• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) bukanlah tanaman asli di Indonesia dan baru ditanam secara komersil pada tahun 1911. Istilah kelapa sawit mungkin dimaksud sebagai istilah umum untuk jenis palm. Kebun industri kelapa sawit pertama dibuka pada tahun 1.911 di Tanah Itam Ulu oleh maskapai Oliepalmen Cuultur dan di Pulau Raja oleh maskapai Huillerisde Sumatera-RCMA, kemudian oleh Seumadam Cuultur Mij, Sungai Liput Cuultur Mij, Mapoli, Tanjung Genteng oleh Palmbomen Cultuur Mij, Medang Ara Cuultur Mij, Deli Muda oleh Huileries de Deli dan lain-lain (Lubis, 2008).

Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Haller, seorang berkebangsaan Belgia yang telah belajar banyak tentang kelapa sawit di Afrika. Budidaya yang dilakukannya diikuti oleh K. Schadt yang menandai lahirnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Peran kelapa sawit dalam Perekonomian Indonesia dipandang dari sejarah masa lalu peranan (share) sektor pertanian dalam sebagian indikator ekonomi Indonesia digambarkan dengan peranannya dalam perolehan PDB (Produk Domestik Bruto), penyerapan tenaga kerja dan perolehan hasil ekspor. Program pembangunan perekonomian bangsa Indonesia oleh pemerintah RI dituangkan melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJS) yang sudah melewati lima kali pelita (25 tahun),harapan tersebut belum tercapai akibat krisis finansial pada tahun 1997 yang berlanjut dengan krisis ekonomi. Namun demikian kita pantas bersyukur karena sektor pertanian pada saat tersebut menjadi salah satu penyelamat utama perekonomian di Indonesia. Berbicara mengenai peranan sektor pertanian pada saat krisis tersebut, tidak akan lengkap jika melibatkan peranan subsektor perkebunan khususnya kelapa sawit. Pengelolaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia dilakukan oleh rakyat (PR), Negara (PBN), dan Swasta (PBS).Komposisi pengusahaan kelapa sawit dari tahun ke tahun mengalami perubahan dari sebelumnya yang hanya

(2)

6

perkebunan besar negara, tetapi saat ini telah mencakup perkebunan rakyat dan perkebunan swasta. Perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia setiap tahun menunjukkan peningkatan yang tajam, pada tahun 1968 luas areal kelapa sawit hanya 106.000 ha dengan produksi 168.000 ton minyak kelapa sawit (CPO Crude Palm oil), pada tahun 1999 luas areal telah berkembang menjadi 2,957 juta ha dengan produksi 5,659 juta ton CPO. Dari produksi ini sekitar 3,5 juta ton CPO diproses di dalam negeri, diantaranya sebanyak 2,95. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah tanaman perkebunan yang sangat toleran terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik. Namun, untuk menghasilkan pertumbuhan yang sehat dan jagur dan serta menghasilkan produksi yang tinggi dibutuhkan kisaran kondisi lingkungan tertentu (disebut juga syarat tumbuh tanaman kelapa sawit). Kondisi iklim, tanah dan bentuk wilayah merupakan faktor lingkungan utama yang mempengaruhi keberhasilan pengembangan tanaman kelapa sawit, selain faktor lainnya seperti bahan tanaman (genetis) dan perlakuan kultur teknis yang dilakukan. Perkembangan perluasan perkebunan kelapa sawit dalam dasa warsa 80-an mencapai kemajuan yang sangat pesat, bukan saja di daerah tradisional Sumatera Utara, tetapi meluas ke daerah dan pulau lain, seperti Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya, dengan persyaratan agronomisnya yang sesuai. Dengan demikian bertambah luasnya penggunaan tanah untuk berbagai keperluan pembangunan proyek pertanian dan industry lainnnya.

(3)

7

2.2. Sistematika Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)

Dalam kerajaan tanaman, kelapa sawit dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Sub Kelas : Arecidae Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Elaeis

Spesies : Elaeis guineensis Jacq

2.3 Pengertian Gulma

Gulma atau tumbuhan pengganggu dalam bahasa Indonesia yang mempunyai arti negatif, dalam bahasa lainnya juga disebut dengan istilah yang hampir sama.Gulma adalah tumbuhan yang tumbuhnya salah tempat. Sebagai tumbuhan, gulma selalu berada di sekitar tanaman yang dibudidayakan dan berasosiasi dengannya secara khas, gulma merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh pada setiap tempat yang berbeda-beda, mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai tempat yang kaya nutrisi. Berikut adalah beberapa defenisi tentang gulma, yaitu:

1. Tumbuhan yang tidak dikehendaki manusia.

2. Semua tumbuhan selain tanaman budidayanya. Sebagai contoh, selain tanaman padi disawah yang memang sengaja ditanam, tumbuhan lainnya dianggap gulma.

3. Tumbuhan yang masih belum diketahui manfaatnya.

4.Tumbuhan yang mempunyai pengaruh negatif terhadap manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.

5. Tumbuhan yang hidup ditempat yang tidak diinginkan

Gulma perenial dapat menyebar dengan cara vegetatif. Luasnya penyebaran karena daun dapat dimodifikasikan, demikian pula pada bagian-bagian lain,

(4)

8

inilah yang memungkinkan gulma unggul dalam bersaingan dengan tanaman budidaya. Disamping itu, gulma juga dapat membentuk biji dalam jumlah banyak, ini pulalah yang memungkinkan gulma cepat berkembang biak. Gulma juga ada yang memberikan bau dan rasa yang kurang sedap, bahkan dapat mengeluarkan zat di sekitar tempat tumbuhnya yang dapat meracuni tumbuhan lain (peristiwa allelopati).

2.4 Jenis-Jenis Gulma di perkebunan kelapa sawit 2.4.1 Gulma berdaun sempit

Gulma berdaun sempit memiliki ciri khas sebagai berikut : daun menyerupai pita, batang tanaman beruas-ruas, tanaman tumbuh tegak atau menjalar dan memiliki pelepah/helaian daun. Contoh-contoh gulma berdaun sempit:Axonopus compressus, Brachcharia mutica,Centorheca lappacea, Digitaria sitigera, Eragrostis tend la, Ischaemum indicium, Ottochloa nodosa, Sporolobus diander, Sporolobus indicus, Brachcharia miliformis, Brachcharia paspaloides (Barus,2003).

2.4.2. Gulma Teki-tekian (sedges)

Gulma jenis teki-tekian mirip gulma berdaun sempit, namun memiliki batang berbentuk segitiga. Beberapa contoh jenis gulma teki-tekian: Cyperus aromaticus,. Cyperus digitatus, Cyperus rotundas

2.4.3. Gulma Pakis - pakisan

Gulma jenis pakis - pakisan (Ferns) pada umumnya berkembang biak dengan spora dan berbatang atau menjalar. Contoh gulma jenis pakis - pakisan adalah sebagai berikut: Dicranopteris linearis, Lygodium fiexuosiim

(5)

9 2.4.4. Gulma Berdaun Lebar (Broad Leaves)

Pada umumnya, gulma berdaun lebar merapakan tumbuhan berkeping dua, meskipun ada juga yang berkeping satu. Gulma berdaun lebar mempunyai ciri-ciri bentuk daun melebar dan tanaman tumbuh tegak atau menjalar. Contoh-contoh gulma berdaun lebar: Arschynomene Americana, Boreria leavicaulis, Euphorbia hirta ( Barus,2003).

2.5. Morfologi Gulma Ganda Rusa Asystasia. intrusa

Nama lain Asystasia intrusa adalah Asystasia gangetica. Dalam dunia tumbuhan termasuk dalam famili Acanthaceae, genus Asystasia. Asal tumbuhan ini dari Afrika. Asystasia intrusa merupakan gulma penting diperkebunan (Gambar 2.1)

Gambar 2.1 Morfologi Asystasia.intrusa; (Sumber: Dokumen Pribadi 2018) Klasifikasi rumput ganda rusa (Asystasia. intrusa)

Regnum : Plantae Divisio : Magnolliophyta/Spermatophyta Classis : Magnoiopsida/Dicotyledoneae Ordo : Scorphulariales Familia : Acanthaceae Genus : Asystasia

(6)

10

Asystasia intrusa dapat ditemukan di daerah sampai 500 meter di atas permukaan laut. Dapat tumbuh baik pada daerah ternaungi maupun daerah terbuka. Pada daerah ternaungi seperti daerah perkebunan dengan tanaman relatif tinggi, tanaman ini banyak menghasilkan daun dan menghasilkan organ vegetatif. Merupakan rumput liar subur dan kompetitif yang membutuhkan unsur hara tinggi terutama N dan P. Menghasilkan biji dengan baik dengan viabilitas hingga 85% yang dapat bertahan hingga 8 bulan di dalam tanah (Indra,2017).

Kerugian total yang ditimbulkan oleh Asystasia intrusa dalam nilai uang hampir tidak mungkin dihitung. Apabila dicoba untuk menghitung juga, maka diperlukan suatu persamaan yang memerlukan nilai kerugian tanaman budidaya, biaya pengendalian, kerusakan lingkungan, pengaruh terhadap kesehatan manusia, kerugian ternak, pengaruh terhadap kualitas kehidupan dan lingkungan dan banyak lagi fator (Tjirosoedirdjo dkk, 1984).

2.5.1. Akar Asystasia. Intrusa

Akar Asystasia. intrusa melekat pada cabang. Sistem perakaran tunggang, bercabang dan memiliki bulu-bulu akar. Akar berwarna putih kecok

(7)

11 2.5.2. Batang Asystasia. intrusa

Asystasia. intrusa merupakan tanaman herba yang tumbuh cepat dan mudah berkembang biak. Berbatang lunak, berwarna hijau kecoklatan dan dapat tumbuh dalam keadaan yang kurang baik (Gambar 2.3)

Gambar 2.3 Batang Asystasia. Intrusa ;(Sumber : Dokumen Pribadi, 2018)

2.5.3. Daun Asystasia.intrusa

Duduk daun berhadapan, berbentuk bulu panjang, pangkal bulat, ujung runcing, pertulangan daun menyirip dan bertangkai (Gaambar 2.4)

(8)

12 2.5.4. Bunga Asystasia. intrusa

Bunga A. intrusa tersusun dalam tandan yang rapat seperti bulir, berwarna putih atau keungu-unguan, kelopak bunga menutupin ovary (Gambar 2.5).

Gambar 2.5 Bunga Asystasia. Intrusa; (Sumber : Dokumen Pribadi, 2018)

2.5.5. Buah Asystasia. intrusa

Buah kotak, 2-3 cm panjangnya, dalam satu buah kotak berbiji empat atau kurang, saat buah belum masak kulit buah berwarna hijau, namun saat buah sudah masak maka kulit buah berwarna coklat (Gambar 2.6).

(9)

13 2.5.6. Biji Asystasia. intrusa

Biji Asystasia. intrusa kecil berwarna hitam kecoklatan, kecil dan ringan sehingga mudah diterbangkan oleh angin. Biji ini pecah dari polong dengan keadaan lingkungan yang tepat baik dari suhu dan penyinaran yang cukup. Bila penyinaran matahari lama saat biji pecah maka jarak loncat biji semakin jauh dari pohonnya (Gambar 2.7)

Gambar 2.7 Biji Asystasia.intrusa;(Sumber : Dokumen Pribadi, 2018)

2.6. Lalang (Imperata cylindrica)

Alang-alang (Imperata cylindrica) merupakan tumbuhan yang dikenal sebagai gulma, tumbuh merumput dengan tunas yang merayap di dalam tanah. Tingginya bisa mencapai 30 - 180 cm, mudah berkembang biak, mempunyai rimpang kaku yang tumbuh menjalar (Hembing, 2008). Alang-alang ditempatkan dalam anak suku Panicoideae.

Alang-alang sering ditemukan pada tempat-tempat yang menerima curah hujan lebih dari 1000 mm, atau pada kisaran sebesar 500-5000 mm. Di beberapa negara, spesies ini tumbuh pada ketinggian dari batas permukaan air laut hingga 2000 m, dan tercatat tumbuh pada ketinggian hingga 2700 m dpi di Indonesia. Rumput ini dijumpai pada kisaran habitat yang luas mencakup perbukitan pasir kering di lepas pantai dan gurun, juga rawa dan tepi sungai di lembah. Tumbuhan ini tumbuh di padang-padang rumput, daerah-daerah

(10)

14

pertanian, dan perkebunan. Selain itu juga pada kawasan-kawasan hutan gundul.

2.6.1. Akar Lalang (Imperata cylindrica)

Akar lalang mengeluarkan zat allelopati yang menjadi racun bagi tanaman. Akar lalang merupakan gulma pesaing utama, menekankan pertumbuhan dan dapat menurunkan tanda produksi kelapa sawit sampai 20%. Gulma ini hidup berumpun yang padat populasi (450 batang/m) sehingga menciptakan sheet. Dapat tumbuh pada setiap jenis tanah, berkembang biak dengan biji yang dengan mudah diterbangkan angin rimpang atau rhizome yang sangat mudah berkembang. (Lubis, 2008).

Dalam waktu 75 hari, akar ilalang dapat menghasilkan rhizome seberat 3.000 gram kering, dapat tumbuh pada 0-2.700 m diatas permukaan laut. Pemberantasan dilapangan dapat dilakukan dengan khemis menggunakan Dalapon, Glyphosate, Dalapon + Asulam dan Glyphosinate Amonium. Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan pembajakan dan penggarukan seperti telah dikemukakan terlebih dahulu.

2.6.2. Botani dan Morfologi Lalang (Imperata clyindrica) Dalam kerjaan tanaman lalang diklasifikasihkan sebagai berikut : Kingdom : Plantae

Divisio : Spermataphty Sub Divisio : Angoispermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Graminales

Famili : Gramineae Genus : Impereta

(11)

15 2.6.3 Morfologi lalang (Imperata cylindrica) A. Akar

Akarnya memiliki tunas yang merayap di dalam tanah panjang dan bersisik. Biasanya sistem perakaran serabut dan banyak memiliki rambut akar yang lebat dan ujungnya meruncing. Pada setiap ujungnya terdapat kaliptra yang berfungsi untuk menembus tanah dan melakukan banyak percabangan.

B. Batang

Batang alang ini memiliki tinggi 1,2-1,5 m. Permukaan batang alang-alang ini beruas-ruas. Ruas tersebut sebagai tempat duduknya daun. Arab tumbuhnya batang alang-alang ini ke atas. Batang menjulang berbunga naik keatas tanah.

C. Daun

Daun alang-alang berbentuk garis lanset dengan pangkal menjepit dan berbentuk agak bengkok . Panjangnya sekitar 15-80 cm. Tepi daunnya juga sangat kasar, pada pangkal berambut panjang, dengnan tulang daun tengah yang lebar dan pucat. Alang-alang juga memiliki malai yang panjangnya 10-20 cm.

D. Bunga

Bunga alang-alang ini memiliki benag sari yang kerap kali dengan 2 kepala sari putih atau ungu. Tangkai putik 2 dengan kepala putik yang panjang berwarna ungu dan muncul dari anak bulir yang panjangnya 4 mm, putih ataupim keunguan.

E. Buah

Buah alang ini tidak begitu terlihat tetapi ketika masak buah alang-alang berfungsi sebagai alat untuk melayang. Berbentuk bulat panjang dengan ujung buah yang ranting. Buahnya di tutupi oleh daun pelindung dan apabila sudah masak buahnya akan rontok.

(12)

16

2.6.4 SenyawaAkar Lalang (Imperata cylindrica)

Metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri femenal, isoarborinal, silindrin, simiarenol, kampesterol, stingmasterol, 6 sitosterol skopoletin-

Skopolin p-hidroksibenzaladehid, katekol asam klorogenat, asam

isoklorognet, asam pkumarat, asam neokloro asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat,asam potassium (0,75% dari berat kering). Sejumlah berat kalsium dan 5-hidroksitriptamin.

Golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-OH flavanon atau isoflayon. Jayalakshim et al (2011) menyebutkan bahwa akar alang-alang mengandung senyawa yang dapat berfungsi sebagai antimikroba yaitu golongan triterpenoid diantaranya cylindri, anndoin, femeon, isoarborinol, dansiniiarrenol.

Menunjukan bahwa ekstra alang-alang mengandung tanin, saponin, flavonoid, terpenoid, alkaloid, fenol, dan cardiac glycosides. Kandungan senyawa fitkimia tersebut dalam farmasi dapat digunakan sebagai obat untuk diare, sakit kepala, penyakit kulit, saluran usus,. Selain itu juga dapat digunakan sebagai bestisida, insektisida, dan herbisida. Akar lalang mengeluarkan zat allelopati yang menjadi racun bagi tanaman. Akar lalang merupakan gulma pesaing utama, menekankan pertumbuhan dan dapat menurunkan tanda produksi kelapa sawit sampai 20%. Gulma ini hidup berumpun yang padat populasi (450 batang/m) sehingga menciptakan sheet. Dapat tumbuh pada setiap jenis tanah, berkembang biak dengan biji yang dengan mudah diterbangkan angin rimpang atau rhizome yang sangat mudah berkembang.(Lubis, 2008).

Dalam waktu 75 hari, akar ilalang dapat menghasilkan rhizome seberat 3.000 gram kering, dapat tumbuh pada 0-2.700 m diatas permukaan laut. Pemberantasan dilapangan dapat dilakukan dengan khemis menggunakan Dalapon, Glyphosate, Dalapon + Asulam dan Glyphosinate Amonium. Pengendalian secara mekanis dapat dilakukan dengan pembajakan dan penggarukan seperti telah dikemukakan terlebih dahulu. Pembuatan ekstrak

(13)

17

alang-alang dengan cara mengambil stolon / akar alang-alang segar. Kemudian stolon tersebut dibersikan dan dicincang lallu ditumbuk atau digiling. Lalu akar yang sudah digiling lalu diperas dan dimasukkan kedalam botol. Herbisida dalam penggunaannya mempunyai sifat dan cara kerja yang berbeda-beda. Berdasarkan bentuk molekul, herbisida diklasifikasikan menjadi herbisida organik dan anorganik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan herbisida antara lain adalah ketepatan penentuan dosis dan konsentrasi (Moenandir, 1988). Penggunaa dosis dan konsentrasi yang berlebihan dapat merusak lingkungan. Sedangkan dosis dan konsentrasi yang terlalu rendah dapat menyebabkan gulma tidak mati. Dosis adalah jumlah herbisida dalam liter atau kg yang digunakan untuk mengendalikan gulma tiap satuan luas tertentu yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih. Adapula yang mengartikan dosis adalah jumlah herbisida yang dicampur atau diencerkan dengan air, yang digunakan untuk menyemprot gulma dengan luas tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan dosis bahan aktif adalah jumlah bahan aktif herbisida yang dibutuhkan untuk keperluan satuan luas atau satuan volume larutan. Ada tiga macam konsentrasi yang perlu diperhatikan dalam penggunaan herbisida yaitu konsentrasi bahan aktif, konsentrasi formulasi, dan konsentrasi larutan atau konsentrasi larutan. Konsentrasi bahan aktif yaitu persentasi bahan aktif suatu herbisida dalam larutan yang sudah dicampur dengan air. Konsentrasi formulasi yaitu banyaknya herbisida dalam cc atau gram setiap liter air.

Gambar

Gambar 2.1 Morfologi Asystasia.intrusa; (Sumber: Dokumen Pribadi 2018)       Klasifikasi rumput ganda rusa (Asystasia
Gambar 2.3 Batang Asystasia. Intrusa ;(Sumber : Dokumen Pribadi, 2018)

Referensi

Dokumen terkait

Pajak Penghasilan minyak bumi dan/atau gas bumi terutang tersebut dihitung dan diisi oleh masing-masing Partner/Operator yang melaporkan laporan penerimaan negara

Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, evaluasi dan laporan pemeriksaan setempat, pengambilan contoh untuk pengujian, pemeriksaan sarana produksi,

Pada saat staf bagian atau departemen yang meminta barang datang untuk mengambil barang permintaannya, oleh staf bagian gudang dilakukan lagi pengecekan ulang

Pandangan filosofis tentang hakikat sekolah itu sendiri dan hakikat masyarakat, dan bagaimana hubungan antara keduanya. a) Sekolah adalah bagian yang integral

Pengelolaan lahan dalam Revitalisasi Pertanian harus pula dapat menciptakan kondisi pertanian yang mampu mewujudkan tiga indikator pembangunan berkelanjutan secara simultan yaitu:

Media scrapbookmerupakan kegiatan seni tempel menempel menggunakan hiasan di atas kertas kemudian menghiasnya dengan karya yang kreatif dan menarik Murjainah

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menentukan validitas dan deskripsi bahan ajar berbentuk LKS IPA terpadu berbasis ICT dengan meng integrasikan

(2) Bagi kepala sekolah dapat meningkatkan motivasi guru dengan menjadikan diri kepala sekolah sebagai inspiratif guru dalam menjalankan tugasnya, membantu guru