• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENYALURAN KREDIT UMKM TERHADAP INFLASI DAERAH DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENYALURAN KREDIT UMKM TERHADAP INFLASI DAERAH DI INDONESIA"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENYALURAN KREDIT UMKM

TERHADAP INFLASI DAERAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh:

Irfan Jauhari

2012110031

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI SARJANA EKONOMI PEMBANGUNAN

Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013

BANDUNG

2017

(2)

THE IMPACT OF MSMEs LENDING ON REGIONAL

INFLATION IN INDONESIA

UNDERGRADUATE THESIS

Submitted to complete part of the requirements for Bachelor’s

Degree in Economics

By:

Irfan Jauhari

2012110031

PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY

FACULTY OF ECONOMICS

PROGRAM IN DEVELOPMENT ECONOMICS

Accredited by BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013

BANDUNG

2017

(3)
(4)
(5)

v

ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan data panel triwulanan 33 provinsi Indonesia tahun 2013:1-2015:4 untuk melihat pengaruh penyaluran kredit UMKM terhadap salah satu sasaran akhir kebijakan moneter, yaitu inflasi daerah. Dalam penelitian ini, 33 provinsi Indonesia dikelompokkan ke dalam tiga wilayah besar berdasarkan tingkat rata-rata PDRB provinsi tersebut pada tahun 2014 dengan menggunakan analisis cluster. Tiga wilayah tersebut adalah wilayah dengan PDRB rendah, wilayah dengan PDRB sedang, dan wilayah dengan PDRB tinggi. Dalam melihat pengaruh penyaluran kredit UMKM terhadap inflasi daerah, penelitian ini menggunakan Random Effect Model (REM). Hasilnya didapatkan bahwa di seluruh wilayah penelitian, penyaluran kredit usaha kecil memiliki pengaruh negatif terhadap inflasi %yoy dan pengaruh positif terhadap inflasi %qtq. Selain itu, penyaluran kredit usaha mikro memiliki pengaruh negatif terhadap inflasi daerah hanya pada wilayah dengan PDRB rendah saja, sementara penyaluran kredit usaha menengah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap inflasi di seluruh wilayah.

(6)

vi

ABSTRACT

This research uses quarterly panel data of 33 provinces in Indonesia on 2013:1 – 2015:4 in order to identify the impact of MSMEs lending on one of the ultimate goals of monetary policy, that is regional inflation. In this research, the 33 provinces are grouped into three bigger regions based on the average of GRDP of the provinces on 2014 using cluster analysis. Those three regions are region with low GRDP, region with middle GRDP, and region with high GRDP. In order to identify the impact of MSMEs lending on regional inflation, this research uses Random Effect Model (REM). The results show that in the whole regions, small business credit have negative effect on inflation %yoy and have positive effect on inflation %qtq. In addition, the micro business credit have negative effect on regional inflation only in low GRDP region alone, while medium business credit does not have a significant effect on regional inflation in the whole region.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penyaluran Kredit UMKM Terhadap Inflasi Daerah”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperolah gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Katolik Parahyangan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat terjadi perbaikan di masa yang akan datang.

Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan, dukungan, do’a, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Emmy Rumila dan (alm) Bapak Nunuk Herwanto selaku kedua orang tua penulis yang sudah selalu setia memberikan do’a, dukungan, motivasi, nasihat, dan kasih sayang secara tulus ikhlas.

2. Heru Prasetyo dan Jihaan Faaizah selaku kakak dan juga adik penulis yang selalu dapat memberikan keceriaan, dukungan, do’a, dan dorongan dalam kehidupan sehari-hari penulis.

3. Ibu Dr. Miryam B. L. Wijaya selaku dosen pembimbing skripsi dan Bapak Dr. Franciscus Haryanto, SE., MM selaku dosen ko-pembimbing skripsi yang senantiasa meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing penulis dan juga senantiasa memberikan komentar, kritik, dan saran yang membangun sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

4. Seluruh dosen Program Studi Sarjana Ekonomi Pembangunan, seperti Ibu Dr. Miryam B.L. Wijaya selaku Ketua Program Studi, Ibu Masniaritta Pohan sebagai Sekretaris Program Studi, Ibu Anna F. Poerbonegoro selaku dosen wali penulis, dan seluruh dosen lainnya yang sudah senantiasa memberikan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kritik membangun kepada penulis untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari penulis

5. Thea Rahmani yang senantiasa menemani, menasihati, mendoakan, mendukung, dan memberikan kasih sayang atas apapun yang sedang penulis kerjakan.

6. Keluarga Ekonomi Pembangunan angkatan 2012 yang penulis cintai, terlebih bagi Rendra, Atyasa, Vicky, Faishal, Zulfikar, Gema, Rawafi, Ferdy, Bowo, Meddy, Ghassan, Ivan, Gaya Bayu. Selain itu, kepada Anisa Dewi dan juga Ari

(8)

viii Salman sebagai sesama pejuang skripsi EMK dan juga untuk Pradana, Andhara, Nurul, Vania, Karin, Jessica, Thesa, Monica yang selalu memberikan keceriaan, pengalaman, diskusi-diskusi berbobot di masa perkuliahan penulis. 7. Kepada seluruh keluarga Ekonomi Pembangunan lainnya, seperti dari angkatan

2009 Rifky, Lukman, Singgih, Dimas, Aldo, Deba, Windura, Rizna, Yudha, Teh Maya, angkatan 2010 Gerry, Alwiando, Geraldi, Kahfi, Edwin, Dewo, Arthur, Andri, Danny, Pradhana, Dania, Dini, Tasya, Amira, Difa, Charvin, angkatan 2011 Jojo, Rizfa, Merry, Lala, Gereon, Agung, Fathur, Sandy, Fikry, Radit, Bagastio, Bagas, Soraya, Fathia, Purwadi, Riris, Dwi, Ajeng, Jasmine, Yusuf, Arief, Rey, Ajisakti, Muthi, serta angkatan lainnya seperti Andrew, Nizar, Fikran, Kemal, Barata, Mika, Tri, Radhit, Inal, Audy, Matthew, Andika Citra, Jodi, Faza, Icul, dan teman-teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

8. Rekan-rekan penulis semasa menjabat menjadi pengurus PM Unpar seperti Bobby, Niko, Sofyan, Cindy, Tommy, Cilla, Calvin, yang selalu memberikan dukungan kepada penulis agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi,

9. Teman-teman penulis semasa SMA, terlebih kepada Raditia, Badrun, Alfiardhy, Vito, Ismail, Reynaldi, Helmi, Fajar, dan Tantra yang selalu memberikan dukungan kepada penulis

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang selalu memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT dapat membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dengan berlipat ganda serta semoga penulisan skripsi ini berguna bagi pembaca dan masyarakat luas

Bandung, 17 Januari 2017

(9)

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 4

1.4 Kerangka Pemikiran ... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Kebijakan Moneter ... 6

2.2 Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit ... 9

2.3 Penyaluran Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ... 11

2.4 Inflasi ... 13

3. METODE DAN OBJEK PENELITIAN ... 15

3.1 Metode Penelitian ... 15

Data Penelitian ... 15

Teknik Analisis ... 18

3.1.2.1 Cluster Analysis ... 18

3.1.2.2 Pemilihan Model Regresi Panel ... 19

3.1.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 21

Model Penelitian ... 22

3.2 Objek Penelitian ... 23

Kredit Usaha Mikro... 23

Kredit Usaha Kecil ... 23

Kredit Usaha Menengah ... 24

Inflasi Daerah %yoy ... 25

Inflasi Daerah %qtq ... 26

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ... 27

4. HASIL DAN PEMBAHASAN... 29

4.1 Hasil Pengolahan Data ... 29

(10)

x

Penentuan Model Regresi Data Panel ... 31

4.1.2.1 Uji Redundant Fixed Effect... 31

4.1.2.2 Uji Lagrange Multiplier (LM) ... 32

Uji Asumsi Klasik ... 33

Hasil dan Estimasi Random Effect Model (REM) ... 34

Koefisien Determinasi (R²) ... 37 4.2 Pembahasan ... 38 5. PENUTUP ... 41 5.1 Kesimpulan ... 41 5.2 Saran ... 42 DAFTAR PUSTAKA ... 43 LAMPIRAN ... 1 ... 1

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Operasional Kebijakan Moneter Pendekatan Kuantitas ... 7 Gambar 2. Kerangka Operasional Kebijakan Moneter Pendekatan Harga ... 7 Gambar 3. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Jalur Kredit... 11

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definisi dan Kriteria UMKM ... 12

Tabel 2. Definisi Variabel Inflasi Daerah ... 15

Tabel 3. Definisi Variabel Kredit UMKM... 16

Tabel 4. Pengelompokkan Provinsi per Cluster ... 19

Tabel 5. Tingkat Inflasi %yoy per Provinsi ... 25

Tabel 6. Tingkat Inflasi %qtq per Provinsi ... 26

Tabel 7. Hasil Cluster Membership ... 30

Tabel 8. Hasil Uji Redundant Fixed Effect ... 31

Tabel 9. Uji Multikolinearitas... 33

(13)

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Perkembangan Kredit UMKM dan non-UMKM di Indonesia ... 2

Grafik 2. Persentase Kredit Usaha Mikro Per Wilayah... 23

Grafik 3. Persentase Kredit Usaha Kecil Per Wilayah... 23

Grafik 4. Persentase Kredit Menengah Per Wilayah ... 24

(14)

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kebijakan moneter pada umumnya dilakukan untuk mencapai sasaran akhir pada tingkat nasional. Sasaran akhir tersebut dapat berupa (1) stabilitas tingkat harga, (2) pertumbuhan ekonomi, (3) kesempatan kerja, dan (4) neraca pembayaran. Bank Indonesia, sebagai bank sentral dan otoritas moneter di negara Indonesia, menetapkan sebuah sasaran tunggal, yaitu stabilitas tingkat harga atau terkendalinya inflasi. Akan tetapi, dalam upaya mencapai sasaran akhir tersebut, kebijakan moneter dapat memiliki variasi respon yang berbeda di tiap daerah. Perbedaan respon daerah/wilayah terhadap kebijakan moneter mengindikasikan bahwa tiap daerah memiliki keistimewaannya masing-masing dalam merespon perubahan ekonomi.

Penelitian mengenai dampak kebijakan moneter di daerah yang berbeda-beda telah banyak dilakukan, diantaranya adalah penelitian oleh Ridhwan, et al. (2011) yang meneliti tentang variasi respon daerah dari adanya kebijakan moneter di negara Indonesia dengan menggunakan metode Vector Autoregression (VAR). Ridhwan, et al. (2011) menemukan bahwa terdapat perbedaan respon di tingkat daerah dari adanya kebijakan moneter. Hal ini mengindikasikan bahwa masing-masing daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari adanya shock kebijakan moneter. Ridhwan, et al. (2011) juga menjelaskan bahwa variasi respon daerah tersebut, dapat dilihat melalui 3 jalur mekanisme transmisi kebijakan moneter, diantaranya jalur suku bunga, jalur kredit, dan jalur nilai tukar. Khairanisa (2015) meneliti tentang dampak kebijakan moneter terhadap penyaluran kredit di Indonesia dengan menggunakan mekanisme transmisi kebijakan moneter jalur kredit. Khairanisa (2015) menyimpulkan bahwa wilayah DKI Jakarta lebih sensitif terhadap kebijakan moneter serta variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil berpengaruh terhadap penyaluran kredit di seluruh wilayah.

Penyaluran kredit perbankan merupakan salah satu cara untuk mencapai sasaran akhir kebijakan moneter, di antaranya stabilitas inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Menurut Yeniwati dan Riani (2010), kredit perbankan domestik di Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga perekonomian Indonesia dari adanya krisis ekonomi global. Kredit perbankan sendiri dapat dilihat melalui berbagai kategori, salah satunya adalah penyaluran kredit untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Penyaluran kredit UMKM ini dapat dilihat melalui beberapa pendekatan, seperti berdasarkan

(15)

2 klasifikasi usaha, menurut kelompok bank, menurut sektor ekonomi, dan jenis penggunaan.

Penyaluran kredit UMKM ini memainkan peran penting dalam penyediaan dana yang dibutuhkan baik untuk permodalan maupun pengembangan UMKM itu sendiri. Pengembangan UMKM dianggap penting terhadap perekonomian karena UMKM sendiri dapat membantu mendorong perekonomian melalui peningkatan kesempatan kerja baru dan juga sebagai sumber inovasi (Azis & Rusland, 2009). Selain itu, penyaluran kredit UMKM di Indonesia memiliki peran penting dalam rangka mempersiapkan pasar domestik Indonesia agar dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri di era pasar bebas ASEAN.

Kredit UMKM di Indonesia sendiri memiliki tren peningkatan yang cukup konsisten dari tahun ke tahun. Secara agregat, menurut Bank Indonesia (BI) dalam Grafik 1, penyaluran kredit UMKM pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 479,88 triliun dan terus meningkat hingga mencapai Rp 830,65 triliun pada tahun 2015. Jika melihat pertumbuhannya, maka dapat dilihat tren dari tahun 2011 sampai tahun 2015 cenderung mengalami peningkatan, walaupun pada tahun 2015 pertumbuhan kredit UMKM hanya sebesar 8,22%. Apabila dibandingkan dengan penyaluran kredit non-UMKM dari tahun 2011 sampai tahun 2015, maka penyaluran kredit non-non-UMKM cenderung mengalami penurunan. Penurunan ini dapat dilihat dari pertumbuhan kredit

tahun 2011 yang sebesar 25,62% turun hingga mencapai 11,06% pada tahun 2015.

Grafik 1. Perkembangan Kredit UMKM dan non-UMKM di Indonesia

Grafik 1. Perkembangan Kredit UMKM dan non-UMKM di Indonesia

(16)

3 Perkembangan kredit UMKM tentunya mengindikasikan suatu hal yang positif bagi perekonomian suatu negara. Namun, apabila perkembangannya terlalu tinggi, hal ini dapat menyebabkan risiko yang harus diantisipasi, seperti terjadinya inflasi. Oleh karena itu, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter, juga telah mencanangkan suatu model yang dinamakan Inflation Targetting Framework (ITF) sebagai strategi kebijakan moneter sejak tahun 2004. Model ITF ini mengarahkan pada sasaran tunggal kebijakan moneter yaitu memelihara tingkat inflasi. Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat bagaimana pengaruh penyaluran kredit UMKM terhadap inflasi daerah.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, penyaluran kredit UMKM memiliki peran penting dalam hal pembangunan ekonomi suatu negara. Pembangunan ekonomi suatu negara dapat dicapai melalui stabilitas tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang juga merupakan indikator dari sasaran akhir dari kebijakan moneter. Namun, dalam penyaluran kredit UMKM tersebut, masing-masing provinsi Indonesia memiliki

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 0 1000000 2000000 3000000 4000000 5000000 2011 2012 2013 2014 2015

Perkembangan Kredit UMKM dan non-UMKM

KREDIT UMKM KREDIT NON-UMKM TOTAL KREDIT

GROWTH_KUMKM(% YOY) GROWTH_KNON (% YOY)

(17)

4 perbedaan jumlah penyerapan kredit. Sehingga akan muncul pertanyaan mengenai jenis kredit UMKM apa yang berpengaruh terhadap inflasi pada provinsi tertentu.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kredit UMKM yang memiliki pengaruh terhadap inflasi daerah. Inflasi daerah tersebut dibagi berdasarkan perhitungannya, yaitu inflasi dalam %yoy dan inflasi dalam %qtq. Penelitian ini menggunakan data panel triwulanan 33 provinsi di Indonesia dari 2013 triwulan 1 hingga 2015 triwulan 4. Penelitian ini secara umum menggunakan konsep alur mekanisme transmisi kebijakan moneter jalur kredit.

Pada penelitian ini, provinsi yang menjadi objek penelitian akan dikelompokkan menjadi 3 wilayah besar berdasarkan nilai rata-rata PDRB provinsi tersebut. Pada akhir penelitian ini, diharapkan dapat diketahui bahwa di tiap wilayah, jenis kredit UMKM mana yang dapat memengaruhi inflasi daerahnya tersebut. Hal baru yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah kita dapat mengetahui jenis kredit UMKM mana yang berpengaruh terhadap inflasi daerah di masing-masing wilayah yang sudah dikelompokkan berdasarkan nilai rata-rata PDRB.

1.4 Kerangka Pemikiran

Perkembangan kredit perbankan dapat memengaruhi inflasi dan juga PDRB melalui dua cara. Cara yang pertama adalah melalui perkembangan investasi, yaitu pengaruh volume kredit perbankan dan pengaruh suku bunga kredit sebagai bagian dari biaya modal (cost of capital) terhadap permintaan investasi dan aktivitas produksi perusahaan (Warjiyo, 2004). Cara yang kedua adalah melalui perkembangan konsumsi, yaitu pengaruh jumlah kredit konsumsi perbankan terhadap konsumsi sektor rumah tangga. Oleh karena itu, penyaluran kredit merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh otoritas moneter untuk dapat memengaruhi sektor riil.

Penyaluran kredit dapat dilihat melalui berbagai klasifikasi, diantaranya adalah kredit berdasarkan sektor ekonomi, kredit berdasarkan kriteria usahanya, dan kredit untuk UMKM. Dalam kenyataannya, penyaluran kredit UMKM memegang peranan penting sebagai pemberi modal awal bagi UMKM dalam rangka pembangunan ekonomi domestik. Selain itu, pengembangan di sektor UMKM juga dapat menyebabkan

(18)

5

multiplier effect yang tinggi, salah satunya seperti peningkatan tingkat kesempatan

kerja. Oleh karena itu, penelitian ini akan menggunakan penyaluran kredit UMKM sebagai variabel bebas untuk melihat pengaruhnya terhadap inflasi daerah.

Penelitian ini mengacu kepada penelitian yang telah dilakukan oleh Khairanisa (2015) tentang pengaruh kebijakan moneter terhadap penyaluran kredit. Penelitian ini juga tetap menggunakan data panel dari variabel kredit di provinsi-provinsi Indonesia dan juga menggunakan tingkat inflasi sebagai variabel pembangunan ekonomi daerah. Namun, perbedaan dalam penelitian ini adalah dapat diketahui pengaruh dari penyaluran kredit UMKM terhadap inflasi daerah di tiga wilayah penelitian dengan tingkat rata-rata PDRB yang berbeda-beda. Wilayah-wilayah tersebut dikelompokkan menjadi wilayah dengan tingkat rata-rata PDRB rendah (wilayah 1), wilayah dengan tingkat rata-rata PDRB sedang (wilayah 2), dan wilayah dengan tingkat rata-rata PDRB tinggi (wilayah 3). Pengelompokkan menjadi tiga wilayah tersebut dimaksudkan untuk dapat menggambarkan perbedaan kondisi perekonomian riil yang terjadi di masing-masing wilayah tersebut. Sehingga pada hasil penelitian dapat diketahui jenis kredit UMKM mana yang dapat memengaruhi tingkat inflasi di masing-masing wilayah dengan tingkat rata-rata PDRB yang berbeda.

Referensi

Dokumen terkait

adalah mahasiswa kami yang saat ini sedang menjalankan penelitian untuk menyelesaikan tugas skripsi dengan judul "Penyesuaian diri remaja transeksual ditinjau dari

Estimation terminated at iteration number 20 because maximum iterations has been reached.. Final solution cannot

perusahaan (harga saham) dengan laba dan nilai buku serta informasi lain yang. dapat mempengaruhi relevansi nilai informasi

Skripsi dengan judul Pengaruh Lokasi Toko, Penataan Produk ( Display produk) dan Sistem Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian di Toko Dona Juwana Pati disusun untuk

Masih banyak lagi istilah-istilah (idioms) dalam Bahasa Indonesia di mana maknanya tidak tepat yang dapat dicari, tetapi bagi penulis yang menggunakan studi kualitatif

Perilaku baik telah meminimalisir adanya pelanggaran aturan dalam pengelolaan sehingga memudahkan tugas kepemimpinan untuk menangani konflik dalam pengelolaan

a) Primary wave-Periode, untuk menentukan banyaknya tingkat efek lengkung objek. b) Primary wave-Amplitude, untuk menentukan ketajaman tingkat efek lengkung objek. c)

Hal ini sesuai dengan penelitian Dhayanithi et al., (2012) bahwa ekstrak daun mangrove menunjukkan kehadiran fitokimia konstituen seperti alkaloid, tannin, flavonoid