• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP. disimpulkan sebagai upaya revitalisasi nilai-nilai dolanan. Maka seluruh upaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI PENUTUP. disimpulkan sebagai upaya revitalisasi nilai-nilai dolanan. Maka seluruh upaya"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

121

BAB VI

PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Pengembangan komunitas di kampung dolanan dusun Pandes dapat disimpulkan sebagai upaya revitalisasi nilai-nilai dolanan. Maka seluruh upaya pengembangan komunitas di dusun Pandes sesungguhnya tercakup di dalam kegiatan yang seluruhnya ditujukan untuk mendukung upaya revitalisasi nilai dolanan. Berdasarkan temuan hasil penelitian di Bab V dapat disimpulkan bahwa upaya revitalisasi nilai dolanan di dusun Pandes sebagian besar terlaksana melalui kegiatan pendampingan dan secara mandiri juga mengandalkan sumberdaya lokal meskipun tidak menutup kemungkinan adanya bantuan dan kerjasama dari luar. Maka pengembangan komunitas di kampung dolanan masuk dalam kategori technical

assistence dan self help. Berikut ialah beberapa upaya pengembangan komunitas di

dusun Pandes.

Pertama, sosialisasi nilai dolanan di tahap-tahap awal pengembangan

komunitas di dusun Pandes. Sosialisasi ini pada awalnya ditujukan untuk mengatasi masalah trauma pasca bencana dengan menggunakan medium dolanan tradisional sebagai sarana pendampingan terapi trauma anak-anak pasca bencana di dusun Pandes. Melalui kegiatan pendampingan yang diprakarsai oleh lembaga swadaya masyarakat Gerbang Desa inilah dolanan tradisional perlahan mulai dikenal kembali

(2)

122

oleh anak-anak di dusun Pandes. Bahkan lebih dari itu, dolanan tradisional kembali dihargai dan diakui signifikansi dan relevansi perannya kala itu. Momentum pasca bencana kala itu juga secara langsung telah menunjukkan relevansi dolanan tradisional sebagai media pendampingan khususnya sebagai medium terapi trauma pasca gempa.

Dengan demikian terlihat bahwa pengembangan komunitas di dusun Pandes pada awalnya bermula dari upaya untuk menemukan kembali relevansi dan signifikansi dolanan di tengah momentum kegiatan pendampingan pasca gempa. Melalui momentum itulah dolanan kembali dihargai dan dirasakan keberadaan serta manfaatnya. Dengan demikian, semangat serta minat untuk mempelajari dan mengenal lebih jauh nilai-nilai dolanan akan tumbuh dengan sendirinya atau dengan kata lain tumbuh secara organik.

Selain itu, momentum sosialisasi pengembangan komunitas juga telah membukakan jalan menuju upaya internalisasi dan pelembagaan nilai dolanan di waktu mendatang. Terbukanya jalan itu berarti juga mengisyaratkan adanya peningkatan kesadaran dan penghargaan dari masyarakat akan keberadaan dolanan dan perannya ditengah kehidupan kolektif mereka khususnya bagi anak-anak.

Kedua, upaya revitalisasi nilai dolanan dengan menggali dan mengajarkan

nilai-nilai wirogo, wiromo dan wiroso. Nilai-nilai dolanan tersebut diajarkan melalui lembaga pendidikan Paud Among Siwi. Pendirian Paud Among Siwi adalah bagian

(3)

123

dari upaya jangka panjang revitalisasi nilai dolanan anak di dusun Pandes. Upaya jangka panjang untuk menginternalisasi nilai-nilai dolanan kepada anak-anak di dusun Pandes sejak usia dini.

Revitalisasi nilai dolanan melalui Paud Among Siwi yang diinisiasi oleh kampung dolanan juga merupakan wujud pelayanan sosial (public services) kepada masyarakat dusun Pandes melalui strategi pengembangan komunitas. Pelayanan sosial khususnya di bidang pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai dolanan melalui kurikulum khusus. Melalui Paud Among Siwi inilah upaya internalisasi nilai dolanan dimungkinkan dapat terlaksana secara rutin, terencana dan berdasarkan ukuran progresi perkembangan yang lebih jelas (terkontrol). Selain itu, melalui kegiatan rutin belajar-mengajar di Paud Among Siwi, diharapkan akan tercipta ruang yang kondusif dan ramah bagi anak-anak untuk mengenal dan mempelajari nilai-nilai dolanan sejak usia dini.

Ketiga, revitalisasi nilai dolanan melalui upaya penyempurnaan dan re-desain

bahan produksi dolanan. Upaya ini terwujud di dusun Pandes dengan mengadakan workshop pelatihan dan pendampingan produksi dolanan. Upaya penyempurnaan dalam kegiatan workshop pendampingan ini bertujuan, khususnya agar dolanan tradisional bisa tampil lebih menarik dan aman bagi anak-anak dari segi bahan produksinya. Dengan demikian diharapkan akan mampu meningkatkan minat dan ketertarikan anak-anak terhadap produk dolanan. Sehingga upaya pendampingan selanjutnya untuk mengajarkan dan menggali nilai-nilai yang terkandung di dalam

(4)

124

dolanan akan lebih mudah dan menarik untuk diajarkan kepada anak-anak di zaman modern saat ini.

Selain itu, upaya penyempurnaan dan re-desain dolanan di dusun Pandes juga

terwujud dalam kegiatan wisata di kampung dolanan. Kegiatan wisata di kampung dolanan memprakarsai upaya untuk meningkatkan penghargaan terhadap eksistensi dolanan melalui kegiatan wisata kampung dolanan. Upaya tersebut juga bisa dimaknai sebagai re-positioning produk dolanan maupun para pengrajin dolanan.

Re-positioning yang mengandung arti bahwasanya produk dolanan tidak hanya akan

dijual sebagai produk an-sich namun bisa juga dijual nilai pengetahuannya

(knowledge) melalui kegiatan wisata kampung dolanan. Kegiatan untuk “menjual

pengetahuan” inilah yang dimaksud dengan upaya untuk mendesain ulang (re-desain) mengenai bagaimana mengkomunikasikan dan mengajarkan nilai dolanan melalui kegiatan yang lebih menyenangkan bagi anak-anak, yaitu melalui kegiatan wisata di kampung dolanan.

Upaya re-positioning juga kemungkinan akan mampu mengangkat kembali nilai pengetahuan yang terkandung di dalam dolanan tradisional. Melalui upaya

re-positioning dolanan sebagai nilai pengetahuan (knowledge) inilah maka secara

perlahan diharapkan akan diikuti pula adanya kesadaran untuk menginventarisir atau mendata ulang produk serta nilai-nilai dolanan. Melalui kegiatan inventarisasi itulah, produk dan nilai dolanan bisa terdokumentasikan dengan baik sehingga akan bisa terkumpul dan lebih lama dan mudah dipelajari. Reinventarisasi nilai dolanan di

(5)

125

dusun Pandes terwujud dalam bentuk perpustakaan kampung dolanan serta galeri pameran dolanan yang bisa dipergunakan sebagai fasilitas dan bahan referensi untuk menggali kembali nilai-nilai dolanan.

Semua upaya pendampingan di atas pada dasarnya ditujukan untuk mendukung kegiatan revitalisasi nilai dolanan di dusun Pandes. Meski demikian, pengembangan komunitas di kampung dolanan yang tercakup dalam upaya revitalisasi nilai dolanan tersebut ternyata masih mengalami kendala dari segi kelembagaan. Kendala itu menyangkut minimnya dukungan dari lembaga dan perangkat dusun. Minimnya dukungan dari perangkat dusun inilah yang mengakibatkan ketidakpastian regenerasi agen pengembangan komunitas di dusun Pandes karena masih mengandalkan tenaga sukarela (voluntir) dengan masa kerja yang tidak menentu.

Selain masih adanya kendala tersebut, sesungguhnya pengembangan komunitas di kampung dolanan juga masih mempunyai banyak potensi yang perlu dijaga dan dikembangkan secara terus menerus. Diantaranya ialah besarnya sumberdaya manusia usia muda yang masih bisa dikembangkan untuk regenerasi pengajin dolanan serta potensi kampung dolanan di dusun Pandes yang pernah terpilih sebagai rumah dan sentra pelestari dolanan anak yang telah diakui sebagai salah satu warisan luhur budaya nusantara oleh pemerintah Indonesia.

(6)

126

VI.2 Saran

Pengembangan komunitas di kampung dolanan dusun Pandes yang mengadopsi model technical assistence dan self help memiliki kendala dalam hal keberlanjutan kerja-kerja pendampingan yang masih mengandalkan sentralitas peran agen pengembangan komunitas. Kendala itu meliputi antara lain masalah terbatasnya sumberdaya manusia yang aktif sebagai sukarelawan dalam kegiatan-kegiatan pengembangan komunitas. Masalah berikutnya ialah mengenai minimnya dukungan dari lembaga dan perangkat dusun Pandes (lihat bagian Bab V.3). Tentu saja kedua persoalan tersebut akan menghambat upaya revitalisasi nilai dolanan di dusun Pandes.

Guna mengatasi persoalan terbatasnya sumberdaya internal tersebut perlu adanya inisiasi dari agen pengembangan komunitas di dusun Pandes yang masih bertahan untuk kembali melanjutkan kerjasama dengan pihak dari luar (pemerintah maupun swasta) seperti yang pernah terjalin pada tahun 2013 melalui festival kampung dolanan dalam program Rumah Budaya Nusantara (RBN). Apabila nantinya minimal setiap tahun terselenggara program festival kampung dolanan, maka akan dimungkinkan sekali muncul momentum serta ruang-ruang musyawarah untuk rembug dan duduk bersama masyarakat merencanakan regenerasi agen kepengurusan pengembangan komunitas di setiap tahunnya. Sehingga dengan demikian persoalan agen kepengurusan dan rencana-rencana strategis dalam pengembangan komunitas dusun Pandes setidaknya bisa dibicarakan secara bersama-sama minimal dalam waktu satu tahun sekali.

Referensi

Dokumen terkait

Jika kita ingin melihat bank-bank mana saja yang mempunyai kinerja terbaik dari hampir semua rasio yang diteliti, maka bank BPD dan bank Campuran yang mempunyai kinerja yang

(3) Entertainment organizer adalah orang yang bertugas mengatur proses dan jalannya pertunjukan secara menyeluruh, yang memiliki kemampuan baik dalam koreografi

Dalam kerangka pembentukan karakter peserta didik, aspek religius perlu ditanamkan secara maksimal. Penanaman nilai religius ini menjadi tanggung jawab orang tua dan

Hasil penelitian menunjukkan risiko mengalami penyulit persalinan pada ibu yang mengalami keterlambatan dalam mencapai fasilitas kesehatan 3,1 kali lebih besar dibandingkan ibu

Dengan demikian, simpulan dalam penelitian ini secara analisis regresi binari logistik adalah hipotesis ketiga diterima bahwa masyarakat yang memiliki latar-belakang jenis

Temuan penelitian ini mendukung hasil studi yang dilakukan oleh Babin and Attaway (2000) yang menyatakan bahwa emosi positif yang dirasakan oleh konsumen pada saat berbelanja

Hal ini menunjukkan bahwa penambahan jenis pakan alami yang berbeda sampai taraf 100% berpengaruh nyata terhadap peningkatan bobot potong kambing Peranakan Ettawa