• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Penderita Stroke Iskemik di RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karakteristik Penderita Stroke Iskemik di RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016 Karakteristik Penderita Stroke Iskemik di RSUD dr. Abdul Aziz

Singkawang

Cindy Lidia1, An An2, Muhammad Ibnu Kahtan3

1

Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN 2

Departemen Klinik Neurologi, Program Studi Pendidikan Dokter , FK UNTAN 3

Departemen Pre Klinik Parasitologi Medik, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN

Abstrak

Latar belakang. Stroke didefinisikan sebagai defisit neurologis disebabkan cedera fokal akut pada susunan saraf pusat oleh penyebab vaskular, termasuk infark serebral, perdarahan intraserebral (ICH), dan perdarahan subarachnoid (SAH), dan merupakan penyebab utama dari kecacatan dan kematian di seluruh dunia Metode. Penelitian deskriptif dengan menggunakan data primer dan pendekatan Cross sectional. Penelitian dilakukan di bangsal penyakit dalam dan poliklinik saraf RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang selama bulan Mei sampai dengan Juli 2015. Data diperoleh dari 33 pasien yang memenuhi kriteria penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara yang didasarkan kuesioner. Hasil. Kelompok usia terbanyak penderita stroke iskemik antara 54-62 tahun sebanyak 13 pasien (39,4%). Penderita stroke iskemik banyak diderita laki-laki dengan jumlah 18 pasien (54,5%). Penderita yang tidak bekerja merupakan jumlah terbanyak menderita stroke iskemik yaitu 16 pasien (48,5%). Penderita stroke iskemik dengan kualitas tidur baik sebanyak 18 pasien (54,5%) dan 15 pasien (45,5%) memiliki kualitas tidur buruk. Kesimpulan. Penderita stroke iskemik didominasi pasien laki-laki, usia lanjut dan tidak bekerja serta kualitas tidur yang baik.

Kata kunci: Kualitas tidur, karakteristik, stroke iskemik

Background. Stroke was defined as a focal neurological deficits caused by acute injury to the central nervous system by a vascular cause, including cerebral infarction, intra cerebral hemorrhage (ICH) and subarachnoid hemorrhage (SAH), and is a major cause of disability and death worldwide. Method. Descriptive study using primary data and cross sectional approach. Research carried out in wards and clinical disease in the nervous hospital Dr. Abdul Aziz Singkawang during the months from May to July 2015. Data were obtained from 33 patients who met the study criteria. Data collection was conducted interview-based questionnaire. Result. The age group most ischemic stroke patients between 54-62 years as many as 13 patients (39.4%). Patients with ischemic stroke affects many men with the number of 18 patients (54.5%). Patients who do not work is the largest number with ischemic stroke are 16 patients (48.5%). Ischemic stroke patients with a better quality sleep a total of 18 patients (54.5%) and 15 patients (45.5%) had poor sleep quality. Conclusion. Ischemic stroke patients predominantly male patients, the elderly and does not work as well as good sleep quality.

(2)

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016

PENDAHULUAN

Stroke didefinisikan sebagai deficit neurologis disebabkan cedera fokal akut pada susunan saraf pusat (SSP) oleh penyebab vaskular, termasuk infarkserebral, perdarahan intraserebral (ICH), dan perdarahan subarachnoid (SAH), dan merupakan penyebab utama dari kecacatan dan kematian di seluruh dunia.1 Menurut

World Health Organisation (WHO),

stroke adalah suatu tanda klinis yang berkembang secara cepat akibat gangguan fokal pada otak dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih. Klasifikasi stroke dibagi menjadi 3 yaitu stroke iskemik, stroke hemoragik, dan TIA

(Transient Ischemic Attack). Stroke

iskemik disebabkan oleh thrombus pembuluh darah otak akibat aterosklerosis, maupun penyakit pembuluh darah kecil di otak. Stroke

hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah akibat aterosklerosis maupun peningkatan tekanan darah yang tak terkontrol. TIA merupakan defisit neurologis yang berlangsung dalam kurang dari 24 jam karena iskemik fokal di otak atau mata.2

Penderita stroke iskemik yang mengalami stroke baru atau berulang (stroke iskemik atau hemoragik) sebanyak 795.000 orang, sekitar 610.000 di antaranya merupakan serangan pertama, dan 185.000 merupakan serangan berulang. Sekitar 87% dari semua stroke adalah stroke iskemik.3 Stroke merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia dan prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Usia yang menderita stroke dimulai dari usia ≥15 tahun dan terbanyak pada usia ≥75 tahun, yaitu sebesar 43.1 sampai

(3)

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016

67 per 1000 penduduk. Kalimantan Barat memiliki prevalensi sebesar 5,8 per 1.000 penduduk terdiagnosis stroke.4 Data dari RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang menunjukkan kasus stroke pada tahun 2013 mencapai 67 kasus dan meningkat pada tahun 2014 menjadi 164 kasus.5

Faktor risiko stroke di bagi menjadi 2 yaitu faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko stroke yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur, faktor keturunan, ras, jenis kelamin dan adanya riwayat stroke sebelumnya atau TIA. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi adalah hipertensi, kebiasaan merokok, diabetes mellitus, penyakit pada pembuluh arteri karotis, penyakit arteri perifer, atrium fibrilasi, riwayat penyakit jantung, sickle cell disease, dan

kolesterol darah yang tinggi.6 Gangguan kualitas tidur dalam beberapa tahun terakhir ini dipandang sebagai faktor potensial penyebab terjadinya stroke. Studi yang dilakukan oleh Shunqing Zhang et al pada tahun 2014 menemukan bahwa kualitas tidur yang buruk berhubungan dengan kejadian stroke iskemik pada usia 18-45 tahun.7

Penelitian mengenai karakteristik penderita stroke iskemik belum dilakukan di RSUD dr Abdul Azis Singkawang. Mengingat berbagai faktor risiko stroke iskemik yang juga banyak ditemui pada masyarakat Singkawang, perlu dilakukan penelitian mengenai karakteristik pasien stroke iskemik di RSUD Abdul Azis.

(4)

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016

METODE

Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan desain penelitian

cross sectional. Penelitian dilakukan

di bangsal dan poliklinik saraf RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang selama bulan Mei sampai dengan Juli 2015. Total sampel sebanyak 33 orang, sampel penelitian merupakan penderita stroke iskemik di bangsal dan poliklinik saraf RSUD Dokter Abdul Aziz Singkawang. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan non-probability

sampling, jenis yang digunakan

adalah consecutive sampling yaitu subyek yang memenuhi criteria pemilihan dimasukkan ke dalam penelitian. Penilitian ini menggunakan data primer yang didapat dari wawancara didasari kuesioner dan data sekunder yang didapat dari rekam medik. Data yang

diperoleh akan dianalisis untuk mengetahui karakteristik penderita stroke iskemik di RSUD dr. Abdul Azis Singkawang.

HASIL

Kelompok usia pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan perhitungan sturges. Usia termuda penderita stroke iskemik adalah 38 tahun dan usia tertua dalah 80 tahun dengan usia rata-rata adalah 59,85 tahun. Kelompok usia terbanyak penderita stroke iskemik yaitu kelompok usia antara 54-62 tahun sebanyak 13 pasien (39,4%).

PEMBAHASAN

Karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin ditemukan bahwa jenis kelamin terbanyak pada pasien stroke iskemik adalah laki-laki. Jumlah penderita stroke iskemik

(5)

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016

laki-laki sebanyak 18 pasien (54,5%) dan wanita sebanyak 15 pasien (45,5%).

Distribusi pekerjaan pada pasien penderita stroke iskemik yang terbanyak adalah tidak bekerja dengan jumlah responden 16 pasien (48,5%). Distribusi pekerjaan responden terkecil pada pasien penderita stroke iskemik adalah ibu rumah tangga dan guru dengan jumlah responden masing-masing 1 pasien (3%).

Jumlah pasien yang mengalami gangguan tidak dapat bernafas dengan nyaman sebanyak 4 pasien. Kualitas tidur pasien yang mengalami gangguan frekuensi tidur karena tidak dapat bernafas dengan nyaman didapatkan sebanyak 2 pasien mempunyai kualitas tidur yang baik dan sebanyak 2 pasien mempunyai kualitas tidur yang

buruk. Pasien yang mengalami gangguan tidur karena batuk atau mengorok nyaring sebanyak 17 pasien. Kualitas tidur pasien yang mengalami gangguan frekuensi tidur karena batuk atau mengorok nyaring dengan kualitas tidur yang baik sebanyak 9 pasien dan 8 pasien mempunyai kualitas tidur yang buruk.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pada penelitian ini dapat disimpulkan penderita stroke iskemik didominasi pasien laki-laki, usia lanjut dan tidak bekerja serta kualitas tidur yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Easton JD, Saver JL, Albers GW, et al. Definition and evaluation of transient ischemic attack: a scientific statement for healthcare professionals from the American Heart Association/ American Stroke Association Stroke Council; Council on Cardiovascular Surgery and Anesthesia; Council on Cardiovascular Radiology and Intervention; Council on Cardiovascular Nursing; and the

(6)

Jurnal Cerebellum. Volume 2 Nomor 1. Februari 2016 Interdisciplinary Council on Peripheral

Vascular Disease. Stroke. 2009; 40: 2276-93.

2. American Heart Association (AHA). Heart Disease and Stroke Statistics. Circulation 2013; (127): e6-e245. 3. Go AS, Mozaffarian D, Roger VL,

Benjamin EJ, Berry JD, Blaha MJ, et al. Heart disease and stroke statistics— 2014 update: a report from the American Heart Association. Circulation. 2014; 128.

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia (BPPK Depkes RI). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Depkes RI, Jakarta. 2013. ix-99.

5. Wendy W. Hubungan Kadar Asam Urat Serum Sebagai Prediktor Terhadap Keluaran Fungsional Pada Penderita Stroke Iskemik Akut Di RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang. (skripsi). Pontianak. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. 2015. 6. American Heart Association/American

Stroke Association. Understanding Risk. [Cited: October 8, 2014; Updated October 23, 2012]. Available from:

http://www.strokeassociation.org/

7. Shunqing Z, Cheng C, Juan Z, Bo Song, Hui Fang, Yu Ming Xu. Correlation Analysis of Sleep Quality and Youth Ischemic Stroke. Behav Neurol.

2014;2014:246841. doi:

Referensi

Dokumen terkait

Menurut analisis data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdpat pengaruh hiperglikemia dengan mortalitas pada penderita stroke iskemik fase akut dengan OR = 7.962 ;

pengaruh kadar glukosa darah terhadap keluaran neurologic (outcome) pada penderita stroke iskemik fase akut nondiabetik.Universitas Diponegoro.. Metodologi

Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk membandingkan kadar lipid antara penderita stroke iskemik dan stroke hemoragik, ditemukan hasil bahwa terdapat perbedaan

Pada penelitian sebelumnya stroke iskemik akut terhadap gangguan fungsi kognitif yaitu terjadi penurunan fungsi kognitif pada pasien stroke iskemik.. Tujuan: Penelitian ini

Pada penelitian sebelumnya stroke iskemik akut terhadap gangguan fungsi kognitif yaitu terjadi penurunan fungsi kognitif pada pasien stroke iskemik. Tujuan: Penelitian ini

tekanan darah dengan skor kualitas hidup terkait kesehatan pasien pasca.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan yang lebih banyak terkena stroke iskemik adalah laki-laki yaitu sebanyak 58 (58%), usia >50 tahun sebanyak 39 orang (39%) dan

Penelitian ini dilakukan di Kota Salatiga dikarenakan estimasi penderita baru berkisar 2805 kasus baru stroke iskemik dan penyakit stroke iskemik di RSUD