• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

Garuda Indonesia merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak dibidang penerbangan. Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Diantara perusahaan penerbangan lainnya, Garuda Indonesia merupakan satu-satu nya maskapai yang membawa nama baik Indonesia (Flag Carrier).

Garuda berkantor pusat di cengkareng, Garuda Indonesia City Center. Garuda Indonesia juga memiliki beberapa ticketing office di Jakarta, diantaranya di Senayan City Mall, Puri Indah Mall, Kantor Garuda Indonesia Gunung Sahari, dan lain-lain. Kantor cabang Garuda Indonesia tidak hanya berlokasi di dalam negeri tetapi juga di luar negeri, seperti contoh Singapore, Malaysia, Thailand, Philipine, Shanghai, Beijing, Dubai, Belanda, dan lain-lain.

Sampai saat ini Garuda Indonesia telah banyak menerima penghargaan dan berbagai bentuk kerjasama internasional. Penghargaan paling terbaru yang didapat Garuda Indonesia adalah “The Best Regional Airlines” dari SKYTRAX. Penghargaan ini didapat Garuda Indonesia berdasarkan tingkat pelayanan yang diberikan kepada pelanggan. Garuda Indonesia dinilai sangat baik, dan juga dari segi perawatan pesawat dinilai baik dan professional.

(2)

yaitu Etihad Airways. Kerjasama yang dilakukan adalah rute penerbangan menuju timur tengah.

4.1.1 SEJARAH GARUDA INDONESIA

Berawal dari penerbangan perdana di tahun 1949, Garuda Indonesia, yang sebelumnya bernama Garuda Indonesian Airways, mulai mengembangkan armadanya. Garuda Indonesia pada saat itu mengoperasikan satu pesawat Douglas DC-3 Dakota dan PBY Catalina. Berikutnya, Garuda Indonesia mengoperasikan armada DH Heron and Convair 340.

Pada tahun 1956, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia melayani jamaah haji Indonesia ke tanah suci Mekkah di Saudi Arabia, dengan menggunakan armada Convair 340.

Periode 1960-an adalah masa dimana Garuda Indonesia tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1961, armada Lockheed Electra didatangkan ke Bandara Kemayoran, Jakarta. Lima tahun kemudian, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan jet empat mesin, yaitu Douglas DC-8. Di samping itu, armada lain seperti DC-3/C-47 Dakota, Convair 340, Convair 440, Lockheed Electra, Convair 990A, Fokker F-27 and DC-8 juga melengkapi kekuatan maskapai Garuda Indonesia.

Kemudian pada tahun 1976, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia mengoperasikan pesawat berbadan lebar Douglas DC-10, yang terdaftar sebagai PK-GIA. Satu tahun kemudian Garuda Indonesia tidak

(3)

lagi menggunakan pesawat turboprop engine Fokker F-27. Hal ini membuat Garuda Indonesia sebagai satu-satunya maskapai yang hanya mengoperasikan pesawat jet, yaitu dengan armada DC-10, DC-9, DC-8 dan F-28.

Perkembangan armada yang terus melesat pada tahun 1980, membuat Garuda Indonesia mendatangkan pesawat berbadan lebar Boeing 747-200. Dua tahun kemudian, maskapai membeli pesawat berbadan lebar lainnya, yaitu Airbus A300B4 FFCC (Forward Facing Crew Cockpit). Pesawat dengan kokpit yang berisi dua orang ini adalah ide dari Wiweko Soepono, mantan Presiden Direktur Garuda Indonesia. Pada tahun 1984, barisan armada Garuda Indonesia secara lengkap adalah Boeing 747-200, DC-10, Airbus A300B4, DC-9 and F-28. Dengan 36 unit pesawat F-28, pada saat itu Garuda Indonesia adalah operator F-28 terbesar di dunia.

Pada tahun 1994, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan pesawat berbadan paling lebar pada era 90-an, yaitu Boeing 747-400. Sebagai tambahan, barisan armada Garuda Indonesia juga dilengkapi dengan Boeing 737 seri 300, 400 dan 500.

Selanjutnya pada tahun 2009, Garuda Indonesia menambah armada berteknologi tinggi, dengan memperkenalkan Airbus A330-300 dan Boeing 737-800 Next Generation. Kedua jenis pesawat ini dilengkapi dengan perangkat in-flight entertainment, Audio and Video on Demand (AVOD), di setiap tempat duduknya. Perangkat ini memungkinkan

(4)

program televisi, video musik dan permainan. Sebagai tambahan, tenpat duduk kelas eksekutif Garuda Indonesia Airbus A330 juga dapat sepenuhnya berbaring hingga 180 derajat (flat bed seat).

Kini pada tahun 2012, Garuda Indonesia kembali menyambut armada baru Bombardier CRJ1000 NextGen.

1949-1969 : Garuda Klasik

Garuda Indonesia berdiri ketika Indonesia sedang berada di masa

perjuangan mempertahankan

kemerdekaan, ketika itu Garuda Indonesia menggunakan logo Garuda klasik sebagai simbol identitas. Sisi atas pesawat berwarna putih, dengan warna merah sepanjang jendela, hal ini melambangkan bendera nasional Indonesia yang berwarna Merah Putih. Pada tahun awal berdirinya, Garuda Indonesia memiliki armada DC-3 propeller plane, jet-engine Convair dan DC-8.

(5)

1969-1985 : Logo Oranye

Memasuki tahun 1970-an, Garuda Indonesia mengalami modernisasi. Logo diperbaharui dengan tulisan “Garuda” dan garis berwarna oranye. Pada periode ini Garuda Indonesia semakin banyak melayani masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Logo disematkan baik di pesawat kecil seperti Fokker 27 dan DC-9, juga pada pesawat berbadan lebar seperti DC-10, Boeing 747-200 dan Airbus A300B4. Logo ini segera menjadi akrab dengan identitas baru Garuda Indonesia dan dikenal hingga ke berbagai penjuru dunia.

1985-2009 : Logo Burung Modern

Untuk mengantisipasi era persaingan terbuka dari industri penerbangan nasional dan dunia, Garuda kembali mengubah logonya pada tahun 1985. Kali

(6)

ini Logo Garuda Indonesia menggambarkan burung modern yang dilengkapi dengan tulisan Garuda Indonesia. Warna dominan pada logo ini adalah biru dan hijau, yang diambil dari warna alam Indonesia. Pada era ini, armada Garuda Indonesia diperkuat dengan kedatangan Boeing 737, Boeing 747-400 dan Airbus 330-300.

2009-Sekarang : Logo Sayap Alam

Memasuki fase pertumbuhan yang berkesinambungan dan strategi lompatan besar, pada tahun 2009 Garuda Indonesia memperbaharui identitas perusahaan agar menjadi lebih modern dan segar. Hal ini diwujudkan dengan logo “Sayap Alam” yang disematkan pada bagian ekor armadanya. Program ini juga dilengkapi dengan moderninasasi armada, yaitu dengan mendatangkan pesawat baru Boeing 737-800NG, Airbus A330-200,

(7)

dan Bombardier CRJ1000 NextGen. Kini Garuda Indonesia memperkenalkan konsep layanan baru yaitu "Garuda Indonesia Experience". Dalam konsep baru ini, Garuda Indonesia menggabungkan keramahan dan suasana khas Indonesia, yang berakar pada budaya bangsa.

4.1.2 SEJARAH PERUSAHAAN

Sejarah Garuda Indonesia sebagai bagian dari sejarah industri penerbangan komersial di Indonesia dimulai ketika bangsa yang muda ini berjuang untuk kemerdekaannya.

Penerbangan komersial pertama dari Calcutta ke Rangoon dilakukan pada 26 Januari 1949, dengan pesawat Douglas DC-3 Dakota bernomor “RI 001” yang bernama “Indonesian Airways”. Di tahun yang sama, pada 28 Desember 1949, pesawat DC-3 lain yang terdaftar sebagai “PK-DPD” dengan logo “Garuda Indonesian Airways” terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Ini adalah penerbangan pertama yang dilakukan atas nama Garuda Indonesian Airways.

(8)

Setahun kemudian, pada 1950, Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai Perusahaan Negara. Pada periode tersebut, perusahaan ini mengoperasikan armada yang terdiri dari 38 pesawat, termasuk 22 DC-3, 8 Catalina flying boat, dan 8 Convair 240. Armada ini terus bertambah, dan Garuda Indonesia melakukan penerbangan pertamanya ke Mekkah ketika membawa jemaah haji Indonesia pada 1956. Rute penerbangan oleh Garuda Indonesia ke negara-negara Eropa dimulai pada 1965 dengan Amsterdam sebagai tujuan akhirnya.

Selama tahun 80-an, Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya. Pada masa inilah perusahaan ini mulai mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk staf serta awak kabinnya, sekaligus mendirikan fasilitas pelatihan di Jakarta Barat yang dinamai Garuda Indonesia Training Center. Perusahaan ini juga membangun sebuah Pusat Pemeliharaan Pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Di awal era 90-an, Garuda Indonesia mengembangkan strategi jangka panjang yang diaplikasikan hingga tahun 2000. Perusahaan ini terus mengembangkan armadanya dan Garuda Indonesia pun masuk dalam jajaran 30 maskapai terbesar di dunia.

Di samping inisiatif di pengembangan bisnis, tim manajemen baru mengelola perusahaan ini pada awal 2005, dan rencana-rencana baru diformulasikan untuk masa depan Garuda Indonesia. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan evaluasi ulang yang komprehensif dan

(9)

restrukturisasi keseluruhan di perusahaan ini. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi operasional, mendapatkan stabilitias keuangan yang melibatkan usaha-usaha di restrukturisasi utang termasuk kewajiban penyewaan (leasing liabilities) dari European Export Credit Agency (ECA), peningkatan kesadaran di antara karyawan tentang pentingnya pelayanan bagi para penumpang, dan, yang paling penting, menghidupkan kembali dan merevitalisasi semangat Garuda Indonesia. Kesuksesan program restrukturisasi utang dalam perusahaan ini membuka jalan bagi Garuda Indonesia untuk menawarkan sahamnya ke publik (go public) pada 2011.

4.1.3 VISI DAN MISI PERUSAHAAN VISI PERUSAHAAN

Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.

MISI PERUSAHAAN

Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

(10)

4.1.4 PENGHARGAAN

Garuda Indonesia dinobatkan sebagai "The World's Best Regional Airline" dari SkyTrax, lembaga pemeringkat maskapai independen yang berkantor di London, pada hari Kamis, 12 Juli 2012 di ajang “Farnborough Airshow” di London.

CEO Skytrax Edward Plaisted menyerahkan penghargaan "The World's Best Regional Airline" langsung kepada Presiden & CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Untuk melengkapi penghargaan "The World's Best Regional Airline" tersebut, Garuda juga dinobatkan sebagai "The Best Regional Airline in Asia".

"The World's Best Regional Airline" diberikan kepada Garuda berdasarkan survey kepuasan pelanggan global yang diadakan oleh SkyTrax dengan melibatkan 18 juta penumpang dari 100 negara yang berbeda dari bulan Juli 2011 hingga Juni 2012.

Presiden & CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan bahwa baik "The World's Best Regional Airline" maupun "The Best Regional Airline in Asia" merupakan hasil kerja keras dari seluruh karyawan Garuda.

CEO SkyTrax Edward Plaisted menyampaikan ucapan selamat kepada pencapaian Garuda Indonesia tersebut. “Jelas terlihat bahwa program transformasi Garuda diterapkan dengan baik di segala aspek. Kedua penghargaan ini merupakan pengakuan yang sebenar-benarnya bagi

(11)

produk dan pelayanan yang diberikan Garuda Indonesia bagi pelanggannya,” tambah Edward Plaisted.

STEVIE AWARDS 2012 Bronze Stevie Winner Best Annual Report (Print)

Awarded by International Business Awards

GALAXY AWARDS 2012

Silver for Annual Reports: Transportation Bronze for Copywriting: Annual Reports – Asia

Honors for Design: Covers – Annual Reports – artistic illustrations Awarded by Mercomm

THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE JULY 2012 Awarded by Roy Morgan

THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE FEBRUARY 2012 Awarded by Roy Morgan

THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE JANUARY 2012 Awarded by Roy Morgan

(12)

SOUTHEAST ASIA’S INSTITUTIONAL INVESTOR CORPORATE AWARDS 2012

“Most Improves Investor Relations in 2012” Awarded by Alpha Southeast Asia

2010/2011 VISION AWARDS ANNUAL REPORT COMPETITION “First Rank Top 100 Annual Report Worldwide”

“First Rank (Platinum Award): Aerospace and Defense”

“Special Achievement Award: The Most Engaging Annual Report (Platinum) Worldwide”

“Bronze Award” (online)

Awarded by League of American Communications Professionals (LACP)

ANNUAL REPORT AWARDS 2011

“The Best Company for Increasing Value in Average”

Annual Report Awards 2006-2011

Awarded by Bappepam LK, IDX, Bank Indonesia, the State Ministry of State-Owned Enterprises, KNKG, IAI, Directorate General of Tax, Indonesian Ministry of Finance.

THE MOST ADMIRED COMPANIES IN INDONESIA Awarded by Hay Group

(13)

THE BEST BUMN MARKETERS 2012 AWARDS Gold Winner: Strategic Marketing

Silver Winner: Tactical Marketing Silver Winner: Special Award Awarded by BUMN Track Magazine

ASIAMONEY CORPORATE GOVERNANCE POLL 2011 “Best for Investor Relations in Indonesia – 3rd place”

“Best for Shareholder’s Rights and Equitable Treatment in Indonesia – 3rd place”

“Overall Best Company in Indonesia for Corporate Governance – 3rd place”

“Best for Responsibilities of Management and The Board of Directors in Indonesia – 3rd place”

Awarded by Asia Money

INDONESIA MOST ADMIRED COMPANIES 2011 “The Best 20 Most Admired Companies in Indonesia” Awarded by Fortune Indonesia

(14)

4.1.5 ANAK PERUSAHAAN PT. GARUDA INDONESIA (Persero) Tbk,

Anak perusahaan adalah satu kesatuan legal independen, yang dibangun oleh perusahaan untuk mendukung seluruh kegiatannya. Manajemen anak perusahaan diatur secara independen namun tetap di bawah pengawasan induk perusahaan. Anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT Aero System Indonesia.

PT Aerowisata

PT Aerowisata didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 1973 dengan misi mengembangkan usaha jasa yang berkaitan dengan industri pariwisata. Untuk mendukung misi ini, Aerowisata juga memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, jasa boga, transportasi darat dan agen perjalanan. Aerowisata memiliki lebih dari 50% saham kepemilikan dari anak perusahaannya, yaitu PT Bina Inti Dinamika, PT Mirtasari Hotel Development, PT Senggigi Pratama International, PT Aerofood Indonesia, PT Aerotrans Services Indonesia, PT Aero Globe Indonesia, Garuda Orient Holidays Pty. Ltd., Garuda Orient Holidays Korea Co. Ltd., PT Aerojasa Perkasa, Garuda Orient Holidays Japan Co. Ltd., PT Aero Hotel Management dan PT Belitung Inti Permai. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi : http://www.aerowisata.com/

(15)

PT Abacus Distribution Systems Indonesia

PT Abacus DSI memiliki kantor pusat di Jl. Mampang Prapatan Raya no. 93, Jakarta, dengan kantor cabang di Surabaya dan Medan. Visi perusahaan ini adalah menjadi penyedia layanan sistem pemesanan tiket (Global Distribution Systems/GDS) terdepan serta penyedia layanan komunikasi dan teknologi informasi di Indonesia. Cakupan kegiatan perusahaan ini meliputi layanan sistem reservasi yang terkomputerisasi, penyewaan peralatan komputer yang digunakan oleh agen-agen perjalanan, menyediakan fasilitas pelatihan pegawai untuk agen-agen perjalanan serta menyediakan bantuan teknis dalam system pemesanan tiket terkomputerisasi (computerized reservation systems/CRS) untuk agen-agen perjalanan.

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA)

Perusahaan ini didirikan untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia, khususnya dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan pesawat terbang, juga layanan perbaikan mesin dan komponen-komponennya.

Pada tahun 2003, perusahaan menerbitkan saham perdana yang terdiri dari 665.699 lembar saham, dengan total harga Rp. 166.4 Milyar. Sebanyak 99% saham dimiliki oleh PT Garuda Indonesia (Persero) dan 1% dimiliki oleh PT Aerowisata.

(16)

Notaris Umum di Jakarta, disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No.C-11688.H.T.01.01. tertanggal 25 Juni 2002 dan dicatat dalam Pelengkap Berita Negara RI No. 78 pada tanggal 27 September 2002.

Untuk keterangan lebih lanjut, kunjungi: http://www.gmf-aeroasia.co.id/

PT Aero Systems Indonesia (ASYST)

PT Aero Systems Indonesia sebelumnya dikenal dengan nama PT Lufthansa Systems Indonesia, didirikan pada tahun 2005. Awalnya PT Garuda Indonesia (Persero) memiliki 51% dari saham perusahaan, dan sisanya sebanyak 49% dimiliki oleh Lufthansa Systems AG (LSY). Pada tanggal 29 Januari 2009, terjadi perpindahan kepemilikan saham dari LSY ke PT Aerowisata.

Kegiatan ASYST meliputi layanan konsultasi dan sistem teknik teknologi informasi serta layanan pemeliharaan penerbangan dan industri lainnya.

Bisnis utama ASYST adalah sebagai penyedia hosting untuk tiga layanan utama, yaitu: Software as a Services atau SaaS (layanan perangkat lunak) seperti Passenger Service System atau PSS (system layanan penumpang) dan Enterprise Resource Planning (ERP) business model. Layanan kedua adalah Platform as a Service atau PaaS (layanan platform), yang terdiri dari sistem operasional, Reverse Proxy, Web Server, Application Server, and Database. Dan layanan ketiga adalah Infrastructure as a Service atau IaaS (layanan prasarana) seperti Server

(17)

(komputasi), penyimpanan, perangkat jaringan, Pusat Data and Disaster Recovery Center (Pusat Pemulihan Bencana) untuk mendukung dan mengoptimalisasikan jaringan bisnis. Seluruh layanan disimpan dalam pusat data dengan standar internasional Tier III ketersediaan 99.8%. Selain itu, untuk memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi klien, ASYST menyediakan layanan Data Recovery Center atau DRC (Pusat Pemulihan Data).

(18)

4.1.6 STRUKTUR ORGANISASI

4.2 HASIL PENELITIAN

Analisa deskriptif data demografik dilakukan untuk mengetahui data pemegang kartu GFF yang menjadi sampel/responden dalam penelitian ini seperti data usia, dan jenis kelamin responden.

(19)

Pekerjaan 21 21.0 21.0 21.0 23 23.0 23.0 44.0 33 33.0 33.0 77.0 12 12.0 12.0 89.0 11 11.0 11.0 100.0 100 100.0 100.0 Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta Pegawai Swasta Pegawai Negeri Profesional Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Usia 41 41.0 41.0 41.0 33 33.0 33.0 74.0 16 16.0 16.0 90.0 10 10.0 10.0 100.0 100 100.0 100.0 20-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun diatas 50 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent 4.2.1 IDENTITAS RESPONDEN

Tabel 4.1

Berdasarkan tabel diatas, bisa disimpulkan bahwa pemegang kartu Garuda

Frequent Flyer paling banyak dimiliki oleh usia antara 20-30 tahun (41%).

Usia seperti ini merupakan usia-usia yang masih sangat produktif.

Tabel 4.2

Berdasarkan tabel di atas, pekerjaan yang memiliki angka paling besar adalah Pegawai Swasta (33%), yang kemudian Wiraswasta pada posisi kedua (23%).

(20)

IMG_POS_1 4 4.0 4.0 4.0 22 22.0 22.0 26.0 28 28.0 28.0 54.0 25 25.0 25.0 79.0 21 21.0 21.0 100.0 100 100.0 100.0 STS TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent 4.2.2 HASIL PENELITIAN EFEKTIFITAS GARUDA MAGAZINE

Tabel 4.3

Responden menerima Majalah Garuda Setiap Bulan.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No.1

Dari hasil tabel 4.3, angka tertinggi ada pada jawaban Cukup Setuju (28%). Hal ini menandakan bahwa hampir setiap bulan, para pemegang kartu Garuda

Frequent Flyer menerima Garuda Magazine. Angka terkecil yang ada pada tabel

4.3 adalah 4% yang terdapat pada jawaban Sangat Tidak Setuju. Para pemegang kartu GFF tidak selalu menerima Garuda Magazine setiap bulannya, dikarenakan

Garuda Magazine ini memang bukan majalah berlangganan tiap bulan, tetapi bisa

(21)

IMG_POS_2 18 18.0 18.0 18.0 45 45.0 45.0 63.0 21 21.0 21.0 84.0 16 16.0 16.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Tabel 4.4

Responden membaca Majalah Garuda setiap terbit.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No.2

Pada tabel 4.4 angka tertinggi diperoleh dari jawaban Cukup Setuju (45%), sedangkan jawaban dengan nilai terendah adalah sangat setuju (16%). Bisa disimpulkan bahwa para pemegang kartu GFF cukup setuju bahwa mereka membaca Garuda Magazine setiap terbit.

Tabel 4.5

Responden mendapatkan informasi tentang promosi Garuda Indonesia.

Sumber: Pertanyaan kuisioner no. 3

IMG_POS_3 6 6.0 6.0 6.0 42 42.0 42.0 48.0 30 30.0 30.0 78.0 22 22.0 22.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(22)

Berdasarkan tabel 4.5, jawaban tertinggi ada pada jawaban Cukup Setuju (42%) dan tertinggi kedua yaitu Setuju (30%), dan jawaban dengan nulau terendah adalah tidak setuju (6%). Hal ini bisa disimpulkan bahwa dengan membaca Garuda Magazine, para pemegang kartu GFF mendapatkan informasi tentang promosi Garuda Indonesia.

Tabel 4.6

Responden mendapatkan informasi tentang acara yang akan dilakukan dan sudah dilakukan oleh Garuda Indonesia.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No.4

Berdasarkan tabel 4.6, jawaban Cukup Setuju dan Setuju memiliki angka yang sama yaitu 37%. Bisa disimpulkan bahwa sebagian besar dari pemegang kartu Garuda Frequent Flyer (GFF) cukup setuju atau masih ragu apakah mereka mendapatkan informasi tentang acara yang akan dilakukan dan sudah dilakukan oleh Garuda Indonesia. Sebagian lagi dari pemegang kartu GFF merasa setuju bahwa mereka mendapatkan informasi tentang acara yang akan dilakukan dan

IMG_POS_4 1 1.0 1.0 1.0 6 6.0 6.0 7.0 37 37.0 37.0 44.0 37 37.0 37.0 81.0 19 19.0 19.0 100.0 100 100.0 100.0 STS TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(23)

Tabel 4.7

Responden mendapatkan informasi tentang penerbangan Garuda Indonesia.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No. 5

Berdasarkan tabel 4.7 jawaban tertinggi diperoleh dari Cukup Setuju (44%), dan jawaban dengan nilai terendah adalah tidak setuju (4%). Para pemegang kartu GFF cukup setuju bahwa mereka mendapatkan informasi tentang penerbangan Garuda Indonesia.

Tabel 4.8

Responden mengetahui apa saja yang menjadi hak sebagai Pelanggan Garuda Indonesia. IMG_POS_5 4 4.0 4.0 4.0 44 44.0 44.0 48.0 21 21.0 21.0 69.0 31 31.0 31.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent IMG_POS_6 9 9.0 9.0 9.0 37 37.0 37.0 46.0 29 29.0 29.0 75.0 25 25.0 25.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(24)

Berdasarkan tabel 4.8, jawaban tertinggi diperoleh dari jawaban Cukup Setuju (37%), dan jawaban dengan nilai terndah adlah tidak setuju (9%). Dapat disimpulkan bahwa para pemegang kartu GFF cukup mengetahui apa saja yang menjadi hak sebagai pelanggan Garuda Indonesia.

Tabel 4.9

Responden mendapatkan informasi tentang destinasi wisata.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No.7

Berdasarkan tabel 4.9, jawban tertinggi diperoleh dari jawaban Cukup Setuju (51%), dan jawban dengan nilai paling rendah adalah tidak setuju (4%). Para pemegang kartu GFF cukup setuju bahwa mereka telah mendapatkan informasi tentang destinasi wisata yang ada di dalam negri maupun di luar negri.

IMG_POS_7 4 4.0 4.0 4.0 51 51.0 51.0 55.0 26 26.0 26.0 81.0 19 19.0 19.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(25)

Tabel 4.10

Menurut responden isi dari Majalah Garuda menarik minat pelanggan untuk membaca.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No. 8

Berdasarkan tabel 4.10, jawaban tertinggi diperoleh dari jawaban Cukup Setuju (38%), dan jawaban paling rendah adalah tidak setuju (11%). Pemegang kartu Garuda Frequent Flyer (GFF) merasa cukup setuju bahwa Garuda Magazine, menarik minat pelanggan untuk membaca.

Tabel 4.11

Cover majalah Garuda menarik.

IMG_POS_9 1 1.0 1.0 1.0 29 29.0 29.0 30.0 33 33.0 33.0 63.0 37 37.0 37.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent IMG_POS_8 11 11.0 11.0 11.0 38 38.0 38.0 49.0 28 28.0 28.0 77.0 23 23.0 23.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(26)

Berdasarkan tabel 4.12, jawaban tertinggi diperoleh dari Sangat Setuju. (37%) , dan jawban dengan nilai terendah adalah tidak setuju (1%). Para pemegang kartu GFF merasa sangat setuju bahwa cover Garuda Magazine manrik.

Tabel 4.12

Pemilihan layout pada setiap edisi baru Majalah Garuda adalah baik dan menarik.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No.10

Dari tabel 4.13, jawaban tertinggi adalah Cukup Setuju (37%), dan jawaban dengan nilai paling rendah adalah tidak setuju (4%). Dapat disimpulkan bahwa para pemegang kartu GFF (Garuda Frequent Flyer) merasa cukup setuju bahwa pemilihan layout pada setiap edisi baru Majalah Garuda adalah baik dan menarik. IMG_POS_10 4 4.0 4.0 4.0 37 37.0 37.0 41.0 32 32.0 32.0 73.0 27 27.0 27.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(27)

Tabel 4.13

Pemilihan warna pada setiap edisi baru Majalah Garuda dapat menarik minta pembaca.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No.11

Berdasarkan tabel 4.14, jawban tertinggi adalah Sangat Setuju (36%). Nilai paling rendah dari jawaban kuisioner nomor 12 ini adalah Tidak Setuju (5%). Bisa disimpulkan bahwa pemegang kartu GFF sangat setuju bahwa pemilihan warna pada edisi baru Majalah Garuda dapat menarik minat pembaca.

Tabel 4.14

Pemilihan jenis huruf pada setiap edisi baru Majalah Garuda sesuai dengan karakter majalah. IMG_POS_11 5 5.0 5.0 5.0 30 30.0 30.0 35.0 29 29.0 29.0 64.0 36 36.0 36.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent IMG_POS_12 3 3.0 3.0 3.0 45 45.0 45.0 48.0 34 34.0 34.0 82.0 18 18.0 18.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(28)

Dari tabel 4.15, jawaban dengan nilai tertinggi adalah cukup setuju (45%).Jawaban dengan nilai paling rendah adalah tidak setuju (3%). Disimpulkan bahwa pemegang kartu Garuda Frequent Flyer cukup setuju bahawa pemilihan jenis huruf pada edisi baru Garuda Magazine adalah hal yang pas.

Tabel 4.15

Penggunaan Majalah Garuda sebagai media eksternal efektif.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No. 13

Dari tabel 4.17, jawaban dengan nilai tertinggi adalah cukup setuju (37%). Jawaban dengan nilai paling rendah adalah sangat tidak setuju (1%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pemegang kartu GFF merasa cukup setuju bahwa penggunaan Garuda Magazine sebagai media eksternal adaldah efektif.

IMG_POS_13 1 1.0 1.0 1.0 3 3.0 3.0 4.0 37 37.0 37.0 41.0 34 34.0 34.0 75.0 25 25.0 25.0 100.0 100 100.0 100.0 STS TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(29)

Tabel 4.16

Majalah Garuda Indonesia, dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No. 14

Dari tabel 4.18, jawban dengan nilai tertinggi adalah cukup setuju (42%). Jawaban paling rendah adalah tidak setuju (2%). Dapat disimpulkan bahwa pemegang kartu GFF merasa cukup setuju bahwa dengan adanya Garuda

Magazine, dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.

Tabel 4.17

Kartu anggota Garuda Frequent Flyer dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. IMG_POS_14 2 2.0 2.0 2.0 42 42.0 42.0 44.0 30 30.0 30.0 74.0 26 26.0 26.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent IMG_POS_15 3 3.0 3.0 3.0 2 2.0 2.0 5.0 27 27.0 27.0 32.0 40 40.0 40.0 72.0 28 28.0 28.0 100.0 100 100.0 100.0 STS TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(30)

Berdasarkan tabel 4.25, jawaban dengan nilai terendah adalah dengan nilai tertinggi adalah setuju (40%), dan jawaban dengan nilai sangat tidak setuju (3%). Dapat disimpulkan bahwa para pemegang GFF mereasa setuju bahwa dengan adanya kartu anggota Garuda Frequent Flyer.

Tabel 4.18

Majalah memuat informasi tentang promosi bagi pemegang kartu Garuda

Frequent Flyer.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No.16

Dari tabel 4.26, jawaban dengan nilai paling tinggi adalah cukup setuju (36%), dan jawban dengan nilai paling rendah adalah sangat tidak setuju (2%). Dapat disimpulkan bahawa para pemegang kartu GFF cukup setuju telah mendapatkan informasi tentang promosi bagi pemegang kartu GFF.

IMG_POS_16 2 2.0 2.0 2.0 4 4.0 4.0 6.0 36 36.0 36.0 42.0 30 30.0 30.0 72.0 28 28.0 28.0 100.0 100 100.0 100.0 STS TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

(31)

Tabel 4.19

Majalah Garuda efektif sebagai media informasi perusahaan.

Sumber: Pertanyaan Kuisioner No.17

Berdasarkan tabel 4.27, jawaban dengan nilai tertinggi adalah sangat setuju (36%), dan jawaban dengan nilai paling rendah adalah tidak setuju (7%). Dapat disimpulkan bahwa para poemegang kartu Garuda Frequent Flyer sangat setuju bahwa dengan adanya Majalah Garuda dapat meningkatkan citra positif Garuda Indonesia.

Descriptives (Image Positif Rata-rata Total)

Dari data diatas diperoleh bahwa nilai mean (rata-rata) dari Image Positif = 3,7376. Dengan demikian karena skala alat ukur memiliki mean 3 (skala 1-5) maka nilai rata-rata variabel cenderung memiliki nilai yang tinggi karena telah memiliki nilai rata-rata yang melebihi nilai mean alat ukurnya.

IMG_POS_17 7 7.0 7.0 7.0 23 23.0 23.0 30.0 34 34.0 34.0 64.0 36 36.0 36.0 100.0 100 100.0 100.0 TS CS S SS Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Descriptive Statistics 100 2.82 5.00 3.7376 .52403 100 TOT_IMG_POS_RT Valid N (listwise)

(32)

4.3 PEMBAHASAN HASIL

Berdasarkan hasil dari perhitungan maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa para pemegamg kartu Garuda Frequent Flyer di Manado setuju bahwa

Garuda Magazine efektif dalam meningkatkan Image Positive PT. Garuda

Indonesia (PERSERO), Tbk. Garuda Magazine dapat dikatakan positif karena memenuhi kriteria efektifitas yang diungkapkan oleh Andre Hardjana, yaitu penerima, isi pesan, dan saluran komunikasi.

Pada poin pertama yaitu penerima, penerima disini dapat dijabarkan ke beberapa point lagi, yaitu menerima majalah setiap bulan, membaca majalah setiap terbit. pemegang kartu GFF (Garuda Frequent Flyer) di Manado sebanyak 28% merasa cukup setuju bahwa mereka menerima Garuda Magazine setiap bulannya. Garuda Magazine memang tidak diperjual belikan seperti majalah pada biasanya, maka dari pada itu mungkin tidak semua pemegang kartu GFF menerima Garuda Magazine tiap bulannya.

Para pemegang kartu GFF sebanyak 45% merasa cukup setuju bahwa mereka membaca Garuda Magazine tiap bulan. Pada hal ini terbukti bahwa dengan respon positif. Pada poin kedua yaitu isi pesan, terdiri dari berbagai faktor adalah informasi tentang promosi perusahaan, informasi tentang rute penerbangan Garuda , informasi tentang destinasi wisata dalam negri maupun luar negri, dan informasi yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Para pemegang kartu

Garuda Frequent Flyer di Manado cukup setuju bahwa isi atau content yang ada

dalam Garuda Magazine dapat memenuhi kebutuhan mereka akan profil Garuda Indonesia ataupun hal-hal yang menyangkut destinasi wisata.

(33)

Menurut peneliti, para pemegang kartu GFF di Manado cukup mendapatkan informasi tentang Garuda Indonesia denga membaca Garuda

Magazine. Isi tentang destinasi wisata dan promosi-promosi baik kartu kredit

mapun hal-hal lain, merupakan bagian yang paling sering dibaca. Dengan membaca Garuda Magazine, mereka bisa menambahkan informasi tentang destinasi wisata yang mungkin selama ini mereka belum tahu, sehingga mereka bisa merencakan untuk kedepannya pergi ke tempat tersebut dengan menggunakan Garuda Indonesia. Sebagian besar orang-orang yang menggunakan Garuda Indonesia adalah kalangan menengah keatas, dan Garuda Indonesia sering melakukan kerjasama dengan beberapa bank melalui kartu kredit. Dengan isi yang menarik dan infromatif, Garuda Magazine dapat menciptkan citra positif (Image

Positive) bagi Garuda Indonesia. Poin yang ketiga adalah Saluran Komunikasi,

saluran komunikasi ada beberapa poin, yaitu ketepatan dan kecepatan penyampaian informasi, tampilan Cover majalah menarik, Layout menarik, pilihan warna yang tepat agar menarik minat pembaca, penggunaan jenis huruf yang tepat agar menarik minta pembaca.

Dari hasil kuisoner, peneliti menyimpulkan bahwa saluran komunikasi yang digunakan oleh Garuda Indonesia adalah tepat dengan menggunakan Garuda

Magazine. Ketepatan penyampaian informasi sesuai dengan yang dibutuhkan para

pelanggan Garuda Indonesia, membuat para pelanggan merasa terpuaskan akan keingintahuan mereka tentang Garuda Indonesia. Hal lain yang menjadi faktor penting juga adalah pemilihan cover Garuda Magazine. Para pemegang kartu

(34)

Garuda Magazine. Setiap terbitan baru, Garuda Magazine selalu mengganti cover

majalah yang disesuaikan dengan tema mereka tiap bulannya. Pemilihan foto yang baik juga akan meningkatkan minat para pembaca.

Pemilihan layout Garuda Magazine juga harus dipikirkan dengan sebaik mungkin, karena kesalahan sedikit apapun tentang tata letak foto, tulisan, atau logo akan mengakibatkan para pelanggan Garuda Indonesia enggan membaca yang nantinya akan membuat citra yang kurang baik bagi Garuda Indonesia. Pilihan warna dan huruf yang tepat pada setiap lembar Garuda Magazine juga menjadi hal penting.

Melalui hasil penelitian ini, maka peneliti menyimpulkan bahwa para pemegang kartu Garuda Frequent Flyer di Manado mengenai efektifitas Garuda

Magazine dalam meningkatkan citra positif PT. Garuda Indonesia (PERSERO),

Referensi

Dokumen terkait

Software AUTOCAD dapat membantu siswa-siswi dalam matapelajaran gambar teknik, dimana menggambar teknik sebagai salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa

Pada nilai perilaku bekerja didapat T-bitung 26,022 yang lebih besar dari T-tabel 1,682 yang berarti pengaruh perilaku bersifat signifikan antara tipe kepribadian

Strategi visualisasi yang digunakan agar dapat menarik perhatian anak-anak usia dini untuk menyaksikan media interaktif tata cara shalat fardhu yang dirancang adalah

1. Perusahaan dapat mengharapkan kelangsungan hidup sebagai tujuan utamanya jika terjadi kelebihan kapasitasnya, persaingan yang sangat sengit atau keinginan konsumen

Alhamdulillahirrabil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kurnianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir yang berjudul “Pengaruh

Bahwa yang dimaksud dengan waktu damai adalah saat atau waktu melakukan kegiatan meninggalkan kesatuan tersebut, Negara RI tidak dalam keadaan darurat perang sebagaimana

 Melakukan analisis kajian habitat dan manfaat anggota Chordata Kelas Amphibia  Jurnal Belajar 11/22 3 4 5 Mengkomuni- kasikan hasil penerapan kla- sifikasi hewan

Terpaksa membeli spare part 1 modul power suplay LCD tersebut , dan pesan di dealer LG hampir kurang lebih 2 minggu barang baru datang .Setelah modul power suplay terpasang