• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hidrometri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hidrometri"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

HIDROMETRI

Rachmad Jayadi

rjayadi@tsipil.ugm.ac.id rjayadi@yahoo.com

(2)

HIDROMETRI

Pengertian Hidrometri

Semua kegiatan yang terkait dengan pengukuran

unsur-unsur aliran

Cakupan pengukuran hidrometri

1. Muka air: kedalaman aliran atau elevasi muka air

2. Debit aliran: laju massa aliran air per satuan waktu

3. Angkutan sedimen: jumlah angkutan sedimen yang

(3)

Lengkung Sedimen Cek data

muka air

Data muka air

Analisis: • Banjir rancangan • Debit andalan • Kekeringan, dll. Variabel hidrologi lain & data klimatologi Pos duga air

Pengukuran debit Rating Curve Variabel hidrologi lain Analisis: penggerusan Stage Hydr. Hydrograph Sediment Hydrograph H Q Q Qs Qs t t t

(4)

HIDROMETRI

Kegunaan Hidrometri

Secara umum informasi dan/atau data hasil hidrometri diperlukan untuk keperluan perencanaan, operasional atau monitoring sistem bangunan air

Contoh penggunaan data hasil Hidrometri

1. Muka air sungai untuk monitoring/peringatan dini banjir 2. Debit aliran kontinyu untuk estimasi ketersediaan air pada

perencanaan bangunan suplai air (bendung irigasi, embung,

captering, waduk, dll.)

3. Debit besar/banjir untuk menentukan nilai debit banjir pada perencanaan tanggul, bendung, spillway waduk, dll.

(5)

HIDROMETRI

Contoh kegunaan hidrometri untuk operasi waduk:

1. Menentukan volume tampungan air berdasarkan pembacaan elevasi muka air waduk

2. Menentukan volume tampungan yang diperlukan untuk

menampung sedimen selama umur manfaat yang diharapkan berdasarkan hasil pengolahan data angkutan sedimen

3. Menentukan bukaan pintu spillway untuk debit ke hilir tertentu yang aman berdasarkan monitoring debit aliran sungai yang masuk ke tampungan waduk (konversi muka air ke debit menggunakan rating curve)

(6)

2.4063 120 5396 . 0   E S

(7)

PENGUKURAN MUKA AIR

Peralatan

• Secara umum pengukuran muka air menggunakan: 1) papan duga air (peilschaal), 2) pelampung atau 3) sensor elektronik/gelombang

• Untuk pengukuran secara manual (diamati & dicatat hasilnya secara langsung) digunakan papan duga air • Untuk pengukuran secara kontinyu menggunakan

pengukur otomatis (automatic water level recorder, AWLR) tipe (2) atau (3).

(8)

PENGUKURAN MUKA AIR

Papan duga muka air Patok bantu ikatan elevasi

(9)

PENGUKURAN MUKA AIR

Cara Pengukuran

• Pengukuran muka air secara manual dapat dilakukan dengan memasang peilschaal di pinggir alur sungai, di dinding pilar jembatan atau di dinding saluran.

• Untuk pengukuran secara otomatis dipasang pada pos AWLR dengan pengambilan hasil rekaman secara

periodik.

• Tipe AWLR dapat berupa grafik (gulungan kertas berskala) atau digital menggunakan sensor ultrasonic dan data

(10)

• Mode : Ultrasonic

• Metode : pancaran gelombang • Resolusi : 1 cm

• Mode penyimpanan : Elektronic data logger

• Mode Online : GPRS/HSDPA modem (internet)

(11)

PENGUKURAN DEBIT ALIRAN AIR

Cara Pengukuran

• Pengukuran debit aliran (saluran atau sungai) sebenarnya tidak dapat dilakukan secara langsung.

• Yang dapat diukur langsung di lapangan adalah kedalaman atau ketinggian muka air (H) dan kecepatan arus aliran (V). • Rumus debit aliran: Q = A * Vr

Q : debit aliran (m3/s)

A : luas tampang basah aliran (m2)

(12)

PENGUKURAN DEBIT ALIRAN AIR

Cara Pengukuran

• Untuk menghitung luas tampang basah (A) diperlukan data lebar (L) dan kedalaman air (D).

• Dalam praktek karena bentuk tampang aliran pada alur alam (sungai) tidak teratur, maka diukur pada beberapa pias.

• Masing-masing pias (Ai) diukur kecepatan rerata Vri.

• Debit aliran pada pias: Qi = Ai * Vri

• Debit total pada lokasi alur yang diukur merupakan penjumlahan dari semua debit masing-masing pias.

(13)

PENGUKURAN DEBIT ALIRAN AIR

Cara Pengukuran

• Pengukuran di sungai yang

cukup lebar atau di peraiaran pantai dapat dilakukan dengan

menggunakan perahu

• Pengukuran dapat secara

merawas, menggunakan bantuan jembatan atau

kabel gantung. Pengukuran kecepatan arus

(14)

PENGUKURAN DEBIT ALIRAN AIR

Cara Pengukuran

• Untuk kemudahan dalam pengumpulan data debit aliran, tidak perlu selalu dilakukan pengukuran debit aliran secara rutin (mahal dan sulit, terutama musim aliran besar).

• Nilai debit aliran diestimasi berdasarkan data muka air (H) dan persamaan/kurva hubungan antara H dan Q yang

disebut Rating Curve.

• Persamaan hubungan H dan Q dapat ditetapkan

berdasarkan hasil pengukuran H dan Q pada beberapa kondisi muka air, diproses dengan analisis regresi.

(15)

PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN AIR

Prinsip dasar pengukuran

• Hasil yang diinginkan adalah kecepatan aliran rerata untuk luas penampang aliran pada ketinggian/kedalaman air

tertentu.

• Diukur pada beberapa kedalaman untuk ditentukan kecapatan reratanya.

Metode dan peralatan pengukuran

• Pengukuran secara kasar dengan pelampung

• Pengukuran mean-area-method & mid-section method. • Alat ukur utama: current meter

(16)

PENGUKURAN DEBIT ALIRAN AIR

B H Q = A V A = B H V = 1/n R2/3 I1/2 R = A/P P = B + 2H A1 A2 A3 A4 Q = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 Q1 = A1 V1 Q2 = A2 V2 dst..

A & V setiap pias diukur

V1 V2 V3 V4

(17)

PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN AIR

(18)

PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN AIR

LIKU KALIBRASI (RATING CURVE)

Pengertian dan kegunaan Rating Curve

• Kurva/grafik hubungan spesifik antara muka air/kedalaman aliran dan debit aliran.

• Untuk monitoring debit aliran sungai berdasarkan hasil pengukuran muka air/kedalaman air.

Metode pembuatan Rating Curve

• Melakukan pengukuran debit aliran (Q) pada beberapa kondisi muka air/kedalaman air (H)

• Plotting posisi hubungan Q & H.

• Analisis regresi non-linear untuk mendapatkan persamaan hubungan Q & H.

(19)

PENGUKURAN KECEPATAN ALIRAN AIR

Q = 12.321H1.9428 R2 = 0.8355 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 Q (m 3 /s ) H (m)

Persamaan Rating Curve Hubungan Q dan H

H (m) Q (m3/s) H1 Q1 H2 Q2 H3 Q3 .. Hmax Qmax

(20)

PRAKTIKUM PENGUKURAN DEBIT ALIRAN AIR (Tugas ke 4)

Lokasi pengukuran

1. Praktek pengukuran debit aliran di flume/saluran Lab

Hidraulika JTSL FT UGM, untuk latihan menggunakan alat pengukur kecepatan arus aliran

2. Praktek pengukuran debit aliran di Sungai Code.

Peralatan

1. Roll meter, stop-watch, pelampung, Laser distance

2. Current meter tipe propeler kecil, digital stick dan propeler

(21)

PRAKTIKUM PENGUKURAN DEBIT ALIRAN AIR

Metoda kerja pengukuran di Sungai Code

1. Dibagi menjadi 4 grup/kelompok

2. Masing-masing grup melakukan pengukuran penampang aliran (lebar dan kedalaman setiap pias), kecepatan rerata per pias

3. Setiap grup mengukur kedalaman & kecepatan aliran di atas ambang groundsill di hilir lokasi pengukuran

penampang dan kecepatan aliran

4. Setiap grup menghitung debit aliran sungai di lokasi pengukuran dan di atas groundsill

(22)

PRAKTIKUM PENGUKURAN DEBIT ALIRAN AIR

Metoda kerja pengukuran di Sungai Code

5. Penjelasan cara penggunaan alat, pengisian form data di Lab Hidraulika dan di Sungai Code dibantu oleh Asisten 6. Peralatan ukur dan perlengkapan pendukung harus dijaga

agar tidak terjadi kerusakan dan/atau tertinggal (hilang) di lokasi pengukuran

7. Semua peserta bertanggungjawab untuk menjaga peralatan pengukuran

8. Semua grup melakukan pengolahan data ukur untuk menghitung debit aliran di Sungai Code (2 lokasi)

Referensi

Dokumen terkait

Alat ini diperlukan untuk mengambil contoh air pada kedalaman

Regardless of the choice you make all Metro-style apps communicate with the new Native Application Programming Interface (API) called the Windows Runtime, or just WinRT for short..

Koleksi kar!a ahli %nt%k seni dala& &ate&atik Kar!a4kar!a terbaik %nt%k pa&eran se&pena Mingg% Sains dan Mate&atik -ersediaan bahan dan kaedah# '

- Antrum mastoid adalah ruang di rongga mastoid yang harus dituju pada setiap mastoidektomi karena ruangan ini berhubungan langsung dengan aditus ad antrum yang

Adapun implikasi dalam penelitian ini yaitu penerapan reward (ganjaran) dan punishment (hukuman) dapat di terapkan dalam proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran

Ditunjukkan dengan merasa sudah terbiasa dan dukungan yang diberikan oleh keluarga juga cukup besar, hal ini dibuktikan dari sebagian besar responden tinggal

Hasil kajian mendapati bahawa Intervensi Psikopendidikan telah dapat mengurangkan tingkah laku bermasalah dan kekerapan subjek Kumpulan Rawatan daripada terlibat

Turner & Helms (1995) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan, antara lain jumlah interaksi yang efektif antara pasangan, kepribadian pasangan