• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan dengan mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. digunakan dengan mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Regresi Nonparametrik

Metode statistika nonparametrik merupakan metode statistika yang dapat digunakan dengan mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode statistik parametrik. Terutama yang berkaitan dengan distribusi normal. Nama lain yang sering digunakan untuk statistika nonparametrik adalah statistik bebas distribusi.

Istilah yang sering digunakan untuk statistika nonparametrik adalah distribution free statistic atau assumption free test. Dari istilah ini dapat dikatakan bahwa pendekatan statistika nonparametrik merupakan metode penggunaan yang tidak terikat asumsi tentang kurva regesi tertentu. Kurva regresi berdasarkan model regresi nonparametrik ini diawali oleh model yang disebut model regresi nonparametrik.

Regresi nonparametrik memiliki fleksibelitas yang tinggi dalam menafsirkan kurva regresi, karena tidak mengasumsikan bentuk kurva regresi. Dalam pandangan regresi nonparametrik berdasarkan data yang diharapkan dapat dicari taksiran kurva tanpa dipengaruhi oleh subyektifitas dari peneliti (Eubank,1999 : 10).

Ada beberapa teknik penaksiran nilai variabel respon (Y) dalam regresi nonparametrik yakni estimator kernel dan estimator spline.

Berikut ini adalah bentuk umum regresi nonparametrik :

i i x f

(2)

Dengan yi f (x = variabel respon i ε ) = fungsi nonparametrik i

Tujuan dari regresi nonparametrik adalah untuk menentukan pada penaksiran fungsi regresi daripada penaksiran parameter, kebanyakan dari regresi nonparametrik sederhana secara tidak langsung juga disebut “ scratles plot smoothing “ karena penggunaannya adalah untuk menentukan kurva yang mulus melalui plot pencar y terhadap x (Simanjuntak,2009)

= error, faktor pengguna yang tidak dapat dijelaskan oleh model

Statistika nonparametrik disebut juga statistika bebas sebaran, statistika nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistika nonparametrik dapat digunakan pada data yang sebaran normal atau ordinal.

Conover (1980) menjelaskan bahwa penggunaan regresi nonparametrik dilandasi pada asumsi:

a. contoh yang diambil bersifat acak dan kontinu ; b. regresi (Y/X) bersifat linier;

c. semua nilai Xi

Regresi nonparametrik merupakan pendekatan regresi yang sesuai untuk pola data yang tidak diketahui bentuknya atau tidak terdapat informasi masa lalu tentang pola data.

saling bebas.

Regresi nonparametrik merupakan suatu metode statistika yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel respon dengan prediktor yang tidak diketahui bentuk fungsinya, diasumsikan sebagai pemulus dalam suatu ruang fungsi tertentu.

(3)

2.1.1 Regresi Nonparametrik Spline

Ada beberapa teknik estimasi dalam regresi nonparametrik antara lain pendekatan histogram, estimator spline, estimator kernel, estimator deret orthogonal, analisis wavelet dan lain-lain. Pendekatan estimator spline ada bermacam-macam antara lain spline original, spline type M, spline relaxed, spline terbobot dan lain-lain.

Diantara model-model regresi nonparametrik di atas, Spline merupakan model regresi yang mempunyai interpretasi Statistik dan Visual sangat khusus dan sangat baik. Disamping itu Spline mampu menangani karakter data/fungsi yang mulus (smooth). Spline juga memiliki kemampuan yang sangat baik untuk menangani data yang perilakunya berubah-ubah pada sub-sub interval tertentu.

Bentuk umum dari regresi nonparametrik spline

i i t f yi= ( )+ε Dimana f(ti

Dalam regresi nonparametrik Spline, penduga kurva regresi diperoleh dari optimasi PLS atau Penalized Likelihood (PL). Namun untuk menduga kurva regresi yang diperoleh dari optimasi Likelihood dapat menjadi pilihan yang cukup baik karena secara matematik mudah dan sederhana.

) merupakan fungsi yang tidak diketahui yang diduga dan diasumsikan merupakan fungsi yang kontinu diferensiabel.

2.2 Metode Maksimum Likelihood

Metode maksimum likelihood adalah suatu teknik yang sering digunakan pada model parametrik baik untuk mencari penduga parameter maupun kontruksi statistik uji. Metode ini pada. perkembangannya dapat digunakan pula pada model

(4)

nonparametrik dengan pendekatan secara. empiris pada fungsi distribusinya, sehingga dinamakan metode empirical Likelihood.

Dari dua metode tersebut, dapat digunakan untuk mengkontruksi statistik uji kesamaan dua mean pada model semiparametrik (situ Model parametrik dan model yang lain nonparametrik), yaitu dengan metode Maximum Semi — empirical Likelihood Rati test (kombinasi dari metode Likelihood clan metode empirical Likelihood ).

Misalkan X1,X2,…,Xn menyatakan peubah acak yang saling bebas dengan

fungsi pada peluangnya dinyatakan oleh f(xi,β) dengan β adalah parameter yang

ditaksir dengan metode maksimum likelihood, maka fungsi padat peluang gabungannya adalah : f (X1,X2, …, Xn:β) = f(X1,β), f(X2,β), …,f( Xn = ,β)

= n i Xi f 1 ) , ( β = L(β ǀ X1,X2, …, Xn

Sedangkan metode maximum likelihood estimation adalah merupakan suatu metode untuk memilih estimator yang membuat probabilitas sampel yang diteliti menjadi maksimum.

)

Adapun Fungsi Likelihood yaitu:

L       − + = 1 0 2 1 1 2 5 , 0 2 2 )) ( ( exp ) 2 ( 1 σ β β πσ X y X

(5)

      − + − 2 0 2 1 2 2 5 , 0 2 2 )) ( ( exp ) 2 ( 1 σ β β πσ X y X . . . X       − + − 0 2 1 2 5 , 0 2 2 )) ( ( exp ) 2 ( 1 σ β β πσ n n X y .       + =

= n i i i n y X L 1 2 1 0 2 5 , 0 2 ( ( )) 2 1 exp ) 2 ( 1 β β σ πσ . ln fungsi likelihood :

= − − = − + −       − + = + −      − + = n i i i n n i i i n X y X y L 1 2 1 0 1 2 5 , 0 2 1 2 1 0 2 5 , 0 2 )) ( ( 2 ) ( ) 2 ln( )) ( ( 2 1 ) 2 ln( ln β β σ πσ β β σ πσ

Penurunan fungsi likelihood

0 ) ( ) ( 2 1 ) 1 ( 1 2 )) ( ( ) ( 2 1 ) 1 ( 1 2 ) ( ln 1 2 2 2 2 1 2 1 0 2 2 2 2 =       − − − = + −       − − − =

= − = − n i i n i i i n X y n d L d ε σ σ β β σ σ σ

= = − =      = n i i n i i maka n n 1 2 2 1 2 2 2 ( ) ˆ ( ) / 2 1 1 2σ σ ε σ ε

2.3 Estimasi Parameter Metode Maximum Likelihood

Maximum likelihood Estimation adalah suatu metode pendugaan klasik yang paling popular untuk digunakan pada proses pendugaan parameter. Cryer (1986) MLE menggunakan keseluruhan informasi dari data pengamatan. Tahap penggunaan metode MLE terdiri dari tahap utama yaitu pengkontruksian fungsi likelihood (perkalian fungsi kepadatan peluang tiap-tiap amatan) dan memaksimumkan fungsi likelihoodnya.

(6)

2.4 Distribusi Normal Multivariat

Distribusi normal multivariat merupakan suatu distribusi yang diperoleh dari perluasan distribusi normal univariat, perbedaannya dapat dilihat pada dimensinya.

Pada univariat dimensi yang digunakan adalah 1 (p=1), sedangkan untuk bivariat dimensi yang digunakan adalah 2 (p=2) dan untuk multivariate dimensi yang digunakan lebih dari 2 (p>2). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari distribusi normal multivariat, adalah secara matematis mudah digunakan dan hasil yang diperoleh memuaskan dan baik serta serta menarik dalam pelaksanaannya (Johnson dan Wicher,2002).

Meskipun demikian, distribusi normal multivariat dalam prakteknya digunakan untuk 2 alasan. Pertama, distribusi normal disajikan sebagai model populasi yang dapat dipercaya di beberapa hal. Kedua, distribusi sampel dari beberapa statistic multivariat secara pendekatannya adalah berdistribusi normal (Johnson danWichern,2002)

Menurut Rencher (2002), beberapa sifat penting dari distribusi normal multivariat diantaranya adalah

(1) distribusi dapat secara lengkap digambarkan hanya melalui rata-rata, variansi dan kovariansi;

(2) plot bivariat dari data multivariat dapat menunjukkan trend linier;

(3) fungsi linier dari variabel yang berdistribusi normal multivariat juga akan berdistribusi normal;

Apabila X mempunyai distribusi normal multivariat dengan vektor ratarata μ dan matriks kovariansi Ʃ, maka fungsi densitas normal multivariatnya

(7)

( )

1 1 2 2 1 1 ( ) ex p ( ) ( ) ; 2 2 . T p f x x µ x µ x π − = − − ∑ − − ∞ < < ∞ ∑   ; Dengan p : banyaknya variabel Ʃ : matriks kovariansi µ : vector

Variabel acak X dikatakan berdistribusi normal dengan rata-rata=µ, dan variansi = , dimana > 0, jika fungsi kepadatan probabilitas dari X tertentu oleh rumus

f(X)= , untuk -∞ <X<∞

Grafik dari y= f(X) merupakan kurva atau garis lengkung, yang lazim dikatakan berbentuk lonceng (irisan bentuk lonceng).

Pada situasi multivariate terlihat lebih dari satu variabel. Sekelompok variabel (X1,X2,…,Xn) dikatakan berdistribusi normal p-variate dengan vector

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Kerja Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 merupakan agenda tahunan Kecamatan Ranah Pesisir yang akan dilaksanakan pada Tahun 2016 dalam

Setiap mata mempunyai lapisan reseptor, sisten lensa, dan sistem saraf, indra penglihatan yang terletak pada mata(organ visus) yang terdiri dari organ okuli assoria(alat bantu mata)

Instrumen penelitian yang digunakan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh peneliti dengan model yang telah direncanakan terlebih dahulu di

Pada kenyataannya perbuatan hukum peralihan hak milik atas tanah melalui jual beli masih banyak yang tidak dibuktikan dengan akta jual beli dan tidak menggunakan

Dalam volumetrik, penentuan zat dilakukan dengan cara titrasi yaitu suatu proses dimana larutan baku atau titran (dalam bentuk larutan yang diketahui konsentrasinya)

Perbedaan kelembaban diluar dan didalam arboretum disebabkan oleh adanya kondisi vegetasi di dalam arboretum menyebabkan penguapan terhambat sehingga kandungan air tidak

sanksi dalam hukum pidana dijatuhkan semata-mata karena orang telah melakukan kejahatan yang merupakan akibat mutlak yang harus ada sebagai suatu pembalasan kepada orang

Makalah ini akan fokus pada desain jaringan rantai pasok bahan baku rotan, yaitu meliputi penentuan lokasi terminal dan alokasi bahan baku rotan dari terminal untuk setiap