• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II SEKILAS TENTANG OBJEK WISATA. budaya serta bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II SEKILAS TENTANG OBJEK WISATA. budaya serta bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

SEKILAS TENTANG OBJEK WISATA

2.1 Pengertian Objek Wisata

Objek wisata adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan.

Indonesia memiliki banyak sekali daerah objek wisata. Seperti objek wisata alam, bangunan bersejarah, hasil ciptaan manusia dan sebagainya.

Dalam literatur kepariwisataan luar negeri dijumpai istilah objek wisata seperti yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek wisata mereka lebih banyak menggunakan istilah “tourist attraction” yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang yang mengunjungi suatu daerah tertentu. ( Yoeti, 1983 : 103 )

Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1980 tentang kepariwisataan, Bab I pasal 1, objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata, dan Bab III menjelaskan objek dan daya tarik wisata yang terdiri atas:

a. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan yang Maha Esa, yang berwujud alam, serta flora dan fauna.

b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan bersejarah, seni

(2)

dan budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buruh, taman rekreasi dan tempat hiburan.

Kedua jenis objek dan daya tarik wisata di atas dikembangkan oleh pemerintah dan juga masyarakat setempat dengan tujuan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah objek wisata tersebut. Hal ini diharapkan dapat menambah masukan dan bagi negara dan juga untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat setempat. (Undang – Undang No.9 Tahun 1990 )

2.2 Jenis-Jenis Objek Wisata

Dalam dunia kepariwisataan istilah objek wisata mempunyai pengertian sebagai suatu yang dapat menjadi daya tarik bagi calon wisatawan yang akan berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Adapun jenis-jenis objek wisata yang dimiliki oleh suatu daerah terdiri atas :

1. Objek Wisata Alam (Natural Amenitives)

Objek wisata alam ialah benda yang tersedia atau benda-benda yang terdapat di alam semesta. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

a. Iklim, misalnya cuaca cerah, banyaknya cahaya matahari, suhu udara dingin dan sebagainya.

b. Bentuk tanah dan pemandangan (Land Configuration dan Landscape)

(3)

c. Hutan belukar, misalnya hutan yang luas, banyak pohon dan lain-lain.

d. Flora dan fauna misalnya tumbuh-tumbuhan yang aneh, binatang buas, dan sebagainya.

e. Pusat-pusat kesehatan, yang termasuk dalam kelompok ini adalah air terjun, air mineral, pemandian alam dan lain sebagainya.

2. Objek Wisata Budaya

Objek wisata ini adalah merupakan usaha pemanfaatan seni dan budaya bangsa untuk dijadikan sasaran wisata. Seperti kita ketahui bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang bangsa Indonesia yang terdahulu.

Adapun kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan potensi yang perlu dikembangkan, karena kebudayaan bangsa Indonesia memiliki nilai dan daya tarik sendiri di mata wisatawan yang tertarik untuk melihat dan menikmati objek wisata budaya tersebut.

Objek wisata budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia antara lain :

a. Monumen bersejarah dan sisa peradaban masa lampau

b. Museum Art, Gallery, perpustakaan, kesenian rakyat, handycraft c. Acara tradisional, pameran festival, upacara perkawinan dan

sebagainya.

d. Rumah-rumah ibadah

(4)

Tata cara hidup tradisional dari suatu masyarakat merupakan salah satu sumber yang amat penting untuk ditawarkan kepada wisatawan. Tata cara hidup yang ingin dilihat oleh wisatawan di suatu objek wisata adalah : kebiasaan hidup, adat istiadat, dan lain-lain. Seperti kita ketahui, banyak wisatawan manacanegara maupun wisatawan nusantara yang berkunjung ke suatu daerah hanya untuk menyaksikan upacara tertentu. Seperti upacara Ngaben di Bali, upacara Sekaten di Yogyakarta dan upacara lainnya di daerah-daerah Indonesia. Dari contoh tersebut kita dapat melihat besarnya pengaruh objek wisata budaya tersebut. ( Yoeti, 1983 :112 – 115 )

2.3 Objek Wisata Sebagai Salah Satu Pokok Kepariwisataan

Pengusahaan objek dan daya tarik wisata meliputi kegiatan membangun dan mengelola objek-objek dan daya tarik wisata berserta sarana dan prasarana yang diperlukan. Adapun sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pengusahaan objek wisata tersebut adalah sarana dan prasarana pariwisata.

Sarana kepariwisataan dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu : 1. Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Superstructures)

Sarana pokok kepariwisataan adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya sangat tergantung kepada arus kedatangan orang yang melakukan perjalanan wisata.

(5)

a. Travel Agent

b. Perusahaan-perusahaan Angkutan wisata c. Hotel dan jenis akomodasi lainnya

d. Bar dan restoran, serta rumah makan lainnya

Pada dasarnya perusahaan tersebut di atas minimal ada di suatu daerah objek wisata. Jika salah satu dari sarana di atas tidak ada, maka dapat dikatakan perjalanan wisata tidak akan berjalan seperti yang diinginkan. Jika dilihat dari sudut operasional, suatu tour operator terasa sulit untuk menyusun, merencanakan serta menyelenggarakan suatu tour apabila wisatawan mengetahui bahwa fasilitas angkutan wisata, akomodasi atau rumah makan di daerah objek wisata yang akan dikunjungi tidak tersedia. Wisatawan akan enggan mendatangi tempat tersebut untuk selanjutnya. ( Sinaga, 1993 : 94 – 95 )

Pariwisata sebagai salah satu industri, mutlak memerlukan rencana kepariwisataan. Dalam rangka mengembangkan industri modern, peranan sarana kepariwisataan sudah merupakan keharusan karena diharapkan dapat menarik wisatawan lebih banyak lagi dan tinggal lebih lama di suatu daerah objek wisata, serta membelanjakan uangnya pada perusahaan-perusahaan seperti :

a) Receptive Tourist Plan

Yaitu segala bentuk badan usaha atau organisasi yang kegiatannya khusus untuk mempersiapkan kedatangan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata. Contohnya travel agent dan tour operator

(6)

b) Residential Tourist Plan

Yaitu perusahaan yang memberikan pelayanan untuk menginap, seperti :

- Hotel dan jenis akomodasi lainnya - Rumah makan dan restoran - Cottages dan sebagainya c) Recreative and Sportive Plan

Yaitu semua fasilitas yang dapat digunakan untuk tujuan rekreasi dan olah raga seperti :

- Fasilitas lapangan golf - Fasilitas kolam renang - Fasilitas untuk memancing - Fasilitas tennis dll

2. Sarana Pelengkap Kepariwisataan (Suplementing Tourism Superstuctures)

Sarana lengkap kepariwisataan adalah fasilitas-fasilitas yang dapat membuat wisatawan tinggal lebih lama di tempat atau daerah yang dikunjunginya. Dalam literatur kepariwisataan dikenal dengan istilah “Recreative and Sportive”. Kelompok ini adalah fasilitas untuk olah raga seperti :

(7)

- Kolam renang - Permainan Bowling - Jackpot, Bilyard, dll

3. Sarana Penunjang Kepariwisataan (Supporting Tourism Superstuctures) Sarana penunjang kepariwisataan ialah fasilitas yang mendukung sarana pokok dan sarana perlengkapan tetapi fungsinya yang lebih penting adalah supaya wisatawan lebih banyak membelanjakan uangnya di tempat yang dikunjunginya.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah : a) Night Club

b) Steambath c) Casino

d) Souvenir Shop e) Bioskop dll

Sarana semacam ini perlu disediakan untuk para wisatawan, tetapi pengadaannya tidaklah mutlak untuk dibuat karena tidak semua wisatawan senang dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Adanya sarana pelengkap dan sarana penunjang kepariwisataan seperti yang diuraikan di atas akan mendukung sarana pokok. Hal ini berarti bahwa ketiga sarana kepariwisataan tersebut harus saling mengisi satu sama lain. Dengan adanya ketiga hal tersebut wisatawan akan terdorong untuk tinggal lebih lama di tempat yang dikunjunginya. ( Yoeti, 1980 : 133 – 134 )

(8)

Prasarana kepariwisataan (Tourism Infrastuctures) adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan kepada wisatawan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang beraneka ragam.

Yang termasuk ke dalam kelompok prasarana kepariwisataan adalah:

1.) Prasarana perhubungan seperti jaringan jalan raya, kereta api, pelabuhan udara, pelabuhan laut, terminal dan stasiun. 2.) Instalasi pembangkit tenaga listrik dan instalasi penyediaan

air bersih.

3.) Sistem pengairan atau irigasi untuk kepentingan pertanian, peternakan dan lain sebagainya. ( Pendit, 1967 : 9 – 12 )

2.4 Syarat-Syarat Objek Wisata Yang dapat Dikembangkan

Pengembangan suatu daerah tujuan wisata agar menarik untuk dikunjungi wisatawan selain harus memiliki syarat-syarat seperti di atas, juga harus memiliki sesuatu yang dapat dilihat atau yang biasa disebut “something to see” dan juga atraksi wisata yang berbedaan dengan apa yang ada di daerah tujuan wisata lain. Dengan kata lain harus memiliki daya tarik khusus, disamping harus mempunyai atraksi wisata yang dapat dijadikan sebagai “entertainments”. ( Yoeti, 1983 : 164 )

Yang perlu kita perhatikan di dalam pengembangan suatu daerah wisata adalah :

(9)

1) Attraction

Yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tujuan wisata.

Attraction dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : a). Site Attraction

Yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik dengan iklim yang dimilikinya atau pemandangan yang indah serta tempat-tempat sejarah yang dimiliki oleh suatu daerah.

b). Event Atraction

Yang dimaksud dengan event attraction adalah kejadian-kejadian yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisatawan. Misalnya kongres, pameran-pameran tentang atraksi kebudayaan ataupun peristiwa-peristiwa olah raga, festival-festival dan lain sebagainya. 2) Accessibility

Yaitu sarana dan prasarana perhubungan dengan fasilitasnya sehingga memungkinkan wisatawan untuk mengunjungi daerah objek wisata tertentu. Wisatawan adalah orang yang akan melakukan perjalanan untuk sementara waktu ke tempat atau daerah yang sama sekali belum dia kenal. Maka sebelum melakukan perjalanan wisata, harus terlebih dahulu mengetahui tentang :

a. Fasillitas transportasi yang akan membawanya ke daerah tujuan wisata yang akan dikunjunginya.

(10)

b. Fasilitas akomodasi yang merupakan tempat tinggal sementara di daerah tujuan wisata yang akan dikunjunginya.

c. Fasilitas catering service yang dapar memberi pelayanan mengenai makanan dan minuman sesuai dengan selera wisatawan.

d. Objek dan atraksi wisata yang ada di daerah yang akan dikunjungi.

e. Aktifitas rekreasi yang dapat dilakukan di tempat yang akan dikunjungi oleh wisatawan tersebut.

f. Fasilitas perbelanjaan tempat wisatawan dapat membeli barang-barang pada umumnya dan souvenir khususnya.

g. Toko,tempat wisatawan dapat membeli atau mereparasi kamera dan menuci cetak film hasil pemotretannya.

Semua ini menyangkut sarana dan prasarana kepariwisataanyang akan harus diadakan sebelum kita mempromosikan suatu daerah tujuan wisata serta aksesibilitasnya harus dipersiapkan agar mudah dicapai oleh wisatawan yang akan berkunjung ke daerah wisata tersebut.

3) Amenities

Amenities adalah sarana kepariwisataan yang dapat memberikan pelayanan kepada wisatawan dalam perjalanan wisata yang dilakukannya baik di dalam maupun diluar negeri.

Fasilitas yang termasuk dalam amenities adalah : a. Tempat-tempat penginapan

(11)

b. Restoran c. Hiburan

d. Alat transportasi lokal yang memungkinkan wisatawan bepergian ke daerah tersebut.

Di samping ketiga faktor tersebut di atas masih ada juga faktor lain yang dopat membantu suatu daerah tujuan wisata dalam pengembangan objek wisata yang dimilikinya, seperti :

1) Pemerintah

Pemerintah diharapkan untuk rapat:

a) Melakukan penelitian aspek-aspek yang berhubungan dengan kegiatan kepariwisataan secara berkelanjutan.

b) Memberi pengertian dan menyebarluaskan arti penting pariwisata sebagai suatu industri.

c) Melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan-kegiatan perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata.

d) Mengadakan pemasaran, promosi dan propaganda ke luar negeri.

e) Mengembangkan dan membina daerah-daerah tujuan wisata yang potensial untuk dikembangkan.

(12)

Pengusaha mengadakan usaha-usaha yang ada hubungannya dengan kepariwisataan, seperti souvenir shop, catering, akomodasi dan lain sebagainya.

3) Masyarakat

Diharapkan kepada masyarakat agar berpatisipasi dalam meningkatkan kepariwisataan, yaitu dengan cara mematuhi peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Seperti mematuhi sapta pesona, mempertunjukkan atraksi wisata yang menjadi kebudayaan tiap etnis, seperti Tor-Tor Batak misalnya. Juga memperkenalkan kerajinan tangan khas seperti Ulos Tenunan Batak. Masyarakat juga diharapkan agar mendukung aktifitas dunia usaha pihak swasta serta diharapkan memberi pelayanan yang baik agar wisatawan merasa nyaman dan akan senang tinggal lebih lama di daerah yang dikunjunginya. ( Wahab dalam Yoeti, 1980 : 172 – 174 )

Referensi

Dokumen terkait

Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi: “Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhir jangka waktu yang telah ditetapkan

Ketika negara melakukan pelanggaran terhadap norma-norma internasional yang tidak tercantum dalam konvensi, meskipun hal itu tidak secara jelas ditulis di dalam konvensi,

a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan

Ketika seseorang berpikiran bahwa internet itu sangat merugikan dan berdampak buruk maka secara tidak langsung seseorang itu akan menggunakan internet untuk hal-hal yang tidak

[r]

Agar dalam penulisan penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan yang diteliti serta memberikan gambaran yang jelas terhadap pembahasan, maka peneliti perlu

Dengan demikian, ukuran perusahaan, leverage , porsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh publik, likuiditas, profitabilitas, dan umur yang semakin tinggi akan

The research aims to find out whether clinico- pathologic factors and examination of the expres- sion of caspase-3 before administration of neoad- juvant chemotherapy could be used as