1
PENGGUNAAN METODE BERDONGENG DAN PEMBERIAN
REWARD DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN
BERBICARA SISWA KELAS IIA SDN 1 GUNUNGSARI TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Studi
Program Studi Sarjana (S1) Pendidikan Guru SekolahDasar
OLEH :
INDRIANI ASTUTI
NIM: E1E012029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
3
ABSTRAK
PENGGUNAAN METODE BERDONGENG DAN PEMBERIAN REWARD DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS
IIA SDN 1 GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Oleh:
Indriani Astuti, Ida Bagus Kade Gunayasa, Khairun Nisa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Mataram
Email : indrianiastuti94@gmail.com
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode berdongeng dan pemberian reward dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IIA SDN 1 Gunungsari. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi , serta refleksi. Data aktivitas guru dan siswa diperoleh dari lembar observasi sedangkan data hasil keterampilan berbicara siswa diperoleh dari tes unjuk kerja berupa mengulang kembali dongeng yang disampaikan guru sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data yakni aktivitas mengajar guru siklus I memperoleh skor 12 dengan kategori sangat baik begitu juga dengan siklus II diperoleh skor 12 dengan kategori sangat baik. Demikian juga untuk aktivitas siswa pada siklus I skor yang diperoleh yakni 50 dengan kategori sangat aktif dan meningkat menjadi 55 dengan kategori sangat aktif. Untuk rata-rata kelas pada siklus I diperoleh 73,04 dengan ketuntasan klasikal 75%, sementara pada siklus II rata-rata kelas yang diperoleh 78,76 dengan ketuntasan klasikal 87,5%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ketika metode berdongeng dan pemberian reward dilaksanakan dengan optimal sesuai dengan langkah-langkah yang sudah direncanakan maka keterampilan berbicara siswa kelas IIA SDN 1 Gunungsari tahun pelajaran 2015/2016 akan meningkat.
4
ABSTRACT
THE USING OF STORYTELLING AND REWARD AWARDING IN INCREASING STUDENTS’ SPEAKING ABILITY OF IIA GRADE STUDENTS
OF SDN I GUNUNGSARI ACADEMIC YEARS 2015/2016
By :
Indriani Astuti, Ida Bagus Kade Gunayasa, Khairun Nisa
Primary School of Teacher Education (PGSD)
Department of Education, FKIP Mataram University Email : indrianiastuti94@gmail.com
The purposed of this research was to know that does the using of storytelling and reward awarding can increase the ability of IIA grades students of SDN I GUNUNGSARI. The kind of this research was classroom action research which was conducted in two cycles that consisted of planning, implementation, observation, evaluation and reflection. The data of teacher and students activities were gained from observation sheet meanwhile; the data of students speaking ability result were gained from students’ worksheet in which by asking the students to retell the story that was told by the teacher previously. Based on the result of the research obtained of teacher activities in cycle I the gained score were 12 with very good category moreover, in the cycle II the score was 12 with very good category. On the same hand, for students activities in cycle I the obtained score was 50 with very attractive category and increase became 55 with very interactive category. The average of cycle I was acquired 73, 04 with classical completely 75% while in cycle II the average of the class was acquired 78, 76 with classical completely 87, 5%. The conclusion of this research was when the using of storytelling and reward awarding can be applied optimally agreed with the planning steps. Therefore, the speaking ability of IIA grade students of SDN I GUNUBGSARI academic years 2015/2016 can be improved.
5
A. PENDAHULUAN
Keterampilan berbicara dalam mata pelajaran bahasa Indonesia mengarahkan setiap siswa untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara lisan dengan baik dan benar dihadapan publik. Begitu pula dalam berdongeng, siswa harus mampu berdongeng dengan baik dan percaya diri karena berdongeng merupakan salah satu keterampilan berbicara yang sangat penting untuk melatih komunikasi dan keberanian tampil dihadapan publik. Dan pemberian reward adalah suatu hal positif yang diperoleh anak karena anak telah menunjukkan suatu perbuatan yang baik. Karakterisik anak pada usia ini sangat senang diberikan hadiah .
Kenyataan di lapangan menunjukkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar, tepatnya siswa kelas IIA SDN 1 Gunungsari masih jauh dari apa yang diharapkan. Rendahnya keterampilan berbicara siswa tersebut juga dapat dilihat dari hasil ulangan siswa. Hal itulah yang melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Metode Berdongeng dan Pemberian Reward dalam Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IIA SDN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016”
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Penggunaan Metode Berdongeng dan Pemberian Reward dapat Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IIA SDN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016 ”.
Mengacu pada latar belakang permasalahan diatas, maka dapat ditentukan alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan menerapkan metode berdongeng dan pemberian reward.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode berdongeng dan pemberian reward dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IIA SDN 1 Gunungsari tahun pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, bagi siswa, serta bagi sekolah.
6
B. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN a. Kajian Pustaka
Pengertian Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara yaitu seni tentang berbicara yang dimiliki seseorang secara alami ataupun dengan menggunakan latihan khusus. Latihan yang dilakukan secara terus – menerus akan membuat seseorang biasa untuk berbicara baik antar individu dan lebih – lebih di hadapan umum.
Metode Berdongeng dan Pemberian Reward
Metode berdongeng adalah cara yang dilakukan untuk menceritakan hal – hal yang tidak benar – benar terjadi terutama tentang kejadian zaman dahulu yang aneh – aneh.
Pemberian reward adalah suatu hal positif yang diperoleh anak karena anak telah menunjukkan suatu perbuatan yang baik.
Langkah –langkah pelaksanaan metode berdongeng dan pemberian
reward adalah sebagai berikut:
1) Mempersiapkan materi dongeng yang akan dibacakan kepada siswa, tentunya dengan mempertimbangkan karakteristik siswa yang akan didongengkan.
2) Sebelum mulai berdongeng di depan kelas sebaiknya posisi kita berdiri harus dapat terlihat oleh semua siswa.
3) Guru mempersiapkan media ilustrasi gambar, menempel gambar dipapan agar dapat terlihat oleh semua siswa.
4) Ketika berlangsung kegiatan berdongeng usahakan semua siswa fokus dengan dongeng yang didongengkan.
5) Untuk menyampaikan sebuah dongeng yang akan menarik perhatian siswa yaitu seorang pendongeng perlu mengasah keterampilannya dalam berdongeng, baik dalam olah vokal, olah gerak, ekspresi dan sebagainya. Seorang pendongeng harus pandai- pandai mengembangkan berbagai unsur penyajian cerita sehingga terjadi harmoni yang tepat.
6) Selanjutnya setelah selesai berdongeng ada baiknya pendongeng menyampaikan pesan moral yang dapat diambil dari dongeng tersebut.
7) Setelah selesai berdongeng, guru memberikan reward berupa pemberian bintang.
8) Dan pemberian reward diberikan kepada siswa yang mendapatkan bintang terbanyak dan nilai tertinggi.
7
b. Penelitian yang Relevan
a) Muttaqien (skripsi : 2014 ) dalam penelitiannya yang berjudul
“Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Metode Show
And Tell (Memperlihatkan dan Bercerita) Siswa Kelas 3 SDN 1 Tepas
Tahun Pelajaran 2014/2015 ”.
b) Masruri Hidayati (skripsi : 2013) “ Meningkatkan Kemampuan
Berbicara Menggunakan Boneka Jari Pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Siswa Kelas I SDN 2 Rakam Lotim Tahun Pelajaran 2012/2013 ”.
c) Wiwin Angga Widiastefa (skripsi: 2013 ) “ Meningkatkan Keterampilan
Berbicara Menggunakan Metode Pembelajaran Paired Story Telling pada Siswa Kelas V SDN 1 Bonjeruk Tahun Pelajaran 2013/2014 ”
d) Alsanudin (skripsi : 2012) “ Peningkatan Kemampuan Berbicara
Menggunakan Media Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas I ”.
e) Pramudya Ikranagara (skripsi : 2014) “ Pemberian Reward Dan
Punishment Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas V SD Negeri 1 Kejobong Purbalingga ”.
c. Kerangka Berfikir
Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode berdongeng dan pemberian reward . Metode ini diasumsikan dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IIA sekolah dasar. Dapat dijelaskan bahwa keterampilan berbicara akan tercapai apabila diterapkan metode berdongeng dan pemberian reward dengan melakukan persiapan yang terdiri dari (1) Persiapan RPP : (2) Media pendukung; (3) Instrument proses dan hasil, selanjutnya proses pelaksanaan yang terdiri dari: (1) Kegiatan awal; (2) Kegiatan inti; (3) Kegiatan akhir, dan terakhir evaluasi yang mencakup analisis keberhasilan.
d. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakannya adalah “jika metode berdongeng dan pemberian
reward diterapkan secara optimal maka akan dapat meningkatkan
8
C. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dikelas IIA SDN 1 Gunungsari yang terletak di jalan Al - Aziziyah Kapek Gunungsari. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada semester genap, tahun pelajaran 2015/2016 yaitu tanggal 19 April sampai 12 Mei 2016 dengan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IIA SDN 1 Gunungsari yang berjumlah 25 anak yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Observer penelitian ini berupa aktivitas guru,aktivitas siswa, dan penilaian keterampilan berbicara. Dimana yang bertindak sebagai observer aktivitas guru yaitu Nurhidayati,S.Pd. (guru kelas IIA), untuk observer aktivitas siswa yaitu Intan Raudani dari FKIP PGSD dan untuk penilaian keterampilan berbicara yaitu peneliti. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Pada tiap siklus dilaksanakan upaya perbaikan-perbaikan dalam mencapai setiap tujuan yang diaharapkan melalui tahap refleksi. Masing-masing siklus terdiri dari renacana tindakan, pelaksanaan, observasi, refleksi.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah adalah dengan observasi menggunakan lembar pengamatan dan menilai menggunakan tes unjuk kerja.
a. Teknik Analisis Data
a) Teknik Analisis Hasil Belajar 1. Ketuntasan Individu
Setiap siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai ≥75 sebagai nilai ketuntasan minimal. Analisis untuk mengetahui hasil evaluasi ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
Nilai =
2. Rata-rata Kelas
Menghitung rata-rata kelas pada masing-masing siklus digunakan rumus :
M=
Keterangan:
M = Nilai rata-rata hasil belajar siswa ∑X = Nilai yang diperoleh seluruh siswa N = Jumlah siswa yang mengikuti tes
9
3. Ketuntasan Klasikal
P= Keterangan:
P: ketuntasan klasikal
b) Teknik Analisis Data Observasi 1. Aktivitas Siswa
1) Untuk mengetahui skor aktivitas siswa, maka data dianalisis
dengan cara sebagai berikut:
Skor 4 diberikan jika X ≥ 75 %
Skor 3 diberikan jika 50% ˂ X ≤ 75%
Skor 2 diberikan jika 25% ˂ X ≤ 50%
Skor 1 diberikan jika X ≤ 25%
Keterangan : X = banyaknya siswa yang nampak aktif melakukan aktivitas sesuai deskriptor.
2) Menentukan Skor Maksimal Ideal
Jumlah indikator = 4
Jumlah deskriptor setiap indikator = 4 Skor maksimal untuk setiap indikator = 16 Skor minimal untuk setiap indikator = 1
Skor maksimal ideal = 64
3) Menentukan Mi (Mean Ideal) dan SDi (Simpangan Deviasi
ideal) dengan rumus sebagai berikut:
Rumus : Mi = ½ (S Max Ideal + Skor Min Ideal) = ½ ( 64 + 16 )
= 40 SDi = ⅓ 40 = 13,3
10
4) Menentukan Kriteria Aktivitas Siswa
Pedoman Kriteria Skor Aktivitas Siswa
Interval Interval Skor Kategori
X ≥ Mi + 1,5 SDi X ≥ 59,95 Sangat aktif
Mi + 0,5 SDi ≤ X < Mi + 1,5 SDi 46,65 ≤ X < 59,95 Aktif
Mi - 0,5 SDi ≤ X < Mi + 0,5 SDi 33,35 ≤ X < 46,65 Cukup Aktif Mi - 1,5 SDi ≤ X < Mi – 1,5 SDi 20,05 ≤ X < 33,35 Kurang aktif
X < Mi – 1,5 SDi X < 20,05 Tidak aktif
(Nurkancana, 1990)
2. Aktivitas Guru
1) Menentukan skor aktivitas guru untuk masing-masing
deskriptor yaitu :
Kriteria ya diberikan jika guru memenuhi deskriptor aktivitas pada pelaksanaan proses belajar mengajar
Kriteria tidak diberikan jika guru tidak memenuhi deskriptor aktivitas pada pelaksanaan proses pembelajaran Menentukan Skor Maksimal ideal (SMi)
2) Mentukan Skor Maksimal Ideal (SMI), yaitu skor yang
mungkin dicapai jika semua item dapat tercapai.
Skor Maksimal Ideal = banyaknya indikator x banyaknya deskriptor setiap indikator x skor maksimal tiap deskriptor = 4 x 3 x 1 = 12
Sedangkan skor minimal seluruh indikator = banyaknya indikator x banyaknya deskriptor tiap indikator x skor minimal tiap deskriptor = 4 x 3 x 0 = 0
3) Menentukan Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi)
dengan rumus : Rumus : Mi = ½ SMi = ½ (12) = 6 SDi = ⅓ Mi = ⅓ (6) = 2
11
4) Menentukan Kriteria Aktivitas Guru
Pedoman Kriteria Skor Aktivitas Guru
Interval Interval Skor Kategori
X ≥ Mi +1,5 SDi X ≥ 9 Sangat Baik
Mi + 0,5 SDi ≤ X < Mi + 1,5 SDi 7 ≤ X < 9 Baik Mi - 0,5 SDi ≤ X < Mi + 0,5 SDi 5 ≤ X < 7 CukupBaik Mi - 1,5 SDi ≤ X < Mi – 0,5 Sdi 3 ≤ X < 5 Kurang Baik
X < Mi – 1,5 SDi X < 3 Tidak Baik
b. Indikator ketercapaian dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila nilai keterampilan berbicara siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM ≥ 75) secara individual dan secara klasikal ≥ 80 %.
2. Aktivitas siswa dikatakan meningkat apabila jumlah siswa dalam ketegori aktif pada proses belajar mengajar dengan penggunaan metode berdongeng dan pemberian reward lebih banyak dari pada saat belum dilakukannya penelitian.
3. Aktivitas guru minimal berkategori baik pada proses belajar mengajar dengan menggunakan metode berdogeng dan pemberian
12
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam dua siklus masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan.
No .
Siklus Perte muan
Hari/Tanggal Materi Waktu
1. I 1 Selasa,19 April 2016 Berdongeng “ Keluarga Burik” 2 JP 2 Rabu,20 April 2016 Melanjutkan siswa yang belum tampil berdongeng “ Keluarga Burik” 2 JP 2. II 1 Rabu , 11 Mei 2016 Berdongeng “ Burung Gagak dan Sebuah Kendi”
2 JP
2 Kamis, 12
Mei 2016
Melanjutkan siswa yang belum tampil berdongeng “ Burung Gagak dan Sebuah Kendi”
2 J P
1. Data Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 19 April 2016 dan hari Rabu 20 April 2016. Kegiatan ini mengacu pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru dan guru kelas IIA SDN 1 Gunungsari bertindak sebagai observer.
Kegiatan dalam siklus I terdiri dari :
1. Perencanaan yakni dengan menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam pelaksaan penelitian,
2. Pelaksanaan dengan mengacu pada RPP yang telah disusun, 3. Observasi dan evaluasi,
Tahap observasi dilakukan selama penelitian berlangsung dengan perolehan sebagai berikut:
13
Data aktivitas guru
No Indikator Skor
1. Sikap dan kemampuan guru dalam proses pembelajaran 3
2. Penguasaan materi pembelajaran 3
3. Implementasi langkah-langkah pembelajaran 3
4. Kemampuan menutup pembelajaran 3
Total Skor 12
Kategori Sangat Baik Data aktivitas siswa
No Indikator Skor
1. Antusias dalam mengikuti pembelajaran 10
2. Interaksi siswa dengan guru 13
3. Interaksi siswa dengan siswa 13
4. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan pembelajaran 14
Total Skor 50
Kategori Sangat Aktif Hasil Penilaian Keterampilan Berbicara
No. Aspek Yang Diperhatikan Keterangan
1 Jumlah siswa yang mengikuti tes 24
2 Nilai tertinggi 81,25
3 Nilai terendah 53,12
4 Jumlah nilai 1753,03
5 Nilai rata-rata 73,04
6 Jumlah siswa yang tuntas 18
7 Jumlah siswa yang tidak tuntas 6 8 Persentase Ketuntasan Klasikal 4 4. Refleksi
Penelitian yang dilakukan masih terdapat kekurangan, sehingga dilakukan perbaikan di silus II.
14
2. Data Siklus II
Kegiatan pada siklus II merupakan kegiatan perbaikan pada siklus I, perbaikan dilakukan berdasarkan kekurangan-kekurangan yang nampak pada kegiatan siklus I. Kegiatan pada siklus II ini hampir sama dengan kegiatan pada siklus I yakni dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Mei 2016 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Mei 2016. Materi pada kegiatan siklus II adalah dongeng “Burung Gagak dan Sebuah Kendi”
Kegiatan dalam siklus II terdiri dari perencanaan yakni dengan menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam pelaksaan penelitian, pelaksanaan dengan mengacu pada RPP yang telah disusun, observasi dan evaluasi, dan refleksi.
Kegiatan dalam siklus I terdiri dari :
1. Perencanaan yakni dengan menyiapkan alat yang dibutuhkan dalam pelaksaan penelitian,
2. Pelaksanaan dengan mengacu pada RPP yang telah disusun, 3. Observasi dan evaluasi,
Tahap observasi dilakukan selama penelitian berlangsung dengan perolehan sebagai berikut:
Data aktivitas Guru
No Indikator Skor
1. Sikap dan kemampuan guru dalam proses pembelajaran 3
2. Penguasaan materi pembelajaran 3
3. Implementasi langkah-langkah pembelajaran 3
4. Kemampuan menutup pembelajaran 3
Total Skor 12
15
Data Aktivitas Siswa
No Indikator Skor
1. Antusias dalam mengikuti pembelajaran 11
2. Interaksi siswa dengan guru 15
3. Interaksi siswa dengan siswa 14
4. Partisipasi siswa dalam menyimpulkan pembelajaran 15
Total Skor 55
Kategori Sangat Aktif Hasil Penilaian Keterampilan Berbicara
No. Aspek Yang Diperhatikan Keterangan
1 Jumlah siswa yang mengikuti tes 24
2 Nilai tertinggi 93,75
3 Nilai terendah 68,75
4 Jumlah nilai 1890,39
5 Nilai rata-rata 78,76
6 Jumlah siswa yang tuntas 21
7 Jumlah siswa yang tidak tuntas 3 8 Persentase Ketuntasan Klasikal 87,5 % 4. Refleksi
Penelitian yang dilakukan masih terdapat kekurangan, sehingga dilakukan perbaikan di silus II.
3. Pembahasan
Tabel Perbandingan data hasil observasi dan evaluasi keterampilan Berbicara menggunakan strategi Metode
Berdongeng Dan pemberian Reward siklus I dan II
Penelitian Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas Presentase Ketuntasan Klasikal Keterangan Sebelum PTK 14 11 56 % - SIKLUS I 18 6 75 % Belum Tercapai SIKLUS II 21 3 87,5 % Tercapai
16
Hasil pembelajaran siklus I aktivitas guru diperoleh nilai sebesar 12 dengan kategori sangat baik. Sedang nilai aktivitas siswa yaitu 50 dengan ketegori sangat aktif. Selain itu ketuntasan klasikal yang diperoleh adalah 75% dengan rata rata-rata kelas 73,04 Hal ini menunjukkan bahwa indikator ketercapaian yang direncanakan belum tercapai.
Hasil penelitian pada siklus II aktivitas guru diperoleh nilai 12 dengan kategori sangat baik. Sedang nilai aktivitas siswa tabel adalah 55 dengan kategori sangat aktif. Selain itu persentase ketuntasan klasikal diperoleh 87,5 % dengan nilai rata-rata evaluasi keterampilan berbicara 78,76 Peningkatan pada siklus II ini terjadi karena perbaikan dari kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I.
17
E. PENUTUP 1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka disimpulkan bahwa penerapan metode berdongeng dan pemberian
reward dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IIA di
SDN 1 Gunungsari tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari keterampilan berbicara siswa yang mengalami peningkatatan pada setiap siklusnya. Dimana pada siklus I ketuntasan klasikal yang diperoleh adalah 75% dengan nilai rata-rata 73,04 dengan jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 18 orang dan yang tidak tuntas sebanyak 6 orang. Sedang pada siklus II ketuntasan klasikal yaitu 87,5% dengan nilai rata-rata 78,76, dimana terdapat 21 orang siswa yang tuntas dan 3 orang siswa yang tidak tuntas.
2. Saran
Adapun saran-saran yang dapat peneliti sampaikan, meliputi :
1. Kepada siswa, diharapkan dapat lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas khususnya untuk keterampilan berbicara mata pelajaran Bahasa Indonesia materi berdongeng.
2. Kepada guru, diharapkan dapat menggunakan metode-metode pembelajaran yang bervariasi dan kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran guna mencapai pemahaman siswa yang maksimal terhadap materi yang disampaikan. Salah satunya dengan menerapkan metode berdongeng dan pemberian reward dengan optimal sehingga dapat mempengaruhi keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan menjadikan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan.
3. Kepada kepala sekolah, diharapkan dapat memberikan informasi dan motivasi kepada guru mengenai penggunaan metode pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan siswa untuk aktif serta kreatif dalam belajar salah satunya dengan menggunakan metode berdongeng dan pemberian reward tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara di sekolah.
18
Daftar Pustaka
Djamarah, Sayaiful Bahri.2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta
Istiningsih Siti. 2015. Penelitian Tindakan Kelas Pedoman Praktis Bagi Guru
Profesional. Jakarta Selatan : Unindra Press
Nurkancana, Sunartana.1990.Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya : Usaha Nasional Purwanto.2013. Evaluasi hasil Belajar.Yogyakarta : pustaka pelajar
Suharyanti. 2011. Pengantar Keterampilan Berbicara. Surakarta : Yuma Pustaka Tarigan Henry Guntur. 2015. Berbicara Sebagai Keterampilan Berbicara.Bandung :
Cv Angkasa
Daftar Laman
Alsanudin F34210557,Rustiyarso,Rosnita.Alsanudin. 2012. Peningkatan Kemampuan Berbicara Menggunakan Media Dongeng Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Kelas I. Jurnal skripsi. FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/3954.(Diakses pada tanggal 14 Desember 2015 pukul 12.00)
Pramudya Ikranagara.pdf. Ikranagara, Pramudya. 2014.Pemberian Reward Dan
Punishment Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran
Ips Kelas V Sd Negeri 1 Kejobong Purbalingga. Jurnal skripsi. FKIP Universitas Negeri Yogyakarta. Eprints.uny.ac.id/13568/Pramudya Ikranagara.pdf.(Diakses pada tanggal 14 Desember 2015 pukul 12.00)