• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATANSENSORMERKURIMENGGUNAKANBAHAN AKTIFDQDC(7,16-Di-(2-Methylquinolyl)-1,4,10,13- Tetraoxa-7,16-Diazacyclooctadecane).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATANSENSORMERKURIMENGGUNAKANBAHAN AKTIFDQDC(7,16-Di-(2-Methylquinolyl)-1,4,10,13- Tetraoxa-7,16-Diazacyclooctadecane)."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN SENSOR MERKURI MENGGUNAKAN BAHAN AKTIF DQDC

(7,16-Di-(2-Methylquinolyl)-1,4,10,13-Tetraoxa-7,16-Diazacyclooctadecane)

Oleh: Ira Dwi Yana NIM 4121210006 Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di kota Binjai Provinsi Sumatera Utara, pada tanggal 14 Januari 1995. Ayah bernama Suryanto, dan Ibu bernama Siti Baroroh, dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 2006 penulis masuk SD Negeri 028226 Binjai Timur dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 3 Binjai dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Binjai dan lulus pada tahun 2012. Kemudian mengikuti test melalui jalur undangan dari sekolah SMA Negeri 3 Binjai pada tahun 2012 dan dinyatakan lulus atau diterima di Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

(4)

iii

PEMBUATANSENSORMERKURI MENGGUNAKANBAHAN AKTIFDQDC(

7,16-Di-(2-Methylquinolyl)-1,4,10,13-Tetraoxa-7,16-Diazacyclooctadecane)

Ira Dwi Yana (4121210006)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di laboratorium instrumen Kimia analisis, pembuatan sensor merkuri yang berlapis membran ionofor DQDC (7,16-Di-(2-methylquinolyl)-1,4,10,13-tetraoxa-7,16

diazacyclooctadecane) untuk menentukan ion logam merkuri. Dengan menggunakan bahan DQDC sudah tersedia . Ionofor dibuat dalam bentuk membran dengan cara di sputtering dengan 4 komponen campuran antara PVC, NPOE, KtpClPB dan ionofor DQDC dengan tiga variasi perbandingan komposisi membran. Membran di desain menjadi ESI-Hg pada badan elektroda PVC dan dilakukan pengujiannya. Pengukuran uji respon ISE-Hg pada alat potensiometri terhadap kehadiran ion logam merkuri (Hg) dengan menginjeksikan larutan standar ion merkuri dengan penambahan konsentrasi untuk setiap kali pengukuran yang berisi HNO3dengan pH 5 dan 6. Diperoleh pada Membran II dengan komposisi 29 % PVC, 58 % NPOE, 10 % KTpClPB, dan 3% DQDC yang memberikan respon. Diperoleh nilai nernst untuk ion monovalen Hg+ 46,613 mV (R2=0,3244) dan ion bivalen Hg2+26,257 mV (R2=0,9804).dengan respon linear 10 µM – 1 mM.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunianya yang senantiasa memberikan kesehatan, hikmat, dan kebijaksanaan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul yang ditentukan dalam penelitian yang dilaksanakan Maret-Agustus 2015 ialah “Pembuatan Sensor Merkuri Menggunakan Ionofor DQDC ( 7,16-Di(2-Methylquinolyl) -1,4,10,13-Tetraoxa-7,16-Diazacyclooctadecane).”

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari pengajuan proposal hingga penyusunan skripsi, antara lain Bapak Prof.Drs. Manihar Situmorang, M.Sc, Ph.D selaku Dosen Pembimbing skripsi yang memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi, Dosen Pembimbing Akademik Bapak Amser Simanjuntakyang telah membimbing penulis selama perkuliahan, serta kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si, dan Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak saran dan masukan positif dalam penelitian ini. Penghargaan juga penulis berikan kepada Bapak Dr. Eidi Sihombing, M.Si selaku Dosen juga teman maupun orangtua berbagi cerita mengenai suka duka dalam penelitian ini yang juga turut memberikan ilmu, arahan dalam penelitian ini. Penulisjuga sampaikan terimakasih kepada seluruh civitas akademi di UNIMED serta Staff Laboratorium Farmasi Universitas Sumatera Utara yang membantu dalam analisis sampel.

(6)

v

meluangkan waktunya membantu dalam penelitian serta motivasi yang selalu diberikan kepada penulis. Terimakasih Temanku Fauzy, Primajogi, Dewi dan Zahrina berbagi cerita keluh kesah dalam penelitian ini serta doa, masukan dan semangat dan dukungan dari sahabat jauh Sukma dan Hany di Cilegon Jakarta. Rekan seperjuangan penulis selama penelitian Beril, Debby, dan Kristin terimakasih buat kerjasamanya.Terima kasih banyak buat seluruh mahasiswa/i kelas Non Kependidikan Kimia 20012 yang tidak dapat disebutkan satu persatu kalian telah memberi banyak arti dalam masa perkuliahan penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini namun tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menambah wawasan dan literatur bagi pembaca.

Medan, Agustus2016

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel xii

Daftar Lampiran xiii

BAB 1: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Batasan Masalah 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Tujuan Penelitian 6

1.5. Manfaat Penelitian 6

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah Perkembangan Ion Selektif Elektroda (ISE) 7

2.2. Elektroda selektif ion (ESI) 7

2.2.1. Membran Elektroda Pada ISE 9

2.3. Gugus Eter Dalam Senyawa Ionofor 11 2.4. Ionfor sebagai Komponen Membran Elektroda selektif ion (ESI) 12 2.5. Eter Mahkota (Crown Ether) sebagai Komponen Ionofor 13

2.5.1. Kegunaan Senyawa Ionofor 16

2.6. Jenis Jenis Senyawa Ionofor 17

2.7. Logam Berat Merkuri sebagai Pencemar 17

2.8. Analisis Potensiometri 19

(8)

vii

2.10. Karakterisasi Elektroda Selektif Ion 24 2.11. Spin Coating untuk Pembuatan Membran ESI 26

2.12. ESI untuk Analisis 27

BAB 3: METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.2. Alat dan Bahan 29

3.3. Prosedur Penelitian 29

3.3.1. Penyediaan Zat dan Pembuatan Larutan 30 3.3.2. Karakterisasi Senyawa Ionofor DQDC 31 3.3.3. Pembuatan Membran dan Penggunaannya dalam Membran ISE-Hg 31 3.3.4. Pembuatan Ion Selektif Elektroda (ISE) 31 3.3.5. Pengujian Ionofor dalam ISE-Hg pada Uji Potensiometri 32

3.4. Bagan Alir Penelitian 32

3.4.1. Pembuatan Larutan Standar 32

3.4.2. Diagram Alir Karakterisasi Ionofor DQDC 35 3.4.3. Diagram Alir Pembuatan Membran dan Penggunaan Ionofor

dalam Membran ISE-Hg 36

3.4.4. Diagram Alir Pembuatan Elektroda ISE-Hg 37 3.4.5. Diagram Alir Pengujian Ionofor dalam ISE-Hg pada Uji

Potensiometri 38

BAB 4: HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Krakterisasi Sintesis ionofor 7,16–Di-(2-Methylquinolyl)

-1,4,10,13–Tetraoxa-7,16 Diazacyclooctadecane (DQDC) 39

(9)

viii

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 53

Daftar Pustaka 54

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagian-Bagian dari Elektroda Selektif –Ion. 9 Gambar 2.2. Mekanisme Reaksi Pada Antarmuka Membran dengan

Larutan 10

Gambar 2.3. Struktur Umum gugus Eter ,yang mana ionofor terdiri

dari polimer rantai senyawa eter 11 Gambar 2.4. Mekanisme lintasan kerja ionofor dari proses pengikatan

ion, melintasi bagian dalam hidrofobik dari membran hingga melewati serta menghindari kontak dengan

bagian dalam dalam hidrofobik membran 12 Gambar 2.5. Struktur eter mahkota yang umum secara berurutan yaitu

(1) 1-mahkota-4 ; (2) 15-mahkota-5 ; (3) 18-mahkota-6

;(4) dibenzo-18-mahkota-6 dan (5) diaza-18-mahkota-6 14 Gambar 2.6. Eter mahkota mengkhelat logam sesuai dari ukuran

lubang cincin dan ukuran kationnya 14 Gambar 2.7. Reaksi sintesis pengubahan DC menjadi DTODC 15 Gambar 2.8. Reaksi sintesis pengubahan DC menjadi DQDC 16 Gambar 2.9. Bagan pengukuran dengan potensiometer menggunakan

elektroda pembanding dan elektroda indikator dengan

larutan uji 20

Gambar 2.10. Mekanisme kerjaspin coating 26 Gambar 2.11. Skema sistem potensiometri penentuan merkuri dengan

ESI-Hg yang terdiri atas sel elektrokimia (ESI-Hg vs

(11)

x

Gambar 3.6. Diagram sintesis senyawa ionofor DQDC dari senyawa

DC 35

Gambar 3.7. Diagram alir pembuatan membran dan penggunaan

ionofor dalam membran ISE-Hg 36

Gambar 3.8. Diagram alir pembuatan elektroda ESI-Hg 37 Gambar 3.9. Diagram alir pengujian Ionofor dalam ISE-Hg pada uji

potensiometri 38

Gambar 4.1. Proses pengukuran titik leleh dengan sampel ionofor DQDC menggunakan alat melting point yaitu (a) memasukkan pipakapiler tang telah diisi dengan krital dan (b) Proses pemanasan pipa kapiler sehingga

diketahui titik leleh melalui termometer. 40 Gambar 4.2. Spektra FTIR senyawa DQDC hasil pendekatan serapan

crown eter dengan 2-methylquinoline yang merupakan

gugus baru yang tersubtitusi kedalamnya. 41 Gambar 4.3. Spektrum FTIR 1,4,10,13 – Tetraoxa - 7,16 –

Diazacyclooctadecane (DC) 42

Gambar 4.4. Proses pembuatan membran ionofor DQDC dimana (a) preparat diletakkan pada alatsputtering preparat (b)Alat sedang bekerja dalam pembuatan membran (c) pengambilan preparat yang telah berlapis membran (d) preparat berlapis membran di tissue basah dan didiamkan 24 jam dan ditutup dengan kaca arloji (e) tampak

permukaan membran DQDC yang telah jadi. 46 Gambar 4.5. Desain Elektroda Kerja ESI-Hg Membran DQDC (a)

membran DQDC (b) Tampak bentuk badan elektroda dari

bahan PVC (c) ESI-Hg berlapis membran DQDC. 47

Gambar 4.6. Desain alat potensiometri dalam penentuan merkuri dengan elektroda kerja ESI-Hg membran DQDC dan

(12)

xi

Gambar 4.7. Skema Desain Instrumentasi Potensiometri Penentuan

Merkuri . 48

Gambar 4.8. Hasil Uji Sensitivitas E vs time, bentuk signal potensiometri dengan ESI-Hg berlapis membran DQDC dalam penentuan merkuri dengan penambahan ion merkuri monovalen (Hg+) kedalam KNO3 yang berisi HNO3 : 0,0 mM; 10 µM; 30 µM; 50µM; 70 µM; 0,1

mM; 0,3 mM; 0,5 mM; 0,7 mM; 1 Mm. 49 Gambar 4.9. Kurva kalibrasi larutan standar merkuri Hg+

menggunakan membran ESI berlapis membran DQDC

(kondisi perlakuan sama dengan Gambar 4.8. 49 Gambar 4.10. Hasil Uji Sensitivitas E vs time, bentuk signal

potensiometri dengan ESI-Hg berlapis membran DQDC dalam penentuan merkuri dengan penambahan ion merkuri monovalen (Hg2+) kedalam KNO3 yang berisi HNO3 : 0,0 mM; 10 µM; 30 µM; 50µM; 70 µM; 0,1

mM; 0,3 mM; 0,5 mM; 0,7 mM; 1 Mm. 50 Gambar 4.11. Kurva kalibrasi larutan standar merkuri Hg2 +

menggunakan membran ESI berlapis membran DQDC

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Analisis sintesis senyawa ionofor

7,16-Di(2-

methylquinolyl)-1,4,10,13-tetraoxa-7,16diazacylcoocta-decane (DQDC) 39

Tabel 4.2. Hasil Pendekatan Spektrum IR pada serapan khas Crown Ether dengan 2-methylquinoline berdasarkan Hardjono

(2001) dan Joseph,dkk(1987) 42

Tabel 4.3. Komposisi campuran pembuatan membran dan Karakteristik

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pengujian Elekroda Esi-Hg 57

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Merkuri merupakan logam berat dengan efek toksisitas sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Diantara semua unsur logam berat merkuri (Hg) menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya dibandingkan dengan logam berat lainnya kemudian diikuti oleh logam berat Cd, Ag, Ni, Pb,As, Cr, Sn,dan Zn (Bernhoft, R.A 2012). Semua spesies merkuri beracun, dengan senyawa organik merkuri umumnya menjadi lebih beracun dari spesies anorganik (Azimi, S, dkk., 2013). Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, beragam kosmetik muncul di pasaran. Namun tidak semua kosmetika itu memenuhi aturan farmasetika yaitu aman, berkhasiat, dan berkualitas (Wasitaatmadja, 1997 di dalam Fithriani A, dkk., 2013 ). Merkuri pada kosmetika yang sudah umum digunakan ialah merkuri klorida, dan merkuri amido klorida (Ralph, 1982).

Produk pemutih wajah saat ini ramai diperbincangkan, bukan hanya produknya yang membanjiri pasaran, tetapi juga karena dampak dari pemakaian produk tersebut. Konsumen harus berhati-hati dalam memilih kosmetik pemutih wajah, karena tidak semua produk pemutih wajah beredar di masyarakat aman untuk digunakan. Berdasarkan PERMENKES RI No.445/MENKES/PER/V/1998 Indonesia melarang penggunaan merkuri dalam sediaan kosmetik, namun penggunaan krim pemutih yang mengandung merkuri ini masih terus digunakan (Fina, 2005).

(16)

2

Absorption Spectrometry)(Mousavi,dkk.,2010; Ghaedi,dkk.,2011; Turker,dkk., 2013; Claudia P.Peregrino, dkk., 2011). Namun pada penentuan merkuri di lapangan, beberapa metode analisis di atas sulit dilakukakan karena tingginya biaya analisis yang dibutuhkan, dan instrument yang tidak dapat dibawa kemana-mana serta selalu dibutuhkan metode pendahuluan yang sesuai sebelum pengujian. Penentuan merkuri menggunakan sperktrofotometri sinar tampak ataupun UV-VIS kurang selektif disebabkan oleh kehadiran senyawa yang menggangu pengukuran optik (interferen) sehingga hasil analisis juga kurang akurat. Disamping itu metode spektrofotometri sinar tampak membutuhkan suatu zat kimia pengabsorbsi yang harganya mahal, dan kebanyakan senyawa kimia pengabsorbsi ini bersifat karsinogenik juga sehingga tidak aman bagi pengguna (tenaga analis) sedangkan metode CV-AAS selain mahal, metode ini membutuhkan keahlian khusus dalam hal analisis dan pengoperasian instrumentasinya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode alternatif yang lebih praktis, murah, lebih cepat dengan peralatan yang sederhana namun tetap memiliki selektivitas analisis yang tinggi.

(17)

3

metode analisis yang lainnya adalah sederhana dan mudah digunakan (dioperasikan), mudah dibawa, dapat mengukur aktivitas suatu analit secara langsung, memiliki sensitivitas di berbagai jarak konsentrasi yang lebar (skala linieritas deteksi), selektivitas yang tinggi sehingga tidak memerlukan pemisahan, biaya analisis yang murah, dan analisis dengan ISE dilakukan dengan cepat dan akurat (Kim, dkk., 2007; Atikah, dkk., 2013). Atikah, dkk., (2013) menjelaskan bahwa sifat dasar dari ion selektif elektroda meliputi faktor Nernst, rentang konsentrasi, limit deteksi, stabilitas potensial baku kondisional (E0) terhadap waktu, reproduksibilitas pembuatannya, waktu respon yang cepat (orde detik, selektif terhadap ion asing serta usia pemakaian yang lama. Berdasarkan sifat dasar ISE tersebut maka metode ISE perlu dilakukan karakterisasi meliputi faktor nernst, kisaran konsentrasi linear, batas deteksi, waktu respon, dan usia pemakaian untuk mengetahui tingkat kinerjanya dalam sensor kimia.

Komponen terpenting dalam metode elektroda selektif ion ini adalah membran ion selektif. Membran ion selektif ini dibuat dari komponen aktif yang mampu memberikan respon selektif terhadap ion target seperti ion merkuri. Dan hal ini yang menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan metode elektroda seletif ion. Pencarian senyawa aktif yang memberikan respon sensitif dan selektif terhadap ion logam berat masih diperlukan sebagai komponen membran ISE terutama rangka pembuatan dan pengembangan instrumen analisa yang sensitif, selektif, cepat, akurat, sederhana, mudah dioperasikan dengan biaya analisa yang relatif murah. Salah satu ionofor yang dapat dimodifikasi dan memberikan respon terhadap ion logam adalah senyawa azacrown dan turunannya. Senyawa ini memiliki gugus fungsi yang dapat memberikan peluang dalam penggerakkan elektron dalam membran elektroda (Situmorang, 2005).

(18)

4

senyawa 7,16–di-(2-metilquinolyl)-1,4,10,13,-tetraoxa-7,16-diazacycloctadecane (DQDC) yang digunakan sebagai komponen ionofor dalam membran polivinilklorida (PVC) dapat memberikan respon yang selektif terhadap logam berat, namun bahan ini sangat sulit untuk dicari dan harganya sangat mahal di Indonesia.

(19)

5

(Sihombing, dkk., 2015). Penelitian tersebut belum mendapatkan hasil yang maksimal dan hanya dicobakan untuk pengujian merkuri divalen (Hg2+) sehingga perlu melakukan penelitian lanjutan kinerja ESI-Hg dengan konsentrasi merkuri yang lebih rendah untuk mengetahui batas deteksi minimum penentuan merkuri.

Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut terkait senyawa ionofor tersebut melalui PEMBUATAN SENSOR MERKURI MENGGUNAKAN BAHAN AKTIF DQDC ( 7,16-Di-(2-Methylquinolyl-1,4,10,13-Tetraoxa-7,16-Diazacyclooctadecane).

1.2. Batasan Masalah

Penelitian ini di batasi pada :

1. Karakterisasi ionofor

7,16-Di-(2-methylquinolyl)-1,4,10,13-tetraoxa-7,16-diazacyclooctadecane (DQDC) pada bahan yang sudah tersedia meliputi ujimelting point dan uji FTIR.

2. Pembuatan membran Ion Selektif Elektroda Merkuri (ISE-Hg) dengan

senyawa ionofor DQDC sebagai komponen ISE-Hg.

3. Pembuatan desain elektroda Ion Selektif Elektroda Merkuri (ISE-Hg) yang mengandung senyawa ionofor DQDC dalam metode potensiometri untuk penentuan ion merkuri (Hg).

4. Pengujian respon elektroda Ion Selektif Elektroda Merkuri (ISE-Hg) terhadap ion merkuri (Hg) dalam metode potensiometri.

1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana karakterisasi ionofor 7,16-Di-(2-methylquinolyl)-1,4,10,13-tetraoxa-7,16-diazacyclooctadecane (DQDC) pada bahan yang sudah yang meliputi ujimelting pointdan uji FTIR.

(20)

6

3. Bagaimana desain elektroda Ion Selektif Elektroda Merkuri (ISE-Hg) yang mengandung ionofor DQDC sebagai senyawa aktif dalam metode potensiometri untuk penentuan ion merkuri (Hg).

4. Bagaimana cara uji respon elektroda ISE-Hg untuk penentuan ion merkuri (Hg).

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui hasil uji dari ionofor 7,16-Di-(2-methylquinolyl)-1,4,10,13-tetraoxa-7,16-diazacyclooctadecane (DQDC) pada bahan yang sudah tersedia dengan ujimelting pointdan uji FTIR.

2. Membuat membran ISE-Hg dengan mengaduk komponen ionofor DQDC sebagai komponen elektroda Ion Selektif Elektroda Merkuri (ISE-Hg). 3. Membuat desain elektroda Ion Selektif Elektroda Merkuri (ISE-Hg) yang

mengandung ionofor DQDC sebagai senyawa aktif dalam metode potensiometri untuk penentuan ion merkuri (Hg).

4. Mengetahui respon dan tingkat kinerja Ion Selektif Elektroda Merkuri (Hg) untuk penentuan ion merkuri (Hg).

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adaah sebagai berikut :

1. Memperoleh hasil uji dari ionofor 7,16-Di-(2-methylquinolyl)-1,4,10,13-tetraoxa-7,16-diazacyclooctadecane (DQDC) dengan mengetahui kemurniannya dan gugus fungsi yang spesifik

2. Memperoleh membran ISE-Hg dengan senyawa ionofor DQDC sebagai komponen elektroda Ion Selektif Elektroda Merkuri (ISE-Hg).

3. Memperoleh desain instrumen analisis berupa elektroda ISE-Hg yang mengandung ionofor DQDC sebagai senyawa aktif dalam metode potensiometri untuk penentuan ion merkuri (Hg).

(21)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan uraian pembahasan diatas maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut

1. Karakterisasi DQDC dari bahan yang sudah tersedia meliputi uji melting point dengan titik leleh 1000C dan gugus yang spesifik adalah amina tersier muncul dengan serapan rentang 1350 – 1000 cm-1.

2. Pembuatan membran ESI-Hg yang dilakukan menggunakan alat sputtering dengan 4 variasi komposisi membran, berdasarkan karakteristik fisik membran 1 memiliki kualitas membran yang kurang bagus karena terlalu tipis, membran 2 memiliki kualitas membran yang bagus karena bersifat elastis dan tidak mudah rusak dan membran 3 juga memiliki kualitas membran yang elastis saat digunakan sedikit mudah rusak . Jadi, membran yang baik digunakan yang telah memberikan respon pada ISE-Hg adalah membran ke 2.

3. Desain ESI-Hg dibuat dengan pipa PVC yang dilapisi membran ionofor DQDC dengan larutan internal larutan internal Hg(NO3)2 0,01 M dan larutan elektrolit KCl 0,01 M (1:2) yang berfungsi sebagai larutan transfer ion dan dimasukkan kawat tungsten yang akan dihubungkan dengan potensiometer.

(22)

53

4.2. Saran

Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan:

1. Karakterisasi pada ionofor harus ditambahkan pengujiannya dengan uji GC-MS sehingga gugus dan struktur dari DQDC terlihat jelas.

2. Pada saat pengujian elektroda kerja saat digunakan tidak boleh goyang karena dapat mempengaruhi kinerja elektroda yang kurang sensitif sehingga menghasilkan akurasi yang tinggi dalam pendeteksian.

(23)

54

DAFTAR PUSTAKA

Alfian, Z., (2006), Merkuri: Antara Manfaat dan Efek Penggunaannya Bagi Kesehatan Manusia dan Lingkungan, Skripsi, USU,Medan.

Anonim (2016), Ion Selective Electrode,

https://en.wikipedia.org/wiki/Ion_selective_electrode/html. (akses Januari 2016).

Anonim (2015), Spin Coating,

http://nl.wikirecent.com/topics/spincoating/html. (akses Februari 2016).

Armin, F., Zulharmita., Firda, Dinda R., Identifikasi Dan Penetapan Kadar Merkuri (Hg) Dalam Krim Pemutih Kosmetika Herbal Menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (Ssa), Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, 18(1): 1410-0177

Atikah, Kusrini, E., dan Sulistyarti, H., (2013), Karakterisasi Elektroda Selektif Ion (ESI) Kadmium Tipe Kawat Terlapis Bermembran D2EHPA, Kimia Student Journal2(2): 560-566.

Atikah, Maulidah, F.R., dan Faradiyah,Q., (2013), Aplikasi Elektroda Selektif Ion Sulfat Berbasis Piropilit Untuk Penentuan Sulfat pada Minuman, Kimia Student Journal, 1(1): 15-21.

Azimi, S., dan Moghaddam, M.S., (2013), Effect of Mercury Pollution on the Urban Environment and Human Health,Journal of Chemical Education, 1(1): 12-20.

Bernhoft, R.A., (2012), Mercury Toxicity and Treatment: A Review of the Literature,Article 460508.

Budimarwanti, C., (2009), Sintesis Senyawa 4-Hidroksi -5-Dimetilaminometil-3-Metoksibenzil Alkohol dengan Bahan Dasar Vanilin Melalui Reaksi Mannich,Seminar Nasional Kimia, Oktober 2009.

Christian, GD., (1986), Analytical Chemistry. Ed ke-4, John Wiley & Sons, New York.

Day R.A. dan Underwood A.L., (1998), Analisis Kimia Kuantitatif Edisi keenam, Erlangga, Jakarta

(24)

55

Fessenden, R.J., dan Fessenden J.S., (1997),Dasar-dasar Kimia Organik. Maun, S., Anas, K., dan Sally, T : Penerjemah, Binarupa Aksara, Jakarta

Frant, M.S., (1994), History of The Early Commercialization of Ion Selective Electrodes.Analyst(199): 2293-2301, dalam http://web.nsmu.edu/~kburke /instrumentatiton/IS_Electrod.html/. (akses Februari 2016).

Harvey, D., (2000), Modern Analytical Chemistry, McGraw-Hill Comp., New York.

Hardjono, S., dan Harno, D.P., (2001),Sintesis Senyawa Organik,FMIPA UGM, Yogyakarta.

Irving, F., dan Curaham, J., (1975), Ammoniate Mercury Toxicity in Cattle. Can Vet 16 :260-264

Lakshmarayanaiah, N., (1976),Membrane Electrode,Academic press, New York. Morf W. E., (1981), The Principles Of Ion-Selective Electrodes And Of Membrane Transport, Elsevier Scientific Publishing Company, Amsterdam.

Murray, R.K., Granner, D.K., dan Rodwell, V.W., (2009),Biokimia Harper Edisi 27. EGC, Jakarta.

Palar, H., (1994), Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta, Jakarta.

Purba, J., Zainiati, Samosir, E.A., dan Situmorang, M., (2013), Pembuatan Ion Selektive Elektroda (ISE) untuk Analisis Penentuan Merkuri (ISE-Hg), Prosiding Seminar dan Rapat Tahunan BKS PTN-B Bidang MIPA di Bandar Lampung, 10-12 Mei 2013: 207-211.

Purba, J., Zainiati, dan Situmorang, M., (2013), Sintesis Ionofor Sebagai Bahan Aktif Ion Selektif Elektroda (ISE) Untuk Analisis Penentuan Logam Merkuri (Hg), Prosiding Seminar Hasil Penelitian Lembaga Penelitian Unimed Tahun 2013 Bidang Sains, Teknologi, Sosial, Bahasa dan Humaniora, 14-16 November 2013 : 28-35.

Pungor, dan Klara T, (1970),The theory of ion-selective membrane electrode, the analist,95 : 625-638.

Rivai, H., (1994),Asas Pemeriksaan Kimia, UI-Press, Jakarta.

Sihombing, M.B. (2016), Pembuatan dan Karakterisasi Elektroda Selektif Ion (ESI-Hg) dalam Penentuan Ion Logam Merkuri Menggunakan Ionofor

(25)

56

Sihombing, E, Situmorang, M., Sembiring, T., dan Nasruddin, (2015), The Development of Mercury Ion Selective Electrode with Ionophore 7,16-diazacyclooctadecane (DQDC).Modern Applied Science9(8):81-90 Situmorang, M., (2001), Sintesis Ionofor Azacrown Untuk Membran Elektroda

Ion Selektif Penentuan Timbal, Laporan Penelitian. FMIPA UNIMED, Medan.

Situmorang, M., (2010), Kimia Analitik Lanjut dan Instrumentasi, FMIPA Unimed, Medan.

Situmorang, M., Purba, J., Lamria, M.L., Cintiya, H., Sinulingga, K.A.P., dan Sihombing, E., (2014), Sintesis Ionofor DTODC sebagai Bahan Aktif dalam Elektroda Ion Selektif Penentuan Merkuri (ISE-Hg), Jurnal Penelitian Santika. (In Press)

Sinulingga, K.A.P., (2014), Pembuatan Ion Selektif Elektroda Merkuri (Ise-Hg) dari S en yaw a Ionof or 7,1 6-Dit he no yl-1, 4,10 ,13 -Tetraoxa-7,16-Diazacyclooctadecane (Dtodc) Sebagai Baha n Aktif Unt uk Pen entua n Ion Log a m Merkuri (Hg), Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Skoog, D. A., Hooler, dan Wieman, (1998), Principles of Instrumental Analysis, Saunder College Publishing, New York, pp. 584-585: 673-674.

Svehla, G., (1985), Vogel Analisa Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Kalman Media Pustaka, Jakarta.

Tarigan, M., (2013), Pembuatan Elektroda Merkuri Menggunakan Ionofor Sebagai Bahan Aktif Untuk Penentuan Merkuri, Laporan Skripsi UNIMED: Medan.

Yang, X. H., Hibbert, D. B., dan Alexander, P.W., (1998), Flow Injection Potensiometry by PVC-Membrane Electrodes with Sbustituted Azacrown Ionophore for the Determinantion of Lead (II) and Mercury (II) Ion, Analitica Chemica Acta372: 387-398.

Wang, J., (2001), Analytical Electrochemistry Second Edition, John Wiley & Sons, Inc, New York

Gambar

Gambar 3.6.Diagram sintesis senyawa ionofor DQDC dari senyawa
Gambar 4.7.Skema Desain Instrumentasi Potensiometri Penentuan
Tabel 4.1Analisis

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai hal ini, apa yang telah dilaku- kan oleh pemerintah Iran bisa dijadikan bahan kajian yang tepat, yaitu karena konsekuensi atas pelarangan perkawinan sesama

Melihat permasalahan di atas menjadi alasan bagi penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut yang tertuangkan dalam judul skripsi: Tindak Pidana Pemalsuan Surat

Bidang pendapatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas BPKD di bidang pendapatan. Dalam melaksanakan tugas pokok ini, bidang pendapatan melaksanakan

Melakukan aktivitas teknik dasar gerakan koordinasi lengan dan pernapasan, dengan memperhatikan etika, kerjasama, ketaatan terhadap peraturan, menghargai teman, kesungguhan

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan usaha Kecil Menengah dan PP Kota Pagar Alam sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Pagar Alam yang mempunyai tugas membantu

Hal ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama 25 tahun yang dikenal dengan nama Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri

Memahami pengetahuan tentang konsep, jenis dan bentuk tata rias dan busana serta dapat menerapkannya dalam berbagai seni pertunjukan drama, musik, tari yang dituangkan

Selanjutnya, Fakhri Ras (2014) menyimpulkan bahwa penggunaan strategi belajar (SILL) mata kuliah speaking oleh mahasiswa di Program Studi Bahasa Inggris FKIP