Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Tes Inventory
Pengertian tes Eysenck, Proses Asesmen, Aspek yang
diukur
Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog
PSIKOLOGI
Psikologi
Biografi Hans Eysenck
Hans Jurgen Eysenck lahir di Berlin, 4 Maret 1916, sebagai anak
tunggal suatu keluarga yang dramatis, Ibunya adalah Ruth Werner, seorang bintang pada saat Eysecnk lahir. Ayah Eysenck Anton
Eduard Eysenck adalah seorang comedian, penyanyi dan actor.
Eysenck (1991b). Orang tuanya bercerai saat Eysenck berumur 4 tahun, Setelah perceraian Eysenck tinggal dengan Nenenknya, Eysecnk menderita depivasi yang dirasakan banyak orang Jerman setelah perang Dunia 1, yang dihadapkan pada besarnya inflasi, pengangguran missal dan mendekati kelaparan. Eysenck memutuskan untuk meniggalkan Jerman dan menetap di Inggris. Dan masuk ke University of London, Eysenck mengambil jurusan fisika dan pada akhirnya ia salah memilih subjek yang salah dalam ujian sehingga tidak dapat megambil fisika. Pada akhirnya Eysenck masuk ke jurusan Psikologi karena faktor kebetulan. Ia menerima gelar sarjana pada tahun 1938.
Definisi Kepribadian
• Menurut Eysenck, kepribadian adalah jumlah total pola tindakan aktual atau potensial organisme yang ditentukan oleh hereditas dan lingkungan. Kepribadian itu sendiri terbentuk dan berkembang melalui adanya interaksi fungsional empat faktor yaitu:
1. Faktor kognitif (Intelligence), 2. Faktor konatif (Character), 3. Faktor afektif (Temperament), 4. Faktor somatik (Konstitusi).
• Corak yang khas pada pendapat Eysenck ini adalah kata “faktor somatik”. Perhatian terhadap faktor konstitusional ini muncul dari pengalaman praktis, dimana dalam tugasnya, Eysenck sering menggunakan tubuh sebagai variabel kepribadian yang relevan.
Tes Eysenck
Teori kepribadian dari Eysenck mempunyai komponen
biologis dan psikometri yang kuat. Akan tetapi,
Eysenck berargumen bahwa kecanggihan psikometri
saja tidak cukup untuk mengukur struktur
kepribadian manusia dan dimensi kepribadian yang
didapatkan dari metode analisis faktor yang bersifat
steril dan tidak bermakna, kecuali jika sudah terbukti
mempunyai suatu ekstensi biologis.
Tes Eysenck
Dengan asumsi tersebut, Eysenck membuat daftar empat kriteria
dalam mengidentifikasikan suatu faktor, yaitu:
1. Bukti psikometrik untuk eksistensi faktor harus ditentukan.
2. Faktor harus mempunyai keterwarisan (herbility) dan harus
sesuai dengan model genetis yang sudah dikenal
sebelumnya.
3. Faktor harus masuk akal saat dipandang dari segi teoretis.
4. Untuk eksistensi suatu faktor adalah bahwa faktor harus
Struktur Kepribadian
• Menurut Eysenck, kepribadian tersusun dalam suatu hierarki yang memiliki 4 tingkatan berdasarkan tingkat keumumannya, yaitu :
1. Type 2. Trait
3. Habitual Response 4. Specific Response
Specific Response berada di hierarki terendah karena specific response
merupakan kumpulan tindakan atau respon yang paling tidak umum, yang terjadi sesekali saja. Misalnya, membeli barang, menelepon
teman, memindahkan perabot.
Habitual response atau yang kita kenal kebiasaan bertingkah laku dan berpikir.
Habitual response merupakan kumpulan dari specific response dimana tindakan atau respon yang dilakukan bisa terulang kembali pada saat-saat tertentu
Misalnya, kebiasaan seseorang untuk membeli makanan dan minuman maupun mengundang teman bila mengadakan suatu pesta.
• Trait (sifat), kumpulan dari habitual response, kemunculannya lebih konsisten. Misalnya, orang yang pesta tadi, ia selalu terlihat berkumpul bersama orang-orang, maka bisa dihipotesakan ia memiliki trait sosialis.
• Type (tipe) merupakan kumpulan dari trait. Eysenck membagi tipe menjadi 3 dimensi :
1. Extraersi (E) vs Intraversi
2. Neurotisisme (N) vs Stabilitas Emosional
3. Psikotisme (P) vs Kontrol Impuls
• Masing-masing dimensi diatas memiliki 9 trait, sehingga jumlah ketiganya 27 trait. Seseorang mungkin saja memiliki kombinasi dari ketiga dimensi diatas. Keseluruhan trait tersebut berupa:
• Dimensi kepribadian seseorang dinilai berdasarkan kesesuaian trait orang tersebut. Misalnya,orang yang sangat bertolak belakang dengan trait yang dimiliki oleh ekstraversi artinya ia adalah orang yang introvert, dan sebaliknya.
Ektraversi Neurotisisme Psikotisme
Sosialis Pencemas Agresif
Lincah Mudah depresi Dingin
Aktif Selalu merasa salah Egosentrik Asertif Rendah hati Tak Emaptik Pencari Sensasi Tegang Impulsif
Periang Irasional Antisosial
Dominan Pemalu Kreatif
Pemberani Suasana hati yang suka berubah
Extrovert
Introvert
Orang Extrovert lebih memilih berpartisipasi dalam kegiatan bersama, pesta hura-hura, olahraga beregu (sepakbola, arung jeram), minum alkohol dan mengisap mariyuana.
Orang introvert memilih aktivitas yang miskin rangsangan sosial, seperti membaca, olahraga soliter (main ski, atletik), organisasi persaudaraan eksklusif.
Kondisi keramaian meningkatkan
performa orang-orang Extrovert Lebihsakit dan Cenderungl ebihberhati-sensitive terhadap rasa hati
Ekstravert lebih memilih liburan yg mengandung interaksi dengan orang lain
Introvert
kurang membutuhkan sesuatu yang baru
Ekstravert lebih aktif secara seksual Introvert lebih baik di sekolah Ekstravert menikmati humor
seksual dan agresif yang eksplisit sedangkanlebih memilih bentuk introverthumor intelektual seperti permainan kata dan canda yang tersamar.
Keterangan:
A. adalah orang introvert-neurotik (ekstrim introvers dan ekstrim neurotisisme).
Orang itu cenderung memiliki simpton-simpton kecemasan, depresi, fobia, dan obsesif-kompulsif, disebut mengidap gangguan psikis tingkat pertama (disorders of the first kind).
B. adalah orang ekstravers-neurotik. Orang itu cenderung psikopatik, kriminal,
atau mengidap gangguan psikis tingkat kedua (disorders of the second kind).
C. adalah orang normal yang introvers; tenang, berpikir mendalam, dapat
dipercaya.
D. adalah orang yang normal-ekstravers; riang, responsif, senang
bicara/bergaul.
Subyek
Dimensi
CAL
ANS
Simptom
(A)
Introver-Neurotik Tinggi Tinggi Gangguanpsikis tingkat pertama (B)
Ekstraver-Neurotik Rendah Tinggi Gangguanpsikis tingkat kedua
(C)
Introver-Stabilita Tinggi Rendah Normal Introvers (D)
Tipe Trait
Sanguinis Mempunyai energi yang besar , suka bersenang-senang dan supel. Mereka suka mencari perhatian, sorotan, kasih saying, dukungan, dan penerimaan orang disekelilingnya. Orang yang bertype sanguine suka memulai percakapan dan menjadi sahabat bagi semua orang. Orang tipe ini biasanya optimis dan selalu menyenangkan. Namun, bila ia tidak teratur, emosional dan sangant sensitive terhadap apa yang dikatakan orang terhadap dirinya. Dalam pergaulan, orang sanguine sering dikenal sebagai tukang bicara.
Korelis Suka berorientasi pada sasaran. Aktivitasnya dicurahkan untuk berprestasi, memimpin, dan mengorganisasikan. Orang yang bertype koleris menuntut loyalitas dan penghargaan dari sesame, berusaha mengendalikan dan mengharapkan pengakuan atas prestasinya, serta suka ditantang dan mau menberima tugas-tugas sulit. Tapi juga mereka suka merasa benar sendiri, suka kecanduan jika melakukan sesuatu, keras kepala, dan tidak peka terhadap perasaan orang lain. Orang koleris seperti ini sering diidentifikasikan sebagai pelaksanan.
Melankolis Cenderung diam dan pemikir. Ia berusaha mengejar kesempurnaan dari apa yang menurutnya penting. Orang dalamn type ini butuh ruang dan ketenangan supaya mereka bisa berpikir dan melakukan sesuatu. Orang bertype melankolis berorientasi pada tugas, sangat berhati-hati, perfeksionis, dan suka keteraturan. Karena itu, orang melankolis sering kecewa dan depresi jika apa yang diharapkan tidak sempurna. Orang melankolis sering diidentifikasikan sebagai pemikir.
Plegmatis Kepribadian yang seimbang, stabil, merasa diri cukup, dan tidak merasa perlu merubah dunia. Ia juga tidak suka mempersoalkan hal-hal sepele, tidak suka beresiko atau tantangan, dan butuh waktu untuk menghadapi perubahaan. Orang type ini kurang disiplin dan motivasi, sehingga suka menunda-nunda sesuatu. Kadang, ia dipandang orang lain sebagai lamban, bukannya ia kurang cerdas, tapi karena ia lebih cerdas dari yang lainnya. Orang phlegmatis tidak suka keramaian ataupun banyak bicara. Namun, ia banyak akal dan bisa mengucapkan kata yang tepat disaat yang tepat, sehingga cocok menjadi negosiator. Orang phlegmatic kadang diidentifikasikan sebagai pengamat
Tes Eysenck
Eysenck mngembangkan empat inventori kepribadian
yang mengukur superfaktor yang digagasnya, yaitu:
•
Maudsley Personality Inventory (MPI)
•
Eysenck Personality Inventory (EPI)
•
Eysenck Personality Questionnaire (EPQ)
•
Eysenck Personality Questionnaire-Revised, revisi dari
Psikopatologi
Menurut Eysenck, neurotisme dan psikotisme itu bukan sifat patologis, walaupun individu yang mengalami gangguan akan memperoleh skor yang ekstrim. Ekstravert, neurotisme, dan psikotisme, tiga dimensi ini merupakan bagian normal dari struktur kepribadian. Semuanya bersifat bipolar; Ektraversion – Introversion, Neuroticism – Emosional Stability, dan Psychoticism – Impulse Control.