Keberadaan Badan Arbitrase Nasional Indonesia Sebagai Pilihan Penyelesaian Sengketa Hutang Piutang
Teks penuh
Dokumen terkait
Berdasarkan hasil penelitian menunjukaan bahwa tidak berdayanya Undang- Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa dikarenakan
Kewenangan peninjauan putusan arbitrase secara formal tersebut diberikan kepada ketua pengadilan negeri berdasarkan pasal 26 ayat (2) UU. 30 tahun 1999 tentang arbitrase dan
Mengenai penyelesaian sengketa ekonomi syariah melalui badan arbitrase Syariah dengan pedoman pada undang- undang nomor 30 tahun 1999 menunjukkan bahwa arbitrase
Ketentuan dalam pasal 6 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa mengatur mengenai pilihan dalam penyelesaian sengketa
Berdasarkan hasil penelitian menunjukaan bahwa tidak berdayanya Undang- Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa dikarenakan
Sedangkan proses penyelesaian sengketa melalui lembaga arbitrase menurut Pasal 27 sampai dengan 60 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 dan memiliki keputusan lembaga
Pengertian arbitrase juga termuat dalam pasal 1 angka 8 Undang Undang Arbitrase dan Alternatif penyelesaian sengketa Nomor 30 tahun 1999 yaitu: “Lembaga Arbitrase adalah badan
30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Umum, Pasal 1 angka 1: Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata diluar