ALAT-ALAT BERAT / PTM
(PEMINDAHAN TANAH MEKANIS)
Alat-alat berat
Referensi:
1.Caterpillar Performance Handbook 1984 2.Rochmanhadi (1985). Alat berat dan
penggunaannya. Dep. PU RI. Jakarta
3.PT. United Tractors. Aplikasi dan produksi alat-alat berat (1993). Jakarta
• Gambaran umum pelaksanaan bangunan menyangkut modal, tenaga kerja dan
peralatan, tujuan penggunaan alat-alat berat, jenis-jenis pekerjaan, keperluaan alat-alat
• Karakteristik alat-alat:
– Kemampuan (tenaga) – Kapasitas (daya muat) – Kecepatan pekerjaan
– Teknik pengoperasian dan pemeliharaan
• Biaya dalam penggunaan alat-alat: Man Money Material Project (construction, manufacture) Bionomic Machine Method
Gambaran umum pelaksanaan proyek
1. Input
2. Process 3. Output
Alat berat untuk Earth Working: 1. Bulldozer 2. Excavator 3. Dump Truck 4. Dozer Shovel 5. Wheel Loader 6. Scrapter 7. Motor Grader 8. Compactor
Tujuan penggunaan alat-alat berat
1. Waktu yang sangat cepat 2. Tenaga yang besar
3. Nilai-nilai ekonomis
→ Kombinasi tepat ? → Equipment Management
Tergantung:
• Kondisi Lapangan
• Target Produksi
Fungsi dan Aplikasi
Penggunaan alat berat Kerugian :
• Produksi rendah
• Jadwal tidak tercapai • Biaya perbaikan
Earthmoving
• Penyiapan lahan pertanian • Perkebunan • Perkayuan • Konstruksi jalan • Pertambangan : – Batu bara – Nikel – Timah
Bulldozer
• Mempunyai roda rantai traksi tinggi • Fungsi: menggali, mendorong,
menggusur, merataka, menarik beban dan menimbun
• Daerah operasi: lunak sampai keras
– Sangat lunak: dibantu swamp dozer
– Sangat keras: ripper (alat garuk), blasting
• Jarang dorong eff: 25-40 m, (tidak boleh > 100m)
Bulldozer
• Attachment :
– Bermacam-macam blade – Towing – Winch – Ripper – Free pusher – Herrow – Disc plough – Towed scraper – Sheep foot roller – Peralatan pipelayer – Dll
Excavator
– Diesel engine dan full hydraulic system
– Operasi dengan metode heel dan toe (ujung dan pangkal) bagian atas bisa berputar
(swing) 360o
– Konfigurasi back hoe, ukuran boom lebih
panjang, bucket lebih kecil ≠ produksinya << karena putaran swingnya < berarti cycle time lebih pendek
– Konfigurasi loading shovel (kebalikan back hoe cycle time lebih lama tapi bucket lebih besar tetap produktif
Excavator
– Kelebihannnya : bisa mendistribusikan muatan ke seluruh bagian vessel dengan merata jalannya dump truck bisa seimbang
– Pemilihan excavator:
• Kapasitas bucket • Kondisi kerja
• Menggali di daerah lunak – keras
– Tinggi permukaan galian back hoe (6 m)
Loading shovel (10 m)
– Bisa beroperasi di landasan kerja yang kurang baik (lembek) bantuan landasan kerja dari kayu bulat yang ditata
– Efisiennya dipengaruhi oleh skill operator dan kualitas mekanik
Dozer Shovel
• Alat pemuat beroda rantai (track loader) • Beroperasi di daerah keras + agak keras
dengan jarak angkut terbatas (load and carry)
• Daya cengkeram kuat (meskipun pada daerah yang kurang rata) tetapi kurang mampu di daerah yang lunak dan basah • Mampu mengambil sendiri tanah merah
Dozer Shovel
• Memerlukan daerah pemuatan (loading point)
• Sedikit agak lebar, tetapi perpindahan daerah operasi kurang cepat (kurang mobile)
• Attachment :
Bucket
Wheel Loader
– Mirip dozer shovel, tetapi beroda karet (ban) sehingga hanya mampu beroperasi di daerah keras dan rata, kering dan tidak licin.
– Tidak mampu mengambil tanah bank sendiri tanpa dibantu dozing/stock pilling lebih dahulu oleh bulldozer
– Metode pemuatan pada alat pemuat (loader)
• I shape / cross loading • V shape loading
• Pass loading
Wheel Loader
– Kelebihan :
• Mobilitas tinggi
• Daerah pemuatan (loading point) lebih sempit dibandingkan track shovel
• Kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet
– Kekurangan :
• Penempatan muatan ke dalam dump truck kurang bisa merata, kadang-kadang bisa miring (sangat dipengaruhi oleh skill operator)
Scrapper
• Alat beroda ban (tire) untuk memuat atau mengangkut dan membuang (spreading) secara individu dengan atau tanpa dibantu pendorong (bulldozer)
• Terdapat 2 type:
• Tower sraper tidak bermesin, ditarik oleh bulldozer • Motor scraper
– Mesin tunggal: harus dibantu bulldozer – Mesin ganda: tidak dibantu bulldozer • Jarak angkut
• Towed scraper < 500m
Motor Grader
• Digunakan untuk mengupas, memotong, meratakan suatu pekerjaan tanah,
terutama pada tahap finishing bisa juga untuk membuat slope badan jalan dan
Compactor
• Berguna untuk memadatkan tanah atau material, sehingga tercapai tingkat
kepadatan yang diinginkan. • Jenis roda:
• Besi seluruhnya
• Ditambahkan pemberat berupa air/pasir
• Karet (roda ban) ada yang berbentuk kaki kambing (sheep foot)
Compactor
• Untuk pemadatan pengaspalan, biasanya menggunakan road roller, tire roller atau drum roller
• Untuk pemadatan tanah:
• Sheep foot roller • Drum roller
Dump Truck
• Memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (≥ 500m)
• Klasifikasi :
o On High Way Dump Truck, muatannya < 20 m3
o Off High Way Dump Truck, muatannya >20 m3
o Logging Truck / Trailer, untuk angkut kayu
– Untuk On High Way Dump Truck ada yang
menggunakan roda penggerak depan dan belakan (four wheel drive) ada yang hanya rear wheel drive
ANGLE BLADE
• Disebut juga Angle Dozer
• Digunakan untuk menggali, menggusur, mendorong atau menumpuk
• Dapat disetel ke kiri atau ke kanan dengan membentuk sudut material dapat
mengarah ke samping
• Ujung End Bit ini menonjol keluar untuk
memotong, merusak akar / tanggul, memakai C Frame sehingga tumpuan dorongan kuat di tengah bagian blade
• Cocok untuk pekerjaan logging dan land clearing
STRAIGHT BLADE / STRAIGHT TITLE BLADE
• Bentuknya kokoh, efisien untuk pekerjaan galian yang memerlukan tenaga besar
• Dapat juga digunakan untuk menggusur, mendorong atau menumpuk
• Bisa digunakan pada pekerjaan construction dan mining
SHEAR BLADE
• Konstruksinya dibuat sedemikian rupa sehingga berbeda dengan blade lainnya, digunakan untuk:
– Menumbangkan pohon dengan memotong akar pohon terlebih dahulu
– Mencerai-beraikan tanggul hingga rata dengan permukaan tanah
– Menumpuk
• Memerlukan teknik penggunaan tinggi dan
perawatan khusus, yaitu setiap 10 jam kerja harus diasah
• Jarang dipakai karena merusak kayu yang bisa dimanfaatkan
RAKE BLADE
Kegunaan alat ini teristimewa adalah :
– Mencabut sisa-sisa akar pohon – Menumpuk batang pohon
– Memilih (selection) ukuran batuan-batuan tertentu
• Kerusakan top soil yang diakibatkan alat ini lebih kecil dibanding menggunakan blade tipe lainnya
TOWING WINCH
• Dipasang pada bagian belakang traktor / bulldozer, dozer shovel atau skidder
• Digunakan untuk pekerjaan menarik, seperti menarik kayu gelondongan,
portable camp, atau dapat pula untuk menarik traktor yang terbenam
RIPPER
• Digunakan untuk memecah, menggali lapisan batuan atau mineral / materila keras lainnya, agar menjadi bongkahan, sehingga selanjutnya memungkinkan
FAIR LEAD
• Biasanya dipasang pada winch.
Fungsinya untuk menghindarkan
kerusakan yang diakibatkan oleh
adanya gesekan langsung antara
wire rope dengan housing winch
TREE PUSHER
Alat ini digunakan untuk
merobohkan pohon dengan jalan
mendorong. Makin tinggi posisi
mendorong, makin mudah pohon
ditumbangkan
DISC PLOWH / DISC HARROW
• Untuk membajak tanah yang masih virgin • Piringannya (disc) besar, maka tanah
disamping dibajak sekaligus pula dibalik dan digemburkan. Tetapi untuk
menghaluskan tanah, perlu digunakan jenis harrow yang piringnya lebih kecil
ANALISA BEBAN DAN TENAGA
Sebagai dasar untuk melakukan analisa beban dan tenaga maka perlu diketahui hal-hal sebagai berikut:
1. Beban tahanan
2. Tenaga yang tersedia
BEBAN / TAHANAN
• Adalah beban atau tahanan pada traktor yang melakukan pekerjaan pemindahan tanah
mekanis
1. Beban Dorong
Terdapat pada traktor yang bekerja mendorong atau menggusur material, besarnya dihitung
dengan formula:
Beban dorong = KB x BD (kg) KB : Kompasitas Blade (m3)
BEBAN / TAHANAN
2. Beban Potong
Ditimbulkan sebagai reaksi material terhadap pemotongan yang dilakukan terhadapnya:
Beban = q x dr (kg)
q : luas penampang tanah yang dipotong (cm3) dr : shear strength
BEBAN / TAHANAN
3. Beban Tarik
Merupakan tahanan yang timbul akibat adanya gesekan dari benda yang ditarik
– Beratnya bervariasi tergantung berat log, cara penarikan dan keadaan tanah
Beban Tarik = BK x cg (kg) BK = Berat Kayu (kg)
BEBAN / TAHANAN
4. Tahanan Gelinding
Adalah tahanan gelinding terhadap roda yang akan
menggelinding akibat adanya gesekan antara roda dengan
permukaan tanah, yang besarnya tergantung pada keadaan
permukaan tanah dan berat kendaraan.
Tahanan Gelinding = W x r (kg) W : Berat kendaraan (kg)
Tentukan besarnya tahanan gelinding dari D85A-12 yang
sedang menarik scraper R5-16 pada pasir gembur. Jika
diketahui berat D85A-12 = 22.090 kg, dan berat R5-16 =
10.500 kg. Koef. Tahanan gelinding untuk pasir gembur adalah
0,12
Jawab: Tahanan gelinding (RR) = W x r = 10.500 x 0,12 = 1260 kg Contoh Soal:BEBAN / TAHANAN
5. Tahanan Kelandaian
Adalah yang akan diderita oleh setiap alat yang mendaki, yang
timbul karena pengaruh gravitasi bumi. Tahanan ini akan
berubah menjadi bantuan (bantuan kelandaian) apabila alat
menuruni bukit.
Tahanan Kelandaian = W x %k (kg) W : Berat Kendaraan (kg)
Bulldozer tipe D50A-16 mendaki bukit dengan
kelandaian 25,9%. Jika diketahui berat bulldozer :
11.400 kg. Berapa besar tahanan kelandainnya?
Jawab :
Tahanan Kelandaian = W x %k
= 11.400 x o,259 = 2952,6 kg
BEBAN / TAHANAN
6. Beban Total
Merupakan jumlah beban atau tahanan yang harus dibatasi oleh
alat pada suatu kondisi pekerjaan tertentu.
Pengaruh tahanan gelinding dan tahanan kelandaian terhadap
jenis alat:
• Menanjak (Up-Hill):
– Kendaraan beroda : tahanan kelandaian + tahanan gelinding – Kendaraan berantai : tahanan kelandaian
• Datar (Level)
– Kendaraan beroda : tahanan gelinding – Kendaraan berantai : nol
• Menurun (Down Hill)
– Kendaraan beroda : tahanan gelinding – tahanan kelandaian
– Kendaraan berantai : -tahanan kelandaian
Jumlah beban-beban itulah yang harus diatasi oleh suatu alat. Dengan demikian beban total adalah sama dengan tenaga yang dibutuhkan.
Sebuah track tipe traktor sedang
menarik scraper di suatu medan dengan kemiringan lapangan (%sin α) = 5% pada jalan berkerikil. Koef. Tahanan gelinding 0,12. Berapa besar tenaga yang
dibutuhkan agar track tipe traktor tersebut dapat menarik scraper? Berat traktor = 26 ton; berat scraper = 16 ton; berat muatan = 4 ton.
Jawab:
Tenaga yang dibutuhkan = beban total
= tahanan traktor + tahanan scraper Tahanan traktor hanya tahanan kelandaian (GR)
GR = W x %k
= 26.000 x 5 % = 1300 kg
Tahanan scraper T. Gelinding + T. Kelandaian = (W x r) + W x %k
= (20.000 x 0,12) + (20.000 x 5%) = 2400 + 1000
= 3.400 kg
Assignment #1
• Bulldozer D85A-18 digunakan untuk
menarik scraper R5-16 bermuatan tanah biasa. Kelandaian bukit 10 derajat. Berat D85A-18 = 22 ton, sedangkan R5-16 + muatan = 29 ton. Berapakah tahanan kelandaian yang di derita D85A – 18?
• Kerjakan di kertas HVS polos ukuran A4, dikumpul minggu depan
TENAGA YANG TERSEDIA
• Adalah tenaga yang tersedia pada suatu alat. Besar kecilnya tenaga ini tergantung HP dari alat itu sendiri. Horse Power (HP) ini akan berubah menjadi beberapa tingkat tenaga tarik (Drawbar pull). Besarnya
tenaga tarik ini bervariasi, umumnya makin tinggi kecepatan makin rendah tenaga tariknya dan sebaliknya(lihat kurva Drawbar pull vs Travel speed)
FAKTOR PEMBATAS TENAGA
• Tenaga yang tersedia pada suatu alat tidak dapat dipergunakan seluruhnya, sebab dibatasi oleh adanya hal-hal: 1. Traksi Kritis
2. Ketinggian Daerah Kerja (Altitude) 3. ...
Traksi Kritis
• Traksi kritis adlaah cengkeraman suatu alat akibat adanya adhesi antara roda penggerak dari aalt tersebut dengan permukaan tanah.
– Batas kritis dari daya cengkeram ini disebut traksi kritis, sebab alat tidak mungkin dapat
memiliki daya cengkeram melebihi batas kritis ini walaupun terhadap alat tersebut dilakukan suatu perubahan agar HP meningkat
Traksi Kritis
• Besarnya nilai traksi kritis ini dapat
dihitung dengan menggunakan
rumus:
Traksi Kritis (TK) = W x ct (kg)
W = berat kendaraan / alat pada roda penggeraknya (kg)
Tabel koefisien traksi
Tipe dan Keadaan Tanah roda ban track
beton kering 0,95 0,45
jalan kuning berbatu, ditumbuk 0,7
jalan basah berbatu, ditumbuk 0,65
jalan datar kering, tidak dipadatkan 0,6 0,9
tanah kering 0,55 0,9
tanah besah 0,45 0,85
tanah gembur kering 0,4 0,6
kerikil lepas/gembur 0,36 0,25
pasir lepas 0,25 0,25
• Contoh Soal:
Sebuah bulldozer D60E – 6 digunakan untuk menarik harrow merk Towner tipe 800 series. Berat D60E-6 adalah 18 ton. Berat harrow
kira-kira 4 ton. Menurut aturan pabrik produsen harro, tipe 800 series akan memberikan tahanan sebesar 4500kg,
apabila ditarik di tempat rata. Apabila D60E-6 tersebut harus menariknya di tempat yang
mempunyai kelandaian 8 %, mampukah alat tersebut menariknya jika diketahui koefisien traksi = 0,65
Jawab:
Tahanan yang menjadi beban D60E-6 adalah tahanan kelandaian D60E-6 + tahanan towner. • Tahanan kelandaian D60E-6 : GR
= W x %k = 18.000 x 8% = 1.440 kg
• Tahanan towner : 4500 + (4000 x 8%) = 4.820 kg
–Total tahanan = 1.440 + 4.820 = 6.260 kg –Tenaga yang bermanfaat = traksi kritis
• Traksi kritis D60E-6 : TK = 18.000 x 0,65 = 11.700 kg
Kesimpulan : D60E-6 mampu menarik harrow, sebab 11.700 > 6.260
Ketinggian Daerah Kerja (Altitude)
– Diesel 4 tak : mengalami penurunan tenaga 1% pada setiap 100
m kenaikkan di atas ketinggian 300 m DPL.
– Diesel 2 tak : 1% setiap 100 m di atas 150 m DPL
– Turbocharger : penurunan 1% untuk setiap 150 m
kenaikkan, pada ketinggian di atsa 1500 m DPL.
Umumnya alat besar jarang digunakan untuk pekerjaan di
tempat yang demikian tinggi.
2. Felling/ Cutting
Kegiatan penumbangan pohon-pohon yang berdiameter lebih dari 30 cm.
3. Pilling
Kegiatan mengumpulkan kayu-kayu yang kemudian dikumpulkan menjadi tumpukan-tumpukan kayu pada jarak tertentu -> perhatikan adanya jalur tumpukan yang sesuai dengan arah angin.
4. Burning
Pembakaran kayu-kayu yang telah ditumbangkan dan cukup kering, dengan tidak melalaikan kayu-kayu yang dapat dimanfaatkan -> abu sisa pembakaran disebar-sebarkan untuk menambah kesuburan tanah.
- Cara pengerjaan yang sangat tepat dan benar sangat berpengaruh terhadap produktivitas alat, dipengaruhi oleh volume/ spesifikasi proyek, waktu yang tersedia, dll.
- Proyek volume besar, waktu tersedia relatif singkat-> Bulldozer merupakan alat yang efesien.
Metode kerja dengan Stressing Bulldozer 1. Metode Penebasan dan Penumbangan
2. Dikerjakan bersama dengan beberapa metode : a. Metode Perimeter
b. Metode Out Crop
c. Metode Contour Tergantung kondisi medannya!
d. Metode Zig-zag
CARA PENGERJAAN VS PERALATAN PEMBUKAAN HUTAN TROPIS PEMBUKAAN PADANG ALANG-ALANG UNDERBRUSHING FELLING/ CUTTING STAKING BURNING HARROWING
BULLDOZER : Angle Blade, Shear Blade, Tree Pushed
Chainsaw : C/ S Man power
BULLDOZER
MAN POWER
BULLDOZER : Plough Attach Harrow Attach
Whell Traxtor : idem
A. PROSES PENGERJAAN LAND CLEARING
1. Underbrushing
Kegiatan yang menjurus kepada pembabatan pohon-pohon yang berdiameter maksimum 30 cm. Tujuannya untuk mempermudah pelaksanaan penumbangan pohon-pohon yang lebih besar.
A. METODE PERIMETER
Metode ini cocok diterapkan di areal yang rata. Setelah plot areal yang akan dibuka telah ditentukan, maka bulldozer mulai bergerak menebas /menumbangkan pohon, dari luar menuju ke dalam, mengelilingi plot areal dengan arah gerak bulldozer berlawanan dengan arah jarum jam.
Penumbangan dilakukan sedemikian sehingga arah tumbangnya tidak mengganggu pohon-pohon yang belum tumbang, akan tetapi jatuh di areal yang telah dikerjakan.
B. METODE OUT CROP
Diterapakan di areal yang rata, sama
seperti metode perimeter.
Perbedaannya terletak pada arah
gerak bulldozer. Pada metode ini,
penebasan / penumbangan dimulai dari tengah-tengah plot menuju keluar dengan gerak bulldozer searah jarum jam.
C.METODE KONTUR
Umumnya diterapkan pada areal
berbukit. Bulldozer menebas
/menumbangkan pohon dari atas bukit ke bawah pada daerah dengan ketinggian
D.METODE ZIG-ZAG
Sama seperti metode perimeter dan
out crop, metode zig-zag dapat diterapkan
2.METODE PENUMPUKAN (PILING)
Umumnya hasil tebangan seperti
pohon, ranting, daun,dsb. ditumpuk
memanjang searah mata angin dan mengikuti garis kontur.
Jarak gusur bulldozer sekitar 15-25m,
sehingga nantinya jarak tumpukan satu sama lainnya menjadi sekitar 30-50m.
3.METODE PEMBAKARAN
Yang perlu diperhatikan adalah arah
angin. Pembakaran jangan dimulai dari ujung B, karena api nya akan sulit dikendalikan dan hasil pembakarannya kurang sempurna.
Jalur timbunan tsb. harus dibuat
sesempit dan setinggi mungkin. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tanah yang terbakar, karena humus tanah akan
ikut terbakar, sehingga mengurangi
Metode Harrowing
• Berbagai metode harrowing telah dikenal dewasa ini. Salah satu metode yang
memiliki efisiensi kerja tertinggi adalah metode lompat kijang. (lihat gambar) • Berdasarkan data dan pengalaman,
metode ini memiliki efisiensi kerja sekitar 98,8 %
B. TAKSIRAN FAKTOR KOREKSI PRODUKSI
• Produktivitas alat mutlak perlu diketahui untuk beberapa keperluan, seperti:
a. Untuk menentukan jumlah alat yang diperlukan.
b. Untuk menghitung biaya produksi. c. Untuk memperkirakan waktu yang
• Jika suatu alat belum ditempatkan dilapangan untuk
melakukan pekerjaan, maka sulit untuk mengetahui
nilai produktivitas yang sebenarnya dari alat
tersebut, yang dapat diketahui hanyalah taksiran
produksinya. Dalam perhitungan dimasukan faktor
koreksinya.
Faktor-faktor tersebut adalah:
• Faktor Efisiensi Waktu
KONDISI KERJA EFISIENSI
Menyenangkan 0,90
Normal 0,83
• Faktor Efisiensi Kerja KEADAAN MEDAN KEADAAN ALAT MEMUASKA N
BAGUS BIASA BURUK
Memuaskan 0,84 0,81 0,76 0,70
Bagus 0,78 0,75 0,71 0,65
Biasa 0,72 0,69 0,65 0,60
• Faktor Efisiensi Operator KETERAMPILAN OPERATOR EFISIENSI Baik 0,90 – 1,00 Normal 0,75 Jelek 0,50 – 0,60
4. MACHINE AVAILABILITY ( Ketersediaan Alat)
Ketersediaan mesin agar selalu siap dioperasikan.
Hal ini tergantung pada :
1. Kualitas & Kemampuan mesin
2. Dukungan spare parts & service dari dealer atau pabrik pembuat alat
3. Kualitas kemampuan pemeliharaan, fasilitas workshop & part stock yang dimiliki user ( sangat mempengaruhi availability mesin).
5. FAKTOR PEMBATAS
OPERASI
( Memuat , Mengali, dan Mengangkut )
C. TAKSIRAN PRODUKSI ALAT UNTUK PEKERJAAN LAND
CLEARING
LAND CLEARING
1. PEMBUKAAN HUTAN TROPIS
Proses : a) Underbrushing b) Felling c) Piling d) Burning e) Harrowing
2. PEMBUKAAN PADANG ALANG-
ALANG
Proses:
a) Langsung ke plowing b) Harrowing
Taksiran Produktivitas Alat- Alat: 1) Underbrushing 10.000 LK F FK TP ha jam Keterangan :
TP = Taksiran produksi underbrushing ( ) LK = Lebar kerja ( meter)
F = Kecepatan maju ( ) FK = Faktor koreksi ha jam m jam
Contoh Soal :
• Bulldozer D akan dipergunakan untuk pekerjaan hutan kelas V.
Data-data yang diketahui dari pabrik pembuat alat tersebut adalah sbb: Horse Power : 180 HP / 2000 rpm
Lebar traktor : 3 meter Lebar blade : 3,6 meter Kecepatan maju : 3,5
Kecepatan mundur : 4
Machine availability : ditaksir 0,9 Efisiensi waktu : 0,83
Efisiensi kerja : 0,60
Hitung taksiran produksi underbrushing dari alat tsb!
km jam km
Penyelesaian :
• Faktor Koreksi Total : 0,9 x 0,83 x 0,60 = 0,45
= = 0,567 10.000 LK F FK TP 3, 6 3500 0, 45 10.000 TP ha jam
2. PENUMBANGAN (Felling ) 60 ( ) TP Jn tn
ha jam Keterangan :TP = Taksiran produksi felling ( ) Jn = Jumlah pohon berdiameter N ( )
tn = Waktu penumbanan per pohon yang berdiameter N cm
ha jam
cm ha
Contoh Soal
Sebuah bulldozer DGSE digunakan untuk pekerjaan penumbangan(fellinga) pada hutan tropis yang memiliki kondisi kerapatan sbb
Diameter Pohon(cm) Jumlah Pohon/ha
7-30 700
31-60 150
61-90 5
91-up 5
Waktu penumbangan perpohon dengan bulldozer tsb diketahui sbb,
Diameter Pohon(cm)
Waktu penumbangan pohon/menit
DGSE D85 D155
31-60 1 0,4 0,35
61-90 5 1,75 1,20
91-120 25 3,5 2,2
Berapakah Ha/jam produksi penumbangan dari alat tersebut? (Jn x tn) dapat dihitung sbb: 60 / ( * ) TP Ha jam Jn tn Diameter Pohon (cm) Jn tn Jn*tn 31-60 150 1 150 61-90 5 5 25 91-up 5 25 125 ∑ (Jn*tn) 300 60 0, 2 / 300 TP Ha jam
3. Penumpukan Pilling
TP = Taksiran produksi penumpukan(pilling) LK = Lebar kerja(meter)
1,25 = Faktor koreksi lebar kerja FK = Faktor koreksi efisiensi
F = Kecepatan maju (m/jam) R = Kecepatan mundur (m/jam) Z = Waktu tetap (jam)
1, 25 ( )10000 J LK FK TP J J Z F R
Contoh Soal
Buldozer D yang dilengkapi rake blade digunakan untuk pekerjaan penumpukan(pilling) pada suatu proyek land clearing hutan kelas IV. Data spesifikasi alat :
• Horse power = 200 Hp/1800 rpm • Berat operasi = 20 ton
• Lebar traktor = 3,1 meter • Lebar rake blade=3,5 meter • Waktu tetap = 0,13 menit
• Faktor ketersediaan mesin = 0,9 • Faktor efisiensi waktu = 0,83
• Faktor efisiensi kerja = 0,6
• Jarak gusur perkiraan = 30 meter
FaktorKoreksi = 0,9×0,83×0,6 = 0,45 J×LK×1,25×FK TP = J J ( + +Z)10000 F R 30×3,5×1,25×0,45 = 30 30 ( + +0,002)10000 3200 3700 = 0,303 Ha/jam
Jawaban
4. Penggaruan (Harrowing)
Ha/jam
TP = Taksiran produksi Harrowing dalam Ha/jam
LK = Lebar kerja (meter)
Fk = Faktor reaksi
10.000
LK
F
FK
Contoh soal
Sebuah bulldozer digunakan untuk
menarik alat untuk harrowing yang
memiliki lebar kerja = 3,7 meter.
Kecepatan maju rata-rata dari bulldozer adalah 4 Km/jam.
• Faktor ketersediaan mesin : 0,9
• Efisiensi waktu : 0,83
• Efisiensi kerja : 0,75
Jawab : Faktor reaksi = 0,9 x 0,83 x 0,75 = 0,56
10.000
LK
F
FK
TP
3, 7 4000 0,56
0,83
/
10.000
Ha jam
PROSES KERJA PEMINDAHAN TANAH
Ecavacting (3 system) LAND CLEARING SOIL STRIPPING
Bulldozer Bulldozer
CUTTING
(Normal)
RIPPING
Bulldozer & Ripper
BLASTING STOCK SPLINDED Bulldozer LOADING Loaders HAULING
Dump Truck, Loader, Bulldozer,Conveyor
ROAD MAINTENANCE
DUMPING (3 system)
STONE CRUSHING DISPOSAL
SPREADING GRADING COMPACTING HAULING Belt conveyor HANDLING PRODUCT DAM/ROAD CONSTRUCTION MINING
Dalam pekerjaan pemindahan tanah, setelah land cleaning, proses selanjutnya adalah:
Pengupasan Top Soil (Stripping)
• Top soil pada pekerjaan konstruksi (bangunan gedung/jalan, dll) merupakan material yang harus dibuang, karena akan mempengaruhi kestabilan suatu pekerjaan pemindahan tanah.
• Untuk pertanian/perkebunan, top soil merupakan unsur
yang sangat berguna untuk pekerjaan mining
pertambangan nickel, timah, batu bara, top soil harus disisihkan/disimpan di suatu tempat yang nantinya setelah selesai mendapatkan hasil tambang yang bisa direklamasi (back felling) sehingga kondisi permukaan tanah bisa dilakukan reboisasi.
Penggalian (Excavator)
Yaitu kegiatan penggalian tanah material yang akan digunakan atau akan dibuang. Hal ini dipengaruhi oleh 3 (tiga) kondisi :
I : Bila tanah biasa (normal). Bisa langsung penumpukan stock atau langsung dimuat/loading.
II : Bila tanah keras harus diripping terlabih dahulubaru dilakukan stock pilling
dan loading.
III : Bila terlalu keras dimana ripping tidak ekonomis/tidak mampu, maka harus
dilakukan blasting (peledakan) guna memecah belah material lebih
dahulu
sebelum distock pilling kemudian loading.
Hauling
Pengangkutan material (tanah) oleh alat angkut (Dump Truck, Motor Seraper atau Wheel loader/load and carry) atau
bisa juga dengan bulldozer bila jarak angkut kurang dari 100 meter.
Pada hauling yang
menggunakan Dump Truck biasanya Hauling Road mesti dilakukan Road Maintenance yang biasanya dikerjakan oleh Motor Grader, Bulldozer,
maupun Compactor dan
Dumping
Adalah suatu kehiatan pembuangan tanah/material dari alat angkut yang bisa diteruskan dengan 3 (tiga) tujuan pekerjaan lain :
Untuk Pekerjaan Construction
Dumpingnya diteruskan dengan spreading grading dan compacting, dimana alat yang digunakan adalah untuk
Spreading (meratakan dari dumping) menggunakan bulldozer, kemudian grading/peralatan yang lebih halus menggunakan motor grader, dan selanjutnya pemadatan (compacting)
dengan menggunakan compactor. Untuk Mining (Cement)
Dumpingnya menuju Stone Crusher kemudian di
Hauling/angkut melewati Belt Conveyer untuk seterusnya dikirim ke pabrik/handling product.
Dumping over bourden (tanah tertutup), dibuang ke disposal dan diratakan oleh bulldozer. Demikian pula over bourden untuk nikel maupun timah hampir sama dengan over bourden untuk tambang batu bara.
C. Untuk Mining (batu bara)
Alat-alat berat yang umum digunakan pada pekerjaan tanah :
Jenis Pekerjaan Jenis Alat Jenis Attachment
pengupasan op soil (stripping) Bulldozer
Angle Blade/straight Blade
Pemotongan /penggalian
Bulldozer Angle Blade Excavator shear Blade Scrapper Grader Drag line Clamp shell Power Shovel Trencher Ditcher
penumpukan (stock pile)
Bulldozer angle blade Dozer shovel straight blade Wheel loader pemuatan (loading) Dozer shovel Wheel loader Excavator Power Shovel Motor Scraper Hauling (pengangkutan Dump Truck Motor Scraper Wheel loader Peyebaran (spreading) atau
Grading
Bulldozer angle blade Motor Scraper straight blade
TAKSIRAN PRODUKTIVITAS ALAT UNTUK PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH (EARTH MOVING)
Taksiran produktivitas alat tergantung fungsi dan kegunaan alat tersebut :
1. Taksiran Produksi Bulldozer • Dozing
TP = (KB * 60 * FK) / ((J/F) + ( J/R) + z) m3/jam
Produksi per satuan waktu = produksi per trip * jumlah trip per satuan waktu * factor koreksi
Keterangan :
KB = Kapasitas blade (m3)
FK = Faktor koreksi
F : Kecepatan maju (meter/menit) R : Kecepatan Mundur (meter/menit) Z : waktu tetap (menit)
• Kapasitas Blade Dapat dihitung : Volume = L x H xH
= LH2
L : Panjang blade (meter) H : Tinggi blade (meter)
• Waktu tetap (z)
tergantung jenis transmisi dan jumlah tangki transmisi. Untuk produk Komatsu dapat dilihat pada tabel berikut:
• Contoh:
Sebuah Bulldozer memiliki data-data teknis : Horse Power 155/1800 rpm, berat operasi 17 ton, lebar blade 3,5 M dan tinggi Blade 0,6 M, lebar traktor 3 M, kecepatan maju 32 Km/Jam, kecepatan mundur 4 Km/Jam. Apabila bulldozer terseb ut digunakan untuk menggusur tanah dengan jarak dorong rata-rata 40 Mm, Berapakah produksi per jamnya?
(diketahui waktu tetap 0,10 menit, faktor ketersediaan mesin 0,9, efisiensi waktu 0,83, efisiensi kerja 0,75, dan operator 0,8 serta Balde faktornya 0,85).
• Jawab:
TP =
=
• RIPPING
Cara perhitungan taksiran produksi ripping oleh bulldozer dapat dibedakan atas: Multi Shank Ripper
Giant Ripper
TAKSIRAN PRODUKSI RIPPING DENGAN MULTI SHANK RIPPER
• Keterangan:
TP : Taksiran produksi ripping (m3/jam) LK : Lebar Kerja (meter)
P : Kedalaman penetrasi (meter) J : Jarak ripping (meter)
FK : Faktor koreksi (meter) F : Kecepatan Maju (m/menit) R : Kecepatan mundur (m/menit) Z : Waktu tetap (menit)
Contoh
Sebuah bulldozer 300 ttp digunakan untuk
pekerjaan ripping. Jarak ripping rata-rata 30 m. Data-data teknis bulldozer dan ripping adalah sebagai berikut:
- Lebar kerja 3,2 m - efisiensi waktu 0,83 - Kedalaman penetrasi 0,3 m - efisiensi kerja 0,8
- Kecepatan maju 2,5 km/jam - efisiensi operator 0,85
- Kecepatan mundur 3 km/jam - konversi material dr bank ke - Waktu tetap 0,1 menit gembur ditaksir 1,2
- Faktor ketersediaan mesin 0,9
Jawab
LK x P x J x 60 x FK TP= J J F R Z 3 3 3 3,2 x 0,3 x 30 x 60 x (0,9 x 0,83 x 0,8 x 0,85) 30 30 0,1 41,66 50 608, 45 / (bank condition) =608, 45 1, 2 730,14 / (loose condition) 730 / m jam x m jam dibulatkan m jam 2. Taksiran Produksi Ripping Dengan
Giant Ripper
• Keterangan:
TP = Taksiran produksi ripping (m³/jam) J = Jarak ripping (meter)
FK = Faktor koreksi
F = Kecepatan maju (meter/menit) R = Kecepatan mundur (m/menit) Z = waktu tetap 2 3 P x J x 60 x FK TP= m /jam J J F R Z
• Taksiran Produksi Gabungan Dozing + Ripping
dimana :
TD = Taksiran produksi dozing (m³/jam) TR = Taksiran produksi ripping (m³/jam)
3
TD x TR
TP= m /jam TD + TR
Contoh
• Sebuah bulldozer digunakan untuk
pekerjaan ripping dozing. Bila produksi
dozing = 20 m³/jam dan produksi ripping = 703 m³/jam, berapakah produksi
gabungan ripping dozing? Jawab:
3 TD x TR 20 x 703
TP= = =19,46 m /jam
2. Taksiran Produksi Shovel/ Wheel Loader
• Shovel/ wheel loader umumnya digunakan untuk pekerjaan memuat material ke atas dump truck dan lain-lain. Oleh karena itu, taksiran produktivitasnya diarahkan pada pekerjaan pemuatan (loading).
• Namun, khusus untuk loader, disamping digunakan untuk loading juga dapat
digunakan untuk pengangkutan jarak
dekat (± 100 meter) yang dikenal dengan
• Langkah – Langkah :
1. Loading 4. Return and Dumping 2. Return and Carry 5. Returning to Loading 3. Hauling
Taksiran Produksi loading
• Dimana :
TP= Taksiran produksi (m3/jam)
FK = Faktor koreksi - availability mesin - skill operator
- efisiensi kerja
J= jarak angkut (m)
F = kecepatan maju (m/menit) R = kecepatan mundur (m/menit) n = n : 1 cross loading
n : 2 V-shape loading Z = waktu tetap/pindah perseniling CT (cycle time) = (J/F+J/R)n+Z
• Dalam pekerjaan pemuatan (loading) dikenal 3 metode :
1. I-Shape Loading /Cross Loading 2. V-Shape Loading
3. Pass Loading /Step Loading
• Nilai Z (waktu tetap) dipengaruhi oleh metode tersebut, dosamping jenis
Jenis Transmisi
Waktu Tetap (menit)
V-Shape Loading Cross Loading Load and Carry Direct Drive 0,25 0,35 - Hydroshift 0,20 0,30 - Torque Flow 0,20 0,30 0,35
Contoh Soal
• Shovel (Torque Flow) yang mempunyai bucket 1,8 m3 digunakan untuk mengisi dump truck. Metode Loading adalah V-Shape Loading dengan jarak muatan 5 m,
kecepatan maju 3 km/jam kecepatan mundur 3,5 km/jam, faktor ketersedian mesin 0,9 efisein waktu 0,83 efisiensi
kerja 0,8 efisiensi operator 0,85, bucket factor 0,8. Tentukan Produktivitas shovel tersebut.
Jawab :
• Taksiran produksi load and carry
Keterangan :
TP= Taksiran produksi (m3/jam) FK = Faktor koreksi
J= jarak angkut (m)
F 1= kecepatan muat (m/menit) F2 = kecepatan kosong (m/menit)
• Bila dirinci : Start Loading, Akhir Loading, Hauling, tiba disposal, mulai dumping, akhir dumping, returning (loading road), tiba di loading road area.
TAKSIRAN PRODUKSI DUMP TRUCK
3 1 2 3 1 2 1 2 .60. .60. .60. ( . ) C Fk C Fk m TP jam CT LT HT RT t t C Fk m TP jam J J n CT t t V V • TP : Kapasitas Produksi
• C : Capasitas Vessel; Lcm atau Ton Bila menggunakan Pay Load. PL = ton,
maka harus dikalikan berat jenis material = bd = ton/m3
• Fk : Faktor Koreksi, di pengaruhi oleh :
• Mesin Availability, Skill Operator, Efisiesi waktu
• CT : Cycle time per rit Dump Truck
• N : Jumlah Rit pemuatan / loading truck • CT : Cycle time rit shovel
• J : Jarak angkut dump truck • V1 : Kecepatan angkut
• V1 : Kecepatan kembali • t1 : Waktu dumping
Untuk Mendapatkan :
• C = Capasitas Vessel (M3)
• Bisa dengan melihat pada leaflet / data spesifikasi masing – masing type alat
• Bisa dengan rumus : • Dimana :
• n : Jumlah rit pengisian
• KB : Kapasitas bucket shovel • BF : Bucket factor C = n . KB . BF Untuk Mendapatkan :
.
C
n
KB BF
Dimana : C : Capasitas VesselKB : Kapasitas Bucket BF : Bucket factor
CT : Cycle Time (menit)
• LT : Waktu loading = ( n . CT )
• HT : Waktu hauling = J / V1 (menit) • RT : Waktu returning = J / V2 (menit) • t1 : Waktu dumping =
(menit)
• t2 : Waktu akan muat = (menit)
CT = LT + HT + RT + t1 + t2
• Waktu dumping / buang dan persiapan loading dipengaruhi kondisi operasi yang biasanya seperti berikut : dalam (menit)
KONDISI OPERASI WAKTU DUMPING WAKTU SIAP LOADING t2
Baik 0,5 ~ 0,7 0,1 ~ 0,2
Sedang 1 ~ 1,3 0,25 ~ 0,35
Contoh Soal :
• Sebuah Dump Truck memiliki kapasitas vessel 5 m3
digunakan mengangkut tanah biasa dengan jarak angkut 2 km. Kecepatan angkut 40 km / jam. Dengan alat pemuat wheel loader yang mempunyai kapasitas bucket
1,8 m3, cycle time 0,4 menit, kondisi operasi sedang,
factor mesin available 0,9, efisiensi waktu 0,83, efisiensi operator 0,85, efesiensi kerja 0,8, bucket factor 0,85. Tentukan produktivitas Dump Truck tersebut.
3 C x 60 x FK TP = CT KV 5 n = = = 3,26 3 kali KB x BF 1,8 x 0,85 C = n x KB x BF = 3 x 1,8 x 0,85 = 4,59 m Jawab :
Cycle Time Dump Truck
1 2 1 2 CT = LT + HT + RT + t + t J J = n x ct + + t + t V1 V2 2000 2000 = 3 x 0,4 + + + 1,2 + 0,3 6666,66 500 = 9,7 menit
Faktor koreksi (Total) = 0,83 x 0,85 x 0,8 x 0,9 = 0,5 4,59 x 60 TP = 3 x0,5 = 14,2 m /jam 9,7
TAKSIRAN PRODUKSI EXCAVATOR 3 KB x BF x 3600 x FK TP = m /jam CT Keterangan :
TP : Taksiran Produksi (m3/jam) FK : Faktor Koreksi (total)
KB : Kapasitas Bucket (m3) CT : Cycle Time (detik)
BF : Bucket Faktor
Kondisi Operasi Efesiensi Kerja
Baik 0,83
Normal – Sedang 0,95
Kurang Baik 0,67
Buruk 0,58
FAKTOR KOREKSI (TOTAL)
Bisa diproduksi oleh : • Faktor operator (skill) • Availability mesin
• Faktor efisiensi biaya
• Faktor lain-lain yang mempengaruhi produktivitas alat-alat
• Faktor konversi kedalaman galian bila menggali di bawah landasan excavator
BEL BUCKET FACTOR
1. BACK HOE
KONDISI OPERASI/PENGGALIAN BUCKET FACTOR
MUDAH TANAH CLAY, AGAK LUNAK 1,2 – 1,1
SEDANG TANAH ASLI KERING, BERPASIR 1,1 – 1,0
AGAK SULIT TANAH ASLI BERPASIR & BERKERIKIL 1,0 – 0,8
SULIT TANAH KERAS BEKAS LEDAKAN 0,8 – 0,7
2. LOADING SHOVEL
KONDISI OPERASI/PENGGALIAN BUCKET FACTOR MUDAH TANAH CLAY, AGAK LUNAK (BIASA) 1,1 – 1
SEDANG TANAH ASLI KERING, BERPASIR 1 – 0,95 AGAK SULIT TANAH ASLI BERPASIR & BERKERIKIL 0,95 – 0,9 SULIT TANAH KERAS BEKAS LEDAKAN 0,9 – 0,85
KONVERSI FAKTOR MELIPUTI KEDALAMAN DAN KONDISI PENGGALIAN (BACK HOLE)
KEDALAMAN KONDISI PENGGALIAN*
GALIAN MUDAH NORMAL AGAK SULIT SULIT SEKALI
<40% 0,7 0,9 1,1 1,4
40 – 75% 0,8 1 1,3 1,6
>75% 0,9 1,1 1,5 1,8
RANGE SWING ANGLE RANGE SWING ANGLE MODEL 45 - 90 90 - 180 MODEL 45 - 90 90 - 180 PC 60 10 - 13 13 - 16 PW 210 14 - 17 17 - 20 PW 60 10 - 13 13 - 16 PC 220 14 - 17 17 - 20 PC 80 11 - 14 14 - 17 PC 240 15 - 18 18 - 21 PC 100 11 - 14 14 - 17 PC 280 15 - 18 18 - 21 PW 100 11 - 14 14 - 17 PC 300 15 - 18 18 - 21 PC 120 11 - 14 14 - 17 PC 360 16 - 19 19 - 22 PC 150 13 - 16 16 - 19 PC 400 16 - 19 19 - 22 PW 150 13 - 16 16 - 19 PC 650 18 - 21 21 - 24 PC 180 13 - 16 16 - 19 PC 1000 22 - 25 25 - 28 PC 200 13 - 16 16 - 19 PC 1600 24 - 27 27 - 30 PC 210 14 - 17 17 - 20
Tabel Standart Cyle Time
CONTOH SOAL
• Sebuah proyek irigasi, diantaranya diminta mengerjakan galian parit dengan
menggunakan excavator PC 200 – 5 back hoe. Kondisi galian sedang, normal atau tanah biasa, volume galian 2000 m3.
Faktor available mesin 90%, faktor skill
operator 85%, faktor efisiensi waktu 85%, sudut swing operator 60 – 15 detik.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan galian tersebut?
• Jawab : Volume galian = 2000 m3 Bcm = 2000 x 1,25 = 2500 m3 Lcm FK total = 0,9 x 0,85 x 0,85 x 0,75 = 0,49
CONTOH SOAL
3 3600 0,8 1,1 3600 0, 49 13, 5 114, 98 m / 2500Waktu yang diperlukan = 21, 74 114,98 KB BF FK IP CT IP jam jam
• Proyek lahan gambut sejuta masalah di negeri siluman mengharuskan kontraktor PT. FIKRI
SHIDQULLAH menggali dan mengangkut
1.900.000 yd kubik tanah biasa. Kontrak tersebut harus diselesaikan dalam waktu 1 tahun. Dengan mengoperasikan 3 regu, dengan waktu kerja sebenarnya 7 jam per regu, 6 hari seminggu, diperkirakan akan terdapat 5600 jam kerja, 350 yd kubik per jam ukuran bongkah, yang harus diperoleh dengan shovel mekanis (power shovel) kapasitas 4 yd kubik. Diketahui kondisi pekerjaan sbb:
• Jarak angkut (1 arah) : 3,5 mil
• Kelandaian : -0,5 % (dari
galian ke timbunan)
• Berat tanah ditempat : 2600 lbs per
yd kubik
• Swell : 30 %
• Berat tanah lepas 2600/1,3 : 2000
lbs/ yd kubik
• Untuk mengangkut tanah, kontraktor PT. FIKRI SHIDQULLAH merencanakan menggunakan
scraper curah bawah roda ban yang ditarik traktor, yang dapat dibeli dengan perseneling standar atau menurut pesanan. Data spesifikasi dan prestasi
alat yang digunakan adalah sbb:
URAIAN TRAKTOR STANDAR TRAKTOR PESANAN
Mesin Traktor 150 DK 150 DK
Kecepatan Maksimum 19,8 mph 27,4 mph
Efisiensi Mekanis 82 % 82 %
• Kapasitas cembung scraper standar adalah 32.000 lb atau 16 yd kubik ukuran lepas
berdasarkan kemiringan 3:1. Panjang dalam rata-rata kereta 7,1 ft 1 in. Kapasitas cembung scraper dengan peninggian dinding sisi 2 ft 0 in sebesar 46.800 lb atau 23,4 yd kubik ukuran lepas
berdasarkan kemiringan 3:1.
• Saudara diminta untuk membantu PT.FIKRI
SHIDQULLAH dalam menentukan penggunaan alat. Bagaimana seharusnya pihak manajemen memutuskan apakah menggunakan peralatan standar atau peralatan pesanan ?
PENYELESAIAN:
TRAKTOR STANDAR TRAKTOR PESANAN
Berat kotor 29.400 lb 29.400 lb
Berat kotor dinding isi - 1.600 lb
Beban manfaat 32.000 lb 46.800 lb
Berat total 61.400 lb 77.800 lb
Berat kotor 30,7 ton 38,9 ton
Biaya sampai diserahkan $ 36,200 $ 36,900
Biaya per jam termasuk pengemudi $ 27,40 $ 28,80 *
* Biaya per jam lebih tinggi untuk peralatan pesanan diperbolehkan karena peralatan tersebut dihadapkan pada kondisi yang lebih berat
1. Peralatan Standar
• Pengaruh gabungan tahanan gelinding dan tanjakan bagi alat yang bermuatan adalah:
• Tahanan gelinding = 80 lb per ton • Tahanan tanjakan:0,2x20 = -10 lb per ton • TOTAL = 70 lb per ton • Berat kotor kendaraan = 30,7 ton
• Tarikan tepi roda:30,7x70 = 2.149 lb • Tarikan tepi roda tersedia = 2.330 lb
• Traktor dapat menarik scraper bermuatan, dengan kelebihan tarikan tepi roda untuk percepatan. Tarikan tepi roda yang diperlukan untuk perjalanan kembali ke power shovel akan menjadi:
• 4,7 ton * 90 lb per ton = 1.323 lb
Waktu siklus dalam setiap operasi pergi-pulang:
- Volume tanah per muatan : 16 / 1,3 = 12,3 yd kubik ( bongkah )
- Memuat : 12,3 yd kubik / 350 yd kubik per jam = 0,0351 jam
- Waktu hilang ditempat penggalian & mempercepat (1,5 menit) = 0,025 jam
3,5 mil
•Perjalanan ke timbunan : = 0,1770 jam 19,8 mph
•Membuang, berbalik dan mempercepat : 10 menit = 0,0167 jam 3,5 mil
•Perjalanan ke tempat penggalian :
19,8 mph = 0,1770 jam Waktu perjalanan pergi - pulang = 0,4308 jam
Asumsikan bahwa tersebut akan beroperasi rata - rata : 45 menit/jam Jumlah perjalanan per jam
scraper 3 1 45 : x = 1,74 0, 4308 60
Volume tanah yang diangkut per : 12,3 x 1,74 = 21,4 /
350
Jumlah yang diperlukan = = 16,4 17 21, 4
Volume tanah sebenarnya
scraper yard jam scraper scraper 3 3
yang diangkut per jam oleh : 350 = 20,6 17 $27, 40 Biaya angkut : = $1,330 20, 6 scraper yard per yard
Pengaruh gabungan tahanan gelinding dan tanjakan bagi alat yang bermuatan adalah: - Tahanan gelinding = 50 lb/ton (u/ rasa aman)
- Tahanan tanjak
an : 0,5 * 20 = -10 lb/ton Total = 40 lb/ton - Berat kotor kendaraan = 38,9 ton - Tarikan tepi roda yang diperlukan : 38,9 * 40 = 1.556 lb - Tarikan tepi roda tersedia pada 27,4 = 2.330 lb
Traktor dapat menarik bermuatan, dengan ke
mph scraper
lebihan tarikan tepi roda untuk percepatan. Tarikan tepi roda yang diperlukan untuk perjalanan kembali ke
akan menjadi :
- 15,5 ton * 60 lb /ton = 930 lb (berjalan dengan
power shovel
kecepatan maksimal)
3 3
3
Waktu siklus dalam setiap operasi pergi - pulang : 23, 4
- Volume tanah per muatan : = 18,0 (bongkah) 1, 30
18,0
- Memuat : per jam 350 yard yard yard = 0,0515 jam - Waktu hilang di tempat pengggalian dan mempercepat : 1,5 mnt = 0,0333 jam
3, 5 mil
- Perjalanan ke timbunan :
27, 4 mph = 0,1277 jam
- Membuang, berbalik dan mempercepat : 1,5 mnt = 0,0333 jam 3, 5 mil
- Perjalanan ke tempat penggalian : = 0,1277 jam 27, 4 mph
3
Asumsikan beroperasi rata - rata : 45 menit/jam 1 45
Jumlah perjalanan per jam : x = 2,05 0, 3652 60
Volume tanah yang diangkut : 18 x 2,05 = 36,9 / Jumlah
scraper
scraper yard jam
scrape 3 3 350 yang diperlukan = = 9,5 10 36, 9 350
Volume tanah sebenarnya yang diangkut per jam oleh : = 35 10
$ 28,80
Biaya angkut : = $ 0,825 35
Pengurangan biaya angkut tan
r scraper scraper yard per yard 3 3
ah dengan alat pesanan sebesar : - Jika menggunakan alat standar = $ 1,330/ - Jika menggunakan alat pesanan = $ 0,825/
yard yard
3
Penghematan = $ 0,505/ Jadi total saving bagi proyek = 1.900.000 * $ 0,505 = $ 959.500
Solusi : Manajemen harus menggunakan alat pesanan !!
yard