• Tidak ada hasil yang ditemukan

2015, BPJS Kesehatan Targetkan Tri Sukses

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2015, BPJS Kesehatan Targetkan Tri Sukses"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

2015, BPJS Kesehatan Targetkan Tri Sukses

Jakarta: Dalam upaya mencapai target kinerja organisasi yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) 2015 dan terbangunnya komitmen seluruh jajaran BPJS Kesehatan, maka pada 29-31 Januari 2015, BPJS Kesehatan melaksanakan kegiatan Rapat Arahan dan Strategi Nasional (RASNAS) BPJS Kesehatan Tahun 2015.

Kegiatan RASNAS merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap awal tahun yang dihadiri oleh Dewan Pengawas, Direksi, Kepala Grup, Kepala Kantor Divisi Regional dan Kepala Kantor Cabang BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia. RASNAS kali ini juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek sebagai keynote speaker.

Dalam sambutan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengungkapkan, BPJS Kesehatan telah satu tahun diamanatkan yang mengelola Jaminan Sosial bidang kesehatan sesuai dengan UU No. 40 Tahun 2004 mengenai Sistem Jaminan Sosial Nasional dan UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Banyak perubahan dan terobosan yang diusahakan agar penyelenggaraan Jaminan Kesehatan yang diemban BPJS Kesehatan lancar tanpa hambatan. Segala kelancaran dan prestasi yang diperoleh dalam menjalani BPJS Kesehatan, tidaklah lepas dari dukungan semua stakeholder termasuk di dalamnya masyarakat.

“Tahun pertama sudah kami lalui, dan penyempurnaan dalam menjalankan program mulia ini akan terus kami sempurnakan, mengingat pelayan publik khususnya bidang kesehatan, selalu berteman dengan 3 (tiga) hal yaitu Ekspektasi publik yang tidak pernah turun,

Resources bidang kesehatan, selalu tidak match antara supply dan demand, serta Alokasi

biaya (budget alocation) yang terbatas. ,” ujar Fachmi Idris.

Terkait dengan hal tersebut Fachmi Idris mengungkapkan, organisasi yang lahir 1 Januari 2014 ini akan terus bersahabat dengan ketiga teman pelayan publik tersebut diatas, dengan memperkuat pemahaman serta menerapkan 3 (tiga) pilar utama dalam menyelenggarakan Asuransi Sosial yaitu :

· Revenue Collection (pengumpulan pendapatan), fungsi ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan sumber dana pelayanan kesehatan;

· Risk Pooling (pengumpulan Risiko), fungsi ini bertujuan untuk memastikan adanya subsidi silang antar peserta; dan

· Purchasing (Pembelian), yang bertujuan memastikan tersedianya pola dan besaran pembayaran bagi fasilitas kesehatan.

“Kami berharap dengan penguatan ketiga pilar tersebut di atas, dengan menitikberatkan kepada masuknya peserta yang muda, sehat dan mampu secara kontinyu dalam membayar iuran serta pengendalian fraud, kami dapat menjadikan Indonesia negara yang sehat dan sejahtera dengan Jaminan Kesehatan yang universal,” papar Fachmi Idris.

Pada tahun ini, BPJS Kesehatan juga menetapkan 3 (tiga) fokus perhatian, dan juga menjadi tema pada Rapat Arahan Strategis Nasional BPJS Kesehatan Tahun 2015 ini , yaitu “Tri Sukses BPJS Kesehatan Tahun 2015”, yang berisi :

(2)

1. Sukses Implementasi KIS;

2. Sukses Kendali mutu dan kendali biaya;

3. Sukses kolektibilitas iuran dan peningkatan rekrutmen Peserta Penerima Upah (PPU).

Sukses KIS, BPJS Kesehatan menargetkan tercetak dan terdistribusinya Kartu Indonesia

Sehat 100 % sesuai dengan jumlah peserta yang telah didaftarkan oleh Pemerintah. Sukses

Kendali Mutu Kendali Biaya, ditargetkan rasio klaim pada tahun 2015 adalah 98,5% dan Sukses Kolektibilitas Iuran dan Rekrutmen PPU ditargetkan iuran yang terkoleksi adalah

95,1 % dan penambahan rekrutment peserta dari sektor Pekerja Penerima Upah sebanyak 29,1 juta jiwa.

Rencana strategis BPJS Kesehatan di tahun 2015 ini, disusun berdasarkan arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 – 2019 Indonesia di bidang Kesehatan yaitu Meningkatkan derajat kesehatan & status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan & pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial & pemerataan pelayanan kesehatan.

Lebih fokus ke Sasaran Pokok No. 4 RPJMN di Bidang Kesehatan adalah meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) & Kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan. Dengan Indikatornya yaitu Meningkatnya Perlindungan Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat serta Sumber Daya Kesehatan. Sementara Indikator SJSN adalah Persentase kepesertaan SJSN Kesehatan dari 51,8% (awal) target 2019 Min 95%.

Arah kebijakan & Strategi No.4 RPJMN meliputi : 1. Peningkatan cakupan kepesertaan melalui KIS

2. Peningkatan jumlah faskes yang menjadi penyedia layanan sesuai standar

3. Peningkatan pengelolaan jaminan kesehatan dalam bentuk penyempurnaan & koordinasi 4. Penyempurnaan sistem pembayaran untuk penguatan pelayanan kesehatan dasar

5. Pengembangan berbagai regulasi termasuk standar guideline pelayanan kesehatan 6. Peningkatan kapasitas kelmbagaan untuk mendukung mutu pelayanan.

7. Pengembangan pembiayaan pelayanan kesehatan kerjasama pemerintah-swasta

Diharapkan dengan melalui rencana strategis BPJS Kesehatan di tahun 2015 juga dapat mendukung tercapainya RPJMN 2015-2019 di Bidang Kesehatan.

-Selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Departemen Hubungan Masyarakat

BPJS Kesehatan Kantor Pusat +62 21 424 6063

(3)

BPJS Kesehatan Targets Its Success on

2015

Jakarta: In the effort to reach the organizational work which is applied on Budgeting Work Planning (RKA) 2015 and creating a commitment of the whole BPJS Kesehatan units, so on January 29-31, 2015, BPJS Kesehatan held a National Directing and Strategy Meeting (RASNAS) 2015.

The RASNAS is a regular program which is always held in every beginning of the year, presenting the Supervisory Board, Directors, Head of Groups, Head of Regional Division, and Head of Branch Office of BPJS Kesehatan throughout Indonesia. The recent RASNAS also presented RI Minister of Health, Nila Moeloek, as a keynote speaker.

On the greeting of BPJS Kesehatan President Director, Fachmi Idris, he explained that BPJS Kesehatan has been mandated as Health Social Insurance provider for a year, according to the Constitution no. 40/2004 about National Social Insurance System, and Constitution no. 24/2011 about a Social Health Insurance Provider. There are a lot of efforts in change and breakthrough to succeed the health insurance program by BPJS Kesehatan. All of the good way and achievement on BPJS Kesehatan cannot be separated by all stakeholders and public supports.

“The first year has been passed, and we are continuously trying hard to make it perfect, regarding of the fact that a public servant especially in the field of health, always relates to three things: a non-stop public expectation, health resources that is always unmatched with supply and demand, and limited budget allocation,” said Fachmi Idris.

Relating to the case, Fachmi Idris also stated that the organization which was born on January 1, 2014, will always be well-connected to the three points by strengthening the understanding and applying three main pillars in executing a social insurance, as the following:

· Revenue Collection, to ensure the availability of health service fund resource; · Risk Pooling, to ensure the participant cross-subsidy; and

· Purchasing, to ensure the availability of payment amount and patterns for health facility.

(4)

“We highly expect that the three pillars which emphasized on the registered young, healthy, and capable participants who can continuously pay the premium and anticipate the fraud control, can build a healthy and prosperous Indonesia, with a universal health insurance,” explained him.

This year, BPJS Kesehatan assigned the three focus of working, which became the topic of RASNAS BPJS Kesehatan 2015, “Tri Sukses BPJS Kesehatan 2015”, that contains the following:

1. Success of KIS Implementation; 2. Success of Quality and Cost Control;

3. Success of Premium Collectability and Increasing Salaried Participant (PPU).

Success of KIS is 100% targeted on well printing and distribution of Indonesia Health Card as many as the registered participant total numbers. Success of Quality and Cost Control is targeted on 98.5% claimed ratio on 2015, and the success of premium collectability and increasing salaried participant (PPU) is targeted on 95.1% collected premium and 29.1 millions of additional participants from salaried employee.

The strategic planning of BPJS Kesehatan on 2015 is composed as well as the National Medium Term Establishment 2015-2019 in the field of health: improving the public health and nutritional status through the health and public empowerment supported with financial protection and equal health service.

Focussing on the RPJMN main target no. 4 in the field of health, it is about the improving universal health service scope through Indonesia Health Card (KIS) and SJSN Kesehatan quality management. The indicators are financial protection improvement, drugs availability, quality, and distribution, and health resources. The SJSN indicators consist of SJSN Kesehatan membership percentage from 51.8% to 95% on 2019.

The Aimed Policy and Strategy no. 4 of RPJMN consist of: 1. The improving membership scope via KIS

2. The improving faskes numbers which is a standard service provider

(5)

4. The improving payment system for basic health service strength

5. The improving various regulation, including of standard health service guideline 6. The improving institutional capacity in supporting service quality

7. The improving health service cost of government and private institution coordination The BPJS Kesehatan strategic planning on 2015 is expected to support the successful RPJMN 2015-2019 in the field of health.

Further info:

Public Relation Department BPJS Kesehatan Head Office

+62 21 424 6063 humas@bpjs-kesehatan.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pemimpin Kota Medan dalam perspektif Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.. Penelitian ini dapat memperkaya kajian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan pembelahan sel-sel zooxanthellae yang bersimbiosis dengan anemon laut Stichodactyla gigantea (Forskal 1775) hasil

Analisis keragaman menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh media tanam terhadap pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun dan pertambahan diameter batang bibit

Hal ini sangat berkaitan bagaimana dengan cara anggota HmC membentuk kesamaan persepsi di dalam kelompoknya, image yang ingin dibentuk oleh kelompok ini adalah

Kelima cerita rakyat, yaitu Legenda Atu Belah (Batu Belah) dari Aceh, Batu Badaong dari Maluku, Batu Puteri Menangis dari Lampung, Legenda Batu Menangis dari

Setelah guru Bimbingan dan Konseling mengetahui permasalahan yang dialami oleh peserta didiknya guru Bimbingan dan Konseling mengambil tindakan dalam membantu

Dari data yang telah diolah dan diukur dengan menggunakan proksi discretionary accruals untuk menghitung estimasi akrual tidak normal yang dimiliki oleh suatu

1) Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi terhadap kepuasan kerja guru di SMK PGRI Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/2013; 2) Terdapat pengaruh yang signifikan