• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSISI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ABSISI

ABSISI

Oleh Oleh RINA SAILIFA (0813024044) RINA SAILIFA (0813024044) PENDIDIKAN BIOLOGI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2011 2011

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Al

Alhahamdmdululilillalah, h, sesegagala la pupuji ji hanhanya ya bagbagii AlAllalah h SuSubhbhananahahu u wa wa TaTa’a’alala..

Sh

Shalalawawat at beberiririring ng sasalalam m tetercrcururah ah kekepapadada RaRasulsulullullah ah MuMuhamhammadmad

Shalallahu’al

Shalallahu’alaihi wa aihi wa SalamSalam..

Atas limpahan rahmat dari

Atas limpahan rahmat dari AllahAllah, penulis dapat menyelesaikan makalah, penulis dapat menyelesaikan makalah

absisi dengan lancar dan tepat waktu. absisi dengan lancar dan tepat waktu. Makalah

Makalah absisi absisi ini ini merupakan merupakan ujian ujian tertulis tertulis mata mata kuliah kuliah fisiologi fisiologi tumbuhan.tumbuhan. Ma

Makalkalah ah inini i memembmbahahas as memengngenenai ai memekankanisisme me dadan n fafaktktor or – – fafaktktor or yayangng mempengaruhi absisi.

mempengaruhi absisi.

Semoga makalah

Semoga makalah ini dapat ini dapat bermanfaat bagi bermanfaat bagi para pembaca.para pembaca.

Bandar Lampung, 11 Juni Bandar Lampung, 11 Juni 2011

2011

Penulis, Penulis,

(3)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR ISI Bab

Bab 1 1 PENDAHULUPENDAHULUANAN

1.1

1.1Latar BelakangLatar Belakang

………. ……….

1 1

1.2

1.2Rumusan MasalahRumusan Masalah

………. ………. . . 22 1.3 1.3 Tujuan Tujuan ………. ………. . . 33 B Baab b IIII PPEEMMBBAAHHAASSAANN 2.1 Absisi 2.1 Absisi ……… ……… … ……….. 44

(4)

2.2 Mekanisme Absisi 2.2 Mekanisme Absisi ………... ………... 5 5

2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi absisi 2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi absisi 2.3.1 Kehidupan sel 2.3.1 Kehidupan sel tumbuhan……… tumbuhan………..….. 8 8 2.3.2 Nutrisi dalam 2.3.2 Nutrisi dalam tumbuhan……… tumbuhan……… 8-10 8-10 2. 2.3.3.3 3 AiAir dr dalalamam tumbuhan……… tumbuhan………..……….. 10 10 2.3

2.3.4.4 HorHormon mon daldalamam

tumbuhan……… tumbuhan………....10-1210-12 2. 2.3.3.55 GeGerarak pak padada tumbuhan……… tumbuhan……… 12 12 Bab

Bab III III KESIMPULANKESIMPULAN

……….. ……….. 13 13 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA I I.. PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

(5)

I.1

I.1 Latar Latar BelaBelakangkang

Pad

Pada a saasaat-st-saat aat tertertententu, tu, munmungkigkin n kitkita a secsecara ara tidtidak ak sensengajgaja a melmelihaihatt da

daun un yayang ng mamasisih h hihijajau u atatauaupupun n dadaun un yayang ng susudadah h mumulalai i kekeriringng menguning jatuh dari pohonnya. Mungkin hal ini sering kita lihat. Kita menguning jatuh dari pohonnya. Mungkin hal ini sering kita lihat. Kita mengira bahwa ini adalah hal yang biasa terjadi. Peristiwa gugurnya mengira bahwa ini adalah hal yang biasa terjadi. Peristiwa gugurnya de

dedadaununan an tutumbmbuhuhan an tatampmpak ak sesepepertrti i kekejajadidian an alalam am bibiasaasa. . NamNamunun ternyata tidak demikian bagi para ilmuwan, yang meneliti ternyata tidak demikian bagi para ilmuwan, yang meneliti sungguh-sungguh fenomena yang dinamakan dengan “abscission” ini.

sungguh fenomena yang dinamakan dengan “abscission” ini.

Daun yang kering menguning wajar saja bila lepas dari tangkainya dan Daun yang kering menguning wajar saja bila lepas dari tangkainya dan   j

  jatuatuh h ke ke tatananah. h. PePendndapapat at awawal al kikita ta mumungngkikin n hahal l inini i didikarkarenenakaakann tangkainya yang sudah rapuh. Muncul pertanyaan dibenak kita, apa tangkainya yang sudah rapuh. Muncul pertanyaan dibenak kita, apa seb

sebenaenarnyrnya a yanyang g terterjadjadi i sehsehingingga ga tantangkai gkai daudaun n menmenjadjadi i raprapuh uh dandan menyebabkan daun jatuh.

menyebabkan daun jatuh.

Pengguguran daun ini memiliki kausalitas. Dengan menggali informasi Pengguguran daun ini memiliki kausalitas. Dengan menggali informasi leb

lebih ih daldalam am memengengenai nai penpengguggugurguran an daudaun, n, makmaka a dihdiharaparapkan kan akaakann tergambar jelas secara penuh mengenai pengguguran daun (absisi), tergambar jelas secara penuh mengenai pengguguran daun (absisi), mekanisme penggugurannya serta kausalitasnya.

mekanisme penggugurannya serta kausalitasnya.

1 1

(6)

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri dan Dia mengetahui apa yang ada mengetahuinya kecuali Dia sendiri dan Dia mengetahui apa yang ada di

di dadararatan tan dan dan di di lalaututanan, , dadan n titiadada a sesehehelalai i daudaunpnpun un yayang ng gugugugurr melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dal

dalam am kekegegelalapan pan bubumi mi dadan n titidadak k sesesusuatatu u yayang ng babasah sah atatau au yayangng kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. 6:59).

(QS. 6:59).

AL

ALLALAHU HU KAKABABAR, R, SUSUBHBHANANALALLALAH. H. SeSemomoga ga kikita ta mamakikin n beberirimaman n dandan bersyukur kepada Allah Ta’ala, Rabbul’alamin

bersyukur kepada Allah Ta’ala, Rabbul’alamin dengan mempelajari dandengan mempelajari dan mengambil hikmah dibalik semua peristiwa yang terjadi di

mengambil hikmah dibalik semua peristiwa yang terjadi di sekitar kita.sekitar kita.

I.2

I.2 RumuRumusan san MasalMasalahah

Rumusan masalah dapat diuraikan sebagai berikut : Rumusan masalah dapat diuraikan sebagai berikut : 1.

1. Apa Apa yang yang diartdiartikan ikan sebagsebagai abai absisi sisi ?? 2.

2. BagaimBagaimana ana mekanmekanisme isme dari dari absisi absisi ?? 3.

3. Apa sajakApa sajakah faktor yanah faktor yang mempeg mempengaruhngaruhi absisi dan bagi absisi dan bagaimanaimana caraa cara kerjanya ?

(7)

1.3 Tujuan 1.3 Tujuan

 Tujuan dapat diuraikan sebagai berikut :  Tujuan dapat diuraikan sebagai berikut :

1.

1. Dapat Dapat mengemengetahui tahui pengepengertian rtian absisiabsisi 2.

2. Dapat Dapat menjmenjelaskelaskan man mekanisekanisme me absisiabsisi 3.

3. Dapat menDapat mengetahgetahui faktor yui faktor yang mempang mempengaruengaruhi absisi dahi absisi dan cara kerjn cara kerjaa dari faktor tersebut dalam mempengaruhi absisi

dari faktor tersebut dalam mempengaruhi absisi

2 2

(8)

I

I.. PPEEMMBBAAHHAASSAANN

I.

I.11 AbAbsisisisi

Absisi yang terjadi pada daun merupakan contoh senesen (penuaan) Absisi yang terjadi pada daun merupakan contoh senesen (penuaan) yang jelas.

yang jelas. SelamSelama a masa pertumbmasa pertumbuhan, dengan uhan, dengan bertbertambahnambahnya ya umurumur suatu tumbuhan, akan diikuti pula dengan proses penurunan kondisi suatu tumbuhan, akan diikuti pula dengan proses penurunan kondisi yang mengarah kepada kematian organ atau organisme. Bagian akhir yang mengarah kepada kematian organ atau organisme. Bagian akhir d

darari i pprroossees s ppeerrkkeemmbbaanngganan, , ddaarri i ddeewwaassa a ssamamppaai i hhiillananggnnyyaa pengorganisasian dan fungsi disebut senesen atau penuaan. Sel-sel pengorganisasian dan fungsi disebut senesen atau penuaan. Sel-sel yan

yang g teltelah ah berberdifdifereerensinsiasi asi padpada a dasdasarnarnya ya memmempunpunyai yai masmasa a hidhidupup terbatas, sehingga penuaan akan dialami oleh semua sel pada saat terbatas, sehingga penuaan akan dialami oleh semua sel pada saat

y

yaanng g bbeerrbbeedda-a-bbeeddaa.. S

Seellaamma a pprroosseess pen

penuaauaan, n, padpada a tintingkatgkat sel

sel terterjadjadi i penpenyusyusutautann st

struruktktur ur dan dan rurusasaknknyaya membran seluler. Absisi membran seluler. Absisi m

meerruuppakakaan n sseenneesseenn y

yanang g mmeelilipuputti i hahanynya a dadaunun–d–dauaunnnnyyaa (De(Decidciduouuous s sensenescescencence)e).. Mengg

Menggugurkaugurkan n daun-ddaun-daunnyaaunnya, , semesementara ntara organ tanaman organ tanaman lain lain tetaptetap hidup.

hidup. PrPrososes es yayang ng didilalakukukakan n tutumbmbuhuhan an uuntntuk uk mememimisasahkhkan an dadann ‘mem

‘membuanbuang’ g’ orgaorgan n tumbtumbuhan uhan seperseperti ti dedadedaunanunan, , kelopkelopak ak bungbunga, a, mahkmahkotaota 1 1.. DDaauun yn yaanngg 3 3 4 4

(9)

bunga dan buah yang tidak lagi diperlukan tumbuhan atau yang terserang bunga dan buah yang tidak lagi diperlukan tumbuhan atau yang terserang penyakit dinamakan dengan absisi.

penyakit dinamakan dengan absisi.

I.1

(10)

Petiol

(11)

Di

Di dadalalam m prprososes es ababsisisisi, , akakan an teterjrjadadi i peperurubabahahan-n-peperurubabahahann metabolisme dalam dinding sel dan perubahan secara kimia dari metabolisme dalam dinding sel dan perubahan secara kimia dari pe

pektktin in dadalalam m lalamemelllla a tetengngahah. . PePembmbenentutukakan n lalapipisasan n ababsisisisi (a

(absbscicissssioion n zozonene) ) didiikikututi i ololeh eh pepembmbenentutukan kan lalapipisan san pepemimisahsah (separation layer) dan lapisan pelindung (protective layer). Karena (separation layer) dan lapisan pelindung (protective layer). Karena banyaknya etilen dan sedikitnya auksin maka sel-sel tumbuh pada banyaknya etilen dan sedikitnya auksin maka sel-sel tumbuh pada se

seppararatatiion on llayayerer. . KeKeseseimimbabangngan an dadarri i dudua a jjeneniis s hohorrmmon on iinini meng

menghasilhasilkan kan mekanmekanisme isme pengatpengaturan uran untuk untuk mengmengontroontrol l ukuranukuran da

dan n bebentntuk uk sesel l papada da sesepapararatition on lalayeyer. r. PePemimisasahahan n dadaun un dadariri tanaman merupakan proses hilangnya adhesi (perlekatan) antar sel tanaman merupakan proses hilangnya adhesi (perlekatan) antar sel yan

yang g disdisebaebabkabkan n oleoleh h memelarlarutnutnya ya lamlamellella a tentengah gah oleoleh h aktiaktivitvitasas enzim hidrolitik seperti

enzim hidrolitik seperti

pektinase, polygalacturonase and cellulose. Pada waktu yang sama, pektinase, polygalacturonase and cellulose. Pada waktu yang sama, dinding sel primer mulai berkurang kekakuannya dan membengkak dinding sel primer mulai berkurang kekakuannya dan membengkak aki

akibabat t peperurubahbahan an kokompmpononen en kikimimia a dadalalam m sesel. l. DiDitatambmbah ah lalagigi den

dengan gan hilhilangangnya nya kalkalsiusium m pada pada perpermukmukaan aan memmembrabran n sel sel yanyangg be

berfrfunungsi gsi ununtutukk memengngatatur ur seselelektktivivititas as pepenynyererapapan an ioion n dadann menc

mencegah kebocoran dari egah kebocoran dari sitopsitoplasma yang lasma yang dapat menyebabdapat menyebabkankan senesen lebih awal.

senesen lebih awal.

Interkoneksi antar dinding sel melemah (tipis), tekanan air dinding Interkoneksi antar dinding sel melemah (tipis), tekanan air dinding sel yang menipis (tekanan turgor di parenkim) menyebabkan sel sel yang menipis (tekanan turgor di parenkim) menyebabkan sel mengembang. Saat itu, sel menekan dan menarik dinding sekitar mengembang. Saat itu, sel menekan dan menarik dinding sekitar ya

yang ng lelemamah h dadan n titipipis s tatadidi. . AkAkibibatatnynya a mumuncncul ul gagariris s papatatahahan n didi

5 5

(12)

sekitar dinding sel, faktor internal seperti gravitasi dan sentakan sekitar dinding sel, faktor internal seperti gravitasi dan sentakan ang

angin in memembambantu ntu perpertumtumbuhbuhan an gargaris is patpatahanahan. . SaaSaat t sel sel memenarnarikik bagian lainnya, daerah yang terluka dari patahan tadi ditutup oleh bagian lainnya, daerah yang terluka dari patahan tadi ditutup oleh endapa

endapan n matermaterial dan ial dan kompokomponen pelindungnen pelindung. . TyloTyloses, suberin ses, suberin dandan lliigngnin in adadalalah ah kokompmpoonenen n pelliindpe ndunung g papada da dadaererah ah ababsisisisi..  Terbentuknya patahan-patahan tadi menyebabkan daun jatuh.

 Terbentuknya patahan-patahan tadi menyebabkan daun jatuh.  Tahapan ringkas mekanisme absisi :

 Tahapan ringkas mekanisme absisi : 1.

1. Sel-sSel-sel parenel parenkim mulakim mulai terbagi mei terbagi menjadi lapinjadi lapisan pemisan pemisah dan lapisansah dan lapisan pelindung

pelindung

2.

2. lamella tengah, dinding sel dan sel di daerah absisi saling larutlamella tengah, dinding sel dan sel di daerah absisi saling larut (degradasi enzim) hingga terbentuk garis-garis patahan

(degradasi enzim) hingga terbentuk garis-garis patahan

3.

3. Lapisan pelindung mensekresi suberin di dinding yang dekat denganLapisan pelindung mensekresi suberin di dinding yang dekat dengan batang untuk menghindari patogen

batang untuk menghindari patogen

4.

4. absisi daunabsisi daun

6 6

(13)

b.

b. Diagram Diagram yang myang menunjukkanenunjukkan pemisahan batang dan daun pemisahan batang dan daun dari tanaman berkayu.

dari tanaman berkayu. a.

a. Diagram yang menggambarkan zonaDiagram yang menggambarkan zona absisi

absisi pada pada daun daun Bagian mBagian medianedian longitudinal. Zona absisi memanjang longitudinal. Zona absisi memanjang melalui pembuluh angkut di sel melalui pembuluh angkut di sel –sel–sel

(14)

(a

(a))SeSel l di di lalapipisan san dadasasar r pepetitiol ol beberprpisisah ah dadari ri lalaininnynya a karkarenena a memelalarurutntnyaya lamella tengah

lamella tengah

(b)Lapisan pelindung dari sel dengan wax di dindingnya dibentuk di daerah (b)Lapisan pelindung dari sel dengan wax di dindingnya dibentuk di daerah absisi untuk mencegah infeksi dan kehilangan air, di tanaman berkayu absisi untuk mencegah infeksi dan kehilangan air, di tanaman berkayu lapisan ini menyumbat dinding sel dengan suberin yang membatasi.

lapisan ini menyumbat dinding sel dengan suberin yang membatasi. (c)

(c)Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut tertutuptertutup

(d)Daun jatuh akibat tenaga mekanik misalnya sentakan angin (d)Daun jatuh akibat tenaga mekanik misalnya sentakan angin

2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi absisi 2.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi absisi 2.3.1 Kehidupan sel tumbuhan

2.3.1 Kehidupan sel tumbuhan

Ketika daun pada musim gugur rontok, maka titik tempat terlepasnya daun Ketika daun pada musim gugur rontok, maka titik tempat terlepasnya daun me

merurupapakakan n susuatatu u lalapipisasan n ababsisisi si yyanang g beberlrlokokasasi i dedekakat t dedengngan an papangngkakall tan

tangkagkai i daundaun. . Sel Sel parparenkenkim im berberukurukuran an keckecil il dardari i laplapisaisan n ini ini memmempunpunyaiyai

7 7

(15)

dinding sel yang sangat tipis dan tidak mengandung sel serat di sekeliling dinding sel yang sangat tipis dan tidak mengandung sel serat di sekeliling   ja

  jariringan ngan pempembulbuluhnuhnya. ya. LapLapisaisan n absiabsisi si selselanjanjutnutnya ya melmelememah. ah. Saat Saat absabsisiisi,, akibat etilen yang berlebih, lamella tengah terlarut ke daerah absisi. Pada akibat etilen yang berlebih, lamella tengah terlarut ke daerah absisi. Pada wa

waktktu u yayang ng samsama a didindndining g prprimimer er memeninipipis s akakibibat at kekekurkuranangan gan Ca Ca yayangng men

menimimbulbulkan kan gargaris-is-gargaris is patpatahaahan. n. SenSeneseesen n (pe(penuanuaan) an) memengangawalwali i absabsisiisi da

daunun. . DaDaun un yyanang g kekeriring ng memengngununining g dedengngan an tatangngkakai i yayang ng rarapupuh h bibilala tersentak angin akan mudah jatuh.

tersentak angin akan mudah jatuh.

2.3.2 Nutrisi dalam tumbuhan 2.3.2 Nutrisi dalam tumbuhan 1. Kalsium

1. Kalsium Sen

Seneseesen n diadiakibkibatkatkan an oleoleh h adanadanya defisya defisieniensi si Ca. SeneCa. Senesen sen dapdapat at ditditundundaa dengan penambah

dengan penambahan an CaCa2+2+ atau sitokinin. Absisi daun yang disebabkan olehatau sitokinin. Absisi daun yang disebabkan oleh

senesen dapat ditunda dengan memberikan Ca

senesen dapat ditunda dengan memberikan Ca2+2+ konsenkonsentrasi tinggi trasi tinggi padapada

me

medidiumum. . UnUntutuk k memememenunuhi hi fufungngsisinynya, a, Ca Ca haharurus s sesellalalu u adada a di di lalarurutatann eksternal di mana ia mengatur selektivitas penyerapan ion dan mencegah eksternal di mana ia mengatur selektivitas penyerapan ion dan mencegah ke

kebobococoraran n dadari ri sisitotoplplasmasma. a. Ca Ca memembmbraran n teteririkat kat ololeh eh gugugugus s fofosfasfat t dandan kar

karbokboksilsil, , fosfosfolfolipiipida da dan dan proproteitein n padpada a perpermukmukaan aan memmembrabran n selsel. . DapDapatat diper

dipertukarktukarkan an oleh oleh K K ++, , NaNa++ dan Hdan H++, , memeskiskipun pun tidtidak ak dapdapat at memenggnggantantikaikann

posisi Ca sebagai stabilisasi termasuk divalen Mg posisi Ca sebagai stabilisasi termasuk divalen Mg2+2+..

2. Klorida 2. Klorida Chl

Chloriorida da daldalam am tantanah ah tidtidak ak diadiadsodsorbsrbsi i oleoleh h miminerneral al dan dan berbersifsifat at mobmobilil..  Tanaman cepat menyerap Cl

 Tanaman cepat menyerap Cl-- percepatan penyerapannya tergantung padapercepatan penyerapannya tergantung pada

8 8

9 9

(16)

konsentrasi nutrien dalam tanah atau larutan tanah. Penyerapan Cl

konsentrasi nutrien dalam tanah atau larutan tanah. Penyerapan Cl-- dapatdapat

mela

melawan wan perbeperbedaan daan konsekonsentrasntrasi. i. PergPergerakaerakan/alin/aliran ran ClCl-- ke ke daldalam am jarjaringinganan

melewati plasmalemma yang permeabel terhadap Cl

melewati plasmalemma yang permeabel terhadap Cl-- dan hal ini berbedadan hal ini berbeda

de

dengngan an totononoplplas as teternrnyayata ta dadapapat t bebertrtinindadak k sesebabagagai i babarrrrieier r teterhrhadadapap pergerakan Cl

pergerakan Cl--, oleh karenanya transport melewati korteks menuju silinder, oleh karenanya transport melewati korteks menuju silinder

pusat secara simplas dan dapat terjadi akumulasi Cl

pusat secara simplas dan dapat terjadi akumulasi Cl-- di dalam sitoplasmadi dalam sitoplasma

manakala penyerapannya tinggi. Cl tidak hanya diserap melewati akar tetapi manakala penyerapannya tinggi. Cl tidak hanya diserap melewati akar tetapi   juga dapat oleh bagian tanaman di atas tanah sebagai chlorida atau gas   juga dapat oleh bagian tanaman di atas tanah sebagai chlorida atau gas

cl

clororinine. e. JuJumlmlah ah Cl Cl di di atatmomosfsfer er sasangngat at didipepengngararuhuhi i ololeh eh jajauhuhnynya a dadariri pa

pantntaiai/l/lauaut. t. KaKandndunungagan n Cl Cl padpada a tatananamaman n umumumumnynya a cucukukup p titingnggi gi bibilala dibanding elemen lain yaitu 2-20 mg Cl/gr bahan kering. Pada kultur in vitro dibanding elemen lain yaitu 2-20 mg Cl/gr bahan kering. Pada kultur in vitro menunjukkan bahwa Cl

menunjukkan bahwa Cl-- diperdiperlukan lukan untuk menghasiluntuk menghasilkan kan OO

2

2 pada fotosistempada fotosistem

II. II. De

Defifisisienensi si ClCl-- sasangngat at jajararang ng didijujumpmpaiai, , sesebabaliliknknya ya kekelelebibihahan n Cl Cl akakanan

menunjukkan gejala : terbakar pucuk daun dan pinggiran daun, “

menunjukkan gejala : terbakar pucuk daun dan pinggiran daun, “bronzingbronzing“,“, kuning prematur dan absisi daun.

kuning prematur dan absisi daun. 3. Fosfor

3. Fosfor Fos

Fosfor for sebsebagai agai bagbagian ian dardari i memmembrabran n plaplasma sma (fo(fosfosfolilipidpid). ). JikJika a kekkekuraurangangann fos

fosfor for makmaka a trtranspanspor or melmelewaewati ti memembrmbran an akan akan terterganganggu ggu jugjuga. a. MiMisalsalnyanya transport hormon. Terganggunya transpor hormon etilen dan auksin akan transport hormon. Terganggunya transpor hormon etilen dan auksin akan menghambat absisi daun.

menghambat absisi daun. 2.3

(17)

K

Koommppoonneen n sseel l – – sseel l ppaarreennkkiim m yyaanng g bbeerrddiinnddiinng g ttiippiis s mmeennggaattuurr me

metatabobolilismsmenenya ya dedengngan an tetekankanan an tuturgrgor or karkarenena a kekekukuatatan an didindndiningngnyaya melemah akibat enzim hidrolitik yang menghidrolisis polisakarida di dalam melemah akibat enzim hidrolitik yang menghidrolisis polisakarida di dalam dinding sel.

dinding sel. 2.3

2.3.4.4 HorHormon dalmon dalam tumbam tumbuhauhann 1. Auksin (IAA)

1. Auksin (IAA) Add

Addicoicot t et et al al (1(195955) 5) menmengemgemukaukakan kan : : AbsAbsisi isi akan akan terterjadjadi i apabapabila ila jumjumlahlah auksin yang ada di

auksin yang ada di daerah proksimal daerah proksimal (proximal r(proximal region) sama atau legion) sama atau lebih dariebih dari  juml

 jumlah ah auksin yang auksin yang terdaterdapat pat di daerah di daerah distadistal l (dist(distal al regiregion). Tetapi on). Tetapi apabilapabilaa   j

  jumumlalah h auauksiksin n yayang ng beberarada da di di daedaerarah h didistastal l lelebibih h bebesasar r dadari ri daedaerarahh prox

proximal, maka tidak akan imal, maka tidak akan terjterjadi absisi. Dengan kata adi absisi. Dengan kata lain proses absisi inilain proses absisi ini akan terlambat.

akan terlambat.

 Teori lain (Biggs dan Leopold 1957, 1958) menerangkan bahwa pengaruh  Teori lain (Biggs dan Leopold 1957, 1958) menerangkan bahwa pengaruh

au

auksiksin n teterhrhadadap ap ababsisisi si diditetentntukaukan n ololeh eh konkonsesentntrarasi si auauksksin in ititu u sesendndiriri.i. Ko Konsnsenentrtrasasi i auauksksin in yayang ng titingnggi gi akakan an memengnghahambmbat at teterjrjadadininya ya ababsisisisi,, se sedadangngkakan n auauksksin in dedengngan an kokonsnsenentrtrasasi i rerendndah ah akakan an memempmperercecepapatt terjadinya absisi. terjadinya absisi. 2. Etilen 2. Etilen

Pembentukan etilen dalam jaringan tanaman dapat dirangsang oleh adanya Pembentukan etilen dalam jaringan tanaman dapat dirangsang oleh adanya kerus

kerusakan-keakan-kerusakrusakan an mekanmekanis is dan dan infeinfeksi.ksi. AuAuksksin in dodosisis s titingnggi gi jujuga ga dadapapatt me

merarangngsasang ng prprododukuksi si etetililenen. . KeKelelebibihahan n etetililen en mamalalah h dadapapat t memengnghahalalangngii 10 10

(18)

pe

pertrtumumbubuhahan, n, memenynyebebababkakan n gugugugur r dadaun un (a(absbsisisi) i) dadan n babahkhkan an memembmbununuhuh tanaman. Daun yang tua menghasilkan semakin sedikit auksin yang

tanaman. Daun yang tua menghasilkan semakin sedikit auksin yang menyebabkanmenyebabkan sel lapisan absisi lebih sensitif terhadap etilen. Pada saat pengaruh etilen terhadap sel lapisan absisi lebih sensitif terhadap etilen. Pada saat pengaruh etilen terhadap lapisan absisi kuat, maka sel

lapisan absisi kuat, maka sel itu memproduksi enzim, yang mencerna sellulose danitu memproduksi enzim, yang mencerna sellulose dan komp

komponen onen dinddinding ing sel sel lainlainnya. nya. AdanAdanya ya pengpenghambhambatan atan trantransporsportasi tasi auksauksin in oleholeh endogenous etilen yang menyebabkan terjadinya absisi pada daun.

endogenous etilen yang menyebabkan terjadinya absisi pada daun.

3. Asam absisat (ABA) 3. Asam absisat (ABA)

ABA adalah sinyal internal utama, yang memungkinkan tumbuhan untuk ABA adalah sinyal internal utama, yang memungkinkan tumbuhan untuk menahan kekeringan. Apabila suatu tumbuhan memulai layu, maka ABA menahan kekeringan. Apabila suatu tumbuhan memulai layu, maka ABA berakumulasi di dalam daun dan menyebabkan stomata menutup dengan berakumulasi di dalam daun dan menyebabkan stomata menutup dengan ce

cepapat, t, ununtutuk k memengngururanangi gi trtrananspspirirasasi i dadan n memencncegegah ah kekehihilalangngan an aiairr be

beririkutkutnynya. a. ABABA A memelalalului i pepengngararuhuhnynya a teterhrhadadap ap memesesenjnjer er keke-2-2, , yayaitituu terhadap Ca (kalsium), menyebabkan peningkatan pembukaan saluran K  terhadap Ca (kalsium), menyebabkan peningkatan pembukaan saluran K  (k

(kalaliuium) m) sesebebelalah h luluar ar sesecacara ra lalangngsunsung g di di dadalalam m memembmbraran n plplasmasma a sesell penutup. Hal ini mendorong kehilangan kalium dalam

penutup. Hal ini mendorong kehilangan kalium dalam ben

bentuk tuk masmassif sif dardarinyinya, a, yanyang g jikjika a disdiserertai tai dendengan gan kehkehililangaangan n air air secsecaraara os

osmmototiis s akakan an mmenenddororonong g pepengngururanangagan n tuturrgogor r sesel l pepenunuttup up yyanangg mengecilkan celah stomata.

mengecilkan celah stomata. Dal

Dalam am bebbeberaerapa pa kaskasus, us, kekkekuraurangangan n air air terterleblebih ih dahudahulu lu akaakan n memencencekamkam s

syysstteem m ppeerraakkaarraan n sseebbeelluum m mmeenncceekkaam m ssiisstteem m ttaajjuukk. . AABBA A aakkaann ditransportasi dari akar ke daun, yang berfungsi sebagai sistem peringatan ditransportasi dari akar ke daun, yang berfungsi sebagai sistem peringatan

11 11

(19)

di

dini ni ((earearly ly warwarninning g syssystemtem). ). ABABA A memensnstitimumulalasi si prprododuksuksi i etetililenen. . EtEtililenen menstimulasi absisi.

menstimulasi absisi.

2.3

2.3.5.5 GerGerak padak pada tumba tumbuhauhann Fot

Fototrotropiopisme sme memempempengangaruhruhi i absiabsisi. si. SebSebagaiagaimanmana a yanyang g kitkita a tau tau bahwbahwaa fototropisme adalah arah gerak tumbuhan yang mengikuti arah datangnya fototropisme adalah arah gerak tumbuhan yang mengikuti arah datangnya stimulus berupa cahaya. Bila cahaya mengenai ujung batang maka cahaya stimulus berupa cahaya. Bila cahaya mengenai ujung batang maka cahaya akan ditangkap oleh pigmen. Dari

akan ditangkap oleh pigmen. Dari percobaan Went, apabila koleoptil disinaripercobaan Went, apabila koleoptil disinari pada satu sisi maka auksin akan terakumulasi pada sisi lain yang gelap pada satu sisi maka auksin akan terakumulasi pada sisi lain yang gelap sehingga auksin menumpuk di sisi gelap itu, hal inilah yang menyebabkan sehingga auksin menumpuk di sisi gelap itu, hal inilah yang menyebabkan kol

koleopeoptil til memembembengkngkok ok keakearah rah cahcahayaaya. . LalLalu u apa apa hubhubungungannyannya a dendengangan absisi?

absisi?   Ti

  Tidak dak samsamanyanya a resrespon pon fotfototrotropiopisme sme antantara ara daudaun n yanyang g menmenghaghadap dap dandan menjauhi cahaya mengakibatkan tidak samanya sintesis dan ekspor auksin. menjauhi cahaya mengakibatkan tidak samanya sintesis dan ekspor auksin. Akan lebih banyak auksin yang diekspor ke daerah yang gelap. Bila daerah Akan lebih banyak auksin yang diekspor ke daerah yang gelap. Bila daerah ya

yang ng gegelalap p ititu u adadalalah ah daedaerarah h prprokoksisimamal l mamaka ka ababsisisi si akaakan n teterjrjadadi. i. BiBilala daerah gelap itu adalah daerah distal maka tidak akan terjadi absisi. Hal ini daerah gelap itu adalah daerah distal maka tidak akan terjadi absisi. Hal ini se

sesuasuai i dedengngan an pepernrnyayatataan an AdAddidicocot t et et al al (1(195955) 5) yayang ng memengngememukukakakan an :: Abs

Absisi akan terisi akan terjadjadi apabili apabila a jumjumlah aukslah auksin yang ada di in yang ada di daerdaerah proksah proksimaimall (pr

(proxioximal mal reregiogion) n) samsama a ataatau u leblebih ih dardari i jumjumlah lah aukauksin sin yanyang g terterdapdapat at didi daerah distal (distal region). Tetapi apabila jumlah auksin yang berada di daerah distal (distal region). Tetapi apabila jumlah auksin yang berada di dae

daerah rah disdistal tal leblebih ih besbesar ar dardari i daedaerah rah proproximximal, al, makmaka a tidtidak ak akan akan terterjadjadii absisi. Dengan kata lain proses absisi ini ak

(20)

I

I.. KKEESSIIMMPPUULLAANN

1.

1. Absisi dAbsisi daun meraun merupakan penupakan penggugurgguguran daun yang diaan daun yang diawali olewali oleh seneseh senesenn (penuaan)

(penuaan) 2.

2. GugurGugurnya daun dianya daun diakibatkkibatkan oleh munan oleh munculnyculnya lapisan absa lapisan absisi di dasarisi di dasar petiol, sel-sel parenkim dengan dinding yang tipis melakukan tekanan petiol, sel-sel parenkim dengan dinding yang tipis melakukan tekanan turgor karena dinding selnya menipis akibat lamella tengah yang

turgor karena dinding selnya menipis akibat lamella tengah yang melarut ke daerah absisi akibat

melarut ke daerah absisi akibat dari aktivitas enzim hidrolitik.dari aktivitas enzim hidrolitik.

 Terbentuk lapisan pelindung yang nantinya akan menutup  Terbentuk lapisan pelindung yang nantinya akan menutup

patahan-patahan pada daerah absisi dan pada akhirnya daun terjatuh dengan patahan pada daerah absisi dan pada akhirnya daun terjatuh dengan sentakan angin serta gravitasi

sentakan angin serta gravitasi 3.

3. Sel di dasar peSel di dasar petiol ketiol kekurangkurangan Ca, Cl dan P hinggan Ca, Cl dan P hingga menima menimbulkan absbulkan absisiisi daun

daun 4.

4. AuksiAuksin yang tinggi mern yang tinggi merangsanangsang produksi etg produksi etilen, etiilen, etilen menslen menstimutimulasilasi asam absisat, kemudian asam absisat menstimulasi daun untuk gugur asam absisat, kemudian asam absisat menstimulasi daun untuk gugur

12 12

(21)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Beck, Charles. 2010.

Beck, Charles. 2010. An Introduction to Plant Structure and  An Introduction to Plant Structure and  Development.

Development. University of Michigan : University of Michigan : Cambridge University PressCambridge University Press

Coder, Kim.

Coder, Kim. Falling Tree LeavesFalling Tree Leaves. University of Georgia. Diunduh. University of Georgia. Diunduh tanggal 11 juni 2011

tanggal 11 juni 2011

Hasnunidah, Neni. 2010.

Hasnunidah, Neni. 2010. Buku Ajar Fisiologi TumbuhanBuku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Universitas. Universitas Lampung : Bandar Lampung

Lampung : Bandar Lampung

Ratna, Intan. 2008.

Ratna, Intan. 2008. Makalah peranan dan fungsi fitohormon bagiMakalah peranan dan fungsi fitohormon bagi  pertumbuhan tanaman

 pertumbuhan tanaman. Universitas Padjajaran : Bandung. Universitas Padjajaran : Bandung

Setiawan, Wawan.

Setiawan, Wawan. Zat Pengatur Tubuh Zat Pengatur Tubuh. Diunduh tanggal 11 juni 2011. Diunduh tanggal 11 juni 2011

13 13

Referensi

Dokumen terkait

Apabila dilihat dari visual pertumbuhannya, maka tanaman kangkung darat yang dibudidayakan di tanah gambut dengan dipupuk menggunakan kapur dolomit 9 ton ha -1

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei lewat pembagian kuesioner kepada 110 orang siswa dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 40

Sifat optik sampel Al doped ZnO nanopartikel dikarakterisasi menggunakan Genesys 10S SpectrophotometerUv-vis untuk mengetahui spektrum penyerapannya.Hasil dari pengujian

Ngalim Purwanto, dalam bukunya psikologi pendidikan berpendapat bahwa “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu

Umur dan derajat dehidrasi berpengaruh terhadap lama rawat, dimana anak usia 0-12 bulan lebih lama dirawat dari kelompok umur lainnya dan pasien dengan dehidrasi

Di Inggris, Financial Conduct Authority (FCA) meluncurkan Innovation Hub pada tahun 2014 sebagati pusat panduan bagi para pelaku bisnis baru dan yang telah ada

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Wiryadharma (1993) di Kecamatan Mauk Jawa Barat, cacing-cacing yang ditemukan pada tikus dan dapat menyebabkan penyakit