• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DALAM RPJMN DAN RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT DALAM RPJMN DAN RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Kementerian Kesehatan RI
  • Pengajar:
    • dr. Kirana Pritasari, MQIH
    • drg. Kartini Rustandi, M. Kes
  • Sekolah: Kementerian Kesehatan RI
  • Mata Pelajaran: Kesehatan Masyarakat
  • Topik: Pedoman Indikator Program Kesehatan Masyarakat Dalam RPJMN Dan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024
  • Tipe: pedoman
  • Tahun: 2020
  • Kota: Jakarta

I. PENDAHULUAN

Bagian ini memberikan gambaran umum mengenai tujuan dan latar belakang penyusunan pedoman indikator program kesehatan masyarakat dalam RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan untuk tahun 2020-2024. Pedoman ini bertujuan untuk memfasilitasi pencatatan dan pelaporan yang konsisten, serta mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia.

1.1. Latar Belakang

Latar belakang menjelaskan pentingnya pembangunan jangka menengah yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang mandiri dan berdaya saing. Dalam konteks ini, sektor kesehatan diharapkan dapat meningkatkan layanan kesehatan dasar dan mencapai cakupan kesehatan semesta, dengan fokus pada upaya promotif dan preventif.

1.2. Tujuan

Tujuan dari pedoman ini adalah untuk memberikan panduan yang jelas bagi penanggung jawab program kesehatan masyarakat dalam melakukan pencatatan dan pelaporan indikator sesuai dengan RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan. Ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi dan konsistensi data yang dilaporkan.

1.3. Sasaran

Sasaran dari pedoman ini adalah para penanggung jawab program kesehatan masyarakat di tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan Puskesmas. Dengan demikian, diharapkan semua pihak terkait dapat memahami dan menerapkan pedoman ini dengan baik.

1.4. Dasar Hukum

Dasar hukum pedoman ini mencakup berbagai peraturan perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan program kesehatan di Indonesia, termasuk Undang-Undang tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Presiden mengenai RPJMN 2020-2024.

II. INDIKATOR DAN TARGET PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT

Pada bagian ini, dijelaskan berbagai indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja program kesehatan masyarakat dalam RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan untuk periode 2020-2024. Indikator ini mencakup target yang harus dicapai setiap tahunnya.

2.1. Indikator Program Kesehatan Masyarakat pada RPJMN Tahun 2020-2024

Indikator ini mencakup berbagai aspek kesehatan masyarakat seperti angka kematian ibu dan bayi, prevalensi stunting, serta cakupan pelayanan kesehatan. Setiap indikator memiliki target yang jelas untuk setiap tahun dari 2020 hingga 2024.

2.2. Indikator Program Kesehatan Masyarakat dalam Renstra Tahun 2020-2024

Indikator dalam Renstra mencakup kinerja program kesehatan masyarakat dan kegiatan pembinaan kesehatan keluarga, gizi masyarakat, kesehatan kerja, serta penyehatan lingkungan. Setiap indikator memiliki target yang ditetapkan untuk meningkatkan efektivitas program kesehatan.

III. INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT PADA RPJMN TAHUN 2020-2024

Bagian ini menjelaskan indikator spesifik yang digunakan untuk mengukur keberhasilan program kesehatan masyarakat, termasuk angka kematian ibu, angka kematian bayi, dan prevalensi stunting dan wasting pada balita. Setiap indikator dijelaskan secara rinci.

3.1. Angka Kematian Ibu (AKI)

Definisi operasional AKI mencakup kematian yang terjadi akibat proses kehamilan dan persalinan. Rumus penghitungan serta sumber data yang digunakan untuk mendapatkan informasi ini juga dijelaskan secara detail.

3.2. Angka Kematian Bayi (AKB)

AKB diukur berdasarkan jumlah bayi yang meninggal dalam rentang usia 0-11 bulan. Penjelasan mengenai rumus penghitungan dan sumber data yang digunakan untuk memantau indikator ini juga disampaikan.

3.3. Angka Kematian Neonatal (AKN)

AKN didefinisikan sebagai kematian bayi dalam 28 hari pertama setelah lahir. Penjelasan mencakup cara penghitungan dan sumber data yang relevan untuk pengawasan indikator ini.

3.4. Prevalensi Stunting

Prevalensi stunting diukur berdasarkan status gizi balita. Prosedur pengukuran dan pelaporan hasil juga dijelaskan untuk memastikan akurasi data.

3.5. Prevalensi Wasting

Indikator ini mengukur proporsi balita yang mengalami gizi kurang. Penjelasan mencakup rumus penghitungan dan mekanisme pelaporan untuk memantau status gizi balita.

IV. INDIKATOR PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT PADA RENSTRA KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2020-2024

Bagian ini merinci indikator kinerja program kesehatan masyarakat dalam Renstra Kementerian Kesehatan. Indikator ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas program dan mengukur pencapaian kinerja.

4.1. Indikator Kinerja Program Kesehatan Masyarakat

Indikator ini mencakup persentase persalinan di fasilitas kesehatan, serta berbagai indikator lainnya yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak. Target ditetapkan untuk setiap tahun untuk memastikan pencapaian yang optimal.

4.2. Indikator Kinerja Kegiatan Gizi Masyarakat

Indikator ini menilai pelaksanaan surveilans gizi dan kemampuan Puskesmas dalam menangani gizi buruk pada balita. Target yang jelas ditetapkan untuk meningkatkan status gizi masyarakat.

4.3. Indikator Kinerja Kegiatan Pembinaan Kesehatan Keluarga

Indikator ini mencakup jumlah kabupaten/kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayi baru lahir, serta pelayanan untuk balita dan remaja. Target ditetapkan untuk setiap tahun.

V. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Bagian ini menjelaskan pentingnya pencatatan dan pelaporan data program kesehatan masyarakat. Proses ini harus dilakukan secara sistematis untuk memastikan data yang akurat dan dapat diandalkan.

5.1. Pendahuluan

Pendahuluan menjelaskan pentingnya pencatatan dan pelaporan dalam program kesehatan masyarakat. Proses ini merupakan bagian integral untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan program.

5.2. Pencatatan

Pencatatan harus dilakukan secara rutin dan sistematis. Data yang dicatat harus akurat dan relevan dengan indikator yang telah ditetapkan, agar dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.

5.3. Pelaporan

Pelaporan data harus dilakukan secara berjenjang dan tepat waktu. Ini penting untuk memastikan semua pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

VI. PENUTUP

Bagian penutup merangkum pentingnya pedoman indikator program kesehatan masyarakat dalam mendukung pencapaian tujuan kesehatan nasional. Diharapkan pedoman ini dapat digunakan sebagai acuan bagi semua pihak terkait.

VII. TIM PENYUSUN

Tim penyusun terdiri dari berbagai ahli dan praktisi di bidang kesehatan masyarakat yang berkontribusi dalam penyusunan pedoman ini. Kerjasama tim sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal.

Referensi Dokumen

  • Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
  • Peraturan Menteri PPN/Bappenas Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
  • Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007

Gambar

Tabel 1. Contoh cara penghitungan indikator pelayanan kesehatan reproduksi
Tabel 2. Contoh cara penghitungan indikator pelayanan kesehatan reproduksi

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo disusun berdasarkan dan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), sesuai

Rencana strategis BPJS Kesehatan di tahun 2015 ini, disusun berdasarkan arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019 Indonesia di bidang

Untuk memenuhi amanat tersebut dan sesuai dengan Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 serta Permenko Nomor 2

Sesuai dengan dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis

Terkait sasaran, indikator, dan target infrastruktur konektivitas pada RPJMN 2020- 2024 yang kemudian diturunkan menjadi Rencana Strategis Kementerian PUPR 2020-2024 dan Rencana

Di dalam rencana strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2020 - 2024, arah kebijakan dan strategi pembangunan Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu

Jembrana 2016-2021 I-3 Keterkaitan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021 dengan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015 – 2019 adalah

Indikator dan Definisi Operasional Program Kesehatan Masyarakat Tahun