• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hambatan Pemanfaatan Teknologi dalam Rangka Menjalin Komunikasi Antara Guru dan Orang Tua Siswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hambatan Pemanfaatan Teknologi dalam Rangka Menjalin Komunikasi Antara Guru dan Orang Tua Siswa"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Hambatan Pemanfaatan Teknologi dalam Rangka Menjalin

Komunikasi Antara Guru dan Orang Tua Siswa

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

GAGAT RAY NOVEMBARA ( 702012056 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KERISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1

1.

Pendahuluan

Untuk memperoleh pendidikan yang baik bagi siswa tidak hanya bergantung pada guru melainkan orang tua juga harus ikut membantu dalam proses belajar siswa dengan tujuan siswa tersebut dapat mencapai cita-cita yang diinginkan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama antara guru dan orang tua siswa. Supaya kerjasama ini bisa berjalan dengan baik, maka perlu adanya komunikasi yang intensif antara guru atau pihak sekolah dengan orang tua siswa. Dalam komunikasi antara guru dan orang tua siswa akan muncul kesaman tujuan sehingga proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik, di sekolah maupun di rumah[1].

Adanya perkembangan teknologi pada era sekarang ini, komunikasi menjadi lebih mudah, dengan begitu informasi dari pihak sekolah dapat tersampaikan ke pihak orang tua siswa secara cepat dan aktual. Media yang cocok untuk sarana komunikasi salah satunya adalah smart phone (handphone pintar) karena media ini memang dibuat untuk alat komunikasi dan sudah banyak orang yang menggunakannya, sehingga untuk melakukan sebuah komunikasi antara guru dan orang tua dapat dilakukan dengan mudah. Aplikasi seperti facebook, twitter, blackberry messenger, line, whatsapp dan lain-lain yang disediakan di smart phone, dapat memudahkan proses komunikasi antara guru dan orang tua siswa. Orang tua dapat menanyakan tentang perkembangan pembelajaran anaknya di sekolah melalui media sosial tersebut. Selain itu, orang tua juga dapat menanyakan sikap dan tingkah lakunya di sekolah dengan menggunakan media komunikasi melalui panggilan telepon, SMS, whatsapp, messenger, dan media sosial lain[2].

Komunikasi secara tidak langsung itu berbeda dengan komunikasi yang dilakukan secara langsung. Komunikasi langsung merupakan komunikasi yang dilakukan dengan saling bertatap muka dalam suatu aktivitas komunikasi tanpa menggunakan perantara atau media, sedangkan komunikasi secara tidak langsung merupakan komunikasi yang dilakukan dengan tidak bertemu secara langsung dalam suatu aktivitas komunikasi[3]. Komunikasi tidak langsung salah satunya dilakukan dengan menggunakan bantuan teknologi. Tentu saja bentuk komunikasi seperti ini memiliki tantangan atau hambatan tersendiri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan atau hambatan dalam komunikasi tidak langsung antara guru dan orang tua siswa dengan menggunakan bantuan teknologi. Setelah mengetahui hambatan atau permasalahan tersebut, diharapkan dapat membantu pihak guru maupun orang tua siswa untuk memiliki komunikasi yang lebih baik untuk mencapai tujuan pendidikan.

(7)

2

2.

Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian yang di lakukan oleh Aulia Pratiwi dengan judul “Pola Komunikasi Antara Guru dan Orang Tua Murid di Sekolah Dasar Fajar Islam Tangerang” diuraikan tentang pola komunikasi antara guru dan wali murid di SD Fajar Islam Tangerang. Dapat diambil kesimpulan bahwa pola komunikasi yang dilakukan adalah pola komunikasi ketiga yaitu pola komunikasi massa karena komunikasi yang terjadi bukan hanya lewat lisan saja tapi juga melalui media, misalnya walimurid yang bekerja dan tidak bisa datang ke sekolah untuk bicara dengan guru yang bersangkutan bisa mengirimkan informasi atau gagasannya melalui pesan elektronik atau SMS, bisa juga berbicara langsung kepada pihak sekolah melalui telepon. Pola komunikasi yang ketiga paling sering digunakan karena prosesnya mudah dan menghemat waktu. Proses komunikasi seperti ini bisa digunakan oleh orang tua siswa yang bekerja atau yang bekerja sebagai ibu rumah tangga saja[4]. Pratiwi menambahkan bahwa dengan adanya bantuan teknologi, maka pesan atau informasi dapat tersampaikan dengan cepat dan actual. Penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa ternyata komunikasi lewat media sosial dapat dimanfatkan oleh kedua belah pihak untuk menyampaikan informasi perkembangan belajar anak didiknya, meskipun terkadang orang tua siswa sedang dalam kesibukan bekerja. Oleh sebab itu anak didik bisa selalu terpantau baik di rumah maupun di sekolah.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Andry Septarani Siolemba dengan judul “Komunikasi Orang Tua dan Guru Berbasis Media Sosial.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial untuk koordinasi dan kerjasama antara guru dan orang tua belum cukup efektif dan bermanfaat karena sebagian orang tua dan guru yang masih belum menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi. Guru dan orang tua yang menggunakan media sosial seperti BBM (Blackberry Messenger) dan Whatsapp juga masih kurang memanfaatkannya dengan baik[2]. Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa tidak semua orang tua siswa dan guru bisa mengaplikasikan media komunikasi dengan baik dan efektif untuk menjalin komunikasi kedua belah pihak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan atau hambatan pada penggunaan teknologi dalam komunikasi antara guru dan orang tua.

Komunikasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh mahluk hidup yang ada di dunia tanpa terkecuali manusia, manusia melakukan komunikasi dengan sesama manusia bertujuan untuk memberikan sebuah informasi sehingga informasi tersebut menjadi panduan untuk menghadapi situasi yang ada dalam kehidupan sosial[5]. Komunikasi antara guru dan orang tua itu sangat penting, tidak hanya untuk perkembangan belajar

(8)

3

siswa saja melainkan bagi kedua belah pihak. Dengan menjalin komunikasi antara guru dan orang tua siswa akan terjadi kesamaan pendapat dan tujuan. Dengan begitu, komunikasi yang terjalin akan mempermudah bagi pihak sekolah untuk mengaplikasikan visi dan misi yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah. Selain itu, orang tua bisa juga dijadikan mitra kerja yang sangat penting untuk kemajuan sekolah, membantu mendanai kebutuhan sekolah apabila pihak sekolah ingin membangun sarana dan prasarana tertentu[6].

Manfaat menjalin komunikasi antara guru dan orang tua siswa yaitu memudahkan pihak sekolah untuk membangun silaturahim antara guru dan orang tua, memberikan ruang bagi orang tua siswa untuk diskusi atau sharing sehingga komunikasi antara guru dan orang tua menjadi lebih terbuka. Selain itu, orang tua juga lebih mudah untuk memberikan saran bahkan kritikan kepada pihak sekolah dan guru sehingga proses belajar mengajar bisa sesuai dengan yang diinginkan oleh kedua belah pihak. Bagi guru, kritik dan saran yang dilakukan oleh orang tua siswa merupakan suatu bahan evaluasi dalam mendidik atau mengajar siswa, dapak positif yang lain ialah meningkatkan keberhasilan siswa dan pada akhirnya dapat meningkatkan reputasi sekolah dalam komunitas pendidikan[7]. Kendala dan hambatan yang didapati oleh orang tua dan guru dalam menjalin komunikasi yaitu beberapa orang tua tidak memiliki waktu yang cukup untuk komunikasi dengan guru di sekolah dikarenakan kesibukan orang tua. Disinilah teknologi hadir untuk mengatasi kendala tersebut.

Teknologi merupakan istilah umum yang digunakan untuk menyebut segala alat yang dibuat atau diciptakan oleh manusia untuk membantu mempermudah pekerjaan yang dilakukan oleh manusia sehingga pekerjaan yang dilakukan bisa selesai lebih cepat. Teknologi saat ini sudah merambah ke berbagai aspek kehidupan tanpa terkecuali dalam bidang komunikasi, komunikasi yang didapat juga sangat aktual dan terpercaya. Untuk melakukan sebuah komunikasi antara satu dengan yang lain dan komunikasi dari daerah satu ke daerah yang lain sekarang tidak perlu menggunakan jasa tukang pos. Komunikasi dan informasi yang didapatkan bisa jauh lebih cepat daripada tukang pos dan biaya yang dikeluarkan jauh lebih hemat. Surat tradisional bisa di gantikan dengan email, sms, video call, facebook dan lain-lain[8]. Bahkan, saat ini banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk memperlancar komunikasi. Tidak hanya komunikasi dua pihak tetapi komunikasi masal atau dalam grup. Salah satunya adalah aplikasi Whatsapp. Aplikasi ini bisa diandalkan sebagai media komunikasi lewat bantuan teknologi[9]. Selain Whatsapp, masih banyak aplikasi teknologi lain yang dapat digunakan untuk membantu komunikasi. Teknologi untuk komunikasi ini juga telah dimanfaatkan dalam bidang pendidikan, salah satunya adalah untuk menjalin komunikasi antara guru dan orang tua. Adapun bentuk teknologi komunikasi yang digunakan sangat beragam seperti telepon, sms, whatsapp, facebook, dan surat elektronik (e-mail), maupun media sosial lain.

(9)

4

3.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang tidak membuat perbandingan variable pada sampel lain dan mencari hubungan variable dengan variabel yang lain. Variabel yang dideskripsikan adalah permasalahan atau hambatan pada penggunaan teknologi dalam komunikasi antara guru dan orang tua. Adapun yang menjadi subjek dan objek dalam penelitian ini adalah empat guru wali kelas dan empat wali siswa di Sekolah Menengah Pertama Stella Matutina Salatiga.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi. Teknik wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang permasalahan atau hambatan pada penggunaan teknologi dalam komunikasi antara guru dan orang tua siswa. Wawancara mendalam dilakukan kepada empat guru (wali kelas) dan empat orang tua siswa di empat kelas yang berbeda. Metode observasi juga dilakukan untuk mengamati bentuk dan proses komunikasi antara guru dengan orang tua siswa dalam menggunakan bantuan teknologi komunikasi.

Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen, seperti panduan wawancara, buku catatan, kamera dan alat perekam suara yang digunakan untuk mencatat hal-hal dan informasi-informasi penting dalam penelitian, serta memotret dan merekam pembicara dan informan selama proses wawancara berlangsung. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga hal, yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan kesimpulan (conclusion drawing atau verification). Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interakif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dengan menanyakan hal yang sama kepada sumber yang berbeda, yaitu guru dan orang tua siswa, kemudian membandingkan informasi yang diperoleh dari satu sumber ke sumber yang lain untuk mendapatkan jaminan kepercayaan data dan menghindari adanya subjektivitas. Kemudian setelah dilakukan cross check sumber data yang satu dengan yang lain, maka ditarik kesimpulan untuk mencari dan memahami makna dari hasil penelitian yang diperoleh.

4. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, ada dua bentuk atau pola komunikasi yang dilakukan oleh guru dan orang tua siswa di SMP Stella Matutina Salatiga. Komunikasi dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun melalui bantuan media. Komunikasi

(10)

5

secara langsung (tatap muka) biasanya dilakukan saat orang tua siswa mengantar atau menjemput anak berangkat dan pulang sekolah. Komunikasi secara langsung juga dilakukan disaat pengambilan rapor siswa. Guru akan menyampaikan perkembangan belajar anak mereka dan menyampaikan permasalahan anak mereka jika ada. Selain komunikasi secara langsung, guru juga menggunakan bantuan media dalam menjalin komunikasi dengan orangtua siswa. Pertama, guru menggunakan surat yang biasanya dititipkan ke siswa untuk diberikan kepada orang tua masing-masing. Surat-surat tersebut biasanya berupa undangan atau pengumuman. Seorang guru kelas VIII di SMP Stella Matutina Salatiga menyatakan bahwa penggunaan surat memiliki maksud untuk menjalin komunikasi secara formal dan lebih sopan. Kedua, selain menggunakan surat, guru juga sudah menggunakan bantuan teknologi dalam rangka menjalin komunikasi dengan orang tua siswa. Adapun bentuk penggunaan, fungsi dan kendala dari penggunaan teknologi berdasarkan hasil penelitian di SMP Stella Matutina Salatiga disajikan pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Penggunaan Teknologi dalam Menjalin Komunikasi antara Guru dan Orang Tua Siswa di SMP Stella Matutina Salatiga.

No Bentuk Teknologi Fungsi Kendala/Hambatan

1 Aplikasi pesan suara/telepon Mempercepat

komunikasi ketika ada hal mendadak yang perlu disampaikan kepada orangtua

 Telepon tidak

diangkat karena sibuk  Sambungan telepon

bermasalah 2 Aplikasi SMS Menjadi alternatif

kedua ketika hubungan lewat telepon tidak dapat dilakukan

 Jika pulsa habis maka SMS itu tidak

terkirim

 SMS masuk tapi belum dibaca/dibalas oleh orang tua.  Tidak ada notifikasi

jika SMS telah dibaca  Gangguan jaringan

seluler 3 Aplikasi Whatsapp  Membuat grup

orangtua dan guru kelas baik kelas VII, VIII dan IX

 Mengirimkan gambar atau video kondisi kelas ke

 Kuota pulsa habis  Tidak ada sinyal  Sering muncul

komunikasi yang tidak ada hubunganya dengan kegiatan sekolah

(11)

6

No Bentuk Teknologi Fungsi Kendala/Hambatan

orangtua

4 Media sosial (Facebook) Media promosi tentang profil sekolah, prestasi sekolah, visi dan misi sekolah

 Tidak semua orang tua siswa mempunyai akun facebook  Kuota pulsa habis.  Tidak ada internet

atau wifi

5 Email  Memberikan

informasi/pengumu man untuk hasil belajar seperti rapor dan ulangan harian siswa

 Menyampaikan permasalahan yang di hadapi siswa

 Tidak semua orang tua siswa mempunyai akun email

 Kuota pulsa habis  Tidak ada internet

atau wifi

Komunikasi antara guru dan orang tua siswa di sekolah ini sudah menggunakan bantuan teknologi, yaitu dengan aplikasi pesan suara atau telepon, sms, whatsapp, facebook dan email. Aplikasi pesan suara atau telepon digunakan sebagai media untuk mempercepat komunikasi antara kedua belah pihak, yaitu kalau ada urusan yang terjadi secara tiba-tiba maka pihak sekolah bisa langsung menghubungi orang tua siswa lewat telepon. Contoh lain adalah ketika ada siswa yang membolos atau siswa tidak masuk sekolah, guru atau pihak sekolah bisa langsung memberi kabar kepada orang tua siswa lewat telepon. Adapun kendala yang disampaikan oleh guru mengenai penggunaan telepon ini adalah ketika orang tua siswa sibuk bekerja, sehingga tidak bisa menerima telepon dari sekolah. Akibatnya, komunikasi yang seharusnya bisa cepat tersampaikan jadi terlambat diterima orang tua siswa. Adapun pengakuan dari salah satu guru di SMP Stella Matutina yang bernama bapak “B” adalah sebagai berikut.

“ di Stella misalkan ada siswa yang membolos kemudian siswa tidak masuk sekolah, kami selalu memberi kabar kepada orang tua via telepon, menanyakan kenapa anaknya tidak masuk atau anaknya membolos? begitu”

Selain aplikasi pesan suara/telepon, aplikasi SMS juga digunakan oleh guru dan orang tua siswa dalam berkomunikasi. Aplikasi ini berfungsi sebagai alat untuk mempermudah komunikasi antara kedua belah pihak jika salah satu pihak tidak bisa dihubungi melalui telepon. Dengan kata lain, SMS menjadi alternatif ketika komunikasi

(12)

7

lewat telepon tidak dapat dilakukan. Hal ini dibenarkan oleh salah satu orangtua siswa yang berinisial “S” sebagai berikut.

“ketika anak saya sakit sehingga tidak bisa masuk sekolah, saya langsung menghubungi pihak sekolah melalui telepon dan juga SMS ke wali kelasnya. Bukan hanya

menginformasikan melalui sms tetapi saya juga mengirimkan bukti surat keterangan dari dokter.”

Dalam melakukan sebuah komunikasi melalui SMS tentu saja ada berbagai kendala, salah satu contohnya adalah ketika orang tua siswa tidak memiliki pulsa atau jaringan telepon di daerah tempat tinggal orang tua siswa tidak baik. Kondisi demikian menyebabkan pesan dari sekolah tidak tersampaikan kepada orang tua siswa. Short message service (sms) masuk tetapi tidak dibaca maka informasi menjadi tidak tersampaikan. Hal tersebut dapat terjadi kalau orang tua siswa disibukkan dengan pekerjaannya, sehingga informasi dari sekolah melalui sms tidak langsung dibaca oleh orang tua siswa. Salah satu orang tua siswa yang bernama bapak “S” memberikan sebuah pernyataan sebagai berikut.

Aplikasi ketiga dan yang paling banyak digunakan di SMP Stella Matutina Salatiga adalah whatsapp (WA ) yang hampir sama fungsinya dengan SMS, telepon dan lainnya. Akan tetapi, whatsapp (WA) lebih bisa membantu menginformasikan segala sesuatu yang terjadi di sekolah. Terlebih lagi, aplikasi ini digunakan oleh hampir semua orang dan fitur-fiturnya lebih mendukung dalam proses pembelajaran. Misalnya guru bisa mengirimkan hasil belajar siswanya melalui foto hasil pembelajaran kemudian dikirimkan ke orang tua siswa masing-masing. Melalui whatsapp, guru dan orang tua dapat membuat grup, salah satu contohnya disajikan pada gambar 1.

(13)

8

Grup whatsapp antara orangtua siswa dengan guru wali kelas dapat digunakan untuk saling memberikan informasi yang sifatnya mendadak baik dari antar orangtua siswa, ataupun dari orangtua kepada guru. Hasil wawancara menunjukkan bahwa dengan adanya grup whatsapp ( WA ), informasi yang diedarkan lebih efektif seperti yang diungkapkan oleh salah satu guru wali kelas yang bernama bapak “A” berikut ini.

“Kalau dampak positifnya memang banyak ya, saya bisa dalam waktu cepat memberikan informasi kepada orang tua siswa terutama yang tadi belum sempat saya sampaikan kepada siswa, kemudian kalau pihak sekolah ada kebijakan-kebijakan yang sifatnya mendesak dan harus disampaikan kepada orang tua siswa

bisa cepat tersampaikan. Kemudian yang ke dua efektif karena sekali saya kirim ke grup whatsapp (WA), banyak orang tua siswa yang membacanya.”

Menurut pendapat dari guru yang berinisial “A” dampak positif dari whatsapp (WA) adalah dalam penyampaian informasi ke pada orang tua siswa dapat lebih efisien, cepat dan responsif. Informasi bisa langsung tersampaikan ke semua orang tua siswa, dan juga dapat langsung menerima respon dari orang tua siswa. Dengan demikian, jika ada suatu masalah yang berkaitan dengan siswa, maka dapat langsung ditemukan solusinya. Sebagai contoh adalah screenshot percakapan di grup whatsapp yang tersaji pada gambar 2.

Gambar 2. Informasi di Grup whatsapp (WA)

Selain itu, guru juga dapat membagikan gambar atau video kegiatan belajar selama di sekolah sehingga orang tua yang sedang di rumah atau di tempat kerja dapat memantau anaknya yang sedang belajar di sekolah. Whatsapp merupakan media yang sering digunakan karena whatsapp memiliki fitur yang bisa memungkinkan guru untuk membuat grup, seperti yang dilakukan di sekolah ini. Setiap kelas ada grup whatsapp masing-masing yang berfungsi sebagai media pemberi informasi kepada orang tua siswa

(14)

9

antara lain pengambilan rapor, rapat sekolah, foto dan video kegiatan pembelajaran, dokumen hasil belajar siswa dan lain- lain. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu guru wali kelas yaitu ibu “V” berikut ini.

“ada beberapa bapak ibu guru yang membuat grup whatsapp ( WA ) terutama guru wali kelas sperti grup wali murid kelas IX kalau ada pengumuman kan jauh lebih cepat dari pada surat yang di titipkan ke anak, habis itu kan hilang juga. Namanya juga anak -anak, tapi kalau sekarang HP ya yang di pegang jadi kalau ada pengumuman lewat whatsapp ( WA ) grup akan cepat di tanggapi ”

Adapun orang tua siswa mengungkapkan bahwa dengan adanya grup whatsapp, informasi yang disampaikan bisa lebih cepat. Berikut adalah kutipan wawancara dengan salah satu orang tua siswa yang berinisial “R”.

“Yang saya tahu di SMP Stella Matutina ada grup whatsapp jadi komunikasi atau informasi berlangsung dengan cepat karena masing- masing bisa diberitahu ataupun di beri informasi secara perorangan begitu mas”.

Adapun kendala dari aplikasi whatsapp dalam hal ini adalah jika kuota data internet habis. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh salah satu guru berinisial “H” berikut ini.

“kalau kendala sih gak begitu menjadi masalah ya cuma jika ada informasi penting tapi kuota data internet habis jadi informasi tersebut sedikit terlambat karena tidak begitu sering ketemu dengan orang tua siswa”.

Selain kendala yang berkaitan dengan kuota, seringnya beberapa orang tua membagikan informasi yang tidak penting dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan sekolah juga menjadi kendala penggunaan whatsapp untuk berkomunikasi. Hal ini menyebabkan informasi yang penting terlewatkan. Selain itu, beberapa orang tua suka acuh terhadap informasi yang didapatkan dari whatsapp grup. Sebaliknya, ada juga beberapa orang tua siswa yang sering melakukan obrolan yang tidak penting sehingga banyak yang merasa terganggu dan malas untuk membuka whatsapp grup. Dengan adanya banyak pesan yang masuk dari berbagai media komunikasi yang dimiliki, maka kabanyakan orang tidak menganggap bahwa ada pesan yang penting untuk diperhatikan. Akibatnya, ada beberapa informasi tersebut yang tidak langsung dibaca bahkan diabaikan/terlewat oleh orang tua siswa. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan oleh guru berinisial H berikut ini.

“Ya sekarang itu karena komunikasi semakin lancar kemudian setiap individu itu mempunyai grup yang bermacam-macam tentu saja malah informasi yang di bagikan menjadi tertunda karena dia tidak langsung membuka whatsapp ( WA )

(15)

10

tersebut dan dia angap informasi yang didapatkan itu informasi yang tidak penting. Selain itu dari beberapa anggota grup ada yang membagikan informasi yang tidak ada hubungannya dengan sekolah, jadi beberapa informasi penting menjadi terlewatkan”

Selain pesan suara atau telepon, SMS, dan whatsapp, media sosial tepatnya facebook juga digunakan di SMP Stella Matutina Salatiga yaitu untuk media promosi bagi calon siswa baru yang akan melanjutkan sekolah, khususnya di SMP Stella Matutina Salatiga. Dengan adanya facebook, visi dan misi sekolah, prestasi sekolah baik di bidang akademik maupun non akademik bisa diperlihatkan sehingga calon siswa baru khususnya orang tua siswa dapat tertarik untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Hal tersebut disampaikan oleh beberapa guru SMP Stella Matutina, sebagai berikut.

“facebook biasa kami gunakan untuk memberikan informasi kepada orang tua siswa dan juga masyarakat luas untuk menyampaikan informasi yang kaitanya dengan visi, misi, dan capaian prestasi-prestasi peserta didik, serta memposting video dan gambar prestasi kejuaraan lomba-lomba yang diraih sekolah”

Hasil wawancara tersebut juga dibenarkan oleh para guru lainnya. Pemanfaatan facebook untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan prestasi sekolah, visi dan misi sekolah menurut pihak sekolah memang sangat efektif untuk menjaring siswa baru. Karena dirasa kebanyakan siswa-siswi dan juga orang tua jaman sekarang sebagian besar memiliki dan aktif menggunakan facebook, sehingga efektif untuk mempromosikan sekolah.

Adapun dalam penggunaan facebook ada beberapa kendala yang dihadapi oleh sekolah, diantaranya adalah belum semua guru bisa aktif memanfaatkan media sosial facebook. Guru yang tidak aktif memanfaatkan facebook kebanyakan guru yang sudah senior. Selain dari pihak guru, kendala yang dihadapi selanjutnya dari pihak orang tua siswa. Tidak semua orang tua siswa memiliki akun facebook. Alasannya sangat bervariasi, diantaranya orang tua siswa tidak semua memiliki handphone android, tidak memiliki akun facebook atau tidak bisa mengelola facebook. Beberapa juga memiliki akun facebook, tetapi tidak aktif memanfaatkan facebook. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan guru.

“kendala yang dihadapi sekolah adalah masih ada sebagian guru yang tidak bisa mengoperasikan facebook, jangankan facebook, handphone android, saja mereka ada yang belum punya, alasannya gaptek”

(16)

11

Selain itu, beberapa orang tua siswa juga mengaku bahwa masih banyak orang tua siswa yang tidak memanfaatkan facebook sebagai salah satu alat komunikasi. Hal ini disampaikan melalui kutipan wawancara dengan salah satu orangtua berikut ini.

“facebook memang sangat kekinian, cuman masalahnya kebanyakan orang tua siswa yang sudah “sepuh” itu belum tentu semua bisa menggunakan handphone android, apalagi facebook ya mereka tidak mengerti”.

Hasil wawancara tersebut membuktikan bahwa tidak semua guru dan orang tua siswa secara aktif menggunakan facebook sebagai salah satu alat komunikasi. Hal tersebut mengakibatkan informasi tidak bisa tersampaikan ke orang tua siswa secara cepat.

Yang terakhir, penggunaan teknologi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan informasi antara sekolah dengan orang tua siswa adalah email. Email merupakan salah satu aplikasi media sosial yang digunakan untuk mengirim dan menerima pesan elektronik. Pihak sekolah dapat mengirim informasi kepada orang tua siswa melalui surat elektronik seperti pemberitahuan pengumuman untuk hasil belajar ulangan harian siswa, tugas-tugas siswa, dan rapor. Selain itu juga sebagai media untuk guru memberitahukan kepada orangtua siswa tentang prestasi ataupun masalah yang siswa alami dalam sekolah secara personal. Kendala yang dihadapi dalam penggunaan email adalah setiap orang tua belum tentu mempunyai akun email. Orang tua memiliki email, namun jarang membuka email tersebut. Sebagian orang tua tidak memiliki akses internet seperti kuota data internet maupun wifi sehingga dalam proses penyampaian informasi tidak efektif dilakukan.

Berikut hasil wawancara dengan beberapa guru tentang penggunaan email sebagai media komunikasi pihak sekolah dengan orang tua siswa.

“komunikasi menggunakan email antara sekolah dengan orang tua siswa belum berjalan secara efektif, hal ini dikarenakan orang tua siswa tidak semua memiliki akun email, kendala lainnya orang tua siswa tidak memiliki akses internet sehingga tidak bisa membuka akun emailnya”

Hasil wawancara tersebut membuktikan bahwa penggunaan media komunikasi email dalam menyampaikan informasi sekolah kepada orang tua siswa masih mengalami banyak kendala, diantaranya adalah tidak semua orang tua siswa memiliki akun email, tidak semua orang tua siswa memiliki akses internet sehingga mereka tidak secara aktif membuka akun emailnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media email belum efektif dalam penyampaian informasi sekolah kepada orang tua siswa.

(17)

12

Media komunikasi berbasis teknologi seperti telepon, SMS, whatsapp, facebook dan email sudah digunakan oleh SMP Stella Matutina Salatiga untuk menyampaikan informasi kepada orang tua siswa. Sebagian guru di sekolah sudah menggunakan bantuan teknologi sebagai alat untuk menyampaikan informasi kepada orang tua siswa. Hal tersebut dilakukan karena situasi kondisi sosial yang dihadapi masyarakat zaman sekarang yang serba sibuk. Tuntutan pekerjaan yang dialami orang tua siswa yang begitu sibuk menyebabkan terhambatnya arus komunikasi antara sekolah dengan orang tua siswa. Oleh karena itu, orang tua tidak bisa selalu memantau perkembangan belajar anaknya di sekolah. Dengan adanya bantuan teknologi, maka pesan atau informasi dapat tersampaikan dengan cepat dan actual[4].

Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa whatsapp menjadi media yang sangat familiar digunakan di SMP Stella. Whatsapp memiliki fitur yang memudahkan pengguna untuk berkomunikasi secara intens, yaitu bisa melalui video call, ataupun pesan suara, dan komunitas grup whatsapp. Keunggulan lain dari aplikasi Whatsapp bagi para pengguna antara lain aplikasi Whatsapp bisa diinstall di handphone Android dan iOS, kemudian bisa langsung terhubung dengan nomor handphone. Itu artinya bahwa kita bisa langsung menghubungi orang lain dan tidak perlu meminta ID atau PIN seperti di aplikasi BBM sehingga aplikasi ini bisa diandalkan sebagai media komunikasi lewat bantuan teknologi[9].

Dalam melakukan hubungan komunikasi secara tidak langsung atau dengan bantuan teknologi tentunya mengalami kendala. Kendala yang sering terjadi adalah kendala non teknis yaitu seperti sering munculnya percakapan yang tidak penting, terutama di grup Whatsapp baik di grup pribadi maupun grup sekolah. Contohnya, percakapan tentang hal yang bersifat pribadi di dalam grup Whatsapp dan kadang tidak layak untuk diperbincangkan di ruang publik, dan sering dilakukan tanpa mengenal waktu seperti tengah malam. Hal itu dapat mengganggu anggota grup yang lain. Selain itu, pesan penting yang berhubungan dengan sekolah dapat terabaikan dan kurang diperhatikan. Hal ini dikarenakan kurangnya etika dalam penggunaan grup dalam aplikasi whatsapp oleh orangtua. Selain itu, ada juga kendala lain, yang lebih bersifat teknis seperti kuota pulsa habis dan tidak ada sinyal. Akan tetapi, kendala ini bukanlah kendala yang signifikan.

Hal ini tentu sangat berbeda dengan komunikasi secara langsung. Komunikasi langsung tanpa menggunakan perantara atau media bisa lebih mudah dipahami karena dalam komunikasi ini orang berbicara secara langsung dengan lawan komunikasinya sehingga masalah yang dibicarakan bisa cepat dimengerti dan dipahami. Oleh karena itu, kita bisamemberikan tanggapan langsung terhadap masalah yang sedang dibahas, tidak

(18)

13

ada hal yang disembunyikan atau drama komunikasi karena kita berkomunikasi dengan saling bertatap muka[10]. Di lain pihak, komunikasi secara tidak langsung atau menggunakan bantuan teknologi tentu berbeda dengan komunikasi langsung.

Walaupun begitu, kendala yang ditemukan dalam penelitian ini bukanlah kendala yang signifikan. Artinya, komunikasi tetap bisa di lakukan karena hambatan yang terjadi di dalam smartphone tetap bisa diatasi sehingga komunikasi dengan bantuan teknologi ini tetap efektif. Sebagai contoh pesan whatsapp pending dan tidak masuk bila aplikasi whatsapp tidak dibuka. Masalah seperti ini memang bisa terjadi, tetapi tidak begitu menganggu dalam proses komunikasi lewat teknologi cara mengatasinya ialah kita bisa cek fitur hemat baterai jika fitur hemat baterai. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian yang di lakukan oleh Siolemba (2015) dimana pemanfaatan media sosial (teknologi) untuk koordinasi dan kerjasama antara guru dan orang tua belum cukup efektif dan bermanfaat karena sebagian orang tua dan guru yang masih belum menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi[2].

6. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa bentuk teknologi yang paling banyak digunakan guru dan orangtua untuk berkomunikasi adalah aplikasi whatsapp. Adapun hambatan yang ditemukan bukanlah hambatan yang signifikan, yaitu hambatan teknis seperti kuota habis dan gangguan jaringan internet dan hambatan non teknis adalah kurangnya etika penggunaan grup dalam aplikasi whatsapp. Saran untuk guru adalah seharusnya sebelum membuat grup whatsapp, guru dapat menjelaskan aturan dan etika penggunaan grup whatsapp. Selanjutnya, rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah dampak dari adanya grup whatsapp tersebut terhadap prestasi siswa.

Daftar Pustaka

[1] Hutasuhut, Ronald. “Pentingnya Komunikasi antara Orang Tua Murid dan Guru”. Online. Diakses tanggal 18 Maret 2017 dari

https://www.kompasiana.com/ronaldhutasuhut/58cd45557eafbd5d0247597c/penti ngnya-komunikasi-antara-orang-tua-murid-dan-guru online

[2] Siolemba, Andry Septarani. 2016. Koordinasi Berbasis Media Sosial antara Orang Tua dan Guru dalam Pengawasan Pembelajaran Siswa. Skripsi S1. Salatiga: FTI UKSW.

(19)

14

[3] Widiantari, Komang Sri dan Herdiyanto, Yohanes Kartika, 2013 , “Perbedaan Intensitas Komunikasi Melalui Jejaring Sosial antara Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert pada Remaja”, Jurnal Psikologi Udayana, 1 (1): 106-115.

[4] Pratiwi, Aulia. 2013. Pola Komunikasi Antara Guru dan Orang Tua Murid di Sekolah Dasar Fajar Islam Tangerang. Online. Diakses tanggal 31 Januari 2018 dari

http://repository.uinjkt.ac.id.

[5] Ramadanty, Sari. 2014. “Penggunaan Komunikasi Fatis Dalam Pengelolaan Hubungan Di Tempat Kerja”, Jurnal Ilmu Komunikasi 5(1): 1-118.

[6] Harususilo, Yohanes Enggar. “Begini Seharusnya Hubungan Sekolah dan Orangtua”. Online. Diakses tanggal 21 Juli 2018 dari

https://edukasi.kompas.com/read/2018/06/21/18270971/begini-seharusnya-hubungan-sekolah-dan-orangtua. online

[7] Pusitaningtyas, Anis. “Pengaruh komunikasi orang tua dan guru terhadap kreativitas siswa”. Online. Diakses tanggal27 October 2016 dari

http://ojs.umsida.ac.id/index.php/icecrs online

[8] Syafitri, Irmayani. “Pengertian Teknologi Beserta Manfaat dan Macam-macam Teknologi Yang Penting Diketahui”. Online. Diakses tanggal 18 Desember 2006 dari

https://www.nesabamedia.com/pengertian-teknologi/ online

[9] Kamilla, Siti. “5 Alasan Mengapa Orang Indonesia Lebih Suka Pakai WhatsApp”.

Diakses tanggal 30 November 2017 dari

https://review.bukalapak.com/techno/5-alasan-mengapa-orang-indonesia-lebih-suka-pakai-whatsapp-3513

[10] Heru. “Komunikasi Langsung dan Tidak Langsung”. Online. Diakses tanggal 28 September 2017 dari

Gambar

Tabel 1. Penggunaan Teknologi dalam Menjalin Komunikasi antara Guru dan Orang Tua  Siswa di SMP Stella Matutina Salatiga
Gambar 1.  Grup wathsapp Wali Murid
Gambar 2. Informasi di Grup whatsapp (WA)

Referensi

Dokumen terkait

Material yang telah mempunyai retak apabila diberi beban berulang, retak tersebut akan menjalar dengan cepat sampai batas tertentu dimana struktur akan mengalami

Nilai heritabilitas pada uji tiga galur generasi F3 tanaman kedelai pada hasil persilangan Tanggamus x Anjasmoro, Tanggamus x Argopuro, Tanggamus x UB terhadap

Sebagai media penyampai informasi, media pers tidak hanya sebatas menyampaikan atau memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu peristiwa, akan tetapi berkewajiban

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui tingkat dukungan sosial dalam mengerjakan skripsi pada mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) NU

Segenap Dosen, Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, yang telah memperkenalkan pada penulis akan luasnya ilmu pengetahuan dan atas

Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Kantor Cabang Pekanbaru kepada karyawan sudah cukup baik, akan tetapi komitmen organisasi karyawan tetap masih tergolong rendah

Dari hasil perbandingan nilai MFI terhadap waktu pemanasan awal sampel Polipropilena HF 1000 dapat disimpulkan bahwa kondisi waktu pemanasan awal terbaik untuk pengujian

Bentuk eksposisi menampilkan beberapa paragraf isi meliputi: eksposisi definisi, eksposisi proses, eksposisi klasifikasi, eksposisi ilustrasi (contoh), eksposisi