• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Berita Kartu Kuning untuk Joko Widodo Di Viva.Co.Idterhadap Motif Pembaca (Survei Pada Mahasiswa Ilmu Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Berita Kartu Kuning untuk Joko Widodo Di Viva.Co.Idterhadap Motif Pembaca (Survei Pada Mahasiswa Ilmu Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Berita Kartu Kuning untuk Joko Widodo

Di Viva.Co.Idterhadap Motif Pembaca

(Survei Pada Mahasiswa Ilmu Jurnalistik

Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)

Indah Putri Mauldwiyani10 Program Studi Ilmu Komunikasi

dahput8@gmail.com

Abstrak

 

Latar belakang, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar motif pembaca yang diperoleh dari pemberitaan kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id. Tujuan penelitian, dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh antara berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id terhadap motif pembaca.Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Uses and Gratifications.Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatif. Lokasi penelitian ini adalah di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu politik, Jakarta Selatan. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Ilmu Jurnalistik. Jumlah sampel untuk penelitian ini sebanyak 89 responden, dengan menggunakan teknikProbability Sampling yaitu, teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara dua variabel tersebut, peneliti menggunakan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruhberita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id terhadap motif pembaca. Hipotesis penelitian membuktikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, ini terbukti dari t hitung 8,022> t tabel 1,665. Pengaruh atas berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id terhadap motif pembaca adalah sebesar 42,5% dan selebihnya 57,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diteliti

.

Kata kunci : Berita, VIVA.co.id, Kartu Kuning, Motif Pembaca, Uses and Gratifications Abstract

Background of study, the study is formulated to research on reader’s motive from the story of yellow card for Joko Widodo on VIVA.co.id. The purpose of the study, to discover the effect of the story of yellow card for Joko Widodo on VIVA.co.id to reader’s motive. The theory used in                                                                                                                          

10  Program  Studi    Ilmu  Komunikasi,  Fakultas  Ilmu  Sosial  dan  Ilmu  Politik  Universitas  Pembangunan   Nasional  Veteran  Jakarta  

(2)

this study is Uses and Gratifications Theory. The method used in this study is quantitative method with explanative research type. The location of the study was in Institute of Social and Politics Sciences Jakarta. The population used in this study was the students of journalistic studies. The number of samples for this study are 89 respondents, using Probability Sampling technique is sampling technique that gives equal opportunity for every element of population to be selected as member of sample. To discover the effect of variables, the reserchers used a correlation test. The resultsof the study exemplified the existence of the story of yellow card for Joko Widodo on VIVA.co.id to reader’s motive. The hypothesis of the study proved that Ho is denied and Ha is accepted, which is proven from t arithmetic 8.022> t table 1.665. The effect of the story of yellow card for Joko Widodo on VIVA.co.id to reader’s motive is 42,5% and the 57,5% afefected by factors aside from the study researched.

Keywords: News, VIVA.co.id, Yellow Card, Reader’s Motive, Uses and Gratifications Theory

PENDAHULUAN

Media online tidak terbatas ruang dan waktu sehingga audiens atau penggunanya dapat menggunakan dimanapun dan kapanpun yang mereka inginkan.Menurut Suryawati (2014: 46) media online termasuk salah satu media massa yang dapat memengaruhi khalayak dengan mudah karena bisa diakses lewat handphone kapan saja dan dimana saja. Pada saat ini, media online menjadi alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan informasi khalayaknya. Sebagai media massa, media online juga menggunakan kaidah-kaidah jurnalistik dalam sistem kerjanya.

Peristiwa yang cukup menarik perhatian pembaca media online adalah mengenai insiden kartu kuning untuk Joko Widodo(Jokowi).Peristiwa ini dimulai ketika Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Zaadit Taqwa memberikan kartu kuning kepada Presiden Jokowi saat menghadiri Dies Natalis UI yang ke-68, pada Jumat 2 Februari 2018. Saat itu Jokowi sudang mengakhiri sambutannya, kemudian Zaadit meniupkan peluit dan mengacungkan buku berwarna kuning, lalu tak lama anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menggiring ketua BEM UI itu ke pintu keluar.

Pro kontra mengenai kartu kuning untuk Presiden Jokowi ini memang terjadi, karena ada yang setuju dengan apa yang dilakukan oleh Zaadit, namun ada juga yang tidak setuju. Seperti pendapat dari Faldo Maldini selaku mantan ketua BEM UI yang dimuat dalam TEMPO.CO, ia memberi dukungan atas aksi Zaadit. Hal tersebut dinilai bukan suatu tindakan kriminal,apalagi menurutnya Zaadit tidak bermaksud menyerang pribadi Jokowi.

(3)

Sedangkan menurut Edgar Lim dalam Kompasiana.com, ia berpendapat bahwa banyak orang mengganggap aksi Zaadit tersebut merupakan aksi heroik seorang mahasiswa yang berani bersuara langsung di hadapan Presiden Jokowi. Namun di sisi lain, Edgar melihat hal tersebut bukanlah hal yang hebat, bahkan bisa dibilang merupakan aksi yang sebaiknya tidak dilakukan. Ia juga berpendapat bahwa yang Zaadit lakukan itu seakan ingin berkata kalau pemerintah seperti menutup mata dan tidak peduli, padahal kenyataan di lapangan berkata lain.

sumber: katadata.co.id

Gambar 1. Grafik presentase jangkauan audiens menurut jenis media

Alasan Zaadit mengacungkan kartu kuning tersebut, karena ingin menyampaikan tiga tuntutan kepada Presiden Jokowi. Pertama, terkait gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua untuk segera diselesaikan oleh pemerintah. Kedua, terkait pejabat gubernur yang berasal dari perwira tinggi TNI atau Polri, dinilai bisa membuat TNI atau Polri tidak netral dalam pilkada. Ketiga, mengenai peraturan Kementerian Riset dan Teknologi, Pendididikan Tinggi (Menristek Dikti) yang menurutnya sangat mengekang kebebasan dalam berorganisasi bagi mahasiswa.

(4)

Pemberitaan tentang kartu kuning untuk Jokowi dalam portal berita online VIVA.co.id memang beragam. Saat pemberitaan kartu kuning untuk Jokowi ini pertama muncul di VIVA.co.id pada 2 Februari 2018, menyajikan kronologi kejadian tersebut.Kemudian portal ini memberikan informasi yang berasal dari salah satu anggota Paspampres, lalu juga ada penjelasan dari Zaadit mengenai apa alasannya dan apa tuntutannya. Memberikan juga sedikit informasi mengenai tanggapan dari Presiden Jokowi, kemudian portal ini juga memberikan informasi berupa opini dari narasumber yang berkaitan dengan pemerintah seperti Mohammad Nasir, Fadli Zon, dan Fahri Hamzah.

Peneliti memilih VIVA.co.id, karena portal inimerupakan portal berita yang mengutamakan kedalaman dan kecepatan. Portal berita ini dikelola oleh PT Viva Media Baru, anak perusahaan PT Visi Media Asia yang juga mengelola bisnis penyiaran yaitu, ANTV dan tvOne. Portal berita ini diluncurkan sejak tahun 2008 dan merupakan portal berita pertama di Indonesia yang dapat menerima informasi dari pembaca VIVA.co.id yang melihat peristiwa penting dan ingin dibaca oleh pembaca lainnya melalui fitur U-Report.

Portal berita merupakan jawaban untuk seseorang yang menginginkan informasi terbaru dan tercepat. Berkaitan dengan penelitian ini, maka adanya kebutuhan seseorang sehingga memunculkan motif untuk mengakses serta membaca portal berita online. Berhubungan dengan penggunaan media massa, terutama media online tentu saja tidak lepas dari adanya dorongan yang timbul dan berkembang dalam diri individu sehingga seseorang menggunakan media online sebagai sumber informasinya. Dorongan inilah yang disebut motif. Kemudian motif bisa dijelaskan lebih lanjut menggunakanuses and gratifications theory.

Alasan peneliti melakukan studi pada mahasiswa, karena sesuai dengan data dari Katadata.co.id bahwa pengguna internet terbanyak digunakan oleh generasi Millenials, sehingga penelitian ini ingin memberikan data yang jelas mengenai pengaruh berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id terhadap motif audiens atau pembacanya terutama pada mahasiswa. Peneliti memilih mahasiswa/i Ilmu Jurnalistik, Institut Ilmu Sosial dan Imu Politik (IISIP) Jakarta, karena IISIP merupakan kampus jurnalistik tertua di Indonesia yang didirikan pada 5 Desember 1953 dan termasuk salah satu kampus yang menghasilkan jurnalis berkualitas.

(5)

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur besarnyapengaruh berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id terhadap motif pembaca.

KAJIAN LITERATUR Media Massa

Media massa sebagai sarana untuk mensosialisasikan berbagai informasi atau ide kapada publik untuk dapat memperoleh tanggapan atau umpan balik. Seperti penjelasan dari Tamburaka (2013: 39) media massa atau pers merupakan istilah yang digunakan pada tahun 1920-an untuk memperkenalkan jenis media yang secara khusus dirancang untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.

Sementara itu fungsi media massa menururt Barus (2010: 16)mencangkup empat hal yaitu, memberikan informasi, mendidik, menghibur, dan melaksanakan kontrol sosial.

Fungsi media massa lebih diperjelas oleh Nurudin. Menurutnya fungsi media massa terdapat dalam kutipan berikut:

Fungsi media massa untuk memberikan informasi, mendidik, mempengaruhi, menghibur dan memuaskan kebutuhan komunikasi. Media massa adalah alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak dan cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu(Nurudin, 2011: 65).

Berdasarkan penjelasan di atas, media massa adalah suatu alat untuk berkomunikasi dan dapat menyebarkan pesan secara serempak atau bersamaan kepada audiens yang luas. Selain itu, media massa juga berfungsi sebagai alat untuk mendidik dan memberikan hiburan kepada masyarakat. Hal yang tak kalah penting fungsi media massa sebagai alat kontrol sosial di tengah-tengah masyarakat.

Media Online

Media online tentunya sudah tidak asing bagi masyarakat karena lebih dari 123 juta masyarakat Indonesia telah terhubung dengan internet. Namun untuk memperjelas konsep ini, maka peneliti mengutip beberapa pendapat untuk menjelaskan media online. Seperti yang dijelaskan oleh Suryawati (2014: 46) bahwa media online termasuk salah satu media massa

(6)

yang dapat memengaruhi khalayak dengan mudah karena bisa diakses lewat handphone kapan saja dan dimana saja.

Media  online   memiliki   konten   (isi)   yang   hampir   sama   dengan   media   cetak   seperti  

berita,  opini,  feature,  foto,  dan  iklan.  Yang  membedakan  konten  media  online  dengan  media  

cetak,  pada  media  online  konten  tersebut  dikelompokan  ke  dalam  kategori  tertentu  misalnya  

kategori  berita  nasional,  ekonomi,  olah  raga,  dan  sebagainya,  (Romli,  2012:  34).  

Media online adalah media yang tidak kenal dengan ruang dan waktu, karena khalayak dapat dengan mudah mengakses media online dimanapun dan kapapun sesuai dengan kebutuhannya, terutama kebutuhan untuk memperoleh informasi.

Jurnalistik Online

Jurnalistik online merupakan bentuk jurnalistik baru yang mengikuti arus perkembangan internet. Pengertian tersebut seperti penjelasan di bawah ini:

Jurnalistik online berjalan beriringan dengan jurnalistik konvensional. Dari segi kalimat, jurnalistik online terkait dengan beberapa unsur yaitu,online, internet, dan website. Romli

mendefinisikan jurnalistik online sebagai proses pengumpulan, penulisan, penyuntingan, dan penyebarluasan berita secara online di internet. Jurnalistik online merupakan jurnalisme generasi ketiga setelah jurnalistik cetak (surat kabar, majalah, dan tabloid), dan jurnalistik elektronik (radio dan

televisi) (Romli, 2012: 12).

Selanjutnya penjelasan tentang jurnalistik online bisa merujuk pada beberapa prinsip yang dikemukakan oleh Paul Bradshaw dalam Basic Principal of Online Journalism, Romli (2012: 13) sebagai berikut;

Pertama, Brevity yaitu, prinsip pertama dalam jurnalistik online yaitu keringkasan. Dalam

memuat berita pada situs berita, berita tersebut harus sejelas dan seringkas mungkin.”.

Kedua, Adaptability yaitu, wartawan atau reporter online dituntut untuk cepat beradaptasi

dengan sifat media online yang dapat memuat informasi dari bentuk apa saja. Untuk itu, wartawan atau reporter online harus memiliki daya kreativitas agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pembaca media online

Ketiga, Scanability yaitu, dalam jurnalistik online, berita harus dapat dipindai (scanning).

Pengguna media online merupakan “penguasa” yang dapat berpindah dari satu berita ke berita lainnya. Jika, sebuah berita dianggap terlalu bertele-tele dan pengguna sulit untuk memindainya maka mereka dapat dengan cepat berpindah ke situs lain

Keempat, Interactivity yaitu, pengguna media online dapat langsung berinteraksi dengan

pengelola situs berita melalui kolom komentar atau chatting yang terdapat dalam situs. Kelima,

Community and Conversation yaitu, jurnalisme online memiliki peran sebagai penjaring komunitas

yang terjadi akibat interaksi sebagaimana telah dijelaskan pada poin interactivity.

Sedangkan menurut Yosef jurnalistik online memiliki kelebihan atau keunggulan, antara lain:

(7)

A. Memiliki jangkauan lebih luas disbanding media massa lainnya. B. Dapat dibaca secara berulang kali. C. Dapat dinikmati oleh semua orang yang melakukan akses di internet. D. Pengiriman informasi relatif jauh lebih cepat disbanding media massa lainnya. E. Proses penyebar luasan informasi relatif lebih mudah(Yosef, 2008: 12).

.

Berita

Berita adalah suatu laporan tentang fakta yang penting dan menarik untuk pembaca lalu dipilih oleh redaksi untuk dipublikasikan. Pengertian berita tersebut sejalan dengan kutipan: “Menurut Assegaf berita adalah suatu laporan tentang fakta atau ide yang termasa yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karena dia luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena dia mencangkup segi-segi human interest seperti humor, emosi, dan ketegangan” (Sumadiria, 2011: 64).

Dalam literatur lain pemberitaan menurut Maulsby dalam Kusumaningrat (2010: 1) adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian media yang memuat hal tersebut. Dalam pengertian ini media harus bersikap netral, tanpa ada suatu kepentingan politik, atau disusupi oleh para elite politik yang berkuasa.

Motif

Motif berasal dari kata motive yang berarti secara obyektif merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk menentukan pilihannya dari berbagai perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan Sedangkan definisi subyekif motif merupakan dasar bagi seseorang untuk bergerak, berperilaku, dan bertindak dalam rangka mencapai tujuan ataupun kepuasan (Rakhmat 2009: 23).

Uses and Gratifications

Teori Uses andGratifications ialah sebuah teori yang menjelaskan mengenai kepuasan pengguna media yang memiliki kebebasan dalam menggunakan media yang dipilihnya. Pernyatan tersebut seperti yang disampaikan sebagai berikut:

Menurut Blumer dan Katz, teori Uses andGratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya manusia mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen atau pengguna media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana atau lewat media mana mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya (Nurudin, 2011: 192).

(8)

Sedangkan menurut Katz, Blumler & Gurevitch dalam Rakhmat, menjelaskan mengenai tiga asumsi dasar mengenai Teori Uses & Gratifications, yaitu:

Pertama,   khalayak   dianggap   aktif,   artinya   khalayak   sebagian   penting   dari   penggunaan   media  

massa   diasumsikan   mempunyaitujuan;Kedua,   dalam   proses   komunikasi   massa,   inisiatif   untuk   mengaitkan   pemuasan   kebutuhan   dengan   pemilihan   media   terletak   pada   anggotakhalayak;Ketiga,   Media  massa  harus  bersaing  dengan  sumber-­‐sumberlain  untuk  memuaskan  kebutuhannya.  Kebutuhan   yang  dipenuhi  media  hanyalah  bagian  dari  rentangan  kebutuhan  manusia  yang  lebih  luas.  Bagaimana   kebutuhan   ini   terpenuhi   melalui   konsumsi   media   amat   bergantung   kepada   perilaku   khalayak   yang   bersangkutan.(Rakhmat,  2009:  205).  

 

Dari teori uses and gratification yakni apakah motif-motif khalayak telah dapat dipenuhi oleh media, maka kepuasan khalayak bisa timbul jika kepuasan yang mereka cari mampu terpenuhi. McQuail, Blumler, dan Brown (Severin dan Tankard, 2005: 356) mengkategorikan kebutuhan dan gratifikasi pembaca dalam beberapa motif yaitu:

Pertama, pengawasan maksudnya,informasi mengenai hal–hal yang mungkin mempengaruhi

seseorang atau akan membantu seseorang melakukan atau menuntaskan sesuatu. Dalam fungsi ini pada intinya mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi media, maka audiens mendapatkan tambahan informasi baik berupa pengetahuan dan berita yang baik secara langsung atau tidak membantu pemirsa dalam menjalani proses pengawasan terhadap lingkungannya, bahkan negaranya melalui informasi yang diperoleh.

Kedua, identitas Pribadi maksudnya, berupa penguatan nilai atau penambahan keyakinan,

pemahaman diri, eksplorasi dan sebagainya. Fungsi identitas pribadi lebih mengedepankan efek media massa pada berubahnya sikap (attitude) audiens. Dengan mengonsumsi media massa, maka audiens secara tidak langsung akan membangun identitas pribadinya.

Ketiga, hubungan Personal dan interaksi sosial maksudnya, manfaat sosial informasi dalam

percakapan, pengganti media untuk kepentingan perkawanan. Fungsi intergrasi dan interaksi sosial mengedepankan hubungan antara audiens dengan lingkungan atau masyarakat di sekitarnya.

Keempat, pengalihan yaitu, pelarian dari rutinitas, masalah, atau pelepasan emosi. Dikenal juga

sebagai motif hiburan, fungsi hiburan jelas bahwa dengan mengkonsumsi media massa, audiens mendapatkan hiburan sesuai dengan kebutuhan atau keinginannya.

Kerangka Berpikir              

(9)

Kerangka pikir dalam penelitian ini sebagai berikut.

Bagan 1. Kerangka Berpikir Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis menyusun hipotesis sebagai berikut:

Ha: Terdapat pengaruh antara berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id terhadapmotif pembaca.

Ho: Tidak terdapat pengaruh antara berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id terhadapmotif pembaca.

Pengaruh Berita Kartu Kuning Untuk Joko Widodo di VIVA.co.id Terhadap Motif Pembaca

Teori Uses and Gratifications

Teori Uses and Gratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya manusia mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya (Nurudin, 2011: 192). Menurut McQuail, Blumler, dan Brown(Severin dan Tankard, 2005: 356) dari teori uses and

gratification yakni apakah motif-motif khalayak telah dapat dipenuhi oleh media,

maka kepuasan khalayak bisa timbul jika kepuasan yang mereka cari mampu terpenuhi.

Variabel X

Berita Kartu Kuning Untuk Joko Widodo

Variabel Y Motif Pembaca

1. Aktual -Terkini

-Sedang atau baru saja terjadi 2. Faktual

-Fakta

-Bukan rekaan atau rekayasa 3. Penting

-Menyangkut kepentingan masyarakat -Berdampak pada masyarakat

4. Menarik

-Memunculkan rasa ingin tahu -Menarik minat pembaca (Sumber: Romli, 2005)   1. Pengawasan -Pengetahuan/informasi -Pengawasan lingkungan 2. Identitas Pribadi -Penambah keyakinan -Pemahaman diri

3. Hubungan Personal atau integrasi dan interaksi sosial

-Hubungan pembaca dengan lingkungan 4. Pengalihan

-Pelarian dari rutinitas -Pelarian dari masalah

(10)

METODE PENELITIAN

Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena tujuannya adalah untuk mengukur seberapa besar motif pembaca pada berita kartu kuning untuk Jokowi.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksplanatif. Peneliti ingin menjelaskan mengenai pengaruh berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id terhadapmotifpembaca.

Dalam penelitian ini survei digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu. Penggalian data terstruktur dikenal dengan istilah kuesioner. Dalam penelitian survei responden diminta untuk memberikan jawaban singkat yang sudah tertulis di dalam kuesioner atau angket untuk kemudian jawaban dari seluruh responden tersebut diolah menggunakan teknik analisis kuantitatif tertentu.

Populasi dan Sampel

Sesuai dengan penelitian ini, populasi yang peneliti ambil adalah mahasiswa Ilmu Jurnalistik Istitut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dengan jumlah populasi 841.

Peneliti menggunakan perhitungan rumus slovin.Siregar (2017: 34) dengan rumus Slovin sebagai berikut:

Keterangan :

n : Ukuran sampel N: Populasi

e: Perkiraan tingkat kesalahan

n = !"# !!!"#.!.!! = !"# !!!.!" =89.37 =89

Berdasarkan hitungan dari rumus tersebut, maka sampel penelitian ini adalah 89. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan angket

(11)

atau kuesioner. Dalam penelitian ini, kuesioner sebagai data primer digunakan mengukur hasil jawaban responden meliputi kepentingan pengaruh berita, berita yang baru dan diketahui khalayak, kedekatan khalayak dengan masalah pemberitaan, suatu yang dikenal masyarakat atau khalayak, berita yang mempunyai nilai human interest.

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala likert, responden diminta untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang suatu objek. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini skala likert 1-4 dengan menghilangkan pernyataan ragu-ragu (netral) karena tidak menggambarkan jawaban positif atau negatif terhadap suatu pendapat atau pernyataan.

Operasional Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan dalam menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam suatu penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.

Tabel 2. Operasional Variabel X

Variabel X Dimensi Indikator Sub

Indikator

Jenis Data Skala

Berita Kartu Kuning Untuk Joko Widodo (X) 1 Aktual (peristiwa terbaru, terkini, sedang atau baru saja terjadi)

1. Terbaru, Terkini (Berita Kartu Kuning untuk Joko Widodo adalah informasi terbaru dan terkini)

1. Berita Kartu Kuning untuk Joko Widodo ialah informasi yang terkini atau baru saja terjadi Ordinal L I K E R T 2.Faktual (benar-benar terjadi bukan fiksi, rekaan, khayalan, atau karangan. Fakta muncul dari sebuah kejadian nyata)

1. Fakta (berita kartu kuning untuk Joko Widodo sebuah kejadian benar-benar terjadi)

2. Bukan Fiksi/ Rekayasa (berita kartu kuning untuk Joko Widodo kejadian yang bukan rekaan atau rekayasa) 1. Berita Kartu Kuning untuk Joko Widodo, sebuah kejadian yang benar terjadi atau bukan rekayasa Ordinal 3. Penting (Menyangkut 1.Menyangkut kepentingan 1.Berita Kartu Kuning Ordinal

(12)

kepentingan masyarakat dan berdampak pada masyarakat)

masyarakat (berita kartu kuning untuk Joko Widodo penting karena menyangkut kepentingan masyarakat) 2. Berdampak pada masyarakat (berita kartu kuning untuk Joko Widodo penting karena berdampak pada masyarakat) untuk Joko Widodo, sebuah informasi penting karena menyangkut kepentingan masyarakat 4. Menarik (memunculkan rasa ingin tahu dan minat membaca)

1.Memunculkan rasa ingin tahu (berita kartu kuning untuk Joko Widodo menarik karena memunculkan rasa ingin tahu pembaca) 2. Menarik minat membaca

(berita kartu kuning untuk Joko Widodo menarik karena menggugah minat pembaca) 1. Berita Kartu Kuning untuk Joko Widodo, sebuah informasi yang menarik karena menarik minat membaca dan memunculkan rasa ingin tahu Ordinal

Tabel 3. Operasional Variabel Y

Variabel Y Dimensi Indikator Sub

Indikator

Jenis Data Skala

Motif Pembaca (Y) 1. Pengawasan (mendapat tambahan informasi) 1. Mendapat tambahan informasi baik berupa pengetahuan dan berita. 1. Dapat tambahan informasi yang diinginkan Ordinal L I K E R 2. Identitas Pribadi (penambah keyakinan dan pemahaman diri) 1. Menambah keyakinan dari infromasi atau berita yang didapat. 2. Dapat lebih melakukan pemahaman diri dari informasi atau berita yang didapat. 1. Menjadi lebih yakin dan dapat lebih memahami informasi yang diperoleh Ordinal

(13)

Personal dan interaksi sosial (hubungan pembaca dengan lingkungan) pembicaraan atau diskusi mengenai berita tersebut dengan orang lain di sekitar. bahan untuk berdiskusi dengan orang di sekitar T 4. Pengalihan (pelarian dari rutinitas dan pelarian dari masalah) 1. Dapat melupakan sejenak dari rutinitas. 2. Dapat melupakan sejenak dari beban masalah. 1. Dapat melupakan rutinitas serta beban masalah sejenak Ordinal

Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis bivariat untuk pengolahan data. Analisis ini untuk melihat hubungan antara dua variabel. Kedua variabel merupakan variabel pokok, yaitu variabel hubungan (berita kartu kuning untuk Joko Widodo) dan variabel berhubungan (motif pembaca).

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini, skala likert ini meminta responden menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang suatu objek. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini skala likert 1-4. Skor 1 untuk kategori jawaban terendah dan 4 untuk kategori jawaban tertinggi. Adapun jawabannya adalah sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Tabel 4. Skala Likert

Kategori Pilihan Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1

Uji Validitas

Rumus yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur atau menguji validitas dari kolerasi variabel penelitian ini adalah Rumus Pearson’s Moment:

(14)

Keterangan :

r : Koefisien kolerasi n : Jumlah responden

X : Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item (Variabel X) Y : Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item (Variabel Y)

𝑋 : Jumlah skor dalam sebaran (Variabel X) 𝑌 : Jumlah skor dalam sebaran (Variabel Y) 𝑋! : Jumlah skor yang dikuadratkan dari X

𝑌! : Jumlah skor yang dikuadratkan dari Y

X : Variabel bebas

Y : Variabel terikat

Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini pada uji realiabilitas dilakukan menggunakan Rumus Alpha Cronbach untuk menentukan apakah suatu instrument penelitian reabel atau tidak:

Keterangan :

r : Koefisien reliabilitas instrument.

k : Jumlah butir pertanyaan atau banyaknya soal.

𝜎𝑏! : Jumlahvarians butir. 𝜎𝑡! : Varians total.

Uji Korelasi

Dalam penelitian ini pada uji kolerasi dilakukan menggunakan Correlation Spearman: 𝒓= 𝐧.( 𝐗𝐘)−( 𝐗)( 𝐘)      

(𝐧. 𝐗𝟐 𝐗)𝟐 .(𝐧. 𝐘𝟐 𝐘)𝟐  )  

r

=

k

k

1

1

σ

σb

t

!!

 

(15)

Keterangan :

rs : koefisien korelasi spearman d : selisih peringkat untuk setiap data n : jumlah sampel penelitian

Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya peran atau pengaruh variabel X terhadap variabel Y, dihitung dengan cara mengkuadratkan hasil korelasi kemudian di kali dengan 100% dengan rumus sebagai berikut:

Kd=  r!  ×  100% Keterangan :

Kd : koefisien determinasi r : koefisien korelasi

Uji t

Untuk menguji hipotesis peneliti mengunakan Uji t. Untuk menentukan Uji t penelitian ini menggunakan cara manual dan langkah-langkahnya sebagai berikut:

Keterangan :

r : Koefisiensi korelasi

n : Jumlah responden (n-2=dk, derajat kebebasan)  

PEMBAHASAN  

Media online khususnya VIVA.co.id memberitakan kartu kuning untuk Joko Widodo pada periode Februari–Maret 2017. Isi berita pada VIVA.co.idmengenai kartu kuning untuk Joko Widodo menjelaskan mengenai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia

(16)

(BEM UI) Zaadit Taqwa memberikan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo saat menghadiri Dies Natalis UI yang ke-68 dan berita ini menarik perhatian masyarakat Indonesia. Dengan adanya berita tersebut, menimbulkan adanya motif pembaca akan berita tersebut. Salah satu pembaca berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.idyaitu, mahasiswa/i Ilmu Jurnalistik, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta, dimana mahasiswa/i Ilmu Jurnalistik dirasa lebih menyadari berita-berita yang penting maupun popular.

Peneliti memilih mahasiswa/i Ilmu Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta sebagai responden, karena responden tersebut aktif mencari informasi mengenai berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id. Selain itu responden tersebut merupakan mahasiswa, dimana mereka tidak hanya sekadar mengetahui, tetapi juga mendalami berita yang berkaitan dengan sesama mahasiswa. Artinya mereka menjadikan VIVA.co.idsebagai media yang mampu memberikan kebutuhan dan kepuasan terhadap informasi tertentu. Asumsi tersebut diperkuat dari hasil penelitian bahwa banyak mayoritas responden yang menyatakan jika mereka memilih VIVA.co.iduntuk mendapatkan infromasi mengenai berita kartu kuning untuk Joko Widodo. Hasil tersebut selaras dengan teori yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu, teori Uses and Gratifications yang artinya manusia mempunyai wewenang untuk memperlakukan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen atau pengguna media mempunyai kebebasan untuk memutuskan lewat media mana mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak pada dirinya, sehingga teori ini sesuai dengan mahasiswa Ilmu Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta dalam mengakses pemberitaan kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id.

Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i Ilmu Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta sebanyak 89 responden. Dalam penelitian ini dijelaskan mengenai pengaruh berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.idterhadap motif pembaca. Peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya. Berdasarkan hasil analisis jawaban pernyataan variabel X dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dengan kategori sedang, frekuensi yang didapat adalah 47 orang dengan presentase 52,8% yang termasuk dalam kategori sedang untuk berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id. hal tersebut membuktikan bahwa VIVA.co.iddalam menyampaikan berita kartu kuning untuk Joko Widodo dapat diterima oleh masyarakat khususnya mahasiswa Ilmu Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta. Selanjutnya pada analisis

(17)

variabel Y dengan kategori sedang, frekuensi yang didapat adalah 42 orang dengan presentase 47,2% yang menganggap bahwa motif pembaca termasuk dalam kategori sedang, dalam berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id. Sehingga hal tersebut membuktikan bahwa berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id memberikan motif kepada pembacanya. Hasil dari uji koefisien korelasi r yaitu = 0,623 dan nilai tersebut masuk kedalam tingkat hubungan yang “kuat” karena terletak diantara 0,600 – 0,799. Maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id(variabel X) terhadap motif pembaca (variabel Y) memiliki hubungan yang “kuat”. Selanjutnya hubungan variabel X terhadap variabel Y, dapat diketahui bahwa koefisien korelasi (r) sebesar 42,5%. Data yang diperoleh dari perhitungan SPSS versi 25 ini menyatakan bahwa adanya hubungan antara motif pembaca terhadap berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.idsebesar 42,5% dan 57,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel X dan variabel Y tersebut dan tidak diteliti pada penelitian ini.

Selanjutnya dapat dilihat dari hasil uji T atau uji hipotesis dimana nilai t hitung yaitu sebesar 8,022 > t tabel 1,6625 didapatkan dari tabel koefisien dengan taraf signifikansi sebesar 10% dengan sampel dikurangi 2 (89-2 = 87) maka menjadi 1,6625. Maka kesimpulannya yang didapat adalah Ho ditolak dan Ha diterima (besar pengaruh). Artinya terdapat pengaruh antara berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.idterhadap motif pembaca.

SIMPULAN

Dalam bab ini peneliti menguraikan kesimpulan yang berisi hasil penelitian yaitu, analisis data dan pembahasan yang telah peneliti uraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara berita kartu kuning untuk Joko Widodoterhadap motif pembaca.

Dari hasil kuesioner pernyataan variabel X yang telah dijawab responden terdapat tiga pernyataan yang memiliki nilai setuju tertinggi yaitu,pada pernyataan “Menurut saya berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id adalah peristiwa yang baru saja terjadi”, serta pada pernyataan “Menurut saya berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id penting, karena menyangkut kepentingan masyarakat”.

Sedangkan dari hasil kuesioner pernyataan variabel Y yang telah dijawab responden terdapat pernyataan yang memiliki nilai setuju pada pernyataan “Saat membaca berita kartu

(18)

kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id, saya mendapat bahan pembicaraan mengenai berita tersebut menyangkut kepentingan masyarakat”. Nilai tertinggi selajutnya diperoleh pada penyataan “Saat membaca berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id, saya lebih yakin berita tersebut menyangkut kepentingan masyarakat”.

Terdapat pengaruh berita kartu kuning untuk Joko Widodo (variabel X)terhadap motif pembaca (variabel Y), hal ini dibuktikan dari hasil uji koefisien korelasi, uji determinasi, dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis uji koefisien determinasi yang artinya, berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.idmempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap motif pembaca. Berdasarkan perhitungan uji signifikansi hipotesis atau uji t didapat t hitung ≥ t tabel. Maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya, berita kartu kuning untuk Joko Widodo di VIVA.co.id berpengaruh terhadap motif pembaca mahasiswa/i Ilmu Jurnalistik Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta.

REFERENSI

Baksin, Askurifai. 200). Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga. Kusumaningrat, Hikmat, & Kusumaningrat, Purnama. (2012). Jurnalistik Teori Dan Praktik.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Martono, Nanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nurudin. 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Nawawi, Yosef. 2008. Peluang Bisnis Jejaring Sosial, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Prasetyo, Bambang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Romli, Asep Syamsul. 2012. Jurnalistik Online Panduan Praktis Mengelola Media Online.

Bandung: Nuansa Cendekia.

Romli, Asep Syamsul. 2005. Jurnalistik Terapan: Pedoman Kewartawanan dan Kepenulisan. Bandung: Batic Press.

(19)

Siregar, Syofian. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujarweni, Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sukardi. 2008. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sumadiria, H. 2011. Jurnalistik Indonesia. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Suryawati, Indah. 2014. Jurnalitik: Suatu Pengantar Teori dan Praktek. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Tamburaka, Apriadi. 2013. Literasi Media Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Internet:

Dewi, Murti Kurnia. 2016. “Hubungan Antara Motif Dengan Tingkat Kepuasaan Mahasiswa Dalam Mengakses Website Media Online Kapanlagi.com (Studi Korelasi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Lampung Angkatan 2012-2015)”.

diakses pada 18 Februari 2018 dari

http://digilib.unila.ac.id/23085/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN .pdf

Firmansyah, Julnis(2018) diakses pada17 Februari

2018https://nasional.tempo.co/read/1057863/mantan-ketua-bem-ui-dukung-aksi-kartu-kuning-zaadit-untuk-jokowi

Katadata.co.id diakses pada 15 Februari 2018 dari https://katadata.co.id/

Lim, Edgar(2018) diakses pada17 Februari

2018https://www.kompasiana.com/pandanganedgar/5a7b7957bde5755c02623912/me nilik-aksi-kartu-kuning-ketua-bem-ui-yang-seharusnya-tidak-perlu-diapresiasi

Martias. 2015. “Pengaruh Motif Penggunaan Media Online Terhadap Kepuasan Yang Diperoleh Milanisti Indonesia Sezione Pekanbaru”, diakses pada 16 Maret 2018 dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=294888&val=6444&title=PENG ARUH%20MOTIF%20PENGGUNAAN%20MEDIA%20ONLINE%20BOLA.NET %20TERHADAP%20KEPUASAN%20YANG%20DIPEROLEH%20MILANISTI%2 0INDONESIA%20SEZIONE%20PEKANBARU

Mustapa, Adam. 2014. “Pengaruh Pemberitaan Media Massa Dalam Gejolak Politik Menjelang Pemilu 2014 Terhadap Pembentukan Sikap Pemilih Pemula Desa Terpandi

(20)

Kelurahan Kotabumi Udik Lampung Utara 2014”. diakses pada 16 Maret 2018 dari http://digilib.unila.ac.id/3289/

Priatmojo, Dedy (2018) diakses pada15 Februari 2018 darihttps://www.viva.co.id/berita/nasional/1003097-ada-insiden-kartu-kuning-saat-jokowi-di-kampus-ui

Priliawito, Eko(2018) diakses pada15 Februari

2018https://www.viva.co.id/berita/nasional/1003675-kartu-kuning-jokowi-mahasiswa-ingin-kawal-pemerintah

Rahmah, Annisa. (2017). “Respon Kepuasan Penggunan Line Terhadap Pemberitaan dan Pemilihan Judul Berita dalam Fitur Line Today”. diakses pada 16 Maret 2018 dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34782/1/ANNISA%20RAH MAH-FDK.pdf

Sativa, Dian. (2010). “Penelitian berjudul Media Online dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi (Studi Korelasi Antara Aktivitas Menggunakan Media Online Kompas.com dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Swadana Transfer Angkatan 2008 FISIP UNS)”. diakses pada 18 Februari 2018 dari https://eprints.uns.ac.id/2297/1/148691608201011421.pdf

Setiawan, Sakina(2018) diakses pada17 Februari 2018 https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/19/161115126/tahun-2017-pengguna-internet-di-indonesia-mencapai-14326-juta-orang

Rifefan, Muhamad. (2014). “Penggunaan Media Online Dalam Membuhi Kebutuhan Informasi Akademis (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Kalangan Mahasiswa Universitas Negeri di Yogyakarta)”, diakses pada 19 Februari 2018 dari http://digilib.uinsuka.ac.id/15689/1/BAB%20I%2C%20IV%2C%20DAFTAR%20PU STAKA.pdf

Triyoga, Hardani(2018) diakses pada15 Februari

2018https://www.viva.co.id/berita/politik/1004003-kartu-kuning-jokowi-menristek-harusnya-ngomong-langsung

Wicaksono, Bayu (2018) diakses pada15 Februari 2018 dari https://www.viva.co.id/berita/nasional/1003242-alasan-ketua-bem-ui-nekat-acungkan-kartu-kuning-ke-jokowi

BIODATA

Indah Putri Mauldwiyani adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, kini bekerja pada media televisi nasional di Jakarta Selatan.  

Gambar

Gambar 1. Grafik presentase jangkauan audiens menurut jenis media
Tabel 2. Operasional Variabel X
Tabel 3. Operasional Variabel Y
Tabel 4. Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan rheumatoid arthtritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan dan kaki) mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan,

Konawe Selatan mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran. 2012, seperti tersebut dibawah

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli, maka saya simpulkan bahwa perpindahan merek (brand switching) merupakan perpidahan merek yang dilakukan oleh konsumen

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan ( service ).. tertentu dalam sebuah

Pada hari ini Jum’at tanggal Sembilan bulan Juni tahun dua ribu tujuh belas, Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Penataan Halaman Gedung Kantor Badan

suatu penelitian telah dilakukan untuk melihat jumlah anak dari keluarga penduduk desa dan penduduk kota. Untuk itu ditarik sampel 10 orang dari penduduk desa

BIDANG DATA, INFORMASI PELAYANAN UMUM, & PENGADUAN DAN BIDANG PENGOLAHAN & PENERBITAN PERIZINAN & NON PERIZINAN NAMA SOP : Pelayanan Surat Izin Usaha Industri

Sebagai kesimpulan peneliti tersebut menerangkan bahwa guru yang memiliki tingkat self efficacy yang tinggi akan lebih terbuka terhadap ide-ide yang baru yang