• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi dan Perbaikan Tampilan Website Taman Rekreasi Sengkaling UMM Dengan Metode Human Centered Design (HCD)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi dan Perbaikan Tampilan Website Taman Rekreasi Sengkaling UMM Dengan Metode Human Centered Design (HCD)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

1842

Evaluasi dan Perbaikan Tampilan Website Taman Rekreasi Sengkaling

UMM Dengan Metode Human Centered Design (HCD)

iAhmad Isa Hambali1,iAdmajaiDwiiHerlambang2,iHanifah Muslimah Az-Zahra3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1izam.hambali@gmail.com, 2herlambang@ub.ac.id, 3hanifah.azahra@ub.ac.id

Abstrak

Website Wisata Sengkaling dimiliki oleh Taman Rekreasi Sengkaling UMM. Website tersebut

memiliki beberapa permasalahan pada penulisan, tata letak dari konten, dan pemilihan warna yang kurang tepat. Fokus pada penelitian ini adalah bagaimana memperbaiki tampilan desain antarmuka pada website Wisata Sengkaling dengan melibatkan pengguna. Evaluasi usability pada penelitian ini menggunakan Website Usability Evaluation (WEBUSE) yang memiliki empat kategori yaitu Content,

Organisation and Readability, Navigation and Links, User Interface Design dan Performance and Effectiveness. Metode perbaikan yang digunakan adalah Human Centered Design (HCD. Bahasan

pada penelitian ini adalah penetapan konteks pengguna, spesifikasi kebutuhan pengguna, membuat desain solusi dan evaluasi desain solusi. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa desain solusi yang di buat menggunakan metode Human Centered Design lebih baik daripada desain awal. Evaluasi pada desain lama pada kategori Content, Organisation and Readability memiliki nilai 0,57. Pada kategori Navigation and Links memiliki nilai 0,57. Pada kategori User Interface Design memiliki nilai 0,54. Pada Kategori Performance and Effectiveness memiliki nilai 0,55. Sedangkan evaluasi pada desain baru pada kategori kategori Content, Organisation and Readability memiliki nilai 0,65. Pada kategori Navigation and Links memiliki nilai 0,64. Pada kategori User Interface Design memiliki nilai 0,66. Pada Kategori Performance and Effectiveness memiliki nilai 0,66.

Kata kunci: WEBUSE, Human Centered Design, User Interface, Usability, Website

Abstract

Website Wisata Sengkaling is owned by Taman Rekreasi Sengkaling UMM. Website that has some problems in writing on the website, content layout and inappropriate color selection. The focus of this research is how to improve the appreance of the interface design on Wisata Sengkaling. Usability evaluation in this study uses the Website Usability Evaluation (WEBUSE) with four categories, that is Content, Organisation and Readability, Navigation and Links, User Interface Design and Performance and Effectiveness. The repair method used is the Human Centered Design (HCD). The discussion in the study is specify the context of use, specify the user requirement, produce design solution and evaluate the design solution. The result of this study indicate that the design of solution made using the Human Centered Design method is better than the initial design. Evaluation in old design in the Content, Organisation and Readability category have value 0,57. In the Navigation and Links category have value 0,57. In the User Interface Design category have value 0,54. In the Performance and Effectiveness category have value 0,55. But, on new design solution in the Content, Organisation and Readability category have value 0,65. In the Navigation and Links category have value 0,64 In the User Interface Design category have value 0,66. In the Performance and Effectiveness category have value 0,66.

Keywords: WEBUSE, Human Centered Design, User Interface, Usability, Website

1. PENDAHULUAN

Taman Rekreasi Sengkaling UMM bergerak di bidang jasa pariwisata dalam bentuk taman rekreasi, taman satwa dan restoran yang dilengkapi dengan wahana permainan, kolam

renang dan wisata kuliner. Taman Rekreasi Sengkaling UMM merupakan salah satu objek wisata yang terkenal didaerah Malang. Taman Rekreasi Sengkaling UMM terletak di Jl. Raya Mulyorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Pada awalnya, objek wisata popular di

(2)

Malang ini dikelola oleh PT. Taman Bentoel dan hanya dikhususkan penggunaannya kepada karyawan perusahaan tersebut. Seiring dengan popularitas objek wisata ini, membuat banyak warga ingin menikmati wisata Taman Rekreasi Sengkaling UMM sehingga pada akhirnya tempat wisata ini dibuka untuk umum.

Sebagai salah satu objek wisata yang terkenal di daerah Malang. Taman Rekreasi Sengkaling UMM memiliki sebuah website resmi yaitu wisata-sengkaling.com yang dibuat sebagai media dalam menyebarluaskan objek Wisata Sengkaling. Dengan adanya website ini, diharapkan calon pengunjung dapat mengetahui berbagai informasi mengenai tempat Wisata Sengkaling seperti wahana, harga tiket masuk, fasilitas, event terbaru, serta promo. Selain itu di dalam website juga terdapat denah lokasi dari Taman Rekreasi Sengkaling UMM yang diharapkan agar para calon pengunjung tidak kebingungan saat akan mengunjungi Taman Rekreasi Sengkaling UMM.

Setelah melakukan wawancara awal kepada salah satu karyawan Taman Rekreasi Sengkaling UMM yaitu Bapak Saiful pada tanggal 11 Februari 2018 ditemukan beberapa permasalahan pada website Wisata Sengkaling. Beberapa permasalahan itu adalah penulisan yang kurang rapi, tata letak konten yang masih tidak beraturan, ukuran dari konten yang tidak sama menjadikan penggunjung website

kesulitan memahami infomasi yang telah disediakan. Selain itu, beberapa pengunjung

website juga memberikan keluhan terkait

pemilihan warna dari website yang dirasa kurang tepat sehingga menjadi faktor yang menyebabkan ketidaknyamanan pengguna saat mengunjungi website. Apalagi selama penerapannya website Wisata Sengkaling belum pernah di evaluasi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk membuat tampilan antarmuka pengguna yang memiliki nilai usability yang tinggi.

Kajian Pustaka

Ainun Nuril Laily (2017) membahas tentang website Djarum Beasiswa Plus yang masih memiliki kekurangan dari segi tampilan pengguna. Tujuan dari penelitian adalah untuk memperbaiki tampilan website dengan menggunakan metode Human Centered Design. Penelitian dilakukan mulai dari tahap menentukan konteks pengguna, spesifikasi kebutuhan pengguna, membuat desain solusi dan mengevaluasi desain solusi. Sementara

untuk mengevaluasi desain solusi menggunakan

Usability Testing.

Thiam Kian Chiew dan Siti Salwa Salim (2003) menjelaskan tentang metode penghitungan yang dapat digunakan untuk melihat usability sebuah website. Penelitian ini berfokus pada masalah dan alat yang digunakan untuk mengevaluasi website usability yang di kenal dengan WEBUSE: Website Usability

Evaluation Tool. Kuesioner WEBUSE terdiri

dari 24 pertanyaan yang telah dirumuskan. Pengunjung website dapat digunakan untuk mengevaluasi usability website dengan menjawab 24 pertanyaan tersebut. Respon dari pengunjung dapat digunakan untuk menilai aspek usability website serta membantu perancang atau pengembang website untuk meningkatkan website mereka.

2. DASAR TEORI

2.1 WEBUSE

Metode Website Usability Evaluation (WEBUSE) berfokus pada pengembangan

sistem evaluasi usability berbasis web dengan pendekatan tindakan subjektif yang meminta pengguna untuk mengevaluasi website, WEBUSE dipilih karena WEBUSE merupakan

alat pengukur usabilitas yang dapat digunakan untuk semua jenis website. Pengembangan model WEBUSE sebagai standart pengukuran

usability dengan metode evaluasi kuisioner

berbasis web yang memungkinkan pengguna untuk menilai usability dari website yang akan dievaluasi (Chiew & Salim, 2003).

Gambar 1. Proses Evaluasi Website Usability

Evaluation (WEBUSE)

Seperti yang terlihat pada Gambar 1. Terdapat 4 kategori dalam Website Usability

Evaluation (WEBUSE), yaitu Content, Organization and Readability, Navigation and Links, User Interface Design, dan Performance and Effectifeness.

(3)

2.2 Human Centered Design (HCD)

Human Centered Design (HCD) adalah

pendekatan untuk mendesain dan mengembangkan sebuah sistem yang memiliki tujuan agar sistem menjadi interaktif dan berguna dengan berfokus pada penggunaan sistem dengan menerapkan human factors/ergonomics serta pengetahuan usability

dan tekniknya (ISO, 2010).

Gambar 2. Tahapan Human Centered Design

(HCD)

Gambar 2 memperlihatkan siklus dari

Human Centered Design (HCD). Siklus

tersebut dimulai dari menentukan konteks pengguna, menspesifikasi kebutuhan pengguna. membuat desain solusi dan mengevaluasi desain solusi. I

3. METODOLOGI

Tahapan penelitian yang dilakukan untuk evaluasi usability dan pembuatan tampilan antarmuka pengguna situs Wisata Sengkaling dapat dilihat pada Gambar 3.

3.1 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan cara memahami berbagai sumber penelitian. Studi literatur diperlukan untuk mendapatkan landasan teori dan konsep mendukung yang berkaitan dengan penelitian sehingga penelitian memiliki dasar yang kokoh. Referensi didapatkan dari buku, jurnal dan artikel. Referensi utama yang digunakan untuk mendukung penelitian adalah usability, Website

Usability Evaluation (WEBUSE) dan metode Human Centered Design (HCD).

Gambar 3. Metodologi Penelitian

3.2 Analisis Konteks Awal

Analisis konteks awal dilakukan untuk mengetahui calon kelompok pengguna yang mungkin berpengaruh pada website Wisata Sengkaling. Calon kelompok pengguna ini terdiri dari Users dan Customers. Pemilihan pengguna dan stakeholder pada penggunaan sistem haruslah kelompok pengguna yang dapat mewakili calon kelompok pengguna aslinya semirip mungkin (Grudin dan Pruitt, 2002). Wawancara terhadap stakeholder dilakukan untuk mendapatkan calon kelompok pengguna semirip mungkin.

3.3 Evaluasi Awal Tampilan Website

Evaluasi tampilan awal website Wisata Sengkaling dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner Website Usability

(4)

diberikan kepada responden terpilih menggunakan teknik sampling purposive. Evaluasi awal bertujuan untuk mengetahui masalah awal pada website Wisata Sengkaling saat ini berdasarkan pada empat kategori

WEBUSE antara lain Content, Organization and Readability, Navigation and Links, User Interface Design dan Performance and Effectiveness.

3.4 Menentukan Konteks Pengguna

Pada tahap ini dilakukan untuk menentukan konteks pengguna pada website Wisata Sengkaling. Konteks pengguna didapatkan dari calon kelompok pengguna yang telah melakukan evaluasi awal terhadap website Wisata Sengkaling. Hasil dari tahap ini adalah profiling calon pengguna yang akan menggunakan sistem secara langsung. Data yang dibutuhkan diambil dengan metode wawancara. Data hasil wawancara terhadap calon pengguna akan dianalisis dan dibuatkan sebuah personas.

3.5 Spesifikasi Kebutuhan Pengguna

Pada tahap ini dilakukan pengumpulkan kebutuhan pengguna untuk menetapkan apa saja kebutuhan pengguna terhadap sistem. Untuk menetapkan kebutuhan pengguna terhadap sistem dilakukan wawancara secara langsung terhadap sampel yang telah ditetapkan. Wawancara akan digunakan kepada 5 orang yang diambil dari responden yang telah mengisi kuesioner WEBUSE.

3.6 Membuat Desain Solusi

Pada tahap membuat desain solusi dilakukan perancangan ulang tampilan website Wisata Sengkaling. Desain solusi dibuat berdasarkan pada guidelines Research-Based

Web Design & Usability Guidelines dan

kebutuhan pengguna yang didapatkan dari tahap sebelumnya. Pembuatan rancangan desain solusi diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan yang sudah teridentifikasi. Dengan bantuan guidelines akan dilakukan pengembangan tampilan antarmuka website Wisata Sengkaling.

3.7 Evaluasi Desain Solusi

Desain solusi yang telah dibuat kemudian dievaluasi dengan cara menyebarkan kembali kuesioner WEBUSE. Kuesioner WEBUSE disebarkan kembali kepada responden yang telah mengisi kuesioner WEBUSE pada tahap

evaluasi awal. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui nilai usability dari desain solusi yang telah dibuat.

3.8 Analisis Hasil Desain

Analisis dilakukan setelah tahap pada siklus

Human Centered Design selesai dilakukan.

Analisis dilakukan dengan membandingkan nilai usability desain lama dan desain solusi yang telah di buat. Hasil dari perbandingan kemudian dapat digunakan untuk pengambilan kesimpulan.

4. EVALUASI AWAL

Evaluasi awal dilakukan dengan menyebarkan kuesioner WEBUSE kepada responden terpilih. Evaluasi awal dilakukan untuk mengetahui nilai usability dari tampilan

website Wisata Sengkaling saat ini.

Untuk point 0<=x<=0,20 memiliki level

usability bad, point 0,20<x<=0,40 memiliki

level usability poor, point 0,40<x<=0,60 memiliki level usability moderate, point 0,60<x<=0,80 memiliki level usability good, point 0,80<x<=1,00 memiliki level usability

excellent

Tabel 1. Hasil Evaluasi Awal Per Kategori WEBUSE

Kategori Point Level

Usability

Content, Organisation

and Readability

0,57 Moderate

Navigation and Links 0,57 Moderate

User Interface Design 0,54 Moderate

Performance and

Effectiveness

0,55 Moderate

Rata-Rata Nilai Usability

Website

0,56 Moderate

Pada Tabel 1 memperlihatkan hasil evaluasi awal per kategori WEBUSE. Kategori Content,

Organisation and Readability mendapatkan

nilai sebesar 0,57, kategori Navigation and

Links mendapatkan nilai sebesar 0,57, kategori User Interface Design mendapatkan nilai

sebesar 0,54 dan kategori Performance and

Effectiveness mendapatkan nilai sebesar 0,55.

Jadi rata-rata nilai usability pada website Wisata Sengkaling memperoleh nilai sebesar 0,56 dan berada pada level usability moderate.

5. PEMBAHASAN

(5)

konteks pengguna, spesifikasi kebutuhan pengguna, pembuatan desain solusi, evaluasi desain solusi dan analisis perbandingan nilai

usability desain lama dan desain solusi yang

telah dibuat.

5.1 Konteks Pengguna

Personas merupakan karakter fiktif yang

mewakili kelompok pengguna yang lebih besar yang menggambarkan karakteristik pengguna, tujuan dan kendala pribadi pengguna. Meskipun

personas adalah fiktif, personas didasarkan

pada pengetahuan pengguna nyata. Penelitian terhadap pengguna diperlukan sebelum membuat personas untuk memastikan bahwa

personas yang telah dikerjakan merupakan

representasi yang sesungguhnya dari pengguna akhir. Dalam membuat personas terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan, komponen tersebut bisa meliputi nama, foto, demografi (yang dapat berupa usia, pekerjaan, pendidikan terakhir, tingkah laku dll), tujuan, kendala dan bio dari pengguna.

Dari personas dapat diketahui tujuan dari pengguna adalah kemudahan dalam memakai

website, mengetahui wahana yang terdapat di

Wisata Sengkaling, mengetahui harga setiap wahana di Wisata Sengkaling dan dapat memperkirakan jumlah pengeluaran. Personas calon penggina dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Personas Calon Pengguna

5.2 Spesifikasi Kebutuhan dan Desain Solusi

Wawancara terhadap pengguna dilakukan untuk mengetahui kebutuhan pengguna. Setelah mengetahui kebutuhan pengguna akan dilakukan pembuatan desain solusi yang berdasarkan kebutuhan pengguna dan aturan

guidelines yang telah ditetapkan. Gambar 5

sampai Gambar 14 merupakan desain solusi yang telah di buat.

Gambar 5. Desain Solusi Halaman Home

Gambar 6. Desain Solusi Halaman Tiket

(6)

Gambar 8. Desain Solusi Halaman Event

Gambar 9. Desain Solusi Halaman Galeri

Gambar 10. Desain Solusi Halaman Denah

Gambar 11. Desain Solusi Halaman Atraksi

Gambar 12. Desain Solusi Halaman Satwa

(7)

Gambar 14. Desain Solusi Halaman Tentang Kami

5.3 Evaluasi Desain Solusi

Evaluasi desain solusi dilakukan dengan menyebarkan kembali kuesioner WEBUSE kepada responden yang terpilih pada evaluasi awal. Evaluasi desain solusi dilakukan untuk mengetahui nilai usability dari desain solusi yang telah di buat.

Tabel 2. Hasil Evaluasi Desain Solusi WEBUSE

Kategori Point Level

Usability

Content, Organisation

and Readability

0,65 Good

Navigation and Links 0,64 Good

User Interface Design 0,66 Good

Performance and

Effectiveness

0,66 Good

Rata-Rata Nilai Usability

Website

0,65 Good

Pada Tabel 2 memperlihatkan nilai tiap kategori pada desain solusi yang telah dibuat. Kategori Content, Organisation and Readability mendapatkan nilai sebesar 0,65,

kategori Navigation and Links mendapatkan nilai sebesar 0,64, kategori User Interface

Design mendapatkan nilai sebesar 0,66 dan

kategori Performance and Effectiveness

mendapatkan nilai sebesar 0,66. Jadi rata-rata nilai usability pada desain solusi memperoleh nilai sebesar 0,65 dan berada pada level

usability good. 5.4 Analisis Desain

Analisis pada desain dilakukan dengan membandingkan nilai usability pada desain lama dan desain solusi yang telah di buat. Hasil

perbandingan dari evaluasi awal dan evaluasi desain solusi dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15. Perbandingan Desain Lama dan Desain Baru tiap Kategori WEBUSE

Dari Gambar 15 dapat disimpulkan bahwa tiap kategori pada desain solusi mengalami kenaikan usability. Pada kategori

Content, Organisation and Readability

mengalami kenaikan nilai usability sebesar 0,08. Nilai usability dari desain lama yaitu 0,57 dan berada di level usability moderate. Sedangkan nilai usability pada desain baru memperoleh nilai 0,65 dan berada pada level

usability good.

Pada kategori Navigation and Links mengalami kenaikan nilai usability sebesar 0,07. Nilai usability dari desain lama yaitu 0,57 dan berada di level usability moderate. Sedangkan nilai usability pada desain baru memperoleh nilai 0,64 dan berada pada level

usability good.

Pada kategori User Interface Design mengalami kenaikan nilai usability sebesar 0,12. Nilai usability dari desain lama yaitu 0,54 dan berada di level usability moderate. Sedangkan nilai usability pada desain baru memperoleh nilai 0,66 dan berada pada level

usability good.

Pada kategori Performance and Effectiveness mengalami kenaikan nilai

usability sebesar 0,11. Nilai usability dari

desain lama yaitu 0,55 dan berada di level

usability moderate. Sedangkan nilai usability

pada desain baru memperoleh nilai 0,66 dan berada pada level usability good.

6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kualitas dan kesuksesan sistem pelaporan nilai

(8)

dapat disimpulkan sebagai berikut:

Analisis konteks pengguna dilakukan dengan melaksanakan wawancara kepada 6 orang pengguna. Hasil dari analisis konteks pengguna berupa personas dengan kendala pengguna berupa informasi pada website tidak lengkap, tidak dapat memperkirakan jumlah pengeluaran dan tidak mengetahui harga untuk setiap wahana. Tujuan dari pengguna berupa kemudahan menggunakan website, mencari tahu harga tiket masuk, mencari tahu harga tiket setiap wahana dan dapat memperkirakan jumlah pengeluaran ketika mengunjungi wisata. Perbaikan pada desain solusi menghasilkan rancangan desain solusi sebanyak 10 halaman, yaitu: Halaman Home, Tiket, Fasilitas, Event, Galeri, Denah, Atraksi, Satwa, Kontak, dan Tentang Kami. Desain solusi di buat berdasarkan buku Research-Based Web Design

& Usability Guidelines dengan 22 guidelines

yang dipakai memiliki relative importance dan

strength of evidence sebesar 4 (moderate research support) dan 5 (strong research support).

Hasil evaluasi desain baru pada website wisata sengkaling mengalami kenaikan nilai usabilitas menjadi level good yang sebelumnya pada desain lama berada pada level moderate. Evaluasi pada desain lama pada kategori

Content, Organisation and Readability

memiliki nilai 0,57. Pada kategori Navigation

and Links memiliki nilai 0,57. Pada kategori User Interface Design memiliki nilai 0,54. Pada

Kategori Performance and Effectiveness

memiliki nilai 0,55. Sedangkan evaluasi pada desain baru pada kategori kategori Content,

Organisation and Readability memiliki nilai

0,65. Pada kategori Navigation and Links memiliki nilai 0,64. Pada kategori User

Interface Design memiliki nilai 0,66. Pada

Kategori Performance and Effectiveness

memiliki nilai 0,66.

6.2 Saran

Beberapa saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya:

Hasil evaluasi pada desain masih berada pada level usability good, sehingga diperlukan adanya evaluasi lebih lanjut menggunakan metode Human Centered Design dengan cara melakukan iterasi setelah tahap evaluasi desain baru apabila desain baru memiliki nilai

usability good agar dapat menghasilkan

rancangan desain solusi yang bisa berada pada level usability excellent.

Menggunakan metode lain untuk mendesain website karena metode yang

digunakan peneliti hanya berpusat pada pengguna, contohnya adalah metode Cognitive

Walkthrought atau Heuristic Evaluation yang

evaluasinya dilakukan oleh expert.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada desain solusi perlu dilakukannya

benchmarking terhadap website Wisata Sengkaling sehingga dapat mendapatkan informasi baru terkait website yang dapat meningkatkan kualitas website Wisata Sengkaling. Untuk mendapatkan data yang lebih representatif, data pada personas tahap menentukan konteks pengguna tidak hanya mahasiswa tetapi juga mencakup keluarga yang mengunjungi website Wisata Sengkaling atau objek Wisata Sengkaling.

7. DAFTAR PUSTAKA

Bevan, N., 2009. International standart for usability should be more widely used.

Journal of Usability Studies, Volume IV,

pp. 106-113.

Chiew, T. K. & Salim, S. S., 2003. WEBUSE: Website Usability Evaluation Tool.

Malaysia Journal of Computer Science,

Volume XVI, pp. 47-57.

Guojonsdottir, R., 2010. Personas and Scenarios in Use. Stockholm: Computer

Science.

Hartson, R., Andre, T. & Williges, R., 2003. Criteria For Evaluating Usability Evaluation Methods. International

Journal Of Human Computer

Interaction, XV(1), pp. 145-181.

Incarnati, A., 2011. Usability Of Web-Based Software Products. Oulu University of

Applied Sciences, pp. 5-55.

ISO, 2010. Ergonomics of Human System

Interaction Part 210: Human Centred Design For Interactive. First edition ed.

Switzerland: International Organization for Standardzation.

ISO, 2018. Ergonomics of human system

interaction Part 11: Usability: Definitions and concepts. 2 ed. Switzerland: International Organization for Standardzation.

Maguire, M., 2001. Methods To Support

(9)

Academic Press.

Matera, M., Rizzo, F. & Carughi, G. T., 2006. Web Usability: Principles and Evaluation Methods. Springer Berlin Heidelberg, pp. 143-180.

Mishra, P., 2013. User Interface Design For Existing System Monitoring Application.

Helsinki Metropolia University of Applied Sciences, pp. 20-50.

Nielsen, J., 1997. Why Web Users Scan Instead

of Reading. [Online]

Available at:

https://www.nngroup.com/articles/why-web-users-scan-instead-reading/ [Accessed 28 Mei 2018].

Nielsen, J., 2000. Why You Only Need to Test

with 5 Users. [Online]

Available at:

https://www.nngroup.com/articles/why-you-only-need-to-test-with-5-users/ [Accessed 5 April 2018].

Nielsen, J., 2012. Introduction to Usability. [Online]

Available at:

https://www.nngroup.com/articles/usabili ty-101-introduction-to-usability/

Gambar

Gambar 1. Proses Evaluasi Website Usability  Evaluation (WEBUSE)
Gambar  2  memperlihatkan  siklus  dari  Human  Centered  Design  (HCD).  Siklus  tersebut  dimulai  dari  menentukan  konteks  pengguna, menspesifikasi kebutuhan pengguna
Tabel 1. Hasil Evaluasi Awal Per Kategori  WEBUSE
Gambar 4. Personas Calon Pengguna  5.2  Spesifikasi Kebutuhan dan Desain Solusi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini membuat perancangan user experience aplikasi bimbingan akademik mahasiswa FILKOM dengan menerapkan metode Human-Centered Design (HCD) untuk membantu

Hasil dari riset awal yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan pada website sekolahkoding.com sebelum dilakukan perbaikan desain adalah pada

Tahap terakhir, melakukan evaluasi kembali Tree Testing Desain Solusi website Event Surabaya yang sudah dilakuakn rekomendasi perbaikan menggunakan tugas yang

Perancangan tampilan antarmuka website Trisno Motor menggunakan HCD yang berpusat pada karateristik alami umum manusia dan analisis secara mendalam dengan

Hasil dari pengujian awal usability dari tiga aspek tersebut menunjukkan bahwa terdapat dua responden yang tidak dapat mengerjakan dua tugas dan dinyatakan gagal, dengan

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Pengukuran Tingkat

Perancangan desain interaksi Aplikasi Malang Sehat pada modul pendataan dan monitoring menggunakan metode human- centered design, dimulai dengan melakukan analisis

Pada perancangan User experience yang baik akan dilakukan analisis UX menggunakan metode Task Centered System Design (TCSD).. Task Centered System Design (TCSD) adalah metode