang terdiri dari fungsi instruksi, konsultasi, partisipasi, delegasi dan pengendalian ini maka dapat dijadikan sebagai suatu strategi pemimpin dalam melakukan tugas dan wewenangnya sehingga mampu meningkatkan kinerja yang dihasilkan bawahan secara optimal dan terwujudnya sasaran-sasaran dalam organisasi.

Hipotesis

Arikunto ( 2006 : 71 ) mengemukakan bahwa hipotesis adalah sebagai salah satu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai

(7)

terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga fungsi kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepemimpinan dan kinerja diantaranya telah dilakukan oleh:

1. Dani Melmambessy melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja karyawan Operasional Pada PT. Merpati Nusantara Di Bandara Sentani. Fokus kajian dari penilitian yang peneliti lakukan adalah pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan maka digunakan koefisien determinasi guna mengukur hubungan yang paling kuat. Untuk mengukur seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan maka digunakan regresi linier sederhana guna mengetahui adanya pengaruh variable (Y) yang menjadi factor penyebab kecenderungan variable (X). Variabel yang digunakan oleh penulis adalah Variabel Kepemimpinan (X) sebagai Variabel indenpenden Dan Kinerja Karyawan

(Y) sebagai Variabel Dependen. Variabel ( X) Kepemimpinan meliputi indikator : Pendekatan Sifat, Pendekatan gaya, Pendekatan Situasi. Sedangkan variable (Y) meliputi indikator : Kualitas dan Kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas biaya, kebutuhan supervisi dan dampak interpersonal

2. Ricky Randhita melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai dalam Organisasi Pemerintahan Kelurahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gaya kepemimpinan Lurah yang diterapkan di berbagai kegiatan, menelaah faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan gaya kepemimpinan Lurah, menelaah kinerja pegawai pada organisasi Kelurahan Ciparigi, serta menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Kelurahan Ciparigi. Penelitian ini menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif (metode survei) dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat. Variabel yang digunakan oleh penulis adalah Variabel Kepemimpinan (X) sebagai Variabel indenpenden Dan Kinerja Karyawan (Y) sebagai Variabel Dependen. 3. Rani Mariam melakukan penelitian

dengan judul Pengaruh Gaya kepemimpinan dan Budaya terhadap Kinerja karyawan melalui kepuasan

(8)

kerja karyawan, Studi pada Kantor Pusat PT. Asuransi Jasa Indonesia ( Persero ). Penelitian ini dilakukan di PT. Asuransi Jasa Indonesia (persero), responden yang digunakan sebanyak 115 karyawan, menggunakan Structural Equation

Modeling (SEM). Hasil penelitian

menunjukkan budaya organisasi dan gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dalam meningkatkan kinerja karyawan. Pengaruh dari gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja adalah signifikan dan positif, pengaruh dari budaya organisasi terhadap kepuasan kerja adalah signifikan dan positif; pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai adalah signifikan dan positif; pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai adalah signifikan dan positif; dan pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai adalah signifikan dan positif. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner secara personal. Metode ini memberikan tanggapan atas pernyataan kuesioner

BAB III : METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar galesong Pratama Gorontalo. Metode Kuantitatif dapat diartikan sebgai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivis, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono(2010 : 9).

Desain Penelitian

Desain penelitian pada dasarnya menggambarkan prosedur-prosedur yang memungkinkan penulis dapat menguji hipotesis penelitian, untuk mencapai kesimpulan yang valid mengenai hubungan atau yang memepengaruhi antara variabel bebas dengan variabel terikat pada penelitian. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan elemen yang dijelaskan oleh seorang peneliti didalam penelitiannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo dimana jumlah karyawan seluruhnya 41 orang.

Adapun Sampel adalah sejumlah karakteristik yang dapat mewakili populasi. Dengan memepertimbangkan sedikitnya jumlah karyawan yang ada, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 40 orang.

(9)

Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini yakni :

a. Data Primer

Yaitu data yang akan diperoleh baik melalui wawancara (interview) maupun dari hasil pengamatan (Observasi) untuk diberikan infomrasi dan keterangan kepada karyawan yang ada dilingkungan PT. Sinar Galesong Pratama cabang Gorontalo.

b. Data Sekunder

Yaitu data yang telah ada pada perusahaan atau data hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, dimana data tersebut bersumber dari dokumen perusahaan dan buku –buku literatur yang dianggap berkaitan atau relevan dengan masalah yang diteliti.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Hasil temuan mengenai Pengaruh Fungsi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan dapat dijelaskan bahwa berdasarkan hasil regresi Fungsi Kepemimpinan memiliki nilai 2,68 maka Kepemimpinan akan meningkat sebesar 2,68. Hal ini dipertegas oleh pengujian parsial dengan nilai thitung untuk variabel yang

mempengaruhi yaitu fungsi kepemimpinan sebesar 29,053 dengan

Pvalue = 0,000. Dengan menggunakan

batas signifikan α = 0,05 didapat ttabel ( 95

: 40-2) sebesar 2,68. Dari hasil tersebut

maka kriteria pengujian yaitu thitung atau

Pvalue < α yang artinya H0 ditolak H1

diterima. Dengan demikian hipotesis uji t variabel fungsi kepemimpinan berpengaruh secara positif signifikan dan dapat diterima arah koefisien regresi positif artinya fungsi kepemimpinan memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo.

Dari hasil pengujian regresi dan hipotesis menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan antara variabel fungsi kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Pratama Cabang Gorontalo. Hasil ini menunjukkan bahwa Fungsi Kepemimpinan sangat mempengaruhi Kinerja Karyawan.

BAB V : KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan fungsi kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Ini dapat dibuktikan dengan perhitungan statistik, nilai koefisien determinasi sebesar 0,957 atau 95,7% dari fungsi kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Sementara sisanya 0,043 atau 4,3%b dipengaruhi oleh variabel lain yang yang tidak diteliti pada penelitian ini.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001

Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Gitosudarmo Indriyo, M.Com.(Hons), Sudita Nyoman, M.M. 1997. Perilaku Keorganisasian.

Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta

Handoko, T.H. 2001. Manajemen

Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Jakarta: PT. Gramedia

Hariandja, Marihot Tua Efendi, Drs, MSi.2002. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Cetakan Pertama.

Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia

Hasibuan, Malayu S.P. (1997).

Manajemen sumber daya manusia. ,

Jakarta: Gunung Agung

Mahmudi, 2010. Manajemen

Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta. UPP

STIM KPN

Mathis, L. Robert dan Jackson, H.Jhon.2002. Human Resource Management, Terjemahan: Manajemen

Sumber Daya Manusia (Jimmy sadili dan Bayu Provira Hie), Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2010. Metode penelitian

Kuantitatif Kualitatof dan R&D. Alfabeta

: Bandung

Rivai, Veithzal dan Mulyadi, Deddy. 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Rajawali

Pers

Riyanto, Agus. 2009. Pengolahan

dan Analisis Data Kesehatan.

Yokyakarta : Medical Book

Sedarmayanti. 2001. Dasar-Dasar

Pengetahuan Tentang Manajemen

Perkantoran. Bandung: Mandar Maju

Siagian, P. Sondang. 2007. Teori

Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT.

Rineke Cipta

Siswanto. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Upaya Meningkatkan

Dari hasil survey ruang tunggu A5 pada tabel 4.7 , telah didapatkan data-data untuk menghitung luas standar dari ruang tunggu keberangkatan berdasarkan

Pelaksanaan hukum waris pada masyarakat Angkola di Kabupaten Tapanuli Selatan pada awalnya menggunakan hukum waris secara adat, yakni hanya anak laki-laki yang mewarisi,

Hasil penelitian tersebut menggambarkan bahwa program fogging yang dilakukan pada setiap kelompok perlakukan cakupan sangat efektif dalam menurunkan jumlah IR

34 of 2016 on New Tari s for Income Tax on Transfers of and Conditional Sale and Purchase Agreements for Land and/or Buildings, the Regional Government of DKI Jakarta Province has

mamak dalam melaksanakan fungsi dan perannya dalam memberikan support atau pandangan, mengajarkan cara bergaul serta membantu biaya pendiddikan anak kemenakan telah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penegakan hukum administrasi terhadap alih fungsi hutan mangrove di Kabupaten Pohuwato dengan mengacu pada ketentuan Pasal 36

Hubungan antara limit satu sisi dan dua sisi juga berlaku untuk turunan, yakni sebuah fungsi memiliki turunan pada suatu titik jika dan hanya jika fungsi