• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul Praktikum.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Judul Praktikum.docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Judul

Judul Praktikum Praktikum : : Pemodelan Pemodelan Inversi Inversi 1Dimensi 1Dimensi datadata Tanggal

Tanggal Praktikum Praktikum : : 1 1 Juni Juni 20182018 Tempat

Tempat Praktikum Praktikum : : Laboratorium Laboratorium GeofisikaGeofisika  Nama

 Nama : Maharani: Maharani  NPM

 NPM : 1515051024: 1515051024 Fakultas

Fakultas : : TeknikTeknik Jurusan

Jurusan : : Teknik Teknik GeofisikaGeofisika Kelompok

Kelompok : : 44

Bandar Lampung, 7 Juni 2018 Bandar Lampung, 7 Juni 2018 Mengetahui,

Mengetahui, Asisten Asisten

Aziz Fajar Setyawan Aziz Fajar Setyawan NPM. 1415051013 NPM. 1415051013

(2)

PEMODELAN INVERSI 1DIMENSI DATA Oleh

Maharani

ABSTRAK

1. Model adalah representasi keadaan geologi bawah permukaan oleh benda anomali dengan besaran fisis dan geometri tertentu yang disebut parameter model. Model adalah representasi keadaan geologi bawah permukaan oleh benda anomali dengan besaran fisis dan geometri tertentu yang disebut parameter model. Dengan menggunakan Metode inversi yang diambil dalam penelitian ini adalah metode Occam yang mewakili  penyelesaian masalah inversi non-linier dengan pendekatan linier  untuk menggambarkan sebaran resisitivitas bawah permukaan dalam mencari sistem panas  bumi. Untuk mendapatkan data tersebut diperlukan proses pengukuran di lapangan,  processing data, pemodelan data dan interpretasi data. Pada laporan ini akan dibahas  pemodelan 1 Dimensi magnetotelurik dimana Pada kasus struktur reaktivitas 1-D, variasi resistivitas hanya bergantung pada kedalaman sehingga tidak ada perbedaan medan listrik dan magnetik dalam arah x. Metode occam dipilih karena Metode Occam menunjukkan hasil yang lebih baik  berdasarkan rms error, kesesuaian model, jumlah iterasi, dan waktu inversi. Dari penampang 1 D tersebut di identifikasi bahwavpada nilai rho yang rendah merupakan jenis litolgi clay campuran yang di identifikasi sebagai Cap Rock   pada suatu sisitem panas bumi. Dengan mengacu pada warna biru yang rendah sebagai daerah yang rsisitivitasnya rendah

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR GAMBAR  ... iv

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Percobaan ... 1

II. TEORI DASAR III. METODOLOGI PRAKTIKUM A. Alat Praktikum ... 4

B. Diagram Alir Praktikum ... 4

IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN A. Data Praktikum ... 5 B. Pembahasan ... 5 VI. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iii

(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Diagram Alirl...4 Gambar 2. Hasil pemodelan 1 D...6 Gambar 3. Hasil pemodelan 1 D...6

(5)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Magnetotelurik (MT) adalah metode pasif yang mengukur arus listrik alami dalam bumi yang dihasilkan oleh induksi magnetik dari arus listrik di ionosfer. Metode ini dapat digunakan untuk menentkan sifat listrik bahan pada kedalaman yang relatif besar (termasuk mantel) di dalam bumi. menggunakan perangkat lunak Winglink Geophysics yang mampu memproses model 1D dan 2D

Pemodelan merupakan proses estimasi dari bentuk model dan parameternya  berdasarkan data yang telah di peroleh model ini digunakan untuk menginterpretasi model bawah permukaan berdasarkan hasil pengukuran magnetoteluri. Dalam ilmu geofisika terdapat 2 jenis pemodelan yaitu pemodelan kedepan dan pemodelan inversi dalam kasusu pemodelan 1D distribusi resisitivitas hanya bergantung pada kealaman saja sehingga koreksi terhadap kedalaman sangat di perlukan agar dapat di baca resisitivitas bawah permukaan. Distribusi resisitivitas diperoleh dari medan magnet dan medan listrik yang menjalar secara tegak lururs kedalam bawah permukaan bumi pada arah osilasi yang konstan.

Pada penelitian ini dilakukan pemodelan data magnetodelurik dengan bebrapa proses meliputi pembuatan map pengukuran, Sounding P-section dan X section untuk memunculkan penampang 1 Dimensi.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum adalah sebagai berikut ;

1. Mahasiswa memahami proses inversi 1D data Magnetotelurik 2. Mahasiswa mampu menggunakan software WinGlink

3. Mahasiswa dapat melakukan pengolahan dan pemodelan inversi 1D data magnetotelurik.

(6)

II. TEORI DASAR

Metode magnetotelurik dianggap mampu memberikan gambaran sistem panasbumi yang lebih detail dari permukaan hingga kedalaman tertentu karena penetrasinya yang dalam. Metode magnetotelurik telah banyak digunakan di dalam eksplorasi panasbumi, seperti  pada penelitian Asaue et al., 2005, Bai et al ., 2001, Barcelona et al., 2012, Patricia et al.,

2002 dan Giani et al., 2003. Pada kasus struktur reaktivitas 1-D, variasi resistivitas hanya  bergantung pada kedalaman sehingga tidak ada perbedaan medan listrik dan magnetik dalam arah x dan [2]. Pada kasus struktur reaktivitas 2-D, resitivitas bervariasi terhadap kedalaman dan salah satu dari jarak dalam arah penampang (arah x atau y)[2]. Pada model 2-D, gelombang elektromagnetik memiliki dua mode yaitu mode Transverse Electric (TE) dan Transverse Magnetic (TM). Mode TE merupakan mode polarisasi dengan medan listrik searah strike atau jurus. Mode TM merupakan mode polarisasi dengan medan listrik tegak lurus strike atau jurus (Simpson, F., Bahr, K., 2005).

Metode magnetotellurik merupakan teknik eksplorasi geofisika yang memanfaatkan medan elektromagnetik untuk menentukan sifat kelistrikan di bawah permukaan Bumi. Energi untuk metode magnetotellurik berasal dari medan elektromagnetik alami, yang terbagi menjadi sinyal frekuensi tinggi (> 1 Hz) seperti dari aktivitas petir, sinyal frekuensi sedang (< 1 Hz) seperti dari resonansi lapisan ionosfer Bumi, dan sinyal frekuensi rendah (<< 1 Hz) seperti dari bintik hitam matahari. Prinsip kerja metode magnetotellurik yaitu  berdasarkan proses induksi elektromagnetik yang terjadi pada anomali di bawah  permukaan. Medan elektromagnetik yang menembus bawah permukaan akan menginduksi anomali konduktif bawah permukaan, sehingga dihasilkan medan l istrik dan magnetik sekunder arus eddy (Grandis, H., 2009).

Model adalah representasi keadaan geologi bawah permukaan oleh benda anomali dengan  besaran fisis dan geometri tertentu yang disebut parameter model[3]. Model mencakup  pula hubungan matematik atau teoretik antara parameter model dan respon model. Pemodelan merupakan proses estimasi model dan parameter model berdasarkan data yang diamati di permukaan Bumi[3]. Pemodelan ke depan ( forward modelling ) merupakan  proses perhitungan data yang teramati di permukaan Bumi jika parameter model bawah  permukaan diketahui[3]. Pada pemodelan ke depan, dicari suatu model yang menghasilkan respon sesuai dengan data pengamatan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan proses trial and error , yaitu mengubah-ubah nilai parameter model. Pemodelan inversi (inverse modelling ) merupakan kebalikan dari pemodelan ke depan, yaitu parameter model diperoleh langsung dari data. Pada pemodelan inversi, dicari parameter model yang menghasilkan respon sesuai dengan data pengamatan. Terdapat dua metode umum dalam  pemodelan inversi, yaitu inversi linier dan inversi nonlinier. Inversi linier terdiri dari  beberapa jenis, diantaranya yaitu inversi linier garis lurus, inversi kuadratik (parabola),

(7)

Pemodelan dilakukan dengan proses inversi yang bertujuan untuk menampilkan dist ribusi resistivitas terhadap kedalaman dalam bentuk kontur. Untuk menyelesaikan permasalahan inversi dibuat sebuah regulasi untuk mendapatkan model yang meminimalkan fungsi objektif berikut ini :

dimana  merupakan vektor data observasi, merupakan operator pemodelan ke depan, merupakan vektor model yang tidak diketahui, ̂ merupakan error matriks kovarian, merupakan operator linier,  merupakan model referensi, dan merupakan parameter

regulasi yang ditentukan oleh pengguna. Magnetotelurik (MT) adalah metode pasif yang mengukur arus listrik alami dalam bumi yang dihasilkan oleh induksi magnetik dari arus listrik di ionosfer. Metode ini dapat digunakan untuk menentkan sifat listrik bahan pada kedalaman yang relatif besar (termasuk mantel) di dalam bumi. Dengan teknik ini, variasi waktu. Koherensi sinyal merupakan besaran yang menyatakan hubungan antara medan magnet dan listrik yang saling tegak lurus. jika data koheren maka Hx, dan Ey, harus sama  begitu pula dengan Hy dan Ex. Idealnya nilai koherensi sinyal harus 1 akan tetapi hal ini sangat sulit terjadi di sebabkan karena sinyal akan selalu terkena gangguan alami, jaringan komunikasi dan gangguan yang disebabkan oleh aktifitas manusia, oleh karena itu nilai koherensi yang mendekati angka 1 merupakan data yang baik (Naidu, G. D. 2012).

Metode Occam merupakan metode penyelesaian  permasalahan non-linier dengan  pendekatan linier. Metode Occam merupakan hasil pengembangan dari metode Levenberg-Marquardt dengan menambahkan parameter delta untuk  smoothing  berdasarkan regulasi tikhonov orde 1.

Dimana d adalah data, m adalah model, g(m) adalah hasil  pemodelan kedepan data, J adalah matriks Jacobi, α adalah smoothing factor , L adalah regulasi tikhonov orde 1.

(8)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Alat & Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut ; 1. Alat tulis

2. Laptop 3. Data EDI B. Diagaram Alir

Gambar 1. Diagram Alir Mulai Pembuatan line  penampang Selesai Data edi  sounding  x-section  P-section

(9)

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Adapun data pengamatan yang digunakan terdapat pada l ampiran B. Pembahasan

Metode Occam merupakan metode penyelesaian  permasalahan non-linier dengan  pendekatan linier. Metode occam dipilih karena merupakan salah satu metode inversi dimana metode Occam ini mewakili penyelesaian masalah inversi non-linier dengan  pendekatan linier. Sedangkan Metoda 1D Bostick  merupakan cara yang cepat dan mudah untuk memperkirakan variasi tahanan-jenis terhadap kedalaman secara langsung dari kurva sounding tahanan-jenis semu Namun perlu diingat bahwa metoda ini bersifat aproksimatif sehingga hanya dapat dilakukan sebagai usaha pemodelan dan interpretasi pada tahap pendahuluan namun perbedaan dari kedua metode ini metode occam lebih banyak iterasinya namun hal inilah yang membuat nilai rms error yang lebih kecil dibanding metode bostik karena metode occam langsung di processing sendiri sehingga Metode Occam menunjukkan hasil yang lebih baik  berdasarkan rms error, kesesuaian model, jumlah iterasi, dan waktu inversi sehingga Metode Occam cocok digunakan dalam inversi untuk  data magnetotellurik dibanding metode bostik selain itu metode Occam melakukan pendekatan numerik (pendekatan linier) terhadap model sintetik dengan evaluasi model berupa misfit, faktor  smoothing , partubrasi model, dan rms error.

Pada penelitian ini data yang diolah  berupa data dengan format (.EDI) yang sebelumnya telah dilakukan pengolahan awal dengan menggunakan SSMT 2000. Data output dari SSMT 2000 berupa domain frekuensi tinggi (MTH) dan frekuensi rendah (MTL). untuk memperbaiki data magnetotelurik (crosspower ) yang kurang rapih ( smoothing ) dilakukan pengeditan menggunakan software  MTEditor dari  Phoenix Geophysic Canada. Tujuan dari  proses ini adalah untuk menempatkan nilai tahanan  jenis sesuai dengan trend yang seharusnya.

Data MT tidak begitu stabil pada lapisan dangkal karena perbedaan topografi yang mencolok yang disebut juga efek  galvanic (distorsi galvanic). Efek galvanik  perlu dihilangkan, terutama pada data yang tidak disertai dataTDEM. Untuk mengatasinya, maka digunakan pendekatan inversi 1D sebagai solusi pengganti TDEM ntuk mengurangi efek galvanik. Dari data MT terkoreksi inversi 1D Pendekatan 1D dapat digunakan untuk  melakukan pendugaan batas atas Clay Cap yang error akibat efek topograsfi

(10)

Gambar 2. Hasil pemodelan 1 D

Dari salah satu model (AZ-80) memperlihatkan hasil inversi dengan parameter  pertama. Terlihat bahwa metode Occam lebih mendekati dengan model sintetik Hal ini dikarenakan metode Occam melakukan pendekatan numerik (pendekatan linier) terhadap model sintetik dengan evaluasi model berupa misfit, faktor  smoothing , partubrasi model, dan rms error

Gambar 3. Hasil pemodelan 1 D

Dari penampang 1 D tersebut degan kedalaman 0 — 14000 m dimana dengan skala Rho layed 0-1000 skala ini merupakan skala yang terdapat pada setiap data AZ-80  –  AZ-100 skala ini disamakan juga dengan skala Rho cord sebagai penampang 1 D daerah penelitian. Dari hasil  pemodelan yang dilakukan dapat di interpretasi bahwa pada nilai rho yang rendah merupakan  jenis litolgi clay campuran yang di identifikasi sebagai Cap Rock   pada suatu sisitem panas  bumi. Dengan mengacu pada warna merah yang rendah sebagai daerah yang rsisitivitasnya rendah, kita ketahui bahwa mineral lempung memiliki sifat resisitivitas yang kecil pada umumnya bernilai 1- 100 mikro ohm. Sifat yang rendah tersebut disebebakan karena kandungan ion pada minerahl lempung dan terjadinya polarisasi membran.

(11)

V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil praktikum ini adalah sebagai berikut ;

2. Variasi resistivitas hanya bergantung pada kedalaman sehingga tidak ada perbedaan medan listrik dan magnetik dalam arah x.

3. Metode Occam menunjukkan hasil yang lebih baik  berdasarkan rms error, kesesuaian model, jumlah iterasi, dan waktu inversi.

4. Dari penampang 1 D tersebut di identifikasi bahwavpada nilai rho yang rendah merupakan jenis litolgi clay campuran yang di identifikasi sebagai Cap Rock  pada suatu sisitem panas bumi. Dengan mengacu pada warna merah yang rendah sebagai daerah yang rsisitivitasnya rendah.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Grandis, H., 2009. Pengantar Permodelan Inversi Geofisika.Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Jakarta.

Ingber, L. 1989. “Very Fast Simulated Re-annealing”. Mathl. Comput. Modelling. Vol. 12, No. 8, P.967-973

 Naidu, G. D. 2012. Magnetotellurics: Basic Theoretical Concepts. Dalam:  Deep Crustal Structure onthe Son-Narmada-Tapti. India: Springer.

Simpson, F., Bahr, K., 2005. Practical Magnetotellurics. Cambridge University Press .

Gambar

Gambar 1. Diagram AlirMulaiPembuatan line penampangSelesaiData edi sounding x-section P-section
Gambar 2. Hasil pemodelan 1 D

Referensi

Dokumen terkait

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Usaha ini memiliki prospek yang bagus, karena penjual bakso di daerah Gunungpati rata-rata masih menjual bakso standar dan belum ada pengusaha yang menyediakan atau menjual bakso

Optimasi dilakukan dengan cara memasukkan 2,5 mL starter yang berasal dari ¼ plate isolat kode Actinomycetes AL35 ke dalam erlenmeyer yang berisi 25 mL media SNB yang

When she'd told the Doctor, he'd just raised an eyebrow, and put it down to the age of the ship.. But then, the Doctor was getting strange these days too, a bit distant, like he

kelayakan usaha atau proyek untuk menjadi masukan yang berguna.. karena sudah mengkaji berbagai aspek seperti aspek pasar,

Skripsi yang berjudul: Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Menggunakan Metode Demonstrasi antara Kelas Laki-Laki dan Kelas Perempuan Pada Materi

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul

[r]