• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL CERITA MISTIK DALAM MAJALAH ANAK. (Studi Kualitatif pada Cerita-Cerita Misteri Majalah Bobo. Periode Maret Maret 2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL CERITA MISTIK DALAM MAJALAH ANAK. (Studi Kualitatif pada Cerita-Cerita Misteri Majalah Bobo. Periode Maret Maret 2016)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

JURNAL

CERITA MISTIK DALAM MAJALAH ANAK (Studi Kualitatif pada Cerita-Cerita Misteri Majalah Bobo

Periode Maret 2015 - Maret 2016)

Oleh :

Al Muwafiqi Imaduddin D1212007

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

(2)

commit to user 1

CERITA MISTIK DALAM MAJALAH ANAK (Studi Kualitatif pada Cerita-Cerita Misteri Majalah Bobo

Periode Maret 2015 - Maret 2016)

Al Muwafiqi Imaduddin Diah Kusumawati

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract

Short stories in the children's magazine be it pictorial or not, is a medium as a source of information and entertainment for children, including mystery stories. Mystery stories tend to be identical with the mystique will have a psychological impact of about fantasy about fear.

In this research describes how Bobo convey the message the Mystic story on mystery stories based on elements of the characters, plot, and setting, as expressed by Burhan (2012) and based on the wording, and visualization of the story. As for the proponents of theories that use IE Content Analysis Theory means sign that dissected using a study of the theory of fiction.

Methodology this research is a descriptive method using a qualitative approach. The object of this research is the mystery articles on Bobo. The sample in this research is the documentation articles mystery Bobo period March 2015 – March 2016.

The results of the research that has been done, that the majority of mystery stories presented Bobo is a mystical story that tends to accentuate the character of fear on every character in the stories. The selected words contain lots of mystical content such as ghosts, scary, peculiar smell tombs, and the figure of a mysterious figure-which is not explained in the story. Visuals that illustrate the fear of adding to the strong character of fear built into the story the mystery of Bobo.

Keywords: Messages in children's Magazines, short stories, mystery stories, and

(3)

commit to user 2

Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini, seakan memberi fasilitas tersendiri dalam hal komunikasi. Media tradisional kini perlahan tergeser dengan media-media modern yang menawarkan kecepatan dan kemudahan dalam berkomunikasi. Media massa diyakini memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dalam mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. Media massa mampu mengarahkan, membimbing, dan mempengaruhi kehidupan di masa kini dan dimasa mendatang (Nurudin, 2009: 255).

Bagi anak-anak, teks cerita baik itu bergambar maupun tidak, adalah sumber informasi dan hiburan tersendiri bagi mereka. Dimana pada saat membaca cerita-cerita tersebut, seakan mereka memiliki imajinasi tanpa batas. Pengembangan kognitif dan sosial anak mempengaruhi bagaimana mereka merespons emosional gambar, suara, dan kisah-kisah mereka lihat dan dengar (Marie-Louise Mares and Valerie Kretz, 2015: 37). Dalam Fitria Yulianti (2006) menunjukkan bahwa dari sekian banyak cerita yang ada pada media massa, anak-anak cenderung menyukai cerita corak komik, cerpen yang bergambar dengan tokoh manusia dengan isi yang menyangkut kehidupan sehari-hari.

Cerpen sebagai salah satu media komunikasi dan sarana berfantasi menggambarkan watak-watak dan karakter cerita dengan jelas. Salah satu majalah

yang memuat cerpen dengan berbagai macam tema dan judul adalah majalah Bobo. Sebagai majalah yang popular dan mempunyai pembaca yang luas, majalah Bobo mampu memberikan pengaruh bagi mayoritas pembacanya. Oleh karena itu, majalah Bobo dipilih sebagai majalah anak yang akan diteliti pada penelitian ini. Majalah Bobo kini lebih dikhususkan kepada anak usia sekolah dasar (Usia 6 – 12 tahun). Di dalam majalah tersebut memuat banyak rubrik yang penuh dengan hiburan serta pengetahuan untuk anak. Tetapi dalam penelitian ini hanya difokuskan pada rubrik cerpen saja. Salah satu cerpen yang menarik menurut penulis dalam majalah Bobo adalah cerita misteri, karena cerpen dengan tema misteri jarang ditemui di majalah anak selain majalah Bobo. Maka penelitian ini lebih fokus pada cerpen dengan tema cerita misteri.

(4)

commit to user 3

Penelitian tentang cerita misteri yang lebih condong pada konten mistik dalam Majalah Bobo ini dianggap penting karena belum ada yang melakukan penelitian tentang konten Mistik di majalah anak Bobo yang memiliki pembaca terbesar untuk majalah anak-anak. Di mana konten ini akan memiliki dampak psikologis ke anak mengingat adanya nilai-nilai mistik yang diselipkan di dalamnya.

Pengertian dari mistik itu sendiri adalah pengetahuan yang tidak rasional atau tidak dapat dipahami rasio, maksudnya hubungan sebab akibat yang terjadi tidak dapat dipahami rasio (Ahmad Tafsir, 2004). Hal tersebut sudah lumrah menjadi mitos masyarakat Indonesia. Cerita misteri pada majalah Bobo tersebut bisa membuat anak-anak berfantasi tentang mistik dan akan menimbulkan bayangan/anggapan yang berbeda-beda sesuai dengan apa yang mereka pikirkan serta informasi yang mereka dapatkan dari lingkungan mereka.

Melalui media ini, anak menerima informasi dan belajar tentang sikap dan perilaku, baik melalui instruksi formal (misalnya: orangtua menyatakan apa yang harus dikerjakan atau apa yang boleh dan tidak boleh, dsb), pengalaman langsung atau melalui observasi terhadap tindakan orang lain. Dalam hal ini, anak seperti kertas putih (atau mesin photocopy) yang haus belajar. Ia siap diisi oleh apa saja dan akan menjiplak apa saja yang masuk ke dalam benaknya. Anak akan menyerap tawaran dari media, karena ia belum memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan bagi dirinya sendiri. Itulah sebabnya, anak disebut sebagai “khalayak yang rentan”. Apalagi, anak juga kerap tidak mampu membedakan antara fantasi dan realita. Anak-anak tetaplah anak-anak. Otak mereka mempunyai cara khusus dalam menganalisis sesuatu yang mereka jumpai, yang mungkin tidak pernah terlintas di pikiran orang tua. Mereka sering mengejutkan kita dengan pertanyaan tentang sesuatu hal khusus yang bahkan lepas dari perhatian kita, sebagai orang tua maupun orang dewasa. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan membahas cerita mistik pada cerita - cerita misteri yang terdapat pada majalah Bobo.

(5)

commit to user 4

Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pokok pada penelitian kali ini adalah bagaimana majalah Bobo menyampaikan pesan cerita mistik pada cerita–cerita misteri periode Maret 2015 – Maret 2016? Berdasarkan elemen-elemen cerita pendek yaitu tokoh, alur cerita, latar, pilihan kata-kata, dan visualisasi.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana majalah Bobo menyampaikan cerita misteri dengan melihat pada elemen-elemen yang terdapat pada cerita pendek.

Kajian Pustaka

a. Komunikasi Massa

Definisi komunikasi massa yang lebih detail dikemukakan oleh ahli komunikasi yakni Gerbner “komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004: 4).

1. Karakteristik dan Fungsi Komunikasi Massa

a) Komunikator Terlambangkan

Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Kita sudah memahami bahwa komunikasi massa itu menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik.

b) Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu.

c) Komunikasi Anonim dan Heterogen

Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonim, komunikasi massa adalah heterogen karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda.

(6)

commit to user 5

d) Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banayak dan tidak terbatas.

e) Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Himbauan

Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi massa yang penting adalah unsur isi. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

f) Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Secara singkat komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.

g) Stimulasi Alat Indra Terbatas

Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indra yang “terbatas”.

h) Umpan Balik Tertunda (delayed)

Komponen umpan balik atau feedback merupakan faktor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan komunikan.

2. Media Massa

Media massa merupakan “kependekan” dari media komunikasi massa. Pada hakekatnya media massa adalah media saling silang pesan antar massa. Lebih jelasnya, media massa adalah alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan dari sumber kepada khalayak (penerimaan) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Cangara, 2000: 134-135).

(7)

commit to user 6

b. Majalah

Majalah adalah salah satu bentuk media cetak yang mempunyai karakteristik lebih spesifik daripada surat kabar. Majalah memiliki kedalaman isi yang jauh berbeda dengan surat kabar yang hanya menyajikan berita (Yuli & Catur, 2006: 118). Menurut Junaedhi (1991: 54), dilihat dari isinya majalah dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Majalah Umum

Majalah yang memuat karangan-karangan, pengetahuan umum, komunikasi yang menghibur, gambar-gambar, olahraga, film dan seni. 2. Majalah Khusus

Majalah yang memuat karangan-karangan mengenai bidang-bidang khusus seperti majalah keluarga, politik dan ekonomi.

Salah satu majalah anak di Indonesia adalah Majalah Bobo. Majalah Bobo menyandang gelar sebagai media anak terbesar pertama di Indonesia menurut Nielsen Research dan Top Brand Award.

c. Cerita Pendek (Cerpen)

1. Pengertian Cerpen

Cerpen, sesuai dengan namanya, adalah cerita yang pendek. Panjang cerpen itu sendiri bervariasi. Ada cerpen yang pendek (short short story), ada yang panjangnya cukupan (middle short story), serta ada cerpen yang panjang (long short story) (Burhan, 2012:10).

Cerpen dibangun oleh unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Seperti unsur peristiwa, plot, tema, tokoh, latar, sudut pandang. Karena bentuknya yang pendek, cerpen menuntut penceritaan yang serba ringkas, tidak sampai pada detail-detail khusus yang “kurang penting” yang lebih bersifat memperpanjang cerita (Burhan, 2012: 11).

2. Unsur-unsur Cerpen a) Unsur Intrinsik

1) Tema

Tema adalah makna yang dikandung sebuah cerita. Eksistensi dan atau kehadiran tema adalah adalah terimplisit dan merasuki

(8)

commit to user 7

keseluruhan cerita, dan inilah yang menyebabkan kecilnya kemungkinan pelukisan secara langsung tersebut (Burhan, 2012: 82-83).

2) Alur atau Plot

Menurut Staton dalam Burhan (2012: 113), alur atau plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiat kejadian itu hanya dihubungkan secara akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Alur atau plot memegang peranan penting dalam sebuah cerita rekaan.

3) Penokohan

Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Jones dalam Burhan, 2012: 165). Ada dua macam cara dalam memahami tokoh atau perwatakan tokoh-tokoh yang ditampilkan yaitu:

- Secara analitik, yaitu pengarang langsung menceritakan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.

- Secara dramatik, yaitu pengarang tidak menceritakan secara langsung pewatakan tokoh-tokohnya.

4) Latar

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams dalam Burhan, 2012: 216).

5) Sudut Pandang

Sudut pandang dalam karya fiksi mempersoalkan tentang siapa yang menceritakan atau dari posisi mana (siapa) peristiwa dan tindakan itu dilihat.

b) Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik cerpen adalah unsur-unsur pembentuk cerpen yang berada pada luar cerpen. Dalam penelitian ini, bagian-bagian

(9)

commit to user 8

cerpen tersebut adalah alat untuk membongkar isi dari cerpen itu sendiri sehingga akan diperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian ini.

d. Cerita Misteri (Cermis)

Cerita misteri adalah salah satu jenis cerita atau cerpen. Misteri itu sendiri adalah sesuatu yang masih belum jelas (masih menjadi teka-teki; masih belum terbuka rahasianya) (kbbi.web.id/misteri). Dalam buku Writing Mysteries (Sue Grafton) menyebutkan bahwa genre misteri itu memayungi banyak subgenre seperti: traditional whodunit, the private eye, the classic puzzle, the police procedural, action/adventure, thriller, espionage (cerita mata-mata), pyschological dan romantic suspense, dan masih ada banyak lagi.

Dari pengertian dan genre misteri yang begitu luas tersebut, pada penelitian kali ini penulis fokus pada misteri dalam hal gaib/mistik. Mistik itu sendiri adalah sebuah pengetahuan yang tidak rasional meskipun pada kenyataanya dapat menimbulkan objek yang empiris.

e. Mistik / Mistisisme

Dahulu kata mistis dikaitkan dengan hal-hal misteri, namun sekarang artinya diperluaskan mencakup manifestasi keagamaan yang dengan secara kuat ditandai dengan subjektivitas individualistic dan dikuasai oleh mentalitas yang tidak dapat melihat apa-apa yang ada diatas pandangan eksoterisme (Yon Rizal S.Psi http://kuliahdis1.blogspot.co.id/2015/10/mistisisme.html).

Bagi orang tertentu, hantu justru dianggap sebagai tantangan hidup (memedi), tetapi bagi orang tertentu hantu justru akan dapat mendatangkan keuntungan. Bagi yang takut, jangankan meneliti mendengar saja kadang-kadang telah berdiri bulu romanya. Dunia gaib, dunia hantu, dan dunia mistik adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ketiganya adalah ruh kejawen. Ketiganya pula yang menjaid karakteristik orang Jawa, sehingga berbeda dengan masyarakat lain.

(10)

commit to user 9

f. Rasa Takut

1. Pengertian rasa takut

Ketakutan biasa disebut dengan tanda peringatan terhadap hidup, aba-aba agar berhenti, melihat atau mendengarkan (Mulia, 2009:31). Menurut El-Quussy (2010: 115) takut adalah keadaan emosi yang wajar dalam diri, biasa dirasakan orang dalam beberapa keadaan dan ia biasanya melakukan tindakan yang menjauhkannya dari sumber bahaya itu.

2. Ciri – ciri rasa takut

Secara spesifik, ciri-ciri orang yang merasa takut ditunjukkan oleh ha-hal berikut, hal antara lain; nafas memburu, meningkatnya debar jantung, muka pucat, mulut dan tenggorokan kering, berkeringat, meningkatnya suhu tubuh, gagap bicara, nyeri pada perut, frekwensi buang air kecil dan buang air besar meningkat, dan tekanan darah meninggi.

3. Faktor penyebab rasa takut a. Cara berpikir

Dalam Why be Afraid (dalam Soelasmono 2011:36) psikolog mengatakan bahwa rasa takut disebabkan karena cara kita berpikir mengenai peristiwa-peristiwa yang kita saksikan atau yang kita alami dan bergantung pada cara kita menanggapinya.

b. Sering mencemaskan masalah

Penyebab timbulnya rasa takut yang lain adalah karena kita sering mencemaskan masalah. Masalah yang kecil cenderung kita pikirkan segi negatifnya.

c. Pengaruh tetap

Maksudnya adalah keadaan emosional ini berpindah dari satu orang kepada orang lain melalui pengaruh yang dilakukan terus menerus. Pengaruh ini bisa didapatkan dari pengalaman kehidupan sehari-hari. d. Pemikiran negatif

Rasa takut bukan hanya karena keadaan fisik atau tentang masalah-masalah yang membahayakan saja. Tapi ditimbulkan juga oleh

(11)

commit to user 10

pikiran-pikiran kita yang selalu merasa khawatir tentang keadaan mendatang dan lain sebagainya.

4. Rasa Takut Kepada Hantu

Dalam pandangan Freud (Dalam Endraswara 2004: 34) sejak manusia primitif memang telah ada bekal rasa takut terhadap misteri. hal – hal yang berhubungan dengan misteri binatang maupun tumbuhan sering menyebabkan manusia takut. Takut adalah rasa. Hampir semua manusia normal, memiliki rasa ini. Kondisi jiwa takut tetap wajar. Orang Jawa sering menakut-nakuti, ”awas ana momok” kepada anak kecil. Momok (hantu) juga diucapkan memedi (berasal dari kata wedi), artinya takut.

Metodologi

Dalam penelitian ini penulis memakai metode analisis isi. Emzir (2010:283) menjelaskan analisis isi sebagai suatu analisa mendalam yang bisa dilakukan dengan kedua teknik, kuantatif maupun kualitatif terhadap pesan-pesan dengan memakai metode ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif untuk menelaah makna yang lebih dalam dibalik konten teks cerita misteri pada Majalah Bobo. Adapun teori-teori pendukung yang digunakan yaitu Teori Analisis Isi Sarana Tanda yang dibedah menggunakan Teori Pengkajian Fiksi.

Metodologi penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Objek penelitian ini adalah artikel-artikel misteri pada Majalah Bobo. Sampel dalam penelitian ini adalah dokumentasi artikel-artikel misteri Majalah Bobo periode Maret 2015 – Maret 2016.

Sajian dan Analisis Data

Pada bab ini akan diuraikan analisa data dari penyajian cerita-cerita misteri Majalah Bobo periode Maret 2015 – Maret 2016. Peneliti akan melakukan analisis dan interpretasi data yang telah dideskripsikan pada Bab ini yang merupakan data sekunder hasil pengkodingan pada sembilan cerita misteri Majalah Bobo periode Maret 2015 – Maret 2016.

(12)

commit to user 11

No Judul Raw data Preliminaly code Final

code 1 Kalung

Untuk Zahra

“Kata dokter itu, Kakek ini sudah meninggal sejak satu setengah jam yang lalu. Kasihan sekali, tidak ketahuan kerena sepertinya sedang tertidur,” kata seorang ibu di dekat Alifia.

“Kakek…?” Alifia berdiri kaku. Alifia mendadak kedinginan.

Sebelum menuruni tangga penyeberangan, Alifia menengok sebentar. Di sana ada Kakek sedang melambai padanya. Alifia ingin tersenyum dan membalas lambaian Kakek. Namun tiba-tiba

ia merasa dingin, dan segera memeluk Bapak.

Siapa yang tadi

berbincang-bincang dengannya sambil memandangi buih di laut di sekitar kapal? Bukankah kata orang tadi, Kakek langsung tertidur sejak naik ke atas kapal ferry ini?

Sebelum menuruni tangga penyeberangan, Alifia menengok sebentar. Di sana ada Kakek sedang melambai padanya.

Alifia ingin tersenyum

dan membalas lambaian Kakek. - Berdiri kaku - Mendadak kedinginan - Tiba-tiba merasa dingin - Kakek misterius Ketakutan dengan sosok kakek yang misterius 2 Misteri Bau Nenek

“Wah, iya, Kak. Jangan-jangan gara-gara pakai parfum Nenek, Tante jadi

kerasukan Nenek!”

“Ne…ne…nenek!” Vini terpekik, lalu jatuh

lemas. - Kerasukan Nenek - Jatuh lemas - Merinding Ketakutan bau Nenek

(13)

commit to user 12

Vini terbangun karena mencium bau khas yang ia kenal. Wangi kenanga kesukaan Nenek.

Tiba-tiba ia merinding. Ia beranikan diri untuk mendekati asal bau wangi itu.

Jantung Vini berdetak kencang saat bau itu semakin tajam. Lalu

tampak sesosok tumbuh dengan rambut digelung diatas kepala, memakai daster putih bunga-bunga. Vini tahu itu daster siapa. - Memberanikan diri - Jantung berdetak kencang saat bau semakin tajam 3 Peta Menuju Rumah Ber-kabut “Rumahmu menghilang!” omelku begitu ketemu Zefa esoknya, di sekolah. Dan… aku hanya bisa

melongo.

Aku marah. Namun jadi sangat penasaran. “Oke deh! Minggu besok aku ke rumahmu. Kali ini aku akan menuruti semua omonganmu!”

Tujuh. Hm, buat sebagian orang, angka tujuh memang misterius.

“Zefa, jangan-jangan kamu penyihir!” ujarku putus asa. - Rumahmu menghilang - Melongo - Penasaran - Tujuh angka misterius - Penyihir Penasaran dengan rumah yang menghilan g 4 Peneri-ma Paket Miste-rius

Mila tercekat pucat dan gemetaran.

Tidak mungkin! Bu RT Ning, kan, tidak bisa bangun dari tempat tidurnya? Mila kembali tercekat, .ada

rasa menyesal dan takut jadi satu. Jadi, siapa

yang menerima paket itu kemarin? - Pucat - Gemetaran - Penerima paket misterius Ketakutan dengan penerima paket misterius

5 Misteri …semilir angin itu membawa bau yang membuat bulu

(14)

commit to user 13 Bau

Ke-menyan

kuduk Tika merinding. Bau kemenyan.

Tika jadi merinding mengingat kata-kata Yudha.

Hiiii… Bulu kuduk Tika

meremang.

Sudah tiga hari ini perasaan Tika tidak tenang.

Semilir angin di sore yang masuk melalui jendela kamarnya itulah yang membuatnya gelisah. “Iya Bu…Tapi, kan, makam

yang terlihat dari dari rumah, bikin orang

takut, Bu!”

“Pulang aja yuk, Yud… Aku

takut. Mana jalannya

sepi lagi,” Tika membujuk.

“Kalau tercium bau kemenyan, artinya ada hantu atau arwah sedang lewat di sekitar kita!”

“Nah, sekarang sudah terbuka, kan, misteri bau kemenyan yang kamu cium itu, Tik. Ternyata enggak ada hubungannya dengan kuburan, hantu, arwah dan semacamnya,” goda Yudha. bau kemenyan - Meremang - Tidak tenang - Gelisah - Makam membuat takut - Takut an dan ketakutan dengan bau kemenyan 6 Misteri Bau Daun Pandan

“Bau daun pandan?” Tubuh Yogi merinding. Yogi teringat daun pandan yang dironce mamanya di rumah Nek Gimo tadi. Yogi merinding takut. Ia menarik selimutnya menutupi sekujur tubuhnya.

“Pa… Pa… Mama…” Yogi mengetuk pintu kamar sekeras-kerasnya. Tubuhnya menggigil - Merinding - Menggigil ketakutan - Berkeringat dingin - Wajah pucat Ketakutan dengan bau pandan

(15)

commit to user 14

ketakutan.

Bau pandan pun tercium lagi. Yogi ketakutan dan berkeringat dingin.

Wajah Yogi pucat.

“Itu namanya musang pandan.” Papa memain-mainkan cahaya senter ke segala arah, menghilangkan ketegangan Yogi.

Yogi merinding takut. Ia menarik selimutnya menutupi sekujur tubuhnya. 7 Pesan Rahasia Oma

Gelangnya terbuat dari tali kulit yang dianyam.

Anehnya, polanya tidak

beraturan. Tidak seperti anyaman lain yang biasa dibuat Oma Grace.

Aku juga tak lupa pada cerita menegangkan Oma tentang mata-mata Rusia.

Mata-mata itu menggunakan pola

anyaman gelang untuk menyimpan pesan rahasia. Tunggu! Pola pada gelang!

“Lihat, ada tanda panah kecil di anyaman ini. Menunjuk ke bawah. Jadi, aku harus memegang gelang ini begini. Supaya, cara baca kodenya ke bawah, mengikuti arah panah. Gelang ini dianyam dengan pola yang tidak berulang. Ini pasti pesan

rahasia Oma Grace.”

“Aku tidak bercanda. Coba perhatikan. Gelang ini terbagi atas tiga pola. Pada pola paling atas, anyaman tali merah ada

- Aneh

- Gelang dengan pola yang tidak biasanya - Anyaman gelang menyimpan rahasia Teka-teki anyaman gelang

(16)

commit to user 15 di urutan 2-19-18. Huruf kedua adalah B, huruf ke -19 adalah S, hurus ke-18 adalah R. Perhatikan pola yang tengah. Tali merah ada di urutan 1-3-4-8-1-1-6-8-7-4. Dan pada pola paling bawah, tali merah di urutan 12-60-5. Jadi, menurut aku, pola pertama adalah nama Bank. Pola kedua adalah nomor rekening. Dan pola ketiga adalah nomer PIN,”jelasku.

8 Rumah Jahil

Tiba-tiba, sebuah bayangan berkelebat kearahnya. Rambutnya panjang putih, matanya keluar, lidahnya terjulur keluar. Pascal lemas ketakutan. Ia

mulai berteriak ketakutan Sementara itu di dalam Rumah Jahil, sosok menakutkan itu tertawa terpingkal-pingkal. - Bayangan berkelebat - Lemas ketakutan - Berteriak ketakutan - Sosok jahil yang misterius Ketakutan dengan sosok jahil misterius 9 Rahasia Kamar dan Lemari Ukir Kakek

Setiap Rio berlibur ke rumah

Kakek, ia selalu

penasaran pada sebuah kamar kosong disana.

Di dalam kamar kosong itu, terdapat sebuah lemari ukir. Rio semakin

penasaran, karena Kakek melarangnya masuk ke kamar itu.

“Memangnya ada apa, sih, Pa, di kamar Kakek itu? Lemari ukir itu isinya apa?

Betapa terkejutnya Rio. Ternyata, di dalam kamar itu terdapat berbagai macam buku. Rak-rak bukunya menjulang

- Penasaran - Kamar kosong

rahasia

- Terkejut dengan isi kamar yang penuh dengan buku - Jangan sembarang menaruh buku yang sudah kamu baca Kamar penuh buku yang dirahasiak an

(17)

commit to user 16

tinggi dan penuh terisi buku-buku. Rio berdecak kagum melihat isi kamar tersebut.

Betapa terkejutnya Rio. Ternyata di dalam lemari ukir itu terdapat bermacam-macam buku kuno.

Kamu boleh membaca semua buku Kakek. Syaratnya, dikembalikan ke tempat semula. Jangan sembarang menaruh buku yang sudah kamu baca. Dan yang paling

penting, jangan sampai

buku itu rusak.

- Jangan sampai buku itu rusak

Dari sembilan cerita misteri pada Majalah Bobo periode Maret 2015-Maret 2016, terdapat tujuh cerita yang mengarah pada ketakutan seorang anak terhadap hal-hal yang misterius. Dua diantaranya adalah cerita misteri dengan subgenre yang berbeda, yaitu tentang sebuah teka-teki dan sebuah rahasia. Hal itu menunjukkan bahwa cerita-cerita misteri pada majalah bobo lebih condong pada cerita mistik yang membahas tentang ketakutan, kegelisahan, kecemasan yang melibatkan konten-konten mistik seperti hantu, bau khas yang menakutkan, makam, dan sosok-sosok misterius yang tidak dijelaskan dalam cerita. Berikut adalah analisis isi cerita misteri Majalah Bobo periode Maret 2015-Maret 2016: 1. Berdasarkan Penokohan

Menurut Jones (dalam Nurgiyantoro 2002:165) penokohan adalah gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Pengertian ini mengacu pada bagaimana cara pengarang memberikan perwatakan pada tokoh-tokoh ceritanya. Dari uraian penokohan pada masing-masing cerita tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap tokoh pada mayoritas cerita mistik mempunyai kesamaan karakter inti yaitu rasa takut yang berlebih. Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan penyampai pesan, amanat, atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan

(18)

commit to user 17

kepada pembaca (Kusmayadi, 2008). Dengan penekanan rasa takut pada tokoh dalam cerita, bisa menimbulkan rasa yang sama bagi pembaca. Dari situ dikhawatirkan akan tercipta karakter penakut pada diri anak-anak yang sering membaca cerita tersebut.

2. Berdasarkan Alur Cerita

Alur cerita yang banyak digunakan untuk menulis cerita misteri tersebut adalah alur campuran. Alur yang tidak urut pada sebuah cerita bisa membuat pembaca penasaran pada inti cerita tersebut. Ada juga beberapa cerita yang membiarkan ceritanya menggantung dengan misteri yang belum terpecahkan. Seolah mengajak pembaca untuk berimajinasi secara liar serta menciptakan perasaan takut bahwa sosok yang belum jelas pada cerita tersebut adalah benar-benar hantu atau semacamnya.

3. Berdasarkan Latar

Latar yang digunakan sebagai setting cerita-cerita misteri pada Majalah Bobo tersebut bukan selalu latar yang menunjukkan bahwa tempat itu menyeramkan atau penuh misteri. Tetapi pada cerita dengan judul “misteri bau kemenyan” memberikan setting yang bernuansa mistik dengan adanya makam dan bau kemenyan, yang identik dengan hal-hal mistik. Dari semua cerita cermis dalam penelitian ini, terdapat beberapa cerita selain dengan judul tersebut yang mengangkat tema misteri dan setting tentang bau. Dalam sebuah cerita dijelaskan (http://www.kompasiana.com/) bahwa makhluk halus kerap pula menggunakan bau-bauan untuk menunjukkan keberadaannya kepada kita. dari aroma ini biasanya merupakan jati diri si mahkluk halus tersebut. bentuk bau-bauan ini yang lebih sering adalah aroma bunga kenanga (kembang ijo, Jawa) meskipun ada juga yang terkadang bau rokok kemenyan. Terkadang juga ada bau pandan wangi dan juga ada semacam bau minyak-minyak arab. Bau-bauan ini cukup sebagai salah satu indikasi ada kehadiran gaib di sekitar kita. Dari penjelasan tersebut, penulis menjadi tahu bahwa maksud dari penulis cerita menggunakan judul yang berkaitan dengan bau, adalah sebagai identitas mistik sebagai perwakilan isi cerita tersebut.

(19)

commit to user 18 4. Berdasarkan Pilihan Kata

Kekuatan cerita tertulis adalah terdapat pada pemilihan kata itu sendiri. Teks yang baik harus mengungkapkan gagasan-gagasan atau gambaran-gambaran yang ada dalam kehidupan. Gagasan-gasasan atau gambaran-gambaran tersebut dituangkan dalam bentuk bahasa yang berupa penceritaan, lazimnya dalam bentuk drama dan prosa maupun untaian kata-kata, lazimnya dalam bentuk puisi. Pengarang dalam menuangkan gagasan-gagasannya dapat secara eksplisit maupun implisit dalam menunjukkan isi sebagai pesan yang disampaikan dalam teks (Luxemburg, et.al., 1992: 86). Kata yang menunjukkan kesan menakutkan adalah unsur yang penting untuk bisa meyakinkan pembaca tentang hal yang menakutkan itu sendiri. Pengulangan kata seperti kata ‘merinding, takut, menggigil’, memberikan penegasan tentang rasa takut pada cerita-cerita tersebut.

5. Berdasarkan Visualisasi

Ilustrasi-ilustrasi tersebut sangat membantu pembaca untuk memperjelas imajinasi mereka. Tanpa gambar atau ilustrasi mungkin pembaca yang notabene anak-anak akan lebih liar dalam berimajenasi sesuai apa yang mereka tahu dan bayangkan tentang cerita-cerita tersebut. Hasil dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak-anak muda (usia sekitar 3 – 7) cenderung takut atau terganggu oleh visual mengerikan dari gambar atau suara menakutkan, seperti yang sering ditemukan kandungan fantasi (Marie-Louise Mares and Valerie Kretz, 2015: 37). Dalam hal ini, pembaca Majalah Bobo pada umur 6-7 tahun masih termasuk dalam kategori anak yang mempunyai fantasi lebih tentang rasa takut tersebut.

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang bagaimana majalah Bobo menyampaikan pesan cerita mistik pada cerita–cerita misteri periode Maret 2015 – Maret 2016. Terdapat sembilan cerita misteri pada Majalah Bobo periode Maret 2015 – Maret 2016. Tujuh dari sembilan cerita tersebut lebih condong kepada cerita mistik yang membahas tentang ketakutan, kegelisahan, kecemasan yang melibatkan konten-konten mistik seperti hantu, bau khas yang menakutkan,

(20)

commit to user 19

makam, dan sosok-sosok misterius yang tidak dijelaskan dalam cerita. Sementara dua cerita yang lain, merupakan cerita misteri dengan subgenre yang berbeda, yaitu tentang sebuah teka-teki dan sebuah rahasia.

Berdasarkan penjabaran dan analisis yang dilakukan pada Majalah Bobo, penulis dapat menyimpulkan bahwa unsur intrinsik cerpen yaitu, penokohan, alur cerita/plot, dan latar, serta unsur pilihan kata dan visualisasi saling berkesinambungan dalam menyampaikan pesan dari cerita misteri Majalah Bobo. Dari kelima unsur tersebut, pesan secara efektif disampaikan melalui unsur penokohan, pilihan kata, dan visualisasi cerita, karena alur cerita dan latar adalah unsur yang membantu pembentukan karakter pada tokoh. Berdasarkan penokohan, tokoh yang disajikan dalam cerita misteri tersebut mempunyai persamaan karakter inti yaitu rasa takut yang berlebih untuk lebih menghidupkan suasana mistik pada cerita. Pesan ketakutan disampaikan melalui tokoh-tokoh utama pada cerita mistik.

Berdasarkan pilihan kata, cerita-cerita tersebut banyak memakai kata-kata yang menunjukkan rasa takut seperti, merinding, takut menggigil, berkeringat dingin, serta konten-konten mistik seperti hantu, bau khas yang menakutkan, makam, dan sosok-sosok misterius yang tidak dijelaskan dalam cerita.

Berdasarkan visualisasi, gambar ilustrasi yang ada dalam cerita mewakili isi dari cerita itu sendiri. ilustrasi tersebut mayoritas menggambarkan ekspresi ketakutan dari tokoh utama dan kadang menggambarkan sosok misterius atau menakutkan dalam cerita tersebut untuk menggiring pembaca untuk ikut merasakan ketakutan ketika membaca cerita tersebut.

Pesan inti dari cerita mistik pada cerita-cerita misteri Majalah Bobo periode Maret 2015 – Maret 2016 tersebut adalah ketakutan terhadap hal gaib dan sesuatu yang belum jelas. Karakter yang dibangun melalui tokoh, pilihan kata yang digunakan, serta visualisasi untuk melengkapi cerita tersbut menunjukkan rasa takut dari anak terhadap hal mistik dan misterius.

Saran

1. Keterbatasan waktu dan biaya membuat peneliti tidak bisa melakukan wawancara terhadap redaksi Majalah Bobo, oleh karena itu bagi penelitian

(21)

commit to user 20

selanjutnya yang mengambil tema tentang cerita mistik dalam majalah anak, disarankan untuk melakukan proses wawancara terhadap redaksi Majalah Bobo atau penulis cerita-cerita misteri pada Majalah Bobo untuk mengetahui proses produksi cerpen pada Majalah Bobo.

2. Untuk penelitian yang mengambil tema ini juga disarankan untuk melakukan analisis terhadap beberapa pembaca Majalah Bobo khususnya tentang cerita misteri dengan metode wawancara untuk mendapatkan tambahan data yang lebih akurat.

Daftar Pustaka

Ardianto, E.L. (2004). Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Aziz El-Quussy, Abdul. (2010). Pokok-Pokok Kesehatan Jiwa Mental. Jakarta: Bulan Bintang

Bungin, Burhan. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada

Cangara, Hafied. (2000). Pengertian Ilmu Komunikasi. Raja Grafindo.

Emzir. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan:Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Endraswara, Suwardi. (2004). Dunia Hantu Orang Jawa. Yogyakarta: Media Press indo.

Junaedhi, Kurniawan. (1991). Ensiklopedia Pers Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Luxemburg, Jan Van. et al. (1992). Pengantar Ilmu Sastra (Terj. Dick Hartoko). Jakarta: PT. Gramedia.

Mulia, Santosa, (2009). Menerjang Rasa Takut: Mengatasi Sumber Ketakutan Selamanya, Bandung: Pustaka Hidayah

Nurgiyantoro, Burhan. (2005). Teori pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Soelasmono, Yudho. (2011). Mengubah Ketakutan Menjadi Keberanian. Surabaya: ST Book.

Marie-Louise Mares and Valerie Kretz. (2015). Media Effects on Children, USA: University of Wisconsin–Madison.

Rizal, Yon (2015, Oktober ). Mistisisme. Diakses pada Juli (2016), dari: http://kuliahdis1.blogspot.co.id/2015/10/mistisisme.html

http://www.kompasiana.com/larasvati/cerita-misteri-yang-sesuai-untuk-anak Diakses pada 3 Desember 2015

Referensi

Dokumen terkait

Perpustakaan Nasional dan Perpustakaan Daerah melakukan pengelolaan karya rekam dan daftar judul karya rekam film ceritera atau film dokumenter yang diserah-simpankan oleh

Laporan ini akan membahas tentang tentang analisis, perancangan, desain sistem, dan teori-teori yang mendukung dalam pengembangan aplikasi dengan teknologi augmented

Upaya dalam mengatasi kekeringan yaitu dengan Menerapkan Teknik Pengolahan Lahan Kering dan Teknologi yang digunakan dalam Peningkatan Produktivitas Padi di

Puji syukur kepada Allah SWT, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Pengaruh Konflik Peran, Ambiguitas Peran, Umur, dan Kompetensi terhadap Komitmen Independensi

State Censorship: Government Defense Mechanism upon Printed Mass Media from Regime to Regime.. Laura Artha Manofa Sianturi, Fransisca Kristanti ………

Sumber air yang digunakan ada yang memanfaatkan air sumur, PDAM, air tanki ataupun kombinasi air sumur dan PDAM, dengan prosentase 40% pemakaian air sumur sebagai sumber air

• Verbal Reported Treatment (VRT): Exactly the same as WRT, but now the student did not have to fill out the report sheet (only report gender) and had to inform the

Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh signifikan antara Earning Per Share (EPS) secara individu terhadap