PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Gangguan pada ekstrapiramidal dapat timbul gerakan otot involunter, yaitu Gangguan pada ekstrapiramidal dapat timbul gerakan otot involunter, yaitu gerakan otot secara spontan dan tidak dapat dikendalikan dengan kemauan dan gerak gerakan otot secara spontan dan tidak dapat dikendalikan dengan kemauan dan gerak otot tersebut tidak mempunyai tujuan
otot tersebut tidak mempunyai tujuan !istem ekstrapiramidal meliputi " #asal ganglia!istem ekstrapiramidal meliputi " #asal ganglia $Nucleus kaudatus, Putamen dan Globus Pallidus%, !ubstansia nigra, dan Nukleus $Nucleus kaudatus, Putamen dan Globus Pallidus%, !ubstansia nigra, dan Nukleus rubra E&ek dari gangguan sistem ini dapat memberikan e&ek de&isit &ungsional primer rubra E&ek dari gangguan sistem ini dapat memberikan e&ek de&isit &ungsional primer yan
yang g mermerupaupakan gejakan gejala negala negati& dan e&ek sekuti& dan e&ek sekundender r yaiyaitu gejaltu gejala a posposititi&i& PaPada gada gangnguauan n dadalalamm &ungsi traktus ekstrapiramidal gejala positi& dan negati&
&ungsi traktus ekstrapiramidal gejala positi& dan negati& ititu u menmenimbimbulkulkan an dua dua jenijeniss sindrom yaitu
sindrom yaitu'' " " '
' !indro!indrom (iperm (iperkinetikinetik)(ipok)(ipotonik " atonik " asetilsetilkolin mkolin menurun, doenurun, dopamine mepamine meningkatningkat )) *o*onnuus os ottoot mt meennuurruunn
)) GeGerarak ik invnvololununteter+r+iriregegululerer
Pada " c(orea, atetosis, distonia, ballismus Pada " c(orea, atetosis, distonia, ballismus
!indro!indrom (ipokim (ipokinetiknetik)(iper)(ipertonik " atonik " asetilsetilkolin mkolin meningkateningkat, dopami, dopamine menurune menurunn )) *o*onnuus os ottoot mt meenininnggkkaatt
)) GeGerarak k spsponontatan+n+asasososiaiatiti& & memenunururunn )) GeGerarak ik invnvololununteter sr spopontntanan
Pada " parkinson Pada " parkinson''
Gejala negative dapat berupa " Gejala negative dapat berupa "
'
' #r#radadiikikinenessiaia Ger
Gerakaakan n volvoluntunter er yanyang g berbertamtamba( ba( lamlambat bat ataatau u menmeng(ig(ilanlang g samsama a seksekaliali Gejala ini merupakan gejala utama yang didapatkan pada penyakit Parkinson Gejala ini merupakan gejala utama yang didapatkan pada penyakit Parkinson
GaGanggngguauan sin sikap pkap posostuturarall
-erupakan (ilangnya re&le. postural normal Paling sering ditemukan pada -erupakan (ilangnya re&le. postural normal Paling sering ditemukan pada penyakit
penyakit PaParkrkininsoson n *e*erjadi rjadi &leksi &leksi pada pada tungkai tungkai dan dan badan badan karena karena penderitapenderita tid
tidak ak dapadapat t memmempertperta(ana(ankan kan keskeseimeimbangbangan an secsecara ara teptepat at PendPenderierita ta akaakann terjatu( bila berputar dan didorong
terjatu( bila berputar dan didorong''
Gejala positi& dapat berupa" Gejala positi& dapat berupa"
'
' GeGerarakakan n ininvovoluluntnterer aa **rreemmoorr
b
cc //((oorreeaa d
d DiDissttoonniiaa e
e HeHemmibibalallilismsmusus
00iiggiiddiittaass
1ekakuan yang dirasakan ole( pemeriksa ketika menggerakkan ekstremitas 1ekakuan yang dirasakan ole( pemeriksa ketika menggerakkan ekstremitas sec
secara ara paspasi& i& **a(a(anan anan ini ini timtimbul bul di di sepsepanjaanjang ng gergerakaakan n paspasi& i& tertersebsebut ut dandan mengena
mengenai i gerakagerakan n &leksi maupun ekstensi sering disebut &leksi maupun ekstensi sering disebut sebagai plastisebagai plastic c atauatau lead pipe rigidity #ila disertai dengan tremor maka disebut dengan tanda lead pipe rigidity #ila disertai dengan tremor maka disebut dengan tanda cog2(eel Pada penyakit Parkinson terdapat gejala positi& dan gejala negative cog2(eel Pada penyakit Parkinson terdapat gejala positi& dan gejala negative sepert
seperti i tremotremor r dan dan bradibradikinesikinesia a !edangk!edangkan an pada pada c(orea c(orea HunHunttiningtgton on llebebii(( didominasi ole( gejala positi&, yaitu " c(orea
didominasi ole( gejala positi&, yaitu " c(orea''
1ebanyakan gangguan gerak akibat dari penyakit yang mempengaru(i basal 1ebanyakan gangguan gerak akibat dari penyakit yang mempengaru(i basal ganglia !ecara klinis, gangguan gerak dapat dibagi menjadi gangguan (ypokinetic ganglia !ecara klinis, gangguan gerak dapat dibagi menjadi gangguan (ypokinetic dan (yperkinetic" gangguan (ypokinetic ditandai dengan lambat, gerakan sukarela dan (yperkinetic" gangguan (ypokinetic ditandai dengan lambat, gerakan sukarela gan
gangguagguan n ditditandaandai i oleole( ( parparkinkinsonsonismisme3 e3 GanGangguagguan n (yp(yperkerkineinetic tic ditditandaandai i dengdenganan gerakan tak sadar, termasuk c(orea, ballismus, dystonia, tremor, tic, dan myoclonus gerakan tak sadar, termasuk c(orea, ballismus, dystonia, tremor, tic, dan myoclonus 1a
1arerena na memekakaninismsme e papada da sasarara&, &, gangangggguan uan gergerak ak dedengngan an etetioiolologi gi yayang ng berberbebedada mungkin memiliki mani&estasi motorik yang sama
mungkin memiliki mani&estasi motorik yang sama
G
Gaanngggguuaan n ppiirraammiiddaalliiss GaanG ngggguuaan n eekkssttrraappiirraammiiddaalliiss !
!ii&&aat t ((iippeerrttoonnuuss //llaassyy))kknnii&&e e $$ppiissaauu))lliippaatt%% LLeeaadd))ppiippe e ddaan n ccoogg22((eeeell &enomen
&enomen 4t
4tot ot yyanang g (i(ipepertrtononusus 5l5le.e.or or lelengngan an dadan n ekekststenensosor r tungkai
tungkai
5le.or lengan dan tungkai 5le.or lengan dan tungkai
G
Geerraakkaan n iinnvvoolluunntteerr **iiddaak k aaddaa AAddaa" " ttrreemmoorr++kkoorreeaa atetosis+dystonia
atetosis+dystonia 0
0ee&&llee. . tteennddoonn -een- niinnggkkaatt NNoorrmmaall 0
1elumpu(an Ada *idak ada
*able ' perbedaan gangguan pada piramidalis dan ekstrapiramidalis
Gerakan abnormal dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan keadaan Gerakan abnormal merupakan kontraksi otot 6 otot volunter yang tidak terkendali Nilainya secara klinis dalam menentukan diagnosis dan lokalisasi penyakit sara& dapat sangat besar, ole( karenanya (arus diamati dengan baik Gerakan abnormal ini dapat
mengenai tiap bagian tubu( 7a timbul karena terlibatnya berbagai bagian sistem motorik, misalnya" korteks, serabut yang turun dari korteks, ganglia basal, batang otak dan pusat 6 pusatnya, serebelum dan (ubungan 6 (ubungannya, medulla spinalis, serabut sara& peri&er atau ototnya sendiri, si&at gerakan dipengaru(i ole( letak lesi dan kelainan patologiknya Lesi pada tempat yang berlainan kadang dapat menyebabkan gerakan yang identik, dan proses patologis yang berlainan pada tempat yang sama kadang dapat mengakibatkan bermacam bentuk gerakan abnormal8
Gerakan abnormal yang tak terkendali "9 ' *remor
*remor adala( serentetan gerakan involunter, agak ritmis, merupakan getaran yang timbul karena berkontraksinya otot 6 otot yang berla2anan secara bergantian, dapat melibatkan satu atau lebi( bagian tubu( :enis 6 jenis tremor "
a *remor &isiologis+tremor normal
Didapatkan bila anggota gerak ditempatkan pada posisi yang sulit, atau bila kita melakukan gerakan volunter dengan sangat lambat *remor yang terli(at pada orang normal yang sedang mara( atau ketakutan merupakan aksentuasi dari tremor &isiologis ini
b *remor (alus + tremor toksik
1(as dijumpai pada (ipertiroid *remor ini terutama terjadi pada jari dan tangan 1adang 6 kadang tremor ini sangat (alus dan sukar dili(at Untuk memperjelasnya, kita tempatkan kertas di atas jari 6 jari dan tampakla( kertas tersebut bergetar 2alaupun tremor belum jelas terli(at *remor ini didapatkan
pula pada keracunan nikotin, ka&ein, obat 6 obatan seperti adrenalin, e&edrin, atau berbiturat
c *remor kasar
*remor yang lambat, kasar dan majemuk !ering ditemukan pada penderita Parkinson
d *remor intense
*remor yang timbul 2aktu melakukan gerakan volunter dan menjadi lebi( nyata ketika gerakan (ampir menuju tujuannya *remor ini merupakan tremor kasar, dan dapat dijumpai pada pasien dengan gangguan serebellum 1(orea
1ata k(orea berasal dari ;unani yang berarti menari /(orea adala( gerakan di luar kesadaran pada gerak otot berlangsung cepat, pendek dan berulang)ulang, aritmik$tidak berirama%, dan kasar yang dapat melibatkan satu ekstremitas, separu( badan atau seluru( badan Hal ini k(as terli(at pada anggota gerak atas $lengan dan tangan%, terutama bagian distal /(orea kadang)kadang berkembang pada orang tua karena tidak nyata /(orea disebut c(orea pikun, cenderung mempengaru(i otot)otot di sekitar mulut /(orea juga bisa mempengaru(i 2anita selama 8 bulan pertama ke(amilan $suatu kondisi yang disebut c(orea gravidarum%, tetapi meng(ilang tanpa pengobatan segera setela( kela(iran mereka /(orea jarang terjadi pada 2anita yang mengambil pil kontrasepsi /(orea juga bisa menjadi (asil dari lupus $systemic lupus eryt(ematosus%, aktivitas berlebi(an dari kelenjar tiroid $(ipertiroidisme%, tumor atau stroke yang mempengaru(i sebagian basal ganglia yang disebut caudate nucleus, dan obat)obatan tertentu seperti antipsikotik obat /(orea dapat melibatkan sesisi tubu( saja, se(ingga disebut c(orea #ila (emikorea bangkit secara keras se(ingga seperti membantingkan diri, maka istila(nya iala( (emiballismus
8 Atetose
Atetose berasal dari ;unani yang berarti beruba( Pada atetose gerakan lebi( lambat dan melibatkan otot bagian distal, namun cenderung menyebar ke proksimal Atetose dan c(orea banyak dijumpai pada penyakit yang melibatkan ganglia basal bagian dari otak yang membantu mem&asilitasi dan
mengkoordinasikan gerakan yang diprakarsai ole( impuls sara& dari otak Dalam kebanyakan bentuk c(orea, kelebi(an dopamine, neurotransmitter utama yang digunakan dalam ganglia basal, basal ganglia dicega( ber&ungsi normal 4bat dan penyakit yang meningkatkan kadar dopamine atau meningkatkan sensitivitas sel)
sel dopamin sara& cenderung memburuk c(orea dan at(etosis Gangguan kinetik ini biasanya disebabkan ole( kerusakan perinatal dan korpus striatal Dapat juga disebabkan ole( 1ern ikterus atau (iperbilirubinemia Gerakan involunter menjadi lambat dengan kecenderungan untuk ekstensi berlebi(an dari ekstremitas bagian peri&er *ampak sebagai kekacauan gerakan dengan tingkat pergerakan /(orea dan dystonia Gejala ini melibatkan organ tangan, kaki dan sisi 2aja( Umumnya disertai otak congenital $palsi serebral%
9 Distonia
#iasanya distonia ini dimulai dengan gerakan atetose pada lengan atau anggota gerak lain, kemudian gerakan otot bentuk atetose ini menjadi kompleks yang menunjukkan torsi yang keras dan berbelit
< #alismus+(emibalismus
#alismus+(emibalismus adala( gerakan otot yang datang sekonyong 6 konyong, kasar dan cepat, terutama mengenai otot 6 otot skelet yang letaknya proksimal = !pasme
Gerakan abnormal yang terjadi karena kontraksi otot 6 otot yang biasanya disara&i ole( satu sara& !pasme klonik mulai sekonyong 6 konyong, berlangsung sebentar dan dapat berulang 6 ulang, spasme dapat timbul karena iritasi sara& peri&er atau otot
> *ic
Penyebab tic belum diketa(ui, tic merupakan suatu gerakan yang terkoordinir, berulang dan melibatkan sekelompok otot dalam (ubungan yang sinergistik
? 5asikulasi
-erupakan gerakan (alus, cepat, dan berkedut, dari satu berkas $&asikulus% serabut otot atau satu unit motorik
Gerakan yang timbul karena kontraksi otot secara cepat, sekonyong 6 konyong, sebentar , aritmik, asinergik dan tidak terkendali 9,<
Neurofarmakologi
Pada penelitian tela( dibuktikan ba(2a obat 6 obatan seperti reserpin dan &enotiain dapat menimbulkan sindrom ekstrapiramidal yang dapat dijelaskan berdasarkan adanya neurotransmiter 9
Neurotransmiter merupakan at yang disintesis dan disimpan di presinaptik dan dapat dilepaskan ke dalam sinaptik gap bila mendapatkan stimulus yang adekuat Pada saat dilepaskan neurotransmiter tersebut dapat bereaksi dengan reseptor k(ususnya yang berada pada neuron postsinaps #eberapa neurotransmiter tersebut antara lain " acetylc(oline, dopamine, gamma aminobutyric acid, serotonin, dan glutamate 9
Asetilkolin disintesis ole( small striatal cells yang mempunyai konsentrasi
tertinggi di striatum dan mempunyai e&ek eksitasi !edangkan dopamin di(asilkan di substansia nigra pars kompakta dimana konsentrasi tertinggi terdapat di substansia nigra dan memiliki e&ek in(ibisi 9
Pada keadaan normal, kedua neurotransmiter tersebut berada dalam keadaan yang seimbang jumla(nya antara asetilkolin dan dopamin Namun, dalam keadaan ketidakseimbangan kedua neurotransmiter tersebut mengakibatkan berbagai kelainan Pada keadaan dimana dopamin berlebi( akan menimbulkan gangguan gerakan yang disebut dengan c(orea Pada keadaan dimana dopamin berkurang dapat menimbulkan gangguan gerakan yang disebut parkinsonisme 9
GA#A disintesis di striatum dan globus palidus, memiliki e&ek in(ibisi, kekurangan GA#A ber(ubungan dengan c(orea (untington 4bat 6 obatan dapat mempengaru(i gangguan berjalan melalui berbagai cara seperti " mengurangi pembentukan transmiter pada ujung serabut syara& seperti " tetrabenaine, ataupun
pada ak(irnya akan menyebabkan berkurangnya e&ekti&itas dopamin se(ingga akan menimbulkan kelebi(an asetilkolin relati& dan menimbulkan parkinsonisme 9
A. Definisi
Hemiballismus adala( jenis gangguan gerakan dianggap lebi( dari seratus kali lebi( jarang dibandingkan dengan penyakit yang lebi( umum Parkinson 4rang yang menderita Hemiballismus pada gejala gerakan terkait para( yang membuat mereka tidak dapat pergi melakukan kegiatan se(ari)(ari mereka Penyakit ini terkait dengan orang)orang yang tela( menderita lesi struktural dalam otak, tetapi kadang)kadang menyertai beberapa kelainan metabolik=
Gerakan melemparkan sering lengan dan kaki mereka dapat mengidenti&ikasi orang yang menderita Hemiballismus Gerakan)gerakan disengaja acak kuat, terjadi terus menerus, dan dapat mencakup segala ara( 1edua otot proksimal dan distal tubu( berpartisipasi dalam gerakan ini terus)menerus, dan dalam kebanyakan kasus, ba(kan otot)otot 2aja( pasien menunjukkan berkedut otot tak sadar=
Hemiballismus" 7t is usually c(aracteried by involuntary &linging motions o& t(e e.tremities *(e movements are o&ten violent and (ave 2ide amplitudes o& motion=
B. Tanda dan gejala hemiballismus
Dalam bentuk ringan Hemiballismus, (anya lengan atau kaki seseorang mungkin akan terpengaru(, rendering gerakan normal, seperti berjalan akan terasa sulit #ila penyakit ini lebi( maju, gerakan tubu( melibatkan teratur dan kekerasan menggeliat, serta kejang otot pada satu atau sisi lain dari tubu( 1etika otot)otot batang tubu( yang terkena, seluru( tubu( tunduk pada gerakan kuat dan bersamaan yang berlangsung (ingga beberapa detik pada suatu 2aktu=
!eorang pasien yang terjaga dan akti& akan ter2ujud peningkatan jumla( gerakan yang tak terkendali, dan seringkali lengan dan kaki bergerak bersama Namun, dengan relaksasi atau tidur, gerakan ini menurun jau(=
Hemiballismus adala( penyakit yang dapat membuat pasien baik secara &isik dan mental mengalami kelela(an 1arena gerakan kekerasan yang terlibat, luka lain yang melibatkan sendi dan kulit dapat terjadi Hemiballismus biasanya terli(at pada orang yang berusia lebi( dari =B ta(un=
*(e list o& signs and symptoms mentioned in various sources &or Hemiballismus includes t(e 9 symptoms listed belo2"=
C 7nvoluntary movements on one side o& t(e body C 7nvoluntary muscle spasms on one side o& t(e body C iolent movements involving one side o& t(e body C Usually arms are more a&&ected t(an t(e legs
C. Penyebab hemiballismus
!ala( satu penyebab paling umum dari Hemiballismus adala( cedera pada ganglia basalis, daera( otak yang bertanggung ja2ab untuk mengendalikan gerakan tubu( dan keseimbangan Hal ini juga dapat disebabkan ole( adanya abses atau tumor di otak, serta cacat pada pembulu( dara(, trauma para( pada kepala, dan ba(kan multiple sclerosis Pada orang yang lebi( muda dari =B ta(un, gangguan ini kemungkinan disebabkan ole( peradangan otak atau in&eksi 8
!ementara Hemiballismus adala( gangguan yang sangat langka, dapat merupakan (asil dari luka lain atau penyakit lain Pasien yang menderita sala( satu penyakit dan cedera otomatis akan mengembangkan Hemiballismus 8
Dalam seribu orang yang tela( menderita stroke, sekitar B,9< dari mereka berak(ir dengan Hemiballismus !troke adala( sala( satu penyebab paling umum
dari gangguan gerakan ini Hemiballismus terjadi ketika jaringan otak mati dari stroke yang menyebabkan oksigen tidak cukup dan kurangnya pasokan dara( ke otak Hal ini terutama berlaku jika jaringan di ganglia basal terlibat ;ang rusak ganglia basal, pada gilirannya, mengirimkan impuls listrik yang rusak ke otot rangka tubu(, dan (asilnya sesuai dengan gejala Hemiballismus =
1etika seseorang mengalami cedera otak para( dan traumatis, baik melalui kecelakaan atau tindak kekerasan, bagian otak yang dikaitkan dengan gerak dapat terpengaru( Hal ini juga dapat menyebabkan gerakan Hemiballismus pada pasien Hemiballismus juga dapat disebabkan ole( amyotrop(ic lateral sclerosis
Gangguan ini bertanggung ja2ab untuk gliosis dan (ilangnya neuron di ganglia basal otak, se(ingga meng(asilkan Hemiballismus =
Pasien dengan (iperglikemia nonketotic dapat mengembangkan (emiballismus sebagai komplikasi ke penyakit melalui pengembangan inti lesi subt(alamic 7ni adala( penyebab yang dilaporkan yang paling umum kedua (emiballismus Hal ini dapat ditemukan terutama pada orang tua dan banyak kasus yang dilaporkan berasal dari asal Asia *imur, yang menunjukkan ba(2a mungkin ada beberapa disposisi genetik untuk pengembangan (emiballismus akibat (iperglikemia Gerakan Hemiballistic muncul saat kadar glukosa dara( terlalu tinggi dan kemudian mereda setela( kadar glukosa kembali normal 7ni skala 2aktu untuk ini biasanya beberapa jam Pada pasien dengan jenis (emiballismus, pencitraan mengungkapkan kelainan pada putamen kontralateral ter(adap pergerakan serta globus pallidus dan berekor inti !ementara (iperglikemia itu sendiri bukan penyebab gerakan (emiballistic, tela( menyarankan ba(2a perdara(an petekie atau penurunan produksi GA#A dan asetilkolin dapat mengakibatkan sekunder (iperglikemia !ala( satu masala( ini bisa bertanggung ja2ab untuk gerakan (emiballistic
5ollo2ing is a list o& common causes o& Hemiballismus"
C !troke
C *raumatic brain injury
C Amyotrop(ic lateral sclerosis C Nonketotic (yperglycemia
C Neoplasms
C ascular mal&ormation
5ollo2ing is a list o& ot(er causes o& Hemiballismus"
C *uberculoma
C Demyelinating plaues
C complications &rom H7 in&ection
Pada keadaan normal terdapat arus rangsang kortiko)kortikal yang melalui inti)inti basal$basal ganglia% yang mengatur kendali korteks atas gerakan volunter dengan proses in(ibisi secara bertingkat 7nti)inti basal juga berperan mengatur dan mengendalikan keseimbangan antara kegiatan neuron motorik al&a dan gamma
Di antara inti)inti basal, maka globus pallidus merupakan stasiun neuroa&eren terak(ir dan yang kegiatannya diatur ole( asupan dari korteks, nucleus kaudatus, putamen, substansia nigra dan inti subtalamik Gerakan involunter yang timbul akibat lesi di&us pada putamen dan globus pallidus disebabkan ole( terganggunya kendali atas re&le.)re&leks dan rangsangan yang masuk, yang dalam keadaan normal turut mempengaru(i putamen dan globus pallidus 1eadaan tersebut dinamakan 0elease p(enomenon, yang berarti (ilangnya aktivitas in(ibisi yang normal
Adapun lesi di substansia nigra $penyakit Parkinson%, di inti dari luys+korpus subta(alamicus $(emiballismus%, bagian luar dari putamen $atetosis%, di nucleus kaudatus terutama dan nucleus lenti&ormis sebagian kecil $c(orea% dan di korteks
serebri piramidalis berikut putamen dan t(alamus $distonia% Gambar ' !ubt(alamic nucleus
#erbagai neurotransmitter turut berperan dalam &ungsi dan peran system neurotransmitter, meliputi "
a Dopamine, bekerja pada jalur nigostriatal $(ubungan substansia nigra dan korpus striatum% dan pada system mesolimbik dan mesokortikal tertentu b GA#A$Gama Aminobutiric Acid%, berperan pada jalur + neuron)neiron
striatonigral
c Glutamate, bekerja pada jalur kortikostriatal
d Fat)at neurotransmitter kolinergik, digunakan untuk neuron)neruon talamostriatal
e !ubstansia P dan meten&ekalin, terdapat pada jalur striatopalidal dan striatonigral
& 1olesistokinin, dapat ditemukan bersama dopamine dalam sistem neural yang sama
Hemiballismus terjadi gangguan gerakan biasanya melibatkan (anya satu sisi tubu( Hemiballismus biasanya di(ubungkan dengan lesi dari inti subt(alamic kontralateral, meskipun in&ark dalam caudatum, striatum, lenticular nucleus, atau t(alamus juga tela( dikaitkan dengan (emiballismus =
Lesi pada nukleus subt(alamic dapat menyebabkan kontralateral (emiballism) (emic(orea dengan mengurangi dorongan rangsang normal dari nukleus subt(alamic ke segmen internal globus pallidus Hal ini akan mengurangi output peng(ambatan globus pallidus di t(alamus, dan disin(ibisi ini menimbulkan dorongan rangsang berlebi(an ke korteks, yang dinyatakan sebagai gerakan (yperkinetic kontralateral Namun, kadang gangguan ini sering muncul dengan tidak adanya lesi pada nukleus
subt(alamic =
Peningkatan dopaminergik mungkin memainkan peran dalam pato&isiologi gangguan ini Hipotesis ini didukung ole( pengamatan ba(2a dopamin)receptor blockers dan agen katekolamin)depleting sering meningkatkan (emiballismus
!ementara (emiballism dan (emic(orea dibedakan atas dasar jenis dan distribusi gerakan, mereka me2akili dua gejala yang berbeda pada spektrum dari proses penyakit yang sama -engapa satu pasien dengan dis&ungsi ganglia basal
mengembangkan (emiballism dan lain dengan peruba(an patologis yang serupa berkembang (emic(orea belum dipa(ami seara pasti Pada tingkat seluler dan
molekuler, ballism dapat disebabkan ole( beberapa patologi termasuk iskemia, in&eksi, demielinasi, dan tumor =
7n t(e (yperkinetic disorder (emiballismus, a lesion in t(e !*N knocks out t(e e.citatory drive &rom t(e !*N to t(e GPi, 2(ic( leads to loss o& in(ibition, or stimulation o& t(e t(alamocortical neurons, rendering cortical projection areas (ig(ly responsive to inputs involved in t(e initiation and e.ecution o& movement $illustrated by t(e t(ick e.citatory arro2s &rom t(e t(alamus to t(e corte. and &rom t(e corte. to t(e brain stem and spinal cord% 7n t(e case o& c(orea, early selective loss o& striatal neurons projecting to GPe via t(e indirect pat(2ay $eg, Huntington disease or proposed neuroleptic)induced to.icity in tardive dyskinesia% leads to t(e disin(ibition o& t(e GPe and t(us e.cessive in(ibition o& striatal out&lo2 $GPi+!Nr% *(e result is a loss o& in(ibition o& t(e e.citatory t(alamocortical pat(2ay t(at conseuently leads to t(e multiple, poorly sync(ronied movements o& c(orea =
1etika seorang pasien menderita (iperglikemia nonketotic mengembangkan komplikasi dari inti subt(alamic lesi di otak, Hemiballismus adala( sala( satu (asil Lesi otak seperti ini adala( penyebab kedua yang paling umum dari gangguan gerakan, dan mereka sering dikaitkan dengan pasien tua keturunan Asia *imur 7ni mengara( ke &aktor genetik yang melibatkan perkembangan gejala Hemiballismus pada pasien yang menderita (iperglikemia Gejala)gejala menjadi jelas ketika tingkat glukosa dara( dari pasien melonjak, dan kondisi ini dengan
gejala Hemiballismus menyertainya dapat berlangsung sampai beberapa jam > Neoplasma, yang adala( pertumbu(an sel yang tidak normal di otak, juga dapat menyebabkan Hemiballismus, terutama jika mereka membentuk dalam 2ilaya( ganglia basal Pembulu( dara( cacat, yang bertindak untuk meng(ambat aliran dara( yang normal ke otak, juga dapat menyebabkan Hemiballismus Hal ini terutama berlaku jika mal&ormasi pembulu( dara( ini mengara( ke ganglia basal, di mana ada kemungkinan kuat dari pasien mengalami stroke >
Pasien yang menderita in&eksi meningitis *# mungkin tela( merusak bagian basal ganglia mereka, dan dapat mengembangkan Hemiballismus sebagai (asilnya Hemiballismus juga bisa terjadi akibat demielinasi plak yang melukai selubung mielin ditemukan di neuron otak Hal ini meng(ambat neuron konduksi, dan garbles sinyal yang mereka kirim ke ganglia basal !inyal kacau mengakibatkan gerakan tubu( tidak terkoordinasi dan tidak sukarela >
!ebagai bagian dari komplikasi yang timbul dari in&eksi H7, Hemiballismus mungkin timbul pada pasien akibat (ipoglikemia berasal dari penggunaan pentamidin Hal ini juga dapat menjadi penyebab toksoplasmosis otak, in&eksi sekunder yang di(asilkan dari sistem kekebalan yang terganggu, karakteristik orang yang menderita H7 Dalam kebanyakan kasus, Hemiballismus mungkin sala( satu mani&estasi yang terli(at dari dokter dapat menentukan ba(2a pasien memiliki A7D! >
E. Pengobatan Hemiballismus
Untuk membuat diagnosis yang akurat, dokter akan mengambil ri2ayat medis lengkap pasien untuk memastikan keberadaan otak masa sebelumnya atau cedera
sistem sara& Dokter juga akan melakukan pemeriksaan &isik secara menyeluru(, dengan mempertimbangkan usia pasien, ri2ayat obat, dan gejala untuk mengesampingkan gangguan gerakan lain yang mungkin mirip dengan Hemiballismus >
Pasien akan dimasukkan melalui serangkaian gerakan dasar, dan dokter akan mengamati sejumla( gerakan Hemiballistic yang terjadi dalam jangka 2aktu tertentu 7ni akan memungkinkan dokter untuk menilai tingkat kepara(an gejala pasien untuk meresepkan obat dan terapi yang tepat >
Dalam mengobati Hemiballismus, penting untuk terlebi( da(ulu mengobati penyakit yang mendasari atau cedera yang tela( menyebabkan atau mengikutinya, apaka( penyakitnya adala( stroke, (iperglikemia, lesi otak, atau in&eksi Dalam beberapa kasus, gejala Hemiballismus mungkin ringan, dan pengobatan dapat dibatasi penyebab gangguan tersebut Ada banyak jenis obat yang digunakan untuk mengobati Hemiballismus !ala( satunya adala( dopamin blocker seperti (aloperidol atau risperidone, yang tela( ditemukan menjadi @B e&ekti& dalam mengobati gejala gangguan tersebut Antikonvulsan yang dikenal sebagai topiramate juga tela( ber(asil dalam mengobati kasus Hemiballismus >
Gangguan gerakan biasanya disertai dengan gangguan ji2a, kogniti&, dan gangguan tidur yang dapat memberikan kontribusi yang signi&ikan untuk kecacatan dan ba(kan mungkin mendominasi gambaran klinis -isalnya, depresi dapat mengganggu respon ter(adap pengobatan jika tidak memadai dari gejala motorik Dalam banyak kasus, pengobatan ini kondisi komorbiditas merupakan aspek penting dari manajemen >
!olusi lain termasuk terapi 7*# melibatkan pompa 7*# ditanamkan untuk mengurangi episode Hemiballismus, suntikan botulinum, administrasi tetrabenaine, dan (aloperidol obat antipsikotik 4bat lain yang dapat memperbaiki ballismus termasuk benodiepines, dan reserpin *erapi dengan asam valproik juga tela( dilaporkan e&ekti& Dalam kasus yang para( Hemiballismus yang tidak menanggapi pengobatan tradisional, prosedur beda( sara& untuk
lesioning globus pallidus otak atau untuk melakukan stimulasi otak dalam adala( pili(an yang layak lainnya >
CASE EP!T
7 7DEN*7*A! PA!7EN
Nama " *nG
No 0ekam -edic " '9=B??
*anggal La(ir+Umur " B')B')'@<B $== *a(un% :enis 1elamin " Laki Laki
Alamat " :l Dirgantara Lr No '' E
Agama " 7slam
!tatus " -enika(
!uku #angsa " :a2a
*anggal -asuk " B> 4ktober B'= Dira2at ;ang 1e " 7 $Pertama % 77 07A;A* PEN;A17*
Allo dan autoanamnesis
$B> 4ktober B'=, pukul '>BB 7# % 1elu(an utama " lema( separu( badan 0i2ayat penyakit sekarang
Pada tanggal B> 4ktober pasien datang dengan kelu(an lema( separu( badan yang dialami sejak 8 jam yang lalu sebelum masuk ruma( sakit disertai cara bicara yang cadel ri2ayat nyeri kepala ada tanpa disertai mual dan munta(
0asa melayang dan pusing berputar tidak ada *elinga berdengung tidak ada 0i2ayat demam tidak ada 0i2ayat kejang ada ' kali di UGD 0i2ayat kesadaran menurun jam yang lalu 0i2ayat (ipertensi disangkal, ri2ayat D- disangkal, ri2ayat stroke sebelumnya disangkal #A1 " I L via kateter, #A# biasa
0i2ayat Penyakit Da(ulu
Pasien mengatakan tidak terkena penyakit lain sebelumnya
0i2ayat Penyakit 1eluarga *idak diketa(ui
0i2ayat !osial Ekonomi *idak diketa(ui
777 PE-E071!AAN 57!71 !tatus Present
) 1esadaran " /ompos mentis ) Gii " /ukup ) G/! " E9 < -=J '< ) ital sign *ekanan dara( " '9B+?B mmHg Nadi " ?B . + menit 00 " . + menit !u(u " 8=,> ℃ ) !tatus Generalis 1epala 0ambut " #otak
-ata " 1onjungtiva ananemis $)+)%, sklera $)+)% *elinga " Liang lapang, membran timpani intak Hidung " Deviasi septum $)%, secret $)%
-ulut " #ibir tidak sianosis K tidak kering, lida( tidak kotor ) Le(er
Pembesaran 1G# " Pembesaran 1G# !ubmandibula $)%, nyeri tekan $)% Pembesaran tiroid " *idak ada
:P " *idak meningkat *rac(ea " Letak ditenga( ) *(oraks
/or
7nspeksi " 7ktus kordis tidak terli(at
Palpasi " 7ktus kordis teraba pada 7/! garis mid clavicula kiri Perkusi " #atas kanan " !ela iga 7 garis parasternal kanan #atas kiri " !ela iga garis midclavicula kiri
#atas atas " !ela iga 77 garis parasternal kiri
Auskultasi " #unyi jantung 7 6 77 murni, murmur $)%, gallop $)%Pulmo 7nspeksi " Pergerakan na&as kanan)kiri simetris, retraksi sela iga $)% Palpasi " 5remitus taktil paru kanan J paru kiri
Perkusi " !onor pada kedua lapangan paru
Abdomen
7nspeksi " Perut rata dan simetris
Palpasi " !upel, Hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan $)% pada !7A!, nyeri lepas $)%
Perkusi " *impani pada keempat k2adran, nyeri ketok $)% Auskultasi " #ising usus $% normal
) Ekstremitas
!uperior " oedem $ )+) %, sianosis $ )+) %, turgor kulit $ + % 7n&erior " oedem $ )+) %, sianosis $ )+) %, turgor kulit $ + %
7 PE-E071!AAN NEU04L4G7!
!ara& cranialis 1anan + 1iri N ol&aktorius $ N 7 %λ
Daya penciuman (idung " $ normosmia+normosmia % N opticus $ N 77 %λ
*ajam pengli(atan " M 9+=B + M 9+=B
Lapang pengli(atan " sesuai dengan pemeriksa *es 2arna " benar M >
5undus oculi " *idak dilakukan
N occulomotorius, N troc(learis, N abducen $ N777)N7)N7 %λ
1elopak mata " Ptosis " $ ) + ) % Endopt(almus " $ ) + ) % E.opt(almus " $ ) + ) % Pupil " Diameter " $ ,< mm + ,< mm % #entuk " $ #ulat + #ulat %
0e&lek ca(aya langsung " $ + % 0e&lek ca(aya tidak langsung " $ + %
Gerakan bola mata -edial " $ + % Lateral " $ + % !uperior " $ + % 7n&erior " $ + % 4blius, superior " $ + % 4blius, in&erior " $ + %
0e&lek pupil akomodasi " $ + % 0e&lek pupil konvergensi " $ + %
N trigeminus $ N %λ !ensibilitas 0amus o&talmikus " $ + % 0amus maksilaris " $ + % 0amus mandibularis " $ + % -otorik - maseter " $ + % - temporalis " $ + % - pterigoideus " $ + % 0e&lek
0e&lek kornea $ sensoris N , motoris N 77 % " $ + % 0e&lek bersin " $ + %
N &ascialis $ N 77 % 7nspeksi 2aja( se2aktu "
Diam " tidak simetris *erta2a " tidak simetris -eringis " tidak simetris #ersiul " tidak simetris -enutup mata " simetris Pasien disuru( untuk "
-engerutkan da(i " simetris
-enutup mata kuat)kuat " simetris -enggembungkan pipi " simetris !ensoris
Pengecapan +8 depan lida( " $ + %
N acusticus $ N 777 %λ N coc(learis 1etajaman pendengaran " $ + % *initus " $ +% N vestibularis *est vertigo " $ + % Nistagmus " $ )+ )%
N glossop(aringeus dan N vagus $ N 7 dan N %λ
!uara bindeng + nasal " $) +) % Posisi uvula " tidak deviasi
Palatum mole " 7stira(at " simetris #ersuara " terangkat
Arcus palatoglossus " 7stira(at " simetris #ersuara " terangkat
#ersuara " terangkat 0e&lek batuk " $ % 0e&lek munta( " $ %
Peristaltik usus " #ising usus $% normal #radikardi " $)%
*akikardi " $)%
N accesorius $ N 7 %λ
- sternocleidomastoideus " $ ta(anan kuat+ta(anan kuat % - trapeius " $ta(anan kuat +ta(anan kuat %
N (ipoglossus $ N 77 % Atropi " $ ) %
5asikulasi " $ ) % Deviasi " $) %
*anda perangsangan selaput otak 1aku kuduk " $)%
1ernig test " $)% Lasseue test " $)% #rudinsky 7 " $)% #rudinky 77 " $)%
!istem motorik !uperior kanan+kiri 7n&erior kanan+kiri ) Gerak akti& + akti&
akti&+ akti& ) 1ekuatan otot < + <
< + <
) *onus Normotonus + Normotonus Normotonus + Normotonus ) 1lonus ) + )
) + )
) 0e&lek &isiologis #icep $ + % Pattela $ + % ) *risep $ + % Ac(iles $ + %
) 0e&lek patologi Ho&&man trommer $ ) + ) % #abinsky $ ) + ) % /(addock $ ) + ) % 4ppen(eim $ ) + ) % !c(ae&er $ ) + ) % Gordon $ ) + ) % Gonda $ ) + ) % !ensibilitas
) Eksterosepti& + rasa permukaan $ superior + 7n&erior % ) 0asa raba " $ + %
) 0asa nyeri " $+ %
) 0asa su(u panas " $ + % ) 0asa su(u dingin " $ + % ) Propiosepti& + rasa dalam ) 0asa sikap " $ + %
) 0asa getar " tidak dilakukan
) 0asa nyeri dalam " tidak dilakukan
1oordinasi
O *es tunjuk (idung " $ ) %
O 0omberg test " tidak dilakukan
!usunan sara& otonom O -iksi " Normal De&ekasi " Normal O !alivasi " Normal 5ungsi lu(ur
O 5ungsi ba(asa " baik O 5ungsi orientasi " baik O 5ungsi memori " baik O 5ungsi emosi " baik
54LL4 UP
Pemeriksaan tanggal B? 4ktober B'= " ) ! " #icara masi( cadel $%, nyeri ketuk $)% ) 4 " *D " '9B+?B
G/! " E9-=< 51L " normal
0- " kk $)% + 1s $)+)%
Nn /ranial " pupil bulat isokor d",< mm 0/L $+% 0/*L $+%
Nn /ranial lain " parese N77 77 sinistra tipe central -otorik "
Pergerakan " akti& + akti& akti&+ akti& 1ekuatan otot < + <
< + <
*onus Normotonus + Normotonus Normotonus + Normotonus 0e&leks &isiologi " Normal+normal
Normal+normal 0e&leks patologi " ) + ) + ) + ) A Disartri e !usp NH!
*( /iticolin <BBmg+'jam+iv 0anitidine <Bmg+'jam+iv !o(obion ' amp+9jam+iv drips
Pemeriksaan tanggal B@ 4ktober B'=" ) ! " lemas $%, #icara masi( cadel $% ) 4 " *D " ''B+?B
G/! " E9-=< 51L " normal
0- " kk $)% + 1s $)+)%
Nn /ranial " pupil bulat isokor d",< mm 0/L $+% 0/*L $+%
Nn /ranial lain " parese N77 77 sinistra tipe central -otorik "
Pergerakan " akti& + akti& akti&+ akti& 1ekuatan otot < + < + < +<
*onus Normotonus + Normotonus Normotonus + Normotonus 0e&leks &isiologi " Normal+normal
Normal+normal 0e&leks patologi " ) + ) + ) + ) A Disartri ec !usp NH!
*( /iticolin <BBmg+'jam+iv 0anitidine <Bmg+'jam+iv !o(obion ' amp+9jam+iv drips
Pemeriksaan tanggal 'B 4ktober B'= didapat "
) ! " !adar $%, Lemas $%, #icara masi( cadel+pelo $% ) 4 " *D " ''B+?B
G/! " E9-=< 51L " normal
0- " kk $)% + 1s $)+)%
Nn /ranial " pupil bulat isokor d",< mm 0/L $+% 0/*L $+%
Nn /ranial lain " parese N77 77 sinistra tipe central -otorik "
Hemiballismus $% sinistra
Pergerakan " akti& + akti& + akti&+ akti& 1ekuatan otot < + < + < + <
*onus Normotonus + Normotonus Normotonus + Normotonus 0e&leks &isiologi " Normal+normal
Normal+normal 0e&leks patologi " ) + ) + ) + ) A Disartri ec !usp NH!
*( /iticolin <BBmg+'jam+iv 0anitidine <Bmg+'jam+iv !o(obion ' amp+9jam+iv drips Aspilet ?B mg+ ' . ' tab $puyer% /lopidogrel ><mg +' . ' tab $puyer%