• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 14 Siklus Produksi Sia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 14 Siklus Produksi Sia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 14 SIKLUS PRODUKSI

KELAS “A” AKUNTANSI

Disusun Oleh :

Aldo Pradana Kusuma (1513010018) Putra Dianda Pratama (1513010021) Muhammad Amrizal Umam (1513010039)

Rochmad Prasetyo (1513010040)

Syaifullah Yusuf (1513010104)

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(2)

PEMBAHASAN 1) Pendahuluan.

Siklus produksi (production cycle) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus berhubungan dengan pembuatan produk. Hubungan antara siklus produksi dengan siklus-siklus lain dalam perusahaan adalah siklus pendapatan menyediakan informasi untuk merencanakan produksi dan tingkat persediaan. Siklus produksi memberi informasi kepada siklus pendapatan tentang persediaan yang selesai diproduksi dan siap dijual. Informasi kebutuhan bahan baku dari siklus produksi disampaikan ke siklus pengeluaran. Informasi kebutuhan tenaga kerja disampaikan ke siklus sumber daya manusia yang pada gilirannya menyediakan informasi biaya tenaga kerja dan ketersediaan. Akhirnya informasi mengenai biaya pokok produksi dikirim ke buku besar umum dan sistem informasi pelaporan. Empat aktivitas mendasar pada siklus produksi adalah : (1) desain produk, (2) perencanaan dan penjadwalan, (3) operasi produksi, (4) akuntansi biaya.

a. Sistem Informasi Siklus Produksi. - Proses.

Bagian-bagian terkait dengan sistem informasi siklus produksi adalah : engeineering, penjualan, perencanaan produksi, akuntansi biaya, persediaan dan factory workstation. Bagian engineering bertanggung jawab atas pengembangan spesifikasi produk dengan mengakses buku besar umum dan file inventory untuk mendapatkan informasi mengenai biaya dan desain produk alternatif. File bill of material menyimpan informasi komponen-komponen produk, file operation list menyimpan informasi bagaimana membuat setiap produk. Departemen penjualan memasukkan data ramalan penjualan dan pesanan pelanggan yang digunakan oleh bagian perencanaan produksi bersama dengan data level persediaan untuk membuat master jadwal produksi dan menciptakan catatan baru pada file pesanan produksi untuk mengotorisasi produksi produk tertentu.

- Ancaman dan pengendalian.

Ancaman dan pengendalian terkait dengan siklus produksi secara umum adalah sistem harus di program untuk menolak setiap upaya untuk mengubah catatan persediaan dari sebuah terminal yang diletakkan di departemen teknik. Pada akhirnya, log atas seluruh aktivitas, terutama tindakan apapun yang melibatkan persetujuan

(3)

manajerial seperti permintaan bahan baku tambahan atau lembur, harus dicatat dan dipelihara untuk tinjauan berikutnya sebagai bagian jejak audit.

Ancaman lainnya adalah kehilangan atau perubahan data produksi. Database siklus produksi harus dilindungi dari kehilangan atau kerusakan yang disengaja maupun tidak disengaja. Salinan tambahan dari file induk kunci, seperti pesanan produksi terbuka dan pesediaan bahan baku harus disimpan diluar lokasi untuk mengurangi kemungkunan penghapusan secara tidak sengaja dari file penting, seluruh disk dan rekaman harus memiliki label file eksternal dan internal

2) Desain Produk.

Tujuan dari desain produk adalah untuk menciptakan sebuah produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dari segi kualitas, daya tahan, dan fungsionalitas secara simultan meminimalkan biaya produksi.

a. Proses.

Aktivitas desain menciptakan bill of materials dan operaton list. Alat seperti product life cycle management (PLM) yang menspesifikasi urutan langkah-langkah untuk mengikuti dalam membuat produk, peralatan apa yang digunakan, dan seberapa lama setiap langkah yang diambil

b. Ancaman dan pengendalian.

Menggunakan terlalu banyak komponen unik ketika membuat produk yang serupa meningkatkan biaya yang terkait dengan pembelian dan pemeliharaan bahan baku. Produk yang didesain buruk juga cenderung menimbulkan garansi dan biaya perbaikan yang tinggi. Pada tahap proses produksi ini para akuntan dapat menganalisis bagaimana penggunaan komponen alternatif dan perubahan untuk proses produksi yang mempengaruhi biaya.

3) Perencanaan dan Penjadwalan.

Tujuan dari perencanaan dan penjadwalan adalah membuat rencana produksi seefisien mungkin untuk memenuhi pesanan dan mengantisipasi permintaan jangka pendek, serta meminimalkan persediaan bahan baku dan barang jadi.

a. Metode perencanaan produksi.

Manufacturing resource planning (MRP II) adalah perpanjangan dari perencanaan sumber daya bahan baku yang berupaya untuk menyeimbangkan kapasitas produksi yang ada dengan kebutuhan bahan baku untuk memenuhi perkiraan permintaan penjualan. Disebut juga sebagai push manufacturing karena barang diproduksi berdasarkan

(4)

perkiraan permintaan pelanggan. MRP II cocok digunakan untuk produk yang penjualannya mudah diprediksi dan memiliki siklus hidup yang panjang. Lean manufacturing adalah pengembangan dari prinsip sistem persediaan just-in-time ke dalam proses produksi untuk meminimalisir atau menghilangkan persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi. Lean manufacturing disebut juga pull manufacturing karena barang diproduksi sesuai dengan permintaan pelanggan. Lean cocok digunakan untuk barang yang permintaannya susah diprediksi dan memiliki siklus hidup yang pendek.

b. Dokumen kunci dan formulir.

Dokumen terkait dengan perencanaan dan penjadwalan adalah master production schedule (MPS), production order, material requisition dan move tickets. MPS adalah yang menentukan seberapa banyak tiap-tiap produk untuk diproduksi selama periode perencanaan dan ketika produksi tersebut terjadi.

Pesanan produksi (Production order) adalah mengotorisasi pembuatan dalam kuntitas yang telah ditentukan pada sebuah produk tertentu. Permintaan bahan baku (Material requisition) adalah mengotorisasi penghapusan kuantitas yang di perlukan bahan baku dari ruang penyimpanan ke lokasi pabrik dimana bahan baku tersebut akan digunakan. Kartu pemindahan (Move ticket) adalah dokumen yang mengidentifikasi transfer internal atas bagian, lokasi dimana bagian tersebut ditransfer dan waktu transfer. c. Ancaman dan pengendalian.

Kelebihan produksi dapat mengakibatkan pasokan barang yang melebihi permintaan jangka pendek, dengan demikian menciptakan masalah arus kan potensial karena sumber daya terikat dalam persediaan . kelebihan produksi juga meningkatkan mengakibatkan risiko pencatatan persediann menjadi using. Sebaliknya, dibawah target produksi dapat mengakibatkan kerugian penjualan dan ketidakpastian pelanggan karena kurangnya ketersediaan barang yang diiinginkan.

System perencanaan produksi dapat mengurangi risiko dari kelebihan dan di bawah target produksi. Peningkatan memerlukan perkiraan penjualan yang akurat dan terkini serta data mengenai stok persediaan, informasi yang dapat menyediakan system siklus pendapatan dan poengeluaran.

4) Operasi Produksi.

Computer integrated manufacturing (CIM) adalah pendekatan produksi dimana sebagian besar proses produksi dilakukan dan diawasi oleh peralatan terkomputerisasi serta dengan

(5)

menggunakan robot dan pengumpulan data produksi secara real time. Penggunaan CIM dapat menghemat banyak biaya produksi.

a. Ancaman dan pengendalian.

Pencurian persediaan dan aktiva tetap adalah keprihatinan utama selain kehilangan asset pencurian juga mengakibatkan saldo asset yang berlebihan, yang mempengaruhi pada analisis yang salah dari kinerja keuangan da di bawah target.

Untuk mengurangi risiko kehilangan atas persediaan akses fisik terhadap persediaan harus dibatasi dan seluruh pergerakan internal dari pesediaan harus didokumentasikan jadi permintaan bahan baku harus digunakan unruk mengotorisasi dikeluarkannya bahan baku untuk produksi baik pegawai pengendalian persediaan maupun pegawai produksiyang menerima bahan harus menandatangani daftar permintaan untuk mengaku keluar barang ke produksi. Permintaan untuk bahan baku tambahan yang melebihi jumlah yang di spesifikasikan dalam daftar bahan baku harus didokumentasikan dan diotorisasi oleh personel pengawas. Kartu pemindahan harus digunakan untuk mendokmentasi pergerakan lanjutan atas persediaan melalui berbagai tahap dalam proses produksi

Pemisahan tugas yang tepat penting untuk mengamankan persediaan. Memelihara penyimpanan fisik pada persediaan bahan baku dan barang jadi adalah tanggung jawab dari departemen penyimpanan persediaan, penyelia departemen memiliki tanggung jawab utama terhadap persediaan barang dalam proses. Pengendalian akses yang tepat dan uji kompabilitas sangat penting untuk memastikan bahwa hanya personel yang diotorisasi memiliki akses terhadap catata-catatan tersebut.

Kinerja yang buruk adalah ancaman lain terhadap operasi produksi. Pelatihan adalah salah satu cara untuk menaggulangi ancaman ini, survei perusahaan manufaktur melaporkan hubungan lagsung antara waktu yang dihabiskan dalam pelatihan dan produktiitas secara keseluruhan. Penting juga untuk secara teratur menyiapkan dan meninjau laporan terhadap kinerja guna mengidentifikasikapan pelatihan tambahan diperlukan.

5) Akuntansi Biaya.

Tujuan utama dari sistem akuntansi biaya adalah : (1) meyediaan informasi untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja operasi produksi, (2) menyediakan data biaya produk yang akurat untuk keputusan penetapan harga dan bauran produk, (3) mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung nilai persediaan dan COGS yang muncul pada laporan keuangan.

(6)

a. Proses.

Perusahaan dapat menggunakan sistem job-order costing atau proses costing dalam alokasi biaya ke produk.

- Data penggunaan bahan baku.

Ketika produksi dimulai penerbitan permintaan bahan bakumemicu debit barang dalam proses untuk bahan baku yang dikirim ke produksi. Jika bahan baku tambahan diperlukan debit yang lain dibuat untuk barang dalam proses. Sebaliknya barang dalam proses di kredit untuk bahan baku yang tidak digunakan dan dikembalikan ke persediaan. Banyak bahan baku diberi kode batang agar data penggunaan dapat di kumpulkan dengan memindai produk tersebut di lepas dari atau dikembalikan persediaan. Pegawai persediaan dan pekerja pabrik harus menggunakan terminal online untuk memasukkan data pengguna untuk barang-barang tersebut

- Biaya tenaga kerja langsung.

AOE dan para produsen lainnya menggunakan dokumen kertas yang di sebut kartu jam kerja (job-time ticket) untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas tenaga kerja. Dokumen ini mencatat jumlah waktu seorang bekerja yang digunakan untuk setiap tugas perkerjaan tertentu. Para pekerja memasukkan data ini menggunakan terminal online di setiap stasiun kerja pabrik. Untuk lebih meningkatkan efisiensi dalam proses ini, AOE sedang mempertimbangkan untuk beralih ke kartu identifikasi berkode yang akan digesekkan para pekerja ke alat pembaca kartu atau pemindai kode batang untuk mengotomastiskan pengumpulan data yang dapat menjadi signifikan.

- Penggunaan mesin dan peralatan.

Ketika perusahaan mengimplementasikan CIM untuk mengotomatiskan proses produksi, proporsi yang lebih besar dari biaya produksi yang terkait dengan mesin dan peralatan yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Data mengenai penggunaan mesin dan peralatan dikumpulkan di setiap tahap proses produksi, seringkali bersamaan dengan data mengenai biaya tenaga kerja

- Biaya overhead pabrik

Overhead pabrik (manufacturing overhead) Adalah biaya pabrik yang biasanya secara Ekonomis tidak layak untuk melacak langsung terhadap pekerjaan atau proses tertentu. Contohnya termasuk biaya penggunaan air, listrik, dan utilitas lainnya, perlengkapan lain-lain, sewa, asuransi dan pajak property bagi pabrik serta gaji penyelia pabrik.

(7)

Data biaya yang tidak akurat dapat menurunkan efektivitas penjadwalan prosuksi dan melemahkan kemampuan manajemen untuk mengawasi dan mengendalikan operasi manufaktur. Sebagai contoh, data biaya yang tidak akurat dapat mengakibatkan keputusan yang tidak tepat mengenai produk apa yang dibuat dan bagaimana menentukan harga penjualan terkini. Prosedur pengendalian terbaik untuk memastikan bahwa entri data akurat adalah untuk mengotomatisasi pengumpulan data menggunakan teknologi RFID, pemindai kode batang, alat pembaca kartu, dan perangkat lainnya

- Meningkatkan Pengendalian dengan Sistem Perhitungan Biaya Berbasis Aktivitas Perhitungan biaya berbasis aktivitas dapat memperbaiki dan meningkatkan alokasi biaya baik dalam biaya job-order atau proses. Perhitungan ini berupaya untuk menelusuri biaya terhadap aktivitas yang menimbulkannya, seperti penggilingan atau pemrosesan dan seterusnya hanya mengalokasikan biaya-biaya tersebut ke departemen. Tujuan yang mendasari perhitungan biaya berbasis aktivitas adalah untuk menghubungkan biaya dengan strategi perusahaan.

System perhitungan biaya berbasis aktivitas berbeda dari sistem akuntansi biaya konvensional dalam 3 cara yang penting:

 Sistem biaya berbasis aktivitas berusaha secara langsung menelusuri proporsi besar dari biaya overhead ke produk.

 Sistem biaya berbasis aktivitas menggunakan sejumlah besar biaya pool untuk mengakumulasi biaya tidak langsung (overhead pabrik). Sistem biaya berbasis aktivitas membedakan 3 kategori overhead terpisah:

a) Overhead terkait dengan batch

Contohnya meliputi biaya set up, inspeksi, dan penanganan bahan baku . system biaya berbasis aktivitas mengakumulasikan biaya-biaya ini untuk sebuah batch tersebut. Jadi produk yang dibuat dalam jumlah besar memiliki biaya overhead yang terkait dengan batch yang lebih rendah per unitnya dari pada produk yang dibuat dalam jumlah kecil.

b) Overhead terkait dengan produks

Biaya ini terkait dengan perbedaan lini produk perusahaan. Contohnya meliputi penelitian dan pengembangan , expediting pengiriman dan penerimaan, regulasi lingkungan dan pembelian. Sistem biaya berbasis aktivitas mencoba menghubungkan biaya-biaya ini dengan produk tertentuketika memungkinkan

(8)

Kategori ini termasuk biaya-biaya seperti sewa atau pajak properti. Biaya ini diberlakukan ke seluruh produk. Jadi system biaya berbasis aktivitas biasanya mengalokasikan biaya dengan menggunakan tariff departemen atau pabrik. c. Sistem biaya berbasis aktivitasberupaya untuk merasionalkan alokasi overhead ke produk

dengan mengidentifikasi pemicu biaya.  Peningkatan Manajemen biaya

Keuntungan lain dari perhitungan biaya berbasis aktivitas adalah bahwa perhitungan tersebut dengan jelas mengukur hasil dari tidakan-tindakan manajemen atas profitabilitas secar keseluruhan. Sementara system biaya tradisional hanya mengukur pengeluaran untuk memperoleh sumber daya. Perbedaan ini ditunjukkan dalam formula sebagai berikut:

Biaya kemampuan aktivitas = Biaya aktivitas yang digunakan + Biaya kapasitas yang tidak digunakan.

 Peningkatan Pengendalian dengan Metrik Kinerja Inovatif

Pendekatan modern ke produksi seperti produksi ramping secara signifikan berbeda dari produksi missal tradisional salah satu perbedaan nya adalah pengurangan yang ditandai pada tingkat persediaan barang jadi karena produksi dijadwalkan sebagai respon terhadap permintaan pelanggan bukannya proyeksi berdasarkan tahun-tahun sebelumnya.

Dua isu pen ing terutama pada tringkat output yang dapat digunakan untuk memproduksi per unit waktu dan ukuran pengendalian ekuitas:

a) Throughput Sebuah ukuran efektivitas produksi. Throughput menunjukkan jumlah unit barang yang diproduksi dalam suatu periode waktu tertentu. Throughput ini terdiri atas 3 faktor simana masing-masing dapat dikendalikan secara terpisah

Throughput = (Total unit produksi/Waktu pemrosesan) × (Waktu pemrosesan/Total waktu) × (Unit barang/Total unit).

b) Ukuran pengendalian kualitas. Informasi mengenai biaya kualitas dapat membantu perusahaan menentukan dampak dari tindakan yang diambil untuk meningkatkan yield dan mengidentifikasi area-area untuk perbaikan lebih lanjut. Biaya pengendalian kualitas dapat dibagi kedalam 4 area sebagai berikut;

 Biaya pencegahan berhubungan dengan perubahan terhdap proses produksi yang di desain untuk mengurangi tingkat kecacatan produk

(9)

 Biaya inspeksi berhubugan dengan pengujian untuk memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas

 Biaya kegagalan internal berhubungan dengan pengerjaan ulang atau pembuangan produkyang di identifikasikan sebgai produk cacat sebelum penjualan

 Biaya kegagalan eksternal dihasilkan ketika produk cacat dijual ke pelanggan. Biaya ini meliputi iaya-biaya seperti klaim kewajiban produk, garansi dan biaya perbaikan hialngnya kepuasan pelanggan dan kerusakan reputasi perusahaan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengacu penelitian yang pernah dilakukan, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan membandingkan pengukuran tekanan cuff menggunakan manometer dan

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sudah tidak ditemukan lagi parasit pada 7 orang penderita malaria tersangka endigenous di Dusun Bakal, Desa Campurejo, Kecamatan Tretep,

„dalam pandangan mereka (pengikut Muhammad bin abdul Wahhab), umat Islam saat ini tengah berada dalam kesesatan akidah yang amat parah, lantaran selalu mengagungkan

Polisi menyita motor milik jenis matik milik tersangka yang tertinggal di lokasi, sebilah golok dan anak mata kunci letter T yang digunakan untuk merusak kunci motor

Mereka juga berasa yakin bahawa lakonan atau kandungan yang terdapat dalam drama atau filem tidak mungkin mampu mempengaruhi sikap penonton, kerana ia hanyalah lakonan

Selain itu, Anda juga bisa mencoba menggunakan beberapa buah lainnya yang juga memiliki manfaat sebagai masker pemutih wajah, seperti kentang, almond, lada manis, bengkuang, tahu

Secara umum, agama Islam masuk di Sulawesi Selatan dengan cara yang sangat santun terhadap kebudayaan dan tradisi Bugis- Makassar.. Bukti nyata dari sikap kesantunan

Pemanfaatan Ekstrak Kulit Jeruk sebagai Limonen dan Limbah Ubi Kayu pada Pembuatan Plastik Biodegradable.. Dita Melinda