• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Fenomena Coffee Shop

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tugas Fenomena Coffee Shop"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

FENOMENA COFFEE SHO FENOMENA COFFEE SHOPP

GAYA HIDUP SANTAI MAHASISWA GAYA HIDUP SANTAI MAHASISWA

Permasalahan penulisan ini melihat realitas yang terjadi pada sekelompok mahasiswa Permasalahan penulisan ini melihat realitas yang terjadi pada sekelompok mahasiswa yang ikut mengkonsumsi minuman/

yang ikut mengkonsumsi minuman/ snack  snack  di stadi starburbuckscks coffeecoffee. . PadaPadahal starbhal starbucksucks coffeecoffee ya

yang ng mermerupakupakan salah satuan salah satu coffecoffee e shopshop  yang memberikan harga mahal hanya untuk   yang memberikan harga mahal hanya untuk  minuman/

minuman/ snack  snack -nya, tidak hanya itu saja starbucks juga identik dengan kelompok orang--nya, tidak hanya itu saja starbucks juga identik dengan kelompok orang-orang eksklusi

orang eksklusif f khususkhususnya orang-orang eksekutinya orang-orang eksekutif f yangyang high-class.high-class. Tetapi kenyataannya Tetapi kenyataannya ada sekelompok mahasiswa yang juga ikut mengkonsumsi minuman/

ada sekelompok mahasiswa yang juga ikut mengkonsumsi minuman/ snack  snack  di starbucks  di starbucks coffee.

coffee. Apabila melihat sendiri di starbucks Apabila melihat sendiri di starbucks coffeecoffee-nya, memang tidak begitu -nya, memang tidak begitu terlterlihat adaihat ada sekelompok mahasiswa berada di starbucks. Oleh karena itu mengambil permasalahan sekelompok mahasiswa berada di starbucks. Oleh karena itu mengambil permasalahan  penulisan

 penulisan tentang tentang gaya gaya hidup hidup santai santai sekelompok sekelompok mahasiswa mahasiswa saat saat mereka mereka berada berada didi star

starbucksbucks coffee.coffee. ntuk menganalisa menggunakan metode penelitian kualitatif dengan ntuk menganalisa menggunakan metode penelitian kualitatif dengan  paradigm

 paradigm interpretatif interpretatif yang yang secara secara khusus khusus menggunakan menggunakan teori teori utamanya utamanya dari dari ThorsteinThorstein !e

!eblen tentangblen tentang leisure classleisure class dan teori dan teori pendukunpendukungnya tentang masyarakagnya tentang masyarakat t konsumkonsumsi darisi dari "ean #audrillard.

"ean #audrillard. $alam penulis

$alam penulisan an ini, alasan secara ini, alasan secara sosisosial al mengimengikuti gaya kuti gaya hidup santai sebagaimahidup santai sebagaimanana yang dilakukan

yang dilakukan leisure classleisure class di starbucks di starbucks coffeecoffee itu berawal dari ajakan teman-temannya, itu berawal dari ajakan teman-temannya, sam

sampai pai menmengaku gaku kalkalau au sudsudah ah memenjadnjadi i kegikegiataatan n sehsehariari-ha-hari ri yanyang g harharus us dildilakukakukan.an. %ehing

%ehingga ga sekelsekelompok ompok mahasmahasiswa memberikaiswa memberikan n pernypernyataan ataan bahwa bahwa rasa yang rasa yang diberidiberikankan sangat enak dan

sangat enak dan suasansuasana a yang sangat nyaman. ntuk yang sangat nyaman. ntuk alasaalasan n secara ekonomisecara ekonominya, merekanya, mereka men

menyatyatakanakan, , dendengan gan uang uang saksaku u yanyang g dipdiperoeroleh leh cukcukup up sajsaja a memmembeli beli miminumnuman/an/ snack  snack  walaupun mereka juga mengakui harga yang diberikan mahal dan tidak sebanding. Oleh walaupun mereka juga mengakui harga yang diberikan mahal dan tidak sebanding. Oleh karena itu membuat sekelompok mahasiswa ini menikmati gaya hidup santainya dan karena itu membuat sekelompok mahasiswa ini menikmati gaya hidup santainya dan munculnya

munculnya high consumptionhigh consumption &konsumsi berlebihan'. (aya hidup santai yang terjadi pada &konsumsi berlebihan'. (aya hidup santai yang terjadi pada sekel

sekelompok mahasiswa penikmat starbucksompok mahasiswa penikmat starbucks coffeecoffee sebagaima sebagaimana yang dilakukanna yang dilakukan leisureleisure class

class itu masih biasa. )arena masih belum jelasnya kelompok mahasiswa dengan kriteria itu masih biasa. )arena masih belum jelasnya kelompok mahasiswa dengan kriteria seperti apa untuk dimasukkan dalam kelompok mahasiswa yang menikmati gaya hidup seperti apa untuk dimasukkan dalam kelompok mahasiswa yang menikmati gaya hidup santai di starbucks.

(2)
(3)

Pendahuluan Pendahuluan

)alau dulu itu belum ada tempat yang dinamakan

)alau dulu itu belum ada tempat yang dinamakan coffee shopcoffee shop, karena dulunya kalau, karena dulunya kalau or

orang ang mamau u memeninikmkmatati i kokopi pi ititu u di di wawarurung ng kokopi pi atatau au bibiasasa a didisesebubut t dedengangan n wawarkrkop.op. *arung-warung kopi ini sering terlihat di pinggir-pinggir jalan raya. #udaya minum kopi *arung-warung kopi ini sering terlihat di pinggir-pinggir jalan raya. #udaya minum kopi awalnya itu minuman kopinya berwarna hitam pekat, rasanya pahit dan panas. %elain itu, awalnya itu minuman kopinya berwarna hitam pekat, rasanya pahit dan panas. %elain itu, karena tempat

karena tempatnya berupa nya berupa sebuah warung yang suasana tempatnysebuah warung yang suasana tempatnya a juga panas dan juga panas dan penuhpenuh dengan orang-orang maka orang yang minum kopi merasakan panasnya. Penikmat kopi dengan orang-orang maka orang yang minum kopi merasakan panasnya. Penikmat kopi dul

dulunyunya a itu itu oraorang-ng-oraorang ng tua tua yanyang g bisbisa a memmembuat buat mermereka eka mermerasaasakan kan dan dan menmenikmikmatiati  panasnya setelah minum kopi.

 panasnya setelah minum kopi.

ntuk saat ini di +aman modernisasi tidak asing lagi soal gaya hidup. (aya hidup ntuk saat ini di +aman modernisasi tidak asing lagi soal gaya hidup. (aya hidup disi

disini gaya ni gaya hidup saat menikmati minumahidup saat menikmati minuman n kopi tetapi pada kopi tetapi pada budaybudaya a minum kopi, sudahminum kopi, sudah mun

muncul cul ististilailah h barbaru u untuntuk uk menmenyebyebut ut warwarung ung kopkopi i dengdengan an sebsebutautann coffee shopcoffee shop. (aya. (aya hidup yang lebih modern, dalam arti sudah mengikuti perkembangan +aman yang tidak  hidup yang lebih modern, dalam arti sudah mengikuti perkembangan +aman yang tidak  mau ketinggalan. Perubahan gaya hidup ini paling mencolok jika dilihat yang terjadi pada mau ketinggalan. Perubahan gaya hidup ini paling mencolok jika dilihat yang terjadi pada masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. (aya hidup yang berubah itu tentang budaya masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. (aya hidup yang berubah itu tentang budaya minum kopi yang dahulu dan sekarang. $i kota-kota besar, bisa dikatakan cepat sekali minum kopi yang dahulu dan sekarang. $i kota-kota besar, bisa dikatakan cepat sekali mengikuti gaya hidup yang modern sehingga menikmati minuman kopi itu dijadikan mengikuti gaya hidup yang modern sehingga menikmati minuman kopi itu dijadikan suatu gaya hidup bagi masyarakat modern.

suatu gaya hidup bagi masyarakat modern.

)hu

)husussusnya nya pada pada seksekelomelompok pok mahmahasiasiswa swa yanyang g sebsebagai agai masmasalaalah h untuntuk uk ditditelielititi karena sekelompok mahasiswa sendiri merupakan bagian juga dari penikmat

karena sekelompok mahasiswa sendiri merupakan bagian juga dari penikmat coffee shopcoffee shop.. %ek

(4)
(5)

 berkumpul dengan teman-temannya, bisa untuk sekedar mengobrol atau mengerjakan tugas bersama-sama, dan menghabiskan waktu. %ekelompok mahasiswa juga lebih  banyak memiliki waktu luang dibandingkan anak sekolah karena waktu yang dimiliki

mahasiswa cukup senggang saat menunggu jam kuliah tiba.

$alam pemilihan coffee shop-pun, dipiilih starbucks sebagai coffee shop yang diteliti. ni disebabkan karena starbucks merupakan salah satu coffee shop yang sudah terkenal dan mendunia dengan harga yang terbilang tidak murah. ang diteliti adalah sekelompok  mahasiswa sendiri yang belum bekerja dan mempunyai uang sendiri rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit hanya untuk menikmati sajian kopi yang ditawarkan.

Akhirnya penulisan ini memfokuskan pada apa alasan secara sosial dan ekonomi sekelompok mahasiswa mengikuti gaya hidup santai sebagaimana yang dilakukan leisure class di starbucks coffee. Penulisan ini menggunakan paradigma interpretatif yang  berupaya untuk memahami apa makna terhadap perilaku kehidupan manusia, baik 

manusia sebagai indiidu sendiri maupun sebagai manusia yang berinteraksi dengan komunitas dan masyarakat lainnya.

(6)
(7)

A. Kajian

%etiap orang dewasa pasti pernah mengalami masa muda. #anyak cerita tentang kenakalan yang dilakukan saat masa muda dianggap wajar. al ini menunjukkan bahwa  pada masa muda ada ciri khas pola perilaku tertentu yang ingin ditunjukkan setiap orang  pada masanya untuk menunjukkan identitas dirinya.

Pertama, kehidupan di kota-kota besar dengan limpahan sarana informasi dan hiburan menuntut setiap orang lebih selektif dan memiliki filter yang baik dalam menerima segala hal yang datang dari luar. )aum muda, sebagai masa pembentukan citra diri mulai terjadi, menjadi masa penting bagi pertumbuhan seseorang sebelum memasuki masa dewasa. Pada titik ini, kaum muda kemudian menjadi rentan terhadap masuknya nilai-nilai baru.

)edua, salah satu kebutuhan remaja adalah sosialisasi diri dalam pergaulan sebayanya. 0aka tidak jarang rumah makan dan kafe menjadi tempat-tempat yang dituju untuk memenuhi kebutuhan ini. %eiring dengan pertumbuhan jumlah manusia, terutama kaum muda, pertumbuhan kebutuhan hidup pun meningkat. al ini juga yang menyebabkan tumbuhnya berbagai macam industri baru, termasuk di dalamnya industri-industri bisnis yang muncul dari kreatiitas dan inoasi p emiliknya. 0ulai dari kebutuhan akan makanan, minuman, pakaian, alat tulis, transportasi, sampai kebutuhan yang ditujukan hanya untuk pemenuhan keinginan diri semata. #elanja atau shopping nampaknya sudah berkembang artinya menjadi suatu cerminan gaya hidup dan rekreasi  pada masyarakat kelas ekonomi tertentu. #ahkan fenomena saat ini yang doyan  berbelanja adalah remaja.

)etiga, maraknya tempat-tempat semacam kafe di dua kota yang menjadi perhatian utama tulisan ini yaitu ogyakarta dan "akarta. $i ogyakarta, selain sebagai kota pelajar, kota ini juga telah lama dikenal sebagai kota seni dan budaya. #anyak musisi dan seniman kenamaan di tanah air dilahirkan oleh kota ini. al ini menunjukkan bahwa di

(8)
(9)

ogyakarta, kreatiitas manusia tidak dikekang, bahkan manusia cenderung diberi kebebasan untuk berekspresi. Peluang ini kemudian menciptakan manusia-manusia yang lebih kreatif dalam berpikir dan berkarya. )reatiitas ini kemudian oleh sebagian orang diterapkan dalam berbisnis.

#anyak usaha-usaha yang muncul akibat dari ide-ide kreatif yang kemudian berhasil menciptakan pasarnya sendiri, ataupun tercetus ide usaha kreatif yang terinspirasi dari hasil pengamatan terhadap perilaku orang lain. al ini ditandai dengan menjamurnya warung-warung makan dan coffee shop di ogyakarta.

$alam hal ini, warung makan, restoran, dan kafe dengan harga terjangkau masih menjadi andalan bagi para mahasiswa. #egitu juga dengan maraknya bisnis minuman atau beverages. al ini dapat dilihat dari maraknya fenomena kemunculan coffee shop, atau yang akrab di telinga kita biasa disebut kafe, yang bergeser makna. )ini orang pergi ke coffee shop tidak hanya untuk mencicipi kopi khas coffee shop itu sendiri, melainkan untuk sekedar nongkrong dan bersantai dengan kelompoknya. Tak jarang kini di ogyakarta banyak terdapat coffee shop dengan konsep yang sedikit berbeda, demi alasan kepuasan konsumen yang datang, dan pastinya untuk mendapatkan market share demi mendapatkan keuntungan atau margin atas usaha yang dijalankan. %ebagai contoh 1offee #reak yang terdapat di jalan )aliurang km 2 yang memadukan konsep toko minuman dan  perpustakaan mini bagi konsumennya yang hobi atau mungkin hanya ingin

menghabiskan waktu untuk membaca. 0inistry of 1offee yang terletak di jalan Prawirotaman pun tak kalah nyaman untuk dijadikan tempat berkumpul dengan kelompok. 3amun konsepnya lebih luas dibanding 1offee #reak karena mencakup restauran,perpustakaan keluarga, toko roti dan kue sampai hotel bagi para ekspatriat.

$i "akarta, ngopi di pusat-pusat perbelanjaan dan perkantoran di kini sudah menjadi tren dan gaya hidup metropolitan. 4ihat saja, misalnya, gerai-gerai minum kopi seperti %tarbucks, 1offee 1lub, "aa #ay dan %egafredo 5spresso yang kerap dibanjiri  pengunjung. Orang rela antri untuk mendapatkan secangkir kopi yang harganya sekitar 

6p. 72.888, empat sampai lima kali lipat dibandingkan dengan harga secangkir kopi di warung-warung kopi pinggir jalan. )ami menjual suasana, bukan sekadar kopi. 9$i sini,  pengunjung dapat duduk di sofa empuk sambil mendengarkan musik ja++ atau musik 

salsa. Tentu sambil menikmati kopi khas racikan kami,: kata Anthony 1otton, (0 PT %ari 1offee ndonesia, perusahaan yang mengelola %tarbucks.

(10)
(11)
(12)
(13)

B. Gaya Hidu San!ai Maha"i"#a

Apa saja yang melatarbelakangi sekelompok mahasiswa mengikuti gaya hidup santai sebagaimana yang dilakukan leisure class di starbucks coffee. $iketahui dari pernyataan sekelompok mahasiswa tentang kapan pertama kali informan pergi ke starbucks disini akan dijelaskan keseluruhan jawaban informan tentang apa yang membuat sekelompok  mahasiswa sebagai leisure class ini tertarik pada starbucks coffee ternyata tertarik dengan suasana, rasa dan promo yang diberikan. ni masih digunakan untuk menjawab  permasalahan alasan secara sosialnya.

Tetapi tanggapan dari sekelompok mahasiswa penikmat starbucks coffee  dengan memberi tanggapan yang positif setelah mengkonsumsi minuman/ snack   di starbucks. Tanggapan yang diberikan bermacam-macam tetapi secara keseluruhan menilai dari rasanya yang enak, suasananya dan fasilitas yang diberikan. %ampai-sampai ada yang mengatakan kalau membuat ketagihan dan tidak berniat ke coffee shop  lainnya. Tanggapan setelah mengkonsumsi di starbucks ini bisa dijadikan salah satu jawaban yang  bisa digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.

%ekelompok mahasiswa penikmat starbucks coffee  menunjukkan begitu menyukai starbucks karena rasa dari minuman yang dipesan sangat enak, manis, tidak memberikan efek yang kurang memuaskan sehingga berbeda dengan coffee shop lainnya. %elain dari rasa yang sudah diberikan juga ada alasan secara sosial lain yang membuat sekelompok  mahasiswa mengikuti yang dilakukan leisure class memilih ke starbucks, alasan sosial lainnya adalah suasana tempat yang diberikan. )arena ketertarikan sekelompok  mahasiswa pada starbucks itu sebagian besar melihatnya dari rasa da n suasananya.

%uasana yang sudah diberikan oleh starbucks itu, nyaman, tidak terlalu ramai dengan orang, enak, antara tempat untuk orang yang merokok dan tidak dipisahkan dan tidak  dibatasi oleh waktu. Orang-orang melihat bahwa starbucks itu identik dengan orang-orang eksklusif maka orang-orang-orang-orang menjadi ragu untuk kesana. Tetapi dengan tempat yang eksklusif ini membuat starbucks menyediakan suasana tempat yang nyaman dan enak  sehingga sekelompok mahasiswa mengikuti yang dilakukan leisure class  mempunyai alasan secara sosial untuk tertarik pada starbucks. %uasana tempat di starbucks inilah menjadi alasan sosial berikutnya yang bisa membuat starbucks menarik sekelompok 

(14)
(15)

mahasiswa bisa mengikuti yang dilakukan leisure class dalam menghabiskan waktu luangnya.

$i dalam  Leisure class  yang diartikan oleh !eblen sebagai kelas pemboros yang mengeluarkan banyak uang demi menghabiskan waktu luang. $engan menghabiskan uang dan waktu luang maka akan memunculkan suatu konsumsi yang berlebihan &high consumption'. !eblen memang menambahkan kalau konsumsi berlebihan ini diartikan sebagai pemakaian uang atau sumber daya yang lain dengan tujuan meningkatkan status sosial. Tetapi yang perlu diperjelas lagi bahwa sekelompok mahasiswa penikmat starbucks ini tidak merasa kalau dengan ke starbucks itu status sosialnya menjadi lebih tinggi. $ilihat dari status sosial sekelompok mahasiswa penikmat starbucks yang  bermacam-macam ada yang biasa saja sampai yang tinggi tetapi yang bisa dilihat kalau

ke starbucks itu tidak juga menaikkan status sosial tetapi memuaskan keinginannya untuk  menikmati minuman/ snack  di starbucks. %ehingga tidak memperhatikan status sosial yang nantinya bisa dihasilkan tetapi lebih kepada kepuasan pada rasa yang enak dan suasana tempat yang nyaman.

Pendapat dari !eblen tentang masyarakat yang mengejar status sosial dengan sedikit untuk kebahagiaan mereka sendiri. #eberapa merk dan toko dianggap sebagai 9kelas tinggi: daripada yang lain, dan orang mungkin membeli ketika orang lain tidak mampu melakukannya. #isa dilihat dari pernyataan !eblen ini bahwa mengejar status sosial agar  menjadi lebih tinggi itu untuk kebahagiaannya sendiri yang berusaha mengejar status sosial. ni memang dibenarkan dalam sekelompok mahasiswa penikmat starbucks, mendapatkan kebahagiaan berupa kepuasan dengan apa yang sudah diberikan starbucks tetapi tidak dalam mengejar status sosial. 0engambil dari pernyataan !eblen, sekelompok mahasiswa mengikuti yang dilakukan leisure class ini juga tidak berusaha membeli minuman/ snack  di starbucks dibalik sebagian mahasiswa lainnya tidak sanggup membeli karena memang tertarik pada starbucks dengan apa yang sudah diberikan oleh starbucks tanpa melihat sebagian mahasiswa lainnya yang tidak bisa membeli.

Alasan secara ekonominya, dimana dilihat dari uang saku yang diperoleh untuk  dipergunakan mengkonsumsi minuman/ snack di starbucks coffee. ntuk melihat sekelompok mahasiswa ini seperti apa kehidupan ekonominya sampai bisa mengikuti yang dilakukan leisure class.

(16)
(17)

Apabila mengambil dari teori masyarakat konsumeris dari #audrillard bahwa kemampuan konsumsi sekelompok mahasiswa dalam mengikuti yang dilakukan leisure class  dalam mengkonsumsi minuman/ snack  di starbucks itu tidak lagi didasarkan pada kelas sosialnya. $ibuktikan dengan jumlah uang saku yang diperoleh sekelompok  mahasiswa penikmat starbucks yang ratanya satu juta dalam sebulan. $engan rata-rata satu juta ini tidak lebih dari dua juta, dengan uang saku yang besarnya segitu masih  bisa mengkonsumsi minuman/ snack di starbucks. )arena diketahui bahwa harga yang

diberikan starbucks itu diatas rata-rata, apalagi masih berstatus mahasiswa yang hanya mengandalkan pada uang saku yang diperoleh.

%esuai dengan teori #audrillard yang mengatakan bahwa siapapun yang berada dalam bagian kelompok sosial apapun, kelompok sosial ini yaitu, sekelompok mahasiswa dalam mengikuti yang dilakaukan leisure class yang memperoleh uang saku rata-rata satu  juta dan termasuk dalam kelompok sosial menengah ke atas. *alaupun berada di

kelompok sosial menengah ke atas ini menunjukkan bahwa sanggup mengikuti pola konsumsi dalam mengkonsumsi minuman/ snack di starbucks.

$ari beberapa definisi gaya hidup itu masih kabur. 3amun bila dikaitkan dengan  budaya konsumen, gaya hidup sendiri bisa diartikan yang merupakan bentuk 

indiidualitas, ekspresi diri serta kesadaran diri yang stylistik. ndikator dari indiidualitas selera konsumen ini salah satunya berupa minuman/ snack yang dinikmati sekelompok mahasiswa dalam mengikuti yang dilakukan leisure class. #isa dikatakan  bahwa masing-masing indiidu dari sekelompok mahasiswa penikmat starbucks ini

memiliki selera yang berbeda-beda dengan memberikan tanggapan setelah mengkonsumsinya. #udaya konsumen itu merupakan bentuk dari indiidualitas selera konsumen yang berbeda-berbeda, yang menjadi konsumen tentunya sekelompok  mahasiswa penikmat starbucks yang memiliki tanggapan setelah merasakan apa yang habis dikonsumsi di starbucks.

%ekelompok mahasiswa yang bisa menikmati starbucks yang dikelilingi orang-orang ekslusif karena suasana tempatnya juga ekslusif, tidak mau seperti sekelompok  mahasiswa lain yang lebih memilih ke coffee shop kelasnya di bawah starbucks. %ekelompok mahasiswa penikmat starbucks sadar memang ada coffee shop  yang harganya lebih murah di starbucks tetapi rasa dan suasana tempatnya masih belum ada

(18)
(19)

yang bisa mengalahkan starbucks. %ecara tidak sadar merebut posisi sosial sekelompok  mahasiswa lain yang tidak pernah mengkonsumsi minuman/ snack   di starbucks karena  posisi sosialnya juga menjadi berbeda. %ekelompok mahasiswa penikmat starbucks juga

sadar kalau harga yang diberikan itu mahal dan masih belum sebanding tetapi masih saja ke starbucks yang secara tidak sadar berada di posisi sosial lebih tinggi dibandingkan sekelompok mahasiswa yang tidak mengkonsumsi minuman/ snack  di starbucks.

%ekelompok mahasiswa dalam mengikuti yang dilakukan leisure class  dalam menikmati minuman/ snack  di starbucks ini selain mengikuti leisure class, dalam menikmatinya juga merupakan bentuk dari gaya hidup yang masih kabur atau bias. *alaupun antara gaya hidup dan leisure class  itu saling berkaitan tetapi konsep gaya hidup sekelompok mahasiswa penikmat starbucks coffee masih bias. #iasnya karena kriteria dari sekelompok mahasiswa yang seperti apa bisa dikatakan melakukan seperti leisure class sebagai penikmat coffee shop. $ari bermacam-macamnya kriteria sekelompok mahasiswa yang dijadikan informan dalam penelitian ini bisa menimbulkan gaya hidup yang dinikmati menjadi bias. Penampilan maupun kehidupan sosial-ekonomi tidak bisa dijadikan acuan dalam melihat kriteria mahasiswa penikmat coffee shop.

#erarti bisa dikatakan bahwa gaya hidup yang santai bagi sekelompok mahasiswa ini karena merasakan kenyamanan tempat dan rasa minumannya yang sangat enak. Apalagi santainya itu karena tidak memesan minuman kopi pada dasarnya yang harus panas dan tempatnya juga panas agar seperti budaya minum kopi sebenarnya. %antai dari gaya hidup sekelompok mahasiswa dalam mengikuti yang dilakukan leisure class ini karena tidak  meminum kopi yang harus panas dan tempatnya-pun tidak panas berada di warung melainkan sudah dingin, nyaman dan tidak merasakan penuh sesak dengan orang-orang.

(20)
(21)

C. PE$KEMBANGAN COFFEE SHOP

Pada awalnya, minum kopi sudah menjadi kebiasaan masyarakat ndonesia sejak  +aman dahulu kala. Pasalnya, ndonesia adalah salah satu penghasil biji kopi terbaik di dunia. #eberapa daerah yang terkenal dengan produksi biji kopinya adalah Aceh, 4ampung, 0edan, "awa, Ternate, %ulawesi, dan ;lores. #ahkan bagi masyarakat 5ropa +aman dahulu, sedapnya seduhan kopi yang mereka seruput lebih akrab disebut jaa. $i ndonesia, usia penikmat kopi hampir tidak pandang usia mulai dari remaja hingga orang dewasa bahkan manula, sehingga tidak terhitung jumlahnya. #agi mereka, kopi adalah konsumsi harian dan merupakan bagian makanan dan minuman sehari-hari.

)ata kafe &dalam arti kedai kopi' berasal dari bahasa Perancis, Cafe, yang artinya  juga kopi. )afe yang semula selalu di pinggir jalan dan sederhana, sekarang, masuk ke

dalam gedung hotel berbintang atau mal, dengan berbagai nama. %alah satunya adalah coffee shop yang sekarang praktis menjual makanan berat juga, tapi juga melayani tamu yang memesan minuman dan makanan kecil. $ari sebagian penjelasan di atas, penulis menyimpulkan pengertian coffee shop adalah tempat yang menyediakan berbagai jenis kopi dan minuman non alkohol lainnya dalam suasana santai, tempat yang nyaman, dan dilengkapi dengan alunan musik, baik lewat pemutar atau pun lie music, menyediakan teleisi dan bacaan, desain interior khas, pelayanan yang ramah, dan beberapa di antaranya menyediakan koneksi internet nirkabel.

0enurut %ahro, manajer 0arketing 1offe #ean < Tea 4eaf, saat ini ada pergeseran, mereka yang biasa ngopi di hotel berbintang beralih ke coffee shop. al ini dimungkinkan karena mereka ingin mencari suasana baru yang tidak didapatkan di hotel. 9$i coffee shop lebih bebas, suasananya dibuat seperti di rumah sendiri,: kata %ahro.2 %eiring maraknya tren minuman ala budaya barat, yaitu berbagai jenis soft drink dan bir, maka kegemaran orang menikmati kopi sempat tersingkir, terlebih di kalangan remaja.  3amun sejak akhir era =>>8-an, kopi mulai kembali diminati. al ini ditandai dengan  banyaknya coffee shop atau kafe. #ahkan, konsep awal toko kopi yang hanya menjual kopi kini mengalami perluasan makna. 1offee shop kini selain menjual kopi juga menjual suasana. 0araknya kemunculan coffe shop saat ini tidak terlepas dari pengaruh gaya hidup kota besar yang menyuguhkan banyak kesenangan bagi para pencari hiburan dan

(22)
(23)

menjadi tempat 9nongkrong: faorit bagi kalangan eksekutif muda di area perkantoran di "akarta, dan kini meluas di kalangan remaja. ;enomena pergi ke kafe ini yang kemudian disebut sebagai bagian dari gaya hidup di kota besar.

%elama ini para remaja hanya sekedar memesan kopi karena sedang tren dan terdengar keren seperti 1appuccino dan 4atte, tanpa tahu arti sebenarnya.0arketing 0anajer PT %antos "aya Abadi yang memproduksi )opi )apal Api %abrina )harisanti mengatakan, tren komunitas kafe terus meningkat terutama di kota-kota besar. Tren itu diakui sangat positif untuk meningkatkan gairah minum kopi. 0eski tren itu baru sebatas 9nongkrong: di kafe, pelan tapi pasti orang akan makin mengerti rasa kopi dan  bagaimana meraciknya.

)opi kini telah menjadi bagian dari gaya hidup, khususnya bagi mereka yang tinggal di kota besar, secara spesifik "akarta dan ogyakarta yang menjadi perhatian kajian ini. Apalagi dengan semakin banyaknya kafe khusus kopi dan inoasi dalam pembuatan kopi, sehingga melahirkan semakin banyak pecandu kopi di dunia ini. )onsumen mendatangi )edai %tarbucks bukan semata-mata ingin minum kopi, melainkan karena ada sentuhan emosi yang dihadirkan gerainya. 5ntah itu perasaan bangga, gengsi, atau kehangatan.

%alah satu pilihan langkah strategis yang dilakukan oleh pihak pengelola %tarbucks 1offee ndonesia adalah bagaimana dapat menarik pelanggan-pelanggan yang baru serta tentunya membuat pelanggan yang sudah ada selama ini dapat tinggal lebih lama (stay longer) menikmati sajian kopi yang ditawarkan, dengan cara menyediakan akses internet nirkabel atau yang lebih dikenal dengan nternet ot %pot. $engan fasilitas ini, sembari menikmat kopi hangat %tarbucks, pengunjung tetap dapat melakukan aktiitas bisnis ataupun mengakses informasi melalui 3otebook atau iPad.

Pengusaha pun semakin jeli melihat peluang. %tarbucks, misalnya, melakukan inoasi dalam berbagai hal untuk menarik pengunjung. ;akta yang terekam di "akarta tentang tren minum kopi di mal dalam dua tahun terakhir ini menunjukkan betapa "akarta kian berkembang dan menjadi bagian dari globalisasi.

(24)
(25)

%ebetulnya, fenomena ini tak berbeda dengan warung kopi yang ada dalam komunitas masyarakat pinggiran sebab sudah lama masyarakat ndonesia suka minum kopi, begadang, dan membahas banyak hal. ang berubah sesuai +aman adalah lokasi ngopi, desain tempat, dan kemasan kopi yang diciptakan 9wah: serta memikat kalangan menengah dan atas metropolitan meski dijual dengan harga empat atau lima kali lipat dari harga semula. %ebagai kota kosmopolit, "akarta menjadi kota yang menarik bagi inestor  asing. )onsekuensinya, fenomena global yang bisa ditemukan di belahan dunia lain, dari Tokyo, %ingapura, 3ew ork, hingga Paris, juga dapat ditemukan di "akarta.

;enomena perilaku kaum muda pergi ke coffee shop telah memasuki tidak hanya "akarta sebagai kota metropolitan, tetapi juga kota-kota besar lainnya di ndonesia. 0eskipun tidak banyak coffee shop dengan lisensi dagang dari luar negeri, namun kaum muda di kota-kota besar lain juga menunjukkan gaya hidup menyerupai kota 0etropolitan. ogyakarta sebagai kota besar dengan banyaknya pendatang, terutama kaum muda, menyebabkan pergeseran gaya hidup ke arah modernisasi yang muncul akibat desakan tuntutan hiburan dan minimnya filter arus modernisasi. al ini ditunjukkan dengan menjamurnya tempat-tempat hiburan malam, karaoke, distribution store, dan kafe.

Arus globalisasi yang cepat membawa semua bangsa dituntut untuk dapat ikut  berperan serta di dalamnya bila tidak ingin tenggelam. 3egara-negara #arat dipandang sebagai kiblat perkembangan +aman. Tidak hanya dari sisi teknologi tetapi juga gaya hidup. 0odernisasi mengubah gaya hidup menjadi lebih seirama dengan gaya hidup #arat bahkan terkadang dengan menanggalkan nilai lama. 0odernisasi juga mengharuskan perubahan sikap dan mental dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan  baru. %ementara itu, industrialisasi berkaitan dengan penyebaran barang-barang yang diproduksinya. Agar hasil produksi laku di pasar, para kapitalis dan organ-organ sistemnya sengaja 9membuat: budaya yang berhubungan dengan hasil produksinya. #arang-barang atau instrumen-instrumen yang semula sebatas kebutuhan sekunder dapat menjadi primer.

(26)
(27)

0anusia hidup dengan kebutuhan inilah yang akan menjadi satu elemen penting motiasi yang mengarahkan indiidu untuk berperilaku. Tahap pencarian identitas pada remaja, serta konformitas tinggi pada kelompok, membuat remaja menjadi dekat dengan gaya hidup tertentu. Tak jarang kemudian gaya hidup ini mendasari perilaku

konsumen kaum muda. al ini dimanfaatkan oleh produsen dan pemasar untuk  memasarkan bisnisnya, seperti fenomena bergesernya fungsi coffee shop yang kini tidak  hanya menyediakan kopi, tetapi juga menjual gaya hidup yang digemari oleh kaum muda.

#erbicara mengenai gaya hidup tidaklah selalu berarti negatif. Orang dapat menjalankan suatu pola gaya hidup yang sehat berlandaskan rasio dan logika. Tetapi terkadang gaya hidup yang dijalani sebagian orang, justru hanya didasarkan pada prinsip kesenangan semata.

(aya hidup membawa manusia pada warna baru dan dinamika dalam kehidupan. 0anusia selalu mencari cara kreatif dalam hidup, dan ariasi gaya hidup sebagai salah satu bentuk perwujudan kreatiitas ini. 3amun, bila gaya hidup tersebut sudah  berorientasi pada kesenangan dan hura-hura semata tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan sosial dan menyuburkan nilai-nilai negatif dalam kehidupan, maka hal ini dapat dikatakan sebagai gaya hidup menyimpang.

(28)
(29)

D. GAYA HIDUP $EMA%A& PSIKO'OGI PE$KEMBANGAN

6emaja atau yang biasa disebut dengan Adolescence, berasa dari bahasa latin adolescere, yang berarti 9tumbuh: atau 9tumbuh menuju kematangan:. 0asa remaja adalah periode transisi ketika indiidu berubah secara fisik dan psikologis dari anak-anak  menjadi dewasa. %orenson dalam urlock mengkarakteristikkan masa itu sebagai berikut. “Remaja adalah lebih dari sekedar seseorang yang beranjak dari masa kanak-kanak.  al ini lebih kepada pembentukan di dalam diri! periode transisi yang penting untuk   perkembangan ego. "ni adalah hal meninggalkan ketergantungan pada masa

kanak-kanak dan pencapaian ke masa de#asa. $eorang remaja adalah pengembara yang  meninggalkan suatu tempat namun belum sampai ke tempat selanjutnya. "ni adalah  sebuah tempat pemberhentian antara kebebasan dan sejumlah tanggung ja#ab dan

komitmen%keinginan%komitmen serius mengenai pekerjaan dan cinta.&

0asa muda merupakan masa transisi dari remaja akhir menuju masa dewasa. #anyak  ahli perkembangan percaya bahwa menentukan awal masa remaja lebih mudah dari pada menentukan berakhirnya masa remaja dan permulaan masa dewasa.al ini disebabkan mulainya masa remaja awal dimulai pada masa tertentu secara serempak, yaitu sekolah menengah pertama. 3amun berakhirnya masa remaja menuju dewasa sangat tergantung  pada perbedaan indiidu dalam mencapai kriteria kedewasaan. 0enghadapi dunia kerja yang kompleks, dengan tugas yang sangat khusus, banyak anak muda yang telah melampaui masa remaja menghabiskan periode waktu yang panjang dalam institut teknik, uniersitas, dan pusat pendidikan pasca sarjana untuk memperoleh kemampuan khusus,  pengalaman pendidikan, dan pelatihan profesional.

(30)
(31)

(aya hidup adalah sebuah pola konsumsi yang merefleksikan pilihan-pilihan seseorang tentang bagaimana mereka menghabiskan uang dan waktu mereka. Perspektif   pemasaran gaya hidup mengungkapkan bahwa orang menggolongkan diri mereka sendiri ke dalam kelompok berdasarkan hal-hal yang mereka sukai, bagaimana mereka menghabiskan waktu senggang mereka, dan bagaimana mereka memilih untuk  menghabiskan sebagian pendapatan mereka. %eringkali konsumen memiliki produk, jasa, dan aktiitas bersama orang lain karena mereka terkait dengan gaya hidup tertentu. #agi  pemasar, memahami gaya hidup konsumennya berarti akan mendapatkan gambaran

(32)
(33)

E. FAKTO$(FAKTO$ $EMA%A

Penjelasan terhadap gejala di atas dapat dilakukan melalui faktor internal dan eksternal. ;aktor internal adalah faktor dalam diri yang dapat menyebabkan terjadinya perilaku. ;aktor internal merupakan salah satu faktor pendorong perilaku yang sifatnya laten karena bersumber dari dalam diri remaja dan terkadang tidak disadari, namun hasilnya dapat dilihat dari perilaku remaja itu. Adapun faktor-faktor internal itu adalah sebagai  berikut.

=. )arateristik 6emaja

%etiap tahap perkembangan kehidupan manusia memiliki ciri khas sendiri yang dapat terlihat dari karateristiknya. 6emaja sebagai masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa menjadi masa yang paling penting dalam menentukan kehidupan seseorang pada tahap perkembangan selanjutnya. #eberapa ahli mencoba mengungkapkan tugas-tugas  berat dalam masa penting ini. %alah satunya adalah beradaptasi dengan perkembangan fisiknya terutama terkait dengan pematangan seksual. 6emaja perlu menerima kondisi dan pola pertumbuhan tubuh mereka, belajar merawat tubuh mereka, dan menggunakannya secara efektif pada olahraga, rekreasi, kerja, dan tugas-tugas harian. 0ereka juga mulai mencapai hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya dari dua jenis kelamin. 6emaja mulai berpindah dari minat-minat yang sama dengan jenis kelamin dirinya di masa kanak-kanak untuk membangun hubungan heteroseksual. 0enjadi dewasa berarti juga belajar kemampuan dan perilaku sosial yang dibutuhkan kelompok hidup? mencapai peran sosial maskulin dan feminin. Apa itu wanita@ $an  bagaimana seharusnya seorang wanita berpenampilan@ #agaimana seharusnya wanita  berperilaku@ 6emaja harus membangun pengertian, afeksi, dan rasa hormat tanpa ketergantungan sosial. 6emaja yang pemberontak dan mengalami konflik dengan orang tua mereka juga dengan orang dewasa lainnya membutuhkan pengertian yang lebih besar  mengenai diri mereka sendiri dan orang dewasa tentang alasan mengapa konflik di antara mereka terjadi.

(34)
(35)

7. Teman $ekat

%ebagaimana disebutkan dalam tugas perkembangan di atas, remaja membutuhkan  peran di antara teman sebayanya untuk belajar peran sosial dirinya ke depan di masyarakat. Pada masa remaja, teman sebaya sangat berpengaruh terhadap usaha remaja untuk mencapai peran itu. Aspek positif dari hubungan sebaya di antara remaja didokumentasikan dengan baik. %ebuah studi yang dilakukan oleh )eefee dan #erndt dalam 6ice menemukan bahwa kualitas dan stabilitas pertemanan remaja berkaitan erat dengan self esteem. )eterlibatan kelompok sebaya banyak ditemukan berhubungan  positif dengan banyak indikator psikologi dan penilaian sosial. %ejumlah studi

mengindikasikan bahwa dukungan sosial berkaitan langsung dengan keberadaan dan membantu mengurangi efek-efek dari stres yang tidak biasa. 0asa remaja adalah masa di mana potensi stress mudah sekalimuncul dari hubungan dengan kelompok sebaya. 6emaja terorientasi dengan teman sebayanya dan mengandalkan mereka dalam hal  pengakuan diri. 6emaja membutuhkan teman dekat yang dapat menjadi tempat berbagi rahasia, rencana-rencana, dan perasaan yang akan membantu mereka untuk mengatasi masalah pribadi. Teman dekat biasanya mirip, berasal dari status ekonomi yang sama, ras atau latar budaya yang sama, hidup di lingkungan yang berdekatan, belajar di sekolah yang sama, dan berbagi minat dan nilai yang serupa. $ari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran teman sebaya maupun teman dekat padaremaja sangat diperlukan. 6emaja mengalami proses belajar sosialmelalui teman sebayanya,  pembentukan diri remaja sedikit banyak dipengaruhi oleh teman sebayanya. 0asalah

terbesar yang dialami remaja adalah masalah kesepian. 6emaja mengalami kesepian untuk berbagai macam alasan. #eberapa mengalami masalah karena ketidaktahuan tentang bagaimana berhubungan dengan orang lain, mereka mengalami kesulitan merefleksikan hal-hal yang pantas bagi perilaku mereka dan belajar bagaimana  berperilaku pada situasi yang berbeda. #eberapa lainnya memiliki citra diri yang rendah dan mudah tersinggung terhadap kritikan. 0ereka mengantisipasi penolakan dan menolak   bertindak yang dapat mengakibatkan malu pada diri mereka. 6emaja yang mengalami

(36)
(37)

0asalah kesepian adalah masalah yang dihadapi oleh banyak remaja. #anyak faktor  yang berasal dari dalam diri indiidu remaja yang dapat menjadi penyebab perasaan kesepian pada remaja. #ersosialisasi dan menghabiskan waktu dengan teman sebayanya di )afe termasuk salah satu cara yang dilakukan remaja agar tidak merasa kesepian.

. %imbol %tatus

Pada masa remaja, sikap terhadap penerimaan sosial dalam mencapai kehidupan rekreasional yang memuaskan, mempengaruhi keinginan remaja untuk mendapatkan  penerimaan dirinya sendiri. )etika masih kanak-kanak, remaja mempelajari bahwa setiap

orang memegang status yang berbeda di dalam kelompok, yang mana beberapa status lebih prestisius dibanding yang lainnya, dan status tersebut dapat dilihat dari tanda-tanda tertentu, seperti pakaian, ukuran dan lokasi rumah, dan kepemilikan materi lainnya. )etika beranjak remaja, mereka mencari tahu apakah seusia mereka dan juga orang dewasa juga menggunakan tanda-tanda tersebut untuk menilai orang lain. 6emaja mempelajari dari pengalaman bahwa citra diri yang lain terhadap dirinya dipengaruhi oleh isyarat material tertentu. 0ereka juga mempelajari bahwa citra diri yang terdapat isyarat material tertentu. ang dimaksud dengan simbol status adalah isyarat atau tanda-tanda yang mudah dilihat untuk mengetahui sesuatu yang tidak mudah terlihat. %emakin seorang remaja merasa cemas terhadap penerimaan kelompok sebaya akan status mereka di dalam kelompok, semakin khawatir remaja terebut akan citra dirinya. %emenjak simbol status memegang kontribusi terhadap kualitas penilaian personal dan sosial remaja, peran mereka di dalam hidup ini harus dipelajari. Terdapat sejumlah bukti bahwa remaja mengalami kecemasan akan simbol status. %umber informasi yang paling akurat adalah studi tentang percakapan, tulisan, dan harapan remaja. $i dalam percakapannya, remaja membicarakan tentang hal-hal yang penting bagi mereka? apa yang paling banyak  didiskusikan pada pertemanan sekolah, apa yang dibicarakan dua orang sahabat dekat  pada obrolan tengah malam, atau apa yang remaja dan teman dekat mereka bicarakan

dengan penuh percaya diri, semua menerangkan informasi tentang simbol status yang mereka khawatirkan.

(38)
(39)

;aktor kedua, eksternal, berasal dari luar diri remaja, yang membawa pengaruh pada  perilaku remaja. ;aktor eksternal merupakan salah satu faktor pendorong perilaku yang dipelajari oleh remaja dari lingkungan. ;aktor eksternal membantu pembentukan diri remaja baiksecara langsung maupun tidak. Adapun faktor-faktor tersebut adalahB

=. Pengaruh %osial

$alam berperilaku, manusia dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. %ebagai contoh, acara teleisi faorit menjadi diskusi oleh banyak orang belum tentu karena jalan ceritanya yang bagus, namun bisa terjadi karena sering menjadi bahan perbincangan hangat di kelompoknya. Pengaruh kelompok terhadap perilaku indiidu demikian besar. ang dimaksud dengan pengaruh sosial adalah sesuatu yang melibatkan kekuatan sosial &sosial power' oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mengubah sikap maupun  perilaku orang lain untuk sebuah tujuan tertentu.C7 %edangkan kekuatan sosial &sosial  power' mengacu pada sebuah kekuatan yang tersedia bagi si pembawa pengaruh untuk 

merubah sikap atau perilaku. 7. )onfirmitas

1harles )iesler dan %ara )iesler dalam #aron dan #yrne mendefinisikan konformitas sebagai perubahan perilaku atau keyakinan sebagai hasil dari tekanan yang nyata maupun tidak nyata dari kelompok. 0orton $eutsh dan enry (erarg dalam #ron dan #yrne membagi penyebab timbulnya konformitas dari dua sumber, yaitu pengaruh normatif dan  pengaruh informasional. ang dimaksud dengan pengaruh normatif adalah pengaruh yang terjadi ketika seseorang berkonformitas, atau melawan untuk mendapatkan penghargaan atau untuk menghindari hukuman dari orang atau kelompok lain. %edangkan pengaruh informasional terjadi ketika indiidu berkonfromitas atau melawan untuk memperoleh informasiyang akurat. )afe menjadi tempat bagi persemaian hal-hal di atas.

(40)
(41)

5. P53TP

(ejala coffe shop sebagai gaya hidup di kalangan remaja disebabkan banyak faktor   baik psikologis maupun sosial. %epanjang tidak menjurus kepada hedonisme, gejala itu

dapat dinilai sebagai suatu gejala dan respon yang normal dari para remaja terhadap keadaan dan tuntutan hasrat dirinya. Akhlak slam amat penting dalam menjaga remaja agar terhindar dari segala perilaku dan kecenderungan kepada 9hedonism: yang merugikan.

(42)

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan metode analisis dengan melakukan wawancara, survey atas sistem yang berjalan, menganalisis hasil penelitian, mengidentifikasi kebutuhan, Metode pengembangan

Pada hari Minggu, 05 Juni 2016 yang akan datang, dalam Kebaktian Umum I dan II, akan diadakan Perjamuan Tuhan.. Bagi Saudara/i yang sudah dibaptis/sidi agar

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis di RS Hikmah, diperoleh keterangan bahwa dalam menentukan harga pokok jasa rawat inap, RS Hikmah masih

Berdasarkan paparan data, temuan penelitian dan pembahasan tentang penerapan pembelajaran metode Time Token Arends (TTA) untuk meningkatkan kemampuan bertanya dan

Pada hasil uji histopatologi aorta dengan pengecatan Hematoxilin-Eosin (HE) terlihat bahwa integritas aorta pada kelompok tikus yang diberi diet natto kacang inferior

Untuk kardinalitas relasii 1-1, maka relasi tidak diimplementasi menjadi tabel tetapi atribut pada relasi akan yang mewakili salah satu dari kedua himpunan

Warga terpaksa tetap memasak beras ber- kutu daripada harus membeli di pasar dengan harga lebih mahal.. “Harganya murah, 5 kilo- gram cuma Rp37.500,” kata Siti Asiyah yang

Dasar hukum pelaksanaan program penyediaan jasa akses telekomunikasi perdesaan KPU/USO Tahun 2009 umumnya juga mengacu kepada beberapa peraturan perundang-undangan yang