Pengelolaan lansekap di Pulau Padang
kajian awal dan roadmap
Oka Karyanto dkk
okka@ugm.ac.id
• Isu pengelolaan lahan gambut di Indonesia
• Kondisi pengelolaan lahan gambut di Riau
• Lahan gambut di pulau Padang
• Pengelolaan lahan gambut di pulau Padang
• Kerentanan lahan gambut di pulau Padang
• Opsi pengelolaan lahan gambut di pulau
Padang
1. Studi pustaka
2. Wawancara
3. Survey lapangan dan
pembuatan plot
pengamatan
4. Interpretasi citra optik dan
radar
5. Pengukuran emisi gas
rumah kaca
6. Pengukuran produktifitas
getah karet
7. pemetaan
• Isu pengelolaan lahan gambut di Indonesia
• Kondisi pengelolaan lahan gambut di Riau
• Lahan gambut di pulau Padang
• Pengelolaan lahan gambut di pulau Padang
• Kerentanan lahan gambut di pulau Padang
• Opsi pengelolaan lahan gambut di pulau
Padang
Terdapat sekitar 20 juta Ha lahan gambut tersebar di Indonesia (Bappenas,
2009), merupakan karbon tersimpan (lebih dari separuh total karbon yang
tersimpan pada lahan gambut tropika se-dunia) (Hooijer et al.,2002)
...lebih dari separuh total emisi CO
2dari lahan gambut se-dunia berasal dari
Indonesia (Hooijer et.al 2002) ,
... Jumlah ini diperkirakan akan meningkat dengan pesat karena pemanfaatan (drainase) lahan gambut terutama pada Kabupaten Gambut (sebagian besar wilayah akibat
pemekaran Kabupaten merupakan lahan gambut) sebagai dampak dari kegiatan ekonomi pasca desentralisasi
Kontribusi emisi CO2 yang berasal dari lahan gambut akan tetap mendominasi profil emisi nasional pada masa mendatang
“... Pemanfaatan lahan gambut diperkirakan hanya menyumbang kurang dari
1% GDP namun telah menyebabkan sekitar 50% total emisi CO
2Nasional
(Bappenas, 2009)”
Besaran kontribusi emisi CO
2dari lahan gambut di Indonesia ini berpotensi
dapat berlipat ganda karena perbaikan dari cara penghitungan faktor emisi
(Jauhainen et al., 2010; Hooier et al., 2010)
...merespon hal ini, moratorium pemanfaatan lahan gambut telah dilakukan (Perpres....2011)
Namun banyak keterlanjuran dan ketidak-cermatan dalam pendefinisian areal lahan gambut yang di-moratorium
Sumber :Peta moratorium hutan dan lahan gambut
• Isu pengelolaan lahan gambut di Indonesia
• Kondisi pengelolaan lahan gambut di Riau
• Lahan gambut di pulau Padang
• Pengelolaan lahan gambut di pulau Padang
• Kerentanan lahan gambut di pulau Padang
• Opsi pengelolaan lahan gambut di pulau
Padang
Lahan gambut di Riau :
• Sekitar 4 juta Ha lahan gambut dalam (lebih dari 3 m) dengan umur relatif muda (sekitar 5000 tahun ) (blok Senepis, Giam Siak Kecil, Libo, Kampar Peninsula, Kerumutan dan pulau-pulau kecil seperti pulau Padang, pulau Tebing Tinggi, pulau Rangsang dan pulau Merbau)
• Sebagian besar lahan gambut telah di drainase dan telah dikonversi menjadi kebun karet, sawit dan HTI (Acacia crassicarpa)
• Isu kelestarian dan isu internasional berkaitan dengan emisi CO2
• Isu aspek legal (ijin pemanfaatan berkaitan dengan regulasi yang ada) dan isu konflik lahan
Sumber : Wetland Intenational 2002
Hampir semua kawasan lahan gambut dalam di Riau telah dibebani oleh ijin pemanfaatan (produksi) (draf RTRWP Prop Riau).
Terdapat tantangan untuk
membuktikan bahwa pengelolaan lahan gambut dalam dapat
• Isu pengelolaan lahan gambut di Indonesia
• Kondisi pengelolaan lahan gambut di Riau
• Lahan gambut di pulau Padang
• Pengelolaan lahan gambut di pulau Padang
• Kerentanan lahan gambut di pulau Padang
• Opsi pengelolaan lahan gambut di pulau
Padang
Pulau Padang merupakan salah satu pulau dari 4 pulau kecil (luas kurang dari 200,000
Ha) yang ber gambut di provinsi Riau yang telah dihuni oleh masyarakat sejak akhir
abad 19. Mulai tahun 2004 telah ditetapkan sebagai Kabupaten Kepulauan Meranti
Sebelum kota Batam dilahirkan, kota Selat Panjang merupakan pusat perdagangan di kawasan tersebut
Kajian intensif mengenai lahan gambut di pulau Padang telah dijadikan disertasi oleh Michael Allen Brady (1997) University of British Columbia UBC Canada. Pulau Padang merupakan
• Dr Michael Brady, Executive Director
GOFC-GOLD (Global Observation of Forest and Land
Cover Dynamics (GOFC-GOLD)
• GOFC-GOLD is a Panel of the Global Terrestrial
Observing System (GTOS), sponsored by FAO,
UNESCO, WMO, ICSU and UNEP
Sumber : peta Wetland
International Sumber : interpolasi dari titik-titik hasil pengeboran (April, 2011)
Sumber : Brady,1997
Beberapa versi kedalaman gambut di pulau Padang : gambut dangkal (versi peta
Wetland Internasional yang diadopsi Pemerintah) vs. gambut dalam (versi pengeboran
April 2011 dan Brady 1997)
Pulau Padang bertopografi rata, ketinggian maksimum 15 m dpl (dari permukaan laut), hampir semua pemukiman berada pada ketinggian kurang dari 6 m dpl
Peta DEM (kiri) dan topografi (kanan) berdasarkan SRTM 30 m (2000) minus ketinggian pohon berdasarkan survey lapangan 130 titik. Elevasi ini over-estimate karena ground-check peta SRTM 30 m 2000 dilakukan pada April-Mei 2011 dan perlu di cross-check dengan pembacaan GPS geodetik
Terdapat paling tidak 2 kanal berukuran besar (lebar sekitar 5 m), ekosistem gambut ini relatif sudah kering
Bagian pinggir sepanjang pantai timur telah didrainase untuk pemukiman dan kebun karet rakyat
• Isu pengelolaan lahan gambut di Indonesia
• Kondisi pengelolaan lahan gambut di Riau
• Lahan gambut di pulau Padang
• Pengelolaan lahan gambut di pulau Padang
• Kerentanan lahan gambut di pulau Padang
• Opsi pengelolaan lahan gambut di pulau
Padang
Pola tutupan dan penggunaan lahan dari hasil interpretasi citra Landsat berdasarkan
130 titik ground check April-Mei 2011
Tidak terdapat deforestasi yang menyolok antara 2002-2010, bahkan banyak deforested area yang recover. Degradasi terjadi pada kawasan gubah gambut
Pola pemanfaatan lahan gambut di pulau Padang oleh masyarakat
Karet rakyat (...Ha)
kelapa rakyat (...Ha)
kayu (...kk)
sagu rakyat (...Ha)
Karet rakyat (...Ha)
Sagu rakyat
• Pulau Padang merupakan penghasil sagu utama
• Kualitas sagu termasuk dalam kategori terbaik
• Sagu ditanam semenjak akhir abad 19
• Sagu mampu produktif bahkan pada kawasan kubah
gambut
• Budidaya sagu tidak memerlukan drainase, sekali
tanam sagu dapat dipanen sepanjang masa
• Sagu mulai dipanen pada umur 8 th dan setelah itu
dapat dipanen setiap saat tergantung ukuran diameter
• Namun kebanyakan ekonomi sagu (penguasaan kebun
• Merupakan pola mata pencaharian utama rakyat pulau Padang
• Telah dimulai sejak th 1940an dengan pola tata air tradisional
dengan kanal berukuran kecil
• Menggunakan bibit dengan sumber benih tidak jelas sehingga
variasi produktifitas getah sangat besar
• Tergantung pola intensitas pemeliharaan, karet rakyat pada
gambut dalam mulai berproduksi umur 7 th dan masih
berproduksi hingga 50 th
• Kecenderungan kebun karet sudah melewati puncak masa
produktifitas sehingga perlu diremajakan
• Terdapat ancaman besar intrusi air laut, banyak kebun karet
telah berhenti berproduksi setelah intrusi air laut
Karet rakyat merupakan salah satu tipe penghasilan utama di pulau Padang, sudah dimulai sejak th 1940
Kanal kecil lebar 30 cm s/d 1,5 m
Pemetaan partisipatif kebun rakyat di tiga desa di pulau Padang (luas areal
sekitar 5000 Ha) (sumber Yayasa HAKIKI)
Produktifitas getah karet sangat tergantung pada kinerja pohon individual, variasi hasil getah antar individu pohon sangat besar sehingga perlu dilakukan seleksi pohon karet untuk lahan gambut dalam 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69 71 73 75 77 79 81 83 85 87 89 91 93 95 Series2 Series1
Hasil pengamatan produktifitas getah karet pada 98 individu pohon setiap hari selama 2 bulan di pulau Padang. Kisaran hasil getah kurang dari 10 gram s/d 110 gram per pohon per 2 hari.
Sebagian besar karet rakyat sudah perlu diremajakan karena umurnya sudah di atas
20 th bahkan banyak diantaranya yg sudah di atas 40 th
60 70 80 90 100 110 120 getah/hr keliling karet sedang karet tua
Perbandingan produktifitas getah antara karet muda dan karet tua.
Kelapa rakyat
• Merupakan program yang di-launching oleh
pemerintah th 1980an dan dikaitkan dengan
program sertifikasi tanah (PRONA), meliputi 200
kk
• Dalam sejarahnya banyak diwarnai oleh
kegagalan tanaman kelapa
• Produktifitas kurang memuaskan bahkan saat ini
telah melewati masa puncak produksi
• Banyak gangguan hama (beruk dkk)
• Petani beralih pada tanaman karet
Contoh sertifikat hak milik tanah di pulau Padang yang dikaitkan
dengan program tanama kelapa
Pemanfaatan kayu
• Pulau Padang merupakan penghasil kayu berkualitas tinggi (ramin,
punak, meranti batu)
• HPH PT Satria Perkasa (Uni Seraya grup) beroperasi 2971-1982
dengan luas areal 100 ribu Ha
• Pasca reformasi pembalakan kayu liar terutama dijual ke Malaysia
• Ketergantungan masyarakat terhadap kayu alam sangat tinggi
(perumahan, mebel, perahu, kapal)
• Jumlah pembalak liar relatif sedikit dan kebanyakan kayu
dimanfaatkan sendiri
• Saat ini terdapat defisit ketersediaan kayu dengan kualitas tinggi
padahal banyak rumah dan perahu sudah perlu di rehabilitasi
• Terdapat potensi budidaya kayu alam kualitas tinggi pada kawasan
gambut dalam tanpa drainase (mis. Meranti batu) dengan umur
relatif pendek (20 th)
• Terdapat ancaman yang besar konversi tegakan kayu alam berpotensi
komersial menjadi kebun karet-sawit rakyat
• Menurut survei vegetasi yang termuat di
dalam dokumen AMDAL 2004; pada berbagai
petak pengamatan yang dibuat dalam analisis
vegetasi, bintangur merupakan salah satujenis
penyusun utama dari ekosistem hutan rawa
gambut di pulau Padang. Kehadiran bintangur
ini merupakan petunjuk kuat bahwa p Padang
merupakan ekosistem hutan rawa gambut
Kondisi tegakan alam meranti batu (Shorea uliginosa) hasil permudaan alam umur sekitar 10 th
Laju penumpukan seresah dan pertumbuhan yang tinggi pada tegakan kayu alam pada kawasan gambut dalam tanpa drainase berpotensi sebagai penyerap gas rumah kaca
Permudaan alam kayu alam berkualitas tinggi pada kawasan gambut dalam tanpa didrainase berpotensi sebagai budidaya
Kebanyakan kawasan hutan didominasi oleh
struktur tegakan berdiameter kecil-sedang
namun sebagian besar belum di drainase
• Isu pengelolaan lahan gambut di Indonesia
• Kondisi pengelolaan lahan gambut di Riau
• Lahan gambut di pulau Padang
• Pengelolaan lahan gambut di pulau Padang
• Kerentanan lahan gambut di pulau Padang
• Opsi pengelolaan lahan gambut di pulau
Padang
Dengan ketinggian dpl rendah,
sebagian besar pemukiman dan
kebun karet di bagian pinggir akan
tenggelam akibat kombinasi peat
subsidens dan kenaikan muka air
0 50 100 150 200 250 300 350 0 50 100 150 200 250 300 350
Model peat-subsidence dari pengukuran di kawasan gambut Semenanjung Kampar-Deddy komunikasi personal th 2010 (kiri) dan model dari Hooijer 2008 (kanan)
Saat ini sedang dilakukan kajian peat subsiden menggunakan citra radar di pulau Padang
2005-2011
Dibandingkan kawasan lahan gambut lainnya di Riau, pulau Padang relatif tidak rentan terhadap kebakaran gambut. Sebagian besar titik api
berasal dari sepanjang infrastruktur jalan pengeboran minyak
Pola pemanfaatan lahan menentukan tk kerentanan pulau Padang:
(a) pemanfaatan kawasan gambut untuk hutan alam dan sagu (tanpa drainase) lebih lestari karena tk emisi CO2 (dan konsekuensi laju peat subsidence nya) lebih kecil (b)emisi CO2 dari pemanfaatan kawasan gambut dalam untuk budidaya karet rakyat masih relatif kecil pada karet umur muda namun pada karet tua karena terjadi
penurunan muka air tanah, maka emisinya melonjak
(c) perlu intervensi penataan tata air agar produktifitas dan kelestarian karet rakyat lebih terjaga 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 P. ISMA IL P. ISMA IL P. SUNA RD I KUSNA N KUSNA N KAK AK KUSNA N (1) (2) (3) P. BAGIO P. BAGIO P. BAGIO (1) (2) (3) (1) (2) (3)
KARET SEDANG KARET TUA KARET MUDA SAGU KERING SAGU BASAH HUTAN
Hasil pengukuran emisi CO2 pada berbagai tipe pemanfaatan lahan. Masing-masing histogram merupakan ulangan dari 9 replikasi. Angka 1 setara dengan emisi CO2 sebesar 56 ton per th per Ha. Sampel hutan telah terpengaruh drainase
• Isu pengelolaan lahan gambut di Indonesia
• Kondisi pengelolaan lahan gambut di Riau
• Lahan gambut di pulau Padang
• Pengelolaan lahan gambut di pulau Padang
• Kerentanan lahan gambut di pulau Padang
• Opsi pengelolaan lahan gambut di pulau
Padang
Dari aspek tata kelola, telah terjadi berbagai tingkat pelanggaran aturan tata ruang . Penjelasan lebih rinci lihat Raflis
Puncak dari ketimpangan tata guna lahan di pulau Padang adalah
diterbitkannya ijin pembangunan HTI dan peta moratorium lahan
gambut
Sebagai kawasan gambut dalam (rata-rata lebih dari 6 m) dan pertimbangan pelanggaran hukum lainnya berkaitan dengan turunnya ijin HTI berdasarkan AMDAL pada kawasan