• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Indonesia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Proceeding NATHLA : al-Nadwah al-‘Alamiyyah fi Ta’lim al-Lughah

al-‘Arabiyyah (International Conference on Arabic Languange

Teaching)

e-ISSN: 2747-1616

Published by: Arabic Education Departement (PBA), the Faculty of Education and Teacher Training (FTIK), State Islamic Institut (IAIN) of Palangka Raya.

Whatsapp

sebagai Media Pembelajaran Bahasa Arab pada Masa

Pandemic Covid-19

Afiffah Vinda Prananingrum1, Muhammad Nur Kholis2

1,2Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Indonesia E-mail: vindavinda13@gmail.com

Abstract

The COVID-19 pandemic has made many changes in the world of education. The learning process that is usually carried out in the classroom, now has to be done at home using technology assistance and learning media that are in accordance with the online system (in the network). To support success in the learning process, of course, requires the role of the teacher in selecting relevant media so that the expected goals can be achieved. This study aims to determine how the use of Whatsapp as an Arabic online learning medium at MI Muhammadiyah Sraten Sukoharjo, Central Java during the COVID-19 pandemic. This type of research is in the form of qualitative research using descriptive methods. Data collection techniques in the form of interviews and questionnaires. This study obtained the results that the use of Whatsapp as an online learning medium for Arabic during the COVID-19 pandemic was not optimal in the learning process because the material presented was still difficult for students to understand, seen from the data obtained by students in grade 6, totaling 21 students with 21 responders. via google form. It was found that 17 students (81%) chose statements that were sometimes easy to understand, 2 students (9.5%) stated that they were difficult to understand, and 2 students (9.5%) stated that they were easy to understand. So it is very necessary to evaluate the media used by the teacher in the Arabic online learning process.

Keywords: Online Learning; Arabic Language; WhatsApp; Covid-19

ا

صخللم

رّيغ

رر

ديفوكرءباو

-19

ررلا

ديدع

رر

نم

رر

لاوحلأا

رر

ررلماعرفي

رةيبترلا

.رر

ءارجإ

رر

ميلعتلا

ررلا

رر,لصفلارفيرّىداع

ررنأربيج

نوكي

رر

رنلآا

رر

مادختسبارلزنلمارفي

رر

رورايجولونكتلا

لئاسولا

رر

ةبسانلمارةيملعتلا

ررب

.تنترنلإاربرعرماظن

رر

ررفيرحاجنلارمعدل

ءارجإ

رر

ميلعتلا

رر

ةجابح

رر

لاررايتخارفيرملعلماررودرلىإ

لئاسو

رر

رلأارقيقتحرلجأرنمرةبسانلما

ه

اد

ررف

.ةعقوتلما

رر

راذهرنمرضرغلا

ةفرعلمروهرثحبلا

رر

ررةيفيك

ا

مادختس

رر

باستاو

رر

Whatsapp

لعترةليسوك

مي

رر

تنترنلإاربرعرةيبرعلارةغللا

رر

رةسردلمارفي

رواجروجراهوكوسرينتارسرةيدملمحارةيئادتبلإا

ى

رر

ديفوكرءباورللاخرىطسولا

-19

رر.

رروهرثحبلارنمرعونلاراذه

يفصورثبح

رررر

عم

رر

.ةيفصورةقيرط

رر

لج

ارتناايبلارعم

تس

ررمدخ

ةلباقلما

رر

رنايبتسلاارو

.

رر

روهرثحبلاراذهرجئاتنو

رر

ا

مادختس

رر

باستاو

رر

Whatsapp

ررةليسوك

ميلعت

رر

رينتارسرةيدملمحارةيئادتبلإارةسردلمارفيرتنترنلإاربرعرةيبرعلارةغللا

رواجروجراهوكوس

ى

رر

رديفوكرءباورللاخرىطسولا

-19

رر

لعتلارةيلمعرفيرىصقلأاردلحارسيل

ي

رةّجولمارداولمارنلأرم

بعص

رر

لاطلارىلع

ررب

راهمهف

لاارتناايبرىلعرلوصلحارنمراهيلإررظنير,

ررفصلاربلاط رةباجتس

ررسداسلا

(2)

ررمهددع

21

رر

رربيجتسترتيلارورابلاط

21

رر

برعرابلاط

رر

مروفرلجوج

رر

Google Form

رر

رراهيلعرلصح

17

رر

ابلاط

ر

(81%) رر

رر,اهمهفرلهسلارنمرنوكيرناايحأرناايبرترخا

2

رر

ابلاط

رر

(9,5%)

رر

ررور,مهفلاربعص رترخا

2

رر

بلاط

ار

(9,5%)

رر

رفلارلهسرترخا

مه

رر.

ةسامرةجاحبف

رر

ريوقتلارلىإ

رر

ررلئاسورىلع

ميلعتلا

رر

ررةيلمعرفيرملعلماراهمدختسيرتيلا

ميلعت

ر

تنترنلإاربرعرةيبرعلارةغللا

ر.

ر

ةيسيئرلا تاملكلا

ر:

ر

عرميلعت

بر

ر

رترنلإا

يبرعلارةغللار،باستاور،تن

رديفوكر،ة

-19

Abstrak

Pandemi COVID-19 telah banyak memberikan perubahan dalam dunia pendidikan. Proses pembelajaran yang biasa dilakukan didalam kelas, kini terpaksa harus dilakukan dirumah menggunakan bantuan teknologi serta media pembelajaran yang sesuai dengan sistem daring (dalam jaringan). Untuk medukung keberhasilan dalam proses pembelajaran tentu membutuhkan peran guru dalam memilihkan media yang relevan supaya dapat tercapainya tujuan yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan Whatsapp sebagai media pembelajaran daring bahasa arab di MI Muhammadiyah Sraten Sukoharjo Jawa Tengah pada masa pandemic COVID-19. Jenis penelitian ini berupa penelitian kualitatif menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan kuisioner. Penelitian ini memperoleh hasil bahwa penggunaan Whatsapp sebagai media pembelajaran daring bahasa arab pada masa pandemic COVID-19 kurang maksimal dalam proses pembelajarannya karena materi yang disampaikan masih sulit difahami oleh siswa, dilihat dari perolehan data tanggapan siswa kelas 6 yang berjumlah 21 siswa dengan perespons 21 siswa melalui google form. Diperoleh sebanyak 17 siswa (81%) memilih pernyataan kadang-kadang mudah difahami, 2 siswa (9,5%) menyatakan sulit difahami, dan 2 siswa (9,5%) menyatakan mudah difahami. Sehingga sangat diperlukan evaluasi terhadap media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran daring bahasa arab.

Kata Kunci: Pembelajaran Daring, Bahasa Arab, Whatshapp, COVID-19 PENDAHULUAN

Laju penyebaran Covid-19 yang begitu pesat di Indonesia memiliki dampak yang sangat besar pada dunia pendidikan. Salah satu dampak yang sangat terlihat adalah pada proses pembelajaran, yang biasa dilakukan diruang kelas kini terpaksa dilakukan di dalam rumah secara daring. Hal tersebut pasti akan berpengaruh pada keefektifannya karena tidak semua siswa mampu mengadaptasikan diri dengan strategi dan metode pendidikan yang telah diperbarui, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar (SD) ataupun Madrasah Ibtidaiyah (MI). Menyikapi kejadian tersebut, hanya dalam hitungan bulan kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) melakukan perubahan arah kebijakannya supaya dapat membantu proses pembelajaran berjalan tetap efektif walaupun dilakukan secara daring dirumah masing-masing.

Pembelajaran daring menurut Astini dalam Terasme, dkk (2020:96) adalah sistem pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan jaringan internet dan media teknologi yang dapat diakses sewaktu-waktu dimanapun, kapanpun untuk proses pembelajaran, dengan harapan pembelajaran daring dapat mengembangkan potensi siswa karena sifatnya yang fleksibel. Pembelajaran daring menjadi sebuah tantangan baru bagi seorang pendidik, dimana pendidik diharuskan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajarannya, dengan memanfaatkan akses internet serta media teknologi. Banyak hal yang perlu diperhatikan oleh seorang pendidik setelah adanya perubahan tatanan pada dunia pendidikan seperti perubahan kurikulum, metode, strategi, khususnya dalam pemilihan media pembelajaran yang tepat guna mempermudah penyampaian materi dan terciptanya

(3)

kegiatan belajar mengajar yang efektif walaupun dilakukan secara daring. Hal tersebut juga perlu diperhatikan bagi guru bahasa arab.

Afiffah V. P, dkk (2020:303-304) mengemukakan bahwa media pembelajaran bahasa arab mempunyai arti penting sebagai sarana penunjang dalam proses pembelajaran yaitu untuk memahamkan materi yang disampaikan pendidik kepada siswanya, berupa teknologi maupun non-teknologi. Banyak peneliti juga menyampaikan hasil risetnya bahwa penggunaan media pembelajaran bahasa arab memiliki pengaruh besar serta memberikan keefektifan dan keefisienan dalam ranah pendidikan. Terdapat bermacam-macam media pembelajaran yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar bahasa arab secara online (daring), seperti aplikasi Zoom (Mubarak et al., 2020b), Google Meet, Google Classroom (Ahmadi & Ilmiani, 2020) dan beberapa media sosial seperti Facebook (Linur & Mubarak, 2020), Instagram (Audina & Muassomah, 2020; Mubarak et al., 2020a) dan youtube (Hamidah & Marsiah, 2020). Namun dalam penelitian ini media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran bahasa arab daring adalah media komunikasi

Whatsapp.

Supri Wahyu Utomo dan Moh Ubaidillah (2018:203) menjelaskan bahwa Whatsapp adalah sebuah aplikasi yang memiliki fitur yang cepat, lengkap, praktis dan mudah dioperasikan hanya dengan menggunakan Smartphone. Aplikasi ini mempunyai banyak fitur obrolan seperti obrolan group atau group chat dengan batas pengguna maksimal 250 anggota, yang biasa dipergunakan untuk mengobrol via online tanpa harus bertemu secara langsung dan tidak terdapat batasan waktu. Tidak ada syarat dalam obrolan group pada aplikasi

Whatsapp.

Menurut Rifqi Fauzi (2017) Whatsapp merupakan sebuah aplikasi media sosial yang memiliki fungsi untuk photo sending, video sending, text/voice chat, document sending, dan location

sending. Dapat diartikan bahwa media sosial Whatsapp dapat mengkonstruksi budaya pada

generasi melek teknologi serta lebih tepatnya digunakan untuk media komunikasi yang bersifat individu ataupun group yang menjadi sumber informasi dan sarana untuk mempererat hubungan kepada sesama. Sehingga Whatsapp diyakini sebagai media komunikasi kekinian yang tepat untuk dijadikan sebagai media komunikasi baik secara individu maupun kelompok, dengan kerabat, sahabat maupun dengan keluarga.

MI Muhammadiyah Sraten Sukoharjo Jawa Tengah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menggunakan media komunikasi berupa Whatshapp sebagai media pembelajaran daring bahasa arab semenjak adanya wabah pandemi Covid-19 .Oleh karena itu perlu diketahui bagaimana penggunaan Whatsapp sebagai media pembelajaran daring bahasa arab di MI Muhammadiyah Sraten Sukoharjo Jawa Tengah pada masa pandemi Covid-19, apakah media komunikasi Whatsapp sudah bisa dibilang efektif dan berhasil untuk dijadikan sebagai media pembelajaran daring bahasa arab ?.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian untuk menganalisis sebuah masalah atau kejadian yang terjadi di lingkungan sosial, adapun menurut Sugiono (2018:15) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek pada lingkungan (secara ilmiah). Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu peneliti akan memanfaatkan data-data kualitatif kemudian dijabarkan secara deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini merupakan subjek data-data yang valid dan relevan dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan kuisioner. Menurut Sugiono (2018:137-142) menjelaskan bahwa teknik kuisioner digunakan untuk pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sedangkan teknik pengumpulan

(4)

data dengan wawancara dilakukan dengan memberikan pertanyaan secara langsung kepada responden karena peneliti ingin mengetahui hal-hal yang mendalam dari responden dalam jumlah responden yang sedikit. Penelitian dengan wawancara dilakukan pada Selasa 26 Oktober 2020 dengan Ibu Triana Handayani, S. Pd di MI Muhammadiyah Sraten Sukoharjo Jawa Tengah dengan pertanyaan (1) seperti apa RPP pembelajaran bahasa arab selama pandemi Covid-19; (2) kendala apa saja yang didapati ketika proses pembelajaran bahasa arab selama pandemi Covid-19. Sedangkan penelitian dengan kuisioner dilakukan pada tanggal Rabu 27 Oktober -10 November 2020 dengan jumlah responden sebanyak 21 siswa kelas VI MIM Sraten, data diperoleh melalui pengisian pertanyaan-pertanyaan yang dibagikan kepada seluruh responden dengan google form. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dan dideskripsikan. Unsur pertanyaan yang dicantumkan dalam google form terkait dengan penilaian siswa terhadap proses pembelajaran daring bahasa arab melalui media Whatsapp.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pembelajaran

Penelitian ini memperoleh hasil bahwa penggunaan Whatsapp sebagai media pembelajaran daring bahasa arab di MI Muhammadiyah Sraten Sukoharjo Jawa Tengah pada masa pandemic Covid-19 kurang maksimal dalam proses pembelajarannya karena materi yang disampaikan masih sulit difahami oleh siswa. Kami meneliti proses pembelajaran pada siswa kelas VI dengan jumlah murid 21 anak. Pertama, kami sampaikan proses pembelajaran daring bahasa arab di MI Muhammadiyah Sraten melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam materi "تيبلا و ةسردملا يف انلامعا”, dengan alokasi waktu 2 x 30 menit (1 x pertemuan), yang didapat dari hasil wawancara (Selasa 26 Oktober 2020) dengan salah satu guru bahasa arab di MIM Sraten yaitu Ibu Triana Handayani, S. Pd , sebagai berikut:

Tabel

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Daring Bahasa Arab

Langkah Pembelajaran Penjabaran

Pendahuluan

Inti

Penutup

▪ Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan didalam group Whatsapp (Salam, berdoa dan

presensi).

▪ Mengulang materi yang sudah dipelajari lalu dikembangkan dengan kompetensi yang akan dipelajari.

▪ Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

▪ Menyampaikan inti dari materi dan kegiatan yang akan dilakukan.

• Guru membagikan video pembelajaran sesuai materi ke group Whatsapp.

• Siswa mengamati tayangan video tersebut. • Siswa mengamati contoh pemakaian kosa kata

tersebut dalam kalimat.

• Siswa menanyakan kosa kata pada materi yang belum diketahui maknanya.

(5)

• Siswa menyelesaikan beberapa latihan pemahaman makna kata baru dari berbagai sumber terkait materi.

• Guru memberi soal 1-5 pada siswa berkaitan dengan materi yang disampaikan.

• Siswa menjawab soal dan menjelaskan sesuai materi.

▪ Guru dan siswa membuat kesimpulan lalu

mengevaluasi serta memberikan umpan balik pada hasil pembelajaran.

▪ Guru menilai dan merencanakan kegiatan tindak lanjut, kemudian menyampaikan rencana

pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

▪ Menutup pembelajaran dengan berdo’a dan salam. Sumber : Hasil wawancara, Selasa 26 Oktober 2020.

Tabel diatas merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) daring bahasa arab di MI Muhammadiyah Sraten Sukoharjo Jawa Tengah menunjukkan bahwa dalam pembelajaran bahasa arab perlu adanya RPP walaupun dilakukan secara online (daring) yang berisikan kompetensi dasar, indikator, langkah-langkah pembelajaran, serta aspek penilaian yang akan dilakukan sebagai acuan guru supaya proses pembelajaran lebih terarah. Seperti pada tabel diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembelajaran di MIM Sraten dimulai dengan pengkondisian suasana oleh guru, dengan salam, berdo’a, saling bertukar kabar, mengulang materi, memperkenalkan materi, hal tersebut dilakukan untuk mengolah konsentrasi siswa. Kemudian guru mulai masuk pada materi yang telah disiapkan berupa video pembelajaran. Setelah itu siswa menyimak, mengamati, merespon dalam group Whatsapp. Guru memberikan selang waktu pada siswa untuk menanyakan makna kosa kata baru yang belum diketahui terkait materi yang telah disampaikan. Setelah pembelajaran selesai guru memberikan kesimpulan, melakukan evaluasi dan merencanakan kegiatan tindak lanjut setelah adanya penilaian seperti adanya remidi, program pengayaan, layanan konseling atau dengan memberikan tugas baik berupa individu maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya lalu kadang-kadang guru memberikan kuis sesuai dengan materi, kemudian menutup dengan berdo’a dan salam.

Selanjutnya, peneliti menggali data dengan membuat pertanyaan melalui google formulir yang diberikan kepada siswa kelas VI MIM Sraten sebanyak 21 anak dan jumlah perespon 21 siswa, guna mengetahui respon mereka apakah pembelajaran daring bahasa arab menggunakan media komunikasi berupa grup Whatsapp di MIM Sraten sudah maksimal dan efektif. Dan apakah sudah relevan dengan pemilihan media pembelajaran yang sudah diterapkan. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Gambar

(6)

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa banyak siswa yang menjawab kadang-kadang mudah dan sulit difahami dengan presentasi 81%, sedangkan yang menjawab mudah difahami sebanyak 9,5% dan sulit difahami sebanyak 9,5%. Bisa diartikan bahwa proses pembelajaran bahasa arab selama pandemi Covid-19 ini “vakum”, maksudnya dalam penggunaan media komunikasi Whatsapp sebagai media pembelajaran daring bahasa arab pada masa pandemic Covid-19 kurang maksimal dan efektif dalam proses pembelajarannya, karena materi yang disampaikan masih sulit ditangkap dan dimengerti oleh siswa kelas VI di MI Muhammadiyah Sraten Sukoharjo Jawa Tengah

Sebelum dilakukannya pembelajaran, seorang guru sebaiknya mempersiapkan tujuan pembelajaran, aktivitas belajar mengajar guru dan siswa, sumber bahan ajar, media pembelajaran, strategi pembelajaran serta metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, hal ini biasa disebut dengan persiapan pra pembelajaran. Tujuan dilakukannya persiapan ini guna mempermudah guru serta menjadikan pembelajaran lebih sistematis. Sehingga guru dapat mengatur waktu pembelajaran serta dapat memikirkan solusi yang bisa muncul sewaktu-waktu. Maka, proses pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Rusydi Ananda:2019). Seperti MI Muhammadiyah Sraten Sukoharjo Jawa Tengah menerapkan strategi pembelajaran yaitu pembelajaran daring. Dapat dilihat pada hasil pembelajaran diatas pada tabel, sebelum pembelajaran bahasa arab guru telah menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berisikan hal-hal apa saja yang akan disampaikan guru ketika proses pembelajaran. RPP tersebut dibuat lebih ringkas (1 lembar) dibandingkan dengan model RPP ketika pembelajaran tatap muka. Meskipun didesain secara ringkas, RPP tersebut masih mencakup rancangan pembelajaran yang baik, runtut dan telah disesuaikan dengan kondisi pandemi covid-19 serta media yang digunakan dalam pemebelajaran.

Abdul Munip (2017) berpendapat bahwa dalam proses pembelajaran tentu terdapat evalusi atau disebut dengan penilaian pembelajaran yaitu kegiatan yang biasa dilakukan oleh seorang guru untuk menafsirkan, menganalisis, serta memperoleh data pada proses dan hasil belajar siswa yang didapatkan secara benar dan akurat. Dalam melakukan penilaian pembelajaran biasanya seorang guru mengumpulkan data nilai capaian belajar siswa baik individu maupun kelompok. Hal ini bertujuan supaya guru mengetahui apakah materi yang disampaikan telah diterima dengan baik oleh siswa, apabila masih kurang maksimal, maka sebaiknya perlu diadakannya evaluasi dalam proses pembelajaran selanjutnya. Pemaparan tersebut sepadan dengan masalah dalam penelitian ini, karena dalam proses pembelajaran daring bahasa arab menggunakan Whatsapp di MIM Sraten belum berjalan secara maksimal

(7)

dan secara efektif, maka dibutuhkan evaluasi. Khususnya pada pemilihan media yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Rohmadi dalam Supri Wahyu Utomo dan Moh. Ubaidillah (2018:204) mengemukakan bahwa indikator penggunaan Whatsapp terbagi menjadi 6 yaitu, penggunaan grup Whatsapp untuk reuni, untuk mengirim undangan acara, menelpon, berbagi lokasi, berdiskusi dan Whatsapp Web. Adapun indikator yang digunakan untuk media pembelajaran yaitu grup Whatsapp untuk diskusi. Dapat dikategorikan seperti itu karena ada kemungkinan terjadi diskusi antara pendidik dan peserta didik. Sedangkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Whatsapp sebagai media pembelajaran daring bahasa arab belum maksimal bahkan tidak efektif, karena Whatsapp merupakan media yang biasa digunakan untuk berkomunikasi dan tidak seharusnya digunakan untuk media pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian terlihat bertolak belakang dengan penjabaran teori yang telah dipaparkan tersebut. Namun sebenarnya teori tersebut benar, hanya saja perlu melihat kondisi peserta didik ketika guru ingin menggunakan media

Whatsapp. Apabila digunakan dalam proses pembelajaran antara dosen dan mahasiswa, atau

siswa aliyah (MA) mungkin bisa sangat efektif karena sudah seharusnya melakukan pembelajaran berupa diskusi, namun ketika digunakan dalam pembelajaran siswa sekolah dasar, sangat kurang maksimal bahkan kurang efektif karena cara belajar anak di usia tersebut masih butuh dibimbing dan diarahkan oleh seorang guru. Akan lebih maksimal jika media pembelajaran yang digunakan berupa zoom, google meet, video conference, e-learning, atau google class room karena guru akan lebih leluasa dalam penyampaian materi.

Adapun berbagai kendala yang diperoleh guru dalam penggunaan Whatsapp sebagai media pembelajaran daring bahasa arab di MIM Sraten seperti tidak bisa menjelaskan materi secara langsung, banyak siswa yang mengeluh kesusahan dalam menulis huruf arab pada keyboard HP bahkan ada yang belum memiliki keyboard arab dalam Hpnya, kendala signal, kuota internet yang terbatas, kapasitas penyimpana HP yang sedikit, dan waktu pembelajaran siswa bersamaan dengan waktu orang tua kerja sehingga tidak ada yang mendampingi siswa, hal tersebut akan membuat siswa cenderung malas melakukan kegiatan belajar ketika dirumah.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media komunikasi Whatsapp pada proses pembelajaran daring bahasa arab di MI Muhammadiyah Sragen Sukoharjo Jawa Tengah kurang maksimal, dikarena banyak siswa yang merespon bahwa materi yang disampaikan masih sulit untuk difahami dan dimengerti. Walaupun sebenarnya RPP sudah disesuaikan dengan kondisi pandemi dan media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa arab. Harapan kami semoga penelitian ini dapat menjadi kajian tambahan dan bahan referensi untuk peneliti selanjutnya.

REFERENSI

Ahmadi, A., & Ilmiani, A. M. (2020). The Use of Teaching Media in Arabic Language Teaching During Covid-19 Pandemic. Dinamika Ilmu: Jurnal Pendidikan, 20(2), 307– 322. https://doi.org/10.21093/di.v20i2.2515

Ananda, Rusydi. 2019. Perencanaan Pembelajaran. Medan: LPPPI

Audina, N. A., & Muassomah, M. (2020). Instagram: Alternatif Media dalam Pengembangan Maharah Al-Kitabah. Al-Ta’rib : Jurnal Ilmiah Program Studi

Pendidikan Bahasa Arab IAIN Palangka Raya, 8(1), 77–90.

(8)

Fauzi, Rifqi, 2017, Perubahan Budaya Komunikasi Pada Pengguna Whatsapp Di Era Media Baru, JIKE, Vol. 1, No. 1.

Hamidah, H., & Marsiah, M. (2020). Pembelajaran Maharah Al-Istima’ dengan Memanfaatkan Media Youtube: Problematika dan Solusi. Al-Ta’rib : Jurnal Ilmiah

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Palangka Raya, 8(2), 147–160.

https://doi.org/10.23971/altarib.v8i2.2282

Handayani, Triana. 2020. “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Daring Bahasa Arab”. Hasil wawancara pribadi: 26 Oktober 2020, Via Offline di MI Muhammadiyah Sraten Sukoharjo Jawa Tengah.

Linur, R., & Mubarak, M. R. (2020). Facebook Sebagai Alternatif Media Pengembangan Mahara Kitabah. Jurnal Naskhi: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Bahasa Arab, 2(1), 8–18. https://doi.org/10.47435/naskhi.v2i1.154

Mubarak, M. R., Wahdah, N., Ilmiani, A. M., & Hamidah, H. (2020a). Penggunaan Vlog Dalam Pembelajaran Mahārah Kalām. Al Mi’yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa

Arab dan Kebahasaaraban, 3(1), 109–126. https://doi.org/10.35931/am.v3i1.209

Mubarak, M. R., Wahdah, N., Ilmiani, A. M., & Hamidah, H. (2020b). Zoom Cloud Meeting: Media Alternatif dalam Pembelajaran Maharah Kalam di Tengah Wabah Virus Corona (Covid-19). Arabiyatuna : Jurnal Bahasa Arab, 4(2), 211–226. https://doi.org/10.29240/jba.v4i2.1445

Munip, Abdul. 2017. Penilaian Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Prananingrum, A. V., Rois, I. N., & Sholikhah, Anna. 2020. “Kajian Teoritis Media Pembelajaran Bahasa Arab.” Prosiding Konferensi Nasional Bahasa Arab VI. Malang: Sastra Arab Universitas Negeri Malang, hh. 303-304

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Terasme, dkk. 2020.“Pelatihan Pemanfaatan Google Classroom Sebagai Media Pembelajaran Alternatif Pada Masa Covid-19 Bagi Guru”. SASAMBO: Jurnal Abdimas

(Journal of Community Service), Vol. 2, No. 3, hh. 96.

Utomo, Supri Wahyudi dan Ubaidillah, Moh. 2018. “Pemanfaatan Aplikasi Whatsapp Pada Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Mata Kuliah Akuntasi Internasional Di Universitas PGRI Madiun”, K-JTP (Kwangsan-Jurnal Teknologi Pendidikan), Vol. 06, No. 02, hh. 203-204. http://dx.doi.org/10.31800/jtp.kw.v6n2.p199--211.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hasil penelitian yang diperoleh, bahwa peserta didik SMAN 01 Tulang Bawang Tengah semakin antusias dalam mengikuti kegiatan rohani Islam (rohis), karena

penjagaan ma!fla~ah adalah maksud terakhir ajaran Islam, iaitu makna umum yang dilihat daripada hukum-hukumfuru' yang diterbitkan dari dalil al-Qur'an dan al-sunnah

Dengan nama Allah (aku

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan keberagamaan difabel netra di yayasan Yaketunis Yogyakarta, (2) Mendeskripsikan faktor yang mendukung dan

Analisis data ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan tingkat pendidikan guru dengan komunikasi efektif dalam pembelajaran di TK

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan keluarga tentang posyandu lansia di Puskesmas Pembantu Gunung Sari Surabaya didapatkan

Berdasarkan penelitian Angka Lempeng Total pada produk jamu gendong di Desa Pemcutan Kelod Denpasar Barat yang berbahan dasar kunyit asem 7 ( 46.7 % ) sedangkan

[r]