• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADENOMATOID ODONTOGENIC TUMOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADENOMATOID ODONTOGENIC TUMOR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ADENOMATOID ODONTOGENIC TUMOR

Adenomatoid Odontogenic Tumor

Sumarno1* ABSTRACT

Adenomatoid odontogenic tumor (AOT) is a rare odontogenic tumor which is often misdiagnosed as odontogenic cyst. The incidence of AOT range between 1-9% of all odontogenic tumors, and predominantly found in young female patients. Maxilla is the most location, because it associated with non eruption permanent tooth. This tumor frequently resemble other odontogenic lesions such as dentigerous cyst or ameloblastoma. A 14-years-old-woman with lump in right upper jaw had right hemi maxillectomy. The microscopic examination of that tumor using HE showed epithelium chain structure inside the whorl mass. It was also figured the duct-like structure that covered with a simple collumnar epithelium inside the fibrous stroma. Immunohistochemically AOT is characterized by positive reactions with cytokeratins (Sains Medika, 2(2):200-206).

Key words: Adenomatoid odontogenic tumor, maxilla, positive reactions with cytokeratins.

ABSTRAK

Adenomatoid odontogenic tumor (AOT) merupakan suatu tumor odontogenik yang jarang seringkali

didiagnosis sebagai kista odontogenik. Insidensi AOT berkisar 1-9% dari seluruh tumor odontogenik, dan terutama didapatkan pada perempuan usia muda. Lokasi tersering tumor ini pada maksila, karena sering berhubungan dengan kasus tidak erupsinya gigi permanen. Tumor ini sering menyerupai lesi odontogenik lain, misalnya kista dentigerous atau ameloblastoma. Laporan ini tentang kasus pada wanita 14 tahun dengan keluhan benjolan di rahang kanan atas yang dilakukan hemimaksilektomi dektra. Hasil pemeriksaan histopatologi jaringan maksila dengan pengecatan hematoksilin eosin (HE) didapatkan tumor yang terdiri atas struktur sel epitel tersusun seperti untaian, lembaran dalam massa whorl. Pada tumor tersebut juga tampak struktur seperti duktus yang dilapisi epitel torak selapis dalam stroma jaringan ikat fibrosa. Pada pengecatan imunohistokimia dengan sitokeratin memberikan reaksi positif (Sains Medika, 2(2):200-206).

Kata kunci: Adenomatoid odontogenic tumor, maksila, reaksi sitokeratin positif

PENDAHULUAN

Adenomatoid odontogenic tumor (AOT) merupakan tumor epithelial jinak, berasal

dari odontogenik yang jarang terjadi, sekitar 1-3% dari seluruh tumor odontogenik. Tumor ini terjadi lebih sering pada perempuan dengan rasio sebesar 2:1, pada usia dekade kedua (Cawson dan Odell, 2002; Rosai, 2004).

AOT pertama kali dideskripsikan oleh Steensland pada tahun 1905. Dahulu sebelum lesi ini disebut sebagai AOT dipakai berbagai nama untuk menggambarkannya antara lain: adenoameloblastoma, ameloblastic adenomatoid tumor, adamantinoma, epithelioma adamantinum atau teratomatous odontoma (Cawson dan Odell, 2002; Rosai,

Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas islam Sultan Agung Semarang Email: bri534@yahoo.com

1 *

(2)

2004; Lingen dan Kumar 2005; Wikipedia).

Kepustakaan lain menyebutkan AOT pertama kali dijelaskan oleh Dreiblat pada tahun 1907 sebagai adenoameloblastoma atau ameloblastic adenomatoid tumor. Pada tahun 1969 Philipsen dan Birn mengajukan istilah AOT, yang mengindikasikan bahwa penyakit ini tidak menyusun suatu variasi ameloblastoma, dan diterima seperti yang ada pada klasifikasi tumor odontogenik pertama dari WHO yang ditetapkan pada tahun 1971 (Rosai, 2004). Istilah AOT, merupakan istilah yang paling tepat, dalam hal bahwa tumor ini jelas jinak, dan berbeda dengan ameloblastoma, mempunyai angka rekurensi yang sangat rendah, sehingga membuatnya tidak perlu untuk dilakukan operasi ekstensif dan agresif; kuretase sederhana bersama dengan ekstirpasi dari gigi yang terkait menjadi terapi yang dipilih (Cawson dan Odell, 2002; Rosai, 2004; Lingen dan Kumar, 2005; Wikipedia).

LAPORAN KASUS

Seorang wanita, umur 14 tahun dengan keluhan tumbuh benjolan di rahang atas kanan dan sakit gigi. Benjolan tumbuh sejak kurang lebih satu tahun yang lalu. Dilakukan operasi Enukleasi Kista dan Odontektomi dua rahang serta multiple ekstraksi. Hasil pemeriksaan histopatologi (Gambar 1.).

Sediaan dari maksila berupa potongan jaringan dengan diameter 5 cm pada pemotongan berupa masa rapuh berwarna putih mikroskopis menunjukkan: tumor terdiri atas struktur sel epitel tersusun seperti untaian, lembaran dalam massa whorl. Tampak pula struktur seperti duktus yang dilapisi epitel torak selapis dalam stroma jaringan ikat fibrous (Gambar 1.). Tidak tampak tanda ganas. Sesuai dengan: Adenomatoid odontogenic tumor (Adeno-amelo-blastoma).

Secara histologis, AOT sangat tidak umum, karena ini menampilkan berbagai pola seluler, beberapa area sel basofilik dengan nukleus fusiform, yang membentuk nodul lingkaran pada beberapa area, sel-sel silindris yang tampak jelas terpolarisasi, membentuk struktur glandular atau seperti duktus.

(3)

Gambar 1. Sediaan dari maksila berupa potongan jaringan dengan diameter 5 cm pada pemotongan berupa masa rapuh berwarna putih (a), (b), (c), (d). Pewarnaan HE perbesaran 40, 100, 100, 400x; (e), (f), (g) Pengecatan Imunohistokimia Cytokeratin perbesaran 40, 100, 400x; (h), (i) Pewarnaan PAS 100, 400x.

PEMBAHASAN

Lokasi AOT dua kali lebih sering pada maxilla daripada mandibula, daerah rahang atas lebih sering terserang dibandingkan bagian bawah (2,6 : 1). AOT merupakan tumor yang perkembangannya lambat. Menurut Philipsen dan Reichart membagi AOT dalam 3 varian berdasarkan topografi klinik dengan histologi yang identik: follicular (pada 73% AOT), yang terletak di tengah, disertai area kistik unilokuler radiolusen dengan sebuah gigi yang impaksi atau tidak mengalami erupsi (biasanya caninus), menyebabkan

(4)

gambaran kista dentigerous, varian ekstrafolikuler (24%): lokasi sentral, tidak berhubungan dengan struktur gigi manapun, seringkali menyebabkan misdiagnosis dengan kista periapikal, lesi kistik atau tumor lainnya dari maksila dan periferal. Varian Follicular dan extrafollicular keduanya berada di dalam tulang, merupakan 96% dari semua varian AOT (Cawson dan Odell, 2002; Rosai, 2004; Lingen dan Kumar, 2005; Wikipedia, -; Goldman, 2008; Yasunori dan Takashi, 2006; Chen, et al. 2009; Nigam, et al. 2005). Terakhir bentuk perifer merupakan yang paling jarang (3%): varian ini mengenai mukosa ginggiva, dan sering didiagnosis sebagai epulis fibrosa atau fibroma ginggiva(Cawson & Odell, 2002; Rosai, 2004; Lingen dan Kumar, 2005; Wikipedia).

Diantara sel-sel epitel, sering ditemukan material eosinofilik amorf dengan kuantitas berbeda-beda, yang oleh beberapa penulis disebut sebagai ‘drop eosinofilik’, kalsifikasi sferis kadangkala dapat ditemukan diinterpretasikan sebagai pembentukan enamel abortive, serta sekelompok sel berstruktur seperti tumor odontogenik epitel yang mengalami kalsifikasi, dimana bisa terbentuk material eosinofilik ekstraseluler yang menyerupai amyloid (Cawson dan Odell, 2002; Rosai, 2004; Lingen dan Kumar, 2005; Wikipedia, -; Goldman, 2008; Yasunori & Takashi, 2006; Chen, et al. 2009; Nigam, et

al.2005).

Gambaran klinis menunjukkan lesi ini biasanya tampak sebagai pembengkakan yang tidak memberikan gejala, membesar pelan-pelan, seringkali berhubungan dengan tidak erupsinya gigi, terutama caninus. Gambaran radiologi menunjukkan adenomatoid odontogenic tumor tampak sebagai area gelap/radiolusen yang mengelilingi gigi yang tidak erupsi (Cawson dan Odell, 2002; Rosai, 2004; Wikipedia, -; Goldman, 2008; Yasunori dan Takashi, 2006; Chen, et al.2009; Nigam, et al.2005).

Gambaran histologis menujukkan hal menarik dimana semua variant dari AOT identik secara histologi. Dari gambaran histologinya WHO mendefinisikan AOT sebagai suatu tumor dari odontogenic epithelium dengan struktur menyerupai duktus disertai berbagai tingkat perubahan jaringan ikat sekitarnya. Tumor ini sebagian dapat berbentuk kistik dan pada beberapa kasus merupakan massa padat dalam dinding kista yang besar. Selain itu ditemukan pula benda amorf, eosinophilik, uncalcified, yang disebut “tumor droplets”. Beberapa dari tumor droplet tampak sebagai matrik homogen. Hal menarik lainnya didapatkan beberapa catatan tentang adanya sel-sel berpigmen pada

(5)

AOT yang tidak tampak secara makroskopis, kemungkinan pigmentasi ini berhubungan dengan ras (Cawson dan Odell, 2002; Rosai, 2004; Lingen dan Kumar, 2005; Wikipedia,-; Goldman, 2008Wikipedia,-; Yasunori dan Takashi, 2006Wikipedia,-; Chen, et al.2009Wikipedia,-; Nigam, et al. 2005).

Secara makroskopistampak massa berbentuk bulat, dominan kistik dengan kelompok-kelompok massa padat. Secara mikroskopistampak pada daerah padat yang dilapisi epitel didapatkan beberapa struktur duktus yang dibatasi oleh sel kuboid atau sel kolumnar tinggi, beberapa zona homogen material hyalin dan kalsifikasi sepanjang lapisan epithelial serta dapat juga ditemukan deposit melanin. Secara Immunohistokimia Fenotipe klasik AOT ditandai dengan Cytokeratin (CK) positif (Gambar 2).

Gambar 2. Sediaan dari maksila berupa potongan jaringan dengan diameter 5 cm pada pemotongan berupa masa rapuh berwarna putih secara immunohistokimia fenotipe klasik AOT ditandai dengan Cytokeratin (CK) positif.

Terapi dan Prognosis

Modal terapi yang merupakan pilihan adalah operasi konservatif Enukleasi. Rekurensi AOT sangat jarang terjadi. Prognosis dari AOT sangat baik Secara Immunohistokimia Fenotipe klasik AOT ditandai dengan Cytokeratin (CK) positif (Cawson & Odell, 2002; Rosai, 2004; Lingen dan Kumar, 2005; Wikipedia; Goldman, 2008; Yasunori & Takashi, 2006; Chen, et al.2009; Nigam, et al.2005).

Differential Diagnosa

Ameloblastic odontoma/Odonto-ameloblastoma yaitu lesi solid atau kistik yang ditandai terutama oleh sel-sel epitelial yang menyerupai Ameloblastoma yang disertai

(6)

Kajian Kasus Referensi Epidemiologi Usia penderita 14 tahun

wanita

usia dekade kedua (15-20 tahun) wanita 2x lebih sering dari laki-laki

Klinis Tumor tumbuh sejak kurang

lebih satu tahun

tumor tumbuh perlahan-lahan, tidak menimbulkan keluhan

Radiologi Area gelap/radiolusen yang

mengelilingi gigi yang tidak erupsi

Area gelap/radiolusen yang mengelilingi gigi yang tidak erupsi. Histopatologi

Makroskopis

Potongan jaringan berbentuk bulat dengan diameter 5 cm,padat dengan bagian-bagian kistik

Massa berbentuk bulat, dominan kistik dengan kelompok-kelompok massa padat

Mikroskopis Tumor terdiri atas struktur sel epitel tersusun seperti untaian, lembaran dalam massa whorl. Tampak pula struktur seperti duktus yang dilapisi epitel torak selapis dalam stroma jaringan ikat fibrous.

Pada daerah padat yang dilapisi epitel ditemukan beberapa struktur duktus yang dibatasi oleh sel kuboid atau sel kolumnar tinggi. Didapatkan beberapa zona homogen material hyalin dan kalsifikasi sepanjang lapisan epithelial. dapat juga ditemukan deposit melanin.

Imunohistokimia Cytoceratin positif Reaksi positif terhadap pengecatan Cytoceratin

gigi dan jaringan lunak seperti enamel dan dentin (Lingen dan Kumar, 2005; Wikipedia, -; Goldman, 2008; Yasunori dan Takashi, 2006; Chen, et al.2009; Nigam, et al.2005).

Ringkasan kasus yang telah dipaparkan di atas diringkas pada Tabel 1, berikut: Tabel 1. Kasus adenomatoid odontogenic tumor

KESIMPULAN

Dari data-data yang ada diagnosa paling tepat untuk kasus diatas adalah suatu Adenomatoid odontogenic tumor.

DAFTAR PUSTAKA

Cawson R.A, Odell E.W., 2002, Cadwson’s Essentials Of Oral Pathology And Oral Medicine, 7th ed., Philadelphia: Elsevier: 124-5.

Chen Y, Hwang I, Wang W,Lin L., 2009, Adenomatoid odontogenic tumor arising fro dentigerous cyst. A case report International Journal of Pediatric Otorhinolaryngology

Extra 2(4):257-63

Goldman K.E, 2008, Mandibular Cysts and Odontogenic Tumor, Updated: Nov 21,. URL://

(7)

Lingen MW, Kumar V., 2005, Head and Neck, In: Robin and Cotran, Pathologic Basic of

Disease, 7th ed:Elsevier Inc; p.782.

Nigam S, Gupta S K, Chaturvedi K.U., 2005, Adenomatoid odontogenic tumor – a rare case of swelling, Brazillian Dental Journal 16 (3):257-63.

Rosai J., 2004, Mandible and Maxilla, In: Rosai and Ackerman’s, Surgical Pathology, 9th

ed. Vol.1. Philadelphia, Elsevier: 287-9.

Wikipedia, Adenomatoid odontogenic tumours, http://en.wikipedia.org/wiki/

Ameloblastomahttp://en.wikipedia.org/wiki/Ameloblastoma, Dikutip tgl.

24.07.2010.

Yasunori T, Takashi T., 2006, Revised histopathological classification of odontogenic tumors by WHO and its allied epithelial cysts, Oral and Maxillofacial Surgery; 52(2):54-61.

Gambar

Gambar 1. Sediaan dari maksila berupa potongan jaringan dengan diameter 5 cm pada pemotongan berupa masa rapuh berwarna putih (a), (b), (c), (d).
Gambar 2. Sediaan dari maksila berupa potongan jaringan dengan diameter 5 cm pada pemotongan berupa masa rapuh berwarna putih secara immunohistokimia fenotipe klasik AOT ditandai dengan Cytokeratin (CK) positif.
Tabel 1. Kasus adenomatoid odontogenic tumor

Referensi

Dokumen terkait

Keseluruhan usulan program ini menjabarkan skenario pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya sektor PKP di Kabupaten Pakpak Bharat melalui proses perencanaan yang

Pada 18 hari sebelum kejadian, atau tanggal 07 Oktober 2010, memiliki kemunculan anomali skk/dskk yang terjadi pada sembilan stasiun gps yang dianalisa,

l$kasi kebakaran, usaha pemadaman, pen1elamatan dan e6akuasi tetap dil l$kasi kebakaran, usaha pemadaman, pen1elamatan dan e6akuasi tetap dil akukan $leh petugas 1ang ada

Tampilan sistem ini menampilkan desain web pada desktop laptop atau komputer untuk halaman User, pada halaman tersebut terdapat beberapa menu yaitu Home, Koleksi,

Alat penumbuk mekanis dari logam, dilengkapi alat pengontrol tinggi jatuh bebas 305 mm ± 2 mm di atas permukaan tanah yang akan dipadatkan dan dapat menyebarkan tumbukan secara

Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Gubernur atau Kepala Dinas yang membidangi pendidikan, BupatiNValikota atau Kepala Dinas yang membidangi pendidikan,

Ukuran filenya sangat kecil dan dalam menggunakan software ini, admin tidak perlu melakukan proses instalasi, karena software ini dapat melihat detail informasi

Tujuan penelitian ini adalah : (a) merakit mesin pendingin dengan siklus kompresi uap yang digunakan untuk mendinginkan minuman dengan pipa diantara kompresor dan