MENGELOLA SECARA
AKUNTABILITAS
Prof. Dr. Haryono Umar, MSc, Ak, CA
Keuangan Negara
UU No 31 Th 1999 jo UU No. 20 th 2001
UU No 17 Th 2003
UU No 1 th 2004
UU No. 19 Th 2003
Berbagai aturan pelaksanaan
Pasal 1 ayat 1 PP No 24 th 2004 jo PP no 21 Th 2007 ttg Standar
Akuntansi Pemerintaha
Keuangan Negara
Semua hak dan kewajiban negara
yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
Negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut (UU 17 thn 2003)
Pengelolaan keuangan negara diselenggarakan secara
profesional, terbuka, dan bertanggung jawab
sesuai
dengan aturan pokok UUD 1945 (asas tahunan, asas
universalitas, asas kesatuan, asas spesialitas, asa
akuntabilitas, asas profesionalitas, asas
proporsionalitas, asas keterbukaan, asas pemeriksaan
keuangan negara)
Pelaksanaan Anggaran
Harus ada DIPA...UU APBN
Harus ada POK.... Rincian APBN
Berdasarkan Permenkeu No.190/PMK.05/2012 tatacara
pembayaran pelaksanaan APBN psl 3:
Ayat (2) Alokasi dana yg tertuang dlm DIPA
merupakan batas tertinggi pengeluaran negara
Ayat (3) pengeluaran tsb tdk boleh dilaksanakan jika
alokasi dananya tdk tersedia atau tdk cukup tersedia
dlm DIPA
Kepatuhan
Realisasi Belanja Barang Berupa Pekerjaan Jasa Konsultansi Berindikasi
Merugikan Negara dan Senilai Rp13,06 Milyar Tidak Dapat Diyakini Kewajarannya
Pengadaan Fasilitasi Pembelian Film Right untuk Pemutaran Bioskop
Rakyat Film Keliling Berindikasi Merugikan Keuangan Negara Sekurang-kurangnya Sebesar Rp1,34 Milyar, Belum Dipungut PPh Sebesar Rp499,09 Juta dan Berpotensi Memboroskan Keuangan Negara.
Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan atas 62 Paket Pekerjaan Belanja
Modal Tahun Anggaran 2012 pada 23 Satker di Lingkungan Kemdikbud Belum Dikenakan Sanksi Denda Keterlambatan kepada Rekanan
Sekurang-kurangnya Sebesar Rp19,49 Milyar
Pengadaan Mobile Cinema pada Direktorat Jenderal Kebudayaan
Dilaksanakan Tidak Sesuai Ketentuan Mengakibatkan Indikasi Kerugian
Keuangan Negara Sebesar Rp1,18 Milyar dan Sanksi Denda Keterlambatan Belum Dikenakan Sebesar Rp981,17 Juta
Kepatuhan
Terdapat Penyimpangan Realisasi Perjalanan Dinas Sebesar
Rp2.357.802.469,00 dan perjalanan dinas sebesar Rp783.660.000,00 dipertanggungjawabkan secara lumpsum
Pembayaran Pekerjaan Senilai Rp131.403.080.976,25atas 40 Kontrak
Pekerjaan Tidak Sesuai dengan Prestasi Pekerjaan
Kekurangan Volume Pekerjaan atas Kegiatan Belanja Modal pada Sebelas
Satuan Kerja Sebesar Rp2.095.623.142,10
Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan atas 51 Paket Pekerjaan Belanja
Modal Tahun Anggaran 2013 pada 22 Satker Belum Dikenakan Sanksi Denda Keterlambatan Sebesar Rp10.546.174.978,34
Terdapat Kelebihan Pembayaran Pada Pekerjaan Pembangunan Gedung C
Dan Entrance Museum Nasional Tahap I Sebesar Rp38.632.796,05 dan Potensi Kelebihan Bayar Atas Pekerjaan Penahan Tanah Yaitu Soldier Pile dan Bore pile Sebesar Rp3.724.247.289,86
Pengadaan Alat Pengumpul Data Spek Tdk sesuai Kontrak indikasi Kerugian
Negara Rp582.097.500,00, Potensi Kemahalan Rp3.953.101.255,90, Barang Belum Dpt Digunakan Sebesar Rp4.850.000.000,00, Jaminan Pelaksanaan Tdk Dicairkan Rp1.029.545.000,00, tdk Denda Kelambat Rp1.029.545.000,00
SPI
Terdapat Realisasi Belanja dan Pelaksanaan Kegiatan yang melampaui
Anggarannya Sebesar Rp4,76 Miliar, kurang dianggarkan sebesar Rp1,35 Miliar, Pengesahan Belanja Tahun 2012 Dilakukan di Tahun 2013 Sebesar Rp10,36 Miliar dan Pembayaran Pekerjaan Tahun 2013 yang Gagal
Diproses Sebesar Rp1,85 Miliar
Pengendalian atas Retur Belanja dan Pengajuan Pembayaran Kembali
(Ralat) atas Retur Belanja Tidak Memadai dan Terdapat Retur Belanja Sebelum TA 2013 Yang Belum Selesai Proses Ralatnya
Pengendalian, Pelaporan, dan Penatausahaan Aset Tetap Kemendikbud
Belum Tertib:
Data Transfer Masuk Aplikasi SIMAK Kementerian Parekraf ke
Kemendikbud Tidak Sesuai Dengan BAST Aset Penghitungan Kembali BAST dan Transfer Masuk pada Aplikasi BMN dari Kemenparekraf ke Kemendikbud (27 Unit Kerja)
Klarifikasi atas Selisih BAST dan dan Transfer Masuk pada Aplikasi BMN
Risk Matrix
PUPPIES
(probability tinggi, dampak kecil)
Menyebabkan kerusakan tapi mudah dikendalikan
TIGERS
(probability tinggi, dampak besar)
Berbahaya, hrs segera dicari penanganannnya dg cepat
KITTENS
(probability rendah, dampak kecil)
Masih perlu sedikit perhatian, namun masih bisa ditolerir
ALLIGATORS
(probability rendah, dampak besar)
Berbahaya, masih bisa dihindari dg hati-hati
The Risk
Nepotisme
prilaku seorang pejabat atau pegawai negeri yang lebih
mengutamakan kerabat dan keluarganya dalam banyak aspek
terutama dalam kaitan dengan pemberian fasilitas Negara/organisasi dan promosi jabatan.
Kolusi
persekongkolan (collusion), permufakatan, atau kesepakatan jahat untuk melakukan suatu hal yang tidak baik yang akan menimbulkan kerugian pada pihak tertentu
Korupsi
Khianat, Penyalahgunaan kewengan, kekayaan
ada pelaku, menguntungkan diri sendiri/oranglain/korporasi,
melawan hukum, mengakibatkan kerugian keuangan negara
Perbuatan Korupsi Yg Merugikan Keuanga Negara
HU
1. Perbuatan
melawan hukum
→
melanggar ketentuan per-UU-an
yang berlaku.
2. Perbuatan menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan, atau
sarana
yang ada karena jabatan
atau kedudukan.
ADA UNSUR
KESENGAJAAN
Modus Operandi Korupsi
Pengelolaan Keuangan Negara
Setidaknya ada 7 Modus yaitu:
1. Pejabat memanfaatkan Anggaran untuk kepentingan pribadi / kerabat dan atau tidak sesuai peruntukannya, diragukan
kebenarannya (bukti direkayasa / fiktif).
2. Pejabat menggunaka anggaran untuk kepentingan pribadi / keroni tanpa rincian pertanggungjawaban.
3. Pejabat mengeluarkan anggaran utk kemanfaatan pihak yg tdk berhak
4. Pejabat berkerjasama dg pihak lain utk rekayasa perencanaan dan anggaran
5. Pejabat berkerjasama dg pihak lain utk rekayasa PBJ
6. Memanfaatkan perbankan utk kepentingan/keuntungan pribadi 7. Akrobat Anggaran
7 reasons why Good people do Bad
things
Ingin mencapai kinerja
Terlanjur janji
Loyalitas Berlebihan
Mudah Percaya
Kurang silaturahim.... Orang kuat (Steward
dan kompeten)
Menganggap diri yg paling benar
Tdk kuat pressures
30 KERUGIAN KEUANGAN NEGARA SUAP MENYUAP PENGGELAPAN DALAM JABATAN PEMERASAN PERBUATAN CURANG COI DALAM PENGADAAN GRATIFIKASI HU Itjen Kemendikbud
Unsur-unsur Korupsi
Ada Pelakunya
Menguntungkan diri sendiri, orang
lan, atau korporasi
Melawan hukum
Merugikan keuangan negara
HU
Pemerasan dalam Jabatan
Pasal 12 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001
Pejabat
Pengusaha/
Masyarakat
Penyuapan
Pasal 5,6, & 11 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001
Pejabat
Pengusaha/
Masyarakat/
PN atau
Peg.Negeri
Courtesy of Google.comGratifikasi
Pasal 12B,12C & 13 UU No. 31/99 jo. UU No. 20/2001
Pengusaha/
Masyarakat/
PN atau
Peg.Negeri
Pressures
opportunity rationalization
Pemberantasan Korupsi
Preventif • Perbaikan system • Pengawasan • Business approach • Economy approach Represif• Peran serta masy • Penyelidikan • Penyidikan • Penuntutan • eksekusi Edukatif • Cultural approach • Pendidikan formal • Pendidikan pegawai • Pendidikan masyarakat
KATEGORI GRATIFIKASI
YANG DIANGGAP SUAP
Gratifikasi
Yang Dianggap Suap
Berhubungan dengan jabatan Berlawanan tugas
dan Kewajiban
Uang terima kasih Dari rekanan setelah lelang Mobil tanda perkenalan Jabatan baru Fasilitas wisata Dari rekanan ke istri
pejabat
Uang rokok dalam pemberian layanan
TOLAK
TERIMA
Tidak tahu proses pemberian & identitas pemberi;
L A P O R
Perhatikan:
Penerimaan fasilitas 1. Derajat CoI pemberi;
2. Relevansi dgn
Transportasi & akomodasi
tupoksi;
Dalam kedinasan
3. Substansi kegiatan &
L
fasilitas yg diterima.
Penerimaan plakat, A
Gratifikasi kedinasan
vandel, souvenir
Penerimaan oleh wakil Goody bag/gimmick P
Instansi dalam Dari panitia seminar dll
kedinasan Dalam kedinasan TERIMA O
R Penerimaan hadiah, kontes, Kompetisi terbuka dalam kedinasan
KATEGORI GRATIFIKASI
Kedinasan
BUKAN GRATIFIKASI
YANG DIANGGAP SUAP & KEDINASAN
Gaji & pendapatan sah lainnyadari instansi Kompensasi atas profesi
di luar kedinasan Diskon/suku bunga
komersial Yang berlaku umum
Bukan Gratifikasi
Keuntungan/manfaat TERIMA
Yang berlaku umum atas NIKMATI
Penerimaan berdasar
Penempatan dana/saham TIDAK WAJIB
kontrak yang sah atau
pribadi
LAPOR karena dilakukannya
Penghargaan atas prestasi
prestasi
akademik/non akademik Di luar kedinasan
Keuntungan undian, kontes, kompetisi terbuka di luar
kedinasan
Makanan minuman siap saji yang berlaku umum dalam
Program Pengendalian Gratifikasi
Suatu rangkaian kegiatan sosialisasi dan pengendalian gratifikasi, implementasi sistem pengendalian gratifikasi, serta monitoring dan evaluasi yang bertujuan
untuk: