• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Kerja Pft 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Program Kerja Pft 2014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KERJA

PANITIA FARMASI DAN TERAPI

PANITIA FARMASI DAN TERAPI

RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT atas tersusunnya Program Kerja Panitia Farmasi Dan Terapi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung Tahun 2014

Program ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja dari pada Panitia Farmasi dan Terapi pada tahun 2014 dan sebagai tindak lanjut dari program kerja Tahun 2013 yang belum terlaksana. Dengan Program kerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kinerja Panitia Farmasi dan Terapi RSUD Dr. Iskak Tulungagung tahun 2014.

Didalam program ini digambarkan tentang latar belakang, tujuan, kegiatan pokok dan rincian kegiatan, sasaran, metode, jadwal kegiatan, evaluasi dan pelaporan program kerja PFT yang mengacu kepada Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung Nomor 188.4/32/206/2014 tanggal 28 Pebruari 2014 tentang Panitia Farmasi dan Terapi pada RSUD Dr. Iskak Tulungagung.

Dengan tersusunnya program kerja PFT tahun 2014 ini semoga dapat bermanfaat untuk meningkatkan kinerja PFT, sehingga dapat memberikan masukan kebijakan dalam mengambil kebijakan terutama kaitannya dengan pelayanan farmasi di RSUD Dr. Iskak Tulungagung.

Tulungagung , 5 Juni 2014 Ketua, Panitia Farmasi Dan Terapi

Dr.

Wahyu Harisanyoto Sp. B

Penata Tk. I NIP. 19720813 200501 1 003

(3)

PROGRAM KERJA

PANITIA FARMASI DAN TERAPI RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

2014

I. PENDAHULUAN

Departemen Kesehatan RI pada tahun 1998 menerbitkan buku Pedoman Kerja untuk Komite Farmasi Dan Terapi Rumah Sakit yang dimaksudkan agar terdapat keseragaman dan kelancaran kerja KFT di rumah sakit.

Komite/Panitia Farmasi dan Terapi adalah sekelompok penasehat dari staf medik dan bertindak sebagai garis komunikasi organisasi antara staf medik dan IFRS. PFT yang efektif akan memberi kemudahan dalam pengadaan system formularium yang membawa perhatian staf medik pada obat yang terbaik dan membantu mereka dalam menyeleksi obat terapi yang tepat bagi pengobatan. Panitia ini difungsikan rumah sakit untuk sebagai penasehat, dimana KFT memberikan rekomendasi kepada pimpinan RS mengenai rumusan kebijakan dan prosedur untuk evaluasi, pemilihan dan penggunaan obat di RS serta di bidang pendidikan, dimana KFT merumuskan program yang berkaitan dengan edukasi tentang obat dan penggunaannya kepada tenaga kesehatan di RS, dengan cara penerbitan leaflet/buletin terapi obat ataupun seminar bagi staf medis rumah sakit.

II. LATAR BELAKANG

Untuk meningkatkan kinerja Panitia Farmasi dan Terapi, salah satunya dapat dilakukan dengan pengembangan kebijakan dan prosedur formularium obat yang ada untuk digunakan di rumah sakit dan mengadakan revisi secara berkala. Pemilihan sediaan obat dalam Formularium harus didasarkan pada evaluasi objektif terhadap manfaat terapi, keamanan, harga, dan harus meminimalkan duplikasi jenis,

(4)

kandungan dan sediaan obat yang sama. Bersama Instalasi Farmasi Rumah Sakit merencanakan dan menetapkan suatu sistem distribusi obat dan prosedur pengendalian yang efektif dan memastikan manfaat biaya terapi obat.

III. TUJUAN Tujuan Umum

Merumuskan kebijakan dan prosedur yang berkenaan dengan evaluasi, seleksi dan penggunaan obat yang ada di RSUD Dr. Iskak Tulungagung

Tujuan Khusus

 Mengembangkan dan menetapkan formularium obat yang digunakan di RS dan mengadakan revisi secara periodik

 Membuat program edukasi untuk staf medis/paramedis untuk memenuhi pengetahuan tentang obat dan penggunaannya

IV. ORGANISASI PFT 4.1. Struktur Organisasi

Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung merupakan bagian dari pada Komite Medik Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung.

Susunan Panitia Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Umum Dr. Iskak Tulungagung sesuai dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak Tulungagung Nomor 188.4/32/206/2014 tanggal 28 Pebruari 2014 tentang Panitia Farmasi dan Terapi pada RSUD Dr. Iskak Tulungagung, dengan susunan sebagai berikut :

(5)

4.2. Tugas

Tugas Panitia Farmasi Dan Terapi RSUD Dr. Iskak Tulungagung adalah sebagai berikut :

1.Menyusun formularium dan tata laksana penggunaannya sesuai dengan kemajuan ilmu kedokteran

2.Mengevaluasi untuk menyetujui atau menolak produk obat baru/dosis obat yang diusulkan oleh anggota staf medis

3.Memantau dan mengevaluasi penggunaan obat secara rasional 4.Ikut memecahkan masalah dalam pengelolaan obat dan alat

kesehatan

5.Mengadakan peningkatan sumber daya manusia baik secara intern maupun di luar rumah sakit

6.Mengadakan rapat secara teratur 2 (dua) bulan sekali

7.Menyebarluaskan keputusan yang sudah disetujui oleh pimpinan kepada seluruh pihak yang terkait

8.Mencatat semua hasil keputusan dalam pertemuan dan melaporkan kepada pimpinan rumah sakit.

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN 5.1. Kegiatan Pokok

 Meningkatan kinerja Panitia Farmasi Dan Terapi

NO N A M A JABATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 Dr. Wahyu Harisanyoto, Sp.B Adi Wibisono, S.Si., Apt. Dr. Kasil Rokhmad, MMRS Dr. Rina Melinda, Sp.PD Dr. Jakobus Saleh, Sp.S Dr. Bobi Prabowo, Sp.EM Ida Srijani, S.Kep., Ners. Sujianto, S.Kep., Ners.

Ketua, merangkap Anggota Sekretaris, merangkap Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota

(6)

 Melakukan evaluasi pelaksanaan formularium

 Peningkatan kinerja dan Pemantauan Perkembangan Instalasi Farmasi RS

 Penyusunan pedoman penggunaan antibiotika  Persiapan akreditasi RS versi 2012

5.2. Rincian Kegiatan

 Melaksanakan komunikasi antar anggota secara rutin

 Mengevaluasi pemakaian obat JKN, DPHO dan formularium nasional

 Pendataan pemakaian obat-obat Formularium

 Sosialisasi hasil analisa/evaluasi pemakaian kepada dokter  Pemantauan pemasukan resep ke IFRS

 Rapat dan penyusunan data Pedoman Penggunaan Antibiotika  Koordinasi dengan pokja MPO dalam persiapan akreditasi RS

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Melaksanakan rapat rutin tiap 2 bulan sekali pada minggu ke-3 2. Rapat tim PFT mengagendakan permasalahan obat dan

penggunaannya beserta evaluasinya yang up date dan antisipatif 3. Menyusun jadwal kegiatan dan membuat laporan beserta

evaluasinya

4. Menyusun pedoman penggunaan antibiotika

5. Melakukan koordinasi dengan pokja farmasi dalam persiapan akreditasi RS

VII. SASARAN

1. Terpenuhinya rapat rutin PFT tiap 2 bulan sekali

2. Terdapatnya data penulisan resep di luar formularium RS tiap bulan 3. Terdapatnya data resep/lembar resep yang masuk di IFRS tiap bulan 4. Tersusunnya buku pedoman penggunaan antibiotika

(7)

VIII. JADWAL KEGIATAN

No KEGIATAN

BULAN 2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

1. Meningkatkan kinerja PFT

 Rapat rutin 2 bulan sekali X X

 Evaluasi penggunaan obat BPJS/reguler X X X X X 2. Evaluasi formularium RS  Pendataan pemakaian obat-obat Formularium/di luar formularium X X X X X X

 Evaluasi dan analisa terhadap usulan obat SMF

X X

 Sosialisasi terhadap hasil evaluasi formularium X X  Finalisasi penyusunan formularium X  Sosialisasi pemberlakuan formularium RS X

3. Peningkatan kinerja terhadap Perkembangan IFRS

 Pemantauan resep yang masuk ke IFRS

X X X X X X X X X X X X

 Pemaparan terhadap hasil evaluasi pemantauan resep

X

4. Penyusunan Pedoman Penggunaan Antibiotika Di RS  Persiapan dan kajian

penyusunan pedoman

X X X X

 Koordinasi dengan Komite PPI X X X  Penyusunan pedoman penggunaan antibiotika X X X 5. Persiapan akreditasi RS

 Koordinasi dengan pokja farmasi/MPO

X X X X X X

 Pengkajian penggunaan obat di RS

X X

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

1. Tiap 2 (dua) bulan sekali PFT melakukan rapat rutin tiap minggu ke-3 untuk membahas permasalahan yang ada, sesuai dengan kegiatan/program kerja PFT.

(8)

2. Menindaklanjuti rapat PFT dengan membuat SK ataupun Laporan Kegiatan kepada Direktur RSUD Dr. Iskak Tulungagung melalui Komite Medis.

X. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Sekretaris PFT wajib membuat notulen setiap kegiatan PFT dan melaporkannya kepada Ketua PFT

2. Membuat arsip semua notulen, catatan kegiatan, dan hasil evaluasi kegiatan PFT

3. Membuat Laporan Kegiatan PFT untuk diteruskan kepada Ketua Komite Medis setiap akhir tahun sebagai hasil evaluasi dan bahan pertimbangan dalam merancang rencana program tahun berikutnya.

XI. PENUTUP

Rencana program dan kegiatan Panitia Farmasi dan Terapi tahun 2014 sebagian besar sudah direncanakan, dan dengan harapan program-program yang telah disusun dapat dilaksanakan dengan sebaik baiknya. Dengan demikian tugas dari Panitia Farmasi Dan Terapi RSUD Dr. Iskak sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direktur RSUD Dr. Iskak Tulungagung No. 188.4/32/206/2014 dapat tercapai.

Untuk meningkatkan kinerja dari pada Panitia Farmasi dan Terapi pada tahun 2014 dan sebagai tindak lanjut dari program kerja Tahun 2013 yang belum terlaksana, maka program tersebut dimasukkan dalam Program Kerja Tahun 2014.

Dengan Program kerja ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan kinerja Panitia Farmasi dan Terapi RSUD Dr. Iskak Tulungagung tahun 2014.

Tulungagung, Juli 2014 Sekretaris,

Panitia Farmasi dan Terapi Ketua,

Panitia Farmasi Dan Terapi

Dr.

Wahyu Harisanyoto , Sp. B

(9)

Adi Wibisono , S.Si., Apt .

Referensi

Dokumen terkait

1) Pimpinan rumah sakit secara berkala (minimal setiap satu bulan sekali) melakukan monitoring dan evaluasi program pendidikan pasien dan keluarga yang

Sedangkan peran sekretaris yaitu sebagai penjaga perusahaan, pengelola informasi, asisten pribadi/tangan kanan pimpinan, pemegang rahasia, penasehat untuk dimintakan

Selaku Ketua Panitia Penyelenggara mengharapkan dukungan dari para Pengurus PERMAPKIN Daerah, Direktur, Pengelola Rumah Sakit, Pimpinan Puskesmas, Pemilik Klinik dan

Hasil penelitian dari penelitian ini adalah adanya komitmen dan kebijakan manajemen dalam pelaksanaan SMK3, perencanaan disusun oleh pimpinan RS secara lisan, dan

6 Saya merasa pemimpin selalu berusaha untuk mendisiplinkan karyawan agar dapat mematuhi atau menyenangi peraturan, prosedur dan kebijakan perusahaan. Kuesioner

Dalam rangka mencegah dan mengendalikan infeksi rumah sakit tersebut, maka Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyusun kebijakan dan pedoman

6) Membuat program pelatihan untuk staf tentang pengamanan kebakaran dan asap sekurang-kurangnya setahun sekali. 7) Rumah Sakit membuat prosedur dan pelaksanaan serta.. evaluasi

Sistem formularium merupakan metode yang digunakan staf medik di rumah sakit yang bekerja melalui Komite Farmasi dan Terapi (KFT), mengevaluasi, menilai dan memilih dari berbagai