Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 1 Working Paper SIM
Novemver 2011
Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS)
Sistem Informasi Manajemen
TUGAS SIM
SHUTTLE EXPRESS
ABDUL CHALID MOHAMAD RIDWAN
TENTEN MANGKU SAPUAN YAYAN RUKMANA
YUDI YUSUF SUGIARMAN
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 2 BAB 1
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Peran IT semakin penting pada saat ini dikarenakan kita sudah memasuki era informasi . Jika anda pergi ke stasiun kereta api Bandung atau Jakarta dan anda ingin membeli karcis kereta api, maka anda harus antri di loket penjualan karcis kereta api yang sudah computerized. Suatu saat sistem penjualan kereta api ini tidak berfungsi sehingga karcis dijual tanpa nomor tempat duduk. Dapat anda bayangkan yang terjadi di atas kereta api, kekacauan. Masalahnya ada yang sudah pesan tempat sebelumnya dan mendapat nomor tempat duduk, sementara ada yang membeli karcis tanpa nomor tempat duduk (karena komputer rusak). Informasi tentang nomor-nomor tempat duduk ini tidak dapat diakses oleh penjual karcis, sehingga terjadi kekacauan.
Untuk melihat betapa kepemilikan informasi merupakan sebuah hal yang penting dapat juga kita lihat dalam kasus ekonomi dan politik yang sedang berlangsung saat ini. Siapa yang memiliki informasi akan dikejar-kejar terus (baik atau buruk?). Bagi media masa yang mendapatkan informasi terdahulu dan menerbitkannya akan memperoleh keuntungan dari larisnya penjualan surat kabar, majalah atau tabloidnya. Bahkan di jalanan ada orang yang menjual fotocopyan dari berita-berita yang ada di surat kabar, majalah, atau tabloid.
Di lingkungan bisnis, insider information merupakan suatu hal yang sangat berharga yang jika digunakan secara tidak benar dapat menimbulkan masalah. Data-data nasabah di sebuah bank dan data-data lainnya merupakan informasi yang sangat dijaga kerahasiaannya.
Kesemua cerita di atas dan masih banyak cerita lainnya. Menunjukkan betapa pentingnya informasi dan sebenarnya kita sudah berada di era informasi. Hal ini perlu kita sadari sehingga pola bisnis yang kita jalankan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Jangan sampai kita menjalankan bisnis masih dengan konsep jaman batu yang akhirnya membuat kita ketinggalan.
Saat ini perkembangan komputerisasi yang berkembang dengan sistem informasinya merambah pada perusahaan pelayanan jasa antar jemput seperti
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 3
perusahaan Shuttle Express, sehingga cara pemesanannya jasa pelayanan ini sudah bisa melalui website yang tersedia ataupun melalui nomor telepon yang tertera pada website atau pada hotel-hotel tertentu.
1.2. Tujuan Penulisan
Mempelajari dan memahami sistem informasi pada jasa pelayanan antar jemput yaitu Shuttle Express.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 4 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi
Menurut Alter (1992) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (1993), sistem informasi adalah kmpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Sedangkan Hall (2001) berpendapat sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
O’Brien (2005) menyatakan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban. Kelima hal tersebut merupakan komponen yang menyusun sebuah sistem informasi.
Istilah sistem informasi juga sering dikacaukan dengan sistem informasi manajemen (SIM). Kedua hal ini sebenarnya tidak sama. Sistem informasi manajemen merupakan salah satu jenis sistem informasi, yang secara khusus ditunjukkan untuk menghasilkan informasi bagi pihak manajemen dan untuk pengambil keputusan (Kadir, 2003).
O’Brien (2005) menyebutkan bahwa sistem informasi memiliki tiga peranan penting untuk sebuah perusahaan, yaitu:
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 5
a. Mendukung proses operasi bisnis
b. Mendukung pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya c. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif
Fungsi dari sebuah sistem informasi menurut O’Brien (2005) adalah:
a. Area fungsional utama yang mendukung keberhasilan bisnis, seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen opeasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia
b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktifitas, dan moral pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan
c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global
. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita
f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis yangmembentuk jaringan
Menurut Obrien (2009) tipe sistem informasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu Operational Support Sistem (OSS) dan
Management Support Sistem (MSS). OSS sendiri terbagi lagi ke dalam tiga
model, yaitu TPS (Transaction Processing Sistem), PCS (Process Control
Sistem), ECS (Enterprise Collaboration Sistem). MSS juga terbagi dalam tiga
model, yaitu MIS (Management Information Sistem), DSS (Decision Support
Sistem) dan EIS (Executive Information Sistem).
Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan dalam beberapa cara. Contohnya, beberapa jenis sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 6 Gambar 1. Jenis Sistem Informasi
Berdasarkan Gambar 1, dapat dilihat bahwa O’Brien (2005) mengklasifikasikan sistem informasi ke dalam dua kelompok besar,
yaitu :
A. Sistem Pendukung Operasi (Operations Support System)
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. Pemrosesan lebih jauh oleh sistem informasi manajemen biasanya dibutuhkan. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan,serta memperbarui database perusahaan. sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Sistem.
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sistems) Merupakan bagian yang penting dari sistem pendukung operasi yang bertugas mengolah dan merekam data laporan dari transaksi bisnis, dengan dua prinsip dasar, yakni in batch processing dan in real-time (or online)
processing.
1) Sistem Pengendalian Proses (Process Control Sistems)
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 7
proses industrial. Contoh pada penyulingan minyak bumi, pembangkit listrik, dan sistem produksi baja.
2) Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration Sistems)
Sistem kerjasama perusahaan (Enterprise Collaboration Sistem-ECS) dalah sistem informasi lintas fungsi yang mendukung dan meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kerjasama antara kelompok kerja/bisnis dalam sebuah perusahaan. Misalnya dalam hal ini antara induk dan anak perusahaan. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mempermudah proses kerjasama, sehingga menjadi lebih efektif. Peralatan yang digunakan untuk mendukung sistem ini berupa alat komunikasi dan konferensi elektronik, serta alat manajemen kegiatan kerjasama. Alat komunikasi elektronik antara lain Electronic Mail (e-mail), pesan suara (voice mail), faks, publikasi Web dan sistem telepon internet. Alat-alat ini berfungsi untuk mengirimkan berbagai pesan, dokumen dan file dalam bentuk data, teks dan suara, bahkan multimedia, secara elektronik dan melalui jaringan komputer. Sedangkan alat konferensi elektronik berupa konferensi data (data conference), suara dan video (video conference), serta sistem perbincangan dan pertemuan elektronik (electronic meeting sistem). Alat
manajemen kegiatan kerjasama berfungsi untuk
membantu dalam pengelolaan kegiatan kelompok kerja.
Software ini meliputi alat pembuatan kalender dan jadwal, manajemen tugas dan proyek, sistem aliran kerja, serta manajemen pengetahuan. Organisasi-organisasi saat ini telahbertransformasi menjadi internetworked
interprises yang menggunakan intranet, ekstranet dan internet untuk
mendukung e-business operasional dan kolaborasi di dalam perusahaan, antar perusahaan dengan konsumen, supplier dan business partners lainnya (O’Brian, 2005).
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 8 B. Sistem Pendukung Manajemen (Management Support Sistem)
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem Pendukung Manajemen dibagi empat bagian yaitu:
1) Sistem Informasi Manajemen (Management Information Sistems)
Sistem Fungsi Pemakai
Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sistems / TPS) Menghimpun dan menyimpan informasi transaksi
Orang yang memproses transaksi
Sistem Informasi Manajemen (Management
Information Sistems / MIS)
Mengkonversi data yang berasal dari TPS menjadi informasi yang berguna untuk mengelola organisasi dan memantau kinerja
Semua level manajemen
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistems / DSS) Membantu pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi, model, atau perangkat untuk menganalisa informasi
Analis, manajer, dan profesional
Sistem Informasi Eksekutif (ExecutiveInformation
Sistems / EIS)
Menyediakan informasi yang mudah diakses dan bersifat
interaktif, tanpa mengharuskan eksekutif menjadi ahli analisis
Manajemen tingkat menengah dan atas
Expert Sistem (ES) Menyediakan pengetahuan pakar pada bidang tertentu untuk membantu pemecahan masalah
Orang yang hendak memecahkan masalah yang memerlukan kepakaran Sistem Otomasi
Perkantoran (Office
Automation Sistem/ OAS)
Menyediakan fasilitas untuk memproses dokumen maupun pesan-pesan sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 9
Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk mereka dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan
2) Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Sistems)
Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan manufaktur, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk.
3) Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Sistems)
Merupakan suatu sistem informasi yang menyediakan informasi penting dari berbagai sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan oleh para eksekutif dan manajer. Contohnya eksekutif puncak dapat menggunakan terminal layar sentuh untuk segera melihat dan atau menampilkan teks dan grafik yang mencakup bidang-bidang utama dari suatu organisasi dan daya saing kinerjanya.
4) Sistem Pengolahan Khusus atau Specialized Processing Sistems. Sedangkan Kadir (2003) merangkum tentang fungsi masing-masing sistem yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Menurut O’Brien (2005), selain jenis sistem informasi di atas, terdapat beberapa jenis sistem informasi lainnya, yaitu sebagai berikut:
1) Sistem Pakar
Sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan saran pakar dan bertindak sebagai konsultan pakar bagi para pemakai. Contoh: penasihat aplikasi kredit, pengawasan proses, dan sistem pemeliharaan diagnosis.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 10
Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan, pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan. contoh: akses intranet ke praktik-praktik bisnis terbaik, strategi proposal penjualan, dan system pemecah masalah pelanggan.
3) Sistem Informasi Strategis
Mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif. Contoh : perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem
web e-commerce.
4) Sistem Bisnis Fungsional
Mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh: sistem informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen operasi, dan manajemen sumber daya manusia.
Menurut Fuadi (1995), terdapat empat langkah untuk menyempurnakan SI agar dapat diterapkan dengan sukses di perusahaan.
1. Menganalisa sistem. Misalnya, sistem apa yang ingin digunakan dan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Intinya, manajemen perusahaan harus memiliki perencanaan yang matang Oleh karena itu,perusahaan dapat melakukan peninjauan terlebih dahulu, sehingga dapat merekomendasikan jenis sistem baru yang cocok untuk dikembangkan. Peninjauan tersebut mencakup pengetahuan tentang sistem lama dan berbagai masalah yang timbul dari penerapannya.
2. Merancang sistem. Setelah mengetahui jenis sistem yang dibutuhkan, manajemen perusahaan mulai merancang sistemnya. Oleh karena itu, sebaiknya manajemen perusahaan memiliki pengetahuan yang memadai tentang komponen sistem, cara mengoperasikannya, permasalahan yang ditimbulkan dan cara pemecahan permasalahan. Jika memungkinkan, manajemen perusahaan meminta bantuan seorang konsultan.
3. Menerapkan sistem. Manajemen perusahaan sebaiknya menerapkan sistem baru di perusahaannya secara bertahap. Menurut Pambudi (2003), terdapat beberapa tahapan dalam menata ulang investasi TI.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 11
a. Tahap visi, dimana perusahaan meninjau kembali tujuan implementasi TI. Hal yang paling penting adalah adanya dukungan dari manajemen eksekutif perusahaan dan keterlibatan dari seluruh
end-user.
b. Tahap investasi. Perusahaan dapat menentukan jenis dan intensitas penggunaan fasilitas pengolahan, mengetahui peluang reaksi pelanggan, mengukur manfaat dan membuat account yang terpisah. c. Tahap kultivasi, dengan melakukan pengawasan terhadap penerapan TI dan memperbaikinya jika tidak berjalan dengan semestinya.
d. Tahap memanen. Perusahaan perlu menyadari bahwa harus investasi di bidang TI memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, sebaiknya, perusahaan tetap berada di jalur yang benar dan senantiasa melaksanakan hal-hal yang positif agar implementasi TI di perusahaannya membuahkan hasil.
4. Melakukan evaluasi sistem. Tahap ini merupakan tahap yang terakhir, dimana manajemen perusahaan merencanakan berbagai langkah strategi yang akan dijalankan perusahaan dan bagaimana penerapan sistem informasi yang ada dikembangkan. Setelah itu, manajemen perusahaan senantiasa mengevaluasi penerapannya, sehingga dapat belajar dari kesalahan yang ada dan memperbaikinya. Dengan proses pembelajaran tersebut, diharapkan sistem informasi perusahaan akan semakin baik dari tahun ke tahun.
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti (Kadir, 2003):
1. Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 12
4. Orang: Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database): Sekumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data: Sistem penghubung yang memungkinkan sumber dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemaai
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 13 BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
Sekarang ini CEO ( Chief Executive Officer ) dari Shuttle Express adalah Jim Sherrell. Moto yang dibangun perusahaan adalah membangun budaya yang ramah disertai dengan kualitas layanan yang prima. Perusahaan antar jemput Shuttle Express ini mulanya berdiri pada awal tahun 1979 oleh San Juan Airlines. Pada saat itu, San Juan Airlines adalah maskapai penerbangan komuter tertua di Amerika Serikat. Maskapai ini menghubungkan wisatawan dari seluruh Puget Sound, Vancouver, dan Victoria ke Seattle-Tacoma dan bandara Portland serta ke luar negeri. Layanan penerbangan ini melahirkan ide untuk menggunakan mobil van daripada pesawat terbang untuk menghubungkan masyarakat, rumah, dan bisnis dari wilayah Seattle-Tacoma-Everett untuk SeaTac Airport. Setelah mempelajari model transportasi darat di seluruh Amerika Serikat, akhirnya diputuskan untuk memulai peningkatan layanan.
San Juan Air telah mendapatkan reputasi sebagai maskapai penerbangan komuter paling aman dan paling profesional di AS. Suatu kepercayaan bahwa budaya aman serta profesional ditransfer dari maskapai penerbangan akan menciptakan sebuah perusahaan transportasi darat yang sukses. Tujuan langsung perusahaan adalah untuk membangun perusahaan baru di atas dasar yang sama yaitu keselamatan, layanan, dan kehandalan (safety, service and reliability ). Misi perusahaan adalah untuk menawarkan, kepedulian terhadap rasa aman, alternatif yang terjangkau untuk penumpang atau pengemudi dan parkir di SeaTac bandara. Dari awal keselamatan adalah sebagai prioritas pertama perusahaan.
Konsep transportasi dari pintu-ke-pintu ini tidak pernah dilakukan di Northwest. Setelah Shuttle Ekspres mulai beroperasi, pemerintah entitas (kota, kabupaten, dan negara) serta perusahaan transportasi lainnya berusaha untuk bersaing terhadap potensi perusahaan tersebut. Namun perusahaan tetap menyediakan yang terbaik, peralatan bersih, pengemudi berseragam, dan mempertahankan harga yang wajar karena keberhasilan terletak di antara kepuasan para pelanggan. Yang paling penting adalah dengan memupuk budaya mengemudi dengan aman, membuka pintu, membawa tas, dan melayani para tamu
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 14
dalam setiap cara yang mungkin. Pelanggan yang protes segera diatasi oleh opini publik yang mendukung layanan baru yang lebih baik.
Tidak ada bisnis yang bertahan sangat lama tanpa menghasilkan uang. Sebagai perusahaan muda harus menghadapi "profitabilitas" tantangan. Selang berjalannya waktu akhirnya San Juan Air dijual ke Alaska Airlines. Dari penjualan itu perusahaan akhirnya mampu untuk menanamkan lebih banyak uang ke dalam bisnis dengan harapan mencapai profitabilitas. Satu setengah tahun beroperasi, pada Februari, perusahaan sudah menghabiskan sebagian besar kas dan kredit. Ketika pertemuan dengan tim manajemen yang disertai hujan dan salju di luar , dan masa depan tampak sebagai suram seperti cuaca.
Sebuah keputusan bulat dibuat untuk semua orang untuk memotong biaya dan untuk memperbaiki operasi dengan cara apapun yang diperlukan untuk bertahan hidup. Ini bekerja. Bisnis harus tumbuh dan akhirnya perusahaan berhasil sampai di musim panas. Butuh waktu satu tahun lagi, tapi akhirnya mencapai keuntungan tahunan yang kecil.
Perusahaan terus menjalankan perampingan, memegang standar yang tinggi untuk pelayanan publik dan mempertahankan tarif rendah. Manajemen percaya budaya merawat dan mempercayai orang, baik karyawan dan masyarakat pelanggan, tetap dasar keberhasilan Shuttle Express. Pada tahun 2008 perusahaan telah melayani lebih dari 714.000 pelanggan.
Sepanjang 22 tahun perusahaan telah menambahkan layanan baru. Awalnya dengan menambahkan layanan hotel bandara. Pada tahun 1994 memulai layanan Mobil Kota eksekutif, yang sekarang termasuk armada limusin. Pada tahun 1999 membeli bus pertama, pendahulu dari armada bus sekarang dalam operasi. Perusahaan terus memenuhi misi untuk menawarkan rasa aman, terjangkau, kelas transportasi darat untuk memenuhi banyak kebutuhan pelanggan dalam perjalanan. Perusahaan berkomitmen untuk menjaga kawasan lingkungan dengan udara yang bersih dan jalan raya tidak terlalu padat dengan menyediakan lingkungan yang ramah, menggunakan bahan bakar alternatif dan daur ulang.
Selama 23 tahun terakhir, Shuttle Express telah membangun bisnis intinya pada konsep share ride: Pengelompokan bersama penumpang yang bepergian ke daerah yang sama. Dasar layanan perusahaan yaitu
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 15
meminimalkan dampak kendaraan pada lingkungan dan mendorong penggunaan yang bertanggung jawab terhadap sumber daya dengan beberapa cara. Dengan
share ride, Shuttle Ekspres mengambil kendaraan hunian rendah dari jalan.
Tahun lalu, Shuttle Ekspres membawa lebih dari 700.000 orang dari dan ke bandara. Hal ini diterjemahkan ke 1 juta perjalanan mobil diperkirakan berpotensi disimpan. Mempertimbangkan dampak bahwa perjalanan mobil tambahan akan kemacetan jalan raya dan emisi kenaraan.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 16 BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.1. SISTEM INFORMASI DI SHUTTLE EXPRESS
Shuttle Express merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan antar di Amerika Serikat. Shuttle express didirikan pada tahun 1987 hingga sekarang. Shuttle express menyediakan layanan antar jemput dengan tujuan sesuai dengan keinginan pelanggan dan menyediakan akses pemesanan antar jemput secara online melalui websitenya atau mengubungi nomor kontak yang telah disediakan. Berbagai jenis mobil disediakan dan layanan jasa disediakan oleh perusahaan ini seperti :
Share Ride and exclusive van service Sedan-limo service
Cruise transfers Convention transfers Woodinville wine tasting
Seattle sightseeing tours and charters
Awal terbentuknya shuttle express masih menggunakan sistem manual untuk mencatat pesanan dari para konsumennya. Sistem manual yang dipergunakan adalah menggunakan papan tulis dan magnet untuk memasukkan data pelanggan dan lokasi kendaraan untuk setiap rutenya serta informasi berupa dokumen. Shuttle express telah melakukan komputerisasi pada sistem reservasi dan van dispatch.
Dalam perkembangannya, shuttle express menggunakan sistem manual pada komputer yang digunakannya. Dengan Microsoft Access Database Management Package, shuttle express menghubungkan sistem jaringan pada perusahaannya. Shuttle express juga menggunakan Windows NT sebagai sistem operasi komputernya. Hasil olahan informasi akan ditunjukkan pada komputer yang berupa data entry display (paperless).
Lebih jauh, kita dapat melihat sistem reservasi yang menggunakan computer sebanyak 12 NEC 48, yang terhubung dalam setiap jaringan komputer
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 17
ke dalam server peralatan digital Alpha AXP server yang memiliki RAM sebesar 128MB dan empat buah hard disk masing-masing sebesar 1,2 GB. Untuk membackup sistem jaringan, khususnya apabila terjadi sistem reservasi yang sibuk, disediakan pula empat buah komputer jenis NEC 486
Dengan melakukan sistem komputerisasi pada sistem jaringan perusahaannya, sistem revervasi dan penentuan van dispatch dapat berjalan lebih lancar hanya dalam waktu enam bulan. Adanya sistem komputerisasi dan dukungan dari seluruh pengguna dan pihak stakeholder menjadikan shuttle express semakin berkembang.
Prosedur pemesanan dimulai dari input data yang masuk dari permintaan pelanggan yang menghubungi alamat atau nomor reservasi yang telah disediakan, lalu operator akan memasukkan semua informasi pelanggan yang berhubungan dengan database pelanggan yang relevan, seperti tujuan pelanggan, nomor telepon yang dapat dihubungi, maupun keinginan pelanggan tertentu yang berbeda dari setiap pelanggan, misalnya jam penjemputan dan jenis kendaraan yang diinginkan.
Setelah mencatat data tersebut, operator akan menghitung tarif yang harus dibayar oleh pelanggan. Tarif yang akan dibayar oleh pelanggan akan dihitung berdasarkan lokasi yang akan dituju dan operator akan memberikan nomor konfirmasi pelanggan. Lokasi penjemputan pelangan akan disesuaikan dengan rute petunjuk arah yang telah diprogram untuk kemudahan rute arah jalan sopir pengemudi. Data reservasi pelanggan akan diambil dan dikirim ke “pools trip” yang terdiri dari satu set penjemputan untuk van tertentu selam periode waktu tertentu. Setiap trips sudah dijadwalkan maka akan dikirim ke setiap van penjemputan.
Bagian reservasi menghitung tarif berdasarkan lokasi yang dituju dan mengeluarkan nomor konfirmasi pemesanan. Pick-up point sudah diprogram terlebih dahulu bersama dengan petunjuk arah bagi pengemudi. Data reservasi kemudian diambil dan dikirim ke “trips” yang terdiri atas satu set pickups untuk particular van selama periode waktu spesifik. Pada saat trips sudah dijadwalkan maka dikirim kesetiap van. Program akses database akan diatur secara otomatis terhubung dengan pager alphanumeric setiap supir pengemudi van. Lalu informasi lengkap atas setiap pelanggan akan diberikan kepada supir pengemudi. Langkah-langkah mulai dari reservasi hingga Pick-up point adalah sebagai
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 18
berikut:
- Pelanggan menghubungi nomor reservasi (425) 981-7000 atau reservasi melalui website www.shuttleexpress.com
- Operators dan agents memasukkan informasi yang relevan tentang pelanggan (lokasi antar jemput, tujuan dan informasi khusus lainnya) ke database pelayanan pelanggan.
- Penghitungan tarif/biaya dan pengeluaran nomor konfirmasi.
- Dispatchers mengambil data pemesanan dan mengirimnya ke “trips”. - Trips yang telah dijadwalkan dikirim ke setiap van. Data base telah diatur
secara otomatis terhubung ke alfanumerik pager milik pengemudi. - Pengemudi menjemput pelanggan.
Sejak sistem ini digunakan dalam operasional perusahaan, shuttle express dapat menangani lebih dari 695.000 pemesanan. Dengan rata-rata 1.500 penumpang yang melakukan travel dari dan ke bandara setiap hari dengan menggunakan shuttle express van yang berjumlah sekitar 75 unit. Jika pada awalnya rute bandara menghabiskan waktu 8 jam, maka sekarang rute dapat ditempuh dengan dalam waktu 3 jam. Sekarang setiap shift hanya memerlukan 1 orang dispatcher, dibandingkan dahulu memerlukan 3 orang dispatcher pada setiap shift.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 19 Gambar 5. Tampilan shuttle express dalam website
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 20 4.1.2. IDENTIFIKASI SISTEM INFORMASI SHUTTLE EXPRESS
Sistem informasi pada perusahaan jasa transportasi shuttle express digambarkan dalam matrix komponen sistem informasi.
1. Hardware
Untuk hardware mesin digunakan AXP Server, 12 PC workstation 486 PC NEC untuk network dan 4 PC NEC 486 untuk reservasi, magnetic disc drive, pager, telepon, harddisk dan RAM. dan printer. Netware yang digunakan adalah jaringan LAN, PTSN, kertas bill, dan dokumen. Input, pemrosesan, output, penyimpanan dan kendali dilakukan oleh operator/agen reservasi, supervisor (specialist), sopir, pegawai dan manajer.
2 . S o f t w a r e
Software yang digunakan adalah program windows NT operating system, program calculate fares, program reservasi, program dispatch, dan DBMS Access. Prosedurnya pertama adalah pemasukan data, transaksi reservasi (fare/bill, jadwal trip, confirmation number dan informasi di layar), dispatch, penggunaan dan distribusi output, prosedur backup, dan prosedur koreksi
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah sesorang yang menggunakan dan menjalankan sistem informasi dan terdiri atas users dan spesialis. Users adalah semua yang menggunakan sistem informasi tersebut yaitu pegawai reservasi, pelanggan, dispatcher, sopir dan manajer sedangkan spesialis yaitu supervisor dan operator adalah orang-orang ya ng mempun yai keahlian dalam menggunakan sistem tersebut. Untuk input, pemrosesan dan output dilakukan oleh pegawai reservasi, pelanggan, dispatcher, sopir dan manajer tanpa melibatkan spesialis. Pada aktivitas penyimpanan dan kendali maka spesialis terlibat.
4 . S u mb e rd a y a d a ta
Data yang digunakan adalah data pelanggan, data reservasi (lokasi trip, tujuan, special instruksi), data rute, harga/tariff, data van, data karyawan ( supir, agen, dispatcher, manajer)
5 . Produk In fo rma si
Produk informasi yang dihasilkan berupa data nomor reservasi, jadwal, data entry display, status display, bill/tagihan, informasi di layar serta audio signal.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 21 4.1.3. MATRIKS KOMPONEN SISTEM INFORMASI DI SHUTTLE EXPRESS
Aktivitas SI Sumberdaya Hardware dan
Netware
Sumberdaya Software Sumberdaya manusia Sumberdaya Data Produk informasi
Mesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna
Input Telepon Komputer Keyboard Microsoft Access DBMS Windows NT OS
Pemasukan data Petugas Call Centre
Pelanggan
Data van, sopir, data pelanggan, lokasi trip, data reservasi, special instruction
Data entry display
Pemrosesan Digital Alpha
Server Jaringan Komunikasi Windows NT Microsoft Access Program Dispatch Transaksi reservasi dan dispatch
Data van, sopir, data pelanggan, lokasi trip, data reservasi, data pegawai status display Prosesor komunikasi Output Workstation PC NEC Pager Printer Kertas bill Kertas laporan Program reservasi Program dispatch Penggunaan dan distribusi output Pegawai reservasi, dispatcher, pelanggan, sopir manajer
Data van, sopir, data pelanggan, lokasi trip, data reservasi
Bill, nomor konfirmasi, jadwal trip di pager, informasi di layar Windows NT
Penyimpanan Magnetik disc
drive HDD 4 x 1,2 GB DBMS ACCES S Windo ws NT
Prosedur backup Supervisor
operator
pegawai Data van, sopir, data
pelanggan, lokasi trip, data reservasi
Pengendalian Server, pager Kertas
dokumen Laporan pengendali an
Prosedur koreksi Supervisor
operator
Pegawai, sopir pelanggan Manajer
Data van, sopir, data pelanggan, lokasi trip, data reservasi
Bill, konfirmasi jadwal, jadwal trip di pager informasi di layar
Audio signal Workstation PC
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 22 BAB V
KESIMPULAN
Sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan jasa layanan antar jemput Shuttle Express, dari Top Management hingga sopir van memakai sistem informasi terpadu dan saling berintegrasi dalam berkomunikasi. Top management mengontrol mengenai data reservasi, ketepatan menjemput hingga biaya bisa melalui sistem informasi yang terhubung di dalam perusahaan. Konsumen yang ingin memesan layanan antar jemput ini bisa langsung menghubungi shuttle express. Seketika itu pula, database pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan memudahkan pencarian pelanggan yang telah didaftarkan sebelumnya. dengan pengumpulan dan pengolahan database pelanggan yang terpadu, prosedur pemesanan layanan antar shuttle express semakin mudah. Inilah yang menjadi pendorong perubahan dalam perkembangan usaha shuttle express. Dengan adanya peran manajemen perubahan sistem usaha yang tepat guna, khususnya dalam penerapan sistem informasi manajemennya, maka berdampak pula bagi kemajuan perusahaan dalam kegiatan operasional.
Kelompok 5 Tugas : Shutle Express mr 23 DAFTAR PUSTAKA
Alter, Steven. 1992. Information Systems: A Management Perspective. The Benjamin/ Cummings Publishing Company, Inc.
Bodnar, George H., Hopwood, William S. 1993. Accounting Information System. 5th Edition, Prentice-Hall, Inc.
Fuadi, A. 1995. Langkah-Langkah Menuju Penyempurnaan Sistem Informasi. Majalah Manajemen. Edisi September-Oktober.
Gelinas, Ulric J., Oram, Allan E., Wiggins, William P. 1990. Accounting
Informaion Systems. PWS-KENT Publishing Company.
Hall, James A. 2001. Accounting Information Systems. 3rd Edition, South Western College Publishing.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Edisi 1. Penerbit Andi. Yogyakata
O’Brien, JA and George Marakas 2009. Management Information System. Ninth Edition. McGraw-Hill.Inc. Boston.
O’Brien. J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta.
Pambudi, T. S. 2003. Menata Ulang Investasi TI. Majalah Swa (sembada). Edisi 23 Januari-5 Februari 2003. No. 02/XIX/23.