• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTER IP MAN YANG MENCERMINKAN PEMIKIRAN KONFUSIANISME DALAM FILM IP MAN DAN IP MAN 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTER IP MAN YANG MENCERMINKAN PEMIKIRAN KONFUSIANISME DALAM FILM IP MAN DAN IP MAN 2"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

KARAKTER IP MAN YANG MENCERMINKAN

PEMIKIRAN KONFUSIANISME

DALAM FILM IP MAN DAN IP MAN 2

Carolina Marthios, Lynia Kurniadi, Xuc Lin

Binus University, Jl Kemanggisan Ilir III/45, Palmerah, Jakarta Barat, 021-53276730

Carolinamarthios@yahoo.com; lynia_oxygn28@hotmail.com; xuelin@binus.ac.id

ABSTRACT

Two China movies, Ip Man and Ip Man 2, are very popular. Both movies are based on the true story of a master of wushu world-famous actor, Bruce Lee. We found a lot of Confusianism thought in these two movies, especially can be seen in the Ip Man’s character. We examined the figure of Ip Man to understand more about his character. Through reading references and watching the Ip Man and Ip Man 2, we analyze whether the pesonality of Ip Man reflect the moral of Confucianism. The Ip Man tells about the life of Ip Man when Foshan colonized by Japan, while the Ip Man 2 tells about the life of Ip Man in Hongkong. Personality concept of Confucianism emphasized the morality as basic of ideal personality, which is reflected in four aspects “benevolence, justice, courtesy, filial”. Through the analysis, we found that Ip Man’s personality reflects Confucianism thought in his relationship with others, therefore he can be called the one that has benevolence, the one who has the spirit of self sacrifice for the sake of justice, value the courtesy and respect a harmonious relationship with others. According to Confucianism thought, we think Ip Man is a figure that is almost ideal, because in both movies, Ip Man’s personality is clearly seen in accordance with the “benevolence, justice, courtesy” three aspects.

Keywords : Ip Man, Confucianism, Character, Moral

ABSTRAK

Film Ip Man dan Ip Man 2 adalah dua film Cina yang sangat populer. Kedua film ini dibuat berdasarkan kisah nyata dari seorang guru wushu dari aktor yang terkenal di dunia, Bruce Lee. Kami menemukan banyak pemikiran Konfusianisme di dalam kedua film ini, terutama terlihat dalam karakter Ip Man. Untuk memahami lebih dalam karakter Ip Man dalam pergaulannya, kami meneliti lebih dalam dari tokoh Ip Man ini. Melalui beberapa referensi dan menonton film Ip Man dan Ip Man 2, kami menganalisis apakah karakter Ip Man mencerminkan pandangan moral dari Konfusianisme. Film Ip Man menceritakan tentang kehidupan Ip Man ketika Foshan dijajah oleh Jepang, sedangkan film Ip Man 2 menceritakan tentang kehidupan Ip Man di Hongkong. Pandangan karakter menurut pemikiran Konfusianisme yaitu menekankan moral sebagai dasar dari pandangan karakter yang ideal, hal ini jelas terlihat pada empat aspek yaitu “cinta kasih, keadilan, kesusilaan, berbakti”. Melalui analisis yang kami lakukan, kami menemukan bahwa Ip Man dalam pergaulannya mencerminkan pemikiran Konfusianisme, oleh karena itu ia dapat disebut seorang berperi cinta kasih, tokoh yang memiliki semangat mengorbankan diri demi keadilan, menghargai kesusilaan dan menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain. Kami menganggap Ip Man adalah tokoh yang hampir ideal menurut pemikiran Konfusianisme, karena dalam kedua film ini sangat jelas terlihat karakter Ip Man sesuai dengan “cinta kasih, keadilan dan kesusilaan” ketiga aspek tersebut.

(2)

2

Kata kunci : Ip Man, Konfusianisme, Karakter, Moral

PENDAHULUAN

Film Ip Man dan Ip Man 2 merupakan dua film Cina yang populer. Dalam industri perfilman, kemunculan kedua film ini telah memberikan warna baru kepada para penonton. Film ini didasarkan pada kisah nyata dari seorang guru wushu dari aktor yang terkenal di dunia, Bruce Lee. Dalam kedua film ini, banyak terkandung pemikiran Konfusianisme, antara lain nilai-nilai moral yang terlihat pada karakter tokoh Ip Man dalam berhubungan dengan sesama. Oleh karena itu, kami ingin meneliti kedua film ini.

Seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Gaby Andriany Ongso, seorang mahasiswi Universitas Bunda Mulia (UBM), menulis skripsi S1 yang berjudul “Analisis inspirasi yang diberikan sifat pemeran utama dalam film Ip Man terhadap masyarakat Indonesia zaman sekarang yang diwakili daerah Jakarta” pada tahun 2010. Masalah penelitian ini adalah sejauh mana sikap positif dan sikap negatif Ip Man dapat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Indonesia modern, serta bagaimana sifat Ip Man dapat menginspirasi masyarakat Indonesia zaman sekarang. Gaby Andriany Ongso dengan cara menonton film Ip

Man, menganalisis sikap positif dan negatif Ip Man, mengumpulkan data-data yang diperlukan, untuk

mengerti lebih dalam keadaan masyarakat Indonesia zaman sekarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Gaby membagikan kuesioner di daerah Jakarta sebagai daerah perwakilan. Setelah itu, Gaby menganalisa lebih lanjut sifat Ip Man mana yang pantas dipelajari oleh masyarakat Indonesia zaman sekarang untuk menginspirasi masyarakat Indonesia modern. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Gaby Andriany Ongso menganalisis sikap positif dan negatif yang dimiliki oleh pemeran utama dalam film Ip Man dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana tokoh Ip Man menginspirasi masyarakat Indonesia modern.

Penelitian tentang film Ip Man juga pernah dilakukan oleh Hu Dong Wen dan Ma Hai Yan, mahasiswi S2 Universitas Xin Jiang, menulis jurnal yang berjudul “Analisis Figur Pendekar Konfusianisme dalam Film Ip

Man” pada tahun 2010. Masalah penelitian ini adalah memahami pendekar Konfusianisme dalam wushu Cina

yang tercermin dalam karakter Ip Man. Penulis menonton film Ip Man dan Ip Man 2, serta menggunakan metode studi pustaka untuk meneliti karakter Ip Man. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penulis menemukan bahwa tindakan-tindakan tokoh Ip Man dalam filmnya sesuai dengan karakter pendekar Konfusianisme.

Kami menemukan banyak pemikiran Konfusianisme di dalam kedua film ini, terutama terlihat dalam karakter Ip Man. Kami meneliti tokoh Ip Man ini, untuk memahami lebih dalam karakter Ip Man dalam pergaulannya. Melalui skripsi ini, kami berharap agar pembaca dapat mempelajari beberapa pandangan moralitas menurut Konfusianisme dan dapat menjadikan Ip Man sebagai tokoh teladan yang baik.

METODE PENELITIAN

Kami menggunakan metode penelitian Library Research. Media yang kami gunakan dalam penelitian

adalah film Ip Man dan Ip Man 2, yang disutradarai oleh Wilson Yip, diproduseri oleh Raymond Wong dan naskah ditulis oleh Edmond Wong. Film Ip Man dirilis pada tahun 2008 dan film Ip Man 2 dirilis pada tahun 2010 oleh Mandarin Films Distributions di Hongkong.

Instrumen yang kami gunakan dalam penelitian adalah teori ajaran Konfusianisme dalam kitab Lunyu (

语) atau dalam bahasa Inggris disebut Analects mengenai cinta kasih, keadilan dan kesusilaan. Melalui beberapa referensi dan menonton film Ip Man dan Ip Man 2, kami menganalisis apakah karakter Ip Man mencerminkan pandangan moral dari Konfusianisme.

(3)

3

HASIL DAN BAHASAN

1.

Ringkasan film Ip Man dan Ip Man 2

Film Ip Man dan Ip Man 2 disutradarai oleh Wilson Yip, diproduseri oleh Raymond Wong, dengan naskah cerita ditulis oleh Edmond Wong. Kedua film tersebut sangat populer dan film ini juga mendapatkan banyak penghargaan.

Film Ip Man menceritakan seorang ahli kungfu beraliran Wing Chun yang bernama Ip Man pada tahun 1930an di kota Foshan, Cina. Ia tinggal bersama istri dan putranya. Ip Man merupakan salah satu keluarga kaya di kota Foshan. Pada tahun 1937, Jepang menguasai Cina, kehidupan bahagia keluarga Ip Man pun berakhir. Pada saat itu, ia melihat ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Foshan, terutama kedua orang temannya (Guru Liao dan Wu Chi Lin). Ip Man pun marah dan menggunakan ilmu kungfunya untuk mengalahkan sepuluh orang ahli bela diri Jepang. Jendral Jepang, Miura, sangat tertantang untuk mengalahkan Ip Man di arena pertarungan.

Film Ip Man 2 menceritakan Ip Man sekeluarga meninggalkan Foshan dengan bantuan seorang

temannya. Tahun 1949, Ip Man tiba di Hongkong. Di sana, kehidupan Ip Mansangat sulit dan ia terpaksa

membuka sekolah bela diri Wing Chun untuk bertahan hidup. Membuka sekolah bela diri di Hongkong tidaklah mudah, salah satu syaratnya adalah sebelum mengajar bela diri, ia harus bertarung dengan para guru bela diri di Hongkong. Pada suatu pertunjukan wushu, juara tinju Inggris yang bernama Twister menghina seni bela diri Cina dan membunuh seorang guru besar bela diri Hongkong. Untuk membela kehormatan seni bela diri Cina, Ip Man menantang Twister untuk bertanding.

2.

Karakter dan Karakter menurut Pemikiran Konfusianisme

2.1

Karakter

Kata karakter atau personality berasal dari kata Latin “Persona”. Pada mulanya, kata “persona” ini menunjuk pada topeng yang biasa digunakan oleh pemain sandiwara di zaman Romawi kuno dalam memainkan peranan-peranannya. Lambat laun kata “karakter” digunakan untuk menjelaskan sifat asli yang khusus dari seseorang.

Definisi karakter berasal dari tindakan seseorang yang stabil dan proses intern. Misalnya, seorang wanita hari ini lincah dan ceria, besok juga akan tetap lincah dan ceria, hal ini membuktikan bahwa adanya kestabilan dalam karakter seseorang. Proses intern timbul dari dalam hati, yang berpengaruh pada proses bagaimana bertindak, berperasaan, motivasi dan pengetahuan.

Karakter mempunyai banyak arti, diantaranya menurut Huang Xi Ting, seorang psikolog dan profesor Cina, definisi karakter dapat digambarkan sebagai “kecenderungan internal pada perilaku individu, yang ditunjukkan dari keseluruhan kemampuan, emosi, kebutuhan, motivasi, minat, sikap, nilai, tabiat, watak, keadaan fisik dan beberapa bagian lainnya pada saat seseorang beradaptasi dengan lingkungan.”

Menurut seorang penulis besar Perancis, Romain Rolland, tingkah laku dari karakter yang agung membentuk tindakan yang luhur, yaitu hidup dan mati bukan demi diri sendiri.

2.2

Karakter menurut Pemikiran Konfusianisme

Pencetus pemikiran Konfusianisme adalah Konfusius. Pemikiran dan pendapat Konfusius, terutama dalam pemikiran “ajaran cinta kasih”, menjadi budaya utama dalam pemikiran Konfusianisme dan menjadi pengaruh penting dari karakter masyarakat Cina, yang menonjolkan moral sebagai dasar dari pandangan karakter yang sehat, yang dengan jelas terlihat pada “cinta kasih, keadilan, kesusilaan, berbakti. ”

(4)

4

Cinta kasih adalah mengasihi orang lain, mengasihi segala sesuatu dan seseorang dengan murah hati. Tercermin dalam empat makna dasar, yaitu:

a. Memprakarsai kasih sayang terhadap sesama, berpendapat bahwa “jika diri sendiri ingin berhasil, harus membuat orang lain berhasil terlebih dahulu”, “apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain”.1

b. Harus mempunyai rasa tanggung jawab. Tanggung jawab ini adalah mementingkan

keuntungan orang lain, yaitu sekuat tenaga berusaha keras untuk orang lain.

c. Rela berkorban demi membela kemanusiaan2,yaitu mengorbankan kepentingan diri sendiri, menjadi bagian dari masyarakat dan cinta sesama.

d. Perkataan selaras dengan perbuatan.

2.2.2 Makna dan Isi Utama dari “Keadilan”

“Keadilan” berarti “jalan lurus”, “cocok dan sesuai”, yakni hal yang benar dan layak. Hubungan “keadilan” dan “cinta kasih” adalah “keadilan” harus didasari dengan “cinta kasih”. Tercermin dalam dua makna dasar, yaitu:

a. “Keadilan” berarti pengorbanan diri, Mencius mendorong untuk mengorbankan diri demi

keadilan. Karena cinta sesama, terkadang kita dapat mengorbankan seluruhnya, bahkan mengorbankan nyawa.

b. “Keadilan” juga memperhatikan kepentingan orang lain, juga memiliki semangat “mengalah”.

2.2.3 Makna dan Isi Utama dari “Kesusilaan”

“Kesusilaan” adalah prinsip tingkah laku seseorang pada umumnya. “Kesusilaan” tidak hanya menempati posisi penting dalam pembentukan moral seseorang, tetapi juga merupakan unsur penting dalam pembentukan karakter. “Mengendalikan perkataan dan tindakan diri sendiri, agar tindakan setiap orang sesuai dengan kesusilaan” disebut sebagai cita-cita moral tertinggi.

“Kesusilaan” juga menekankan “keharmonisan”, yang mengutamakan hubungan antar sesama. Hal ini dapat terlihat dari ajaran Konfusianisme dalam kitab Lunyu “Dalam menjalankan kesusilaan, keselarasan yang paling utama.”3

2.2.4 Makna dan Isi Utama dari “Berbakti”

Menurut Konfusius, “berbakti” merupakan dasar dari “cinta kasih”. Konfusius menekankan “berbakti”, pada saat yang bersamaan menekankan “keluarga” sebagai peran penting dalam taraf kematangan moral seseorang.

“Cinta kasih, keadilan, kesusilaan dan berbakti” saling melengkapi dan mempengaruhi satu sama lain serta membentuk kesatuan karakter moral. “Cinta kasih” adalah tujuan tertinggi yang dikejar dalam kehidupan seseorang. Untuk mencapai tujuan itu, harus mempraktekan “keadilan”, karena “keadilan” adalah patokan dalam pergaulan yang menilai benar atau salah. Sedangkan “kesusilaan” berfungsi untuk mengatur dan membatasi, juga untuk mencapai kesatuan “cinta kasih” dan

“keadilan”. Untuk menjamin keharmonisan “manusia dengan alam” juga harus melewati “berbakti”.

3.

Karakter Ip Man dengan Pemikiran Konfusianisme

Dalam film Ip Man dan Ip Man 2 banyak terdapat plot bertarung, melalui beberapa pertarungan, kami dapat melihat bahwa karakter Ip Man mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Konfusianisme. Selain melalui plot pertarungan, kami melihat bahwa tindakan Ip Man dalam hubungan dengan sesama juga mencerminkan pemikiran Konfusianisme.

3.1 Ip Man adalah Orang yang Berperi Cinta Kasih

1

Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia. (2011). Su Si (8th ed.). Jakarta : Majelis Tinggi Agama

Konghucu Indonesia: 280.

2

Wang, Andri. (2012). The Wisdom of Confucius. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama: 171.

3

Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia. (2011). Su Si (8th ed.). Jakarta : Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia : 99-100.

(5)

5

Cinta kasih merupakan inti dari pemikirian Konfusianisme, juga merupakan salah satu faktor kuat dalam moral wushu. Walaupun wushuadalah sebuah bela diri, tetapi orang yang berlatih wushu harus memiliki cinta kasih. Kita dapat lihat dari perkataan Ip Man dalam film Ip Man tentang

semangat wushuCina, “meskipun wushu adalah sebuah kekuatan bersenjata, tetapiwushuCinakami

mengandung filosofi Konfusianisme, inti dari moral bela diri adalah cinta kasih, memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri, kalian orang Jepang tidak akan pernah mengerti prinsip ini. Karena kalian menyalahgunakan kekuatan militer dan menggunakannya untuk menindas orang lain. Kalian tidak pantas belajar wushuCina”.

Ada dua cara untuk mempraktekkan cinta kasih, yaitu “zhong” dan “shu”. Kedua kata ini, secara sederhana dapat diartikan melakukan hal baik untuk diri sendiri, pada saat yang sama juga harus memikirkan orang lain. Dalam film Ip Man, Jin Shan Zhao dan pengikutnya merampas barang milik Zhou Qing Quan di jalan, lalu datang ke pabrik Qing Quan untuk meminta uang tebusan. Pada saat itu, Qing Quan sama sekali tidak mempunyai uang karena barangnya belum terjual, sehingga ia tidak dapat memberikan uang kepada Jin Shan Zhao. Ia pun dipukuli oleh Jin Shan Zhao. Setelah Ip Man mengetahui kejadian tersebut, ia mengajari ilmu Wing Chun kepada para buruh sehingga memiliki kemampuan untuk melindungi diri. Melalui tindakan Ip Man ini, ia juga ingin mengajarkan Jin Shan Zhao bahwa saat itu kehidupan masyarakat Foshan sama seperti Jin Shan Zhao, sangat menderita dan kelaparan. Oleh karena itu, Jin Shan Zhao tidak boleh merampas uang dan tidak boleh menyulitkan orang lain juga.

Semua orang menginginkan harga diri, juga mengharapkan dihormati oleh orang lain. Saat Ip Man dan Guru Liao beradu kungfu di rumah Ip Man, Guru Liao dikalahkan oleh Ip Man. Ip Man memberikan suatu harga diri kepada Guru Liao dengan tidak memberitahukan tentang kekalahan itu kepada orang lain sehingga Guru Liao tidak kehilangan muka dan perguruannya tetap berdiri.

Kepercayaan menekankan kejujuran dan menjaga kepercayaan orang lain serta menepati janji. Perkataan Ip Man selaras dengan perbuatannya, ia menepati janjinya. Hal itu sesuai dengan pemikiran Konfusianisme yang mengatakan untuk tidak mudah berjanji kepada orang lain, dan

sebelum berjanji kita harus memastikan apakah kata-kata tersebut bisa kita lakukan.Dalam film Ip

Man, ketika Ip Man dan Guru Liao beradu kungfu, pada saat yang bersamaan, Sha Dan Yuan (adik

Wu Chi Lin) memanjat pohon di sebelah rumah Ip Man untuk mengambil layang-layang, ia tidak sengaja melihat, Guru Liao dikalahkan oleh Ip Man. Setelah beradu kungfu, Guru Liao meminta Ip Man agar tidak memberitahu siapapun tentang pertarungan ini, Ip Man menyanggupinya. Di tempat Wu Chi Lin, Sha Dan Yuan memberitahu berita ini kepada orang banyak sehingga semua orang mengetahui bahwa Guru Liao telah dikalahkan Ip Man. Ketika Wu Chi Lin dan Sha Dan Yuan bertanya kepada Ip Man mengenai kebenaran berita tersebut, Ip Man tidak menjawab pertanyaan mereka.

Dengan mempunyai cinta kasih kepada orang lain, seseorang barulah dapat mempunyai tanggung jawab kepada masyarakat. Rasa tanggung jawab berarti mementingkan keuntungan orang lain, yaitu sekuat tenaga berusaha keras untuk orang lain. Dalam film Ip Man 2, Huang Liang (murid Ip Man)

berkelahi dan dikalahkan oleh murid Guru Hong. Murid Guru Hong menahan Huang Liangdi pasar

ikan dan meminta Ip Man untuk menebus muridnya. Walaupun tidak mempunyai uang, Ip Man tetap datang ke pasar ikan untuk menyelamatkan Huang Liang. Karena tidak membawa uang, terjadilah perkelahian antara Ip Man dan murid Guru Hong. Jin Shan Zhao yang kebetulan berada di tempat yang sama, membantu Ip Man untuk kabur dari pasar ikan. Karena membuat keributan, Ip Man, Jin Shan Zhao dan Huang Liang ditahan di kantor polisi. Ketika di kantor polisi, istri Ip Man dan Liang Gen datang membebaskan Ip Man. Ip Man melihat tidak ada orang yang datang untuk membebaskan muridnya, ia segera meminjam uang kepada Liang Gen untuk membebaskan muridnya. Contoh lainnya, ketika juara tinju Inggris yang bernama Twister menghina wushu Cina, terjadilah keributan di atas ring. Ip Man tidak ingin mencampuri urusan orang lain, sehingga ia tidak naik ke atas ring, tetapi setelahmelihat Huang Liang dipukul oleh Twister, Ip Man langsung naik ke atas ring untuk menolong muridnya.

Sebagai guru yang bertanggung jawab, Ip Man membantu para muridnya dan mengorbankan kepentingan dirinya sendiri dengan tidak menerima uang dari beberapa murid. Dalam film Ip Man 2, kehidupan Ip Man sekeluarga dari Foshan pindah ke Hongkong sangat sulit, dapat dilihat ketika

(6)

6

pemilik rumah datang untuk menagih uang sewa. Karena tidak mempunyai cukup uang, istri Ip Man (Zhang Yong Cheng) melarang anaknya (Ye Zhun) untuk membuka pintu. Ketika para murid harus membayar uang sekolah, ada beberapa murid yang tidak mampu membayar. Ip Man pun merelakannya demi membantu murid-muridnya, walaupun sebenarnya ia sangat membutuhkan uang tersebut.

Dari beberapa contoh di atas, terbukti bahwa Ip Man adalah orang yang berperi cinta kasih menurut Konfusianisme. Kemampuan wushu Ip Man sangat baik dan ia sangat memahami bahwa wushu Cina mengandung cinta kasih, sehingga ia menggunakan ilmu Wing Chun-nya untuk melakukan kebaikan. Ip Man adalah seseorang yang menepati janjinya kepada orang lain. Ip Man memiliki cinta kasih pada orang lain, sehingga ia dapat memiliki rasa tanggung jawab kepada muridnya, serta memperhatikan dan membantu orang lain.

3.2 Ip Man Memiliki Semangat Mengorbankan Nyawa Demi Keadilan

Mengorbankan nyawa demi keadilan adalah nilai penting dalam kebudayaan Konfusianisme. “She

sheng”berarti melepaskan hidup, yaitu mengorbankan hidup demi membela keadilan. Ip Man adalah orang yang mempunyai semangat rela mengorbankan nyawa demi keadilan. Pemikiran Konfusianisme “mengetahui kebenaran tetapi tidak melakukannya, itulah tiada keberanian”4, tetapi Ip Man bukanlah orang yang pengecut, sebaliknya ia mengorbankan nyawanya demi menegakkan keadilan. Melihat teman-temannya diperlakukan tidak adil oleh orang Jepang, ia langsung bertindak untuk menegakkan keadilan. Dalam film Ip Man, saat Jepang menduduki kota Foshan, kehidupan masyarakat Foshan sangat miskin. Jenderal Jepang, Miura, mengadakan adu wushu antara Jepang dan Cina dan sengaja menjadikan sekantung beras sebagai hadiah. Untuk mencari teman baiknya, Wu Chi Lin, ia terpaksa pergi ke arena pertarungan untuk melihat. Setibanya di sana, ia melihat Guru Liao sedang beradu kungfu dengan seorang ahli bela diri Jepang. Setelah menang, Guru Liao menantang tiga orang ahli bela diri Jepang lagi. Tetapi Guru Liao kalah. Setelah kalah, Guru Liao mengira ia boleh membawa pulang sekantung beras yang dimenangkan di pertandingan sebelumnya. Namun kepala tentara Jepang, Sato tanpa alasan menembak mati Guru Liao. Ip Man melihat bahwa Guru Liao dibunuh secara tidak adil. Saat itu, Ip Man baru menyadari bahwa Wu Chi Lin juga dibunuh seperti itu. Ip Man sangat marah, menyuruh Li Zhao untuk membuka pintu dan ingin melawan sepuluh orang ahli bela diri Jepang. Melihat Ip Man berhasil mengalahkan sepuluh orang, Jenderal Miura sangat mengagumi kungfu Ip Man. Oleh karena itu, ia ingin Ip Man mengajarkan wushu Cina kepada orang Jepang. Ip Man tidak bersedia untuk mengajarkan, bahkan ia tidak membawa pulang sepuluh kantung beras yang ia dapatkan.

Ip Man adalah orang yang mempunyai semangat untuk mengalah, ia tidak ingin merugikan orang lain demi kepentingan pribadinya sendiri. Li Zhao melarang Ip Man datang ke pabrik kapas milik temannya, Qing Quan, karena tentara Jepang telah mendengar informasi bahwa Ip Man berada di sana. Suatu hari, ketika tentara Jepang datang ke pabrik ingin menangkap Ip Man, Ip Man tidak berada di sana. Oleh karena itu, Sato memukuli Zhou Qing Quan. Ip Man pun segera menyerahkan diri dan meminta kepada tentara Jepang untuk melepaskan Qing Quan dan para buruh.

Konfusianisme berpendapat bahwa tidak boleh “melupakan keadilan demi keuntungan”. Demi membela keadilan, Ip Man tidak lagi memikirkan kepentingannya sendiri, tetapi ia memikirkan kepentingan orang lain dan negaranya. Pada awalnya, Ip Man melawan orang Jepang demi temannya. Namun setelah itu, ia melawan orang Jepang demi keadilan bagi negaranya. Hal ini ditunjukan di film Ip Man, saat Miura menanyakan namanya, Ip Man menjawab, “saya hanya seorang rakyat Cina.”

Menurut Romain Rolland, karakter yang agung membentuk tindakan yang luhur, yaitu hidup dan mati bukan demi diri sendiri. Demi negara dan rakyat, Ip Man menyumbangkan tenaganya, bahkan

4

Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia. (2011). Su Si (8th ed.). Jakarta : Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia : 112.

(7)

7

nyawanya sendiri. Hal ini dapat terlihat pada saat Miura meminta Ip Man untuk mengajarkan wushu Cina pada orang Jepang, ia tidak bersedia mengajarkan mereka, malah menantang Miura untuk bertarung. Sebelum bertanding, Sato mengancam Ip Man untuk mengalah. Ip Man pun tau mungkin ia bisa dibunuh, tetapi ia tidak takut sedikitpun dan tetap mengadakan sebuah pertarungan yang adil. Sebagai orang Cina, Ip Man tidak ingin kebudayaan negaranya diremehkan orang Barat. Dalam film Ip Man 2, saat pertarungan tinju Barat, Twister menghina wushu Cina, bahkan tanpa alasan, tiba-tiba memukul dan menghina beberapa ahli bela diri Cina. Guru Hong pun marah dan menerima tantangan Twister. Karena kehabisan nafas, Guru Hong dikalahkan oleh Twister dan akhirnya meninggal dunia. Ip Man merasa bahwa Twister bukanlah lawan yang mudah untuk dikalahkan. Tetapi, demi membela kehormatan negara Cina, saat konferensi pers, Ip Man dengan berani menantang Twister.

Prinsip mementingkan keadilan daripada keuntungan adalah salah satu pemikiran Konfusianisme yang berpengaruh besar terhadap Ip Man.

3.3 Ip Man Mencerminkan Semangat Keharmonisan dengan Kesusilaan

Menurut kitab Li Ji, moral cinta kasih dan keadilan, tidak bisa terwujud tanpa adanya kesusilaan. Bagaimanapun orang lain memperlakukannya, ia tetap menghormati orang lain. Oleh karena itu, Ip Man dapat menciptakan suasana harmonis di tengah keadaan yang tidak menyenangkan. Dalam film

Ip Man, saat berada di rumah makan Wu Chi Lin, banyak orangingin mengetahui kebenaran berita Guru Liao yang dikalahkan oleh Ip Man. Polisi Li juga sedang berada di rumah makan itu. Li pun datang untuk melihat keadaan, lalu mengarahkan pistol ke hadapan Ip Man. Walaupun Polisi Li telah melakukan hal yang tidak menyenangkan, Ip Man masih menahan diri dengan kesusilaan. Dengan tenang, ia melepaskan peluru pistol Polisi Li, lalu mengambilnya kembali dari lantai dan dikembalikan kepada Polisi Li, bahkan mentraktir Polisi Li makan.

Konfusius mengatakan “jika seseorang ingin berhasil, maka harus dimulai dengan belajar kesusilaan”. Oleh karena itu, tidak akan menjadi orang yang bermoral jika tidak belajar kesusilaan. Inti dari kesusilaan adalah “hormat”. Setiap Ip Man beradu kungfu dengan orang lain, ia selalu mengadakannya dengan satu lawan satu dan secara tertutup. Tindakan ini menunjukan bahwa Ip Man sangat menghormati setiap lawannya. Ip Man adalah orang bermoral yang terlihat dari sikapnya yang rendah hati dan tidak sombong.

Dalam film Ip Man 2, Twister menghina wushu Cina dan membunuh Guru Hong. Setelah itu, Ip Man menantang Twister dan mengalahkannya. Sikap Ip Man ini bukanlah menginginkan keributan, melainkan ingin memberitahu kepada semuanya, bahwa walaupun kedudukan orang tidak sama, tetapi kita tidak boleh merendahkan orang lain, melainkan harus saling menghormati.

Ip Man sangat mementingkan kesusilaan dalam berhubungan dengan orang lain. Bagaimanapun orang lain memperlakukannya, ia selalu menghormati orang lain. Dari contoh-contoh di atas, dapat terlihat bahwa sikap Ip Man memperlihatkan keharmonisan dalam masyarakat.

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam film Ip Man dan Ip Man 2, tidak hanya memperlihatkan kehebatan kungfu Ip Man, tetapi juga menjelaskan kepada kami tentang cinta kasih Ip Man terhadap teman, masyarakat dan negaranya. Kami melihat bahwa pemikiran Konfusianisme sangat berpengaruh dalam ucapan, tindakan dan pemikiran Ip Man. Walaupun ilmu wushu Ip Man sangat tinggi, tetapi ia sangat mengerti bahwa wushu Cina mengandung cinta kasih, jadi ia menggunakan Wing Chun untuk berbuat kebaikan. Ip Man adalah seseorang yang menjunjung “zhong” dan “shu”, ia menepati janjinya sendiri dan juga sangat bertanggung jawab kepada muridnya. Ip Man adalah orang yang memiliki semangat untuk mengorbankan seluruhnya bahkan nyawanya demi keadilan. Prinsip mementingkan keadilan daripada keuntungan adalah pandangan Konfusianisme yang terlihat dengan jelas dalam karakter Ip Man. Selain cinta kasih dan keadilan, dalam berhubungan dengan orang lain, Ip Man juga mementingkan kesusilaan. Kami melihat dalam kedua film ini, bagaimanapun orang lain memperlakukannya, Ip Man masih tetap menghormati orang lain. Tindakan Ip Man mencerminkan keharmonisan dalam masyarakat.

(8)

8

Film ini menunjukkan bahwa Ip Man dalam berhubungan dengan sesamanya mencerminkan pemikiran Konfusianisme tentang karakter, yaitu “cinta kasih, keadilan dan kesusilaan”. Oleh karena itu, kami menganggap Ip Man adalah tokoh yang hampir ideal menurut pemikiran Konfusianisme.

REFERENSI

Referensi Bahasa Mandarin

[1] 王建平• 学校心理健康教育理论与实践[M]• 北京:北京开明出版社,2001. [2] 祖晶• 心理学基础[M]• 北京:教育科学出版社,2010. [3] 伯格• 人格心理学[M]• 北京:中国轻工业出版社,2010. [4] 黄希庭• 人格心理学[M]• 杭州:浙江教育出版社,2002. [5] 小雨• 人生格言录[M] • 北京:延边大学出版社,2003. [6] 程昌明• 论语[M]• 太原:山西古籍出版社,2001. [7] 蔡志忠• 孟子说-乱世的哲思[M]• 北京:现代出版社,2005. [8] 姚淦铭• 论语智慧[M]• 山东:山东人民出版社,2011. [9] 胡平生,陈美兰• 礼记-孝经[M]• 北京:中华书局出版社,2010. [10] 赛佳• 论语图解[M]• 北京:中国画报出版社,2005. [11] 于丹• 于丹《论语》心得[M]• 北京:中华书局,2010. [12] 殷旵• 厚道为人成功学[M]• 北京:中国戏剧出版社,2002. [13] 白子超•“立于礼”[N]• 新民晚报,2012-3–13(20). [14] 胡冬汶,马海燕•《叶问》的儒侠形象分析[J]• 昌吉学院报—电影评论,2010,(14):31. [15] 王建• 从儒家视角解读武德之“仁”、“义”、“信” [Z]• http://www.rmlt.com.cn/News/201205/201205041530547724.html. 2012-5-4/2012-6-18. [16] 王志彦• 忠恕之道与教育伦理研究 [Z]•http://www.fw789.com/article/sort083/sort0188/info-30883.html. 2011-5-19/2012-6-18. [17] 林焰• 论“舍生取义” [Z]• http://www.66163.com/fujian_w/news/fzrb/991206/3_6.html. 1999-12-6/2012-6-22. [18] 佚名• 浅谈礼仪在学校教育中的德育作用 [Z]• http://www.jastgw.com/lunwen/html/11057.html. 2012-04-21/2012-6-20. [19] 杨庆存• 和谐有序文明发展—孔子“和”文化思想论析[Z]• http://www.lxxsd.com/Article.asp?id=1462. 2008-10/2012-06-20. [20] 万泉兴• 一代宗师[Z]• http://www.docin.com/p- 224633991.html. 2011-06-25/2012-6-20. [21] 陈德述• 孔子的”礼”的现代管理功能[Z]• http://www.chinakongzi.org/rjwh/lzxd/200705/t20070520_2164714.htm. 2007-05-20/2012-6-20. [22] 杨浩文• 儒家伦理的公利主义及其现实意义[Z]• http://www.ica.org.cn/yanjiu.php?ac=view&id=8448. 2012-04-26/2012-7-20. [23] 张智勇• 论语大义[Z]•

(9)

9

http://www.ldbj.com/lunyudayi/lunyudayi_004.htm. 2007-07-28/2012-6-20. Referensi Bahasa Indonesia

1. Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia. (2011). Su Si (8th ed.). Jakarta : Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia.

2. Sobur, Alex. 2009. Psikologi Umum (2th ed., p.299&301). Bandung : Pustaka Setia.

3. Wang, Andri. (2012). The Wisdom of Confucius. Jakarta : Gramedia : Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarka studi pendahuluan yang penulis lakukan, kegiatan penggelolaan arsip sudah dilakukan, namun penulis menemukan adanya kegiatan yang berkenaan dengan manejemen

Asumsi peneliti bahwa pada novel Pancarona karya Erisca Febriani terdapat psikologi atau kepribadian dari tokoh utamanya yang dapat digunakan sebagai data dalam penelitian ini..

Atas dasar laporan hasil analisis kredit, maka pihak bank melalui pemutus kredit, baik berupa seorang pejabat yang ditunjuk atau pimpinan bank tersebut maupun berupa satu

Strategi yang dilakukan guru akidah akhlak dalam menanamkan nilai karakter kejujuran dan disiplin pada siswa di MAN 2 Kota Beng- kulu dapat dinyatakan baik, dilihat dari con- toh yang