• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN)

QoS ( Quality Of Service )

Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

Disusun oleh :

Nurul Haiziah Nugraha (14101025)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM

PURWOKERTO 2017

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Quality of Service (QoS) didefinisikan sebagai suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Kinerja jaringan komputer dapat bervariasi akibat beberapa masalah, seperti halnya masalah bandwidth, latency dan jitter, yang dapat membuat efek yang cukup besar bagi banyak aplikasi. Sebagai contoh, komunikasi suara (seperti VoIP atau IP Telephony) serta video streaming dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket data aplikasi tersebut dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih. Fitur Quality of Service (QoS) ini dapat menjadikan bandwidth, latency, dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut yang ada.

Melalui QoS, seorang network administrator dapat memberikan prioritas trafik tertentu. Suatu jaringan, mungkin saja terdiri dari satu atau beberapa teknologi data link layer yang mampu diimplementasikan QoS, misalnya; Frame Relay, Ethernet, Token Ring, Point-to-Point Protocol (PPP), HDLC, X.25, ATM, SONET. Setiap teknologi mempunyai

karakteristik yang

berbeda-beda yang harus dipertimbangkan ketikamengimplementasikan QoS. QoS dapat diimple mentasikan pada situasi congestion management atau congestion avoidance. Teknik-teknik congestion management digunakan untuk mengatur dan memberikan prioritas trafik pada jaringan di mana aplikasi meminta lebih banyak lagi bandwidth daripada yang mampu disediakan oleh jaringan. Dengan menerapkan prioritas pada berbagai kelas dari trafik, teknik congestion management akan mengoptimalkan aplikasi bisnis yang kritis atau delay sensitive untuk dapat beroperasi sebagai mana mestinya pada lingkungan jaringan yang memiliki kongesti. Adapun teknik collision avoidance akan membuat mekanisme teknologi tersebut menghindari situasi kongesti. Melalui implementasi QoS di

(3)

jaringan ini, network administrator akan memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk mengontrol aliran dan kejadian-kejadian yang ada di trafik pada jaringan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dari uraian di atas adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan QoS ?

2. Apa fungsi dari QoS ? 3. Apa saja parameter QoS ?

(4)

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengertian NGN (Next Generation Network)

Next Generation Network (NGN) adalah suatu pengertian yang luas untuk menjelaskan arsitektur jaringan dan teknologi telekomunikasi masa depan. Secara umum, jaringan ini menggabungkan komunikasi data dan suara, sebaik yang terdapat pada video. Ide umum dibelakang munculnya NGN adalah bahwa seluruh informasi ditransmisikan melalui paket, seperti internet, dengan mekanisme paket tersebut dilabelkan berdasarkan tipenya (data, gambar, suara, video) dan untuk mempertahankan QoS dan segi keamanan dibebankan pada perangkat manajemen trafik.

NGN pada dasarnya merupakan teknologi internet yang berbasiskan Internet Protokol (IP) dan Multiprotokol Label Switching (MPLS). Definisi NGN berdasarkan ITU-T adalah jaringan berbasis paket yang mampu menyediakan berbagai layanan, terutama layanan telekomunikasi dan mampu untuk digunakan pada berbagai pita lebar, teknologi transport dengan mekanisme pemeliharaan QoS dan dalam fungsi berorientasi layanan yang bersifat independen sehingga mendasari teknologi transport-related. NGN menawarkan akses tak terbatas bagi user dari berbagai penyedia layanan yang konsisten dan tersedia dimanamana bagi user.-===-=

NGN harus mampu mengelola dan membawa berbagai macam trafik sesuai kebutuhan customer yang terus berkembang. Jaringan tidak lagi diharapkan bersifat TDM seperti PSTN sekarang, melainkan sudah dalam bentuk paket-paket yang efisien, namun dengan keandalan dan kualitas (QoS) terjaga. Jika PSTN meletakkan kecerdasan pada network, dan Internet meletakkannya pada host, maka NGN menyebarkan kecerdasan pada network dan host. Feature layanan lintas media menjadi dimungkinkan.

2.2 Arsitektur NGN

NGN disusun dalam blok-blok kerja yang terbuka, dan bersifat open system, seperti dipaparkan dalam gambar di bawah. Empat blok utama adalah: Services and Applications, Control and Signalling, Transport, dan Network Management. Setiap blok memiliki pengembangan yang terbuka lebar, namun harus selalu dapat dikomunikasikan dengan pengembangan blok-blok lainnya untuk mendukung evolusi network secara bersama-sama. Dalam pengembangan NGN, penting untuk menggunakan acuan-acuan standar, yang menjamin performansi yang lebih tinggi dan interoperabilitas yang lebih baik daripada arsitektur ad-hoc yang tidak standar.

(5)

Blok “Transport” membawa bukan hanya bagian media yang berupa data, suara, dan gambar dari customer, tetapi juga membawa sinyal-sinyal dari blok-blok lainnya. Transportasi data harus dioptimasi sesuai dengan beragam jenis trafik yang akan dilewatkan.

Termasuk di dalam blok ini adalah transport di core network dan di access network, serta di mobile network. Blok “Control and Signalling” melakukan pengendalian dengan bertukar informasi permintaan panggilan dan policy network serta mengirimkan perintah-perintah yang sesuai kepada blok “Transport” untuk menyampaikan media data dan sebagainya ke tujuan yang benar, sesuai policy yang ditetapkan. Blok “Services and Application” berisi aplikasi-aplikasi network dalam bentuk software yang mendefinisikan layanan yang diberikan, feature yang disediakan, dan pengaturan-pengaturan lain, termasuk billing.

2.3 Konsep Next Generation Network

Jaringan Internet Protocol (IP) muncul dan mengalami perkembangan yang sangat cepat dalam dunia komunikasi generasi terkini. Munculnya teknologi jaringan masa depan atau Next Generation Network (NGN) merupakan awal dari pemikiran untuk bermigrasi dari teknologi jaringan konvensional yang berbasiskan jaringan circuit switched seperti PSTN menuju jaringan berbasiskan sistem packet switched dengan menggunakan jaringan IP. Awal kehadiran konsep jaringan NGN diikuti dengan munculnya jaringan softswitch yang bertujuan untuk mengakomodasi berbagai layanan khususnya voice pada jaringan IP. Teknologi softswitch pada dasarnya digunakan untuk melayani komuniksi voice dari jaringan IP atau non IP seperti PSTN, menuju jaringan IP atau sesama non IP dengan melewatkan suara pada jaringan berbasis packet switched. Salah satu aplikasi softswitch adalah teknologi VoIP, yang telah muncul pada awal pemikiran konsep NGN. Teknologi softswitch ini merupakan teknologi baru sebagai pengembangan VoIP yang dirancang untuk mampu berkembang menuju jaringan NGN dengan proses yang bertahap.Konsep dasar jaringan NGN yaitu jaringan yang berbasiskan sistem transfer informasi secara full packet mulai dari tingkat jaringan akses sampai dengan jaringan core network., terintegrasi secara keseluruhan jaringan (antara jaringan PSTN, PLMN, dan data), mendukung multiservice dengan protokol bersifat open standard dan mudah dalam pengembangan oleh provider maupun end-user.

2.4 Quality of Service (QoS)

QoS didefinisikan sebagai suatu pengukuran

(6)

karakteristik dan sifat dari suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

(7)

BAB III

KAJIAN DAN ANALISIS 4.1 Apa yang dimaksud dengan QoS ?

QoS adalah pengukuran dimana kita akan mengetahui seberapa baik jaringan dan untuk mendefinisikan karakteristik dari sifat suatu layanan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu dengan teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

Melalui QoS, seorang network administrator dapat memberikan prioritas trafik tertentu. Suatu jaringan, mungkin saja terdiri dari satu atau beberapa teknologi data link layer yang mampu diimplementasikan QoS, misalnya; Frame Relay, Ethernet, Token Ring, Point-to-Point Protocol (PPP), HDLC, X.25, ATM, SONET. Setiap teknologi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda yang harus dipertimbangkan ketika mengimplementasikan QoS. QoS dapat diimplementasikan pada situasi congestion management atau congestion avoidance. Teknik-teknik congestion management digunakan untuk mengatur dan memberikan prioritas trafik pada jaringan di mana aplikasi meminta lebih banyak lagi bandwidth daripada yang mampu disediakan oleh jaringan. Dengan menerapkan prioritas pada berbagai kelas dari trafik, teknik congestion management akan mengoptimalkan aplikasi bisnis yang kritis atau delay sensitive untuk dapat beroperasi sebagai mana mestinya pada lingkungan jaringan yang memiliki kongesti. Adapun teknik collision avoidance akan membuat mekanisme teknologi tersebut menghindari situasi kongesti. Melalui implementasi QoS di jaringan ini, network administrator akan memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk mengontrol aliran dan kejadian-kejadian yang ada di trafik pada jaringan.

4.2 Apa fungsi dari QoS ?

1. Untuk memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yang kritis pada jaringan. 2. Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yang sudah ada.

3. Untuk meningkatkan performansi untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti Voice dan Video.

(8)

Saat ini di kebanyakan jaringan di perkantoran tidak begitu memperhatikan QoS. Namun, dengan berkembangnya aplikasi-aplikasi, misalnya mulicast, streaming multimedia, dan Voice over IP (VoIP) kebutuhan akan QoS akan semakin terasa. Terlebih lagi aplikasi-aplikasi tersebut terhadap jitter dan delay dan performansi yang buruk akan sangat terasa pada end user. Dalam hal ini seorang network administrator dapat melakukan tindakan manajemen proaktif untuk aplikasi-aplikasi sensitif yang baru dengan mengaplikasikan teknik-teknik QoS pada jaringan. Penting untuk diketahui, bahwa QoS bukanlah solusi yang ajaib untuk setiap masalah kongesti, karena dapat saja solusi terbaik untuk mengatasi congested network memang adalah melakukan upgrade pada bandwidth.

4.3 Apa saja parameter QoS ? 1. Rate

Rasio jumlah bits yang dipindahkan / ditransmisikan antar dua perangkat dalam satuan waktu tertentu, umumnya dalam detik. Bit rate sama dengan istilah lain data rate, data transfer rate dan bit time.

2. Latency (Maximum Packet Delay)

Latency didefinisikan sebagai total waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay di dalam jaringan dapat digolongkan sebagai berikut delay processing, delay packetization, delay serialization, delay jitter buffer dan delay network.

3. Packet Loss

Packet loss adalah merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Salah satu penyebab paket loss adalah antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node.

Penyebab terjadinya paket loss yaitu:

1. Congestion, disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan 2. Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer

3. Memory yang terbatas pada node

4. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa jumlah trafik yang mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik yang mengalir didalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada maka policing control akan membuang kelebihan trafik yang ada.

(9)

Jitter didefinisikan sebagai variasi dari delay atau variasi waktu kedatangan paket. Banyak hal yang dapat menyebabkan jitter, diantaranya adalah peningkatan trafik secara tiba-tiba sehingga menyebabkan penyempitan bandwith dan menimbulkan antrian. Selain itu, kecepatan terima dan kirim paket dari setiap node juga dapat menyebabkan jitter.

5. Throughput

Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut (sama dengan, jumlah pengiriman paket IP sukses per service-second).

3.4 Penyebab gangguan QoS

1. Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang berbeda- beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk mengatasi hal ini, perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal. Pada daerah frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih tinggi dibandingkan pada daerah frekuensi rendah.

2. Noise, ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat mengubah data asli yang dikirimkan.

Jenis-jenis noise dalam jaringan : a. Thermal Noise

Terjadi pada media transmisi bila suhunya diatas suhu mutlak (0ºK). Akibat pergerakan elektron secara random dan memiliki karakteristik energi terdistribusi seragam.

Menjadi faktor yang menentukan batas bawah sensitifitas sistem penerima.

b. Intermodulation Noise

Terjadi karena ketidak-linieran komponen transmitter dan receiver Sinyal output merupakan penjumlahan dan perbedaan dari sinyal input Sistem diharapkan linear sehingga sinyal output = sinyal input

c. Impulse Noise

Pulsa-pulsa iregular atau spikes Durasi pendek

Amplituda tinggi

(10)

Pengaruh besar pada komunikasi data 3. Crosstalk

Keributan yang tidak diinginkan antar lintasan sinyal → media metal (twisted pair & koaksial).

Penyebab : Gandengan elektris, Pengendalian respon frekuensi yang buruk Contoh : ketika bertelepon, kita mendengarkan percakapan lain

4. Echo, terjadi ketika sinyal yang dikirim oleh transmitter kembali (feedback) kepadanya.

5. Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi karena perbedaan bandwidth. Untuk itu, dalam komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dalam mengakomodasi adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan pemakaian bandwidth yang seragam, sehingga distorsi dapat dikurangi.

(11)

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1 Simpulan

Dalam usaha menjaga dan meningkatkan nilai QoS, dibutuhkan teknik untuk menyediakan utilitas jaringan, yaitu dengan mengklasifikasikan dan memprioritaskan setiap informasi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. Contohnya, terdapat paket data yang bersifat sensitif terhadap delay tetapi tidak sensitif terhadap packet loss seperti VoIP, ada juga paket yang bersifat sensitif terhadap packet loss tetapi tidak sensitif terhadap delay seperti transfer data. Untuk itu perlu dilakukan pengklasifikasian paket dan pengurutan prioritas paket dari yang paling tinggi sampai terendah.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

[1] https://sulistyonugroho.wordpress.com/quality-of-service-dalam-data-komunikasi/ [2]

http://imannoorshofi.blog.st3telkom.ac.id/2016/06/07/makalah-ngn-next-generation-network/

Referensi

Dokumen terkait

Dengan teknologi softswitch dan basis IP yang semakin mendekati Next Generation Network (NGN), maka akan mengakibatkan jaringan Time Division Multiplexing (TDM) tidak

Objek wisata Bono di sungai Kampar Teluk Meranti ini sudah lama dikenal oleh masyarakat sekitar dan masyarakat ndi luar daerah tersebuta. Potensi pengembangan

Kabupaten Tanah Datar mengenai kelebihan-kelebihan objek wisata panorama di Kabupaten Tanah dibandingkan objek wisata lain, yaitu mempunyai pemandangan yang sangat

diterjemahkan sebagai dasar dari surat kuasa jual, ketentuan Pasal 20 ayat 2 tersebut merupakan dasar untuk dapat dijualnya objek hak tanggungan secara bawah tangan bukan

Namun seiring dengan perkembangan teknologi jaringan kedepan, dengan adanya transisi dari teknologi eksisting yang berbasis TDM ke era NGN yang berbasis IP serta berikutnya menuju

Namun bukan berarti jaringan SDH akan ditinggalkan, secara prinsip hanya berevolusi dengan konsep teknologi baru yang berbasis Next Generation SDH (NG-SDH) ini

Terlihat dari hasil paket yang dikirim dan paket yang diterima terdapat beberapa hasil data yang diperoleh antara RTP transmission maupun RTP receive tidak berbeda jauh gambar yang

Teknologi IPTV merupakan salah satu produk Next Generation Network (NGN) yang menjadikan pengguna menikmati siaran televisi melalui jaringan internet.. Beberapa