SAMBUTAN KETUA DEWAN PENGAWAS
SAMBUTAN KETUA DEWAN PENGAWAS
Assalamu'alaikum wr.wb
Masih segar dalam ingatan ketika tahun 2005 berakhir, ada harapan dan kegelisahan karena meyakini bahwa tahun 2006 adalah tahun yang masih menyisakan keprihatinan akibat guncangan global, terutama karena kenaikan harga minyak dunia yang ternyata berdampak cukup signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Meskipun demikian, ketika memasuki awal tahun 2006 rasa optimis tetap terbangun dengan harapan, pertama; stabilitas ekonomi bisa kembali pulih setidaknya seperti sebelum masa krisis, dan dapat dijaga serta terus dipelihara sehingga gairah perekonomian dapat memayungi seluruh kegiatan usaha yang akan dilaksanakan dalam tahun 2006. Dan kedua, bahwa semua hambatan rigiditas dan ketidakefisienan dalam perekonomian yang sudah terstruktur dengan sistem yang sebagian besar telah terkorupsi dapat segera dikurangi dan dihilangkan, dengan menciptakan regulasi dan memberikan kepastian hukum yang lebih baik sehingga terdapat penyegaran dalam melaksanakan berbagai aktivitas perekonomian.
Namun demikian diatas semua itu, kita patut bersyukur karena pada tahun 2006 yang lalu, Indonesia kembali berhasil meraih kestabilan makro ekonomi, moneter dan sistem keuangan. Berbagai indikator yang pada tahun 2005 mengalami tekanan, di tahun 2006 mulai menunjukkan perbaikan. Tekanan inflasi yang masih cukup tinggi di awal tahun 2006, secara perlahan tapi pasti menunjukkan penurunan diperiode setelahnya sampai dengan akhir tahun 2006, dengan pencapaian inflasi sebesar 6,6% (yoy), atau berada di bawah kisaran sasaran 8±1%, yang ditetapkan oleh Pemerintah dan Bank Indonesia secara bersama-sama.
Keberhasilan pengendalian inflasi di tahun 2006 tersebut menunjukkan pula bahwa kebijakan moneter telah cukup mampu memitigasi dampak lanjutan kenaikan harga BBM di penghujung 2005. Stabilisasi inflasi di tahun 2006 dan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia yang relatif baik dengan surplus sebesar 3,7% dari PDB telah pula menyumbang pada stabilitas nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2006, setelah sempat terjadi depresiasi yang cukup signifikan di tahun 2005. Memasuki tahun 2006, volatilitas nilai tukar juga semakin rendah.
Tahun 2006 juga adalah tahun yang penting, karena pada tahun itu utang negara pada IMF telah lunas dengan catatan yang cukup menggembirakan karena dilaksanakan tanpa menimbulkan gejolak yang berarti di pasar keuangan. Dengan dilunasinya utang IMF tersebut, Indonesia telah menjadi anggota IMF biasa, bukan lagi anggota IMF yang sakit. Yang lebih membahagiakan lagi meski telah dilakukan pembayaran kepada IMF, posisi cadangan devisa tetap terjaga. Hal ini menimbulkan rasa nyaman pelaku ekonomi di pasar valas, sehingga sepanjang tahun 2006 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS cenderung stabil di level Rp9100 s/d 9400 per USD dengan volatilitas yang relatif lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.
Selanjutnya dari sisi internal Bank kami juga patut bersyukur sebab dalam tahun tersebut Bank BPD Kalsel telah menorehkan beberapa keberhasilan antara lain, berhasil meningkatkan aset hingga mencapai Rp3,11 triliun atau tumbuh sebesar 61,43% dibanding tahun 2005, meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 62,00%, dan
meningkatkan penyaluran kredit sebesar 26,11%. Demikian pula laba bersih juga meningkat secara signifikan yaitu sebesar 111,41%.
Disamping itu, Bank BPD Kalsel juga patut berbangga karena telah berhasil mempertahankan predikat bank “Sangat Bagus’ selama 10 tahun berturut-turut dari Majalah Infobank, dimana hanya ada 4 Bank di Indonesia yang dapat mempertahankan predikat yang sama. Hasil yang dicapai ini tentunya bukanlah hal yang mudah namun merupakan hasil dari buah kerja keras.
Memasuki tahun 2007, kinerja ekonomi nasional diperkirakan akan lebih baik ketimbang 2006, karena daya beli masyarakat diperkirakan berangsur pulih seiring dengan menurunnya laju inflasi dan suku bunga, serta membaiknya perekonomian dunia. Kegiatan investasi swasta juga diperkirakan akan mengalami peningkatan yang cukup pesat terutama diparo kedua tahun 2007. Namun demikian berbagai perkembangan positif tersebut masih tetap perlu dicermati mengingat masih adanya kendala dan risiko yang diperkirakan dapat menghambat kesinambungan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas makroekonomi.
Sederet keberhasilan dan prestasi yang diperoleh Bank BPD Kalsel diatas tidak diraih dengan mudah namun tentunya juga berkat kerja sama dan usaha yang terus menerus dilakukan. Selain itu dukungan penuh dari Stakeholder, mitra bisnis dan relasi serta seluruh masyarakat Kalimantan Selatan merupakan sumbangsih terbesar dan tak ternilai artinya bagi keberhasilan saat ini maupun kelangsungan usaha Bank BPD Kalsel kedepan. Semoga apa yang telah kita lakukan mendapat rahmat dan ridho-NYA, Amiin ya robbal 'alamiin…..
Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Banjarmasin,
H. A. M. Sjahbana, SH Ketua
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
Assalamu'alaikum wr.wb
Salam sejahtera kami sampaikan untuk seluruh pemegang saham, nasabah, rekanan maupun stake holder Bank BPD Kalsel lainnya. Semoga Allah SWT selalu melindungi dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Tidak terasa tahun 2006 telah berlalu, menyadarkan kita semua betapa cepatnya berjalan waktu serta menyisakan banyak cita dan asa yang masih belum tercapai. Harapan-harapan untuk mencapai bangsa yang adil dan makmur secara merata tampaknya masih marupakan angan-angan yang jauh dari jangkauan. Bencana-bencana masih tidak mau lepas dari berita-berita media massa sehari-hari. Baik itu bencana alam maupun bencana yang diakibatkan human error masih menjadi santapan sehari-hari masyarakat bangsa ini. Sebutlah beberapa diantaranya, seperti angin puting beliung di Yogyakarta, banjir besar lima tahunan yang melanda Jakarta, gempa bumi dan tanah longsor yang terjadi di beberapa daerah. Ataupun seringnya terjadi kecelakaan transportasi baik di darat, laut maupun udara. Bahkan bencana "Lumpur Lapindo" pun telah berbulan-bulan menyengsarakan rakyat ini.
Banyaknya bencana ini tidak menyurutkan gerak maju perekonomian bangsa. Indikator-indikator ekonomi makro terus berbenah diri dan menunjukkan perbaikan yang cukup konsisten. Lihatlah nilai tukar rupiah yang relatif stabil di kisaran Rp 9000 s/d Rp 9200, neraca pembayaran yang surplus, disamping inflasi yang cenderung menurun. Pertumbuhan ekonomi triwulan IV mencapai 5,5 %, lebih baik dari beberapa triwulan sebelumnya. Bahkan lantai bursa pun semakin menguat. Release yang dikeluarkan Bapepam untuk kinerja bursa ditahun 2006, IHSG BEJ pada akhir perdagangan di tahun 2006 ditutup pada posisi 1803,264 poin, atau menguat sebesar 640,724 poin dari penutupan di tahun 2005. Bahkan IHSG BEJ merupakan indeks berkinerja terbaik ke-3 sepanjang tahun 2006 ini. Menangkap gejala-gejala ini, Bank Indonesia menurunkan BI rate secara simultan. Dalam triwulan IV 2006, Bank Indonesia telah melakukan penurunan BI rate tiga kali dengan total penurunan 150 basis poin, dan pada akhir tahun 2006 tercatat sebesar 9,75%.
Alhamdulillah, Bank ini dapat mengambil manfaat dari perbaikan indikator perekonomian tersebut serta mencatat beberapa perkembangan positif ditahun 2006. Perkembangan aset mencapai Rp 3,11 triliun, tumbuh 61,43% dari tahun sebelumnya. Dana Pihak Ketiga menjadi Rp 2,78 triliun, tumbuh 62,00% dari tahun 2005. Pemberian kredit sebesar Rp 831,93 miliar dan mengalami pertumbuhan 26,11%. Dan tentunya yang paling menggembirakan laba di tahun 2006 berkembang 111,41% atau sebesar Rp 58,92 miliar (setelah pajak). Pengakuan terhadap keberhasilan kinerja Bank BPD Kalsel juga dinilai positif. Bank Indonesia memberikan predikat "Sehat" selama 13 tahun berturut-turut. Bahkan majalah Infobank memberikan "Platinum Award" atas keberhasilan Bank BPD Kalsel mempertahankan predikat "Sangat Bagus" versi majalah tersebut selama 10 tahun terus menerus. Tentunya predikat ini menumbuhkan rasa bangga diseluruh jajaran Bank BPD Kalsel.
Namun tak ada gading yang tak retak. Ditahun 2006 juga menimbulkan catatan-catatan yang menurut hemat kami akan menjadi agenda utama serta menjadi prioritas untuk dibenahi. LDR yang masih relatif rendah dan cenderung menurun akan menjadi motivasi untuk terus menggenjot penyaluran kredit kemasyarakat, tentunya dengan tidak melupakan prinsip kehati-hatian. Kualitas SDM secara bertahap juga terus dilakukan perbaikan. Pelatihan-pelatihan intern maupun ekstern telah ditetapkan secara terjadwal, termasuk diantaranya mengikuti sertifikasi manajemen risiko untuk level-level tertentu sesuai ketentuan Bank Indonesia. Perbaikan sarana kantor yang masih belum memadai seperti melakukan rehabilitasi gedung dan pembangunan gedung baru, sebagai sarana pendukung agar pelayanan dapat diberikan lebih baik kepada seluruh stake holder.
Akhirnya, diiringi usaha untuk mengoptimalisasikan keunggulan serta meminimalisir kekurangan, kami bertekad untuk menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Tentunya hal ini tidak lepas dari dukungan seluruh pihak. Untuk itu kami haturkan terima kasih kepada seluruh pemegang saham yang telah mempercayakan bank ini kepada kami semua, mendukung program-program kami, memberikan bimbingannya, serta kepedulian terhadap tumbuh kembangnya bank ini. Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh nasabah yang menjadi tulang punggung kami, tanpa anda kami tidak berati apa-apa. Dan tidak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh pegawai Bank BPD Kalsel, atas performa dan loyalitas yang diberikan sehingga bank ini dapat terus berdiri dengan kokoh. Ucapan terima kasih kami sampaikan juga kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi yang berguna bagi kemajuan Bank BPD Kalsel. Akhir kata, tiada yang terjadi diluar kehendak-Nya. Untuk itu kami mengucapkan syukur Alhamdulillah atas segala karunia dan hidayah yang diberikan kepada bank ini. Tidak lupa kami berdoa semoga Allah SWT tetap memberikan petunjuk dan jalan kepada kami semua untuk tetap dapat memandu biduk banknya urang banua ini kearah yang lebih baik.
Amiin ya robbal 'alamiin….. Assalamu'alaikum wr.wb
Juni Rif’at Plt. Direktur Utama
No Data Keuangan 2006 2005 Pertumbuhan 1 Aset 3.107.015 1.924.696 61,43% 2 Penghimpunan Dana 2.776.704 1.714.047 62,00% - Giro 1.900.961 1.169.211 62,58% - Tabungan 587.492 337.170 74,24% - Simpanan Berjangka 288.251 207.666 38,81% 3 Penggunaan Dana - Kredit 831.930 659.673 26,11% - Penempatan 362.607 34.557 949,30% - Efek/Surat Berharga 1.198.645 814.181 47,22% - Penyertaan 2.331 2.241 4,02% 4 Pendapatan 321.616 185.590 73,29% 5 Biaya 234.797 143.565 63,55% 6 Laba Operasional 87.059 42.962 102,64%
7 Laba Sebelum Pajak 86.819 42.025 106,59%
8 Laba Setelah Pajak 58.916 27.868 111,41%
9 Permodalan 232.752 153.378 51,75%
Rasio Keuangan 1 Permodalan
- CAR 27,47% 20,45% 34,33%
- Aktiva Tetap Terhadap Modal 31,47% 39,15% -19,62%
- Jumlah Lembar Saham 469.769 306.824 53,11%
- EPS (Earning Per Share) (Rp) 125.414 90.829 38,08%
2 Aktiva Produktif 2.151.591 1.520.645 41,49%
- Aktiva Produktif Bermasalah 1,10% 1,92% -42,71%
- NPL 2,88% 2,88% 0,00%
- PPAP terhadap Aktiva Produktif 0,99% 1,67% -40,59%
- Pemenuhan PPAP 100,55% 103,37% -2,73% 3 Rentabilitas - ROA 3,19% 2,78% 14,77% - ROE 33,80% 18,87% 76,64% - NIM 8,43% 10,10% -16,53% - BOPO 72,85% 76,80% -5,15% 4 Likuiditas - LDR 29,96% 38,49% -22,16% 5 Kepatuhan (Compliance) - Persentase Pelanggaran BMPK: a. Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00%
b. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00%
- Persentase Pelampauan BMPK:
a. Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00%
b. Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00%
6 GWM Rupiah 19,91% 19,09% 4,30%
7 PDN 0,00% 0,00% 0,00%
8 Jaringan Kantor
- Kantor Pusat 1 1
- Kantor Cabang Utama 1 1
- Kantor Cabang 11 11
- Kantor Cabang Syariah 2 2
- Kantor Cabang Pembantu 3 2
- Kantor Kas 15 15
- Kas Mobil 9 9
- Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 15 12
Visi dan Misi
Visi
Menjadi Banknya Urang Banua yang Sehat, Profesional dan Dinamis Searah dengan Perkembangan Teknologi
Misi
1. Membantu dan turut mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak dan memperbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD);
2. Mendukung dan menunjang pelaksanaan program-program Pemerintah Daerah dan Pusat dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah;
3. Mempertahankan dan meningkatkan porsi penghimpunan dana dan pembiayaan untuk usaha kecil, menengah, koperasi dan perorangan sebagai wujud komitmen bank terhadap pengembangan usaha di daerah sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan bank yang sehat;
4. Memaksimalkan keinginan dari pihak-pihak yang berkepentingan terhadap Bank BPD Kalsel.
Sejarah singkat
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan merupakan Bank dengan bentuk badan hukum Perusahaan Daerah yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Propinsi, Kabupaten/Kota se-Kalimantan Selatan dan didirikan pada tanggal 25 Maret 1964 atas dasar Peraturan Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 4 tahun 1964, berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dengan modal dasar sebesar Rp100.000.000,-(Seratus Juta Rupiah) serta memperoleh ijin usaha dari Menteri Urusan Bank Sentral/Gubernur Bank Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Nomor 26/UBS/65 tanggal 31 Maret 1965.
Seiring waktu, guna penyesuaian terhadap berbagai perubahan yang terjadi, telah dilakukan beberapa kali pergantian Peraturan Daerah. Saat ini Peraturan Daerah terakhir yang menjadi landasan hukum Bank BPD Kalsel adalah Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 16 Tahun 2003, dimana modal dasar Bank ditetapkan sebesar Rp150.000.000.000,- (Seratus Lima Puluh Miliar Rupiah).
Tujuan pendirian Bank BPD Kalsel adalah untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan Daerah serta sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat melalui kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip konvensional maupun syariah.
Bank BPD Kalsel sebagai salah satu alat kelengkapan Otonomi daerah di bidang perbankan mempunyai tugas :
a. Sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di Daerah;
b. Sebagai pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang Daerah; c. Sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD);
d. Turut membina lembaga perkreditan (BKK & LPUK) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) milik Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
Kepemilikan Saham dan Modal Dasar
Komposisi kepemilikan saham Bank BPD Kalsel dalam tahun 2006 adalah sebagai berikut :
Perkembangan Setoran Modal Tahun 2005-2006
(dalam jutaan)
No Pemilik Saham
Setoran Modal
Des 2005 Des 2006 Share 2006
Modal Saham Disetor 76.707 117.444 100,00% 1 Pemprop Kalsel 40.164 59.137 50,35% 2 Pemkab HST 4.500 12.000 10,22% 3 Pemkab Kotabaru 6.687 8.687 7,40% 4 Pemkab Tabalong 5.152 6.902 5,88% 5 Pemkab HSU 5.264 6.764 5,76% 6 Pemkab HSS 3.636 6.618 5,64% 7 Pemkab Tapin 2.823 3.400 2,89% 8 Pemkab Tanah Laut 2.724 3.374 2,87% 9 Pemkot Banjarmasin 1.800 2.800 2,38% 10 Pemkot Banjarbaru 383 2.383 2,03% 11 Pemkab Banjar 2.070 2.070 1,76% 12 Pemkab Barito Kuala 1.504 1.809 1,54% 13 Pemkab Balangan - 1.500 1,28% 14 Pemkab Tanah Bumbu - - 0,00%
Jumlah lembar saham Bank BPD Kalsel yang telah disetor dan ditempatkan sampai posisi 31 Desember 2006 adalah 469.769 lembar saham dengan harga per lembarnya Rp250.000,- dengan nominal sebesar Rp117.442.250.000,-.
Organisasi dan Manajemen
Susunan manajemen Bank BPD Kalsel sebagai berikut :
Dewan Pengawas
Ketua : H. A. M. Sjahbana, SH
Anggota : DR. H. Asmadji Darmawi, MM
Dewan Pengawas Syariah
Ketua : Prof. Dr. H. Kamrani Buseri, MA
Anggota : KH. Husin Naparin, Lc, MA
Drs. H. Rusdiansyah Asnawi, SH
Direktur Pemasaran & Plt. Direktur Utama : Juni Rif’at
Pemimpin Divsi/Satuan Kerja Audit Intern/Unit Usaha Syariah
Divisi Perencanaan : Abdullah
Divisi Umum : H. A. Hamid Rizal
Divisi Analisa Keuangan & Teknologi (Plt) : Yunita Martha
Divisi Kredit : Sofyani
Divisi Dana Jasa : Hj. Any Mardiani Divisi Sumber Daya Manusia : H. Irfan
Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko : Hasan
Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) : H. A. Fahri Saifuddin Unit Usaha Syariah : A. Rafi’ie
Pemimpin Cabang
Cabang Utama : Supian Noor
Cabang Barabai : Ridha Tahya Basry Cabang Kotabaru : IGK. Prasetya
Cabang Amuntai : Sugiono
Cabang Tanjung : Ardiansyah
Cabang Rantau : Didi Ferdinansyah
Cabang Pelaihari : Lukman
Cabang Kandangan : H. M. Rizhar Cabang Martapura : Wasin Nuri Cabang Banjarbaru : Zulfikar
Cabang Marabahan : A. Mauliansyah
Cabang Batulicin : Hamrani
Cabang Pembantu Paringin : Fakhrudin Cabang Pembantu Satui : Adi Rosadi Cabang Pembantu Nagara : Slamet Cabang Syariah Banjarmasin : A. Rafi’ie Cabang Syariah Kandangan : M. Syarifullah
Struktur Organisasi
Sub Divisi Analisa & Pengembangan
Dana Jasa
Sub Divisi Pasar Uang & Modal
Sub Divisi Pengelolaan Dana
& Settlement
Sub Divisi Card Centre Sub Divisi Analisa
& Pengembangan Kr edit
Sub Divisi Administr asi & Supervisi Kr edit
Sub Divisi Kredit Khusus & Leg al Sub Divisi Litbang
Sub Divisi Per encanaan &
Angg aran Sub Divisi Pengembang an
LPK
Sub Divisi Analisa Keuangan &
Akuntansi
Sub Divisi Supporting Oper asional TSI
Sub Divisi Penelitian & Pengembang an TSI Sub Divisi Umum & Logistik Sub Divisi Sekretar iat &
Humas Sub Divisi Pengelola SDM Sub Divisi Bangdiklat Asistensi Sistem & Pr osedur Asistensi Hukum Satuan Kerja Manajemen Resiko Cabang Utama Cabang Cabang P embantu
Divisi Perencanaan Divisi Kr edit Dana JasaDivisi Divisi Analisa Keu. & TSI Divisi Umum Divisi SDM
Sub Divisi Audit Kr edit Sub Divisi Audit Non Kr edit Sub Divisi Audit TSI Satuan Kerja Audit Inter n Direktur Pemasar an Direktur Umum Rapat Umum Pemegang
Saham
ALCO, Komite Kr edit, Komite Manajemen
Risiko
BUKU PEDOM AN (BP) : PERENCANAAN
BUKU I : PEDO M AN ORGANISASI KANT OR PUSAT
BANK BPD KALSEL HAL : 4
S K D I R E K S I N O. : 00 / 00 . 0 / S K . DI R /
20 03 T GL. : 00 -00 -000 0
Bankny a Urang Ban ua
SUB BAB : B. M AKSUD DAN T UJU AN BAB I : PENDAHUL UAN
Direktur Kepatuhan Direktur Utama Dewan Pengawas Gambar 2 : S truktur Organi sasi KP
(setelah dilakukan perubahan)
Staf Direktur Kepatuhan Dewan Pengawas Syariah Cabang S yariah
Cabang Pembantu Syariah Sub Unit
Litbang S yariah
Sub Unit K euangan & T eknologi Syariah Sub Unit Pemasar an Usaha Syariah Unit Usaha Syariah Pengendalian Risiko Kredit Pengendalian Risiko Non Kr d Staf Direksi Staf Evaluasi & Pembinaan Cabang Sekretar is Direksi Keterangan : Garis Perintah Garis Komunikasi Direksi
BIDANG USAHA
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Sealatan memiliki karekteristik usaha sebagai bank umum non devisa. Seperti bank umum lainnya, Bank BPD Kalsel merupakan lembaga intermediasi yang aktivitas utamanya melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat melalui penyaluran kredit dan pembiayaan dalam berbagai bentuk skim kredit serta aktiva produktif lainnya.
Penghimpunan Dana
Dalam menjalankan fungsi sebagai lembaga intermediasi Bank BPD Kalsel melakukan penghimpunan dana melalui produk-produk sebagai berikut :
1. Giro 2. Tabungan : ♦ Simpeda ♦ Banua ♦ Haji Ar-Rahman 3. Deposito ♦ Deposito Berjangka ♦ Deposito Banua ♦ Deposito on Call ♦ Sertifikat Deposito
Penggunaan Dana
Bentuk pinjaman yang diberikan kepada masyarakat untuk berbagai jenis sektor usaha terdiri dari :
♦ Kredit Investasi Umum
♦ Kredit Modal Kerja Perdagangan
♦ Kredit Modal Kerja Konstruksi
♦ Kredit Konsumtif
♦ Kredit Kendaraan Bermotor Roda Dua
♦ Kredit Pemilikan Rumah (KPR)
♦ Cash Collateral Credit
♦ Kredit Mikro
♦ Kredit Khusus Pengembangan Usaha Kecil (KKPUK)
♦ Kredit Khusus Pupuk Kaltim (KKPKT)
♦ Kredit Usaha Tani Konservasi Daerah Aliran Sungai (KUK DAS)
♦ Kredit PHBK
♦ Kredit kepada Pengusaha Kecil dan Pengusaha Mikro (KPKM)
♦ Kredit Ketahanan Pangan
♦ Kredit BPD Peduli
♦ Kredit Pola Channelling PD. BPR se Kalimantan Selatan
♦ Kredit Taskin
Jasa-Jasa Bank
Dalam rangka memberikan layanan yang lebih optimal kepada masyarakat, Bank BPD Kalsel memberikan pelayanan jasa berupa :
♦ Kiriman Uang
♦ Inkaso
♦ Garansi Bank
♦ ATM Bank BPD Kalsel
♦ Debit Card/Electronic Data Capture (EDC)
♦ Money Changer
♦ Safe Deposit Box (SDB)
♦ Payment Point TELKOMSEL
♦ Payment Point TELKOM
♦ Payment Point INDOSAT
♦ Payment Point PDAM
Pengembangan TSI
Dalam dunia perbankan teknologi informasi memegang peranan yang penting, berdasarkan hal itulah Bank BPD Kalsel terus berusaha melakukan penyempurnaan dan pengembangan dibidang Teknologi Informasi. Penyempurnaan dan pengembangan tersebut dilakukan dalam rangka untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. Beberapa pengembangan yang dilakukan selama tahun 2006 adalah :
Implementasi Electronic Data Capture (EDC)
Implementasi EDC akan mengoptimalkan fungsi kartu ATM Bank BPD Kalsel dengan beberapa fungsi tambahan diantaranya sebagai kartu debit.
Implementasi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Disamping memberikan kemudahan bagi nasabah yang menginginkan transaksi transfer uang, juga sebagai langkah efektivitas dan efisiensi bagi Bank BPD Kalsel dengan jangkauan kliring yang bersifat nasional serta sistem kliring tanpa kewajiban melakukan pertukaran fisik warkat (Paperless) di Bank Indonesia (KBI) setempat Otomasi Prinsip Mengenal Nasabah dan Transaksi Mencurigakan
Untuk menunjang efektivitas pelaksanaan penerapan Prinsip Mengenal
Nasabah dalam rangka mencegah dipergunakannya Bank sebagai sarana pencucian uang oleh pelaku tindak pidana kejahatan, telah dilaksanakan otomatisasi proses identifikasi dan pemantauan nasabah dan transaksi mencurigakan.
Kerjasama dengan PT. Indosat
Mempergunakan sarana host to host dengan PT. Artajasa, telah dilakukan kerjasama dengan PT. Indosat untuk pembayaran baik kartu prabayar maupun pasca bayar. Untuk pembayaran tagihan kartu Matrix dan pembelian pulsa Mentari telah dapat dilakukan di seluruh Cabang Bank BPD Kalsel.
Pembuatan dan Pengembangan Program Aplikasi Bantu
Selama tahun 2006, telah dilakukan pembuatan dan pengembangan program aplikasi oleh intern Bank BPD Kalsel, termasuk diantaranya Program aplikasi SIKDO (Sistem Informasi Keuangan Daerah Online).
Sumber Daya Manusia
Sejalan dengan perkembangan usaha selama tahun 2006 Bank BPD Kalsel melakukan rekruitment tenaga kerja untuk mengisi kekosongan pada unit-unit kerja yang masih memerlukan. Perkembangan jumlah pegawai Bank BPD Kalsel ditahun 2006 dapat dilihat pada tabel berikut :
KOMPOSISI PEGAWAI 2005-2006
Orang % orang %
Berdasarkan Tingkat Pendidikan :
Pasca Sarjana dan Sarjana 315 54% 291 51%
Sarjana Muda 28 5% 26 5%
SMU dan Lainnya 242 41% 251 44%
Jumlah 585 100% 568 100%
Berdasarkan Kantor :
Kantor Pusat 128 22% 119 21%
Cabang Utama 83 14% 84 15%
Cabang / Cabang Pembantu 374 64% 365 64%
Jumlah 585 100% 568 100%
2006 2005 Uraian
Guna peningkatan kualitas SDM telah diselenggarakan pelatihan-pelatihan baik intern maupun ekstern. Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan selama tahun 2006 diantaranya : SESPIBANK, Sertifikasi Manajemen Level 1&2, ALMA-Syariah, Pelatihan Pemimpin Cabang, Workshop Budgeting&Monitoring dan lain sebagainya.
Penerapan Manajemen Risiko
Penerapan manajemen risiko di Bank BPD Kalsel ini merupakan komitmen perusahaan terhadap ketentuan yang digariskan oleh Bank Indonesia selaku dan untuk penerapan manajemen risiko Bank, meliputi :
1. Stuktur Pengelolaan Risiko
Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, bank menyusun struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan bank, sehingga diharapkan mampu mewujudkan aspek-aspek pengendalian risiko yang melekat pada Bank BPD Kalsel. Dengan telah dibentuknya Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko maka efektivitas penerapan manajemen risiko dapat ditingkatkan, selain itu terdapat sejumlah komite/unit kerja yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda dalam mendukung pelaksanaan dan pengelolaan risiko.
2. Kebijakan, Sistem dan Prosedur Pengelolaan Risiko
Kebijakan manajemen risiko merupakan arahan tertulis dalam penerapan manajemen risiko terutama yang berkaitan dengan pengelolaan risiko dan harus sejalan pula dengan Visi, Misi dan Rencana Strategik Bank serta lebih fokus terhadap risiko yang relevan pada aktivitas fungsional Bank. Selain itu Bank juga telah melengkapi beberapa pedoman pelaksanaan manajemen risiko yang disesuaikan dengan kondisi dan penerapan manajemen risiko tersebut.
3. Sumber Daya Manusia
Untuk menjamin pelaksanaan proses manajemen risiko yang berlandaskan prinsip kehati-hatian, maka Bank BPD Kalsel berupaya untuk meningkatkan tingkat kompetensi dan integritas sumber daya manusianya terutama yang terkait dengan pengendalian risiko yang melekat pada setiap produk dan aktivitas fungsional Bank untuk menghindari adanya risiko yang disebabkan oleh human error. Kebijakan yang dilakukan berkenaan hal tersebut adalah :
♦ Pemahaman manajemen risiko secara menyeluruh kepada seluruh pegawai dan terutama pada pejabat/staff yang bersinggungan langsung dengan aspek pengendalian risiko.
♦ Kebijakan penempatan pegawai sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
♦ Melengkapi kebutuhan sumber daya manusia pada Unit Manajemen Risiko dan Unit Operasional.
♦ Penerapan penilaian kerja pegawai dengan berorientasi kepada Reward and
Punishment.
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen Risiko merupakan salah satu bagian dari sistem informasi manajemen yang harus dimiliki dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bank, dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif khususnya untuk membantu dalam hal pengendalian dan pengukuran. Saat ini Bank BPD Kalsel berupaya untuk mengembangkan sistem informasi manajemen dalam menunjang operasional Bank, terutama yang berkaitan dengan supporting data dan dapat memastikan terukurnya eksposur risiko secara akurat, informatif dan tepat waktu, baik untuk eksposur risiko secara keseluruhan maupun perjenis risiko.
5. Sistem Back Up dan Rencana Darurat
Sebagai tindak lanjut pengendalian risiko khususnya risiko operasional, maka diperlukan Sistem Back Up & Rencana Darurat yang merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi keadaan darurat atas kemungkinan kondisi eksternal dan internal terburuk yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank. Sistem back up data yang dilakukan berupa tape back up data yang dapat menyimpan dari seluruh transaksi yang telah dilakukan dan disimpan pada setiap harinya. Kedepannya direncanakan untuk melengkapi perangkat TSI secara sistem yang dapat memback up secara langsung dan ditempatkan pada tempat yang berbeda.
Jaringan Pelayanan
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah, di tahun 2006 telah dilakukan peningkatan dan penambahan beberapa jaringan kantor, yaitu berupa penambahan 1 Kantor Kas, 3 terminal ATM, 1 terminal EDC dan 1 peningkatan status Kantor Kas menjadi Kantor Cabang Pembantu. Dengan dilakukannya penambahan-penambahan tersebut, secara keseluruhan jumlah jaringan kantor mencapai 57 Kantor. Jaringan kantor Bank BPD Kalsel sampai dengan akhir tahun 2006 adalah :
• 1 Kantor Pusat
• 1 Kantor Cabang Utama
• 11 Kantor Cabang
• 2 Kantor Cabang Syariah
• 3 Kantor Cabang Pembantu
• 15 Kantor kas
• 9 Kas Mobil
• 15 Terminal ATM dengan jaringan ATM Bersama di ±10.000 terminal ATM dilebih dari 55 Bank di seluruh Indonesia.
PERKEMBANGAN USAHA
Kinerja Bank BPD Kalsel sampai dengan akhir Desember 2006, sebagaimana digambarkan berikut ini :
1. Aset
Hingga akhir Desember 2006, asset Bank BPD Kalsel telah meningkat dari Rp1,92 triliun tahun 2005 menjadi Rp3,11 triliun tahun 2006 atau mengalami pertumbuhan sebesar 61,43%. Perkembangan Asset Tahun 2002-2006 (Jutaan Rupiah) 2005/2006 Rata-Rata Aset 824.152 1.043.406 1.283.749 1.924.696 3.107.015 61,43% 40,25% Pertumbuhan 2006 2005 2003 2004 2002 Perkembangan Aset 0 1000000 2000000 3000000 4000000 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun Jutaan Rupiah
2. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun hingga akhir tahun tahun 2006 mengalami pertumbuhan sebesar 62,00% dibandingkan tahun 2005, yaitu dari Rp Rp1,71 triliun menjadi Rp2,78 triliun.
Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) Tahun 2002-2006 (Jutaan Rupiah) 2005/2006 Rata-Rata Giro 383.439 449.066 556.558 1.169.211 1.900.961 62,58% 53,43% Tabungan 165.768 260.224 307.592 337.170 587.492 74,24% 39,76% Simpanan Berjangka 75.408 143.843 168.838 207.666 288.251 38,81% 42,48% DPK 624.616 853.133 1.032.988 1.714.047 2.776.704 62,00% 46,40% 2002 2003 2004 2005 2006 Pertumbuhan
Sepanjang tahun 2006 tingkat suku bunga untuk Tabungan berkisar diantara 0% sampai dengan 8% per tahun, untuk suku bunga giro dari 0% sampai dengan 5% per tahun, sedangkan untuk Deposito suku bunga yang diberikan berkisar 8% sampai dengan 9,75% per tahun.
3. Penyaluran Kredit
Posisi kredit Bank BPD Kalsel hingga akhir tahun 2006 telah mencapai Rp831,93 Miliar, atau mengalami pertumbuhan sebesar 26,11% dibandingkan tahun 2005.
Perkembangan Penyaluran Kredit Tahun 2002-2006
(Jutaan Rupiah)
2005/2006 Rata-Rata
Kredit 250.233 403.401 493.773 659.673 831.930 26,11% 35,83%
2002 2003 2004 2005 2006 Pertumbuhan
Perkembangan Komposisi Kredit Tahun 2005-2006
Tingkat bunga pinjaman sepanjang tahun 2006 untuk kredit modal kerja dan investasi sebesar 15,5% - 16% pertahun, sedangkan untuk kredit konsumtif sebesar 13% per tahun (flat).
2005 2006 Pertumbuhan
Modal Kerja 262.197 341.557 30,27% Investasi 67.750 84.090 24,12% Konsumtif 329.725 406.283 23,22% Total 659.673 831.930 26,11%
4. Pendapatan, Biaya dan Laba
Perkembangan hasil kegiatan usaha Bank BPD Kalsel hingga akhir Desember 2006 dirangkum dalam highlight berikut :
(dalam jutaan Rupiah)
2005 2006 Pertumbuhan
Pendapatan Bunga 179.862 313.548 74,33% Beban Bunga 58.968 129.405 119,45% Pendapatan Bunga Bersih 120.894 184.143 52,32% Pendapatan Operasional Lainnya 5.343 7.091 32,72% Beban Operasional Lainnya 83.275 104.175 25,10% Laba Operasional 42.962 87.059 102,64% Pendapatan Non Operasional 385 977 153,77% Beban Non Operasional 1.323 1.217 -8,01% Laba Sebelum Pajak 42.025 86.819 106,59%
o Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga berjumlah Rp313,55 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 74.33% dibandingkan tahun 2005. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah kredit yang diberikan.
o Beban Bunga
Beban bunga berjumlah Rp129,41 miliar, meningkat sebesar 119,45% dibandingkan tahun lalu. Peningkatan beban bunga ini disebabkan dari peningkatan jumlah dana yang dihimpun baik dari tabungan,giromaupun deposito.
o
5. Permodalan
Rincian permodalan Bank BPD Kalsel tahun 2006 :
Pertumbuhan Rata-Rata
2006/2005 Pertumbuhan - Modal Disetor 50.000 67.359 70.906 76.706 117.442 53,11% 25,32% - Modal Sumbangan 652 652 652 652 652 0,00% -- Selisih Revaluasi Aktiva Tetap 127 127 127 127 127 0,00% -- Cadangan 27.548 35.285 41.549 48.024 54.991 14,51% 18,98% - Saldo Laba 30.943 25.062 25.899 27.868 58.916 111,41% 25,84% Jumlah 109.270 128.485 139.133 153.377 232.128 51,34% 21,86% (dalam jutaan) 2002 2003 2004 2005 2006
Strategi Usaha
Manajemen Bank BPD Kalsel telah menetapkan sasaran-sasaran yang akan dicapai untuk kemajuan-kemajuan pada tahun 2006. Sasaran-sasaran tersebut merupakan patokan bagi seluruh jajaran Bank BPD Kalsel untuk dapat mewujudkannya. Sasaran-sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memelihara Ratio Tingkat Kesehatan Bank selalu berada dalam Kriteria “Sehat”. 2. Berusaha untuk meningkatkan penghimpunan DPK dan kredit dan pembiayaan
3. Berusaha untuk meningkatkan produktivitas perusahaan melalui peningkatan aset, peningkatan modal sendiri serta perolehan laba.
4. Melakukan pengembangan kegiatan operasional.
5. Memfokuskan pengembangan teknologi sistem informasi pada produk dan jasa perbankan yang berbasis teknologi serta peningkatan sistem pengamanan TSI sehingga risiko dapat diantisipasi secara sistematis.
6. Meningkatan kualitas SDM dengan mengintensifkan pendidikan dan pelatihan baik secara intern maupun ekstern.
Untuk mewujudkan sasaran-sasaran tersebut telah ditetapkan strategi induk sebagai berikut :
1. Meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Meningkatkan pangsa pasar Dana Pihak Ketiga dan Kredit/Pembiayaan dengan menyediakan produk dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar (market
oriented) guna peningkatkan penetrasi pasar untuk memperoleh porsi market share
yang lebih baik;
3. Menyempurnakan Teknologi Sistem Informasi agar dapat digunakan secara maksimal untuk pengembangan produk bank yang berbasis teknologi dan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan;
4. Mengadakan rekruitment, pelatihan dan pendidikan baik secara intern maupun ekstern yang terprogram secara khusus sesuai dengan jenjang karir pegawai;
5. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana berdasarkan skala prioritas untuk memenuhi kebutuhan pengembangan jaringan pelayanan bank;
6. Memelihara customer based, dengan cara memberikan pelayanan secara maksimal.
Aktivitas Sosial Kemasyarakatan
Beberapa kegiatan dibidang sosial kemasyarakatan di tahun 2006 diantaranya kegiatan donor darah, penyerahan bantuan kepada panti asuhan, bantuan kepada pensiunan pegawai Bank BPD Kalsel. Selain itu juga dilakukan kegiatan di bidang olahraga yaitu Turnamen Tenis, Golf Open Tournament serta Bulutangkis Cup. Diselenggarakannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut dimaksudkan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat serta memacu atlit-atlit daerah untuk dapat lebih mengembangkan kemampuan mereka.
Pemeringkatan Bank
Di tahun 2006 Bank BPD Kalsel kembali meraih Platinum Award dengan predikat “Sangat Bagus” dari Majalah InfoBank. Dengan demikian selama 10 tahun berturut-turut sejak tahun 1996 Bank BPD Kalsel mampu mempertahankan prestasi tersebut. Berdasarkan rating 131 Bank versi majalah InfoBank Bank BPD Kalsel berada di posisi 52 dari 86 Bank pada kategori Bank dengan kegiatan Usaha Terfokus Pada Segmen Usaha Tertentu untuk tahun buku 2004-2005 yang dipublikasikan pada Juni 2006.
Manajemen Bank BPD Kalsel dalam tahun 2006 telah dilakukan perubahan pada susunan Direksi dikarenakan Bapak H. Hermani Abdurrachman selaku Direktur Utama, Bapak H. Salmani Sulfana, HS selaku Direktur Kepatuhan serta Bapak H. Gusti Rahmani Direktur Umum telah memasuki masa purna tugas. Untuk itu selama kekosongan pada jabatan Direktur Utama diisi oleh Bapak Juni Rif’at selaku Plt. Direktur Utama.
Untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang berada di Kecamatan Daha Utara dan Daha Selatan, pada tanggal 1 Mei 2006 kantor kas Nagara ditingkatkan statusnya menjadi kantor Cabang Pembantu Nagara yang berada dibawah induk Kantor Cabang Kandangan.
Pembinaan Lembaga Perkreditan Kecamatan
Sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 16 Tahun 2003 tentang Bank BPD Kalsel, tugas dari Bank BPD Kalsel adalah berperan dalam pembinaan serta pengawasan terhadap lembaga perkreditan atau Bank Pekreditan Rakyat (BPR) milik Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Sampai dengan akhir tahun 2006 jumlah lembaga perkreditan yang berada dibawah Pembinaan Bank BPD Kalsel adalah :
Uraian 2002 2003 2004 2005 2006
BKK
(Badan Kredit Kecamatan) 1
Jumlah Unit 14 14 14 14 14 2
Total Aset (juta Rp) 1.424 1.535 1.034 892 5.950 3
Pinjaman Yang Diberikan :
- Jumlah Nominal (juta Rp) 1.213 1.434 798 732 773 - Jumlah Nasabah (org) 6.532 7.242 3.449 5.213 3.533 4 Laba/(Rugi) (juta Rp) 67 42 39 61 53 LPUK (Lembaga Pembiayaan Usaha Kecil) 1 Jumlah Unit 76 76 76 76 76 2
Total Aset (juta Rp) 4.237 4.461 4.494 5.427 5.433 3
Pinjaman Yang Diberikan :
- Jumlah Nominal (juta Rp) 3.929 4.170 4.216 5.018 5.122 - Jumlah Nasabah (org) 13.418 17.434 18.200 18.310 18.312 4
Laba/(Rugi) (juta Rp) 616 427 812 1.104 1.114 PD. BPR
(Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat) 1
Jumlah Unit 20 20 20 20 20 2
Total Aset (juta Rp) 15.588 18.383 25.165 30.868 38.139 3
Pinjaman Yang Diberikan :
- Jumlah Nominal (juta Rp) 12.178 14.202 18.477 23.531 29.888 - Jumlah Nasabah (org) 7.582 7.118 7.536 6.664 4.653 4
Pinjaman Yang Diberikan :
- Jumlah Nominal (juta Rp) 7.250 9.077 12.832 15.251 15.901 - Jumlah Nasabah (org) 22.141 26.242 24.190 25.407 24.587 5
BANK BPD KALSEL DI TAHUN 2007
Di tahun 2006 kondisi perekonomian Indonesia terindikasi mengalami perbaikan, hal ini tersirat dari indikasi kinerja perekonomian yang terus mengalami peningkatan disertai dengan tetap terjaganya stabilitas ekonomi makro. Berbagai indikator pendukung juga terus menunjukkan perbaikan. Pada triwulan IV pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,5%, lebih tinggi dari pertumbuhan pada dua triwulan sebelumnya. Konsumsi masyarakat juga mulai menunjukkan peningkatan sejalan dengan perbaikan daya beli masyarakat serta optimisme konsumen terhadap prospek perekonomian. Perkembangan nilai tukar rupiah selama 2006 terlihat relatif stabil di kisaran Rp9.000 – 9.200. Perkembangan positif tersebut tidak terlepas dari surplusnya neraca pembayaran, risiko yang semakin menurun serta tekanan kenaikan suku bunga AS yang berkurang.
Di sisi Bank Indonesia sendiri dalam rangka memelihara stabilitas ekonomi makro Indonesia telah mengeluarkan beberapa kebijakan dengan melakukan penurunan BI Rate sejak bulan Mei 2006 hingga akhir tahun 2006 mencapai 9,75%. Bank Indonesia juga mengeluarkan Paket Kebijakan Januari dan Paket Kebijakan Oktober yang mengatur berbagai ketentuan untuk menciptakan iklim perbankan Indonesia yang lebih sehat.
Memperhatikan kondisi perkembangan sektor perbankan yang semakin dinamis, dengan maksud meningkatkan kinerja dan pelayanan dimasa mendatang, Bank BPD Kalsel sesuai Keputusan Dewan Pengawas No. 08 Tahun 2006 Tentang Persetujuan Terhadap Rencana Kerja dan Anggaran (Rencana Bisnis Jangka Pendek) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan Tahun Buku 2007, telah mencanangkan Visi dan Misi Bank yang baru, yaitu:
Visi:
“Menjadi Banknya Urang Banua Yang Dipercaya dan Berperan Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan”.
Misi:
“Menjadikan Bank BPD Kalsel sebagai bank sehat yang berperan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perekonomian dan pembangunan daerah serta pengembangan UMKM melalui penyaluran kredit/pembiayaan dan pemenuhan kebutuhan jasa keuangan/perbankan lainnya serta memperoleh laba yang optimal ”.
Guna memberikan arah yang lebih jelas terhadap pelaksanaan visi dan misi tersebut, Bank menetapkan langkah-langkah pelaksanaan yang dituangkan dalam beberapa langkah strategis yaitu:
1. Menjadikan Bank yang Berkinerja Baik.
2. Menjadikan Bank yang dapat memberikan pelayanan yang baik. 3. Pengembangan produk dan jasa sesuai kebutuhan nasabah/masyarakat.
4. Menjaga agar Bank memiliki organisasi dan tata kerja dengan sistem dan prosedur kerja yang efesien sesuai dengan perkembangan usaha dan ketentuan yang berlaku. 5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai asset penting untuk menjamin
kelangsungan Bank kedepan.
6. Memiliki teknologi sistem informasi yang baik sesuai kebutuhan pengembangan Bank serta sarana dan prasarana kerja yang memadai.
Didasari visi, misi dan memperhatikan asumsi dan perkembangan perekonomian serta kemampuan pertumbuhan Bank BPD Kalsel di tahun mendatang, maka sasaran yang ditetapkan dalam tahun 2007, antara lain sebagai berikut:
♦ Memelihara Ratio Tingkat Kesehatan Bank selalu berada pada peringkat komposit pertama atau kedua (Sehat).
♦ Meningkatkan Dana Pihak Ketiga dan penyaluran kredit termasuk pembiayaan syariah yang lebih agresif dengan memperhatikan kondisi perekonomian yang cenderung membaik.
♦ Berusaha untuk tetap mempertahankan tingkat non performing loan (NPL) cukup rendah dibawah ketentuan dari Bank Indonesia.
♦ Memperluas dan meningkatkan kapasitas jaringan pelayanan.
♦ Dengan harapan membaiknya perekonomian di tahun 2007 serta lebih bergairahnya sektor riil, pendapatan dari penyaluran kredit/pembiayaan ditargetkan meningkat lebih signifikan.
♦ Di bidang Teknologi Sistem Informasi (TSI) tetap difokuskan pada pengembangan produk dana dan jasa perbankan berbasis teknologi yang digunakan dalam rangka meningkatkan layanan terhadap para nasabah.
♦ Mensinergikan jaringan kantor antara Bank BPD Kalsel konvensional dengan syariah untuk seluruh cabang dengan mengembangkan Unit Layanan Syariah (Office
Chanelling) di Kantor-Kantor Cabang Konvensional
.
Penutup
Demikian Laporan tahunan Bank BPD Kalsel Tahun Buku 2006 ini, sebagai bahan informasi mengenai kondisi keuangan, perkembangan-perkembangan serta peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam Bank BPD Kalsel.
Direksi
Dewan Pengawas
Juni Rif’at Plt. Direktur Utama
H.A.M. Sjahbana, SH Ketua Dewan Pengawas
BANK BPD KALSEL SYARIAH
KEBIJAKAN MANAJEMEN DALAM PENGEMBANGAN UUS
Visi dan Misi Bank BPD Kalsel Syariah :
VISI:
Menjadi Unit Usaha Syariah Banknya Urang Banua Yang Islami, Sehat, Profesional dan Dinamis sesuai dengan prinsip-prinsip syariah yang murni dan nyata.
MISI:
➢ Mendorong terciptanya masyarakat yang menggunakan sistem ekonomi syariah yang
penuh barokah dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.
➢ Memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan produk-produk perbankan dan
mampu bersaing secara sehat.
➢ Menjadikan Usaha Syariah Bank BPD Kalsel sebagai mitra usaha yang dapat
dipercaya oleh masyarakat ekonomi syariah khususnya dalam pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah.
➢ Meningkatkan kontribusi pendapatan Bank BPD Kalsel yang berasal dari kegiatan
usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah.
➢ Membantu mengembangkan Sumber Daya Insani Unit Usaha Syariah Bank BPD
Kalsel sebagai Insan Kamil yang memahami dan dapat melaksanakan pelayanan perbankan berdasarkan prinisp syariah.
Dengan melihat antusias beberapa pemerintah daerah dalam pembukaan jaringan pelayanan perbankan syariah ini direncanakan pada tahun 2007 juga akan dikembangkan Unit Layanan Syariah dengan pola Office Chanelling, dimana Kantor Cabang Bank BPD Kalsel bisa melayani transaksi syariah. Disamping menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat hal tersebut juga menjadi salah satu jalan keluar terhadap berbagai kesulitan dan besarnya investasi terhadap pembukaan sebuah kantor cabang syariah.
PERKEMBANGAN USAHA SYARIAH
Sebagai gambaran perkembangan kinerja tahun 2005 - 2006, dapat dilihat pada laporan berikut ini:
Aset pada tahun 2006 mengalami kenaikan dari Rp. 20,673 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp. 30,041 Miliar pada 2006 atau tumbuh sebesar 45,31%.
Perkembangan Asset Syariah Tahun 2005-2006
(Rupiah Penuh)
2005 2006 Pertumbuhan
Aset 20.673.917.465,00 30.040.855.214 45,31% b. Penghimpunan Dana
Penghimpunan dana pihak ketiga Kantor Cabang Syariah dilakukan melalui beberapa jenis produk simpanan baik yang bersifat Wadiah (titipan murni) seperti produk giro dan tabungan, serta bersifat Mudharabah seperti pada produk tabungan dan Deposito. Saat ini porsi DPK terbesar ditempati tabungan mudharabah yaitu sebesar Rp10,987 miliar atau tumbuh sebesar 81,71 % dari tahun sebelumnya.
Perkembangan Penghimpunan Dana Tahun 2005-2006
(Rupiah Penuh)
2005 2006 Pertumbuhan
Dana Simpanan Wadiah 1.016.653.024 2.685.076.934 164,11% Tabungan Mudharabah 6.046.363.565 10.986.803.661 81,71% Tabungan Haji Ar Rahman 314.386.967 417.524.167 32,81% Deposito Mudharabah 2.167.000.000 4.941.000.000 128,01%
Jumlah 9.544.403.556 19.030.404.762 99,39%
c. Penyaluran Dana
Total pembiayaan syariah tahun 2006 tumbuh sebesar 49,14%, atau meningkat dari Rp11,67 miliar tahun 2005 menjadi Rp17,4 miliar tahun 2006.
Perkembangan Penyaluran Dana Syariah Tahun 2005-2006
(Rupiah Penuh)
Uraian 2005 2006 Pertumbuhan
Penempatan Pada Bank Lain 8.295.913.854 7.745.168.069 -6,64% Piutang Murabahah 11.660.803.337 17.192.306.179 47,44%
Jumlah Pembiyaan Syariah 11.667.803.337 17.400.806.179 49,14% Pembiayaan Mudharabah dan
Musyarakah 7.000.000 208.500.000 2878,57%
d. Laba Rugi
Hingga akhir tahun 2006, usaha berdasarkan prinsip syariah masih membukukan kerugian, yang diakibatkan oleh pengeluaran biaya operasional
yang belum bisa dicover oleh pendapatan usaha yang ada, mengingat usaha syariah Kandangan masih baru dan belum mencapai akhir masa BEP (break event point).
Perkembangan Laba Rugi Syariah Tahun 2005-2006
(Rupiah Penuh)
Uraian 2005 2006 Pertumb.
Pendapatan operasi stlh distribusi bagi hasil investor 906.771.502 1.668.420.544 84,00%
Beban Operasional 524.158.759 2.104.686.612 301,54%
Pendapatan (Beban) Operasional Bersih 382.612.743 (436.266.068) -214,02%
Pendapatan Non Operasional 7.220.746 6.367.935 -11,81%
Beban Non Operasional 92.290.588 239.626.808 159,64%
Pendapatan (Beban) non operasional bersih (85.069.842) (233.258.873) 174,20%
Laba (Rugi) Tahun Berjalan 297.542.901 (669.524.941) -325,02%
e. Hasil Usaha serta Tingkat Likuiditas
Ratio ROA Syariah tahun 2006 menunjukkan posisi minus 2,72%, turun dibanding tahun 2005 sebesar 2,19%. Turunnya ratio ROA ini terutama diakibatkan oleh belum tercapainya masa BEP (Break event point) Kantor Syariah Kandangan. Sementara itu posisi ratio NPF (Non Performing Financing) hingga akhir tahun 2006 sebesar 1,75%, masih jauh dibawah ketentuan maksimal ratio NPF Bank Indonesia sebesar 5%. Perkembangan ratio ROA dan NPF seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
2005 2006 Pertumbuhan
ROA 2,19% -2,72% -224,26% NPF 0,00% 1,75%
-f. Jenis Produk dan Jasa
Beberapa produk perbankan yang tersedia di Kantor Cabang Syariah diantaranya adalah:
A. Bidang Perhimpunan dana
1. Prinsip Wadiah, ditetapkan pada produk: tabungan dan giro
2. Prinsip Mudharabah, diterapkan pada produk: tabungan dan deposito; dimana konsep yang ditawarkan adalah mudharabah Muthlaqah.
B. Bidang Penyaluran Dana
1. Prinsip Jual beli (Ba'i) meliputi murabahah, salam dan istishna 2. Prinsip Sewa Beli (Ijarah Wa Iqtina)
3. Prinsip Bagi hasil (Syirkah) meliputi; Musyarakah, Mudharabah, Mudharabah Muqayyadah
Qard.
g. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dalam rangka meningkatkan social responsibility terhadap masyarakat, Bank BPD Kalsel turut berpartisipasi membantu berbagai korban bencana di tanah air, seperti gempa Yogjakarta, Sumatera Barat dll. Demikian juga di wilayah Kalsel, Bank BPD Kalsel juga turut berperan dalam membantu berbagai bencana, baik korban banjir maupun kebakaran. Bank BPD Kalsel juga telah mengembangkan ekonomi pemberdayaan umat melalui peran Zakat Infaq dan Shadaqah (ZIS) yang dihimpun sebagian besar dari gaji pegawai sendiri, dan zakat bagi hasil nasabah shohibul maal.
Saat ini BP ZIS Bank BPD Kalsel telah berkembang dengan pesat, dimana hal tersebut dapat dilihat dari perolehan dana zakat yang berhasil dihimpun dan disalurkan ke para mustahiq zakat, yang dapat dirinci sebagai berikut:
No URAIAN Catatan 2006 2005
1 S umber Dana ZIS Awal P eriode 370.830.535,25
-2 S umber Dana ZIS
a. Zakat dari B ank 692.335.551,00 483.662.973,08
b. Zakat dari pihak luar B ank 4.880.392,48 2.011.629,20
c. Infaq dan S hadaqah 7.643.661,64 3.732.742,97
Total S umber Dana 704.859.605,12 489.407.345,25
3 P enggunaan Dana ZIS
2.1 Dis alurkan ke lembaga lain -
-2.2 Dis alurkan s endiri 582.698.260,00 118.576.810,00
Total P eng g unaan 582.698.260,00 118.576.810,00
4 K enaikan (penurunan) s umber atas penggunaan (2-3) 122.161.345,12 370.830.535,25 5 S umber Dana ZIS pada akhir periode (1+4) 492.991.880,37 370.830.535,25
LAP OR AN S UMB E R D AN PE NGGUNAAN D ANA ZIS
No URAIAN Catatan 2006 2005
1 S umber Dana Qardh Awal P eriode 370.830.535,25 -2 S umber Dana Qardh
a. Zakat dari B ank 692.335.551,00 483.662.973,08
b. Zakat dari pihak luar B ank 4.880.392,48 2.011.629,20
c. Infaq dan S hadaqah 7.643.661,64 3.732.742,97
Total S umber Dana 704.859.605,12 489.407.345,25
3 P enggunaan Dana Qardh
a. P injaman 338.696.661,00 67.289.171,00
b. S umbangan 223.521.599,00 46.364.639,00
c. Lainnya 20.480.000,00 4.923.000,00
Total P eng g unaan 582.698.260,00 118.576.810,00 4 K enaikan (penurunan) s umber atas penggunaan (2-3) 122.161.345,12 370.830.535,25 5 S umber Dana Qardh pada akhir periode (1+4) 492.991.880,37 370.830.535,25
LAPOR AN S UMB E R D AN P E NGGUNAAN D ANA QAR D H
Sesuai dengan prinsip syariah, maka keuntungan yang dibagikan kepada para pemilik dana dilakukan dengan sistem bagi hasil sesuai dengan
nisbah/bagian yang telah disepakati sebelumnya antara Bank dan Nasabah.
Pada tabel berikut dapat dilihat realisasi bagi hasil yang diberikan kepada nasabah pemilik dana.
Bagi Hasil untuk Investor Dana Investasi Tidak Terikat Tahun 2006 – 2005
Sumber Dana 2005
Des Januari Peb Maret April Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nop Des Giro Wadiah 2,25% 2,34% 2,52% 2,31% 2,76% 2,07% 2,24% 2,09% 2,17% 2,86% 2,40% 2,73% 2,01% Tabungan Wadiah 2,82% 2,92% 3,15% 2,89% 3,45% 2,58% 2,80% 2,61% 2,71% 3,57% 3,00% 3,41% 2,01% Tamu Al-Barakah 6,76% 7,01% 7,56% 6,93% 8,29% 6,20% 6,73% 6,26% 6,51% 8,57% 7,20% 8,19% 8,04% Tamupel Al-Barakah 5,07% 5,26% 5,67% 5,20% 6,21% 4,65% 5,05% 4,70% 4,88% 6,43% 5,40% 6,14% 6,03% Tahaj Ar-rahman 3,94% 4,09% 4,41% 4,04% 4,83% 3,62% 3,93% 3,65% 3,80% 5,00% 4,20% 4,78% 4,69% Tamu Al-Barakah 6,76% 7,01% 7,56% 6,93% 8,29% 6,20% 6,73% 6,26% 6,51% 8,57% 7,20% 8,19% 8,04% Deposito 1 bulan 7,32% 7,59% 8,19% 7,50% 8,98% 6,71% 7,29% 6,79% 7,05% 9,29% 7,80% 8,87% 8,71% Deposito 3 bulan 7,60% 7,88% 8,50% 7,79% 9,32% 6,97% 7,57% 7,05% 7,32% 9,64% 8,10% 9,21% 9,05% Deposito 6 bulan 7,88% 8,17% 8,82% 8,08% 9,67% 7,23% 7,85% 7,31% 7,59% 10,00% 8,40% 9,56% 9,38% Deposito 12 bulan 0,00% 0,00% 8,82% 8,08% 9,67% 7,23% 7,85% 7,31% 7,59% 10,00% 8,40% 9,56% 9,38% 2006
Perhitungan bagi hasil yang digunakan adalah revenue sharing dimana hasil yang dibagikan adalah total pendapatan yang diperoleh atas pengelolaan dana berdasarkan nisbah yang disepakati.
OPINI SYARIAH
TERHADAP PELAKSANAAN OPERASIONAL BANK
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh aspek operasional dan seluruh produk Bank BPD Kalsel Unit Usaha Syariah yang dijalankan sampai dengan Bulan Desember 2006 telah sesuai dengan fatwa-fatwa dan ketetapan syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Masukan-masukan dari Dewan Syariah Nasional dan Bank Indonesia sangatlah bermanfaat untuk ditindak lanjuti guna perbaikan kinerja pada masa yang akan datang
Dewan Pengawas
H. A. M. SJAHBANA, SH.
Ketua Dewan Pengawas
Lahir di Banjarmasin pada tanggal 01 Desember 1942. Pendidikan formal Sarjana Hukum Jurusan Perdata. Sebelumnya aktif di Pemerintahan pada Badan Pertanahan Nasional. Pernah mengikuti berbagai pendidikan diantaranya Short Course Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Bank BPD se-Indonesia Angkatan ke III, Program Eksekutif Sertifikasi Manajemen Risiko (2006). Menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Bank BPD Kalimantan Selatan sejak 2004.
Dr. H. ASMADJI DARMAWI, MM
Anggota Dewan Pengawas
Lahir di Haruyan, Barabai pada tanggal 16 September 1944, saat ini menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Bank BPD Kalsel sejak 08 Juli 2004. Meraih gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik dari Universitas Gadjah Mada, gelar MM dari STIE Jakarta dan gelar Doktor dari Universitas Brawijaya (2006). Pendidikan informal diantaranya ASEAN Rubber Bussiness Club (ARBC) Meeting & Workshop di Kuala Lumpur (2001), Risk Management Workshop, LPPI-FKK/DP BPDSI Surabaya (2005), Program Sertifikasi Manajemen Risiko (2005), Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko Program Eksekutif (2006).
Dewan Pengawas Syariah
Prof. Dr. H. KAMRANI BUSERI, MA
Ketua Dewan Pengawas Syariah
Menjabat Ketua Dewan Pengawas Syariah sejak tanggal 23 Juli 2004 sampai dengan sekarang. Lahir di Barabai pada tanggal 25 Mei 1950. Jabatan yang dipegang disamping sebagai ketua Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai Rektor IAIN Antasari Banjarmasin (2001-sekarang). Meraih gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin(1978), MA dari IAIN Suka Yogyakarta (1989) serta Doktor dari IAIN Suka Yogyakarta (1999).
KH. HUSIN NAPARIN, Lc, MA
Anggota Dewan Pengawas Syariah
Lahir di Kalahiang, Paringin pada tanggal 10 Nopember 1947, menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas sejak tanggal 23 Juli 2004. Jabatan yang pernah dipegang sebelumnya adalah sebagai Ketua dan staf pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Jami Banjarmasin (1989-sekarang). Pendidikan formal Lc (S1) diperoleh dari Al Azhar
University Kairo Mesir (1973), kemudian dilanjutkan MA dari Punjab University Lahore Pakistan (1984) dan MA dari Islamic University Islamabad Pakistan (1987).
Drs. H. RUSDIANSYAH ASNAWI, SH
Anggota Dewan Pengawas Syariah
Lahir di Birayang, Hulu Sungai Tengah, pada tanggal 7 September 1941, menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas sejak tanggal 23 Juli 2004. Sebelumnya aktif di Pemerintahan pada Pengadilan Tinggi Agama. Pendidikan formal Sarjana dari IAIN Antasari Banjarmasin (1971) dan Sarjana Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus (1992).
Direksi
JUNI RIF’AT
Plt. Direktur Utama dan Direktur Pemasaran
Lahir di Yogyakarta pada tanggal 6 Juni 1959, menjabat sebagai Direktur Pemasaran Bank BPD Kalsel sejak 23 Agustus 2000. Sebelumnya pernah memegang jabatan Kepala Biro Perencanaan (1994-1998), Kepala Biro Treasury (1998-2000). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1983) dan Magister Manajemen Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (2003). Pernah mengikuti berbagai pendidikan antara lain Workshop on Managing Risk in Banking Industry, HLB Hadori & Rekan (2002), Workshop Sertifikasi Manajemen Risiko (2005), Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko Program Eksekutif (2006), Konferensi Smart Marketing (2006).
Pemimpin Divisi/SKAI/UUS
ABDULLAH
Pemimpin Divisi Perencanaan
Lahir di Sidorejo pada tanggal 31 Desember 1964, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Perencanaan sejak tahun 2005. Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Cabang Kotabaru (2000), Kepala SKAI (2002), Pemimpin Divisi Dana Jasa (2003-2005). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi Universitas Hassanuddin Ujungpandang (1989). Pendidikan informal antara lain PLKP XVIII, IBI Jakarta (1992), Kursus Pemimpin Cabang, IBI Jakarta (2001), Back Office and Treasury Management (2002), SESPI Bank, IBI Jakarta (2005), Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko Level I(2005), Workshop Budgeting & Monitoring, Jakarta (2006), Sertifikasi Manajemen Risiko Level II (2006).
HASAN
Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko
Lahir di Banjarmasin pada tanggal 20 Oktober 1958, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Manajemen Risiko sejak 22 Mei 2006. Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Cabang Barabai (1995), Pemimpin Cabang Martapura (1998),
2006). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1985). Pernah mengikuti berbagai pendidikan diantaranya Kursus Pemimpin Cabang, IBI Jakarta (1995), Pelatihan Transaksi SKBDN, Asbanda Jakarta (2002), SESPI Bank, IBI Jakarta (2005), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I (2005), Sosialisasi Draft Consultive Paper Basel II, BI (2006), Sertifikasi Manajemen Risiko Level II (2006).
Hj. ANY MARDIANI
Pemimpin Divisi Dana Jasa
Lahir di Amuntai pada tanggal 5 Desember 1960, menjabat Pemimpin Divisi Dana Jasa sejak tahun 2005. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Biro Treasury (2001-2002), Pemimpin SKAI (Maret-Agustus (2001-2002), Kepala Biro Treasury (2002-2003), Wakil Pemimpin Cabang Utama Bidang Pemasaran (2003-2005). Pendidikan terakhir Sarjana Muda Akademi Bank & Manajemen Surabaya tahun 1983, Sarjana Ekonomi STIE Pancasetia tahun 2003. Pendidikan non formal yang pernah diikuti diantaranya adalah PDP I, IBI Jakarta (2000), Pembahasan Test Key dalam Rangka KU & Ikaso antar seluruh Bank BPD, ASBANDA (2006), Sosialisasi Tata Cara Pelaporan atas Penyelenggaraan Kegiatan APMK, BI Jakarta (2006), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I (2006).
SOFYANI
Pemimpin Divisi Kredit
Lahir di Banjarmasin pada tanggal 16 Oktober 1953, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kredit sejak Juni 2006. Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Cabang Tanjung (1994-1998), Pemimpin Cabang Pelaihari (1998-2002), Kepala Biro Umum (2002-2003), Pemimpin Divisi Analisa Keuangan dan Teknologi (September 2003 – Juni 2006). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi STIMI Banjarmasin (1992). Pendidikan informal antara lain Kursus Pemimpin Cabang, IBI Jakarta (1994), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I(2005), SESPI Bank, LPPI Jakarta (2006), Sertifikasi Manajemen Risiko Level II (2006).
H. ABDUL HAMID RIZAL
Pemimpin Divisi Umum
Lahir di Banjarmasin tanggal 16 April 1958, menjabat sebagai Pemimpin Divisi Umum sejak tanggal 11 Oktober 2004. Sebelumnya pernah memegang jabatan sebagai Pemimpin Cabang Amuntai (1995-1996), Pemimpin Cabang Rantau (1997-2003) serta Pemimpin Cabang Martapura (2003-2004). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi STIEI Banjarmasin tahun 1992. Pendidikan informal antara lain Kursus Pemimpin Cabang Angkatan 106 IBI Jakarta (1997), Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko (2005), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I (2006), SESPI Bank, LPPI Jakarta (2006).
H.IRFAN
Pemimpin Divisi SDM
Lahir di Surabaya pada tanggal 28 Oktober 1965, menjabat sebagai Pemimpin Divisi SDM sejak 15 September 2003. Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin
Cabang Pembantu Banjarbaru (2002-2003). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi STIEI Banjarmasin (1989), Sarjana Hukum Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1990). Pendidikan informal antara lain Kursus Training for Trainer, Prasetya Mulya, Jakarta (1997), Kursus Rekrutmen dan Seleksi, Prasetya Mulya Jakarta (1998), Kursus Manajemen SDM, Prasetya Mulia Jakarta (1999), Achievement Motivation Training, IBFTC Jakarta (2002), Leadership for Development Training, IBFTC Jakarta (2002), Kursus Strategic Planning Bank (2003), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I (2005), SESPI Bank, LPPI Jakarta (2006), Sertifikasi Manajemen Risiko Level II (2006).
YUNITA MARTHA
Plt. Pemimpin Divisi Analisa Keuangan & Teknologi
Lahir di Banjarmasin pada tanggal 27 Juni 1967, memegang jabatan Plt. Pemimpin Divisi Analisa Keuangan dan Teknologi sejak Maret 2006. Jabatan yang pernah dipegang sebelumnya adalah Kabag. Operasional Cabang Utama (1997-2002), Pemimpin Sub. Divisi Analisa & Keuangan (2003-2006). Pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1992). Pendidikan informal yang pernah diikuti antara lain Pendidikan Akuntansi Perbankan Indonesia (2006), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I (2006).
H.A. FAHRI SAIFUDDIN
Pemimpin Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
Lahir di Banjarmasin pada tanggal 25 Agustus 1962, menjabat sebagai Pemimpin SKAI sejak tahun 2004. Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Cabang Pelaihari (1994-1998), Pemimpin Cabang Tanjung (1998-2002), Pemimpin Cabang Utama Banjarmasin (2002-2003), Pemimpin Divisi Umum (2003-2004). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1986). Pendidikan informal antara lain Kursus Pemimpin Cabang, IBI Jakarta (1995), Treasury, Management and Hedging of Financial Exposure, Asset & Liabilities Management (2002), Workshop Opr. Risk Measurement & Fraud Audit (2005), SESPI Bank, LPPI Jakarta (2006), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I&II (2006).
AHMAD RAFI’IE
Pemimpin Unit Usaha Syariah/Cabang Syariah Banjarmasin
Lahir di Banjarmasin pada tanggal 25 Nopember 1965, menjabat sebagai Pemimpin Unit Usaha Syariah sejak 15 September 2003. Sebelumnya pernah memegang jabatan Pemimpin Cabang Martapura (2002), Pemimpin Divisi SDM (2002). Pendidikan formal Sarjana Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin (1991). Pendidikan informal antara lain Kursus Pemimpin Cabang, IBI Jakarta (1998), Pelatihan Dasar Perbankan Syariah, Tazkia Institute (2003), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I (2005), SESPI Bank, LPPI Jakarta (2006), Workshop Knowledge Sharing Linkage Program, Bank Indonesia (2006).
Pemimpin Cabang
SUPIAN NOOR
Lahir di Barabai pada tanggal 16 November 1967, menjabat Pemimpin Cabang Utama sejak tahun 2005. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Pemimpin Divisi Perencanaan (1998-2005), Pemimpin Cabang Utama dari 2005 s/d sekarang. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Universitas Brawijaya Malang (1991), kemudian pendidikan Magister Manajemen Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (2004). Pernah mengikuti berbagai pendidikan antara lain Kursus Perencanaan Strategik Yogyakarta (1998), Lokakarya Bank Budgeting : Profit Planning and Control HLB Hadori & rekan (2002), SESPI Bank, LPPI Jakarta (2006), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I&II (2006).
RIDHA TAHYA BASRI
Pemimpin Cabang Barabai
Lahir di Jakarta pada tanggal 3 Januari 1959, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Barabai dari tahun 2004. Sebelumnya memegang jabatan sebagai Pemimpin Cabang Marabahan (2000-2002) dan Pemimpin Cabang Pelaihari (2002-2004). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari Universitas Lambung Mangkurat pada tahun 1985. Beberapa pendidikan non formal yang pernah diikuti diantaranya adalah Kursus Pemimpin Cabang, IBI Jakarta (2000), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I (2006).
Drs. I. G. K. Prasetya
Pemimpin Cabang Kotabaru
Lahir di Banjarmasin pada tanggal 27 Juni 1967, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Kotabaru dari tahun 2002 hingga sekarang. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi Analisa Kredit Unit Operasional (1996-1998) serta Kepala Bagian Kredit Unit Operasional (1998-2002). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional pada tahun 1992. Pendidikan non formal yang pernah diikuti diantaranya adalah Kursus Pemimpin Cabang, IBI Jakarta (2002), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I (2006).
SUGIONO
Pemimpin Cabang Amuntai
Lahir di Tulung Agung pada tanggal 24 April 1969, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Amuntai sejak Maret 2006. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Akuntansi (2002-2003), Pemimpin Sub Divisi Audit Non Kredit (2003-2004) serta Pemimpin Cabang Banjarbaru (2004 – Maret 2006). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari STIEKN Jaya Negara pada tahun 1991. Pendidikan non formal diantaranya adalah Kursus Pemimpin Cabang, LPPI Jakarta (2005), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I (2006).
ARDIANSYAH
Pemimpin Cabang Tanjung
Lahir di Barabai pada tanggal 8 April 1965, menjabat sebagai Pemimpin Cabang Tanjung semenjak tahun 2002 hingga sekarang. Sebelumnya menjabat sebagai Pemimpin Seksi Supervisi Kredit Cabang Utama (2000) dan Kepala Bagian Wasbin Kredit SKAI (2000-2002). Pendidikan formal adalah Sarjana Ekonomi dari STIE Indonesia Banjarmasin tahun 1998. Pendidikan non formal diantaranya adalah Kursus Pemimpin Cabang, IBI Jakarta (2001), Sertifikasi Manajemen Risiko Level I (2006).