PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Tasya Silvia (1506512) Pendidikan Bahasa Jepang
Tasya20398@gmail.com
Prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Dari pengertian tersebut prinsip menunjuki pada suatu hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan mengarahkan. Prinsip memiliki fungsi yang sangat penting dalam kaitannya dengan keberadaan sesuatu.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dibagi menjadi dua kelompok yaitu: prinsip-prinsip umum (digunakan hampir dalam setiap pengebangan kurikulum dimanapun) dan prinsip-prinsip khusus (hanya berlaku di tempat tertentu dan situasi terterntu). Dari berbagai literatur tentang kurikulum dapat dikemukakan setidaknya ada empat sumber prinsip pengembangan kurikulum, yaitu: Data Empiris, Data Eksperimen, Cerita/Legenda yang hidup di masyarakat, dan akal sehat. (Oliva, 1992:28)
Tipe-tipe prinsip pengembangan kurikulum dibagi menjadi tiga tipe prinsip, yaitu: anggapan kebenaran utuh atau menyeluruh (fakta, konsep dan prinsip yang diperoleh), anggapan kebenaran parsial (fakta, konsep dan prinsip yang sudah terbukti efektif), dan anggapan kebenaran yang masih memerlukan pembuktian.
Sukmadinata (2000:150-151) menjelaskan bahwa terdapat lima prinsip umum pengembangan kurikulum: “prinsip relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis atau efisiensi, dan efektivitas.”
Prinsip-prinsip khusus pengembangan kurikulum lainnya, yaitu merujuk pada prinsip-prinsip pengembangan komponen-komponen kurikulum, yang mana antara satu komponen dengan komponen lainnya memiliki prinsip yang berbeda tetapi semuanya penting.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum khusus yang dimaksud adalah: prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip yang berkenaan dengan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan proses pembelajaran, prinsip berkenaan dengan media alat bantu pembelajaran dan prinsip yang berkenaan dengan evaluasi.
