P
P
A K E T P E K E
A K E T P E K E
R J A A N
R J A A N
P E M B A N G U N A N B E N D U N G A N L A U S I M E M E
P E M B A N G U N A N B E N D U N G A N L A U S I M E M E
P
P
A K E
A K E
T I I
T I I
K A B U P
K A B U P
A
A
T E N D
T E N D
E L I S
E L I S
E R D A N G
E R D A N G
( k
( k
o d
o d
e
e
p a k
p a k
e t
e t
: H K .
: H K .
0 2 .
0 2 .
0 3 /
0 3 /
B E
B E
N D
N D
U N
U N
G A
G A
N /
N /
2 0 1
2 0 1
7 / 0
7 / 0
2 )
2 )
M E T O D E B L A S T I N G
M E T O D E B L A S T I N G
SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN BENDUNGAN BALAI WILAYAH SUNGAI SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PEMBANGUNAN BENDUNGAN BALAI WILAYAH SUNGAI
SUMATERA II SUMATERA II Alam
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
PP
PP
–
–
ANDESMONT KSO
ANDESMONT KSO
1.
1. PE
PEND
NDAH
AHUL
ULUA
UAN
N
2.
2. MA
MAJO
JOR IT
R ITEM
EM
3.
3. LA
LAYOUT
YOUT PROY
PROYEK
EK
4.
4. PROF
PROFIL
IL TEROW
TEROWONGA
ONGAN
N
5.
5. ALA
ALAT DAN BA
T DAN BAHAN
HAN
6.
6. FLO
FLOWCH
WCHAR
ART
T
7.
7. MET
METODE
ODE PELAK
PELAKSANA
SANAAN
AN
8.
8. SC
SCHE
HEDU
DULE
LE
9.
–
–
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
BANGU
BANGU
NAN
NAN
PENGEL
PENGEL
AK
AK
Bangunan pengelak adalah bangunan konstruksi yang bertujuan untuk
Bangunan pengelak adalah bangunan konstruksi yang bertujuan untuk
me
memi
mind
nda
ah
h al
alir
iran
an ai
airr da
dari
ri su
sung
ngai
ai se
seccar
ara
a
se
seme
ment
ntar
ara
a ag
agar
ar pe
pela
laks
ksan
anaa
aan
n k
keg
egia
iattan
an k
kon
onst
stru
ruks
ksii da
dapa
patt di
dimu
mula
laii
pada proyek Pembangunan Bendungan Lau
pada proyek Pembangunan Bendungan Lau
Simeme Kab. Deli Serdang. Konstruksi bangunan pengelak ini
Simeme Kab. Deli Serdang. Konstruksi bangunan pengelak ini
Me
Me
mb
mb
uj
uj
ur
ur
da
da
ri
ri
up
up
st
st
re
re
am
am
me
me
nu
nu
ju
ju
do
do
wn
wn
st
st
re
re
am
am
Bendungan
Bendungan
. Tipe Konstruksi dari Bangunan Pengelak yang akan dikerjakan oleh kontraktor sesuai dengan design
. Tipe Konstruksi dari Bangunan Pengelak yang akan dikerjakan oleh kontraktor sesuai dengan design
rencana adalah tipe
rencana adalah tipe
B
B
o
o
x
x
c
c
ul
ul
v
v
e
e
rt
rt
pa
pa
da
da
in
in
l
l
e
e
t
t
p
p
e
e
ng
ng
e
e
l
l
ak
ak
d
d
an
an
tipe
tipe
T
T
er
er
ow
ow
on
on
g
g
an
an
T
T
ap
ap
al
al
Ku
Ku
da
da
pa
pa
da
da
ba
ba
da
da
n
n
ba
ba
ng
ng
un
un
an
an
pengelak.
pengelak.
No
No
Data T
Data Teknis
eknis Bangu
Bangunan
nan Peng
Pengelak
elak
1
1 TTiippe e PPrreessssuurre e FFlloow w ddeennggaan n TTeerroowwoonnggaan n TTaappaal l KKuuddaa 2
2 DDiiaammeetteer r 66..880 0 mm 3
3 EElleevvaassi i IInnlleet t 119911..0000 4
4 EElleevvaassi i OOuuttlleet t 118822..0000 5
5 PPaannjjaanng g TTeerroowwoonnggaan n 771188..0000 6
6 KKeemmiirriinnggaan n 11%% 7
7 DDeebbiit t IInnfflloow w ((QQ2255) ) 554422..441 1 mm33//ddtt 8
8 DDeebbiit t OOuuttfflloow w ((QQ2255) ) 551100..223 3 mm33//ddtt 9
9 EElleevvaassi i PPeelliimmppaah h 220011..224 4 mm
TEROW
LA
LAYOUT
YOUT PROY
PROYEK
EK
PP
PP
–
–
ANDESMONT KSO
ANDESMONT KSO
74 7411 mm
POTONGAN MEMANJANG POTONGAN MEMANJANG DENAH PEKERJAAN PENGELAKAN
–
–
PROFIL TEROWONGAN
PROFIL TEROWONGAN
Transisi Transisi Plugging As Plugging As Bendung Bendung 8,8 m 8,8 m 20 m 20 m PROFIL MEMANJANG PROFIL MEMANJANG TIPE TRANSISI TIPE TRANSISI
–
PROFIL TEROWONGAN
Tipe I Plugging As Bendung 8,8 m 208 m PROFIL MEMANJANG TIPE IKETERANGAN
1. WIREMESH (5 X 100 X 100 MM)2. STEEL RIB SUPPORT (H-125x125x6.5x9) 3. SHOTCRETE (T = 15 CM)
4. ROCK BOLT (Ø25, L = 4 M)
–
PROFIL TEROWONGAN
Tipe II Tipe II Plugging As Bendung 8,8 m 89 m 351 m PROFIL MEMANJANG TIPE IIKETERANGAN
1. WIREMESH (5 X 100 X 100 MM)2. STEEL RIB SUPPORT (H-125x125x6.5x9) 3. SHOTCRETE (T = 15 CM)
4. ROCK BOLT (Ø25, L = 4 M)
–
PROFIL TEROWONGAN
Tipe III Plugging As Bendung 8,8 m 20 m PROFIL MEMANJANGTIPE III
KETERANGAN
1. WIREMESH (5 X 100 X 100 MM)
2. STEEL RIB SUPPORT (H-125x125x6.5x9) 3. SHOTCRETE (T = 15 CM)
4. ROCK BOLT (Ø25, L = 4 M)
–
PROFIL TEROWONGAN
Tipe IV Plugging As Bendung 8,8 m 30 m PROFIL MEMANJANG TIPE IVKETERANGAN
1. WIREMESH (5 X 100 X 100 MM)2. STEEL RIB SUPPORT (H-125x125x6.5x9) 3. SHOTCRETE (T = 15 CM)
4. ROCK BOLT (Ø25, L = 4 M)
–
ALAT/BAHAN
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Surveying :
2. Marking :
Total Station dan aksesoris
Cat semprot
–
ALAT/BAHAN
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
3. Pengeboran :
Jumbro drill dan aksesoris
Genset
–
ALAT/BAHAN
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
4. Charging :
Material steaming (pasir)
Bahan peledak
(dinamit,
detonator, leg
wire)
Pengukur arus listrik
Tongkat stik/kayu
–
ALAT/BAHAN
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
5. Peledakan :
6. Mucking Out :
Mesin peledak
Loader atau LHD
–
ALAT/BAHAN
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
7. Meshing :
Wiremesh
Pin
Decking
Kawat
Bor tangan
Genset
Rockbolt
–
ALAT/BAHAN
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
8. Pemasangan Shotcrete :
Truk mixer
Material shotcrete dengan standar K200
Shotcrete sprayer dan aksesoris
–
BAHAN
Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
9. Thread bar grouting :
10. Pemasangan Steel Rib :
Besi ulir 4 m dan aksesoris (mur, baut, face
plate)
Material grouting (semen dan air)
Kawat pengait semacam angkur
Mesin grouting
Steel rib dan aksesoris (baut, mur)
Kunci pas
Pondasi budgesting (campuran pasir,
–
SIKLUS KERJA
SURVEYING
MARKING
PENGEBORAN CHARGING PELEDAKAN
MUCKING OUT MESHING SHOTCRETE THREAD BAR & GROUTING STEEL RIB
–
SURVEYING
•
Surveying dilakukan untuk menentukan kemajuan penggalian terowongan (sebelum dan setelah peledakan),
membuat gambar asbuilt terowongan, dan marking untuk penggalian selanjutnya. Kegiatan survey dilakukan oleh tim
survey dengan menggunakan alat Total Station (atau sejenis) dan instrumennya, agar didapatkan hasil yang akurat.
–
MARKING
•
Marking adalah pemberian tanda untuk batas dan arah penggalian terowongan, lubang ledak, dan titik pengeboran
untuk pemasangan thread bar. Marking dilakukan dengan menggunakan cat semprot berwarna terang (E.g.
putih/merah).
–
PENGEBORAN
•
Pengeboran dilakukan untuk membuat lubang untuk peledakan, dan pemasangan thread bar. Alat yang digunakan
adalah jack leg. Untuk lubang ledak, kedalaman lubang bor yang terbentuk harus mencapai minimal 2,7 m (target
kemajuan 2,5 m sekali peledakan). Untuk pola lubang ledak (arah, kemiringan, spasi, dan burden) sesuai dengan
desain yang sudah dirancang oleh tim engineer dan juru ledak. Pada pembuatan lubang thread bar, kedalaman
lubang yang terbentuk harus mencapai 3 meter.
–
CHARGING
•
Charging adalah kegiatan pengisian bahan peledak ke dalam lubang ledak pada muka terowongan. Charging hanya
boleh dilakukan oleh juru ledak dan teknisi yang berpengalaman. Bahan peledak yang digunakan terdiri dari
dayagel/dinamit (Diameter 30mm, 9 buah/lubang, ), detonator elektrik (1 buah/lubang), leg wire, dan steaming
(pasir)
–
PELEDAKAN
•
Peledakan dilakukan saat semua persiapan dan equipment seperti dinamit, detonator, leg wire, steaming, delay time,
dan blasting machine sudah terpasang sempurna. Saat peledakan dilakukan, tidak diperbolehkan lagi adanya
kegiatan di dalam terowongan.
–
MUCKING OUT
•
Mucking out adalah kegiatan mengangkut material hasil pembongkaran (peledakan) dari dalam terowongan menuju
waste dump. Terdapat 3 kegiatan utama yaitu mucking, hauling, dan dumping. Alat yang digunakan untuk pemuatan
(mucking) adalah wheel loader, sedangkan untuk hauling dan dumping menggunakan dump truck.
–
MESHING
•
Pemasangan wiremesh dilakukan setelah peledakan. Ukuran wiremesh yang digunakan adalah 4,0 x 2,2 m
(ungalvanized). Wiremesh dipasang dengan splitset sepanjang ±60 cm. Pada ujung splitset digunakan plat yang
berguna untuk menahan wiremesh ketika dipasang pada batuan. Wiremesh dan splitset dipasang dengan
menggunakan jack leg. Overlap wiremesh yang diperkenankan adalah 10 cm, dengan batas pasang wiremesh adalah
±1,5 m dari lantai terowongan.
–
THREAD BAR GROUTING
•
Thread bar yang digunakan adalah besi ulir, panjang 3 meter, dan diameter 25 mm. Pola pemasangan thread bar
dilakukan dengan spasi 2x2 meter diagonal, dengan jumlah 5 batang/baris. Thread bar dimasukkan ke dalam lubang
setelah dilakukan pengisian material grouting. Penguncian thread bar grouting dengan mur dan baut dilakukan
setelah shotcrete sudah terpasang.
–
SHOTCRETE
•
Setelah wiremesh dan thread bar grouting terpasang, dilakukan penyemprotan material shotcrete dengan ketebalan
–
PEMASANGAN STEEL RIB
•
Steel rib atau steel set dipasang pada tahap paling akhir dari kegiatan supporting. Dimensi steel rib yang digunakan
adalah 125 x 125 x 6,5 x 9, dengan jarak pemasangan 3 meter. Pada bagian kaki steel rib dibuat pondasi dengan
menggunakan campuran semen, pasir, dan kerikil agar kaki steel rib bisa dibaut.
–
PROTEKSI PORTAL
•
Pekerjaan Proteksi Portal setelah pekerjaan galian tanah terbuka, berfungsi untuk menjaga stabilitas tanah,
mencegah slope dari kerusakan iklim, serta untuk keamanan pekerja keluar masuk.
–
GALIAN TEROWONGAN
•
Perhitungan dan penentuan titik Blasting oleh ahli Blasting berdasarkan klasifikasi Rock Mass Rating (RMR)
–
GALIAN TEROWONGAN
•
Pengisian (charging) dinamit dalam lubang bor dengan alat stick kayu d=30 mm.
•
Proses peledak (Blasting) dinamit yang telah terpasang sesuai pola drilling yang ada menggunakan Blasting
Machine.
–
PENUNJANG DAN PROTEKSI
•
Setelah chipping permukaan dalam tunnel dilanjutkan pemasangan steel rib sesuai dengan type support di area
tersebut dan atas rekomendasi geologist .
–
PENUNJANG DAN PROTEKSI
•
Sebelum dipasang angkur pada steel rib, maka dilakukan pemasangan wiremesh sesuai dengan desain,
ukuran (100x100xØ5)
•
Wiremesh diikat pada rock pin sebagai perkuatan dan menjaga kedudukan wiremesh, dengan besi ulir dia 13 mm.
PP
–
ANDESMONT KSO
PENUNJANG DAN PROTEKSI
•
Setelah steel rib dan wiremesh terpasang, selanjutnya dapat dilakukan pekerjaan shotcrete dengan tebal 15 cm
menggunakan alat robotic shotcrete.
PP
–
ANDESMONT KSO
PENUNJANG DAN PROTEKSI
•
Pekerjaan drilling rockbolt menggunakan alat jumbo drill sesuai kedalaman rencana.
–
ZONING PEKERJAAN
Pekerjaan galian terowongan dilakukan dengan metode blastingdari 2 arah. Siklus Blasting :
1.61 m / hari (Jenis Tanah tuff breccia)
1.30 m / hari (Jenis Tanah tuff sandstone)
Arah Blasting
Arah Blasting
ZONA1:300 m ZONA2:400 m
Bekisting Lining10 m
Siklus Lining Terowongan6 m / 5hari
Arah Lining
ZONA1:300 m ZONA2:400 m
LINING TEROWONGAN
–
JOB SAFETY ANALYSIS
No Urutan Kerja Alat/Material Kemungkinan Resiko Pencegahan
1 Persiapan Kerja - Laptop - Proyektor
- Tidak memahami / kompeten dengan hal yang disampaikan dan tidak mengerti dengan pekerjaan yang akan dilakukan. - Lalai tidak menggunakan alat
pelindung diri sesuai kebutuhan pekerjaan
- Toolbox meeting
- Jelaskan rencana kerja, tugas dan tanggung jawab, potensi bahaya yang timbul dan peraturan keselamatan kerja yang berlaku kepada seluruh pekerja yang terlibat sejelas mungkin.
- Untuk semua operator alat berat diwajibkan kompeten dan memiliki SIO.
- Work Permit telah disetujui / diketahui oleh pihak pelaksana dan dilaporkan oleh pihak SHE. - Semua pekerja harus memakai
alat pelindung diri sesuai dengan kebutuhan masing-masing pekerja
- Pastikan PPE lengkap dan disiplin dalam penggunaanya.
–
JOB SAFETY ANALYSIS
No Urutan Kerja Alat/Material Kemungkinan Resiko Pencegahan
2 Persiapan Lokasi Kerja - Alat Ukur - Dump Truck - Excavator - Breaker - Ripper - Truck mixer - Concret pump - Mobil crane
- Tanah disekitar kerja gembur / rawan longsor
- Lokasi kerja yang miring / Tebing
- Dilakukan pemadatan tanah jika berada di tanah yang gembur. - Diberikan proteksi railing disekitar
rawan longsor
- kondisi kerja harus aman / rata untuk dilakukan pekerjaan
- Dilakukan pengecekan area kerja sebelum bekerja.
- Disiapkan akses kerja yang aman dan dipasang tangga disertai dengan handrail.
3 Pekerjaan Galian Tanah dan Batu
- Alat Ukur - Dump Truck - Excavator - Breaker - Ripper - Truck mixer - Concret pump - Mobil crane
- Kecelakaan akibat operasional alat berat baik dilokasi galian, transportasi maupun ditempat pembuangan.
- Menggunakan APD (Helm, Sepatu, Rompi)
- Menempatkan rigger - Pelatihan rigger
- Operator harus ada surat izin operator(SIO)
- Inpeksi kendaraan - Pelatihan Driver
- Memasang rambu-rambu peringatan dan barikade
–
JOB SAFETY ANALYSIS
No Urutan Kerja Alat/Material Kemungkinan Resiko Pencegahan
4 Pekerjaan Blasting - Alat Ukur - Dump Truck - Excavator - Jumbo Drill - Wheel Loader - Truck mixer - Concret pump - Mobil crane - Gas Beracun - Cahaya Minim - Debu Material - Kebisingan
- Pemasangan Blower untuk Puring - Penambahan lampu Penerangan - Menggunakan APD (Helm, Sepatu,
Rompi)
- Penyiraman air di area penggalian - Pemasangan rambu dan pelindung
telinga
5 Pekerjaan Penulangan - Besi - Kawat
- Terluka akibat pelaksanaan penulangan tidak dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman dan ahli dibidangnya, seperti ( tertimpa besi tulangan, tertusuk, terjepit dan lain-lain ). - Tertimpa benda jatuh seperti
bekisting, besi tulangan dan peralatan kerja lainnya.
- Pelatihan terhadap pekerja - Membuat methode kerja - Menyusun instruksi kerja
- Menggunakan APD (Sepatu, sarung tangan)
–
JOB SAFETY ANALYSIS
No Urutan Kerja Alat/Material Kemungkinan Resiko Pencegahan
6 Pekerjaan Bekesting - Bekesting - Kawat
- Bahaya kecelakaan pada pemasangan bekisting pada tanah galian (Terjepit, terbentur, tertimpa
- Kecelakaan akibat runtuhnya sisi galian akibat pembebanan (Tertimpa begisting).
- Terjadi kecelakaan atau luka karena paku-paku yang menonjol keluar.
- Menempatkan rambu-rambu & barikade
- Membuat tangga kerja untuk naik turun
- Menggunakan APD (Helm, Sepatu, Sarung tangan)
- Menempatkan Petugas P3K di tempat kerja/kotak P3K
- Menempatkan rambu-rambu & barikade
- Penempatan material yang rapih (Housekeeping)
7 Pekerjaan Beton - beton - water stop
- Gangguan kesehatan atau gangguan fisik akibat pekerja tidak memakai perlengkapan kerja yang sesuai dengan syarat..
- Terjadi kecelakaan atau luka karena paku-paku yang menonjol keluar.
- Pelatihan pemakaian APD
- Menempatkan rambu-rambu peringatan
- Menyediakan Klinik dan petugas kesehatan
- Menempatkan petugas pk3 dan kotak p3k
- Menempatkan rambu-rambu dan barikade
–
JOB SAFETY ANALYSIS
No Urutan Kerja Alat/Material Kemungkinan Resiko Pencegahan
8 Pekerjaan Drilling dan Grouting
- Alat Drilling - Pressure test - Grout Machine - Grout Pump
- Kecelakaan akibat perancah untuk operasional alat dan pekerja tidak standar (Terperosok, jatuh dari ketinggian) .
- Kecelakaan akibat terkena alat saat pekerjaan drilling dan grouting (Terjepit, terbentur pipa, kena percikan cairan sika).
- Membuat metode kerja
- Memasang handrril pengaman tangga kerja
- Memasang rambu-rambu peringatan dan barikade
- Menggunakan
ADP(helm,sepatu,sarung tangan,full body harnest)
9 House Keeping - Karung - Sapu lidi - Gerobak
- Area kerja kotor.
- Pencemaran lingkungan. - Area kerja tidak nyaman
- Tidak membuang sampah sembarangan & menyediakan tempat sampah, susun dengan klasifikasi sampah
- House keeping sesudah dan sebelum bekerja
- Kembalikan alat kerja pada tempatnya setelah di gunakan dan ditata dengan rapi
END - THANK YOU
PP –ANDESMONT KSO
METODE-BLASTING TEROWONGAN
1. TUNNEL EXCAVATION WORK :
Drilling and Blasting Method
2. SUPPORTING :
a. Steel Rib Support
b. Wire Mesh
c. Shotcrete
d. Rock Bolt & Grouting
START
SURVEY&MARKING
DRILLING
By Jumbo Drill
CHARGING BLASTING VENTILATING SCALLING MUCKING By Schaeff Loader SUPPORTINGSteel Rib, Wiremesh,Shotcrete Rock Bolt& Grouting