• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Alat Ukur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul Alat Ukur"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Modul pembelajaran Penggunaan dan Pemeliharaan Alat ukur berisi materi dan informasi tentang jenis dan fungsi alat ukur mekanik, Pengukuran berbagai jenis dimensi dengan alat ukur mekanik. Materi diuraikan secara praktis agar siswa mudah memahami bahasan yang disampaikan.

Modul ini disusun dalam satu kegiatan pembelajaran yang berisi tujuan, materi, dan diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materi, dilanjutkan test formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban.

Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dengan menjawab pertanyaan pada soal evaluasi, guru menilai berdasarkan lembar jawaban test siswa. Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui kompetensi siswa.

B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Pembelajaran

1. Tujuan Umum

Setelah mempelajari bahan ajar ini, siswa dapat menggunakan dan memelihara berbagai alat ukur mekanik.

2. Tujuan Khusus :

Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat: 1. Mengetahui jenis-jenis alat ukur mekanik 2. Mengetahui fungsi alat ukur mekanik 3. Mengetahui cara-cara pemakaian alat ukur

4. Mengetahui cara melakukan pengukuran berbagai jenis dimensi

(2)

a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul ini, kemudian pahami pula penerapan materi tersebut dalam contoh-contoh soal beserta cara penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa dipahami dapat ditanyakan kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.

b. Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa terhadap materi-materi yang telah dibahas.

c. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi pada level yang diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi latihan-latihan dan jika bertanya kepada guru yang mengampu mata pelajaran tersebut.

D. Alokasi Waktu :

PERTEMUAN WAKTU

Pertemuan I 2 x 45menit

Pertemuan II 2 x 45menit

Pertemuan III 2 x 45menit

Pertemuan IV 2 x 45menit

E. Peralatan dalam penggunaan modul

Sebelum mempelajari modul ini terlebih dahulu hendaknya dipersiapkan: 1. Alat Tulis

2. Alat Ukur

(3)

ALAT UKUR

Yang dimaksud dengan alat ukur disini adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur secara presisi, yang diperlukan di dalam kita melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan otomotif khususnya dan peralatan teknik atau pekerjaan logam lainnya.

Alat ukur yang banyak dipergunakan di otomotif dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu:

1. Alat Ukur Jarak (Alat Ukur Mekanik) 2. Alat Ukur Elektris dan Elektronis 3. Alat Ukur Pneumatik

4. Alat Ukur Volume

A. Pertemuan I: Alat Ukur Jarak (Mekanik)

1. Mistar Baja

Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi dan sentimeter/milimeter.

Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara lain: - mengukur lebar - mengukur tebal serta, - memeriksa kerataan suatu permukaan benda kerja. Di samping itu mistar baja (steelrule) dapat dipergunakan untuk mengukur dan menentukan batas-batas ukuran juga biasa dipergunakan sebagal pertolongan menarik garis pada waktu menggambar

(4)

pada permukaan benda pekerjaan. Setiap menarik. garis hanya dilakukan satu kali, lihat Gambar:

Mistar baja juga dapat digunakan untuk mengukur diameter luar secara kasar. Dalam pelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat ukur lain seperti jangka bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki.

2. Mistar Gulung

Mal ukur ini dibuat dan pelat baja yang Iebih tipis dari ada mistar baja. Sifatnya lemas/lentur sehingga dapat digunakan untuk mengukur bagian-bagian yang cembung dan menyudut seperti: mengukur panjang, keliling bidang Iengkung (bundar). Sepanjang mistar ini terdapat ukuran-ukuran satuan inchi dan metrik.

Meteran gulung dapat digunakan dari 1 meter sampai 30 meter. Pada ujungnya terdapat kait yang gunanya untuk mengait ujung benda kerja sehingga mendapat ukuran yang tepat. Penggunaan alat ukur ini tidak untuk pengukuran yang tepat sekali (presisi).

3. Feeler Gauge

Kaliper celah adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk memeriksa jarak jarak yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Karena daerah antara permukaan ini sangat sempit maka diperlukan alat ukur tak berskala yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran tersebut.

Alat ini dipakai secara luas dalam bidang pemesinan, fitting dan otomotif. Contoh penggunaannya adalah untuk menyetel pisau mesin frais atau memeriksa kelonggaran katup pada mesin.

Kaliper celah dibuat dari baja yang lentur dan berkualitas tinggi. Tiap set terdiri dari 10 buah kaliper atau lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang berfungsi sebagai gantungan pada saat kaliper itu digunakan. Sebuah Kaliper celah yang berisi 10 kaliper masingmasing kalipernya mempunyai ukuran yang tertera pada tiap-tiap kaliper,

(5)

dimulai dari ukuran 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70; dan 0,80 milimeter. Ada juga kaliper celah dengan ukuran dalam inch. Ukuran terkecil dari kaliper celah adalah sekaligus menunjukkan tingkat ketelitian yang dapat dicapai dari alat ukur tersebut. Sehingga kaliper celah dengan ukuran kaliper terkecil 0,05 mm akan mempunyai ketelitian 0,05 mm. Kaliper-kaliper ini mempunyai panjang tiap caliper kira-kira 100 mm dengan bentuk ujung yang bulat atau ada juga yang tirus pada sisi lebarnya.

Gambar: Feeler Gauge

Gambar: Cara Penggunaan Feeler Gaude

4. Verniar Caliper

Alat ukur ini digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman lubang dan jarak anatara dua buah titik, yang membutuhkan ketelitian hingga 0,02 mm untuk satuan metrik, dan 0,001 inch untuk satuan inch.

(6)

Konstruksi jangka sorong tipe standar dijelaskan seperti di atas. Rahang pengukur dalam (a) akan sesuai pada lubang dan digunakan untuk mengukur dimensi dalam. Rahang pengunci luar (g) akan mencekam pada bagian luar dari suatu benda, digunakan untuk mengukur dimensi luar. Batang pengukur kedalaman (c) digunakan untuk menentukan ukuran kedalaman dari bagian benda yang dilakukan dengan menempelkan ujung batang pengukur utama pada permukaan lubang, sedangkan ujung batang pengukur kedalaman menempel pada dasar lubang. Batang pengukur kedalaman hanya dilengkapi pada jangka sorong dengan daerah pengukuran sampai dengan 300 mm. Jangka sorong dengan daerah pengukuran 600 mm dan 1000 mm tidak dilengkapi dengan batang pengukur kedalaman. Bagian alat pengukuran dalam letaknya terpisah dengan bagian alat pengukur luar.

Ketika baut pengunci kendur, rahang bagian bawah akan bergerak bebas. Baut ini baru dikencangkan setelah dilakukan pengukuran pada benda. Baut pengunci final digunakan untuk mengunci rahang bagian bawah yang setelah dilakukan pengukuran, sehingga jangka sorong dapat dilepas dari benda yang diukur dan dapat dilihat hasilnya tanpa ukurannya berubah akibat pelepasan tersebut. Ulir penyetelan halus digunakan untuk mengunci rahang secara presisi sehingga didapatkan hasil pengukuran dengan akurasi yang lebih tinggi.

Tingkat ketelitian dari jangka sorong tergantung pada banyaknya pembagian pada skala vernier-nya. Pembagian ini umumnya sebanyak 10,50 atau 100 skala. Pembagian 10 skala akan menghasilkan 0,1 cm dibagi 10 = 0,01 cm. Sehingga jangka sorong itu akan memiliki tingkat ketelitian 0,01 cm.

(7)

5. Dial Indicator

Dial indikator digunakan untuk mengukur kebengkokan, run out, kekocakan, end play, back lash, kerataan, dengan tingkat ketelitian anatara 0,01 mm hingga 0,001 mm (tergantung tipe dial indikator).

a = gigi pinion b = gigi besar

(8)

c = gigi penggerakkedua d = gigi besar ke dua e = pegas

h = pegas coil s = poros penekan

Prinsip kerja jam ukur secara mekanis, dimana gerak linier sensor diubah menjadi gerak rotasi oleh jarum penunjuk pada piringan dengan perantaraan batang bergigi dan susunan roda gigi.

Pegas koil berfungsi sebagai penekan batang bergigi hingga sensor selalu menekan ke bawah. Sedangkan pegas spiral berfungsi sebagai penekan sistem transmisi roda gigi sehingga permukaan gigi yang berpasangan selalu menekan pada sisi yang sama untuk kedua arah putaran (untuk menghindari backlash) yang mungkin terjadi karena profil gigi yang tidak sempurna atau sudah aus. Jam ukur juga dilengkapi dengan jewel untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda gigi.

Ketelitian dan kecermatan jam ukur berbeda – beda ada yang kecermatannya 0,01 ; 0,02 ; 0,005 dan kapasitas ukurnya juga berbeda – beda , misalnya : 20, 10, 5, 2, 1 mm . Untuk jam ukur dengan kapasitas besar, terdapat jam kecil dalam piringan yang besar dimana satu putaran jarum besar sama dengan tanda satu angka jam kecil. Pada piringan terdapat skala yang dilengkapi dengan tanda batas atas dan tanda batas bawah. Piringan skala dapat diputar untuk kalibrasi posisi nol. Dalam penggunaannya, dial indikator tidak dapat berdiri sendiri, sehingga memerlukan batang penyangga dan blok magnet.

(9)

Prosedur Penggunaan Dial Indikator adalah:

a. Posisi spindle dial indikator harus tegak lurus dengan permukaan yang diukur

b. Garis imajinasi dari mata si pengukur ke jarum penunjuk harus tegak lurus pada permukaan dial indikator pada saat sedang membaca hasil pengukuran. c. Dial indikator harus dipasang dengan teliti pada batang penyangganya,

artinya dial indikator tidak boleh goyang.

d. Putarlah outer ring dan stel pada posisi nol. Gerakkan spindle ke atas dan ke bawah, kemudian periksalah bahwa jarum penunjuk selalu kembali ke posisi nol setelah spindle dibebaskan.

e. Usahakan dial indikator tidak sampai terjatuh, karena terdapat mekanisme pengubah yang presisi.

f. Jangan memberi oli atau grease diantara spindle dan tangkainya, karena akan menghambat gerakan spindle.

(10)

Mikrometer merupakan alat ukur linier langsung dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi hingga mencapai 0,001 mm. Ada 3 macam mikrometer yaitu : mikrometer dalam, mikrometer luar, dan mikrometer kedalaman.

a. Macam-macam Mikrometer

1). Mikrometer luar ( Outside Micrometer )

Mikrometer luar digunakan untuk mengukur dimensi luar

2). Mikrometer dalam ( Inside Micrometer )

Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur dimensi dalam

(11)

Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kedalaman

b. Cara Membaca Skala Pengukuran Mikrometer

1). Mikrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,01 mm

Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak tiap strip diwah garis adalah 0,5 mm. Pada skala timble tiap strip nilainya 0,01 mm. Hasil pengukuran pada mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.

2). Mikrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,001 mm

Jarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak tiap strip diwah garis adalah 0,25 mm. Pada skala thimble tiap strip nilainya 0,01 mm dan pada skala vernier 0,001 mm. Hasil pengukuran pada mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.

c. Cara Menyetel titik “ 0 “

1). Apabila kesalahannya kurang dari 0,02 mm * Kuncilahlah spindle dengan lock clamp

* Putar outer sleeve dengan kunci penyetel sampai tanda “ 0 “ pada thimble lurus dengan garis horisontal pada outer sleeve

* Periksa kembali tanda “ 0 “ setelah penyetelan 2). Apabila kesalahannya lebih dari 0,02 mm

* Kuncilah spindle dengan lock clamp

(12)

* Luruskan tanda “ 0 “ thimble dengan garis pada outer sleeve dan kencangkan kembali dengan ratchet stoper

* Periksa kembali tanda “ 0 “ setelah penyetelan

d. Cara membaca skala pada mikrometer

Pertama-tama perhatikan bilangan bulat pada skala utama barrel, lalu perhatikan apakah terbaca skala setengah milimeter pada bagian atas skala utama (ada kalanya dibawah), dan akhirnya bacalah skala perseratusan pada lingkaran.

Nilai ukuran dari gambar dibaca sbb : - Skala utama = 10 x 1,00 mm = 10,00 mm - Skala minor = 1 x 0,50 mm = 0,50 mm

- Skala pemutar = 16 x 0,01 mm = 0,16 mm Nilai = 10,66 mm

e. Melakukan teknik pengukuran

(13)

b). Mengukur diameter luar dengan micrometer dan jangka sorong

7. Cylinder Gauge

Silinder gauge ialah alat ukur yang juga menggunakan dial gauge. Dalam pengukuran komponene-komponen otomotif, Silinder gauge sering digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lainnya secara teliti. Diameter daerah pengukuran yang dapat dijangkau oleh silinder gauge berkisar antara 50mm sampai dengan 300mm.

(14)

Seperti terlihat pada gambar 1, konstruksi alat ini terdiri dari sebuah dial indicator dan pada ujung lain terdapat measuring point. Adapun komponen lain yaitu cicin penganti (replacement washer) dan batang pengganti ( replacement rood). kedua Komponen ini, telah memiliki spesifikasi ukuran tertentu. Sebab itu kejelian dalam memilih spesifikasi ukuran kedua komponen tersebut sangat membantu atau mempermudah kita dalam pekerjaan pengukuran itu tersendiri.

Adapun fungsi dari Komponen-komponen dari silinder gauge yaitu diantaranya; 1. Dial gauge

Berfungsi sebagai penunjuk skala terkecil dan tingkat pengukuran yang menunjuk pada pembacaan maksimum.

2. Grip

Adalah sebagai pemegang untuk memposisilkan ketetapan pengukuran 3. Replacement rood

Berfungsi sebagai untuk menambah panjang bidang sentuh pada silinder yang akan diukur

4. Measuring point

Measuring point ini dapat bergerak bebas dan jumlah geraknya ditunjukkan oleh dial gauge

Cara pengunaan alat ukur silinder

1. Masukan pengukur ke batangnya sedemikian rupa, hingga dapat berputar 2x, dan kencangkanlah posisi tersebut.

2. Ukurlah diameter silinder benda kerja dengan mempergunakan jangka sorong.

3. Atur ukuran pada micrometer dan kedudukan silinder gauge tegak lurus dengan permukaan micrometer. dengan pengukuran pada posisi 0.

(15)

4. Masukan silinder gauge pada posisi diagonal ke dalam silinder, gerakan silinder gauge sampai diperoleh angka pembacaan yang terkecil.

Gambar 3. Cara Kerja Silinder Gauge Rangkuman

Alat ukur mekanis merupakan alat ukur yang paling sering digunakan dalam hal perawatan ataupun perbaikan dibidang otomotif, adapun yang tergolong alat ukur meknis adalah: 1. Mistar Baja 2. Mistar gulung 3. Feeler Gauge 4. Verniar Caliper 5. Dial Indicator 6. Micrometer 7. Cylinder Gauge Latihan

1. Sebutkan jenis-jenis alat ukur mekanik? 2. Apa fungsi dari Feeler gauge?

3. Apa fungsi dari Verniar Caliper? 4. Jelaskan macam-macam Micrometer? 5. Apa fungsi dari Cylinder Gauge?

B. Pertemuan II: Alat Ukur Elektris/ Elektronis 1. Multimeter

(16)

Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Umumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut:

Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat pencatat.

Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.

Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang sebanding.

Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan pengukuran tahanan.

Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari instrument tersebut.

Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.

Contoh Multimeter Analog

(17)

MULTIMETER ANALOG

Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Papan skala

2. Jarum penunjuk skala 3. Pengatur jarum skala 4. Knop pengatur nol ohm 5. Batas ukur ohm meter 6. Batas ukur DC volt (dcv) 7. Batas ukur AC volt (acv) 8. Batas ukur ampere meter DC

9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc) 10. Test pin positif (+)

11. Test pin negatif (-)

(18)

a. Jika saklar menunjuk pada ohm meter dapat digunakan mengukur: Transistor, Tahanan, Potensiometer, VR (Variabel Resistor), Kondensator, LS, Kumparan, MF dan trafo, mengukur Kabel, dsb.

b. Jika saklar menunjuk pada DC Volt (dcv) dapat digunakan mengukur: – Arus dalam suatu rangkaian (arus dc)

– Mengukur (menguji) accu atau batere

c. Jika saklar menunjuk pada AC Volt (acv) dapat dipakai untuk mengukur kuat tegangan AC, ada dan tidaknya arus listrik.

d. Jika saklar menunjuk pada DC ampere dapat dipakai untuk mengukur berapa banyak ampere pada accu maupun batere atau catu daya (adaptor).

2. Timing Light Tester

Timing lihgt adalah suatu alat berbentuk lampu sorot yang akan menyala kalau sensornya mendapat tegangan. Alat ini dugunakan untuk memeriksa saat (waktu), penyalaan busi pada motor bensin. Karena alat ini hanya menyala (sesaat) pada saat yang bersamaan dengan menyalanya busi, sehingga posisi torak dan poros engkol dapat diketahui pada saat busi menyala. Ini yang disebut “timing” pada sistem pengapian. Disamping itu, ada timing light yang dilengkapi dengan pengukur sudut percepatan pengapian untuk memeriksa kerja dari vacuum advancer dan centrifugal advancer pada distributor motor bensin.

3. Battrey Tester

(19)

Rangkuman

Alat ukur Elektris merupakan peralatan yang diperlukan oleh manusia. Karena besaran listrik seperti : tegangan, arus, daya, frekuensi dan sebagainya tidak dapat secara langsung ditanggapi oleh panca indera. Jenis alat ukur elektris yang sering digunakan dalam bidang otomotif adalah:

1. Multimeter

2. Timing Light Tester 3. Battrey Tester Latihan

1. Sebutkan fungsi dari multimeter?

2. Jelaskan dua jenis multimeter berdasarkan konstruksinya? 3. Sebutkan bagian-bagian dari multimeter analog?

4. Sebutkan fungsi dari Timing Light? 5. Apa fungsi dari battery tester?

C. Pertemuan III: Alat Ukur Pneumatik 1. Compression Tester

Alat ini aslinya untuk mengukur tekanan atau kompresi di ruang bakar. Kita jadi mengetahuai kebocoran kompresi di dalam silinder. Bisa jadi karena ring piston aus atau piston sudah rusak.

Kebocoran kompresi bisa juga akibat sekir klep yang kurang rapat. Ini bisa mengurangi tenaga mesin. “Sebab tekanan dalam silinder berpengaruh terhadap power yang dihasilkan,” ungkap Pendi Suryanda dari bagian training roda dua PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

(20)

Khusus untuk motor dilengkapi adaptor lubang busi (kiri). Tekanan bisa di baca setelah motor distarter (Kanan).

Motor standar pabrik yang normal, tekanan kompresinya 7-9 kg/cm². Atau bahkan bisa sampai 12 kg/cm². Jika kurang dari 7 atau 6 kg/cm², motor dipastikan susah hidup dan bahkan mogok.

Lalu untuk menggunakan compression tester, juga sangat mudah. Tinggal dicolokkan ke lubang busi. Tentunya harus melepas busi terlebih dahulu ya.

Lanjut, motor distarter atau dislah. Atau paling mudah menggunakan elektrik starter. Kemudian perhatikan layar compression tester. Maka akan terlihat tekanan maksimal di dalam ruang bakar.

Di sana bisa dibaca hasil dari tekanan maksimal pada ruang bakar. Silakan pilih satuan mana. Mau PSI, Bar atau kg/cm². Tergantung mau pakai patokan apa.

PSI singkatan dari pound/square inchi atau pound/inchi². Konversinya 1 psi = 0,0703 kg/cm² = 0,06895 bar. Misalkan dari pengukuran didapat angka 100 psi = 7,03 kg/cm² = 6,895 bar.

2. Kunci Momen

Kunci moment digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur, agar mencapai ketegangan tertentu.

Kunci Momen terdiri dari 2 tipe: a. Plate type.

b. Pre-set type.

(21)

Gambar 17: Kunci Momen

Peringatan penting

- Gunakan kunci moment hanya untuk pengerasan akhir.

- Gunakan kunci moment yang mempunyai tingkat moment yang cukup (maximum torque).

- Untuk mencegah agar kunci socket tidak meleset, tahanlah dengan tangan kiri sambil menarik handle, seperti pada gambar.

Cara Penggunaan Kunci Moment Preset Type:

- Lepaskan locker dengan arah berlawanan arah jarum jam.

- Putar skala utama (main scale/skala ratusan) dan skala sub (sub scale/skala puluhan) sesuai dengan momen yang dibutuhkan.

Contoh:

Main scale : 300 kgf.cm Sub scale : 60 kgf.cm Momen : 460 kgf.cm

- Kemudian keraskan penguncinya (locker) dengan arah searah jarum jam. - Kunci momen siap digunakan.

(22)

Alat ukur pneumatic merupakan suatu alat ukur yang bekerja berdasarkan tekanan atau beban, banyak sekali alat ukur pneumatic yang ada, namun disini akan dijelaskan hanya Compression Tester dan Kunci Momen.

Latihan

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alat ukur pneumatic? 2. Apa fungsi dari Compression Tester?

3. Berapakah tekanan kompresi normal standar pabrik untuk sepeda motor? 4. Apa fungsi dari kunci momen?

5. Sebutkan tipe kunci momen?

D. Pertemuan IV: Alat Ukur Volume 1. Gelas Ukur

Gelas ukur adalah alat yang biasanya dipakai untuk mengukur takaran benda cair. Gelas ukur ini sering digunakan dalam dunia masak-memasak. Akan tetapi, gelas ukur juga dipakai dalam percobaan kimia di laboratorium. Nah untuk membedakannya, gelas ukur yang dipakai di laboratorium disebut dengan tabung kimia. Lalu, seperti apakah bentuk gelas ukur ini?

Gelas ukur untuk memasak bentuknya lebih menyerupai gelas. Hanya saja, bentuk bagian atasnya lebih melebar dari bagian bawahnya. Sementara gelas ukur untuk percobaan kimia bentuknya lebih menyerupai tabung. Karena itulah, disebut dengan tabung kimia.

Umumnya, gelas ukur terbuat dari bahan plastik dan gelas atau kaca. Selain bahan pembuat, bentuk gelas ukur saat ini juga lebih beragam lho. Bahkan, ada gelas ukur yang berbentuk seperti kepala telur, lho. Lucu sekali kan! Nah meski bahan pembuatnya berbeda-beda, kegunaannya masih tetap sama, yakni sebagai alat ukur.

(23)

Berfungsi sebagai Timbangan

Fungsi gelas ukur untuk memasak hampir sama dengan timbangan. Bedanya, gelas ukur dipakai untuk benda cair, sedangkan timbangan lebih sering digunakan untuk benda padat. Meski begitu, gelas ukur juga berguna untuk mengukur takaran benda padat. Nah, benda padat yang dimaksud di sini adalah yang berbentuk bubuk. Misalnya gula, tepung, dan beras.

Takaran bahan berbentuk bubuk di gelas ukur dan timbangan tak selalu sama. Bisa demikian karena dipengaruhi oleh kepadatan bendanya. Jadi, 1 gram tepung terigu di gelas ukur belum tentu sama bila diukur dengan timbangan. Walau berbeda, biasanya selisihnya takkan jauh. Tapi jangan khawatir, permasalahan ini telah terpecahkan. Untuk mendekati keakuratan penakaran bubuk pada gelas ukur, gunakan saja gelas ukur digital. Gelas Ukur Digital

Bentuk gelas ukur digital tak jauh beda dengan gelas ukur pada umumnya. Bedanya, gelas ukur digital dilengkapi perangkat teknologi canggih di bagian pegangannya. Jadi, jika benda cair atau bubuk dimasukkan ke dalamnya, di bagian pegangannya akan muncul angka takarannya. Cara ini tentu saja memudahkan si pengguna serta memberi pengukuran yang lebih akurat.

Rangkuman

Alat ukur volume merupakan alat pengukuran untuk zat cair dan bubuk/ serbuk, dimana alat ukur ini biasanya banyak dijumpai di laboraturium kimia, dalam bidang otomotif alat ukur yang biasa digunakan adalah Gelas ukur.

Gelas ukur dapat juga berfungsi sebagai timbangan ataupun takaran, gelas ukur dibedakan menjadi dua, yaitu Gelas Ukur Manual dan Gelas Ukur Digital.

(24)

Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan alat ukur volume? 2. Apa fungsi gelas ukur?

3. Menurut bentuknya gelas ukur dibagi dua, sebutkan?

BAB III EVALUASI

A. Latihan

1. Sebutkan jenis-jenis alat ukur mekanik? 2. Apa fungsi dari Feeler gauge?

3. Apa fungsi dari Verniar Caliper? 4. Jelaskan macam-macam Micrometer? 5. Apa fungsi dari Cylinder Gauge? 6. Sebutkan fungsi dari multimeter?

7. Jelaskan dua jenis multimeter berdasarkan konstruksinya? 8. Sebutkan bagian-bagian dari multimeter analog?

9. Sebutkan fungsi dari Timing Light? 10. Apa fungsi dari battery tester?

11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan alat ukur pneumatic? 12. Apa fungsi dari Compression Tester?

13. Berapakah tekanan kompresi normal standar pabrik untuk sepeda motor? 14. Apa fungsi dari kunci momen?

15. Sebutkan tipe kunci momen?

16. Apa yang dimaksud dengan alat ukur volume? 17. Apa fungsi gelas ukur?

(25)

B. Umpan Balik

Materi yang sedang anda pelajari merupakan pengetahuan utama terhadap kompetensi Penggunaan Alat Ukur.

Berdasarkan kriteria tingkat penguasaan kompetensi:

- Kompetensi Utama : 90% - 100%

- Kompetensi Pendukung :75% - 90% - Kompetensi Pelengkap :60% - 75%

Maka standar minimal nilai yang ditetapkan untuk penguasaan materi ini adalah 90%. Bandingkan hasil jawaban tes anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir bahan ajar ini, kemudian ukurlah hasil penguasaan yang telah dicapai menggunakan rumus berikut:

 Jawaban Benar

Tingkat Penguasaan = x 100%  Soal

Jika hasil yang dsiperoleh telah mencapai 90% atau lebih, maka anda telah menguasai materi yang dipelajari dan berhak melanjutkan pembelajaran berikutnya dengan persetujuan guru pembimbing. Namun jika hasil yang diperoleh belum mencapai 90% Anda masih harus mengulangi atau mempelajari kembali bahan ajar ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (t.th.). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta : PT. Toyota Astra Motor. Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta : PT. Toyota Astra Motor. Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT Toyota Astra Motor.

(26)

Soedjana, S., Nishino, O. 1976. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

http://www.google.co.id/alat ukur otomotif

http://data.tp.ac.id/dokumen/cara+kerja+alat+ukur+tekanan+ban+sistem+peumatik.htm http://www.google.co.id/Penggunaan-Dan-Pemeliharaan-Alat-Ukur-(Opkr---10-010b).Htm

Gambar

Gambar 1. Silider Gauge
Gambar 2. Mengatur Silinder Gauge
Gambar 3. Cara Kerja Silinder Gauge

Referensi

Dokumen terkait

a) Mencuci semua tandas dan sinki serta cermin dengan bahan kimia yang sesuai supaya bersih dari kotoran. Pastikan setiap bakul/tong sampah dialaskan dengan karung plastik

Dalam mode kontrol tekanan proporsional, setpoint dapat diatur secara eksternal dalam jarak dari 25 % head maksimum ke setpoint yang ditetapkan pada pompa atau dengan

Şekil 6 da frekans değiştiricinin tahrik makinesi olarak WARD- LEONARD sisteminin kullanıldığı büyük güçlü bir senkron değiştiricinin üç fazlı asenkron

Menghasilkan aplikasi atau tool (editor teks) yang mampu mentranslasikan notasi algoritmik standar dalam bahasa C. Sehingga alat ini akan membantu mahasiswa atau orang yang

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karna atas kasih dan anugrah-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul PENGARUH

Simulasi ini dilakukan untuk mencari bentuk massa yang paling sesuai yang akan digunkan dalam perancangan apartemen.Berdasarkan dari 46 perubahan bentuk, model 8

Berdasarkan analisis data hasil penelitian tentang ‘’Hubungan Motivasi Bermain dengan Adiksi Game Online Pada Remaja SMPN 13 Padang dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar

Persiapan meliputi beberapa hal berikut ini. 1) Perancangan kebutuhan karakter yang akan dikembangkan. Terdapat dua jenis karakter yang dapat dibangun, yakni karakter