• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK PRODUK REM BLOK METALIK UNTUK KERETA API PADA INDUSTRI KECIL PENGECORAN LOGAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK PRODUK REM BLOK METALIK UNTUK KERETA API PADA INDUSTRI KECIL PENGECORAN LOGAM"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 M 70

KARAKTERISTIK PRODUK REM BLOK METALIK

UNTUK KERETA API PADA INDUSTRI KECIL

PENGECORAN LOGAM

Lutiyatmi, Tri Daryanto

Program Studi Teknik Pengecoran Logam, Politeknik Manufaktur Ceper

e-mail : yatmiluti@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kereta api merupakan alat transportasi darat yang efisien dan penting bagi distribusi barang dan penumpang. Peranan penting kereta api tersebut membutuhkan kehandalan komponen-komponen pendu-kungnya salah satunya sepatu rem kereta api disebut juga rem blok metalik. Rem blok metalik ini banyak diproduksi di sentra industri kecil pengecoran logam, yang jumlahnya relatif banyak. Produk rem blok metalik yang mereka buat berbeda-beda, sehingga perlu diperhatikan dan diteliti lebih lanjut untuk menge-tahui karakteristik produk rem blok metalik yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati, menganalisa dan meneliti lebih detail tentang produk rem blok metalik ini dengan lebih memperhatikan beberapa hal penting dapat menentukan secara rinci karakteristik dari produk yang dibuat.

Hal-hal yang sangat berpengaruh antara lain spesifikasi teknis yang digunakkan, jenis bahan baku, jenis tungku, proses peleburan, dan pengujian produk. Pengujian yang dilakukan antara lain, pengujian kekerasan dan pengujian metalografi. Pengujian dilakukan pada saat proses produksi dan saat produk sudah jadi. Hasil analisis yang didapatkan adalah hasil uji kekerasan dan metalografi pada produk blok rem metalik di 3 industri pengecoran logam Ceper.

Penelitian ini menghasilkan data nilai pengujian kekerasan blok rem metalik yaitu dengan nilai akhir antara 170,91 HB sampai dengan 208,89 HB, untuk pengujian metalografi menunjukkan bahwa grafit berbentuk lamelar dengan distribusi type A dan D, ukuran grafitnya 5 sampai 6 dan struktur mikronya adalah dominan Pearlit (persentasinya diatas 80%) sisanya ferrite. Data analisa uji tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik produk rem blok metalik industri Ceper Klaten adalah besi cor kelabu klas FC 20 sampai FC 25. Pengujian kekerasan dan metalografi ini keterkaitannya sangat erat dalam penentuan karakteristik produk ini, karena kanadungan grafit dapat mempengaruhi kekerasan rem blok metalik, yang selanjutnya akan lebih baik jika diteliti pada pengujian yang lebih lengkap antara lain uji CE Meter, komposisi kimia dan kuat tarik sehingga karakteristik produk rem ini akan lebih jelas sesuai spesifikasi teknik yang diharapkan dan dapat ditingkatkan lebih baik dan berdaya saing.

Kata kunci: rem blok metalik, pengujian kekerasan, pengujian metalografi

LATAR BELAKANG

Angkutan penumpang dan barang memiliki nilai strategis terhadap pembangunan nasional. Sa-lah satu model transportasi darat yang terpenting adalah kereta api. Hal ini ditunjukkan dari jumlah penumpang dan barang yang diangkut tiap tahunnya mengalami peningkatan seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Peran penting kereta api dalam distribusi barang dan penumpang ini tentunya perlu didukung oleh kehandalan komponen-komponen yang ada pada kereta salah satunya adalah sepatu rem. Kega-galan komponen tersebut dapat menyebabkan kece-lakaan yang menelan korban jiwa dan materi yang tidak sedikit.

Sistem rem kereta api menggunakan sepatu rem yang langsung digesekkan pada permukaan roda. PT KAI menggunakan 2 jenis material sepatu rem yaitu komposit yang diimpor dari luar negeri dan besi cor yang diproduksi oleh IKM pengecoran logam yang ada di Pulau Jawa salah satunya di sentra industri pengecoran logam Ceper Klaten. Kebutuhan sepatu rem ini sangat tinggi karena umur pakainya kurang dari 3 bulan, sedangkan pada setiap unit kereta/gerbong terdapat 8 roda dengan 16 buah sepatu rem. Merujuk pada data jumlah lokomotif, kereta & gerbong pada tahun

2008, maka kebutuhan komponen ini mencapai 356,352 buah. Harga sepatu rem ini mencapai Rp. 80 ribu/bh, sehingga nilai perdagangannya sebesar Rp. 28,5 milyar.

Tabel 1. Data Statistik Perkeretaapian di Indonesia

Keterangan: diolah dari data primer yang dikeluar-kan oleh Dijen Perkeretaapian & KNKT.

(2)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 M 71 Kecelakaan kereta api lebih dari 60% karena

anjlog. Studi awal yang telah dilakukan menunjuk-kan bahwa keausan roda kereta didominasi oleh gesekan pada saat pengereman. Seperti telah diketa-hui, bahwa pada saat pengereman terjadi perubahan energi kinetik menjadi panas. Peningkatan tempe-ratur tersebut dapat mengubah struktur dan sifat-sifat materialnya.

Mengingat pentingnya sepatu rem dalam mendukung kehandalan operasional kereta api dan nilai perdagangannya yang cukup besar, maka sangat diperlukan suatu terobosan untuk mengetahui karakteristik produk sepatu rem terutama di industri kecil pengecoran logam. TUJUAN

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pe-ngetahuan bagi industri kecil pengecoran logam tentang karakteristik produk sepatu rem untuk kereta api yang mereka buat. Selain itu diharapkan juga penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dari karakteristik yang sudah diketahui menjadi produk yang lebih baik dan dan berdaya saing tinggi.

METODE PENELITIAN

Kegiatan penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang dapat menentukan karakteristik sepatu rem untuk kereta api yaitu, 1). Identifikasi spesifikasi sepatu rem, 2). Pengamatan dalam proses peleburan produk, 3). Pengujian bahan dan produk blok rem metalik (kekerasan metalografi). 4) Pengolahan dan analisis data.

Rincian kegiatan penelitian tersebut dapat di-jelaskan dengan beberapa tahapan proses dalam menentukan karakteristik blok rem metalik untuk kereta api, antara lain :

1. Identifikasi spesifikasi sepatu rem secara umum. Pada tahap ini, dilakukan identifikasi sepatu rem dengan referensi dan standart pendukung yang digunakan untuk pembuatan blok rem, meliputi : fungsi utama, data teknik, bahan, penandaan, cara pengujian, bahan yang digunakan untuk produksi.

2. Pengamatan dalam proses peleburan produk, Proses peleburan adalah proses penting yang ha-rus diamati dan diteliti dengan seksama karena dalam proses ini dilakukan tahapan dimana suatu produk blok rem metalik dibuat. Tahapan proses kegiatan yang dilakukan adalah sejak dari proses awal persiapan pembuatan produk, terjadinya proses peleburan sampai dengan hasil akhir men-jadi produk blok rem. Komponen-komponen yang sangat berpengaruh dalam proses ini harus diperhatikan, antara lain bahan baku : peramuan, peleburan, penuangan, pembongkaran dan fi-nishing.

3. Pengujian bahan dan produk blok rem metalik. Pengujian merupakan salah satu faktor penting yang tidak dapat dihindarkan dari suatu proses produksi apapun produk yang dibuat termasuk produk blok rem kereta api . Pengujian yang di-lakukan dalam penelitian ini adalah, kekerasan dan metalografi. Pengujian produk ini diperlukan juga persiapan-persiapan sampel uji (test piece) sesuai dengan jenis pengujiannya. Pengujian me-talografi, sampel dipotong dan disiapkan dari bagian blok rem metalik. Pengujian kekerasan dilakukan langsung pada produk blok rem meta-lik tersebut. Tahapan ini dilakukan di industri pengecoran logam dan di Laboratorium Politek-nik Manufaktur Ceper. 4. Pengolahan dan analisis data.

Data-data pengujian yang dilakukan selanjutnya diolah dan dinyatakan dalam tabel dan grafik. Data pengujian metalografi berupa foto strukur mikro selanjunya diamati butir, bentuk dan distribusi grafit guna mengidentifikasi struktur mikro yang terben-tuk. Data pengujian kekerasan menunjukkan keke-rasan produk blok rem metalik tersebut. Data-data pengujian tersebut digunakan sebagai data analisa lanjut untuk menentukan karakteristik produk blok rem yang dibuat di IKM pengecoran logam Ceper. Pengolahan data menggunakan kaidah-kaidah ilmu statistik yang baku. Hasil yang diharapkan dari ke-giatan penelitian ini adalah diketahuinya karak-teristis umum blok rem kereta api buatan IKM pengecoran logam Ceper. Adapun Alur penelitian yang dilaksanakan ter-cantum pada diagram dibawah ini :

Mulai Persiapan Penelitian Identifikasi Data Pendukung

Persiapan Bahan Peleburan Besi Cor

Pembuatan Spesimen Uji Pengujian Produk Pengolahan Dan Analisis Data

Pengujian Penentuan Karakteristik

Produk Penyusunan Laporan Dan

Publikasi Ilmiah Proses Penuangan Produk

Selesai

Gambar 1. Diagram Alir Proses Penelitian

(3)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 M 72 HASIL ANALISIS

Kegiatan penelitian dilakukan di industri pe-gecoran logam dengan produksi utamanya adalah blok rem metalik, industri tersebut berskala kecil dan menengah berlokasi di Batur, Tegalrejo, Ceper, Klaten. Penelitian yang dilaksanakan difokuskan pada tiga industri antara lain : Koperasi Batur Jaya, PT. Bahama Lasakka dan CV. Ikada.

Industri-industri tersebut saat ini masih eksis dalam pembuatan rem blok metalik dan Koperasi Batur Jaya adalah penghasil utama untuk memenuhi kebutuhan rem blok metalik PT. KAI Indonesia.

Data penelitian yang dihasilkan adalah hasil pengamatan industri, pengujian bahan dan produk dan standart-standart penentu blok rem metalik yang dibuat.

Gambar 4. Tungku Peleburan Koperasi Batur Jaya

1. Industri pembuat rem blok metalik

Gambar 2. Tungku Peleburan Koperasi Batur Jaya

Gambar 3. Tungku Peleburan Koperasi Batur Jaya

2. Identifikasi Industri

Tabel 2. Identifikasi Industri Koperasi Batur Jaya 3.

No. Kriteria Hasil Pengamatan 1. Jenis Tanur Induksi kapasitas 500 kg , 2

tungku induksi dan 1 Kupola 2. Bahan Baku Beram/chip & Scrap

3. Metode cetakan Manual

4. Jenis pasir cor Greensand dari pasir sungai 5. Pembersihan & pembongkaran Manual 6. Pemeriksaan kwalitas hasil cor

Uji patah manual (Chill) Alat uji kekerasan Portabel CE Meter

7. Hasil cor secara umum

Baik

Tabel 3. Identifikasi Industri PT. Bahama Lasakka

1.

No. Kriteria Hasil Pengamatan

1. Jenis tanur Induksi kapasitas 500 kg 2 tungku dan 1 Kupola

2. Bahan baku Beram/chip & Scrap 3. Metode cetakan Manual

4. Jenis pasir cor Greensand dari pasir sungai & kuarsa

5. Pembersihan & pembongkaran

Manual & mesin 6. Pemeriksaan

kwalitas hasil cor

Spektrometer CE Meter 7. Hasil cor secara

umum

Baik

Tabel 4. Identifikasi Industri CV. Ikada

No. Kriteria Hasil Pengamatan

1. Jenis Tanur Kupola 2. Bahan Baku Pelik & Scrap 3. Metode cetakan Manual

4. Jenis pasir cor Greensand dari pasir sungai 5. Pembersihan &

pembongkaran

Manual 6. Pemeriksaan

kwalitas hasil cor

Tidak ada 7. Hasil cor secara Cukup

(4)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 M 73 BE 100X TE 100X TE 200X TE 500X TE 200X TE 500X BE 100X TE 100X TE 200X TE 500X BE 100X TE 100X 4. Pengujian Kekerasan

 Alat uji menggunakan metode HRB (Hardness Rockwell B) dikonversikan ke nilai Brinell.

 Pengujian dilakukan pada bagian pinggir blok rem metalik.

 Setiap industri dibuat 3 sampel blok rem sebagai benda uji kekerasan.

 Setiap benda uji diuji sebanyak 5 kali dan diambil rata-rata.

 Referensi standart uji kekerasan dengan standart JIS 5501 dan ASM.

 Klasidikasi hasil uji adalah besi tuang kelabu (FC)

Tabel 5. Tabel Hasil Uji Kekerasan Blok Rem Metalik Pada Industri Tempat Penelitian Industri Hasil Pengujian Rata-Rata (HB)

I II III Koperasi Batur Jaya 187,84 194,47 196,82 PT. Bahama Lasakka 177,33 196,37 180,25 CV. Ikada 208,89 170,91 196,74

 Data standart uji kekerasan JIS 5501

GRADE HARDNESS FC 10 201 FC 15 212 FC 20 223 FC 25 170 – 229 (241) FC 30 187 – 241 (262) FC 35 207 – 255 (277)

 Hasil analisa dari standart termasuk pada besi tuang klas FC 20 s/d FC 25

5. Pengujian Metalografi

 Alat uji adalah miskroskop metalografi

 Sampel uji dipotong dibagian pinggir blok rem metalik

 Industri diambil satu blok rem untuk diuji

 Referensi standart uji adalah SNI 07-3622-1994 : Evaluasi mikrostruktur grafit pada besi cord an ASM Handbook

Koperasi Batur Jaya

PT. Bahama Lasakka

CV. Ikada

Gambar 5. Hasil Pengujian Metalografi

Gambar 6. Alat uji dan pengujian blok rem metalik Gambar 5. Alat uji dan pengujian blok rem metalik

(5)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL, 14 Desember 2013 M 74

 Referensi standart

 Bentuk grafit I atau VII

 Tipe grafit : A, B, C, D dan E

 Ukuran grafite : 3, 4, 5 dan 6

 Struktur mikro :

Pearlite lebih besar dari 80 %, kandungan Ferrite ± 4% sampai 10% dengan kandungan steadite < 5 %

Hasil Uji Metalografi

Tabel 6. Keterangan analisa uji metalografi No. Data Uji KBJ Hasil Uji Metalografi Bahama Ikada

1. Bentuk Grafit

Type A Type A Type D

2. Ukuran 5 5 6 3. Struktur Pearlite: 3% Ferrite : 97% Pearlite : 4% Ferrite : 96% Pearlite :5 % Ferrite :95% Analisa Pengujian Metalografi

No. Grafit Mikrostruktur

1. Bentuk : A,B,C,D Ukuran : 4 s/d 6  Pearlite: 90 s/d 95 %  Ferrite : 2 s/d 10 %  Steadite : < dari 5% KESIMPULAN

Penelitian dilaksanakan pada 3 industri pem-buat blok rem kereta api di Ceper Klaten yang meng-gunakan tungku peleburan Induksi dan kupola. Jenis parameter pengujian adalah kekerasan dan metalo-grafi, dari hasil uji dapat disimpulkan bahwa :

1. Nilai uji kekerasan disimpulkan ada di antara 170,91 s/d 208,89 HB

2. Analisa uji metalografi disimpulkan bahwa benda uji tersebut berbentuk lamellar dengan type grafit A dan mempunyai kandungan pearlite diatas 80% dan ferrit sisanya

3. Secara umum karakteristik produk blok rem me-talik di industri Ceper Klaten berdasarkan pengu-jian kekerasan dan metalografi serta diperkuat dengan standar pendukung maka produk blok rem metalik ini adalah dari bahan besi cor kelabu klas FC 20 sampai FC 25 4. Karakteristik produk ini dapat dikembangkan

lebih lanjut dengan penelitian lanjut dengan data-data pengujian yang lebih lengkap.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang membantu dalam proses penelitian ini, antara lain :

1. Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) yang telah memberikan bantuan hibah penelitian ini. 2. Kopertis wilayah VI Jateng sebagai koordinasi

pelaksanaan penelitian.

3. Industri tempat penelitian dilaksanakan.

4. Polman Ceper sebagai tempat pendidikan, pengu-jian dan proses pelaksanaan penelitian. 5. Semua pihak yang membantu kelancaran

pelak-sanaan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

ASM Handbook, 1990, Properties adn Selection: Irons, Steel and High-Performance Alloy, Vol 1, 10th edition.

Jose, A Gomesh-Ibanez; Gines de Rus, 2006, Competition in Railway Industry, An Inter-national Comparative Analsys, Edward Elgar Publishing Ltd

Puja, IGN Wiratmaja; Suprihanto, A., dkk, 2002, Laporan Akhir : Pengembangan Disain, Mate-rial dan Proses Produksi Tromol Rem Bus/Truk Produk Lokal untuk Meningkatkan Daya Saing, Program RUK, Kementrian Riset & Teknologi

Suprihanto, A.; 2005, Pengaruh Quenching Tempe-rature dan Holding Time Pada Proses Austem-pering Terhadap Kekerasan Besi Cor Kelabu, Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Manu-faktur dan Industri. ISBN: 979-704-348-7

Suprihanto, Agus; Suratman, Rochim; Harsokoe-soemo, D; 2005, The Influences of Cr and Cu On the Fatigue Strength Of Grey Cast Irons, Proceeding Sixth International Conference On Fracture & Strength Of Solids.

Gambar

Tabel 1. Data Statistik Perkeretaapian di Indonesia
Gambar 1. Diagram Alir Proses  Penelitian
Gambar 3. Tungku Peleburan Koperasi Batur Jaya
Tabel 5. Tabel Hasil Uji Kekerasan Blok Rem  Metalik Pada Industri Tempat Penelitian  Industri  Hasil Pengujian Rata-Rata (HB)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan ilmiah ini penulis membahas bagaimana membuat suatu aplikasi perparkiran dengan Microsoft Visual Basic 6.0 dan penulis memakai Microsoft Access sebagai

tahap akhir : pada tahap ini menentukan jumlah perjalan masing masing zona dengan cara mengalikan jumlah perjalanan rata-rata dengan jumlah rumah tangga pada satu zona

pendidikan agama islam di SMAN 1Weleri tahun 2015/2016”.jurnal penanaman nilai (2016).. minggu 11 Februari 2018 pukul 14.00 WIB Fokus penelitian a) Bagaimana peranan

Pada umumnya, siswa dari semua tingkat kemampuan berpikir analogi dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi lengkung mampu melakukan tahap encoding

• Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia, harus bersiap-siap menerima kenyataan

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika pada kompetensi SPLDV dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

Bentuk interaksi sosial terbagi menjadi lima bentuk (santosa, 2004:15), yaitu 1) kerja sama adalah suatu bentuk interaksi social dimana orang-orang atau kelompok-kelompok

proportional sampling dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu pengetahuan, sikap, pekerjaan, psikologis, tenaga.. kesehatan, dukungan