• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wrap Up Skenario 1 Bm2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Wrap Up Skenario 1 Bm2"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

WRAP UP SKENARIO I

“Dampak Cuaca Ekstream Saat Penerbangan Serangan Hipoksia, Saat Oksigen di Pesawat Menipis karena Ketinggian”

Disusun oleh: B-11 Ketua: Yusron Bishry 1102016232 Sekertaris: Yolandha Tannia 1102016229 Anggota:

Muhammad Afif Ramdisa Putra 1102016129

Yulya Mauliddina 1102016230

Yunni Anggraini 1102016231

Zahra Aruma Puspita 1102016233

Zahra Mumtaza 1102016232

Zila Meifanza Hanifah 1102016235 FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI 2016/2017

(2)

Skenario:

Dampak Cuaca Ekstream Saat Penerbangan

Serangan Hipoksia, Saat Oksigen di Pesawat Menipis karena Ketinggian Yulida Medistiara - detikHealth

Selasa, 30/12/2014 10:28

Hipoksia merupakan keadaan tubuh kekurangan oksigen untuk menjamin keperluan hidupnya. Kondisi ini bisa terjadi di dalam pesawat yang terbang dengan ketinggian di atas 10 ribu kaki. Seperti diketahui, kurangnya oksigen mengakibatkan gangguan fungsi sel karena oksigen yang dikirim ke sel berkurang.

“Di dalam penerbangan yang terjadi adalah hypoxic hypoxia,” kata dr.Soemardoko Tjokrowidigdo, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Penerbangan Indonesia, dala perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Selasa (30/12/2014)

Hypoxic hypoxia merupakan hipoksia yang terjadi karena menurunnya tekanan parsiil oksigen dalam paru-paru atau karena terlalu tebalnya dinding paru-paru. Jadi semakin tinggi terbang maka makin rendah tekanan barometernya. Akibatnya tekanan parsiil oksigen juga makin kecil.

Hipoksia patut diwaspadai karena terjadi perlahan-lahan tanpa ada tanda-tanda awal. Apalagi sifat gejalanya sangat individual, sehingga tidak sama pada masing-masing orang.

“penerbangan dan semua penumpang akan mengalami hal ini (hipoksia), tetapi untuk penerbangan dan awak kabin sudah dilatih dengan menggunakan O2 untuk mencegah gejala yang dapat berakibat fatal,” ucap dr.Soemardoko.

A. Kata Sulit

1. Hipoksia : penurunan asupan oksigen ke jaringan dibawah kadar fisiologis sekalipun perfusi darah ke jaringan yang memadai

2. Tekanan barometer : tekanan pada alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara,jika tekanan udara tinggi maka cuaca bersahabat ,sebaliknya jika tekanan udara rendah kemungkinan badai

3. Tekanan parsiil : tekanan hipotetis gas pada saat gas tersebut menempati volume campuran pada suhu udara

4. Gangguan fungsi sel : terjadinya kekurangan/penambahan yang menyebabkan kinerja sel terganggu

5. Oksigen : gas unsur kimia yang tidak berwarna,tidak berbau, dan tidak berasa yang muncul dalam kelimpahan besar dibumi

(3)

B. Brainstroming / Activation Prior Knowledge 1. Kenapa di dataran tinggi bisa terjadi hipoksia? 2. Apa manifestasi klinis yang terjadi pada hipoksia?

3. Bagaimana cara tubuh kita beradaptasi / bertahan jika sudah terjadi hipoksia?

4. Mengapa kekurangan oksigen dapat mengakibatkan gangguan fungsi sel?

5. Apa saja peran oksigen bagi tubuh?

6. Apa penyebab kurangnya oksigen dalam tubuh? 7. Bagaimana keadaan tubuh saat kekurangan oksigen?

8. Bagaimana peran hemoglobin pada pengikatan oksigen dalam darah? 9. Faktor apa saja yang mempengaruhi fungsi / kinerja sel?

10. Bagaimana kita dapat meminimalisir dampak hipoksia? 11. Bagaimana pandangan islam dalam menjaga kesehatan tubuh? C. Jawaban

1. di daratan tinggi terjadi Hipoksia karena di dataran tinggi Oksigennya rendah sehingga menurunnya hemoglobin dalam darah

2. manifestasi klinik yang terjadi pada hipoksia yaitu Sakit kepala, mual, muntah, hatinya terasa senang, kepala terasa ringan dan nafasnya pendek, nafasnya berbunyi, halusinasi, detak jantung cepat, berkeringat, kulit berubah warna

3. cara tubuh kita beradaptasi atau bertahan jika sudah terjadi hipoksia yaitu diberi sangkup oksigen, turun ketempat lebih rendah, banyak minum air putih dan air gula

4. kekurangan oksigen dapat mengakibatkan gangguan fungsi sel karena oksigen pada sel dibutuhkan O2 untuk metabolisme dan kelangsungan hidup dan jika O2 berkurang maka akan mengakibatkan kematian sel sehingga terjadinya gangguan sel

5. peran oksigen bagi tubuh adalah metabolisme tubuh, respirasi, untuk kinerja otak, kekebalan tubuh, membersih tubuh, kontraksi otot dan bahan bakaar sel untuk bekerja

6. penyebab kekurangan oksigen dalam tubuh yaitu ketinggian, keramaian , meningkatnya karbon monoksida, kurangnya asupan oksigen saat gangguan pernafasan, fungsi paru-paru yang sudah berkurang, kapasitas dalam alveolus berbeda, kurangnya minum air mineral

7. keadaan tubuh saat kekurangan oksigen yaitu lemas, sesak nafas, pusing, sakit kepala, pingsan, menurunnya kerja otak, gangguan penglihatan, penyempitan arteri, kram otot,dll

8. peran hemoglobin pada pengikatan oksigen dalam darah adalah sebagai transport oksigen ke jaringan tubuh dan karbon dioksida ke paru-paru 9. faktor yang mempengaruhi fungsi atau kineja sel adalah umur, kadar oksigen, makanan, lingkungan, penyakit dan gaya hidup

10. kita dapat meminimalisir dampak hipoksia dengan cara respon cepat, memberi pertolongan pertama, makan makanan yang dapat menambahkan homoglobin dalam tubuh dan istirahat yang cukup

11. pandangan islam dalam menjaga kesehatan tubuh adalah Jangan merokok, rutin berolahraga, jangan makan berlebihan, atur pola makan sehat, tata cara makan(makan perlahan-lahan, tidak berbicara saat makan), anjuran berpuasa, istirahat cukup, menjaga lingkungan

(4)

D. Hipotesis

Oksigen adalah gas unsur kimia yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup yang berfungsi dalam respirasi dan metabolisme tubuh,jika terjadi kekurangan oksigen akan menyebabkan gangguan fungsi sel salah satunya adalah hipoksia. Hipoksia terjadi karena penurunan asupan O2 dimana hemoglobin sedikit mengikat O2,dan islam mengatur bahwa setiap manusia harus menjaga kesehatan dan pola hidup. E. Learning Objective / Sasaran Belajar

1. Memahami dan Menjelaskan oksigen a) Definisi

b) Peranan dan atau fungsi oksigen c) Metabolisme sel

i. Anabolisme ii. katabolisme

d) Faktor yang mempengaruhi kekurangan oksihen 2. Memahami dan Menjelaskan Hemoglobin

a) Definisi

b) Struktur dan Fungsi Hemoglobin c) Mekanisme pengikatan oksigen 3. Memahami dan Menjelaskan Hipoksia

a) Definisi b) Klasifikasi c) Gejala d) Penyebab e) Penanganan f) Dampak

4. Memahami dan Menjelaskan pandangan islam dalam menjaga kesehatan

(5)

LO 1 Memahami dan Menjelaskan oksigen 1.a Definisi

 Menurut Kamus saku kedokteran Dorland, edisi 28 Oksigen adalah unsur kimia dengan nomor atom 8. Unsur ini menyusun sekitar 20% udara atmosfer. Oksigen merupakan unsur penting dalam pernapasan tumbuhan dan hewan, dan diperlukan untuk mendukung pembakaran.

 Menurut Kamus Besar Bahasa indoneisa Oksigen adalah gas dengan rumus O2, tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau, merupakan komponen dari kerak bumi; zat asam; unsur dengan nomor atom 8, berlambang O, dan bobot atom 15,9994.

1.b Peran dan atau Fungsi Oksigen 1. Peranan terhadap sel tubuh

Kebutuhan tubuh terhadap oksigen merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan tanpa oksigen dalam waktu tertentu sel tubuh akan mengalami kerusakan yang menetap dan menimbulkan kematian

2. Peranan terhadap metabolisme tubuh

Mempunyai peranan vital bagi tubuh manusia untuk mendapatkan energi selain gula atau glukosa. Tubuh kita membutuhkan oksigen sebagai bahan bakar. Reaksi kimia antara gula dan glukosa akan menghasilkan adenosine triphosphate (ATP) yang disebut sebagai energi murni sel. ATP adalah sumber bahan bakar untuk sel agar dapat berfungsi secara optimal. ATP memberikan energi yang dibuthkan oleh sel untuk melakukan keperluan berbagi aktivitas untuk memelihara efektivitas segala fungsi tubuh.

3. Respirasi Sel

Respirasi sel merupakan jalur metabolisme yang menghasilkan energi (ATP atau NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar seperti karbohidrat, lemak, protein. Reaksi umum : C6H12O6 + 6O2 + 6H2O → 6CO2 + 12H2O + ATP

Respirasi sel dibagi menjadi 2 yaitu : a. Respirasi Aerob

(6)

Respirasi aerob adalah reaksi katabolisme yang membutuhkan susana aerobic sehingga dibutuhkan oksigen, dan reaksi ini menghasilkan energy dalam jumlah yang besar.

b. Respirasi anaerob

Respirasi anaerob dimulai dengan cara yang sama dengan respirasi aerob tetapi berhenti bagian perjalanan melalui jalur karena oksigen tidak tersedia.

1.c Metabolisme Sel

Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi di dalam tubuh semua mahkluk hidup, proses kimiawi tersebut dapat berupa penyusunan ataupun penguraian suatu zat tertentu agar dapat diserap oleh tubuh. Dilihat sari kata pembentuknya, metabolisme berasal dari kata “metabole’ yang artinya perubahan. Artinya mahkluk hidup

mengolah dan mengubah suatu zat melalui proses kimiawi untuk mempertahankan hidupnya.

(7)

1.d Faktor yang mempengaruhi kekurangan oksigen

• Kadar karbondioksida di dalam tubuh mengalami peningkatan – Kondisi tersebut secara otomatis akan

menyebabkan kadar oksigen di dalam tubuh menurun. Hal tersebut sering terjadi ketika metabolisme di dalam tubuh memproduksi karbondioksida dengan waktu yang relatif cepat.

• Asupan oksigen yang rendah – Kondisi tersebut bisa terjadi ketika seseorang mengalami gangguan pernapasan.

Seseorang yang mengalami penyakit pernapasan seperti pneumonia, emfisema, dan penyakit sejenisnya juga dapat mengurangi asupan oksigen ke dalam tubuh. Akibat

pernapasan terganggu, tubuh kekurangan suplai oksigen sesuai kebutuhannya.

• Kapasitas dalam alveoli paru-paru – maksudnya seberapa lancar oksigen mampu melewati kapiler dan alveoli. Kondisi tersebut biasanya dipengaruhi dengan tempat di mana orang berada. Misal di dataran rendah atau dataran tinggi, di mana tingkat oksigen di tempat-tempat tersebut memiliki

perbedaan sehingga memungkinkan tubuh untuk kekurangan oksigen

LO 2 MEMAHAMI DAN MENGETAHUI HEMOGLOBIN 2.a Definisi Hemoglobin

 Hemoglobin adalah pigmen pembawa oksigen pada eritrosit, dibentuk oleh eritrosit yang sedang

berkembang didalam sum – sum tulang ( Dorland ).  Hemoglobin adalah suatu protein dalam sel darah

merah yang mengantarkan oksigen dari paru-paru ke jaringan di seluruh tubuh dan mengambilkarbondioksida dari jaringan tersebut dibawa ke paru untuk dibuang ke udara bebas ( Evelyn, 2000 ).

2.b Struktur dan Fungsi Hemoglobin

Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal dengan porfirin yang menahan satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin; globin sebagai istilah generik untuk protein globular. Ada

(8)

beberapa protein mengandung heme, dan hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling banyak dipelajari.

Gugus heme

Pada manusia dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri dari masing-masing dua subunit alfa dan beta yang terikat secara nonkovalen. Subunit-subunitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap subunit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap subunit hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin memiliki kapasitas empat molekul oksigen:

Reaksi bertahap: • Hb + O2 <-> HbO2 • HbO2 + O2 <-> Hb(O2)2 • Hb(O2)2 + O2 <-> Hb(O2)3 • Hb(O2)3 + O2 <-> Hb(O2)4 Reaksi keseluruhan: Hb + 4O2 -> Hb(O2)4 FUNGSI HEMOGLOBIN :

1. Mengambil oksigen (O2) dari paru-paru, membawa dalam aliran darah dan memberikannya kepada jaringan tubuh;

2. Membawa karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh ke paru-paru;

3. Memelihara keseimbangan asam-basa tubuh;

4. Merupakan sumber bilirubin yang akan dirubah menjadi urobilin.

2.c Mekanisme Pengangkutan O2  PengangkutanO2

(9)

Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 terjadi di dalam alveolus dan jaringan tubuh, melalui proses difusi. Oksigen yang sampai di

alveolus akan berdifusi menembus selaput alveolus dan berikatan dengan haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebut deoksigenasi dan menghasilkan senyawa oksihemoglobin (HbO) seperti reaksi berikut :

Adapun tahapan proses pengikatan oksigen diatas adalah sebagai berikut :

• Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada O2 di dalam darah. • O2 masuk ke dalam darah melalui difusi melewati membran alveolus

• Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%) diikat oleh Hb yang terdapat pada Eritrosit menjadi Oksihemoglobin (HbO2).

• Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut di dalam plasma darah (2%).

• Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian masuk ke jantung melalui vena pulmonalis untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang membutuhkan melalui jaringan sel untuk proses oksidasi. O2 yang sudah terikat pada hemoglobin dalam bentuk

(10)

O2 yang masuk ke dalam jaringan kemudian akan diberikan pada mitokondria (organela sel) untuk respirasi seluler. Dari respirasi selular itulah energi dihasilkan. Tetapi dalam peristiwa ini tidak hanya O2 saja yang diperlukan, melainkan juga makanan yg terlarut dalam darah.

 PengangkutanCO2

Proses Oksidasi/ Pembakaran dalam sel akan menghasilkan CO2 sebagai hasil respirasi sel yang kemudian akan diangkut lewat kapiler vena darah menuju alveolus. CO2 dalam alvelous ini akan dikeluarkan lewat paru-paru. Pengangkutan C02 keluar tubuh umumnya berlangsung menurut reaksi kimia berikut:

Adapun tahapan proses pengeluaran karbondioksida diatas adalah sebagai berikut :

• Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang ada di dalam darah. Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan, maka CO2 di jaringan akan segera masuk ke dalam darah.

• Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian besar (70%) CO2 akan diubah menjadi ion bikarbonat(HCO3–)

• 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit. Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam plasma darah.

• Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung, kemudian oleh jantung CO2 dalam darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.

• Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh melalui ekspirasi

(11)

dari tahapan diatas kita tau bahwa pengangkutan karbondioksida dapat dilakuakan dengan tiga cara.

Sisa dari oksegen, karbondiasida maupun sisa raksi pengikatan keduanya dari pertukaran tersebut terlarut di dalam plasma darah dan akan membentuk senyawa yang lainya, adapun komposisi darah adalah sebagai berikut

.

LO 3 MEMAHAMI DAN MENGETAHUI HIPOKSIA 3.a Definisi Hipoksia

Hipoksia adalah kondisi kurangnya pasokan oksigen bagi tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya. Hipoksia bisa merupakan kondisi lanjutan dari hipoksemia, yaitu rendahnya pasokan oksigen pada pembuluh darah bersih (pembuluh arteri).

Hipoksia merupakan kondisi berbahaya, karena otak, hati, dan organ lainnya bisa rusak dengan cepat ketika tidak mendapat oksigen yang cukup. Kondisi ini juga bisa terjadi pada bayi

prematur, disebabkan paru-parunya belum berkembang sempurna. 3.b Klasifikasi Hipoksia

Terdapat 4 macam klasifikasi hipoksia berdasarkan Best dan Taylor: 1. Hipoksia hipoksik, merupakan bentuk tersering dari hipoksia, terjadi ketika terdapat gangguan pertukaran oksigen di paru-paru. Beberapa penyebabnya antara lain:

Kondisi di mana tekanan parsial oksigen menurun seperti pada ketinggian tertentu dari permukaan laut

2. Hipoksia anemik, terjadi ketika tubuh tidak mampu mengangkut oksigen yang tersedia ke jaringan target. Penyebab hal ini antara lain:

Anemia berat karena kehilangan darah baik akut maupun kronis. Anemia yang bersifat ringan-sedang tidak akan menyebabkan

(12)

hipoksia anemik karena tubuh masih dapat mengkompensasi walaupun pasien akan tetap mengalami hipoksia jika melakukan aktivitas

3.Hipoksia stagnant, terjadi ketika tidak adanya aliran darah yang cukup ke jaringan target. Organ yang paling terpengaruh adalah ginjal dan jantung karena mereka memiliki kebutuhan oksigen yang tinggi. Penyebab hal ini antara lain:

Gagal jantung

4. Hipoksia histotoksik, terjadi ketika jaringan tubuh tidak dapat menggunakan oksigen yang sudah dialirkan ke mereka. Kasus ini bukan merupakan hipoksia sebenarnya karena tingkat oksigenisasi jaringan dapat normal atau lebih dari normal. Penyebab hal ini sebagian besar berupa racun, antara lain:

Keracunan sianida 3.c Gejala Hipoksia

Gejala-gejala dari hipoksia antara lain: cemas, gelisah, tidak mampu berkonsentrasi, euphoria, penurunan tingkat kesadaran, pusing, perubahan perilaku, rasa takut, ansietas, disorientasi, peningkatan keletihan, peningkatan frekuensi nadi, peningkatan frekuensi dan kedalaman pernapasan, eningkatan tekanan darah, pucat, sianosis atau warna kulit mulai terlihat kebiruan.

3.d Penyebab Hipoksia

• Keracunan gas atau zat kimia. • Rendahnya kadar oksigen.

• Gangguan jantung berupa detak jantung melambat cukup parah (severe bradycardia) dan kontraksi bilik jantung (ventrikel) terlalu cepat dan tidak teratur (ventricular fibrillation).

• Gangguan paru-paru, contohnya penyakit paru obstruktif kronik, bronkitis, emfisema, kanker paru-paru, pneumonia, asma, edema pulmonari, dan sleep apnea.

• Berhenti atau berkurangnya aliran darah menuju organ tertentu.

• Obat-obatan apa pun yang mengganggu atau menghentikan napas.

• Anemia atau kondisi yang merusak sel darah merah. 3.e Penanganan Hipoksia

1. Terapi Oksigen (O2)

Terapi O2 merupakan salah satu dari terapi pernafasan dalam mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat. Secara klinis tujuan utama pemberian O2 adalah untuk mengatasi keadaan

(13)

hipoksemia sesuai dengan hasil Analisa Gas Darah, dan untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja miokard. Syarat-syarat pemberian O2 meliputi : Konsentrasi O2 udara inspirasi dapat terkontrol, tidak terjadi penumpukan CO2 , mempunyai tahanan jalan nafas yang rendah, efisien dan ekonomis, dan nyaman untuk pasien.

Metode-metode yang digunakan dalam terapi oksigen:

1) Kateter nasal merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 secara kontinudengan aliran 1 – 6 L/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%

Keuntungan : Pemberian O2 stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.

Kerugian : Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 yang lebih dari 45%, tehnik memasuk kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadidistensi lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, alirandengan lebih dari 6 L/mnt dapat

menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, kateter mudah tersumbat.

2) Kanula nasal merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 kontinu denganaliran 1 – 6 L/mnt dengan

konsentrasi O2 sama dengan kateter nasal.

Keuntungan : Pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur,mudah memasukkan kanul disbanding kateter, klien bebas makan,bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan nyaman.

Kerugian : Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 lebih dari 44%, suplai O2 berkurang bila klien bernafas lewat mulut, mudah lepas karena kedalamkanul hanya 1cm, mengiritasi selaput lender. 3) Sungkup muka sederhana merupakan alat pemberian O2 kontinu atau selang seling 5 – 8 L/mnt dengan konsentrasi O2 40 – 60%.

Keuntungan : Konsentrasi O2 yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanulanasal, system humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihansungkup berlobang besar, dapat digunakan dalam pemberian terapiaerosol.

Kerugian : Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 kurang dari 40%, dapatmenyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah.

4) Sungkup muka dengan kantong rebreathing merupakan suatu teknik pemberian O2 dengan konsentrasi tinggi yaitu 60 – 80% denganaliran 8 – 12 L/mnt

Keuntungan : Konsentrasi O2 lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak mengeringkan selaput lender

(14)

Kerugian : Tidak dapat memberikan O2 konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendahdapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong O2 bisa terlipat.

5) Sungkup muka dengan kantong non rebreathing merupakan teknik pemberian O2 dengan konsentrasi O2 mencapai 99%

denganaliran 8 – 12 L/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi.

Keuntungan : Konsentrasi O2 yang diperoleh dapat mencapi 100%, tidak mengeringkan selaput lendir.

Kerugian : Kantong O2 bisa terlipat

(http://www.kerjanya.net/faq/6612-hipoksia.html)

3.f Dampak Hipoksia

Tubuh manusia akan mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen jika berada di dalam pesawat yang terbang dengan ketinggian diatas 10 ribu kaki. Pasalnya di ketinggian ini umumnya Kabin mulai tertekan dan kondisi ini mempengaruhi suplai oksigen terhadap tubuh manusia. Tatkala aliran oksigen dalam tubuh pun akan turun pernafasan yang dilakukan paru - paru akan terganggu, tidak hanya paru - paru, kondisi hipoksia juga menyebabkan jantung mengalami iskemia (kekurangan oksigen) bahkan sampai terjadinya infark (kematian jaringan). Organ-organ lain juga jelas akan mengalami gangguan jika terjadinya hipoksia.

LO 4 MEMAHAMI DAN MENGETAHUI PANDANGAN ISLAM DALAM MENJAGA KESEHATAN

Dalam hadits :

Dari Abu Hurairah RA. Bahwa Rasulullah SAW bersabda “Orang mu’min yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mu’min yang lemah”.

Nabi SAW “Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah.” (HR. Ath-Thahawi).“Lemparkanlah panahmu itu, saya bersama kamu.” (Riwayat Bukhari).“Kamu harus belajar memanah karena memanah itu termasuk sebaik-baik permainanmu.” (Riwayat Bazzar, dan Thabarani).“Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda).” (Riwayat Muslim). “Berlari-lari kecillah kamu” (HR Bukhari)

Referensi

Dokumen terkait

stres, dengan #ara masukn!a min!ak atsiri ke dalam tu$uh melalui inhalas dalam tu$uh melalui inhalasi i &amp;#ara &amp;#ara !ang paling efektif+, internal, dan pen!erapan lewat

Melakukan Leopold I dengan meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan bagian janin yang ada di fundus dengan cara menekan secara lembut

Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah berbeda dengan kredit yang diberikan oleh bank konvensional. Dalam perbankan syariah, return atas pembiayaan tidak dalam

Permasalahannya adalah dalam memperkirakan jumlah penduduk di kota Medan yang sangat meningkat tahun sebelumnya, namun untuk tahun berikutnya jumlah penduduk belum bisa

Gerakan melingkar yang lebar, melibatkan penggunaan seluruh telapak tangan dengan penekanan yang utamanya berasal dari tumit tangan – dengan ditopang oleh

Solusi dari permasalahan diatas perlu dilakukan pengawasan yang lebih baik lagi terhadap sistem informasi rumah sakit umum Kota Prabumulih dan juga perlu ditambah lagi

Pendapat yang dikemukakan diatas dapat diambil konsep kunci bahwa kebijakan publik adalah keputusan dan tindakan yang diambil oleh pemerintah dalam hal ini Badan Narkotika

Secara lebih jelas, untuk mengetahui proses pembelajaran apresiasi sebagai salah satu kegiatan dalam pembelajaran seni rupa di Sekolah Dasar Negeri II Mojorebo Kecamatan