• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

29

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi (2003:14) pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu secara jelas dan sistematis. Penelitian ini bertujuan menganalisis suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan mengenai pengetahuan siswa pada materi sistem reproduksi dan sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes, kuesioner (angket) dan wawancara terhadap guru biologi.

Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah seperti gambar :

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

Keterangan :

X1 =Variabel pengetahuan siswa

X2 =Variabel sikap siswa

Y =Kesehatan reproduksi

X1

X2

(2)

3.2 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap,yang meliputi : 1. Tahap persiapan, meliputi :

a. Observasi tahap pertama

b. Penyusunan instrumen penelitian c. Validasi instrument penelitian d. Penentuan subjek penelitian 2. Tahap pelaksanaan, meliputi :

a. Pengambilan data

b. Pengumpulan dan tabulasi data 3. Tahap penyelesaian, meliputi :

a. Analisis data penelitian

b. Menyimpulkan hasil penelitian

3.3Subjek Penelitian

Arikunto (2002:108) mengemukakan subjek penelitian merupakan suatu yang kedudukannya sentral karena pada subjek penelitian ini data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA SMA Negeri 10 Jambi.

Siswa kelas XII MIA SMA Negeri 10 Kota Jambi berjumlah <100 orang. Menurut Arikunto (2010:174) apabila subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik di ambil semua. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Sugiyono (2010:122), yang

(3)

menyatakan bahwa bila jumlah populasi relatif kecil, maka semua anggota populasi dijadikan sampel.

Tabel 3.1. Data Siswa Kelas XII MIA SMA Negeri 10 Jambi

No Kelas JumlahSiswa

1 XII MIA 1 30

2 XII MIA 2 28

3 XII MIA 3 29

Total 87

(Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 10 Kota Jambi)

3.4 Teknik Pengumpulan data

3.4.1 Tes

Tes sebagai instrument pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Riduwan,2013:76). Pada penelitian ini tes digunakan untuk mengentahui pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes berbentuk pilihan ganda (multiple choice) untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi yang terdiri dari dua skor, yaitu 1 (jika jawaban benar) dan 0 (bila jawaban salah).

3.4.2 Angket

Menurut Arikunto (2000:136) angket merupakan kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang yang dalam hal ini disebut responden. Angket tersebut berisi tentang pernyataan sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi. Angket yang digunakan adalah angket tertutup (angket berstruktur)

(4)

dengan jawaban yang telah disediakan pada item pertanyaan yang dinilainya paling sesuai dengan memberikan tanda (√) pada jawaban yang dipilih. Cara menjawab angket ini dilakukan secara tertulis. Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran angket kepada siswa kelas XII MIA SMA Negeri 10 Kota Jambi yang menjadi subjek penelitian. Angket yang telah berisi daftar pernyataan disebarkan kepada responden, selanjutnya responden diminta untuk mengisi pernyataan yang telah disediakan. Skala yang digunakan adalah skala likert yang terdiri sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju

3.4.3 Wawancara

Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, terkait dengan pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi dan sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi, maka dilakukan wawancara struktur terhadap guru biologi kelas XII MIA SMA Negeri 10 Kota Jambi. Dalam wawancara yang dilakukan, peneliti menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan tentang materi sistem reproduksi dan kesehatan reproduksi.

3.4.4 Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2010:422) dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Dokumen berbentuk tulisan dapat berupa biografi dan peraturan kebijakan, sedangkan dokumen berbentuk gambar dapat berupa foto, sketsa dan lain-lain. Dalam penelitian ini, jenis dokumentasi yang digunakan adalah perangkat mengajar yang di gunakan oleh guru Biologi kelas XII MIA serta gambar berupa foto saat pengumpulan data dilakukan di lapangan.

(5)

Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap hasil penelitian.

3.4 Uji Coba Instrumen

Instrumen terlebih dahulu di uji cobakan untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan dengan baik. Pengujian instrumen yang digunakan yaitu validitas konstruksi (Construct Validity) mengikuti Sugiyono (2010:177). Adapun ahli yang menvalidasi instrumen yaitu Ibu Mia Aina, S.Pd., M.Pd. Instrumen yang telah divalidasi selanjutnya diujicobakan pada responden yang bukan merupakan sampel penelitian. Ujicoba dilakukan di SMA Negeri 5 Kota Jambi dengan sampel diambil 35 Orang. Ujicoba dilakukan terhadap sebagai berikut:

3.5.1 Validitas instrumen

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang ingin diukur. Untuk menentukan validitas tes pengetahuan sistem reproduksi dan angket sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi digunakan Pearson Product Moment adalah (Riduwan, 2013:98).

− − − = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan :

rxy = koefisien korelasi variabel X dan Y

N = banyaknya siswa yang uji coba Y = item 1

∑Y = item terakhir ∑X = jumlah skor X ∑XY = jumlah skor Y

∑X² = jumlah hasil kali antara skor X dan skor Y ∑Y² = jumlah kuadrat skor Y

(6)

Tabel 3.2 Kriteria pengukuran validitas

No Nilai Kriteria Validitas

1 0,80 ≤ rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

2 0,60 ≤ rxy ≤ 0,80 Tinggi

3 0,40 ≤ rxy ≤ 0,60 Sedang

4 0,20 ≤ rxy ≤ 0,40 Rendah

5 0,00 ≤ rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah

Kriteria yang digunakan dalam menentukan validitas butir instrumen dalam ujicoba insrumen penelitian ini adalah dengan membandingkan nilai Rhitung dengan

nilai Rtabel. Jika nilai Rhitung > nilai Rtabel, maka item ke-i tersebut sudah valid, namun

jika nilai Rhitung< nilai Rtabel, maka item ke-i tersebut tidak valid. 3.5.2 Reliabilitas Instrumen

Menurut Sukardi (2009:127) suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Uji reliabilitas instrumen bertujuan untuk mengetahui konsistensi dari angket sebagai alat ukur sikap siswa, dan tes sebagai alat ukur pengetahuan siswa, sehingga hasil suatu pengukuran dari kedua instrumen tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Reliabilitas instrumen pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi digunakan rumus Kuder Richardson (Sugiyono,2010:186), yaitu :

= − 1 − Σ Keterangan:

k = Jumlah item instrumen

pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1

qi = 1-pi

(7)

Sedangkan untuk menentukan reliabilitas angket sikap siswa digunakan rumus Alpha (Arikunto,2010:239) yaitu:

= − 1 1 − Σσb²σi² # Keterangan:

r : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir soal $b² : Jumlah varians total $ i² : Varians total

Tabel 3.3 Kriteria pengukuran reliabilitas

No Nilai Kriteria Reliabilitas

1 0,00 ≤ r11≤ 0,20 Sangat Rendah 2 0,21 ≤ r11 ≤ 0,40 Rendah 3 0,41 ≤ r11 ≤ 0,60 Cukup 4 0,61 ≤ r11 ≤ 0,70 Tinggi 5 0,71 ≤ r11 ≤ 1,00 Sangat Tinggi Keterangan:

1) Kriteria reliabilitas sangat tinggi atau tinggi, maka instrumen dapat digunakan dan memberikan hasil pengukuran yang dapat dipercaya.

2) Kriteria reliabilitas cukup atau rendah, maka instrumen tersebut diperbaiki hingga dapat dinyatakan reliabel atau mampu memberikan hasil pengukuran yang dapat dipercaya.

3) Kriteria reliabilitas sangat rendah, maka instrumen tersebut tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian

(8)

3.5.3 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah . Adapun rumus daya pembeda soal yaitu (Arikunto,2013:228):

% = &'('− ))*) = PA – PB Dengan :

DP = Daya Pembeda J = Jumlah Peserta Tes

JA = banyak peserta kelompok atas JB = banyak peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar PA = Proporsi siswa kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi ssiswa kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.4 Kriteria daya beda soal tes pengetahuan

Nilai D Kriteria Pengukuran

0,71-1,00 Baik Sekali

0,41-0,70 Baik

0,21-0,40 Cukup

0,00-0,20 Jelek

3.5.4 Tingkat kesukaran soal

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu, yang ditentukan berdasarkan indeks kesukaran soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu baik dan tidak terlalu sulit untuk dikerjakan oleh siswa. Bentuk soal yang mudah tidak akan merangsang siswa untuk mempertinggi usahanya untuk memecahan soal, sebaliknya soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa menjadijenuh dan puus asa untuk menyelesaikannya.

(9)

Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yaitu (Arikunto, 2013:223): P

=

& (+ Dengan : P = Indeks Kesukaran

B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa yang ikut tes

Tabel 3.5 Tingkat kesukaran soal berdasarkan indeks kesukaran soal

Indeks Kesukaran Soal (P) Tingkat Kesukaran Soal

0,00 - 0,30 Sukar

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

3.6 Jenis dan Sumber Data

3.6.1 Jenis data

Terdapat dua jenis data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kuantitatif berupa kemampuan yang diiliki siswa dalam menjawab pertanyaan mengenai sistem reproduksi. Pernyataan mengenai sikap dengan menggunakan skala Likert yang berisi 4 pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Data kualitatif didapatkan dari wawancara kepada guru mata pelajaran Biologi.

3.6.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII MIA dan guru biologi yang mengajar di kelas XII MIA SMA Negeri 10 Jambi. Data dari siswa dikumpulkan menggunakan tes dan angket, sedangkan data dari guru dikumpulkan menggunakan wawancara.

(10)

3.7 Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif ini peneliti dapat mempresentasikan secara lebih ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti (Sukardi, 2011:86). Data dari hasil penelitian dianalisis dan disajikan dalam bentuk distrbusi frekuensi serta disajikan secara deskriptif.

3.7.1 Analisis Tes Pengetahuan

Pengetahuan siswa kelas XII MIA SMA Negeri 10 Kota Jambi dideskripsikan menggunakan data berskala ordinal yaitu skor 1 diberikan untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah. Menurut Riduwan (2012:41) pengolahan data pengetahuan menggunakan presentase dengan rumus:

% 100 × = n f P Keterangan : P = Persentase

F = Skor jawaban responden n = Skor total

Interpretasi data hasil penelitian dikelompokan menjadi 5 kategori yang mengacu pada teori Riduwan (2013:89)

Tabel 3.6 Kategori pengelompokkan pengetahuan

Persentase (%) Karakteristik 81-100 Sangat Tinggi 61-80 Tinggi 41-60 Sedang 21-40 Rendah 0-20 Sangat Rendah

(11)

3.7.2 Analisis Angket

Untuk menganalisis sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi digunakan angket tertutup dan dianalisis menggunakan skala Likert. Pernyataan-pernyataan yang diajukan berbentuk positif dan negatif. Penetapan skor untuk pernyataan positif dan negatif dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini

Tabel 3.7 Format pernyataan angket sikap

Pernyataan SangatSetuju Setuju Tidak Setuju SangatTidakSetuju

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Sumber: Riduwan (2013:87)

Data yang telah diperoleh dari angket tertutup, selanjutnya akan di analisa melalui teknik analisis data penelitian. Teknik analisa data yang digunakan yaitu perhitungan data kedalam bentuk persentase berdasarkan angket tertutup dan skala likert yang digunakan selama penelitian yaitu :

, =-. /100 % Keterangan :

P = Persentase

f = Skor jawaban responden n = Skor total

Rumus pengolahan data akhir tersebut digunakan untuk menghitung hasil pengumpulan data dari instrumen angket yang diisi oleh siswa. Penafsiran ketentuan hasil pengisian disajikan dalam tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kriteria penilaian angket siswa

Persentase (%) Karakteristik

81-100 Sangat Baik

61-80 Baik

41-60 Sedang

21-40 Tidak Baik

(12)

3.7.3 Analisis Hubungan Pengetahuan Sistem Reproduksi Terhadap Sikap Siswa dalam Menjaga Kesehatan Reproduksi

Penelitian ini dilakukan juga analisis untuk mengetahui adakah hubungan pengetahuan sistem reproduksi terhadap sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi digunakan grafik hubungan xy, dimana x merupakan pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi dan y merupakan sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi. Hubungan pengetahuan siswa mengenai sistem reproduksi terhadap sikap siswa dalam menjaga kesehatan reproduksi pada siswa kelas XII MIA SMA Negeri 10 Kota Jambi dianalisis dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment adalah (Riduwan, 2013:98).

− − − = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan :

rxy = koefisien korelasi variabel X dan Y

N = banyaknya siswa yang uji coba Y = item 1

∑Y = item terakhir ∑X = jumlah skor X ∑XY = jumlah skor Y

∑X² = jumlah hasil kali antara skor X dan skor Y ∑Y² = jumlah kuadrat skor Y

Langkah selanjutnya untuk menguji signifikansi hubungan antara kedua variabel, menggunakan rumus uji signifikasi korelasi product moment yaitu :

2 r 1 2 n r t − − =

(13)

Dimana :

r : Koefisien korelasi N : Jumlah responden t : Nilai signifikasi

Kuat lemah atau tinggi rendahnya korelasi antara dua variabel yang diteliti dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks korelasi melalui hasil analisis dikonsultasikan dengan tabel nilai r (Sugiyono,2010:250).

Tabel 3.9 Interpretasi koefisien korelasi

Indeks Korelasi Karakteristik

0,800-1,000 Sangat Kuat 0,600-0,799 Kuat 0,400-0,599 Sedang 0,200-0,399 Rendah 0,00-0,199 Sangat Rendah 3.7.3 Analisis Wawancara

Pengumpulan data melalui instrumen penelitian pada penelitian ini berupa wawancara yang mengacu pada teori Lincoln and Guba dalam Sugiyono (2010:415), antara lain :

a. Menetapkan sasaran wawancara b. Menyiapkan pokok permasalahan c. Melangsungkan wawancara d. Menuliskan hasil wawancara

(14)

3.8 Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 19 Oktober hingga 19 November 2015 pada tahun ajaran 2015/2016.

Gambar

Tabel 3.1. Data Siswa Kelas XII MIA SMA Negeri 10 Jambi
Tabel 3.2 Kriteria pengukuran validitas
Tabel 3.6 Kategori pengelompokkan pengetahuan
Tabel 3.7 Format pernyataan angket sikap
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan Berdasarkan analisis pencapaian strategi kinerja kepala ruangan dengan menggunakan balanced scorecard untuk mengevaluasi strategi kinerja kepala ruangan

Lima faktor yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk menetapkan komunikasi berjalan dengan efektif adalah (1) pemahaman terhadap pesan oleh penerima pesan, (2)

 Belanda saat itu = politik adu domba , memecah belah bangsa dan wilayah Indonesia dengan maksud melemahkan semangat dan wilayah Indonesia dengan maksud melemahkan semangat

Memberikan pengetahuan dan ketrampilan perwakilan Seka Teruna Teruni (STT) Dusun Babakan tentang pentingnya pemilahan sampah organik di Desa Sambangan. Memberikan

Pekerjaan ini mempunyai total float (S) selama 28 hari. Jadi pekerjaan ini dapat dimulai pada hari ke-175 dan selesai pada hari ke-210.. Tahap terakhir adalah perhitungan

Tentukan kecepatan kosmik ketiga (third cosmic velocity) v 3 , yaitu kecepatan minimum yang harus diberikan pada benda relatif terhadap permukaan Bumi untuk keluar dari sistem

Layanan yang harus mendapat perhatian pada dimensi tangible adalah kelengkapan fasilitas (toilet, kursi, mushola dan ruang untuk merokok) dengan nilai gap sebesar

Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan, dimana perusahaan dapat mengurangi biaya modal ekuitas melalui kebijakan pengung- kapan yang lebih baik,